Energi dan
Metabolisme Seluler
KELOMPOK 2
GISELLA GERUNGAN
GREYTI UMBOH
Termodinamika yang “reversibel”
(termodinamika klasik atau
Prinsip termodinamika seimbang), terjadi
Termodinamika pada sistem yang terisolasi dan
tertutup hingga dapat mencapai
keseimbangan.
Termodinamika yang “irreversibel”
(termodinamika tidak seimbang),
terjadi pada sistem terbuka yang
Termodinamika = studi tentang mampu mencapai keadaan “steady
hubungan kuantitatif antara state” (mapan yang dinamis), bukan
panas dengan energi bentuk lain.
keadaan seimbang.
Terdapat 3 Sistem :
1 Sistem terisolasi
berarti subjek termodinamika terisolasi dari
sekelilingnya.
Prinsip
Termodinamika 2 Sistem “tertutup”
dapat membentuk sendiri bahan yang diperlukan dan
energi yang diperlukan dapat diperoleh dari sekelilingnya
3 Sistem terbuka
dapat terjadi pertukaran bahan dan energi dengan
sekelilingnya, secara bebas
Hukum I Termodinamika
Katabolisme Anabolisme
pencernaan penyerapan
Respirasi Ekskresi
merupakan biokatalisator / katalisator organik yang
dihasilkan oleh sel. Struktur enzim terdiri dari :
1 apoenzim
3 Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
4 Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan
dapat digunakan berulang-ulang.
Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh
5 ektoenzim: amilase,maltase
Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat
6 melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu dari
kata metabole yang berarti “perubahan” yang
dipakai untuk menunjukan semua transformasi
kimia dan tenaga yang timbul didalam tubuh.
Metabolisme
Energi
Metabolisme bertujuan untuk menghasilkan energi
yang berguna bagi kelangsungan hidup, baik tingkat
seluler maupun tingkat individu
Metabolisme yang terjadi dalam tubuh hewan :
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme lemak
Metabolisme protein
Faktor yang mempengaruhi kecepatan metabolism :