Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN KONSULTAN PERENCANA PEMBANGUNAN LABORATORIUM

BALAI POM DI SOFIFI

PA/KPA : DRA. SARINAH, APT

SATKER : BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI SOFIFI

NAMA PPK : ADRIYAL SUTRINANDA, S.FARM., APT

TAHUN ANGGARAN 2019


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PENGADAAN KONSULTAN PERENCANA
PEMBANGUNAN LABORATORIUM
BALAI POM DI SOFIFI

1. U M U M
a. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal,
ramah lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta
berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
b. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan
sebaik–baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang
layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung
negara.
c. Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan untuk bangunan negara perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan
karya bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma
serta tata laku profesional.
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Perencanaan perlu disiapkan
secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya yang sesuai
dengan kepentingan kegiatan.

2. LATAR BELAKANG
a. Tantangan pengawasan obat dan makanan di masa sekarang dan masa
mendatang yang semakin ketat sejalan dengan pesatnya perkembangan
ilmu dan teknologi, menuntut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
sebagai organisasi di sektor publik primer untuk senantiasa mengimbangi
perkembangan dan kemajuan tersebut. Tuntutan tersebut harus diimbangi
dalam berbagai sisi, baik sumber daya maupun sarana prasarana.
b. Balai Pengawas Obat dan Makanan di Sofifi (BPOM di Sofifi) sebagai UPT
Badan POM di wilayah provinsi Maluku Utara tidak lepas dari tugas untuk
melaksanakan pengawasan obat dan makanan untuk melindungi
masyarakat wilayah provinsi Maluku Utara dari obat dan makanan yang
berisiko terhadap kesehatan. Dari sisi pelayanan kepada masyarakat dan
pelayanan laboratorium, penyediaan fasilitas gedung kantor dan gedung
laboratorium pengujian yang ada saat ini masih belum optimal. Oleh
karena itu pembangunan gedung kantor dan laboratorium sangat mutlak
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ruangan, sehingga Badan POM perlu
segera mempersiapkan pembangunan fisik gedung di atas lahan yang
terletak di Kompleks Perkantoran Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
c. Kegiatan pembangunan gedung laboratorium pengujian BPOM di Sofifi
dilaksanakan berlandaskan pada ketentuan perundangan yang berlaku,
antara lain :
a) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
b) Perpres Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
c) Perpres No. 73 Tahun 2011 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
d) Permen PU No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
e) Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
f) Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tentang Standar Sarana dan
Prasarana di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi
konsultan perencana dalam membuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan
proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke
dalam pelaksanaan tugas perencanaan laboratorium BPOM di Sofifi sesuai
peraturan yang berlaku, dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntabel,
transparan, efektif, efisien, adil, dan value for money.
b. Diharapkan dalam pelaksanaannya nanti Pengguna Jasa dapat
bekerjasama dengan Konsultan Perencana terpilih yang memiliki tenaga ahli
dengan kualifikasi khusus yang mampu menterjemahkan dengan sebaik
mungkin semua program fungsional maupun operasional ke dalam suatu
Desain Perencanaan yang Optimal sesuai dengan anggaran yang terbatas
dan dalam batas waktu yang telah ditentukan.

4. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah adanya :
1) Desain Rinci atas rencana pembangunan Laboratorium BPOM di Sofifi
yang dapat memberikan pedoman secara utuh dan menyeluruh untuk
pembangunan Fisik Laboratorium BPOM di Sofifi.
2) Pentahapan pembangunan dan besaran investasi tiap-tiap tahap
pembangunan (tiap tahun anggaran).

5. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama Organisasi : Balai POM di Sofifi
Pengguna Jasa : Balai POM di Sofifi
Nama PPK : Adriyal Sutrinanda, S.Farm., Apt
Alamat : Jl. Pemuda, Belakang Kantor DPRD Prov. Maluku Utara,
Sofifi, Kec. Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi
Maluku Utara
6. SUMBER PENDANAAN
a. Biaya Perencanaan
1) Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan perencanaan ini kurang lebih Rp.
1.023.800.000,00,- (Satu Milyar Dua Puluh Tiga Juta Delapan Ratus
Ribu Rupiah).
2) Biaya tersebut mengacu dan mengikuti pedoman dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/KPTS/M/2018 tanggal 15 Oktober
2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :
a) Biaya perencanaan dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan
perencanaan yang bersangkutan;
b) Besarnya nilai biaya perencanaan maksimum dihitung berdasarkan
prosentase biaya perencanaan terhadap nilai biaya konstruksi fisik;
c) Biaya perencanaan dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung
yang bisa diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate;
d) Biaya perencanaan ditetapkan dari hasil seleksi atau penunjukan
langsung pekerjaan yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam
kontrak, termasuk biaya untuk :
1) honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
2) materi dan penggandaan laporan;
3) pembelian dan sewa peralatan;
4) sewa kendaraan;
5) biaya rapat-rapat;
6) perjalanan (lokal/luar kota);
4) jasa dan overhead perencanaan,
5) asuransi/pertanggungan (indemnity insurance);
6) pajak dan iuran daerah lainnya.
e) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian
pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen
dengan Konsultan Perencana.
f) Pembayaran biaya perencanaan didasarkan pada prestasi/kemajuan
pekerjaan perencanaan setiap tahapnya
b. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan kepada :
DIPA Balai POM di Sofifi, dengan rincian :
1) Tahun Anggaran 2019 maksimal sebesar 85% untuk pembayaran
sampai dengan tahap pelelangan jasa pemborongan/pelaksana
konstruksi, yang dibayarkan secara bertahap sesuai dengan kemajuan
pekerjaan. Besaran pembayaran tiap tahap sebagaimana tercantum
dalam SSKK.
2) Tahun Anggaran berikutnya sebesar 15% yang dibayarkan secara
proporsional untuk pembayaran tahap pengawasan berkala sampai
dengan pekerjaan konstruksi tahap terakhir selesai dilaksanakan (serah
terima pertama pekerjaan konstruksi tahap II tahun 2020).
7. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
a. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan adalah : Perencanaan Pembangunan Laboratorium BPOM
di Sofifi dengan luas : 2.870,00 m2 (Dua Lantai), yang terdiri atas :
1) Gedung Laboratorium pengujian Kimia
2) Gedung Laboratorium pengujian Mikrobiologi
b. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan : Kantor Balai POM di Sofifi di Jl. Pemuda, Belakang Kantor
DPRD Prov. Maluku Utara, Sofifi, Kec. Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan,
Provinsi Maluku Utara
c. DATA PENUNJANG
1) Dalam melaksanakan tugasnya, konsultan perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Kepala Satuan Kerja termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala
Satuan Kerja, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan
Konsultan Perencana sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab Konsultan Perencana.

d. FASILITAS PENUNJANG
1) Sarana transportasi disiapkan sendiri oleh Penyedia.
2) Fasilitas penunjang dan biaya operasional kantor yang tidak dibiayai
dalam kontrak wajib disediakan oleh Penyedia atas biaya sendiri.
3) Peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan
baik wajib disediakan oleh penyedia atas biaya sendiri.

8. LINGKUP TUGAS PERENCANAAN


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 22/KPTS/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang terdiri dari :
1) Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, serta
informasi mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan yang belum
tercantum dalam dokumen Masterplan Pembangunan Laboratorium BPOM
di Sofifi.
2) Menyusun pra-rencana seperti rencana blok plan, rencana tapak, site plan,
pra-rencana bangunan termasuk program dan konsep ruang, perkiraan
biaya dan membantu proses mengurus perijinan sampai mendapat
keterangan rencana kota, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan
dari Pemerintah Kota Sofifi Provinsi Maluku Utara (Data diambil dari
Masterplan Pembangunan Laboratorium BPOM di Sofifi dan melakukan
reviu terhadap data masterplan).
3) Menyusun pengembangan rencana, antara lain membuat :
a. Rencana blok massa bangunan, rencana utilitas tapak termasuk jalan,
parkir, lanscape, saluran, dll.
b. Rencana Arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi.
c. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya
(perhitungan struktur didalam tanah maupun diatas atanah harus
ditandatangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai ijin/sertifikat keahlian).
d. Rencana utilitas (Mekanikal/Elektrikal), beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
e. Perencanaan Clean Room
f. Sistem pengelolaan limbah kimia dan limbah mikrobiologi
g. Perkiraan biaya (BoQ)
4) Menyusun rencana detail antara lain membuat :
a) Gambar-gambar detail engineering berupa detail utilitas yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui serta gambar struktur
bangunan yang akan dilelangkan. Semua gambar arsitektur, struktur,
isometric dan ME dibuat oleh Tenaga Ahli yang mempunyai ijin sertifikat
keahlian
b) Rencana Kerja dan Syarat-syarat berdasarkan peraturan bangunan
c) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan (Estimate engineering/BoQ)
d) Laporan hasil akhir perencanaan.
5) Membantu persiapan pelelangan umum pelaksana pekerjaan, seperti
membantu Pengguna Barang/Jasa dalam menyusun program dan
pelaksanaan pelelangan umum.
6) Membantu panitia pengadaan pada saat pemberian penjelasan pelelangan
umum pelaksana pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan dan evaluasi terhadap penawaran.
7) Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik
dan melaksanakan kegiatan seperti :
a) Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
ada perubahan.
b) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa pelaksanaan konstruksi.
c) Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan.
d) Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
8) Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan
perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal elektrikal bangunan.

9. KRITERIA, PROGRAM KERJA DAN TANGGUNG JAWAB


A. KRITERIA
a. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti
yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a) Menjamin bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di
daerah yang bersangkutan yaitu di Kota Sofifi.
b) Rencana teknis lainnya, bentuk bangunan harus serasi dengan
bangunan yang telah ada sebelumnya.
c) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
d) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :


a) Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian terhadap lingkungannya.
b) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan
dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
c) Efisien dalam penggunaan sumber daya energi baik di dalam
pemanfaatan dan pemeliharaannya.
d) Menjamin terwujudnya bangunan gedung sesuai dengan
karakteristik lingkungan dan serta mencerminkan budaya
Indonesia serta kemajuan teknologi yang berkembang pada saat
ini/modern.

3) Persyaratan Struktur Bangunan :


a) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
b) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan
atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan,
c) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh perilaku struktur,
d) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik
yang disebabkan oleh kegagalan struktur.

4) Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran :


a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran
sehingga :
i. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara
aman.
ii. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api.
iii. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

5) Persyaratan Instalasi Listrik dan Komunikasi :


a) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan BPOM di Sofifi.
b) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.

6) Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara.


a) Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam
maupun udara yang dikondisikan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya.
b) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
ruang udara secara baik.

7) Persyaratan Pencahayaan :
a) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup,
baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
b) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
cahaya secara baik.

8) Persyaratan Utilitas bangunan seperti :


a) Mekanikal :
• Instalasi air bersih
• Instalasi air suling (akuadestilata)
• Instalasi akuabidestilata
• Instalasi limbah domestik
• Instalasi limbah kimiawi, mikrobiologi, dan limbah domestik
• Sistem gas laboratorium
b) Elektrikal :
• Panel TM
• Transformator Daya sekurang-kurangnya 197 KVA
• Panel TR
• Instalasi penerangan
• Instalasi daya
• Capacitor Bank
• Generator Set
• Panel AMF
• Sistem pentanahan
c) Deteksi kebakaran :
• Fire Alarm System
d) Proteksi Kebakaran :
• Hydrant
• Sprinkler. Khusus untuk ruangan laboratorium tidak
menggunakan air tetapi bahan lain yang tidak mengakibatkan
kerusakan terhadap alat laboratorium.
• Fire Extinguisher
e) Proteksi Petir :
• Penangkal petir
• Arrester
f) Sistem Komunikasi :
• Public Address System
• Telepon/PABX
• Jaringan LAN
g) Sistem Sekuriti :
• CCTV
h) Sistem Operasi Gedung :
• Building Automation
9) Menyusun dan Merumuskan Perkiraan Rencana Anggaran Biaya.

b. Kriteria Khusus
Kriteria yang dimaksudkan adalah untuk memberikan syarat-syarat
khusus/ spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan
direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi teknis
lainnya, antara lain :
1) Sistem Tata Udara Gedung Laboratorium
a. Sistem tata udara menggunakan AC Split untuk tiap ruang yang
bertujuan untuk menghindari kontaminasi silang antar ruang
dalam gedung laboratorium.
b. Sistem tata udara pada fasilitas Ruang Bersih (Clean Room) pada
laboratorium mikrobiologi membutuhkan 1 buah AHU, kapasitas
Chiller disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Air Handling Unit (AHU) Pasokan Udara Terkondisi untuk
laboratorium mikrobiologi menerapkan Once Through System
(sistem udara segar 100%) sehingga membutuhkan 3 kali
kapasitas normal (pertukaran udara 6 kali per jam). Kondisi udara
pada tiap tiap ruang suhu 22 ±20C dan RH 50-55%.
d. Chiller Kapasitas Chiller mengikuti kapasitas supply udara (AHU),
dengan redundansi 3x50% berjumlah 3 unit (Masing masing
kapasitas 50%, 2 buah operasional dan satu buah standby).
Chiller berlokasi di lantai atap.
e. Exhaust System dibagi dalam 2 kelompok yaitu exhaust untuk
fume hood dan exhaust untuk ruangan. Masing masing exhaust
menggunakan 2 buah exhaust fan redundansi 2x100% yang
masing masing berfungsi sebagai normal dan cadangan.
Catatan : sistem operasi sesuai prioritas yaitu exhaust fume hood
dan ruangan (sistem interlock) dan standar tingkat kebisingan
laboratorium. Karena sistem exhaust berkaitan dengan
keselamatan kerja dan lingkungan, maka setiap sistem exhaust
berjumlah 2 unit (1 unit Operasi dan 1 unit standby).
2) Sistem Tata Udara Gedung Kantor
a. AC Sentral standar tingkat kebisingan kantor.
b. AC Split digunakan pada ruang tertentu.
3) Sistem Drainase Limbah Kimiawi dan Mikrobiologi
Drainase limbah kimia/mikrobiologi/domestic menggunakan pipa
tahan asam dari sumber limbah menuju instalasi pengolahan
limbah.
4) Lantai, Dinding dan Plafon Laboratorium Mikrobiologi
Lantai, dinding dan plafon harus mudah didekontaminasi. Untuk
memudahkan dalam membersihkan kotoran dan dekontaminasi
maka dinding difinishing dengan cat epoxy serta sudut sudut
dinding di-curving, sedangkan plafon digunakan bahan poliuretan
yang kedua sisinya dilapisi dengan plat logam yang dicat (powder
coating). Untuk lantai difinishing dengan karpet Vinyl.

B. PROGRAM KERJA
Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja yang meliputi :
1) Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci.
2) Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), tenaga yang
diusulkan konsultan perencana harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas atas rekomendasi Tim Teknis.
3) Uraian konsepsi konsultan perencana atas pekerjaan perencanaan
tersebut.
4) Setelah ketiga hal tersebut diatas mendapat persetujuan/kesepakatan
dari Pejabat Pembuat Komitmen, maka akan menjadi pedoman
penugasan dalam pelaksanaan tugas perencanaan bagi konsultan
perencana dalam melaksanakan tugasnya.
C. TANGGUNG JAWAB
1) Konsultan perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa
perencanaan yang berlaku dilandasi pasal Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. dan Permen PU No.
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2) Secara umum tanggung jawab konsultan perencana adalah minimal
sebagai berikut :
a) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar, mekanisme pertanggungan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
b) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus mengakomodasi
batasan-batasan yang diberikan termasuk melalui KAK ini seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan
yang akan diwujudkan.
c) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi peraturan
tentang bangunan gedung negara.
3) Dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan Pembangunan laboratorium
pengujian BPOM di Sofifi, Konsultan Perencana diwajibkan melakukan
koordinasi secara aktif dengan Pemberi Tugas dan instansi terkait, baik
dalam pendataan maupun perumusan rencana.

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Waktu yang disediakan untuk pekerjaan ini adalah 3 (Tiga) bulan sejak
dikeluarkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja), ditambah dengan
Pengawasan Berkala selama masa pelaksanaan konstruksi (min. 2x dalam 1
bulan) sampai dengan Serah Terima Pertama Pekerjaan Konstruksi Tahap
terakhir (setelah seluruh produk desain dapat diaplikasikan semua dalam
tahap konstruksi), dengan perincian sebagai berikut :
a. Tahun Anggaran 2019 : Tahap perencanaan (pengembangan design) : 3
bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender, terhitung sejak SPMK
sampai dengan penyerahan hasil desain.
b. Tahun Anggaran berikutnya sampai dengan Serah Terima Pertama
Pekerjaan Konstruksi Tahap terakhir : Pengawasan Berkala atas pekerjaan
Konstruksi Fisik Tahap II (Tahun 2020).

11. KUALIFIKASI PERUSAHAAN


Peserta (badan usaha) harus memiliki :
• Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK), Kegiatan Usaha Jasa Konsultan
• SBU: Perencanaan Arsitektur
• SUB BIDANG : Jasa Desain Arsitektural (AR102)
• SIUP yang masih berlaku
• SITU yang masih berlaku
• NRP atau TDP yang masih berlaku
• NPWP
• Memiliki Bukti Laporan Pajak Tahun 2017
• Mampu menyediakan personil dan peralatan sebagaimana dipersyaratkan
dalam KAK.
• Memiliki Pengalaman dalam Perencanaan Pembangunan Laboratorium.

12. TENAGA AHLI


Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan harus menyediakan
tenaga tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi untuk menjalankan
kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini,
yang bersertifikat dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
Struktur Organisasi dan daftar Tenaga Ahli dengan kualifikasinya, sebagai
berikut :
PENGA
JUMLA
NO TENAGA KUALIFIKASI SKA -
H
LAMAN
A. TENAGA AHLI
10
1. Team Leader Ahli Madya/S1 T. Arsitektur 101 1 orang
tahun
2. Ahli Arsitektur Ahli Muda/S1 T. Arsitektur 101 6 tahun 1 orang
3. Ahli Desain Interior Ahli Madya/S1 T. Arsitektur 102 6 tahun 1 orang
4. Ahli Sipil/Struktur Ahli Muda/S1 T. Sipil 201 6 tahun 1 orang
5. Ahli Mekanikal Ahli Muda/S1 T. Mesin 301/303/304 6 tahun 1 orang
6. Ahli Elektrikal Ahli Muda/S1 T. Elektro 401/405 6 tahun 1 orang
Ahli Teknik Sanitasi Ahli Muda/S1 T.
7. 503 6 tahun 1 orang
dan Limbah Lingkungan, T. Penyehatan
B. TENAGA SUB PROFESIONAL
1. Surveyor S1 T. Sipil 3 tahun 1 orang
CAD/CAM Opr /
2. S1 T. Arsitektur 3 tahun 1 orang
Drafter Arsitektur
CAD/CAM Opr /
3. S1 T. Sipil 3 tahun 1 orang
Drafter Struktur
4. Tenaga Estimator S1 T. Arsitektur/ T.Sipil 3 tahun 1 orang

D. TENAGA PENDUKUNG
1. Sekretaris D3 Segala Jurusan 4 tahun 1 orang
Administrasi Kantor
2. D3 Ekonomi/ Akutansi 4 tahun 1 orang
(Keuangan)
3. Operator Komputer D3 Komputer/Informatika 4 tahun 1 orang

Sesuai dengan ketentuan, maka tenaga ahli di atas harus memiliki Sertifikat
Tenaga Ahli SKA/SKT dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curriculum vitae
(pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.

13. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana, meliputi antara lain:
A. Tahap Persiapan Perencana/Konsep Desain
a) Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi,
jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan, dan
tanggung jawab pelaksanaan.
b) Konsep Perencanaan, sketsa gagasan, termasuk program ruang,
organisasi hubungan ruang dan konsultasi dengan Pemerintah
setempat mengenai peraturan setempat terkait dengan perizinan
bangunan (IMB).
c) Laporan data dan informasi lapangan, dll.
B. Tahap Pra-Rencana Teknis
a) Penyelidikan tanah dan perhitungan Struktur
b) Gambar rencana tapak
c) Gambar-gambar pra-rencana bangunan
d) Perkiraan biaya pembangunan
e) Garis besar rencana kerja & syarat-syarat (RKS) – out line
specifications.
f) Konsultasi rencana dengan dinas teknis/pemda setempat mengenai
IMB.
C. Tahap Pengembangan Rencana
a) Gambar pengembangan rencana jaringan jalan, utilitas & parkir,
b) Gambar pengembangan rencana arsitektur bangunan, struktur
bangunan dan utilitas.
c) Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
d) Draft Rencana Anggaran Biaya.
e) Gambar Perspektif.
D. Tahap Rencana Detail
a) Gambar rencana teknis bangunan lengkap
b) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
c) Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ)
d) Rencana Anggaran biaya (RAB)
e) Laporan Perencanaan Arsitektur, Struktur, Mekanikal dan elektrikal.
E. Tahap Pelelangan
a) Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
b) Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan
F. Tahap Pengawasan Berkala
a) Laporan pengawasan berkala
b) Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan
peralatan/ perlengkapan/bangunan

14. PELAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
a. Tahap Konsepsi Desain/Perancangan, laporan yang disampaikan
meliputi :
1) Survey Data :
a) Data Primer
• Topografi
• Soil test untuk mengetahui komposisi tanah
b) Data Sekunder
• Hasil Review Master Plan
• Peta-Peta
2) Interprestasi terhadap KAK sehingga dapat diperoleh informasi
tentang lokasi antara lain :
a) Lokasi lahan dan bangunan sekitarnya
b) Ukuran dan bentuk lahan yang jelas batas-batasnya.
c) Kondisi air tanah dan curah hujan
d) Status lahan, hubungannya dengan Pemberi Tugas.
e) Saluran-saluran yang ada di sekitar lokasi, antara lain saluran air
bersih, saluran air kotor, listrik, gas dan telepon.
f) Kondisi lahan berkaitan dengan usulan type pondasi yang akan
dipakai.
3) Informasi dari Pemerintah setempat, antara lain :
a) Ketentuan tentang ruang yang berlaku untuk lahan, seperti garis
Sempadan Bangunan (GSB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB),
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), tinggi bangunan, perkerasan
dan sebagainya.
b) Standard-standard bangunan gedung setempat yang harus
digunakan.
c) Peraturan-peraturan yang harus diikuti dalam perencanaan
maupun pelaksanaan bangunan.
4) Konsep dasar pemikiran yang mencakup analisis terhadap informasi
semua pihak (KAK) Pemerintahan setempat, Data-data penunjang
dan penerapannya terhadap rancangan.
5) Gambar, meliputi :
a) Situasi (1:500) menunjukkan posisi jaringan jalan & utilitas, blok
massa bangunan terhadap lahan.
b) Rencana Tapak dan site engineering (1:200) menunjukkan
jaringan jalan, utilitas terhadap tapak, pengerasan, penghijauan
dan sebagainya.
c) Denah bangunan (1:100) menunjukkan posisi ruang, ukuran
ruang, zone zone lantai yang penting.
d) Tampak (1:100) minimal dua buah yang menunjukkan pandangan
ke arah bangunan.
e) Potongan (1:100) minimal dua buah, menunjukkan ruang dalam
bangunan yang terpotong secara memanjang dan melintang,
tinggi lantai, tinggi plafond dan sebagainya.
f) Skala gambar detail ME dan fasilitas proses sesuai standar

b. Tahap Pra-Rencana, laporan yang disampaikan meliputi :


1) Laporan Teknis yang menjelaskan :
a) Pemilihan konsep bangunan.
b) Pemilihan subsistem struktur yang digunakan dalam bangunan.
c) Pemilihan subsistem utilitas (Mekanikal dan Elektrikal) yang
digunakan di luar dan dalam bangunan.
d) Konsep tata ruang luar dan pola hijau.
2) Laporan lain, antara lain tentang keadaan (availability) subsistem
serta peralatan-peralatan yang lain di pasaran (mudah/tidak dan ada
beberapa macam pilihan dan sebagainya).
3) Gambar-gambar yang meliputi :
a) Arsitektur :
• Situasi (1:500) menunjukkan posisi jaringan jalan & utilitas,
blok massa bangunan terhadap lahan.
• Rencana Tapak dan site engineering (1:200) menunjukkan
jaringan jalan, utilitas terhadap tapak, pengerasan,
penghijauan dan sebagainya.
• Denah bangunan (1:100) menunjukkan posisi ruang, ukuran
ruang menunjukkan zone-zone lantai yang penting.
• Tampak (1:100) minimal dua buah yang menunjukkan
pandangan ke arah bangunan.
• Potongan (1:100) minimal dua buah, menunjukkan ruang
dalam bangunan yang terpotong secara memanjang dan
melintang, tinggi lantai, tinggi plafond dan sebagainya.
• Perspektif, menunjukkan penampilan bangunan-bangunan
dari sudut tertentu di lingkungannya.
b) Struktur dan Konstruksi : Struktur bangunan (kelas 1), meliputi :
struktur pondasi, struktur lantai, struktur kolom, struktur atap, dll.
c) Mekanikal dan Elektrikal
• Sistem jaringan supply dan distribusi yang berhubungan
dengan lahan & bangunan dan jaringan-jaringan yang ada
(one line drawing/ skematik diagram)
• Sistem jaringan supply dan distribusi semua subsistem untuk
tiap tiap bangunan (skematik diagram)
• Sistem jaringan supply dan distribusi semua subsistem untuk
seluruh bangunan secara vertikal (skematik diagram) Semua
sub-sistem tersebut (meliputi air bersih, air kotor, gas, listrik,
telepon, sound system, tata udara, tata cahaya dan lain-lain)
harus digambarkan sedemikan rupa sehingga kaitan antara
masing-masing sub-sistem secara keseluruhan sudah dapat
terlihat jelas.
d) Tata hijau/Lansekap :
• Konsep tata ruang luar & blok massa bangunan
• Konsep pola hijau
4) Rencana Anggaran Biaya, yang meliputi :
a) Perhitungan biaya secara kasar yang dibutuhkan untuk masing-
masing sub-sistem (jaringan jalan & utilitas, Struktur, Mekanikal,
Elektrikal, Lansekap).
b) Perhitungan biaya bangunan lengkap dengan jaringan utilitas

c. Tahap pengembangan Rencana, laporan yang disampaikan meliputi :


1) Laporan Teknis yang menjelaskan :
a) Hasil soil investigation/penyelidikan tanah terinci untuk
mengetahui jenis Pengembangan Rancangan.
b) Hasil Pengembangan Rancangan
c) Perhitungan mengenai sistem dari subsistem yang terpadu
dengan hasil rancangan bangunan secara lebih rinci (setiap tahun
anggaran).
d) Out line spesifikasi secara lebih rinci (setiap tahun anggaran)

2) Laporan lain :
Konsultan Perencana agar mempersiapkan produk yang diperlukan
untuk mendapatkan ijin dari Pemerintah Kota Sofifi, disusun sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

d. Tahap Dokumen Pelelangan


Dokumen Pelelangan disusun untuk setiap Tahap Pekerjaan per tahun
anggaran, yang secara total berupa :
1) Gambar-gambar, yang meliputi :
a) Gambar perencanaan (skala 1:200, 1:100, 1:50, 1:20, 1:5),
menunjukkan detail dari :
• Pemasangan dan penyelesaian
• Pekerjaan lain yang memerlukan detail lebih jelas
• Sertai daftar gambar.
b) Struktur dan Konstruksi, (skala 1:50, 1:25, 1:20, 1:10, 1:5, 1:2),
menunjukkan detail dari :
• Pondasi, dimensi dan cara pembangunan tulangan-
tulangannya.
• Penulangan lantai, balok-balok dan tangga.
• Rangka atap dan pemasangan penutupnya.
• Penyambungan dan pemasangan untuk bangunan dengan
bahan utama baja (bila ada)
• Sertai daftar gambar
c) Mekanikal dan Elektrikal, (skala 1:50, 1:20, 1:10), menunjukkan
detail dari :
• Cara penyambungan pipa instalasi air bersih, instalasi air
kotor, instalasi air limbah kimiawi kesemuanya dilengkapi
dengan dimensi masing-masing beserta alat bantunya.
• Instalasi ME pada pipa gas laboratorium
• Penyambungan pada type hydrant, type Hose Box dan type
Sprinkler.
• Panel-panel listrik (utama dan pembagi), sebutkan jenis
kabelnya.
• Pemasangan emergency genset, panel AMF dan tangki
bahan bakarnya.
• Titik-titik lampu, saklar dan outlet serta groupingnya.
• Pemasangan armatur-armatur lampu.
• Pemasangan panel-panel kontrol.
• Sertai daftar gambar.
2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
RKS terdiri dari 5 (lima) bagian :
a) Instruksi Kepada Peserta Lelang berisi informasi yang diperlukan
oleh peserta lelang untuk menyiapkan penawarannya sesuai
dengan ketentuan, meliputi: penyusunan, penyampaian,
pembukaan, evaluasi penawaran dan penunjukan penyedia jasa.
b) Data lelang memuat ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai
dengan jenis pekerjaan, meliputi : penyusunan, penyampaian,
pembukaan, evaluasi penawaran dan penunjukan penyedia jasa.
Data lelang tidak menjadi bagian dari kontrak.
c) Syarat-syarat Umum dan Syarat-syarat Khusus Kontrak.
d) Syarat Teknis pekerjaan sampai bagian yang sekecil-kecilnya
secara terinci dari masing-masing sub-sistem (Jaringan jalan &
Utilitas, Struktur, Mekanikal & Elektrikal).
e) Lampiran-lampiran.

RKS (terutama syarat teknis) dalam hal ini harus meliputi hal-hal
sebagai berikut :
a) Pernyataan masukan (bahan, peralatan, perlengkapan) dan
penjelasan :
• Mutu yang diijinkan, standar yang digunakan .
• Tingkat pengujian (laboratorium, atau pengamatan di
lapangan)
• Tingkat pembuktian kualifikasi tenaga yang diijinkan
(pengujian lapangan, sertifikat dan bukti lain)
• Cara penanganan (handling) bahan atau peralatan yang
disyaratkan.
b) Persyaratan proses yang terutama menyangkut cara dan waktu,
jelaskan:
• Cara penanganan bahan (processing) untuk semua bahan,
komponen maupun peralatan.
• Urutan proses tersebut di atas yang disyaratkannya boleh
dilanjutkan.
• Tingkat kualitas tahap tertentu sebelum proses berikutnya
boleh dilanjutkan
c) Persyaratan tentang produk/output yang berupa bangunan atau
bagian bangunan atau peralatan yang terpasang, jelaskan :
• Persyaratan kualitas untuk masing-masing bagian bangunan/
peralatan dari segi ketepatan, kerapian, kekuatan dan
“performance” secara keseluruhan.
• Standar yang digunakan untuk hal tersebut di atas
• Cara pengujiannya.
d) Bila perlu dapat ditambahkan syarat-syarat khusus, apabila dalam
ketiga persyaratan tersebut di atas masih belum dapat
menjelaskan keinginan Konsultan Perencana

3) Rencana Anggaran Biaya (RAB) :


a) RAB harus disusun berdasarkan gambar kerja dan RKS dengan
memperhitungkan berbagai faktor pengadaaan bahan maupun
alat.
b) RAB harus tajam dan realistis, lengkap untuk masing-masing
subsistem dalam perancangan proyek.
c) RAB berdasarkan Bill of Quantity (BQ) yang disusun menurut
jenis pekerjaan yang ada dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
e. Executive Summary.
f. Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan.

15. PENUTUP
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari
bahan masukan lain yang dibutuhkan.
b. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Kerja.

Sofifi, 4 Februari 2019


Pejabat Pembuat Komitmen

Adriyal Sutrinanda, S.Farm., Apt


NIP. 19850616 201012 1 006

Anda mungkin juga menyukai