MANAJEMEN KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
Yolanda 220110166017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat-Nya karena penulis masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah manajemen keperawatan yaitu
membuat makalah dengan judul “timbang terima atau operan “ Sebelumnya
kami ucapkan terima kasih kepada Bapak H.Kosim S.Kep.,Ners M.M.,.karena
telah memberikan bimbingannya terkait dengan makalah ini dan kepada semua
pihak yang telah berkontribusi sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik yang
membangun dan bimbingan dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dalam peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua dan dapat
memberikan informasi bagi para pembaca.
Penulis
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi terhadap Berbagai informasi mengenai
perkembangan pasien antar profesi kesehatan di rumah sakit
merupakan komponen yang fundamental dalam perawatan
pasien (Riensenberg 2010)
Menurut Alvarado, et al (2006), ketidak akuratan
informasi dapat menimbulkan dampak yang serius pada pasien,
dari data yang didapat hampir 70% kejadian sentinel yaitu
kejadian yang mengakibatkan kematian atau cidera yang serius
dirumah sakit yang disebabkan karena buruknya komunikasi .
Pernyataan yang sama diungkapkan Angood (2007)
dimana berdasarkan hasil kajian data terhadap adanya adverst
event ,near miss dan santrial event dirumah sakit masalah yang
utama adalah komunikasi
Komunikasi berbagai macam informasi yang diberikan
oleh perawat dalam pertukaran shift yang lebih dikenal dengan
timbang terima (handover) sangat membantu dalam perawatan
pasien Alvarado, et al (2006).
Timbang terima pasien adalah salah satu bentuk
komunikasi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
pada pasien. Timbang terima pasien dirancang sebagai salah
satu metode untuk memberikan informasi yang relevan pada tim
perawat setiap pergantian shift, sebagai petunjuk praktik
memberikan informasi mengenai kondisi terkini pasien, tujuan
ii
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian timbang terima (operan) ?
2. Apa tujuan timbang terima (operan) ?
3. Apa manfaat timbang terima (operan) ?
4. Apa saja prinsip-prinsip timbang terima (operan) ?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi timbang terima
(operator) ?
6. Apa saja jenis-jenis timbang terima (operan) ?
7. Bagaimana proses timbang terima (operan) ?
8. Bagaimana alur timbang terima (operan) ?
9. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam timbang terima
ii
5
(operan) ?
10. Bagaimana renstra timbang terima (operan) ?
11. Bagaimana format operan penderita ?
12. Apa yang dimaksud komunikasi SBAR ?
13. Bagaimana konsep SBAR ?
14. Apa saja model SBAR ?
15. Bagaimana laporan kondisi pasien antar shift dinas (dengan
SBAR) ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat mengetahui konsep timbang terima atau
operan pasien
2. Tujuan khusus
ii
6
14. Mahasiswa mengetahui laporan kondisi pasien antar shift dinas (dengan
SBAR)
ii
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ii
8
ii
9
ii
10
ii
11
a. Ketrampilan komunikasi
b. Strategi/standar timbang terima
c. Penggunaan teknologi
d. Dukungan lingkungan
e. Pendidikan dan pelatihan
f. Keterlibatan staf serta kepemimpinan
ii
12
ii
13
ii
14
Nurse Station:
1. Operan dipimpin kepala ruangan
2. Ketua Tim melaporkan secara verbal dan tertulis kondisi pasiennya
berdasarkan dokumentasi keperawatan.
3. Ketua Tim/Penanggung jawab sif dan perawat pelaksana dalam tim
mencatat hariannya
4. Proses klasifikasi informasi.
Bedside
1. Kepala ruangan memimpin ronde ke tempat tidur pasien
2. Validasi data pasien.
Nurse Station
1. Kepala ruangan merangkum informasi operan, memberikan umpan balik dan
saran tidak lanjut.
2. Menutup operan (doa dan bersalaman).
Nurse Station
Ketua Tim/Penanggung Jawab mulai kegiatan pre-conference bersama
anggota tim/perawat pelaksana.
ii
15
ii
16
ii
17
a. Struktur (input)
Pada operan, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain: catatan timbang terima, status klien dan kelompok
shift oepran. Kepala ruang selalu memimpin kegiatan operan yang
dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan pagi
ke sore. Kegiatan oepran pada shift sore ke malam dipimpin oleh
perawat primer yang bertugas pada saat itu.
b. Proses
Proses operan dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti
shift. Perawat primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya
yang akan mengganti shift. Operan pertama dilakukan di nurse
station kemudian ke ruang perawatan pasien dan kembali lagi ke
nurse station. Isi operan mencakup jumlah pasien, diagnosis
keperawatan, dan intervensi yang belum/sudah dilakukan. Waktu
unutuk setiap pasien tidak lebih dari lima menit saat klarifikasi ke
pasien.
c. Hasil
Operan dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar
perawat berjalan dengan baik.
Asuhan Operan
Keperawatan Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan
S: S: S:
Data Fokus O: O: O:
ii
18
Karu: Karu:
L. Komunikasi SBAR
Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat
yang logis untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada
orang lain secara akurat dan efisien. Komunikasi dengan menggunakan
alat terstruktur SBAR untuk mencapai keterampilan berfikir kritis serta
menghemat waktu. (Rina, 2012)
M. Konsep SBAR
Menurut Rina, 2012 konsep SBAR yaitu sebagai berikut;
1. S (siuation) Situation merupakan kondisi terkini yang sedang terjadi
pada pasien. Mengidentifikasi diri, unit, pasien, dan nomor kamar.
Nyatakan masalah secara singkat: apa, kapan dimulai, dan tingkat
keparahan.
ii
19
N. Model SBAR
Menurut Rina, 2012;
1. Komunikasi menjadi efektif dan efisien
2. Menawarkan sebuah cara yang simple untuk standart
komunikasidengan menggunakan 4 elemen umum
3. Mencerminkan umum dan nursing process
4. Membuat bahasa yang umum
ii
20
BAB III
ROLEPLAY
A. Kasus Roleplay
Pada hari Rabu tanggal 18 September 2019 pukul 13:30 di ruang
cempaka rumah sakit medika akan melaksanakan operan dari dinas pagi
ke dinas siang, ketua Tim perawat pelaksana melakukan persiapan operan
yang meliputi persiapan status pasien, buku timbang terima dan alat tulis.
Metode yang di terapkan untuk operan adalah metode diskusi. Ruangan
untuk diskusi di persiapkan di ruangan diskusi atau nurse station. Perawat
pelaksana menyiapkan pendataan yang akan di sampaikan pada operan
yaitu pasien baru, pasien bermasalah, identiatas klien, diagnosa klien, DS
dan DO, diagnosa keperawatan, intervensi yang sudah di lakukan,
intervensi kolaboratif, jumlah klien, pemeriksaan penunjang dan
menyiapkan berita acara timbang terima. Memastikan kehadiran kepala
ruangan atau CI, ketua tim atau perawat primer, perawat pelaksana atau
perawat asosiatif supervisior, meyiapkan buku catatan untuk mencatat
informasi yang di peroleh dari timbang terima. Pasien berjumlah 3 orang
yaitu Ny. Tina 20 Tahun dengan diagnosa medik typoid abdomen, Ny.
Widia 21 tahun dengan diagnosa medik DHF dan Ny. 20 Yolanda tahun
dengan diagnosa medik DM tipe II.
B. Pemeran Roleplay
Karu : Ns Teguh
Katim pagi : Ns Taufik
Perawat pagi 1 : Ns Yulpiana
Perawat pagi 2 : Ns Trisna
Katim siang : Toni
Perawat siang 1 : Widi
Perawat siang 2 : Trisna
Pasien 1 : Tina
Pasien 2 : Yolanda
ii
21
Pasien 3 : Widia
C. Naskah Roleplay
Semua perawat sift pagi dan siang berserta karu berkumpul di
nurse station untuk melakukan operan pukul 13 :30
Ns Teguh :Asalamualaikum wr wb, selamat siang rekan-rekan
semua. (semua menjawab salam)
Ns Teguh : Pada siang hari ini sebelum operan di mulai marilah kita
buka operan ini dengan membaca bismilah bersama-sama
(bismilahirohmanirohim). Untuk katim pagi saya
persilahkan untuk menyampaikan operan kepada katim
siang dan perawat yang sift siang
Ns Taufiq : Asalamualaikum. Terimakasih untuk kesempatannya.
Saya Taufiq sebagai ketua tim yang berdinas tadi pagi,
yang beranggotakan Ns.Yulpi dan Ns.Trisna. Disini saya
akan menyampaikan keadaan secara umum dari 3 pasien
di ruang cempaka untuk hari ini, yaitu:
1. Ny. Tina 20 Tahun dengan diagnosa medik typoid
abdomen, tadi pagi tidak ada kejadian khusus dan
mendapatkan antibiotik. Rencana selanjutnya siang ini
injeksi criprofloksasin, monitor intake nutrisi dan
relaksasi progresif.
2. Ny. Widia 21 tahun dengan diagnosa medik DHF hari
ke 5 sudah tidak demam, keadaan sudah mulai
membaik dengan trombosit 14000, pasien rencana
pulang. Rencana pengambilan sample darah untuk
pemeriksaan lab.
3. Ny. 20 Yolanda tahun dengan diagnosa medik DM
tipe II dengan ulkus dekubitus, ttv terakhir 110/80
mmHg. RR 18 x/permenit, nadi 80, suhu 37. Tadi
pagi tidak ada kejadian khusus dan mendapatkan
terapi antibiotik, antipiretik, dan injeksi insulin 6 unit.
ii
22
ii
23
ii
24
Ny. Widia : Selamat siang Ns. Saya merasa sudah lebih sehat, saya
ingin segera pulang ke rumah.
Ns Trisna : Iya bu, insha allah ibu akan segera pulang setelah
dilakukan tes lab kembali dan hasilnya baik.
Ny.Widia : Baik Ns, terima kasih.
ii
25
BAB IV
A. Kesimpulan
timbang terima merupakan pengalihan tanggung jawab atau
menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan yang belum
dilakukan serta perkembangan pasien saat itu lengkap dengan tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan yang belum
dilakukan serta perkembangan pasien saat itu
B. SARAN
Timbang terima yang benar harus dilaksanakan di semua pelayanan rumah
sakit, selain informasi yang jelas pembagian peran pun hendaknya lebih
jelas dan harus dipahami oleh PP dan PA yang sedang berdinas
ii
26
DAFTAR PUSTAKA
Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E., Fram, N., Boblin, S., Poole,
N., et al. (2006). Transfer of acountability : Transforming shift
handover to enhance patient safety. Health Care Quarterly.
Special Issue (9), 75 – 79.
Angood. (2007). Why the joint comission cares about handoffs strategy.
Forum : Reducing Risk During Handoffs, 25 (1), 5 7.
Fauziah, U. A., & MEDIKA, I. C. Pelaksanaan Timbang Terima Pasien Dengan
Dokumentasi Keperawatan Metode Soap.
ii