Anda di halaman 1dari 5

1. Selalu ingat mati dan mempersiapkan dirinya untuk bekal akhirat. 2.

2.  Memikirkan jaminan kehidupan untuk dirinya dan juga orang lain serta
generasi masa depan di dunia ini. 
Inti ayat berikut adalah kewajiban memberikan jaminan hidup bagi diri sendiri, yang
ِ ‫ان نَ ْف َسهُ َو َع ِم َل لِ َما بَ ْع َد ْال َم ْو‬
‫ت‬ َ ‫ْال َكيِّسُ َم ْن َد‬ tentunya juga bagi orang lain. Jaminan hidup bagi orang lain juga berarti, semisal di
dalamnya menjamin dari kerusakan alam. Beberapa hari lalu misalnya, saya
Orang yang cerdas ialah orang yang mengendalikan dirinya dan bekerja untuk mendengar berita tanah longsor dan jembatan putus yang ternyata diakibatkan oleh
kehidupan setelah kematian. penambang liar, maka itu berarti penambang liar tersebut tidak memberikan jaminan
[HR. at-Tirmidzi] hidup bagi orang lain.

ِ ‫اص َحيَاةٌ يَا أُولِي اأْل َ ْلبَا‬


َ ُ‫ب لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّق‬
‫ون‬ ِ ‫ص‬َ ِ‫َولَ ُك ْم فِي ْالق‬
‫ار‬
ِ ‫ص‬ َ ‫ْت النَّبِ َّي ص َعا ِش َر َع ْش َر ٍة فَقَا َم َر ُج ٌل ِم َن ْاالَ ْن‬ ُ ‫ اَتَي‬:‫َع ِن ا ْب ِن ُع َم َر رض قَا َل‬
‫ َو‬،‫ت‬ ِ ‫ اَ ْكثَ ُرهُ ْم ِذ ْكرًا لِ ْل َم ْو‬:‫اس؟ قَا َل‬ ِ َّ‫اس َو اَحْ َز ُم الن‬ ِ َّ‫ َم ْن اَ ْكيَسُ الن‬،ِ‫ يَا نَبِ َّي هللا‬:‫ال‬ َ َ‫فَق‬ Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang
yang berakal, supaya kamu bertakwa.
.‫ف ال ُّد ْنيَا َو َك َرا َم ِة ْاآل ِخ َر ِة‬ ِ ‫ك ْاالَ ْكيَاسُ َذهَب ُْوا بِ َش َر‬ َ ِ‫ اُولئ‬،‫ت‬ ِ ‫اَ ْكثَ ُرهُ ْم اِ ْستِ ْع َدادًا لِ ْل َم ْو‬ [QS al-Baqarah (2): 179]
‫ و البيهقى‬،‫ و التطبرانى فى الصغير باسناد حسن‬n‫ابن ابى الدنيا فى كتاب الموت‬
‫ اَحْ َسنُهُ ْم‬:‫ال‬ َ َ‫ضلُ؟ ق‬ َ ‫ أَيُّ ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن اَ ْف‬:‫ال لِلنَّبِ ِّي ص‬ َ َ‫ اَ َّن َر ُجالً ق‬:‫ و لفظه‬،‫فى الزهد‬ 3.  Mempersiapkan bekal atau memikirkan kehidupannya di dunia. Serta
ُ‫ َو اَحْ َسنُهُ ْم لِ َما بَ ْع َده‬،‫ت ِذ ْكرًا‬ ِ ‫ اَ ْكثَ ُرهُ ْم لِ ْل َم ْو‬:‫ فَاَيُّ ْال ُم ْؤ ِمنِيْن اَ ْكيَسُ ؟ قَا َل‬:‫ قَا َل‬.‫ُخلُقًا‬ memanfaatkan semua potensi yang saat ini dimilikinya untuk menyiapkan
ُ‫ك ْاالَ ْكيَاس‬ َ ِ‫ اُولئ‬،‫اِ ْستِ ْع َدادًا‬ kemungkinan buruk yang mungkin menimpanya di masa depan.

Dari Ibnu ‘Umar RA ia berkata : Saya datang kepada Nabi SAW, kami serombongan ‫ال فِي‬َ ‫ق َواَل ِج َد‬َ ‫ث َواَل فُسُو‬ َ َ‫ض فِي ِه َّن ْال َح َّج فَاَل َرف‬ َ ‫ات فَ َمن فَ َر‬ ٌ ‫ْال َحجُّ أَ ْشهُ ٌر َّم ْعلُو َم‬
sebanyak sepuluh orang. Kemudian ada seorang laki-laki Anshar bertanya, “Wahai
Nabiyallah, siapa orang yang paling cerdas dan paling teguh diantara manusia ?”. ِ ُ‫ْال َحجِّ َو َما تَ ْف َعلُوا ِم ْن َخي ٍْر يَ ْعلَ ْمهُ هَّللا ُ َوتَ َز َّو ُدوا فَإِ َّن َخي َْر ال َّزا ِد التَّ ْق َو ٰى َواتَّق‬
‫ون يَا‬
Nabi SAW bersabda, “Orang yang paling banyak mengingat mati diantara mereka ِ ‫أُولِي اأْل َ ْلبَا‬
‫ب‬
dan orang yang paling banyak mempersiapkan bekal untuk mati. Mereka itulah
orang-orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemulyaan dunia dan (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan
kemulyaan akhirat”. niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik
[HR. Ibnu Abid-Dunya di dalam kitabul-Maut. Thabrani di dalam Ash-Shaghir] dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu
kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-
Sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, “Siapa diantara orang yang berakal.
orang-orang mukmin itu yang lebih utama ?”. Nabi SAW menjawab, “Orang yang [QS al-Baqarah (2): 197]
paling baik akhlaqnya diantara mereka”. Orang tersebut bertanya lagi, “Siapakah
diantara orang-orang mukmin yang paling cerdas/cerdik ?”. Nabi SAW menjawab,
“Orang yang paling banyak ingat mati diantara mereka, dan orang yang paling baik
persiapannya untuk kehidupan selanjutnya. Mereka itulah orang-orang yang cerdas”. ‫ك قَ ْب َل‬ َ ‫ك قَ ْب َل َسقَ ِم‬
َ ‫ َو ِغنَا َء‬،‫ك‬ َ َ‫ص َّحت‬
ِ ‫ َو‬،‫ك‬ َ ‫ك قَب َْل هَ َر ِم‬َ َ‫ َشبَاب‬:‫س‬ ٍ ‫ا ْغتَنِ ْم َخ ْمسًا قَب َْل َخ ْم‬
[HR. Baihaqi di dalam kitabuz-Zuhud] ‫ك‬َ ِ‫ك قَب َْل َم ْوت‬َ َ‫ َو َحيَات‬،‫ك‬ َ ِ‫ك قَ ْب َل ُش ْغل‬ َ ‫فَ ْق ِر‬
َ ‫ َوفَ َرا َغ‬،‫ك‬
Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara yang lain:
(Manfaatkan) masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum
datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa fakirmu, masa luangmu sebelum 6.  Mau belajar dari kisah-kisah orang terdahulu. Baik pelajaran yang
datang masa sibukmu, masa hidupmu sebelum datang masa matimu. membawa kebaikan maupun pelajaran yang membawa keburukan.
[HR. Al-Hakim]

َ ‫ان َح ِديثًا يُ ْفتَ َر ٰى َو ٰل ِكن تَصْ ِدي‬


‫ق‬ َ ‫ب َما َك‬ ِ ‫ اأْل َ ْلبَا‬n‫ص ِه ْم ِعب َْرةٌ أِّل ُولِي‬
ِ ‫ص‬ َ َ‫ان فِي ق‬ َ ‫لَقَ ْد َك‬
4.  Mengamati dan menganalisa potensi alam serta memaksimalkannya َ ُ‫يل ُك ِّل َش ْي ٍء َوهُدًى َو َرحْ َمةً لِّقَ ْو ٍم ي ُْؤ ِمن‬
‫ون‬ َ ‫ص‬ ِ ‫الَّ ِذي بَي َْن يَ َد ْي ِه َوتَ ْف‬
untuk kepentingan diri sendiri pada khususnya dan manusia pada
umumnya.  Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang
Disinilah muncul proses kreatif, serta pembelajaran terhadap hukum-hukum alam. yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi
Saya sering menyebut ayat ini sebagai ayat kecerdasan intelejensial. membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan
sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
[QS Yusuf (12): 111]
ِ ‫ت أِّل ُولِي اأْل َ ْلبَا‬
‫ب‬ ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آَل يَا‬ ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ ِ ‫إِ َّن فِي َخ ْل‬
‫ت‬
nِ ‫اوا‬ ِ ‫ُون فِي َخ ْل‬
َ ‫ق ال َّس َم‬ َ ‫ين يَ ْذ ُكر‬
َ ‫ َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكر‬n‫ُون هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُو ًدا‬ َ ‫الَّ ِذ‬
7.  Mau bersabar dan yakin bahwa setiap permasalahan pasti ada
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ َ ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْق‬
َ َ‫ت ٰه َذا بَا ِطاًل ُس ْب َحان‬ ِ ْ‫َواأْل َر‬ solusinya.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, ٍ ‫ب َو َع َذا‬
‫ب‬ ٍ ْ‫ان ِبنُص‬ ُ َ‫ُّوب إِ ْذ نَا َد ٰى َربَّهُ أَنِّي َم َّسنِ َي ال َّش ْيط‬ َ ‫َو ْاذ ُكرْ َع ْب َدنَا أَي‬
ِ َ‫ك ٰه َذا ُم ْغتَ َس ٌل ب‬
nٌ ‫ار ٌد َو َش َر‬ َ ِ‫ارْ ُكضْ ِب ِرجْ ل‬
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam ‫اب‬
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, ‫ب‬ِ ‫ى أِل ُولِي اأْل َ ْلبَا‬nٰ ‫َو َوهَ ْبنَا لَهُ أَ ْهلَهُ َو ِم ْثلَهُم َّم َعهُ ْم َرحْ َمةً ِّمنَّا َو ِذ ْك َر‬
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. ٌ‫صابِرًا نِّ ْع َم ْال َع ْب ُد إِنَّهُ أَ َّواب‬َ ُ‫ث إِنَّا َو َج ْدنَاه‬ ْ َ‫ض ْغثًا فَاضْ ِرب بِّ ِه َواَل تَحْ ن‬ ِ ‫ك‬ َ ‫َو ُخ ْذ ِبيَ ِد‬
[QS Ali Imran (3): 190-191]
Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya:
"Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan".
5.  Lebih memilih kebaikan daripada keburukan meskipun keburukan itu (Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan
menarik hati. untuk minum".
Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami
‫ث فَاتَّقُوا هَّللا َ يَا أُولِي‬
ِ ‫ك َك ْث َرةُ ْال َخبِي‬
َ َ‫يث َوالطَّيِّبُ َولَ ْو أَ ْع َجب‬
ُ ِ‫قُل اَّل يَ ْستَ ِوي ْال َخب‬ tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran.
‫ُون‬ ِ ‫اأْل َ ْلبَا‬
َ ‫ب لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح‬ Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan
janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-
buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, nya).
agar kamu mendapat keberuntungan". [QS Shaad (38): 41-44]
[QS al-Maidah (5): 100]
8.  Siap dalam menghadapi kematian, karena tahu, tidak ada yang abadi di ِ ‫صةً َوا ْعلَ ُموا أَ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬ َ ‫صيبَ َّن الَّ ِذ‬
َّ ‫ين ظَلَ ُموا ِمن ُك ْم َخا‬ ِ ُ‫َواتَّقُوا فِ ْتنَةً اَّل ت‬
dunia ini.
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang
yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-
ِ ْ‫أَلَ ْم تَ َر أَ َّن هَّللا َ أَن َز َل ِم َن ال َّس َما ِء َما ًء فَ َسلَ َكهُ يَنَابِي َع فِي اأْل َر‬
‫ض ثُ َّم ي ُْخ ِر ُج ِب ِه َزرْ عًا‬ Nya.
‫ك لَ ِذ ْك َر ٰى أِل ُولِي‬
َ ِ‫ُّم ْختَلِفًا أَ ْل َوانُهُ ثُ َّم يَ ِهي ُج فَتَ َراهُ ُمصْ فَ ًّرا ثُ َّم يَجْ َعلُهُ ُحطَا ًما إِ َّن فِي ٰذل‬ [QS al-Anfaal (8): 25]

ِ ‫اأْل َ ْلبَا‬
‫ب‬
10.  Mampu mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap kejadian yang
ada.
Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari
langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-
Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi ‫ت ْال ِح ْك َمةَ فَقَ ْد أُوتِ َي َخ ْيرًا َكثِيرًا َو َما يَ َّذ َّك ُر إِاَّل‬
َ ‫ي ُْؤتِي ْال ِح ْك َمةَ َمن يَ َشا ُء َو َمن ي ُْؤ‬
kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran ‫ب‬ِ ‫ اأْل َ ْلبَا‬n‫أُولُوا‬
bagi orang-orang yang mempunyai akal.
[QS az-Zumar (39): 21] Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As
Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi
hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-
9.  Hati-hati dalam bertindak, karena dia yakin bahwa setiap tindakannya orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
dapat berakibat buruk juga baik pada diri sendiri maupun pada orang lain. [QS al-Baqarah (2): 269]

11.  Tidak mencari-cari permasalahan.


‫ت َع ْن أَ ْم ِر َربِّهَا َو ُر ُسلِ ِه فَ َحا َس ْبنَاهَا ِح َسابًا َش ِديدًا َو َع َّذ ْبنَاهَا‬ ْ َ‫َو َكأَيِّن ِّمن قَرْ يَ ٍة َعت‬
‫َع َذابًا نُّ ْكرًا‬ ٌ َ‫ب َوأُ َخ ُر ُمتَ َشابِه‬
‫ات‬ ِ ‫ات هُ َّن أُ ُّم ْال ِكتَا‬ ٌ ‫ات ُّمحْ َك َم‬ َ َ‫ك ْال ِكت‬
ٌ َ‫اب ِم ْنهُ آي‬ َ َ‫هُ َو الَّ ِذي أ‬
َ ‫نز َل َعلَ ْي‬
‫ان َعاقِبَةُ أَ ْم ِرهَا ُخ ْسرًا‬ َ ‫ت َوبَا َل أَ ْم ِرهَا َو َك‬ ْ َ‫فَ َذاق‬ ‫ُون َما تَ َشابَهَ ِم ْنهُ ا ْبتِ َغا َء ْالفِ ْتنَ ِة َوا ْبتِ َغا َء تَأْ ِويلِ ِه َو َما‬َ ‫ين فِي قُلُوبِ ِه ْم َز ْي ٌغ فَيَتَّبِع‬ َ ‫فَأ َ َّما الَّ ِذ‬
‫ين آ َمنُوا قَ ْد أَن َز َل هَّللا ُ إِلَ ْي ُك ْم‬ ِ ‫أَ َع َّد هَّللا ُ لَهُ ْم َع َذابًا َش ِديدًا فَاتَّقُوا هَّللا َ يَا أُولِي اأْل َ ْلبَا‬
َ ‫ب الَّ ِذ‬ ‫ون آ َمنَّا ِب ِه ُكلٌّ ِّم ْن ِعن ِد َربِّنَا َو َما‬ َ ُ‫ون فِي ْال ِع ْل ِم يَقُول‬ ِ ‫يَ ْعلَ ُم تَأْ ِويلَهُ إِاَّل هَّللا ُ َوالر‬
nَ ‫َّاس ُخ‬
‫ِذ ْكرًا‬ ِ ‫يَ َّذ َّك ُر إِاَّل أُولُوا اأْل َ ْلبَا‬
‫ب‬
Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada
mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-
yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan. ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada
Maka mereka merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya, dan adalah akibat kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat
perbuatan mereka kerugian yang besar. daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak
Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam
hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya
Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu, itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)
[QS at-Talaq (65): 8-10]
melainkan orang-orang yang berakal. sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-
[QS Ali Imran (3): 7] orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
[QS ar-Ra'du (13): 22]
12.  Memenuhi janji 15.  Memilih jalannya sendiri yang menurutnya paling baik tanpa pengaruh
orang lain.
Tanpa pengaruh orang tua, kaum kerabat, pemimpin yang dianggap berpengaruh,
ِ ‫ق َك َم ْن هُ َو أَ ْع َم ٰى إِنَّ َما يَتَ َذ َّك ُر أُولُوا اأْل َ ْلبَا‬
‫ب‬ ُّ ‫ك ْال َح‬ َ ‫نز َل إِلَ ْي‬
َ ِّ‫ك ِمن َّرب‬ ُ
ِ ‫أَفَ َمن يَ ْعلَ ُم أَنَّ َما أ‬ maupun pengaruh orang-orang kaya.
‫ق‬َ ‫ُون ْال ِميثَا‬
َ ‫ون بِ َع ْه ِد هَّللا ِ َواَل يَنقُض‬
nَ ُ‫ين يُوف‬ َ ‫الَّ ِذ‬
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari
‫ك هُ ْم أُولُوا‬ ٰ ُ‫ين هَ َداهُ ُم هَّللا ُ َوأ‬
َ ِ‫ولئ‬ َ ‫ك الَّ ِذ‬ ٰ ُ‫ُون أَحْ َسنَهُ أ‬
َ ِ‫ولئ‬ َ ‫ُون ْالقَ ْو َل فَيَتَّبِع‬ َ ‫الَّ ِذ‬
َ ‫ين يَ ْستَ ِمع‬
Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang ِ ‫اأْل َ ْلبَا‬
‫ب‬
berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,
(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.
[QS ar-Ra'du (13): 19-20] Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-
orang yang mempunyai akal.
13.  Menjalin silaturrahim, menjalin hubungan dengan orang lain.  [QS az-Zumar (39): 18]
Hal ini sangat bermanfaat, sebagaimana kisah Rasulullah yang dilindungi oleh
sukunya ketika beliau diboikot, bahkan akhirnya dilindungi oleh anggota-anggota
suku-suku yang lain. Adapun penafsiran kata "menghubungkan apa-apa yang Allah َ ‫نز َل هَّللا ُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِ ُع َما أَ ْلفَ ْينَا َعلَ ْي ِه آبَا َءنَا أَ َولَ ْو َك‬
‫ان‬ َ َ‫َوإِ َذا قِي َل لَهُ ُم اتَّبِعُوا َما أ‬
perintahkan supaya dihubungkan" sebagai silaturrahim, bisa dibaca di kitab-kitab ‫ون‬ َ ُ‫آبَا ُؤهُ ْم اَل يَ ْعقِل‬
َ ‫ون َش ْيئًا َواَل يَ ْهتَ ُد‬
tafsir al-Qur'an.
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,"
ِ ‫ون سُو َء ْال ِح َسا‬ َ ‫ون َما أَ َم َر هَّللا ُ بِ ِه أَن ي‬
َ ُ‫ُوص َل َويَ ْخ َش ْو َن َربَّهُ ْم َويَ َخاف‬ َ ُ‫صل‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬ mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati
‫ب‬ ِ َ‫ين ي‬ dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga),
walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak
dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya mendapat petunjuk?".
dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang [QS al-Baqarah (2): 170]
buruk. [Ayat senada juga ada pada QS al-Maidah (5): 104; Luqman (31): 21;az-Zukhruf
[QS ar-Ra'du (13): 21] (43): 22; ]
14.  Memberikan manfaat bagi orang lain, serta menolak kejahatan dengan
cara yang baik.
‫ك إِاَّل‬ َ ‫ك إِاَّل بَ َشرًا ِّم ْثلَنَا َو َما نَ َر‬
َ ‫اك اتَّبَ َع‬ َ ‫ال ْال َمأَل ُ الَّ ِذ‬
َ ‫ين َكفَرُوا ِمن قَ ْو ِم ِه َما نَ َرا‬ َ َ‫فَق‬
‫صاَل ةَ َوأَنفَقُوا ِم َّما َر َز ْقنَاهُ ْم ِس ًّرا‬
َّ ‫صبَرُوا ا ْبتِ َغا َء َوجْ ِه َربِّ ِه ْم َوأَقَا ُموا ال‬ َ ‫ين‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬ َ ِ‫ي َو َما نَ َر ٰى لَ ُك ْم َعلَ ْينَا ِمن فَضْ ٍل بَلْ نَظُنُّ ُك ْم َكا ِذب‬
‫ين‬ ْ َ ‫ين هُ ْم أَ َرا ِذلُنَا بَا ِد‬
ِ ‫ي الرَّأ‬ َ ‫الَّ ِذ‬
ٰ ُ‫ون ِب ْال َح َسنَ ِة ال َّسيِّئَةَ أ‬
ِ ‫ك لَهُ ْم ُع ْقبَى ال َّد‬
‫ار‬ َ ِ‫ولئ‬ َ ‫َو َعاَل نِيَةً َويَ ْد َر ُؤ‬
Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak
dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di
antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu
kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang
yang dusta".
[QS Huud (11): 27]

Anda mungkin juga menyukai