Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN ASISTENSI

PENYUSUNAN
Code of Corporate Governance
(Pedoman Corporate Governance)

SATGAS GCG BUMD – DAN


Bandung – 23 September 2014
Outline Pedoman

BAB I: Pendahuluan
A. Latar Belakang Perlunya Pedoman Asistensi Code of CG
B. Tujuan Pedoman Asistensi Code of CG
C. Ruang Lingkup Pedoman Asistensi Code of CG
D. Kerangka Penulisan Pedoman Asistensi Code of CG
BAB II: Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code Of
Corporate Governance)
A. Umum
B. Materi Code of Corporate Governance
C. Bentuk penyajian Code of Corporate Governance
BAB III: Penutup

PROTOTIP CODE OF CORPORATE GOVERNANCE


PROTOTIP CODE OF CORPORATE GOVERNANCE
BAB I: Pendahuluan
A. Pengantar
B. Latar Belakang perlunya Code of Corporate Governance
C. Tujuan
BAB II: Struktur Tata Kelola
A. Pemilik Modal
B. Dewan Pengawas
C. Direksi

BAB III: Proses Tata Kelola


Antara lain menjelaskan
A. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Pengawas dan Direksi
B. Penyusunan Rencana Strategi bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran
Tahunan dan Kontrak Manajemen
C. Pengambilan Keputusan
D. Media Komunikasi dan Informasi
E. Pendelegasian wewenang
F. Pengelolaan Keuangan
BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mendorong penerapan GCG di BUMD
B. Tujuan Pedoman
 Memberikan pembekalan SDM BPKP
 Penyamaan langkah-langkah dalam
memberikan asistensi
 Menjaga kualitas hasil asistensi
C. Ruang Lingkup Pedoman
Materi / substansi Pedoman CG dengan pendekatan
struktur dan proses, sesuai dengan sifat organisasi
diselaraskan dengan aturan yang mendasarinya.
D. Kerangka Penulisan
Sama dengan Outline pedoman
BAB II: Pedoman Tata Kelola
Perusahaan(Code of CG)
A. Umum
B. Materi
 Ketentuan Perundangan;
Peraturan perundangan yang berlaku
dilingkungan BUMD dan peraturan lainnya.
 Best practises GCG ;
Merupakan praktik-praktik yang baik
dalam pengelolaan perusahaan.
C. Bentuk Penyajian
C. Bentuk Penyajian dengan Pendekatan
Struktur dan Proses GCG
Struktur Governance Proses Governance

 Pemegang saham  Pengangkatan dan


 Dewan Pengawas Pemberhentian Dewas &
 Direksi Direksi
 Internal Audit  RencanaStrategi Bisnis,
Rencana Bisnis dan
 Sekretaris perusahaan Anggaran Tahunan
 Kontrak Manajemen
 Rapat Pemilik Modal dan
Rapat lainnya & Risalah
Rapat
 Pelaporan
 Pengelolaan Keuangan
 Pendelegasian wewenang
 Suksesi Manajemen
 dlsb
PROTOTIP CODE OF CORPORATE
GOVERNANCE

KATA SAMBUTAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II STRUKTUR TATA KELOLA
BAB III PROSES TATA KELOLA
BAB IV PENGELOLAAN DENGAN
SRAKEHOLDERS
BAB V PENUTUP
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada bagian ini menguraikan pentingnya Code Of Corporate Governance bagi
BUMD
B. Tujuan Pedoman
 Mendorong pengelolaan BUMD yang profesional
 Penerapan kode etik dalam pengelolaan perusahaan
 Meningkatkan Peran BUMD sebagai sumber pendapatan asli daerah
 Menciptakan Iklim yg kondusif bagi perkembangan investasi
C. Prinsip-Prinsip GCG (Prifat)
Prinsip-pripsip GCG dalam pengelolaan BUMD terdiri dari:
Partisipasi(Participation), Kemandirian (Independency), Kewajaran
(Fairness), Akuntabilitas (Accountability),Transparansi (Transparancy)

D. Visi, Misi dan Nilai-Nilai BUMD


Menguraikan Visi, Misi dan Nilai-nilai yang dianut oleh BUMD, sesuai
dengan kondisi masing-masing perusahaan
BAB II: Struktur Tata Kelola

Pemilik Modal

- Kepala Daerah selaku Pemilik Modal memegang hak, wewenang dan


kekuasaan pemegang saham/saham prioritet

- Pemilik Modal memberikan amanat kepada Direksi untuk


melaksanakan pengelolaan BUMD dan kepada Dewas/Bawas/Dekom
untuk mengawasi dan memberikan nasihat dalam pelaksanaan
pengurusan BUMD yang dilakukan oleh Direksi.

- Aturan-aturan aturan/ketentuan yang mengatur hak, wewenang dan


tanggung jawab Kepala Daerah selaka Pemilik Modal, yaitu al :
UU No.5 TH 1962, Kemendagri No.50 TH 1999, Kemendagri
No.43 TH 2000, Permendagri No.2 TH 2007, Permendagri No.153
TH 2004 dan best practices.
BAB II: Struktur Tata Kelola
Dewan Pengawas

- Dewas/Bawas/Dekom adalah organ BUMD yang bertugas melakukan


pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi dalam
menjalankan kegiatan pengurusan BUMD

- Untuk membantu kelancaran tugas Dewas/Bawas/Dekom, dibentuk


Sekretaris Dewas/Bawas/Dekom dengan Keputusan Ketua
Dewas/Bawas/Dekom. Sekretaris Dewas/Bawas/Dekom menjalankan
tugas-tugas administrasi yang berkaitan dengan seluruh kegiatan
Dewas/Bawas/Dekom

- Organ Pendukung Dewan Pengawas dapat berbentuk Komite Audit


dan Tenaga Ahli lainnya

- Aturan-aturan/ketentuan yang mengatur hak, wewenang, Tugas Pokok,


tanggung Jawab dan Organ pendukung Dewan Pengawas, dengan
mengacu pada best practices dan ketentuan yang berlaku
antara lain : Permendagri No.2 Tahun 2007, Permendagri No.50 TH
1999.
BAB II: Struktur Tata Kelola
Direksi

- Direksi adalah organ yang diangkat oleh Kepala Daerah selaku Pemilik
Modal yang bertugas untuk melakukan pengurusan perusahaan

- Direksi berkewajiban dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab


menjalankan tugas semata-mata untuk kepentingan perusahaan,
dengan memperhatikan kepentingan Kepala Daerah selaku Pemilik
Modal dan stakeholders dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik.(UU Nomor 5 Tahun 1962).
- Organ Pendukung Direksi meliputi SPI,Sekretaris Perusahaan

- Aturan-aturan/ketentuan yang mengatur hak, Tugas Pokok,


tanggung Jawab dan Organ pendukung Direksi, dengan mengacu
pada best practices dan ketentuan yang berlaku al :
UU No.5 TH 1962, Permendagri No.2 Tahun 2007, Permendagri
No.50 TH 1999.
BAB III: Proses Tata Kelola
Dalam Bab ini diuraikan bagaimana proses governance dari organ GCG
Perusahaan dalam pengaturan dan pengelolaan perusahaan antara lain
dalam hal :
 Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas dan Direksi.
 B. Program Pengenalan Perusahaan.
 C. Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (Corporate Plan), Rencana
Bisnis dan Anggaran Tahunan dan Kontrak Manajemen
 D. Konflik Kepentingan
 E.Pengambilan Keputusan
 F. Media Komunikasi dan Informasi
 G. Pendelegasian Wewenang
 H. Pengelolaan Keuangan
BAB IV: METODOLOGI
PENYUSUNAN CODE OF CORPORATE GOVERNANCE

1.Pemaparan awal
PERENCANAAN Outline Code
2.Rencana kerja

Reviu
PEKERJAAN LAPANGAN Dokumen
1. Pengumpulan data
Workshop
2. Analisis Data Benchmarking
Wawancara

1. Penyusunan Draft Draft


PELAPORAN CoCG Code
2. Pemaparan Final
3. Finalisasi Co CG Code
BAB IV: METODOLOGI

1. Tahap Perencanaan
a. Pemaparan awal
- Tujuan pemaparan awal ini adalah persamaan persepsi sehingga
akan mengurangi kendala dalam pelaksanaan penyusunan Code of
CG di lapangan
- Dihadiri oleh Dewan Pengawas (optional), Direksi Tim Counterpart
- Hal-hal yang perlu dipersiapkan:
bahan presentasi tentang pengertian Code of CG, metodologi yang
akan digunakan
b. Pembuatan Jadwal Kerja
c. Penyusunan Outline Code of CG
BAB IV: METODOLOGI

2. Tahap Pekerjaan Lapangan


a. Tahap Pengumpulan Data
- Workshop
 Tujuan: menggali informasi untuk
memperoleh gambaran struktur dan proses
governance di perusahaan
 Peserta jajaran Komisaris, jajaran Direksi
serta manajemen
- Reviu Dokumen
 kegiatan penelaahan peraturan, kebijakan
internal maupun eksternal.
15
Contoh dokumen yang diperlukan
DokumenEksternal
-- UU RI No. 5 TH 1962 Tentang
Dokumen Internal
Perusahaan Daerah
- Struktur organisasi
- Kepmendagri No. 50 TH 1999
tentang Kepengurusan BUMD - Kebijakan-kebijakan Direksi
- Kepmendagri No. 43 TH 2000 - SOP-SOP
Tentang Pedoman Kerjasama - Profil Perusahaan
Perusahaan Daerah dengan
- Laporan Tahunan dan laporan
Pihak Ketiga manajemen lainnya
- Kepmendagri No.153 TH 2004 - Kode etik (jika ada)
Tentang Pedoman Pengelolaan
Barang Daerah yang dipisahkan - Code yang diterbitkan
perusahaan
- Permendagri No.2 TH 2007
Tentang Organ dan - SK dan SKB Direksi dan
Komisaris
Kepegawaian PDAM
- Job description
- Kapmen Otda RI
No.690.940/1186/OTDA Tgl 23 - Notulen rapat, dll
Agust 2000 Tentang Pedoman
Akuntansi PDAM
16
BAB IV: METODOLOGI

Bencmarking
Membandingkan antara dokumen eksternal dengan kebijakan internal
perusahaan dan best practices di perusahaan lain
Wawancara
- Tujuan: mendalami dan mendapatkan informasi tentang materi yang
akan dimuat dalam Code of CG.
- Responden: Komisaris dan Direksi serta jajaran manajemen
- Materi wawancara :
- Hal-hal yang spesifik dengan core business perusahaan
- best practices yang memerlukan komitmen untuk
melaksanakannya secara voluntary
BAB IV: METODOLOGI

b. Tahap Analisis
 Memilah antara hal-hal yang menjadi kewajiban
dan yang voluntary bagi organ perusahaan.
 Memilah materi-materi yang perlu mendapatkan
perhatian atau perlu dituangkan dalam Pedoman
meskipun hal tersebut sudah diatur dalam
peraturan internal maupun eksternal.
 Mengidentifikasi Peran dari masing-masing
organ dalam proses GCG
BAB IV: METODOLOGI

3. Tahap Pelaporan
a. Penyusunan draft
b. Pemaparan
 Dilakukan bersama tim counterpart, direksi
dan komisaris
 Beguna untuk memperoleh masukan
sebelum finalisasi
c. Finalisasi
BAB IV: METODOLOGI

Penyusunan Draft Laporan


 Kalimat tidak bias (dapat menimbulkan interpretasi
yang berbeda-beda atau bahkan kontradiksi) ,
 Kalimat yang singkat, fokus dan tidak bertele-tele
ataupun berbelit-belit.
 Mudah dimengerti dan bukan kalimat
pendapat/opini tim.
 Hindari pemakaian istilah yang tidak umum
digunakan.
 Bahasa hukum ataukah bahasa yang sederhana tapi
mudah dipahami oleh seluruh organ perusahaan.
 Draft Code juga diberikan kepada Tim Counterpart
serta Direksi dan Komisaris untuk mendapat
masukan.
TERIMAKASIH

21

Anda mungkin juga menyukai