Anda di halaman 1dari 5

LO KOMUNITAS

1. Tujuan dan pengertian MDGS ?


2. Faktor tidak berhasil progam indonesia sehat ?
3. Kebijakan dan strategi apa saja untuk meningkatkan kesehatan di Indonesia ?
4. Kasus kronik dan infeksi yang ada di Indonesia ?
5. Apa saja progam indonesia sehat ?
6. Indikator kesehatan ?
7. Konsep komunitas dan komunitas sehat ?
8. Profil kesehatan indonesia sehat ?
9. Pencapaian MGDS di Indonesia dan dunia ?

JAWABAN !
1. Milenneium Development Goals (MGDs) adalah deklarasi milenium antar bangsa bangsa
yang disepakati pewakilan dari 189 negara PBB yang mulai dijalannkan pada tahun
2000,tujuan dari adanya MDGS yaitu tercapainya kesejahterakan rakyat dan
pembangunan masyarakat pada tahun 2015 . Target ini diadopsi oleh 189 negara dan 147
perwakalian negara yang mendatangani pada saat KTT di NewYork tahun 2000 ,Target
dari deklarasi Milenium ini diantaranya :
a. Menanggaulangi kemiskinan dan kelaparan
- Pendapat populasi dunia sehari $1000
- Menurun angka kemiskinan
b. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
- Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar
c. Mendorong kesetaraan gender dan Pemberdayaan perempuan
- Target 2005 – 2015 mengurangi perbedaan dan diskiriminasi gender dalam
pendidikan dasar dan menengah
d. Menurunya angka kematian anak
- Mengurangi angka kematian anak dibawah 5 th
e. Meningkatkan keseahatan Ibu
- Mengurangi resiko kematian dalam proses melahirkan
f. Memerangi HIV/AIDS ,malaria, dan penyakit menular lainya
- Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HiV / AIDS ,malaria dan
penyakit menular lainya
g. Memastikan kelestarian lingkungan
- Mengintegrasikan prinsip prinsip pembangunan yang berkelanjutan,serta
mengurangi hilangnya sember daya lingkungan
- Mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum
sehat
- Pd tahun 2020 diharapkan adanya pengembangan yang signifikan dalam
kehidupan yang signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang
tinggal di daerah yang kumuh
h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
- Mengembangkan kembali pedangan terbuka dan sistem keuangan yang
berdasarkan aturan
- Membantu kebutuhan- kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang
,dam kebutuhan khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan
kecil.
- Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah hutang
negara negara berkembang
- Hutang dapat ditanggung dalam jangka panjang melalui pertimbangan nasional
dan internasional
- Mengembangkan usaha produktif yang layak dijaankan usia muda
- Kerja sama dengan pihak “pharmaceutical” menyediakan akses obat penting yang
terjangkau dalam negara berkembang
- Kerjasama dengan pihak swasata membangun adanya penyerapan keuntungan
dan teknologi baru ,terutama teknologi informasi dan komunikasi
2. Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita,
yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh
program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan
Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program
utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019 yaitu :
1. meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2. meningkatnya pengendalian penyakit
3. meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
4. meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia
Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan,
5. terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin
6. meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu: (1)
penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan
jaminan kesehatan nasional (JKN).
Pencanangan program Indonesia Sehat 2010 dinilai telah mengalami kegagalan.
Pasalnya, perubahan iklim global telah memengaruhi munculnya mikrobiologi baru yang
dapat membawa penyakit degeneratif.
sebelum tahun 2000, pemerintah telah mencanangkan strategi kesehatan nasional
melalui pencegahan penyakit tuberkolosis, polio dan lepra. “Melihat kondisi masyarakat
di sebagian daerah di Jabar, Jatim dan NTT, yang masih mengalami tuberkolosis, lepra,
dan gizi buruk, diperlukan suatu evaluasi kembali
menjelaskan ketidakseriusan dalam menanggulangi berbagai penyakit akan berimbas
terhadap penyakit degeratif.Pascatahun 2000-an, terdapat beberapa kasus penyakit, di
antaranya AIDS/HIV, flu burung, busung lapar serta penyakit infeksi lainnya. Melihat
kondisi tersebut, belum tentu program Indonesia Sehat 2010 akan terealisasi
Selain itu, eksploitasi sumber daya alam telah memengaruhi rehabilitasi lingkungan
sehingga mengakibatkan daya dukung lingkungan menurun. “Bila daya dukung itu
menurun, akan berakibat fatal bagi berbagai penyakit defisiensi untuk terus berkembang
(infeksi dan degeneratif) menurut Ahli Biologi Molekul Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran Prof M Nurhalim Shahib
Faktor internal merupakan faktor yang berkaitan dengan perilaku sehat yang dimainkan
oleh setiap individu dalam upaya meningkatkan taraf kesehatan yang maksimal, dan
dapat berupa masalah baru yang muncul dari sistem atau organisasi kesehatan itu
sendiri. Faktor internal yang berasal dari individu berhubungan dengan pandangan
budaya dari dalam masyarakant tersebut terhadap persepsi dunia kesehatan yang
mahal. Oleh karena itu, sebagian masyarakat lebih memilih pengobatan alternatife yang
dianggap lebih ekonomis dilihat dari segi harga. Contoh konnkgret dari fenomena ini
yang juga sedang menjadi wacana public adalah praktik dukun cilik “Ponari” yang
dipercaya mampu mempu menyembuhkan segala macam penyakit dengan meminum
air yang telah diclupi oleh batu yang dimilikinya. Faktor internal ini selain dipengaruhi
oleh budaya dalam masyarakat, dapat juga karena kurangnya pengetahuan atau SDM di
Negara kita yang dapat dikatakan masih kurang dari standar, isu gizi buruk yang masih
belum terselesaikan dan meningkatnya tingkat kematian akibat semakin merakyatnya
budaya merokok di Indonesia. Sedangkan, faktor internal yang berasal dari dunia
kesehatan itu sendiri adalah mumculnya masalah barkaitan dengan perubahan iklim
global mampu memengaruhi munculnya mikrobiologi baru yang dapat membawa
penyakit degeneratif dan munculnya beberapa bakteri yang resisten terhadap obat
(bakteri penyebab TB) yang menjadi musuh besar dalam dunia kesehatan saat ini.
Keadaan tersebut diperparah dengan adanya eksploitasi sumber daya alam mampu
mempengaruhi rehabilitasi lingkungan sehingga mengakibatkan daya dukung lingkungan
menurun. Logikanga, apabila daya dukung itu menurun, akan berakibat fatal bagi
berbagai penyakit defisiensi untuk terus berkembang (infeksi dan degeneratif). Masalah
lain menyebutkan berkaitan dengan konflik intern tenaga kesehatan tentang peran dan
fungsi profesi Dokter yang katanya menomorduakan profesi perawat seperti yang
dipolemikkan IDI dan PPNI yang secara faktual punya body of knowledge yang relatif
sama, hal ini seperti disepelekan padahal mereka ini adalah unsur utama pencapaian IS
2010.
3. Beberapa upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk, antara
lain:
a. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
b. Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan
c. Meningkatkan kualitas gizi keluarga
d. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
e. Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga media
f. Mengadakan imunisasi massal secara gratis
g. Menyediakan puskesmas dan posyandu
4. Penyakit Kronis khas yang ada di Indonesia
- Jantung
- Osteoporosis
- Kanker
- Hipertensi
- Diabetes

Penyakit infeksi khas yang ada di Indonesia

- Difteri
- Tetanus
- TBC
- Tifoid
- polio
- Cacar air
- Influenza
- Gondong
- Panu
- Kurap
- Malaria
5. Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran
ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu: (1) meningkatnya status
kesehatan dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3)
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di
daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya cakupan pelayanan
kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN
kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta (6)
meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
6. Ada 24 indikator kesehatan yang digunakan dalam IPKM dengan nilai korelasi UHH yang
tertinggi. Indikator kesehatan tersebut adalah prevalensi balita gizi buruk dan kurang,
prevalensi balita sangat pendek dan pendek, prevalensi balita sangat kurus dan kurus,
prevalensi balita gemuk, prevalensi diare, prevalensi pnemonia, prevalensi hipertensi,
prevalensi gangguan mental, prevalensi asma, prevalensi penyakit gigi dan mulut,
prevalensi disabilitas, prevalensi cedera, prevalensi penyakit sendi, prevalensi ISPA,
proporsi perilaku cuci tangan, proporsi merokok tiap hari, akses air bersih, akses sanitasi,
cakupan persalinan oleh nakes, cakupan pemeriksaan neonatal-1, cakupan imunisasi
lengkap, cakupan penimbangan balita, ratio Dokter/Puskesmas, dan ratio bidan/desa.
7. Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam
kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan
dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak melupakan
upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang menderita
penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal dkk,
2011). Dari penjelasan diatas maka kelompok tertarik membahas mengenai
konsep dasar keperawatan kounitas.
8.

Anda mungkin juga menyukai