Anda di halaman 1dari 14

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menyatakan, penggunaan merkuri di segala

sektor harus dihentikan. Hal tersebut dinilai membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan
secara umum.

Jurnal 1
Penambangan emas oleh masyarakat dilakukan secara tradisional, dengan proses pengolahan
menggunakan peralatan sederhana yang dapat memberikan penghasilan cukup bagi masyarakat
sekitar, namun di sisi lain kegiatan ini dapat berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan akibat
penggunaan merkuri. Pencemaran akan semakin membahayakan kesehatan manusia apabila unsur
merkuri dalam badan air berubah secara biokimia menjadi senyawa metil-merkuri. Merkuri
merupakan logam berat dan bersifat unik karena tidak dapat mengalami degradasi baik secara
biologis maupun kimiawi sehingga dampaknya bisa berlangsung sangat lama. Logam dapat
mengalami transformasi sehingga dapat meningkatkan mobilitas dan sifat racunnya. Hal ini menjadi
perhatian karena dapat menjadi potensi polusi pada permukaan tanah maupun air tanah dan dapat
menyebar ke daerah sekitarnya melalui air, penyerapan oleh tumbuhan dan bioakumulasi pada
rantai makanan (Juhaeti et al., 2009). Persentase metil-merkuri dalam beras agak tinggi dan
merupakan sumber utama dari metil beracun untuk penduduk setempat. merkuri yang dilepaskan
dari proses produksi CFL mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Jerami dan beras yang dihasilkan
dari tanah tercemar merkuri cenderung mengandung merkuri yang tinggi (Kurnia et al., 2004).
Merkuri dapat terakumulasi pada tanaman padi yang dialiri air tercemar pembuangan gelundung.
Beras yang dihasilkan dari tanaman tersebut dikonsumsi oleh manusia, terakumulasi dan berakibat
buruk bagi kesehatan manusia. Li et al. (2010) menyebutkan bahwa metil-merkuri di beras yang
tumbuh dari sebuah wilayah pertambangan merkuri di Cina hadir sebagai bentuk kompleks yang
memungkinkan pengangkutan metil-merkuri di jaringan darah, otak, dan plasenta. Paparan merkuri
sebagai limbah hasil pengolahan hasil tambang emas tradisional dapat menyebar ke daerah
sekitarnya melalui air, tanah, penyerapan oleh tumbuhan dan bioakumulasi pada rantai makanan.
Penyebarannya dapat mempengaruhi kadar kandungan merkuri dalam tanah dan tanaman padi
disekitar lokasi penambangan. Konsentrasi merkuri dalam beras yang dikonsumsi dapat memberikan
risiko kesehatan kepada manusia.
Model pemetaan persebaran pencemaran Hg menunjukkan bahwa konsentrasi pencemar Hg
tertinggi dalam tanah berada di sawah tengah. Hal ini dapat disebabkan adanya akumulasi dari
pencemar Hg yang terbawa oleh aliran air sawah dalam rentang waktu tertentu. konsentrasi Hg di
Lebaksampai merupakan konsentrasi tertinggi dibandingkan dengan dua lokasi lainnya. Hal ini
disebabkan karena lokasi yang berdekatan dengan lokasi penambangan (terowongan) dengan
jumlah pengolahan yang lebih banyak, sehingga kemungkinan melepaskan Hg sisa lebih banyak
dibandingkan dua lokasi lain. Tingginya konsentrasi Hg total dalam tanah dapat terserap ke dalam
tanaman padi. semakin jauh jarak sawah dengan gelundung, konsentrasi total Hg semakin menurun.
Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya pengaruh kegiatan amalgamasi terhadap pencemaran Hg
pada tanah dan tanaman. Menurut penelitian Juhaeti et al. (2009), tanaman padi (Oryza sativa)
termasuk ke dalam jenis tanaman yang diuji potensial memenuhi syarat sebagai tanaman
akumulator Hg. . Penyerapan logam oleh tanaman memiliki hubungan, yaitu penyerapan di akar
lebih besar jika dibandingkan dengan jerami (batang dan daun) serta beras.
Semakin tinggi nilai faktor translokasi, maka semakin besar pula kemampuan tanaman
mendistribusikan dan mengakumulasi Hg di dalam tubuhnya. Nilai faktor translokasi tertinggi
ditunjukkan oleh daun tanaman padi. Hal ini menunjukkan sebagian besar Hg yang terserap ke
tanaman padi didistribusikan menuju daun. Selain itu, ada kemungkinan Hg di daun berasal dari
udara sehingga nilai yang terserap lebih besar dibandingkan dengan bagian organ lainnya. Hg di
udara dapat berasal dari pembakaran untuk mendapat bullion emas. Hal ini mungkin saja terjadi
mengingat jumlah Hg yang diserap dari tanah oleh akar sangat terbatas. Kemampuan translokasi
suatu zat oleh tanaman dapat berbeda-beda. Hal ini tergantung dari bentuk zat pencemar yang
terserap. Anion yang mudah terlarut dalam air tanah dan lebih mudah diserap tanaman, sedangkan
bentuk molekul yang berupa kation, seperti Hg cenderung stabil dan terikat lebih kuat di dalam. Nilai
faktor translokasi yang kecil juga dapat dipengaruhi adanya serapan Hg yang sangat tinggi pada akar.
Hal ini bisa saja terjadi akibat tanaman yang telah memasuki titik jenuh akibat adanya konsentrasi
pencemar yang sangat besar. Beras merupakan salah satu komoditas utama dari hasil pertanian di
daerah Desa. adanya pencemaran merkuri oleh kegiatan tambang emas dapat terserap ke dalam
tanaman padi, termasuk beras yang dihasilkan dan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk.
Merkuri dalam tanaman perlu mendapat perhatian karena dapat berbentuk Hg (II) dan methyl
mercury (Heaton et al. (2003), Guzzi et al.(2008) dalam Videa et al. (2009)). Methyl mercury dapat
menimbulkan dampak kesehatan bagi penduduk yang mengonsumsinya. Rute masuknya logam
berat Hg ke dalam tubuh manusia melalui oral (makan). konsumsi beras di daerah tersebut dapat
berpotensi menimbulkan efek non- karsinogenik. Efek non-karsinogenik yang dapat timbul antara
lain sakit kepala, mual, muntah, hipereksitabilitas, hiperfleksia, kejang otot, rasa sakit menyeluruh,
insomnia, cemas, iritabilitas, pola EEC berubah, kehilangan kesadaran, epilepsi, kehilangan berat
badan, nafsu makan berkurang, dan anemia. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa risiko
kesehatan dari mengonsumsi beras dengan kandungan Hg untuk anak-anak lebih besar daripada
orang dewasa.

Kesimpulan:
Model pemetaan persebaran pencemaran Hg menunjukkan konsentrasi pencemar Hg tertinggi
dalam tanah berada di sawah tengah. Konsentrasi Hg dalam tanah di Lebaksampai tertinggi karena
lokasi yang berdekatan dengan lokasi penambangan (terowongan) dengan jumlah pengolahan yang
lebih banyak. Semakin jauh jarak sawah dengan gelundung, konsentrasi total Hg semakin menurun.
Nilai BCF dan TF tanaman padi lebih kecil dari satu menunjukkan kemampuan mengakumulasi dan
menyebarkan Hg yang tidak optimal. Nilai ADD dan HI menunjukkan anak-anak memiliki risiko lebih
besar. Nilai HI untuk seluruh responden lebih besar dari satu menunjukkan konsumsi beras di daerah
tersebut dapat berpotensi menimbulkan efek non-karsinogenik.

Jurnal 2
Merkuri/raksa (Hg) adalah unsur logam yang sangat penting dalam teknologi di abad modern saat
ini. Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA=80) serta mempunyai massa molekul
relatif (MR=200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal
bahasa Yunani Hydrargyricum, yang berarti cairan perak. Bentuk fisik dan kimianya sangat
menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam suhu kamar
(25°C), titik bekunya paling rendah (-39°C), mempunyai kecenderungan menguap lebih besar, mudah
bercampur dengan logam- logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi), juga dapat
mengalirkan arus listrik sebagai konduktor baik tegangan arus listrik tinggi maupun tegangan arus
listrik rendah. Para ahli memperkirakan bahwa sebagian besar Merkuri yang terdapat di alam ini
merupakan hasil sisa industri yang jumlahnya mencapai ± 10.000 ton setiap tahunnya. Penggunaan
Merkuri sangat luas, ada ± 3.000 jenis kegunaan dalam industri pengolahan bahan- bahan kimia,
proses pembuatan obat-obatan yang digunakan oleh manusia serta sebagai bahan dasar pembuatan
insektisida untuk pertanian, obat-obatan, cat kertas, pertambangan serta sisa buangan industri.
1,2 Bahkan sampai saat ini Merkuri juga banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari di
rumah kita, seperti penggunaannya untuk lampu penerangan, dan penggunaan alat-alat kesehatan.
Semua bentuk Merkuri, baik dalam bentuk unsur, gas maupun dalam bentuk garam Merkuri organik
bersifat racun. Ion merkuri menyebabkan pengaruh toksik, karena terjadinya proses presipitasi
protein menghambat aktivitas enzim dan bertindak sebagai bahan yang korosif. Merkuri juga terikat
oleh gugus sulfhidril, fosforil, karboksil, amida, dan amina, di mana dalam gugus tersebut Merkuri
dapat menghambat fungsi enzim. Waktu paruh dari Metil merkuri pada tubuh manusia sekitar 70
sampai dengan 90 hari, tetapi eliminasi dari jaringan sangat lambat dan tidak teratur, sedangkan
akumulasinya dapat dengan mudah menimbulkan gejala toksisitas.3 Bentuk organik seperti Metil-
merkuri, sekitar 90% diabsorpsi oleh dinding usus, hal ini jauh lebih besar daripada bentuk anorganik
(HgCl2) yang hanya sekitar 10%. Akan tetapi, bentuk merkuri anorganik ini kurang bersifat korosif
daripada bentuk organik. Bentuk organik tersebut juga dapat menembus barrier darah dan plasenta
sehingga dapat menimbulkan pengaruh teratogenik dan gangguan saraf.4 Diagnosis toksisitas Hg
tidak dapat dilakukan dengan tes biokimiawi. Indikator toksisitas hanya dapat didiagnosis dengan
analisis kadar Hg dalam darah atau urin dan rambut. Konsentrasi Hg dalam darah sekitar 10-20 ìg%
biasanya belum menimbulkan gejala toksisitas, tetapi pada konsentrasi 50 sampai 100 ìg% akan
mulai menunjukkan gejala keracunan.
Toksisitas Merkuri pada manusia bergantung pada bentuk komposisi Merkuri, jalan masuknya ke
dalam tubuh (pathways), dan lamanya berkembang. Misalnya bentuk Merkuri (HgCl2) lebih toksik
daripada bentuk Merkuro (HgCl). Hal ini disebabkan karena bentuk divalen lebih mudah larut
daripada bentuk monovalen. Di samping itu, bentuk HgCl2 juga cepat dan mudah diabsorpsi
sehingga daya toksisitasnya lebih tinggi. Toksisitas Merkuri pada manusia dibedakan menurut bentuk
senyawa Hg, yaitu anorganik dan organik. Keracunan anorganik Hg sudah diketahui sejak abad ke-18
dan ke-19 dengan gejala tremor pada orang dewasa ,yang dikenal dengan istilah “hatter’s shakes”
(topi bergoyang), karena pada saat itu banyak pekerja di pabrik topi dan wol menderita gejala
tersebut. Gejala berlanjut dengan tremor pada otot muka, yang kemudian merambat ke jari-jari dan
tangan. Bila keracunan berlanjut, tremor terjadi pada lidah, berbicara terbata-bata, berjalan terlihat
kaku, dan hilang keseimbangan. Perubahan pada hilangnya daya ingatan dapat juga terjadi pada
toksisitas Hg dan keracunan kronis akan menyebabkan kematian.9Logam merkuri pada saat ini telah
banyak digunakan pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia dan lingkungan. Selama kurun
waktu beberapa tahun, Merkuri telah digunakan pada bidang kesehatan, pertanian, dan industri,
bahkan logam tersebut digunakan juga untuk bahan kosmetika.

Kegunaan merkury:
Penggunaan Merkuri di bidang kesehatan
Bidang kedokteran telah menggunakan merkuri sejak abad ke-15 di mana merkuri (Hg) digunakan
untuk pengobatan penyakit kelamin (sifilis). Kalomel (HgCl) digunakan sebagai pembersih luka
sampai diketahui bahwa bahan tersebut beracun sehingga tidak digunakan lagi. Dan beberapa alat
ukur di bidang kesehatan seperti termometer, alat ukur tekananan darah (sfigmomanometer), dan
penggunaannya amalgam dalam kedokteran gigi. Digunakannya Merkuri dalam alat kesehatan
ternyata juga mengundang datangnya bahaya keracunan Merkuri. Bahaya racun Merkuri pada alat
kesehatan terjadi pada saat peralatan tersebut pecah atau tercecer, dan cairan atau uap dari
Merkuri menyebar ke lingkungan. Merkuri bisa masuk ke dalam tubuh (terutama anak-anak) jika
uapnya terhirup jika salah seorang penghuni rumah menggunakan krim kulit yang mengandung
Merkuri.
Uap Merkuri yang murni merupakan permasalahan toksikologi yang unik, karena elemen Merkuri ini
mempunyai dua sifat toksisitas yang sangat berbahaya pada manusia: 1) Elemen Merkuri dapat
menembus membran sel karena ia mempunyai sifat mudah sekali larut dalam lipida, sehingga
mudah sekali menembus barier darah otak yang akhirnya terakumulasi di dalam otak; 2) Elemen
Merkuri sangat mudah sekali teroksidasi untuk membentuk Merkuri oksida (HgO) atau ion Merkuri
(Hg2+). Toksisitas kronik dari kedua bentuk merkuri ini akan berpengaruh pada jenis organ yang
berbeda yaitu saraf, otak, dan ginjal. Toksisitasnya akibat masuknya uap Merkuri melalui saluran
pernapasan (inhalasi), bisa menyerang sistem saraf pusat, sedangkan toksisitas kronik yang
ditimbulkannya dapat menyerang ginjal. Elemen Merkuri dan komponen Alkil merkuri yang masuk
ke dalam otak akan menyebabkan terjadinya perubahan struktur protein dan sistem enzim, sehingga
sinoptik dan transmisi neuromuskuler diblok. Komponen merkuri merupakan inhibitor enzim
nonspesifik, oleh karena itu sulit ditentukan enzim mana yang dihambat. Membran sel adalah titik
utama yang diserang selama gugus Sulfhidril yang dikandung dalam struktur membran sel. Sistem
enzim Na+, K+-Adenosin Tri Posfat ase (ATP-ase) biasanya terlibat sehingga menyebabkan terjadinya
gangguan pertukaran ion intraseluler dan ekstraseluler. Meskipun ginjal merupakan organ target
dari toksisitas Merkuri anorganik, namun semua bentuk senyawa Merkuri ternyata terkonsentrasi
dalam ginjal pada derajat tertentu. Di samping itu, komponen anorganik Merkuri dapat
menyebabkan pengaruh toksik yang dominan. Obat diuretika yang mengandung Merkuri dapat
menghambat terjadinya respons sodium dalam tubulus proksimalis ginjal dalam dosis nontoksik,
sehingga menyebabkan banyak urin yang dikeluarkan.

Penggunaan Merkuri di pertambangan


Merkuri (Hg) digunakan secara luas untuk mengekstrak emas dari bijihnya, baik sebelum maupun
sesudah proses Sianidasi digunakan. Ketika Merkuri dicampur dengan bijih tersebut, Merkuri akan
membentuk amalgam dengan emas atau perak. Untuk mendapatkan emas dan perak, amalgam
tersebut harus dibakar untuk menguapkan merkurinya. Para penambang emas tradisional
menggunakan Merkuri untuk menangkap dan memisahkan butir-butir emas dari butir-butir batuan.
Endapan Hg ini disaring menggunakan kain untuk mendapatkan sisa emas. Endapan yang tersaring
kemudian diremas-remas dengan tangan. Air sisa-sisa penambangan yang mengandung Merkuri
dibiarkan mengalir begitu saja ke sungai atau ke perairan lainnya. Di Indonesia, sejak tahun 1996
perairan Teluk Buyat di Provinsi Sulawesi Utara ditengarai telah dijadikan sebagai tempat
pembuangan tailing (limbah hasil tambang emas) oleh PT Newmont Minahasa Raya (PT NMR). Efek
dari aktivitas tersebut diduga bukan hanya terjadi pada teluk itu sendiri tetapi pada daerah
sekitarnya (Teluk Totok dan Kotabunan). Kegiatan pertambangan seperti halnya PT NMR merupakan
pengambilan logam dari sumbernya termasuk logam berat dalam pengambilan emas. Biji primer
yang terbungkus oleh mineral Sulfida yang kaya akan logam-logam diekstrasi untuk memperoleh
emas, dan kemudian Sulfida tersebutdibuangkealam.10 Darifaktadi atas dapat kita pahami bahwa
Merkuri jelas dapat memberikan manfaat yang besar bagi manusia dan lingkungan, tetapi pada
waktu yang bersamaan Merkuri juga dapat menjadi malapetaka yang dapat mematikan manusia dan
ekosistem lainnya, apabila tidak dikontrol cara penggunaannya. Tragedi “Minamata Disease” yang
terkenal di kalangan ilmuwan kesehatan, berdasarkan penelitian diketahui penduduk di sekitar
kawasan tersebut memakan ikan yang berasal dari laut sekitar Teluk Minamata yang mengandung
Merkuri yang berasal dari buangan sisa industri plastik.12 Gejala kelainan mental dan cacat saraf
mulai nampakpadawargaditempatitu, terutama pada anak-anak. Namun baru sekitar 25 tahun
kemudian sejak gejala penyakit tersebut ditemukan, pemerintah Jepang menghentikan pembuangan
Merkuri di teluk Minamata untuk menghilangkan sisa-sisa bahan pencemar dan melakukan
rehabilitasi penduduk yang terkena dampak menahun (kronis). Merkuri dapat terakumulasi di
lingkungan dan dapat meracuni hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Keasaman (Acidic)
permukaan air dapat mempengaruhi kandungan Merkuri secara signifikan. Bila nilai pH permukaan
air berada di antara lima dan tujuh, maka konsentrasi Merkuri di dalam air akan meningkat karena
mobilisasi Merkuri dari dalam tanah. Setelah Merkuri telah mencapai permukaan air atau tanah dan
bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa Hg organik oleh mikroorganisme (bakteri) di air
dan tanah. Senyawa Hg organik yang paling umum adalah Metil merkuri (CH3Hg+ dan CH3-Hg-CH3),
suatu zat yang dapat diserap oleh sebagian besar organisme dengan cepat dan diketahui berpotensi
menyebabkan toksisitas terhadap sistem saraf pusat. Bila mikroorganisme (bakteri) itu kemudian
termakan oleh ikan, ikan tersebut cenderung memiliki konsentrasi Merkuri yang tinggi.
Ikan adalah organisme yang menyerap jumlah besar Metil merkuri dari permukaan air dan plankton
atau sumber makanannya setiap hari, akibatnya Metil merkuri menumpuk dalam tubuh ikan dan
menumpuk di dalam rantai makanan yang yang melibatkan ikan sebagai bagian di dalamnya. Metil
merkuri dapat dibentuk oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam. Ion merkuri
anorganik adalah bersifat racun akut. Elemen merkuri mempunyai waktu tinggal yang relatif pendek
pada tubuh manusia tetapi persenyawaan Metil merkuri tinggal pada tubuh manusia 10 kali lebih
lama.2 Metil merkuri terakumulasi pada rantai makanan, sebagai contoh adalah merkuri bisa masuk
ke dalam tubuh manusia dengan mengkonsumsi ikan yang hidup pada perairan yang tercemar
Merkuri. Senyawa Phenyl mercury (C H Hg+ dan C H -Hg-
65 65 C6H5) bersifat racun moderat dengan waktu
tinggal yang pendek pada tubuh, tetapi senyawa ini berubah bentuk secara cepat pada lingkungan
menjadi bentuk merkuri anorganik. Dari survei efek bahaya, merkuri ini bersifat racun bagi semua
bentuk kehidupan, dan bersifat lambat untuk dikeluarkan dari tubuh manusia. Methyl mercury
beracun 50 kali lebih kuat daripada merkuri anorganik.

Penggunaan Merkuri di bidang pertanian


Di bidang pertanian, Merkuri digunakan sebagai pestisida untuk membunuh jamur, agar produk hasil
pertanian bisa lebih awet. Merkuri organik juga digunakan untuk pembasmi hama pada tanaman,
seperti buah apel, tomat, kentang, dan juga digunakan sebagai pembasmi hama padi. Digunakannya
Merkuri sebagai pestisida berdampak pada kejadian pada periode 1960-an dan 1970-an, beberapa
kasus wabah toksisitas Metil merkuri banyak dilaporkan, kasus terbesar terjadi di Irak pada musim
gugur dan musim dingin tahun 1971-1972. Lebih dari 6.500 orang di hampir seluruh wilayah negeri
Irak, dibawa ke rumah sakit karena keracunan Metil merkuri, dan lebih dari 450 orang di antara
penderita meninggal dunia. Wabah tersebut terjadi karena penduduk mengkonsumsi roti produksi
rumah tangga, padahal bahan baku roti tersebut berasal dari gandum yang diawetkan dengan
fungisida yang mengandung Metil merkuri. Gandum tersebut diimpor dari Meksiko yang seharusnya
digunakan untuk bibit. Walaupun karung gandum sudah diberi label peringatan, tetapi label tersebut
tertulis dalam bahasa Spanyol sehingga tidak dimengerti oleh penduduk Irak. Apalagi biji gandum
tersebut telah dibubuhi zat warna merah yang merupakan indikator bahwa biji gandum tersebut
sudah diberi fungisida yang mengandung Merkuri. Sayangnya, pewarnaan biji tersebut mudah sekali
hilang bila tercuci air, sedangkan Metil merkuri tidak dapat hilang. Untuk menguji toksisitas biji
tersebut petani memberikan pakan ternaknya dan kemudian terlihat gejala keracunan pada ternak
tersebut. Tetapi gejala timbul setelah beberapa minggu atau bulan, sehingga wabah tersebut
terlambat untuk dicegah.

Penggunaan Merkuri di bidang industri


Dalam bidang industri, pabrik alat-alat listrik yang menggunakan Merkuri untuk produksi lampu
penerangan jalan raya. Lampu merkuri dikenal biaya pemasangan dan operasi yang murah dan arus
listriknya dapat dialiri dengan voltase yang tinggi. Merkuri juga digunakan pada pembuatan baterai,
karena baterai dengan bahan yang mengandung Merkuri dapat tahan lama dan tahan terhadap
kelembaban yang tinggi. Selain itu, Merkuri juga digunakan dalam industri pembuatan Khlor alkali
yang menghasilkan Khlorin (Cl2), di mana perusahaan air minum memanfaatkan Khlorin untuk
penjernihan air dan pembasmi kuman (proses Khlorinasi). Juga di dalam pembuatan Kaustik soda
yang diproduksi dengan jalan elektrolisis dari larutan garam NaCl, menggunakan Merkuri dalam
bentuk amalgam dicampur dengan logam Natrium dan digunakan sebagai katoda yang banyak
digunakan dalam pembuatan baterai basah maupun kering. Penggunaan Merkuri di sini pada
dasarnya berbentuk larutan konduksi dan kemampuannya mengikat logam Natrium sebagai
amalgam dan membebaskan Khlor.
Merkuri juga digunakan dalam campuran cat yang digunakan untuk mengecat pada daerah yang
mempunyai kelembapan tinggi sehingga dapat mencegah tumbuhnya jamur. Dalam hal ini, Merkuri
digunakan dalam bentuk organik Phenyl Merkuri Asetat (PMA) dengan rumus:
Gambar 1.
Struktur Phenyl Merkuri Asetat (PMA)

Penggunakan Merkuri pada industri lain sebagaibahankatalisterutama padaindustri Vinyl-khlorida


yang mensintesis plastik (proses pembuatan plastik). Selengkapnya penggunaan Merkuri, baik dalam
bentuk organik maupun anorganik.
Penggunaan Merkuri pada kosmetika
Untuk upaya mempercantik diri banyak kaum wanita yang menggunakan krim pemutih wajah.
Produk kosmetik bermerkuri umumnya menjanjikan wajah putih dalam tempo singkat, sehingga
banyak kaum wanita yang tertarik untuk menggunakannya. Masih banyaknya wanita Indonesia yang
beranggapan bahwa kulit putih dan mulus merupakan simbol kecantikan. Hal tersebut membuat
mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kulit yang putih dan mulus. Hal ini
dimanfaatkan produsen kosmetik yang menjual krim pemutih wajah dengan kandungan bahan
berbahaya, seperti Merkuri. Merkuri merupakan kandungan yang kadang ditambahkan dalam
kosmetik yang berfungsi mempercepat menghasilkan kulit wajah putih dan bersih. Dalam waktu
seminggu atau dua minggu, si pemakai sudah bisa mendapatkan kulit putih, bersih, dan mulus.
Melihat hasilnya itu, banyak para wanita yang terus menggunakan kosmetik berbahan merkuri itu.
Padahal Merkuri sebenarnya tidak boleh dipakaikan pada manusia.12
Produk kosmetik berbahan kosmetik (biasanya tidak ditulis dalam komposisi bahan) yang dipakai
menyebabkan iritasi parah pada kulit, yakni berupa kulit yang kemerah-merahan dan menyebabkan
kulit menjadi mengkilap secara tidak normal. Kondisi tersebut telah banyak dikeluhkan oleh para
konsumen yang sudah terlanjur menggunakan produk-produk kosmetik illegal tersebut.
Pemakaian kosmetik yang mengandung Merkuri bisa mengakibatkan: 1) Dapat memperlambat
pertumbuhan janin mengakibatkan keguguran, kematian janin, dan mandul; 2) Flek hitam pada kulit
akan memucat seakan pudar dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat/akan timbul lagi dan
bertambah melebar; 3) Efek rebound, yaitu kulit akan menjadi gelap/kusam saat pemakaian
kosmetik dihentikan; 4) Bagi wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat
parah, berubah keabu-abuan selanjutnya kehitaman; 5) Dapat mengakibatkan kanker kulit; 6) Pada
pemakaian awal dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari; 7)
Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit
sudah tidak mengandung protein dan melanin. Hal ini hanya bersifat sementara, jika kondisi kulit
telah rusak bisa timbul benjolan-benjolan bernanah; 8)Pori-poritampakmengecildan halus, ini
sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis dan tergerus oleh logam
merkuri.14
Selanjutnya unsur Merkuri yang ada di kosmetik akan diserap melalui kulit, kemudian akan dialirkan
melalui darah keseluruh tubuh dan merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal yang berakibat
terjadinya gagal ginjal yang sangat parah (bisa menyebabkan kematian). Merkuri dalam krim
pemutih dapat menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama.3
Walau tidak seburuk efek merkuri yang tertelan, penggunaan Merkuri untuk kulit tetap
menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma dioleskan ke permukaan kulit, Merkuri mudah
diserap masuk ke dalam darah, lalu memasuki sistem saraf tubuh. Manifestasi gejala keracunan
Merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan sistem saraf, seperti tremor
(gemetar), insomnia (tidak bisa tidur), pikun, gangguan penglihatan, ataxia, gerakan tangan tak
normal), gangguan emosi, depresi, dll. Oleh karena umumnya tidak terduga, kasus keracunan
merkuri sering didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit gangguan otak. Setelah
sekian lama, Merkuri dalam kosmetik tersebut akan diserap melalui kulit dan dialirkan melalui darah
ke seluruh tubuh. Akhirnya Merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal, sehingga menyebabkan
gagal ginjal yang sangat parah bagi pemakainya.

Pembatasan Penggunaan Merkuri


Karena potensi bahaya dari Merkuri bagi kesehatan dan lingkungan yang serius, penggunaannya
semakin diperketat. Pada tahun 1980-an, dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran akan
dampak penggunaan Merkuri yang lebih banyak membahayakan kesehatan dan lingkungan dari
pada manfaatnya, membuat penggunaannya mulai menurun tajam. Pada tahun 1992, yang
digunakan dalam baterai telah menurun menjadi kurang dari 5% dari tingkat pada tahun 1988, dan
secara keseluruhan digunakan dalam perangkat listrik dan cahaya bulbs telah turun 50% pada
periode yang sama. Penggunaan Merkuri pada produk cat, fungisida, dan pestisida telah dilarang di
Amerika Serikat, dan penggunaannya dalam pengerjaan dan prosesproduksi kacasecarasukarelatelah
dihentikan.
Di seluruh dunia, produksi Merkuri hanya dibatasi untuk beberapa negara-negara dengan undang-
undang lingkungan hidup yang longgar. Di Spanyol, semua pertambangan Merkuri telah dihentikan,
dimana Spanyol pernah menjadi produsen Merkuri terbesar di dunia sampai 1989. Di Amerika
Serikat, penambangan Merkuri juga telah dihentikan, meskipun dalam jumlah kecil adalah Merkuri
kembali sebagai bagian dari proses pengilangan emas untuk menghindari pencemaran lingkungan.
Cina, Rusia, Meksiko, dan Indonesia merupakan produsen terbesar Merkuri pada 1992. Di Amerika
Serikat, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) telah melarang penggunaan Merkuri untuk banyak
aplikasi. EPA yang telah menetapkan tujuan mengurangi tingkat produksi dari 0,64 juta kg/tahun
pada 1989 menjadi 0,16 juta kg / tahun pada 2000. Hal ini akan dicapai oleh melalui penurunan
penggunaan Merkuri dalam menghasilkan produk. Karena Merkuri masih merupakan sebuah
komponen penting di banyak produk dan proses, maka langkah yang tepat adalah menggunakannya
secara efisien dan daur ulang. Tindakan ini diharapkan bisa 1. mengurangi lepasan Merkuri ke
lingkungan secara signifikan dan dengan demikian risiko tercemarnya lingkungan bisa ditekan pada
titik paling minim.
Bagi kita yang saat ini masih banyak 2. menggunakan Merkuri sebaiknya mulai berpikir untuk terus
mengurangi penggunaannya sambil terus berupaya mencari penggantinya, misalnya untuk 3. proses
amalgamisasi emas tidak menggunakan Merkuri tapi menggunakan Sianida15, 16, dan berupaya
mencegah lepasnya logam cair ini ke lingkungan melalui penguapannya, misalnya: kita lakukan
pengumpulan cairan Merkuri yang tumpah
bila ada termometer pecah ke dalam botol 4. dan kemudian kita simpan atau kita tanam
di tempat yang aman.

Jurnal 3

Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element yang mempunyai sifat cair pada temperatur
ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar listrik yang tinggi. Diantara berbagai macam logam
berat, merkuri digolongkan sebagai pencemar paling berbahaya. Sedang unsur-unsur logam berat
lainnya juga memiliki potensi yang membahayakan lingkungan perairan. Terdapatnya merkuri di
lingkungan perairan disebabkan kegiatan perindustrian dan kegiatan alam. Pengaruh merkuri
sebagai pollutan terhadap kehidupan biota laut dapat bersifat langsung maupun tidak langsung,
misalnya melalui penurunan kualitas air, dan melalui rantai makanan (food chain). Bentuk yang
bersifat toksis dari merkuri adalah methyl merkuri, yang mana dapat diakumulasi oleh biota air.
Terjadinya proses akumulasi di dalam tubuh ikan karena kecepatan pengambilan merkuri(up take
rate) oleh ikan lebih cepat dibandingkan proses eksresi. Pengaruh toksisitas merkuri terhadap ikan
dapat bersifat lethal dan sublethal, sinergism dan antagonism. Dampak merkuri pada manusia dapat
berupa gangguan fisiologis, ganggunan sistim syaraf, gangguan pertumbuhan, dan gangguan
terhadap ginjal.

Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element yang mempunyai sifat cair pada temperatur
ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar listrik yang tinggi. Karena sifat-sifat tersebut, merkuri
banyak digunakan baik dalam kegiatan perindustrian maupun laboratorium. Merkuri yang terdapat
dalam limbah atau waste di perairan umum diubah oleh aktifitas mikro organisme menjadi
komponen methyl merkuri (CH3-Hg) yang memiliki sifat racun dan daya ikat yang kuat disamping
kelarutannya yang tinggi terutama dalam tubuh hewan air. Hal tersebut mengakibatkan merkuri
terakumulasi melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan-hewan
air, sehingga kadar merkuri dapat mencapai level yang berbahaya baik bagi kehidupan hewan air
maupun kesehatan manusia, yang makan hasil tangkap hewan-hewan air tersebut. Proses akumulasi
merkuri di dalam tubuh hewan air, karena kecepatan pengambilan merkuri (up take rate) oleh
organisme air lebih cepat dibandingkan dengan proses ekresi. Diantara berbagai macam logam
berat, merkuri digolongkan sebagai pencemar paling berbahaya. Sedang unsur-unsur logam berat
lainnya juga memiliki potensi yang membahayakan lingkungan perairan. Disamping itu, ternyata
produksinya cukup besar dan penggunaannya di berbagai bidang cukup luas. Pencemaran yang
disebabkan oleh logam-logam berat yang juga merupakan unsur-unsur langka (seng, timah,
kadnium, merkuri, arsen,nikel, vanadium dan berilium) merupakan masalah yang serius dewasa ini.
Pengaruh merkuri sebagai Pollutan terhadap kehidupan biota laut dapat bersifat langsung maupun
tidak langsung, misalnya dengan melalui penurunan kualitas air. Adanya kemampuan
mengakumulasi merkuri di dalam tubuh biota laut dapat membahayakan kehidupan biota yang
bersangkutan maupun biota lainnya misalnya melalui rantai makanan atau food chai.

MERCURI (Hg)

Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA) 80 sertamempunyai masa molekul relatif
(MR =200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hgyang merupakan singkatan yang berasal bahasa
Yunani Hydrargyricum ,yang berarticairan perak .Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan
karena merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C),titik
bekunyapaling rendah (-39°C),mempunyai kecenderungan yang lebih besar ,mudah bercampur
dengan logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi), juga dapat mengalirkan arus listrik
sebagai konduktor baik tegangan arus listrik tinggi maupun tegangan arus listrik rendah. Merkuri
merupakan salah satu unsur kimia yang biasa digunakan pada proses pemisahan emas dengan unsur
logam ikutan lainnya. Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun
dapat bersifat racun. Merkuri merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan
berwarna abu-abu, tidak berbaudengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter,
asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik
panasdan lipid. Tidak tercampurkan dengan oksidator, halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar,
logam, asam, logam carbide dan amine. Merkuri dilepaskan ke atmosfer melalui pelbagai kegiatan
manusia, utamanyaberasal dari pembakaran sampah rumah tangga dan limbah industri, dan
khususnyapembakaran bahan bakar fosil seperti batubara. Asap yang mengandung merkuridapat
dengan mudah ditrasportasikan melalui udara dan mengendap di daratan sertaair.

SIFAT DAN KEGUNAAN MERCURI

Logam merkuri atau air raksa mempunyai nama kimia hydragyrum yang berarti perak cair. Merkuri
dan senyawa-senyawanya tersebar luas dialam, mulai dari batuan, air, udara dan bahkan dalam
tubuh organisme hidup. Di alam merkuri biasanya dijumpai dalam bentuk logam merkuri dan ion-ion
merkuri. Secara umum logam merkuri mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

Berwujud cair pada suhu kamar (25oC) dengan titik beku paling rendah sekitar -39oC, sehingga
mudah menyebar di permukaan air dan sulit dikumpulkan.
Masih berwujud cair pada suhu 396oC. Pada temperatur 396oC ini telah terjadipemuaian secara
menyeluruh.
Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan logamyang lain.
Tahanan listrik yang dimiliki sangat rendah, sehingga menempatkan merkurisebagai logam yang
sangat baik untuk menghantarkan daya listrik.
Dapat melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk alloy yang disebutdengan amalgam.
Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik itudalam bentuk unsur
tunggal (logam) ataupun dalam bentuk persenyawaan.
Bentuk dan penggunaan merkuri. Merkuri beradadalam bentuk senyawa, satu di antaranya yang
paling utama adalah Sinabar (HgS)yang sudah ditambang sejak 700 SM. Pada saat ini digunakan
dalam industri dalamtiga bentuk : senyawa logam, senyawa organik, dan senyawa anorganik.
Penggunaanpaling besar adalah dalam produksi alat elektronik. Penggunaan terbesar kedua adalah
dalam industri kloro-alkali, yang memproduksi klorin dan soda kaustik dengan caraelektroforesis
larutan sodium klorida dengan menggunakan merkuri sebagai katodadalam sel elektrolisis.
Penggunaan terbesar ketiga di dunia adalah dalam fungisidatermasuk pelindung benih (seed
dressings), meskipun perlu dicatat bahwa di beberapanegara penggunaanny telah dilarang.

MERKURI DILINGKUNGAN PERAIRAN

Kadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatkan oleh buangan industri (industrial
wastes) dan akibat sampingan dari penggunaan senyawa-senyawa merkuri di bidang pertanian.
Merkuri dapat berada dalam bentuk metal, senyawa-senyawa anorganik dan senyawa organic.
Terdapatnya merkuri di perairan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama oleh kegiatan
perindustrian seperti pabrik cat,kertas, peralatan listrik, chlorine dan coustic soda; kedua oleh alam
itu sendiri melalui proses pelapukan batuan dan peletusan gunung berapi. Namun pencemaran
merkuri yang disebabkan kegiatan alam pengaruhnya terhadap biologi maupun ekologi tidak
significant. Di antara beberapa sumber polutan yang menyebabkan penimbunan merkuri
dilingkungan laut, yang terpenting adalah industri penambangan logam, industri biji besi, termasuk
metal plating, industry yang memproduksi bahan kimia, baik organic maupun anorganik, dan
offshore dumping sampah domestik, lumpur dan lain-lain.

Telah lama diketahui bahwa merkuri dan turunannya sangat beracun, sehingga kehadirannya di
lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian pada manusia karena sifatnya yang mudah larut
dan terikat dalam jaringan tubuh organisme air. Selain itu pencemaran perairan oleh merkuri
mempunyai pengaruh terhadap ekosistem setempat yang disebabkan oleh sifatnya yang stabil
dalam sendimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudahannya diserap dan terkumpul
dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioaccumulation maupun biomagnifications
yaitu melalui food chain.

Dikatakan pula bahwa fluktuasi merkuri di lingkungan laut, terutama di daerah estuarin dan daerah
pantai ditentukan oleh proses precification, sedimentation, flocculation dan reaksi adsorpsi desorpsi.
Akumulasi merkuri di dalam tubuh hewan air, yaitu phytoplankton (Chlorella sp), Mussel (genus
Vivipare) dan ikan herbivoreGyrinocheilus aymonieri (fam. Gyrinochelidae) karena up take rate
merkuri olehorganisme air lebih cepat dibandingkan proses eksresi.

Merkuri di alam umumnya terdapatsebagai methyl merkuri (CH3-Hg), yaitu bentuk senyawa organic
dengan daya racuntinggi dan sukar terurai dibandingkan zat asalnya. FAO (1971) mengemukakan
bahwamerkuri yang dapat diakumulasi adalah merkuri yang berbentuk methyl merkuri, yangmana
dapat diakumulasi oleh ikan atau shellfish, dan juga merupakan racun bagimanusia.

Proses methylasi terpengaruh dengan adanya dominasi unsur sulfur (S), yaitupada keadaan anaerob
dan redokpotensial yang rendah. Faktor-faktor yang sangatberpengaruh di dalam pembentukan
methyl merkuri antara lain :suhu, kadar ion Cl-,kandungan organic, derajad keasaman (pH), dan
kadar merkuri

Beberapa kemungkinan bentuk merkuri yang masuk ke dalam lingkungan perairan alam,yaitu :

a) Sebagai inorganic merkuri, melalui hujan, run-off ataupun aliran sungai. Unsur ini bersifat stabil
terutama pada keadaan pH rendah.
b) Dalam bentuk organic merkuri, yaitu phenyl merkuri (C6 H5-Hg), methyl merkuri(CH3-Hg) dan
alkoxyalkyl merkuri atau methyoxy-ethyl merkuri (CH3O-CH2-CH2-Hg+). Organik merkuri yang
terdapat di perairan alam dapat berasal dari kegiatan pertanian (pestisida).

c) Terikat dalam bentuk suspended solid sebagai Hg2+2 (ion merkuro), mempunyai sifat reduksi
yang baik.

d) Sebagai metalik merkuri (Hgo), melalui kegiatan perindustrian dan manufaktur. Unsur ini
memiliki sifat reduksi yang tinggi, berbentuk cair pada temperatur ruang dan mudah menguap.

Transfer dan transformasi merkuri dapat dilakukan oleh phytoplankton dan bakteri, disebabkan
kedua organisme tersebut relatif mendominasi suatu perairan, dan juga oleh sea grasse. Bakteri
dapat merubah merkuri menjadi methyl merkuri, dan membebaskan merkuri dari sendimen. Dalam
kegiatannya bakteri membutuhkan bahan organic atau komponen-komponen karbon, nitrogen dan
posphat sebagai makanannya.

Sea grasess system mendominasi penyerapan merkuri darisendimen dan dari air laut. Pada proses
tersebut merkuri yang bebas dari sendimen dengan jalan lain dapat kembali ke dalam jaring
makanan melalui akarnya. Methyl merkuri yang terbentuk dalam sediman bersifat tidak
stabil,sehingga mudah dilepaskan ke dalam perairan yang kemudian diakumulasi oleh hewan
maupun timbuh-tumbuhan air. Karena sifatnya yang sangat beracun, maka U.S. Food and
Administration (FDA) menentukan pembakuan atau Nilai Ambang Batas (NAB) kadar merkuri yang
ada dalam jaringan tubuh badan air, yaitu sebesar 0,005 ppm. Nilai Ambang Batas yaitu suatu
keadaan dimana suatu larutan kimia, dalam hal ini merkuri dianggap belum membahayakan bagi
kesehatan manusia. Bila dalam air atau makanan, kadar merkuri sudah melampaui NAB, maka air
maupun makanan yang diperoleh dari tempat tertentu harus dinyatakan berbahaya. NAB air yang
mengandung merkuri total 0,002 ppm baik digunakan untuk perikanan.

Pencemaran perairan oleh merkuri akibat kegiatan alam mempunyai kisaranantara 0,00001 sampai
0,0028 ppm, kecuali pada beberapa tempat seperti sungai-sungaidi Itali dimana terdapat sumber
endapan logam merkuri alamiah, kadarnya dapatmencapai 136 pph.

Pengaruh pencemaran merkuri terhadap ekologi bersifat jangka panjang, yaitu meliputi kerusakan
strukturkomunitas, keturunan, jaringan makanan, tingkah laku hewan air, fisiologi, resistensi
maupun pengaruhnya yang bersifat sinergisme. Sedang pengaruhnya yang bersifat linier terjadi pada
tumbuhan air, yaitu semakin tinggi kadar merkuri semakin besar pengaruh racunnya. Perbedaan
derajad toksisitas logam berat terhadap berbagai jenis biota laut dapatditunjukkan oleh percobaan
yang dilakukan Schweiger terhadap beberapa jenis ikan(antara lain trout dan carp) yang ternyata
memperlihatkan tingkat sensitifitas yangberbeda-beda dari masing-masing jenis ikan tersebut.

Akumulasi merkuri dalam tubuh biota laut juga terpusat pada organ tubuh yang berfungsi untuk
reproduksi, sehingga akan berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan biotalaut terutama di
dalam mengembangkan keturunannya. Untuk mengevaluasi pengaruh toksisitas merkuri terhadap
manusia, OECD menentukan konsep yang disebut ADI (AcceptableDaily Intake) untuk merkuri, yaitu
intake merkuri oleh manusia yang diperbolehkan perhari. Konsep tersebut dinyatakan :

Jika intake merkuri ( dalam bentuk methyl merkuri) sebesar 0,3 mg per hari, maka merkuri akan
tertinggal dalam darah manusia sebesar 0,2ug. Kadar setinggi itu akan dapat mengakibatkan
keracunan (clinical symptons). Karenanya dianjurkan ADI sebesar 0,03 mg per hari.
Jika tubuh ikan atau hewan mengandung 1 ppm merkuri dalam bentuk total inorganik merkuri, maka
manusia dilarang makan daging ikan atau hewan tersebut melampaui2.0 gram per minggu.

DAMPAK MERKURI BAGI KESEHATAN

Tragedi “minamata disease“(penyakit minamata) ,berdasarkan penelitian ditemukan penduduk di


sekitar kawasan tersebut memakan ikan yang berasal daribuangan sisa indutri plastik. Gejala
keanehan mental dan cacat saraf mulai tampak terutama pada anak-anak.Namun baru sekitar 25
tahun kemudian sejak gejala penyakit tersebut tampak (ditemukan), pemerintah Jepang
menghentikan pembuangan Hg .Untuk menghilangkan sisa-sisa bahan pencemar dan melakukan
rehabilitasi penduduk yang terkena dampak menahun (kronik), Negara ini telah membayar sangat
mahal jauh melebihi keuntungan yang diperoleh dari hasil pengeoperasian perusahaan Chisso
Corporation Gejala yang timbul oleh merkuri sebagai berikut :

Gangguan saraf sensoris : Paraesthesia ,kepekaan menurun dan sulitmenggerakkan jari tangan dan
kaki ,penglihatan menyempit,daya pendengaranmenurun serta rasa nyeri pada lengan dan paha.

Gangguan saraf motorik : Lemah,sulit berdiri,mudah jatuh,ataksia,tremor,gerakan lambat ,dan sulit


berbicara.

Gangguan lain : Gangguan mental,sakit kepala dan hipersalivasi.

Pengaruh Hg terhadap kesehatan manusia dapat diurai sebagai berikut :

1. Pengaruh terhadap Fisiologis

Pengaruh toksisitas Hg terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP) danginjal terutama akibat
merkuri terakumulasi.Jangka waktu,intensitas dan jalurpaparan serta bentuk Hg sangat berpengaruh
terhadap sistim yang dipengaruhi. Organ utama yang terkena pada paparan kronik oleh elemen Hg
dan organomerkuri adalah SSP sedang garam merkuri akan berpengaruh terhadap kerusakan ginjal.
Keracunanakut oleh elemen merkuri yang terhisap mempunyai efek terhadap sistim pernafasan
sedang garam merkuri yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP, efek terhadap sistim
cardiovaskuler merupakan efek sekunder.

2. Pengaruh terhadap Sistim Syaraf

Hg yang berpengaruh terhadap sistim syaraf merupakan akibat promer dari pemajanan uap elemen
Hg dan MeHg karena senyawa ini mampu menembus “bloodbrain barier” dan dapat mengakibatkan
kerusakan otak yang “irreversible”sehingga mengakibatkan kelumpuhan permanen. Hg yang masuk
dalam pencernaan akan memperlambat SSP yang mungkin tidak dirasakan pada pemajanan setelah
beberapabulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik seperti malaes, pandangan kaburatau
pendengaran hilang (ketulian).

3. Pengaruh terhadap Ginjal

Apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh masuknya garamin organik Hg atau
phenylmercury melalui SSP akan menyebabkan naiknya permiabilitas epitel tubulus sehingga akan
menurunkan kemampuan fungsi ginjal(disfungsi ginjal). Pajanan melalui uap merkuri atau garam
merkuri melalui saluranpernafasan juga dapat mengakibatkan kegagalan ginjal karena terjadinya
proteinuria atau nephrotik sindrom dan tubular nekrosis akut.
4.Pengaruh terhadap Pertumbuhan

Terutama terhadap Bayi dari ibu yang terpajan oleh MeHg, dari hasil studi membuktikan ada kaitan
yang signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu yang makangandum yang diberi fungisida, maka bayi
yang dilahirkan mengalami gangguan kerusakan otak yaitu retardasi mental, tuli, penciutan lapangan
pandang,microcephaly, cerebral palsy, ataxia, buta dan gangguan menelan.

Jurnal 4
Pangan dan makanan
mempunyai fungsi yang sangat amat penting untuk manusia karena merupakan kebutuhan utama
dan menentukan kelangsungan hidup manusia.Hak atas pangan adalah hak asasi yang paling penting
setelah hidup. Oleh karena itu setiap manusia berhak atas pangan yang memadai baik kualitas dan
kuantitasnya.
Makanan yang aman merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Menurut undang-UndangRI No 7 tahun 1996, keamanan pangan didefinisikan sebagai
kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari dari kemungkinan cemaran biologis,
kimia, benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
Penyakit melalui makanan (food borne disease) dapat berasal dari berbagai sumber yaitu organisme
pathogen termasuk bakteri, kapang, parasit dan virus, dari bahan kimia seperti racun alami, logam
berat, pestisida, hormon, antibiotik, bahan tambahan berbahaya dan bahan-bahan pertanian lainnya
(Fardiaz,1996).
Pencemaran logam berat terhadap lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya
dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia. Pada awal digunakannya, belum diketahui
pengaruh pencemaran pada lingkungan. Proses oksidasi pada logam yang menyebabkan perkaratan
sebetulnya merupakan tanda-tanda adanya pencemaran.
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan semakin meningkat
jumlahnya. Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri yang menggunakan
logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan, terutama saat membuang limbahnya.
Logam-logam tertentu dalam konsentrasi tinggi akan sangat berbahaya bila ditemukan didalam
lingkungan (air, tanah dan udara).
Logam berat masuk kedalam tubuh manusia melalui mulut, yaitu makanan yang terkontaminasi oleh
alat masak, wadah (minum/makanan kaleng) dan juga melalui pernapasan seperti asap dari pabrik,
proses industri dan buangan limbah. Kontaminasi makanan juda bisa terjadi dari tanaman pangan
( bidang pertanian) yang diberi pupuk dan pestisida yang mengandung logam (Darmono,1995)
Logam berat terserap kedalam jaringan tanaman melalui akar dan daun, yang selanjutnya melalui
siklus rantai makanan ( Alloway,1990).

Mercury (Hg)
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami, merupakan satu-satunya logam
yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam
murninya berwarna keperakan/putih keabuan-abuan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila
dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan menguap.
Walaupun Hg hanya terdapat dalam konsentrasi 0,08 mg/kg kerak bumi, logam ini banyak tertimbun
di daerah penambangan. Hg lebih banyak digunakan dalam bentuk logam murni dan organik
daripada bentuk anorganik. Logam Hg dapat berada pada berbagai senyawa. Bila bergabung dengan
klor, belerang, atau oksigen, Hg akan membentuk garam yang biasanya berwujud padatan putih.
Merkuri (Hg) terdapat di udara dari deposit mineral dan dari area industri. Logam Hg yang ada di air
dan tanah terutama berasal dari deposit alam, buangan limbah, dan akitivitas vulkanik. Logam Hg
dapat pula bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa Hg organik.
Manusia telah menggunakan mercury oksida (HgO) dan mercury sulfida (HgS) sebagai zat pewarna
dan bahan kosmetik (kream pemutih) diduga juga untuk pewarna bibir dan krim antiseptik
digunakan secara meluas dalam produk lampu neon, baterai, thermometer, industri pembuatan cat,
pembuatan gigi palsu, peleburan emas, pembasmi serangga (racun tikus) dan lain-lain.

Merkuri (Hg) terdapat di udara dari deposit mineral dan dari area industri. Logam Hg yang ada di air
dan tanah terutama berasal dari deposit alam, buangan limbah, dan akitivitas vulkanik. Logam Hg
dapat pula
bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa Hg organik.
Senyawa Hg organik yang paling umum adalah metil merkuri, yang terutama dihasilkan oleh
mikroorganisme (bakteri) di air dan tanah. Bila bakteri itu kemudian termakan oleh ikan, ikan
tersebut cenderung memiliki konsentrasi merkuri yang tinggi. Logam ini digunakan secara luas untuk
mengekstrak emas dari bijihnya, baik sebelum maupun sesudah proses sianidasi digunakan. Ketika
Hg dicampur dengan bijih tersebut, Hg akan membentuk amalgam dengan emas atau perak. Untuk
mendapatkan emas dan perak, amalgam tersebut harus dibakar untuk menguapkan merkurinya.
Para penambang emas tradisional menggunakan merkuri untuk menangkap dan memisahkan butir-
butir emas dari butir-butir batuan. Endapan Hg ini disaring menggunakan kain untuk mendapatkan
sisa emas. Endapan yang tersaring kemudian diremas-remas dengan tangan. Air sisa-sisa
penambangan yang mengandung Hg dibiarkan mengalir ke sungai dan dijadikan irigasi untuk lahan
pertanian.
Kontaminasi merkuri dapat terjadi karena pembuangan limbah industri yang mengandung merkuri
ke laut atau sungai kemudian mencemari ikan dan sejenisnya yang hidup di air laut. Jika air sungai
tersebut dijadikan sumber air minum tanpa pengolahan yang menghilangkan merkuri maka air
tersebut dapat menimbulkan keracunan merkuri kronik. Keracunan merkuri dapat juga terjadi
melalui penggunaan fungisida yang tidak sesuai dengan petunjuk penggunaan, sehingga mencemari
bahan pangan seperti beras, daging, atau karena kekeliruan pemakaian fungisida, karena label tidak
jelas.
Selain itu, komponen merkuri juga banyak tersebar di karang, tanah, udara, air, dan organisme hidup
melalui proses fisik, kimia, dan biologi yang kompleks.
Kasus Minamata yang yang terjadi dari tahun 1953 sampai 1975 telah menyebabkan ribuan orang
meninggal akibat tercemar merkuri (Hg) milik Chisso, Co yang memproduksi plastik (PVC), dibuang
ke Teluk Minamata di Jepang. Metilmerkuri masuk ke dalam tubuh fitoplankton yang kemudian
dimakan zooplankton. Lalu zooplankton dimakan oleh ikan kecil yang menjadi mangsa ikan-ikan
besar. Ikan-ikan inilah yang dimakan oleh keluarga nelayan di sekitar Teluk Minamata. Pada tahun
2004, Indonesia seolah dikagetkan oleh kejadian dengan kejadian dan gejala yang mirip. Pada masa
itu, banyak warga sekitar Teluk Buyat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, yang menderita
penyakit anah, seperti benjolan mirip tumor yang berisi cairan di beberpa bagian tubuh. Gejala ini
diduga disebabkan oleh kontaminasi
logam diperairan tersebut. Jenis logam berat yang diduga yang menjadi penyebabnya adalah
merkuri (Hg). Mercuri bisa ada di dalam semua makhluk hidup laut, yang hidup di air tercemar. Saat
seafood tersebut dikonsumsi, otomatis keberadaan logam berat ini akan berpindah ke tubuh kita.
Beberapa hal mengenai daya racun merkuri dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Semua komponen merkuri dalam jumlah cukup, beracun terhadap tubuh. 2. Masing-masing
komponen merkuri mempunyai perbedaan karakteristik dalam daya racun, distribusi, akumulasi,
atau pengumpulan, dan waktu retensinya di dalam tubuh.
3. Transformasi biologi dapat terjadi di dalam lingkungan atau di dalam tubuh, saat komponen
merkuri diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
4. Pengaruh buruk merkuri di dalam tubuh adalah melalui penghambatan kerja enzim dan
kemampuannya untuk berikatan dengan grup yang mengandung sulfur di dalam molekul enzim dan
dinding sel.
5. Kerusakan tubuh yang disebabkan merkuri biasanya bersifat permanen, dan sampai saat ini belum
dapat disembuhkan.

Dampak Merkuri terhadap kesehatan


Berkaitan dengan kesehatan, merupakan logam berat berbahaya yang bisa menimbulkan gangguan
kesehatan. Gangguan
Merkuri kesehatan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut: Gangguan sistem syaraf, kerusakan
fungsi otak,kerusakan DNA dan kromosom, reaksi alergi, menghasilkan ruam kulit, kelelahan dan
sakit kepala
Efek negatif reproduksi seperti kerusakan sperma, kecacatan pada bayi dan keguguran.
Kerusakan fungsi otak dapat menyebabkan penurunan kemampuan belajar, perubahan personaliti,
temor/gemetaran, gangguan penglihatan, ketulian, gangguan kordinasi otot dan kehilangan memori.

Jurnal 5

Anda mungkin juga menyukai