ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mindfulness
dengan depresi pada remaja putri. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan
negatif antara mindfulness dengan depresi pada remaja putri. Subjek penelitian ini
adalah remaja akhir putri berusia 18-21 tahun, berstatus mahasiswi Universitas Mercu
Buana Yogyakarta berjumlah 75 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah
Mindful Attention Awareness Scale (MAAS) dan Beck Depression Inventory (BDI).
Hasil analisis korelasi Product Moment dari Pearson menunjukkan r = -0,682 (p <
0,01) . Hal ini berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara mindfulness
dengan depresi pada remaja putri. Artinya semakin tinggi tingkat mindfulness maka
semakin rendah tingkat depresi pada remaja putri. Sebaliknya semakin rendah tingkat
mindfulness maka semakin tinggi pula tingkat depresi pada remaja putri. Dengan
demikian hipotesis yang diajukan diterima.
kesulitan berkonsentrasi, perhatian terhadap peristiwa yang terjadi diantara tubuh dan
masalah yang dihadapi menurun, kesulitan pikiran. Kedua, penerimaan terjadi ketika
mengingat, dan terjadinya penyimpangan pola individu hanya memperhatikan setiap
pikir yang meliputi pandangan negatif terhadap pemikiran, perasaan, dan sensasi sebagai
dirinya, dunia, dan masa depannya. Simtom pengalaman terbuka akan realitas saat ini-
motivasional menyangkut tidak adanya keinginan disini yang muncul dalam arus kesadaran.
untuk melakukan sesuatu bahkan aktivitas vital Brown dan Ryan (2003) mempertegas
seperti makan, melarikan diri, meningkatnya bahwa mindfulness didasari oleh
ketergantungan, dan hilangnya minat meningkatnya keadaan sadar terjaga
kegembiraan dalam aktivitasnya. Simtom fisik (awareness) yang terus-menerus
meliputi gangguan tidur (insomnia atau memonitor keadaan diri dan lingkungan
hipersomnia), gangguan nafsu makan luar; dan adanya perhatian (attention) yang
(anoreksia), selera makan menurun atau memusat sehingga menghasilkan kesadaran
meningkat, dan mudah merasa lelah. penuh akan pengalamannya secara lebih
Damasio (2000) mengungkapkan bahwa terbuka. Keadaan sadar terjaga adalah
ketika kesadaran diri muncul remaja mempunyai pengalaman subjektif dari phenomena
perasaan mengetahui mengenai keberadaannya, internal dan eksternal yang merupakan
sehingga memungkinkannya untuk mampu appersepsi dan persepsi murni dari semua
mengontrol emosinya dengan pemahamannya realitas peristiwa yang terjadi setiap saat.
(reasoning). Kemampuan remaja untuk mampu Perhatian merupakan pemusatan keadaan
mengontrol keadaan emosinya terjadi karena sadar terjaga untuk memperjelas aspek
meningkatnya kualitas kesadaran diri. Kualitas tertentu dari realitas.
kesadaran diri muncul sebagai mindfulness Mindfulness dimulai dengan
(kesadaran penuh) yang didasari meningkatnya membawa keadaan sadar terjaga pada
keadaan sadar terjaga dan perhatian akan pengalaman di sini-saat ini, dengan
keadaan disini-saat ini (Brown & Ryan, meningkatkan fokus perhatian pada
2003;2004). Damasio (2000) menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada pikiran,
kesadaran diri didasari keadaan sadar terjaga dan perasaan, dan sensasi diamati dari waktu ke
disertai oleh perhatian yang terpusat pada waktu. Peningkatan fokus perhatian
keadaan internal dalam dirinya (mind-body) dan menghasilkan kesadaran non-elaboratif dan
lingkungan diluar sehingga mengetahui non-judgemental akan pikiran, perasaan,
keberadaan dirinya di sini-saat ini. Mindfulness dan sensasi yang muncul sehingga
merupakan kualitas lebih jelas dan jernihnya kesadaran penuh merupakan pengalaman
pengalaman sadar remaja putri mengenai langsung akan realitas. Keadaan
keadaan disini dan saat ini (here & now) dengan penerimaan dalam mindfulness muncul
secara efektif menyadari ingatan masa lalu dan sebagai pengalaman terbuka akan realitas
terlebih lagi memungkinkan mengantisipasi masa yang terjadi disini-saat ini (Roemer dan
depan. Orsillo dalam Bishop, 2004).
Bishop. dkk (2004) menyatakan Perkembangan mindfulness terkait
kesadaran penuh merupakan representasi dari dengan kemampuan untuk lebih melihat
meningkatnya atau dipertahankannya keadaan hubungan antara pikiran, perasaan, dan
sadar terjaga dan perhatian akan peristiwa aktivitasnya sehingga makna dan penyebab
pengalaman disini-saat ini. Kesadaran penuh dari pengalaman dan perilaku disadari
memiliki dua komponen. Komponen pertama, sepenuhnya. Pengalaman terbuka dan
keadaan sadar terjaga dan perhatian yaitu bahwa penerimaan memungkinkan perspektif
mindfulness dimulai ketika keadaan sadar terjaga yang lebih luas akan pikiran dan
dibawa kepada pengalaman disini-saat ini, perasaannya sehingga resiko depresi dapat
diobservasi dan diperhatikan perubahan dikurangi bersama dengan meningkatnya
pemikiran, perasaan, dan sensasi sehingga kesadaran akan pikiran negatif sebagai
mindfulness merupakan pengalaman langsung peristiwa mental yang muncul dalam arus
3
kesadaran (Lau & McMain, 2005; Finucane & Adanya hubungan bermakna antara
Mercer, 2006). Hasil penelitian Brown & Ryan tingkat kesadaran diri dengan depresi
(2003) menunjukkan bahwa meningkatnya menunjukkan bahwa tingkat mindfulness
kesadaran penuh sebagai pengalaman langsung merupakan salah satu faktor yang
akan realitas berhubungan negatif dengan mempengaruhi tingkat depresi pada remaja
depresi. Subjek dalam penelitian ini adalah putri.
mahasiswa putra dan putri tahun pertama. Damasio (2000) menyatakan bahwa
Remaja putri dengan keadaan mindfulness akan kesadaran diri merupakan perasaan
menyadari pemikiran negatifnya sebagai mengetahui mengenai keberadaan diri,
peristiwa mental yang muncul dalam arus sehingga memungkinkannya untuk mampu
kesadaran. mengontrol emosi dengan pemahaman
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian (reasoning). Kemampuan remaja untuk
ini adalah ada hubungan negatif antara tingkat mengontrol keadaan emosinya terjadi
mindfulness dengan depresi pada remaja putri. karena meningkatnya kualitas kesadaran
Semakin tinggi tingkat mindfulness remaja putri, diri. Kualitas kesadaran diri muncul
semakin rendah tingkat depresinya. Semakin sebagai mindfulness (kesadaran penuh)
rendah tingkat mindfulness remaja putri, semakin yang didasari meningkatnya kualitas
tinggi tingkat depresinya. keadaan sadar terjaga dan perhatian akan
keberadaannya disini-saat ini (Brown &
Metode Ryan, 2003;2004).
Subjek penelitian ini adalah remaja putri Mindfulness terkait dengan
berusia 18-21 tahun, berstatus mahasiswi kemampuan untuk lebih melihat hubungan
Universitas Mercu Buana Yogyakarta, sebanyak antara pikiran, perasaan, dan aktivitasnya
75 orang. sehingga makna dan penyebab dari
pengalaman dan perilaku disadari
Alat pengumpul data dalam penelitian ini
sepenuhnya. Pengalaman terbuka dan
menggunakan Skala Mindfulness yang diadaptasi
penerimaan memungkinkan perspektif yang
dari MAAS (Mindfulness Attention Awareness
lebih luas akan pikiran dan perasaannya
Scale) dan BDI (Beck Depression Inventory).
sehingga resiko depresi dapat dikurangi
Skala Mindfulness diadaptasi dari MAAS yang
bersama dengan meningkatnya kesadaran
mengungkap kondisi mindless, terdiri dari 16
akan pikiran negatif sebagai peristiwa
aitem, yang berasal dari aspek keadaan sadar
mental yang muncul dalam arus kesadaran
terjaga dan perhatian. Skala ini memiliki empat
(Lau & McMain, 2005; Finucane &
kategori respon Sangat Sering (SS), Sering (S),
Mercer, 2006). Penelitian Finucane dan
Jarang (J), Sangat Jarang Sekali (SJS). Skor
Mercer (2006) menunjukkan bahwa bahwa
bergerak dari 1-4 (SS-SJS). BDI terdiri dari 21
mindfulness (kesadaran penuh) yang
butir aitem yang menggambarkan 21 kategori
berbasis terapi kognitif , efektif
sikap dan gejala depresi dengan skor bergerak
menurunkan depresi aktif dan kecemasan.
antara rentang 0-40 ke atas (Burns, 1988).
Kunci penting Mindfulness Based
Teknik analisis data yang digunakan
Cognitive Therapy (MBCT) adalah
untuk menguji hipotesis adalah teknik korelasi
mengenali dan melepas pemikiran negatif
Product Moment dari Pearson.
dari pada menolak atau hanyut didalam
pemikiran tersebut. Mindfulness
Hasil Dan Diskusi
merupakan pengalaman langsung akan
Hasil analisis data menunjukkan ada
realitas yang terjadi.
hubungan negatif yang signifikan antara
Keadaan mindfulness diartikan
mindfulness dan depresi pada remaja putri, r = -
bahwa pikiran dan perasaan merupakan
0,682 (p<0,01). Koefisien determinasi (r 2 ) yang peristiwa mental yang muncul di pikiran
diperoleh = 0,465 artinya sumbangan tingkat tanpa perlu mengidentifikasikannya secara
mindfulness terhadap depresi pada remaja putri berlebihan, dan bereaksi secara otomatis
dalam penelitian ini sebesar 46,5 %.
4