Tanggapan "Ternak adalah sebagai sumber bahan pangan yang utama":
Ditinjau dari segi bahan makanan, ternak merupakan salah satu sumber makanan yang bernilai gizi tinggi, banyak mengandung protein, mudah dicerna dan lezat rasanya. Makanan berniliai gizi tinggi dibutuhkan tidak saja untuk pertumbuhan dan perkembangan pisik bahkan sebagagi payung untuk menjaga kesehatan disamping juga untuk meningkatkan kecerdasan. Tingginya nilai gizi dari bahan makanan yang berasal dari ternak, terutama didasarkan atas kualitas proteinnya. Sampai saat sekarang dikenal ada sekitar 20 macam asam amino yang dapat membuat berbagai ragam protein. Kesemuanya itu sangat penting bagi berlangsungnya proses hidup yang senantiasa mangalami pembangunan dan perombakan dalam tubuh. Untuk dapat membangun jenis protein yang sama dengan protein tubuh kedua puluh macam asam amino tadi harus terdapat dalam proporsi tertentu. Perlu ditekankan bahwa seluruh asam amino tersebut hanya diperoleh melalui makanan. Diantara kedua puluh macam asam amino yang terdapat dalam protein makanan, sebanyak delapan mutlak diperlukan (valine, isoleucine, threonine) sedang histidane hanya mutlak perlu bagi anak-anak. Kedelapan asam amino di atas dangat diperlukan dan sudah tersedia dalam makanan, dan oleh karena itu dinamakan asam amino esensiil atau asam amino utama. Adapun yang lainnya dapat terbentuk di dalam tubuh dari gabungan macam-macam asam – amino non-amino esensiil. Itulah pula sebabnya mangapa nilai atau kualitas protein itu tergantung dari kelengkapan jenis asam amino esensiilnya, makin lengkap makin tinggi nilai biologisnya. Di dalam protein hewani seperti yang berasal dari daging, susu dan telur boleh dikatakan bahwa kedelapan asam amino esensiilnya terdapat secara lengkap. Sebaliknya pada protein nabati seperti jagung, beras dan gandum kekurangan methionine, lysine dan tryptophan, kacang tanah kekurangan methionine, lysine dan threonine, biji kapas kekurangan threonine, sedangkan kacang kedele methioninenya sangat rendah sekali. Jadi boleh dikatakan bahan makanan yang berasal dari nabati sama sekali tidak memiliki asam- amino esensiil yang lengkap. Didalam melengkapi kebutuhan akan gizi, orang Australia menggunakan istilah lima kelompok makanan yaitu: a. Susu dan hasil olahannya b. Lauk pauk, makanan yang berasal dari hewan c. Sayur-sayuran d. Buah-buahan e. Susu, khususnya sangat dibutuhkan oleh anak-anak dan ibu-ibu yang sedang mengandung dan menyusui. Untuk memenuhi normal gizi di Indonesia minimal dibutuhkan 8,1 kg daging, 2,2 kg telur dan 2,2 kg airsusu per kapita per tahun atau ekivalen dengan 5,00 gram protein per kapita per hari, sedang target ini baru dicapai dengan 3,61 kg daging, 14,03 butir telur dan 1,8 kg air susu per kapita per tahun atau ekivalen dengan 2,3 gram protein per kapita per hari. Target protein hewani di Indonesia adalah 15 gram per kapita per hari dimana 5 gram dipenuhi dari peternakan dan 10 gram lagi dipenuhi oleh perikanan. Jumlah di atas juga ditargetkan oleh F A O untuk negara-negara yang sedang berkembang lainnya, target ini merupakan target dalam jangka pendek dan untuk jangka panjang 21 gram per kapita per hari. Menurut lapora F A O, penyediaan protein di negara maju per kapita per hari rata-rata 80 gram dan lebih setengahnnya (40 60 %) terdiri dari protein hewani, sedangkan negara-negara berkembang hanya 40 gram protein, diantaranya 6 – 20 gram protein hewani. Konsumsi protein hewani di Indonesia masih jauh di bawah persyaratan gizi. Konsumsi protein hewani yang rendah juga terdapat di Rwanda, Mozambik, Nigeria, masing-masing 3,6 gram, 4,6 gram dan 5,1 gramper kapita per hari. Dan konsumsi protein hewani yang tinggi terdapat di Selandia Baru. Amerika Serikat dan Uruguai masing- masing 72, 8 gram, 69,5 gram dan 71,8 gram per kapita per hari.