Anda di halaman 1dari 50

Penilaian Status Gizi

Grafik Pertumbuhan WHO


Berat Badan
Satuan: kg
Jika pengukuran menggunakan timbangan digital: catat 2 angka di belakang koma.

Kegunaan indeks BB/U:


1. Menentukan keadaan gizi akut karena berat badan bersifat labil
2. Berkaitan dengan stunting
3. Mengevaluasi pemberian MPASI (usia > 6 bulan)
Kasus
Bayi laki-laki usia 7 bulan dengan BB 5kg
< -3 SD
Panjang Badan atau Tinggi Badan?
Panjang badan
= Pengukuran pada anak usia 0-24 bulan dengan posisi terlentang

Jika diukur dengan posisi berdiri


PB = hasil pengukuran + 0,7 cm

Tinggi badan
= Pengukuran pada anak usia >24 bulan dengan posisi berdiri

Jika diukur dengan posisi terlentang


TB = hasil pengukuran - 0,7 cm
Indikator PB/U atau TB/U
Satuan: cm
Jika pengukuran menggunakan alat ukur/infantometer digital: catat 2 angka di
belakang koma.

Kegunaan:
1. Menentukan gizi kronis
!!
2. Mengevaluasi hasil " yang tidak meningkat
Kasus
Bayi laki-laki usia 7 bulan dengan PB 60 cm
< -3 SD
BB/PB atau BB/TB
Kasus
Bayi laki-laki usia 7 bulan dengan BB 5kg dan PB 60 cm
- 3 SD sd < -2 SD
Interpretasi
IMT/U
Grafik Indeks Masa Tubuh Menurut Umur
Anak Laki-laki Umur 0-24 bulan
Grafik Indeks Masa Tubuh Menurut Umur
Anak Laki-laki Umur 24-60 bulan
Grafik Indeks Masa Tubuh Menurut Umur
Anak Perempuan Umur 0-24 bulan
Grafik Indeks Masa Tubuh Menurut Umur
Anak Perempuan Umur 24-60 bulan
Grafik Indeks Masa Tubuh Menurut
Umur Anak laki-laki Umur 5-18 tahun
Grafik Indeks Masa Tubuh Menurut Umur
Anak Perempuan Umur 5-18 tahun
Kasus
Bayi laki-laki usia 7 bulan dengan BB 5kg dan PB 60 cm

5
𝐼𝑀𝑇 =
0.6 𝑥 0.6

𝐼𝑀𝑇 = 13.88
- 3 SD sd < -2 SD
Interpretasi
Perhitungan Kebutuhan
Cairan Menurut Darrow
Kasus
Tentukan kebutuhan cairan bayi laki-laki usia 7 bulan dengan BB 5kg
dan PB 60 cm

Kebutuhan cairan = 5 x 100 mL


= 500 mL
Perhitungan Kebutuhan
Nutrisi dengan RDA
Daftar Singkatan
1. RDA : Recommended Dietary Allowances
2. REE : Resting Energy Expenditure
Kebutuhan kalori idealnya ditentukan secara individual
menggunakan kalorimetri indirek, namun hal tersebut mahal dan
tidak praktis. Kebutuhan nutrien tertentu secara khusus dihitung
pada kondisi klinis tertentu.

Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung


panas pada makhluk hidup yang memproduksi karbondioksida
dan buangan nitrogen (ammonia, untuk organisme perairan,
urea, untuk organisme darat) atau konsumsi oksigen.
Kondisi sakit kritis (critical illness)
Kondisi tidak sakit kritis
(non critical illness)
Gizi Baik atau Gizi Kurang
1. Tatalaksana Gizi Buruk menurut WHO
2. Berdasarkan perhitungan target BB-ideal

Pemberian kalori awal sebesar 50-75% dari target untuk menghindari sindrom
refeeding
Seorang anak laki-laki berusia 7 bulan,
Case dengan BB 5kg, dan PB 60cm.

𝑼𝒎𝒖𝒓 (𝒎)
𝑩𝑩 𝒊𝒅𝒆𝒂𝒍 = +𝟒
𝟐

7𝑚
𝐵𝐵 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 =
2
+4
7,5 kg x 400 kkal/hari
𝐵𝐵 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝟕, 𝟓 𝒌𝒈
= 3.000 kkal/hari
RDA u/t = 80kkal/kg/hari Pemberian dimulai dari 50-75% total kalori yang berarti mulai
RDA u/t = 400kkal/hari dari 1500 s.d. 2250 kkal/hari
Kondisi tidak sakit kritis
(non critical illness)
Pada Obesitas, target pemberian kalori dihitung dengan rumus:

Pemberian kalori dikurangi secara bertahap sampai tercapai target. disertai


dengan peningkatan aktifitas fisik dan perubahan perilaku.
Seorang anak laki-laki berusia 7 bulan,
Case dengan BB 12 kg, dan PB 60cm.

𝑼𝒎𝒖𝒓 (𝒎)
𝑩𝑩 𝒊𝒅𝒆𝒂𝒍 = +𝟒
𝟐

7𝑚
𝐵𝐵 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 =
2
+4
7,5 kg x 400 kkal/hari
𝐵𝐵 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝟕, 𝟓 𝒌𝒈
= 3.000 kkal/hari
Pemberian kalori dikurangi secara bertahap sampai
RDA u/t = 80kkal/kg/hari
tercapai target. disertai dengan peningkatan aktifitas fisik
RDA u/t = 400kkal/hari
dan perubahan perilaku.

Anda mungkin juga menyukai