Anda di halaman 1dari 4

Nama : Novi Wulandari

Nim : 31S18003
Prodi : Teknik Bioproses
Tugas : ATI (Demokrasi dan Sistem Politik dalam Islam)

1. Kesimpulan materi Demokrasi dan Sistem Politik dalam Islam

Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran tersebut


berupa pedoman, keyakinan hokum atau aktivitas dan informasi. Beberapa prinsip politik islam
berisi: mewujudka persatuan dan kesatuan bermusyawarah, menjalankan amanah dan
menetapkan hukum secara adil atau dapat dikatakan bertanggung jawab, mentaati Allah,
Rasulullah dan Ulill Amr (pemegang kekuasaan) dan menepati janji. Korelasi pengertian politik
islam dengan politik menghalalkan segala cara merupakan dua hal yang sangat bertentangan.
Islam menolak dengan tegas mengenai politik yang menghalalkan segala cara. Pemerintahan
yang otoriter adalah pemerintahan yang menekan dan memaksakn kehendaknya kepada rakyat.
Setiap pemerintahan harus dapat melindungi, mengayomi masyarakat. Sedangkan penyimpangan
yang terjadi adalah pemerintahan yang tidak mengabdi pada rakyatnya; menekan rakyatnya.
Sehingga pemerintahan yang terjadi adalah otoriter. Yaitu bentuk pemerintahan yang
menyimpang dari prinsip-prinsip islam. Dalam politik luar negerinya islam menganjurakan dan
menjaga adanya perdamain. Walaupun demikan islam juga memporbolehkan adanya perang,
namun dengan sebab yang sudah jelas karena mengancam kelangsungan umat muslim itu
sendiri. Dan perang inipun telah memiliki ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturnya. Jadi
tidak sembarangan perang dapat dilakukan. Politik islam menuju kemaslahatan dan
kesejahteraan seluruh umat. adapun penvertia politik islam adalah suatu cara untuk
mempengaruhi anggota masyarakat, agar berprilaku sesuai dengan ajaran Allah menurut sunah
rasulnya dan pengertian siyasah adalah mengatur atau memimpin sesuatu dengan cara membawa
kepada kemaslahatan.
Adapun prinsip-prinsip dasar politik dalam islam adalah:
 al- Musyawarah
 al-Adalah (keadilan)
 al-Hurriyah (kebebasan)
 al-Musawah (persamaan)
2. Pandangan islam terhadap sistem demokrasi
islam merupakan agama yang rahmatan lil 'alamin, sebagai rahmat bagi seluruh alam
semesta. Al-Qur'an dan al-Sunnah adalah sumber utama dalam agama ini dan terhadap hal-hal
yang tidak diterangkan secara eksplisit dalam dua sumber tersebut umat Islam diperbolehkan
untuk berinisiatif (ber-ijtihad) guna menemukan ketentuan hukum .
Hadits Rasulullah yang dijadikan sebagai landasan untuk berijtihad ini telah banyak dikenal
oleh kaum muslimin; yaitu hadits yang membicarakan tentang peristiwa diutusnya Mua'dz bin
Jabal. Ketika rasulullah akan mengutus Mu'adz bin Jabal untuk menjadi Gubernur di Yaman
beliu bertanya kepada Mu'adz: "Apabila dihadapkan kepadamu suatu kasus hukum, bagaimana
anda memutuskannya?". Mu'adz menjawab: "Saya akan memutuskannya berdasarkan al-Qur'an".
Rasul bertanya lagi: "Jika tidak ada dalam al-Qur'an?". Mu'adz menjawab: "Dengan Sunnah
Rasulullah". Rasul bertanya lagi: " Jika dalam Sunnah Rasul juga tidak ada ?". Mu'adz
menjawab: " Saya akan berijtihad (berinisiatif) dengan pendapatku". Kemudian rasulullah
menepuk-nepuk dadanya, seraya berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan
petunjuk kepada utusan Rasulullah terhadap jalan yang diridhaiNya." Hadits tersebut
mengisyaratkan kepada kita bahwa apabila al-Qur'an dan al-Sunnah tidak menerangkan secara
eksplisit tentang sesuatu hukum maka diperbolehkan kepada kaum muslimin untuk melakukan
ijtihad. Jadi, berijtihad dengan mempergunakan akal pikiran yang sehat dalam permasalahan
hukum Islam, yang pada hakekatnya merupakan pemikiran falsafah itu diperbolehkan oleh rasul.
Dari hadist di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa demokrasi yang dilakukan oleh suatu
negara haruslah dilandasi dengan sunnah rasulullah, al-quran dan berijtihad (berinisiatif). Dalam
berijtihad harus memikirkan sebuah pendapat secara matang (betul-betul) agar tidak megugikan
orang lain.
3. Penjelasan rinci politik dan sistem tata negara dalam islam

Adapun sistem tatanegara (bentuk) dalam islam adalah:


 Negara teokrasi, sistem ini terbentuk seiring adanya keyakinan dari warga negaranya
bahwa pemimpin tertinggi negara merupakan utusan yang dikirim oleh tuhan dan
mendapatkan mandat kepemimpinan.
 Sistem monarki, sistem ini lahir dengan kekuasaan absolut dan mutlak ada di tangan raja
seiring berjalannya waktu sistem monarki berubah menjadi sistem monarki moderat.
 Sistem autokrasi, pada sistem ini hampir sama menyerupai sistem monarki absolut
dengan kekuasaan mutlak ada di tangan seseorang.
 Sistem demokrasi, pada sistem demokrasi ini kekuasaan sepenuhnya ada di tangan rakyat

Adapun sistem politik (siasah) dalam islam yaitu :


 Siasah dusturiyyah (tata negara dalam islam)
Siasah dusturiyyah adalah prinsip-prinsip pokok bagi pemerintah negara manapun seperti
terbukti didalam perundang-undangan, peraturan-peraturan dan adat-adatnya. Adapun
sumber dari Siasah dusturiyyah adalah al-quran al-karim (ayat-ayat yang berhubungan
dengan prinsip-prinsip kehidupan masyarakat, kebijaksanaan rasulullah dan hadist),
kebijakan-kebijakan khulafa al-rasyidin di dalam mengendalikan pemerintahan, ijtihad
para ulama, dan sumber terakhir adalah adat kebiasaan suatu bangsa yang tidak
bertentangan dengan rinsip-prinsip al-quran dan hadist.
 Siasah dauliyyah (hukum politik yang mengatur hubungan antara satu negara dengan
negara lain)
Siasah dauliyyah adalah aturan-aturan yang mengatur kebijakan suatu negara dalam
hubungan internasional. Adapun hukum Siasah dauliyyah yang menjadi dasar hukum
tersebut adalah beberapa prinsip yang disinggungkan oleh al-quran. Prinsip-prinsip
tersebut merupakan prinsip yang menyatakan bahwa manusia merupakan satu kesatuan
yang tak mungkin pecah walau pada kenyataannya berbeda agama, ras, warna kulit, dan
bangsa.
 Siasah maliyyah (hukum politik yang mengatur sistem ekonomi negara)
Siasah maliyyah adalah peraturan-peraturan yang mengatur pemasukan, pengelolaan dan
pengeluaran harta milik negara. Adapun dasar hukum yang melandasi Siasah maliyyah
adalah firman allah, “ apa saja harta rampasan (fai) yang diberikan allah kepada rasul-nya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk beberapa negri adalah untuk allah, rasul,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan untuk orang-orang yang dalam
perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara
kamu. apa yang diberikan rasul kepada mu maka terimalah dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada allah sesungguhnya allah amat
keras hukumnya.” (QS Al-Hasyr:7)

4. Contoh kerajaan atau negara islam yang maju sistem politik dan
tata negaranya
 Arab saudi
 Indonesia
 Malaysia
 Brunei darussalam
 Mesir
 Pakistan
 Yaman
 Lebanon
 Yordania
 Palestina
 Iran
 Afghanistan
 Maroko

Anda mungkin juga menyukai