Anda di halaman 1dari 5

WAYANG ORANG

A. Pengertian Wayang Orang Wayang orang adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang orang disebut juga dengan istilah wayang wong (bahasa Jawa). Sesuai dengan sebutannya, wayang tersebut tidak lagi digelar dengan memainkan boneka-boneka wayang (wayang kulit), akan tetapi menampilkan manusia sebagai pengganti boneka tersebut. Mereka memakai pakaina sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai pada wayang kulit. Bentuk kesenian wayang diperankan oleh manusia (wong / orang), ceritanya sama dengan wayang kulit purwa. Wayang wong dibangun di Yogyakarta oleh Sultan Hamangkubuwono I dan di Surakarta dibangun oleh Pangeran Adipati Mangkunegoro I. Diantara jenis wayang yang ada, wayang wong masih lestari sampai saat ini baik di Yogyakarta maupun di Surakarta (Gedung Sriwedari). Masih lestari dikarenakan : Umur : keberadaan wayang wong itu sendiri Perlindungan : selalu dapat perlindungan dari masyarakat jawa atau pemerintah Menyenangkan : terdapat beberapa aspek dalam pertunjukan wayang wong, aspek tersebut mencakup hiburan, budaya, media masa, pendidikan, penerangan,

pengenjawantahan, filsafat, seni rupa, dll. Berkaitan dengan hal tersebut, wayang wong adalah bentuk kesenian bangsa Indonesia (Jawa) yang tinggi martabatnya dan adiluhung. Karena itu perlulah kita melestarikan, jangan sampai hilang dari pengetahuan generasi muda, apalagi sampai terkalahkan oleh budaya kesenian asing.

B. Cerita dalam Wayang Orang 1. Golek Menak Putri Rengganis Widaninggar

Merupakan sebuah petikan dari wayang orang yang dalam teknik tariannya merupakan personifikasi dari wayang golek, yang pada awalnya diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. 2. Tari Golek

Merupakan sebuah bentuk tari yang semula berkembang di luar kraton. Sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, mobilitas budaya mendorong tari golek ini masuk ke kraton, sehingga bentuk ekspresinya juga mengandung warna struktur budaya keistanaan 3. Klana Topeng Gagah

Mengungkapkan tentang Prabu Klana Suryawasesa yang sedang jatuh cinta dengan Dewi Sekartaji. Begitu besar cintanya sehingga selalu berkhayal dan berimajinasi seakan-akan Dewi Sekartaji berada di hadapannya. 4. Sekar Pudyastuti

Merupakan sebuah tari penyambutan sebagai salam penghormatan, salam selamat datang, dan berbagai sapaan kepada para tamu yang datang.

5. Beksan Anoman Yaksadewa

Merupakan sebuah petikan daricerita Ramayana, ketika Anoman diutus menemui Dewi Sinta, Anoman berhasil merusak Taman Soka dan memporak-porandakan kerajaan Alengka. 6. Beksan Pethilan Gathutkaca Suteja

Merupakan petikan dari cerita Mahabarata dalam lakon Suteja Takon Bapa. Perselisihan diakhiri dengan saling memaafkan dan ternyata keduanya dalam kerabat keluarga Pandawa. Gatutkaca adalah putra Bima dan Suteja adalah putra Kresna.

DAFTAR PUSTAKA Nursantara, Yayat. Seni Budaya untuk KMA Kelas XI. Penerbit Erlangga. Jakarta: 2007 http://elearning.sman1pekanbaru.sch.id/psb/file.php/1/Seni_Budaya/2._Seni_Teater_Tra disional_-_Wayang_Orang_(X-sem1-7.2)/Seni_Teater_Tradisional_-_Wayang_Orang

Anda mungkin juga menyukai