Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MENGENAI KONDISI INDONESIA PADA MASA

KEPEMIMPINAN SOEKARNO

Dibuat untuk memenuhi salah satu Tugas yang diajukan oleh Dosen/Asisten
Dosen Mata Kuliah Sejarah Politik Indonesia

Dibuat Oleh :

1. Aang Anwar (3504140013)


2. Resa Kusumawati (3504144410)
3. Tia Hermawan (3504140008)
4. Sri Suci Handayani (3504140007)
5. Dika Pratama (3504140011)
6. Dewi Septiani (3504140009)

Kelas A – Reguler

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GALUH

CIAMIS

2015
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1. Latar Belakang...............................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

2.1. Masa Pemerintahan Soekarno.......................................................................3


2.1.1 Kondisi Politik......................................................................................4
2.2.1 Kondisi Ekonomi..................................................................................5
2.3.1 Kondisi Sosial dan Budaya...................................................................9
2.4.1 Kondisi Pendidikan...............................................................................10
2.5.1 Kondisi Pertahanan dan Keamanan......................................................11
2.6.1 Kondisi Ideologi....................................................................................12

BAB III PENUTUP..................................................................................................15

1.1. Kesimpulan...................................................................................................15
1.2. Saran..............................................................................................................15

DAPTAR PUSTAKA...............................................................................................16
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Soekarno adalah presiden pertama di negeri ini, beliau lahir di Blitar, Jawa
Timur pada tanggal 6 Juni 1901.Beliau mempunyai peranan sangat penting dalam
memerdekakan Indonesia. Beliau adalah Bapak Plokamator bersama Moh. Hatta
pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan
menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD)

sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45.
Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang
berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk
kemudian. Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto
Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden
Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh
sebuah Komite Nasional.

Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian


menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya
mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa
di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada
1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang


menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Pada bulan Maret 1966
Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret kepada Jendral Soeharto.
Pada sidang istimewa MPRS mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Setelah
lengser dari presiden kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni
1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan
dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai.
Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam makalah ini akan di bahas:

1. Bagaimana pemerintahan pada masa kepepimpinan Soekarno?


2. Bagaimana kondisi politik pada masa Soekarno?
3. Bagaimana kondisi ekonomi pada masa Soekarno?
4. Bagaimana kondisi sosial pada masa Soekarno?
5. Bagaimana kondisi budaya pada masa Soekarno?
6. Bagaimana kondisi pertahanan dan keamanan pada masa Soekarno?
7. Bagaimana kondisi ideologi pada masa Soekarno?

C. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui kondisi Indonesia dibawah kepepimpinan Soekarno


2. Untuk mengetahui kondisi bidang politik pada masa Soekarno
3. Untuk mengetahui kondisi ekonomi pada masa Soekarno
4. Untuk mengetahui kondisi sosial pada masa Soekarno
5. Untuk mengetahui kondisi budaya pada masa Soekarno
6. Untuk mengetahui kondisi pertahanan dan keamanan pada masa Soekarno
7. Untuk mengetahui kondisi ideologi pada masa Soekarno.
BAB II

KONDISI INDONESIA PADA MASA SOEKARNO

A.    Masa Pemerintahan Soekarno


Seluruh rakyat Indonesia menuntut ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada
tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan
Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku
jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya kedudukan
Presiden Soekarno adalah presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya
kebijakan pemerintah dilakukan setelah berkonsultasi dengannya.
Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup populer dan lebih kuat di kalangan
rakyat dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh
bangunnya kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung" membuat
Presiden Soekarno kurang memercayai sistem multipartai, bahkan menyebutnya
sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang, ia juga ikut turun tangan menengahi
konflik-konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada jatuh bangunnya kabinet.
Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di kalangan Angkatan Udara.
Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia
Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum
merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan
presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan
Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasasila Bandung. Bandung
dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Guna menjalankan politik luar negeri yang
bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden Soekarno mengunjungi berbagai
negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara.
Situasi politik Indonesia menjadi tidak menentu setelah enam jenderal dibunuh
dalam peristiwa yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September atau G30S
pada 1965.Pelaku sesungguhnya dari peristiwa tersebut masih merupakan
kontroversi walaupun PKI dituduh terlibat di dalamnya. Kemudian massa dari
KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar
Indonesia) melakukan aksi demonstrasi dan menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat
(Tritura) yang salah satu isinya meminta agar PKI dibubarkan. Namun, Soekarno
menolak untuk membubarkan PKI karena bertentangan dengan pandangan Nasakom
(Nasionalisme, Agama, Komunisme). Sikap Soekarno yang menolak membubarkan
PKI kemudian melemahkan posisinya dalam politik.

1.      Kondisi Politik Masa Soekarno


Kondisi politik pada masa ini masih kurang stabil dan morat marit , Karena
Negara Indonesia baru saja merdeka. Sehingga masih banyak sekali yang harus
dibenahi dan diatur. Selain itu banyak juga pemberontakan-pemberontakan yang
dilakukan oleh rakyat untuk melepaskan diri dari NKRI yang menyebabkan kondisi
politik masa itu tidak menentu.

a. Kelebihan politik pada masa Soekarno


1. Presiden soekarno mengeluarkan TRIKORA untuk menyelamatkan Irian
Barat dari Belanda
2. Pemerintah mengadakan Konferensi Malino yang salah satu hasilnya adalah
lahirnya nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederland) untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme penduduk Irian Barat
3. Pada masa ini pemerintah berhasil menggerakan semangat pemuda untuk
melakukan perubahan-perubahan
4. Berhasilnya penyelenggaraan pemilu tahun 1955, ini disebut-sebut
merupakan pemilu paling demokratis sampai saat ini
5. Pembubaran badan konstituante karena dinilai tidak berhasil dalam
menjalankan tugasnya menyusun Undang-Undang Dasar yang baru sehingga
digunakannya kembali UUD 1945

b. Kekurangan politik pada masa Soekarno


1. Terjadi banyak terror dan maker
a) APRA (angkatan perang ratu adil) yang merupakan gabungan dari
KNIL dan KL yang tidak mau bergabung dengan Indonesia
b) Andi Aziz yang merupakan tentara KNIL Makasar tidak mau
bergabung dengan adanya TNI
c) RMS (Republik Maluku Selatan), keinginan untuk melepaskan diri
dari RI
d) PERMESTA (Sumatera)/PRRI (Sulawesi), mereka juga ingin
melepaskan diri dari RI
e) Pemberontak Berkedok Agama , ini dilakukan oleh Darul Islam yang
ingin membentuk Negara Islam Indonesia

2. G30 S/PKI adalah partai komunis


3. Demokrasi liberal saat itu runtuh karena stabilitas politik tidak pernah
terjadi, cabinet mudah sekali berganti
4. Kekuasaan pemerintah sangant kuat , ini dibuktikan dengan
dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menandakan pemerintah
mempunyai kekuasaan diatas kewenangan eksekutif
5. MPRS menetapkan bahwa Presiden Soekarno adalah perseiden seumur
hidup
6. Pada masa ini secara tidak sadar telah mengikuti salah satu blok dunia,
yaitu blok komunis. Politik luar negeri bebas aktif disalahartikan dengan
membentuk poros Jakarta-Peking, hal ini karena adanya kedekatan antara
Soekarno-PKI
7. Soekarno membatasi dan mengeliminasi kekuatan partai politik dengan
mencoba memperluas wewenang Dewan Nasional hasil bentukannya

2.      Kondisi Ekonomi Masa Soekarno


Pada masa pemerintahan Soekarno, kegiatan ekonomi masyarakat sangat
minim, perusahaan-perusahaan besar saat itu merupakan perusahaan peninggalan
penjajah yang mayoritas milik orang asing, dimana produk berorientasi pada ekspor.
Kondisi stabilitas sosial-politik dan keamanan yang kurang stabil membuat
perusahaan-perusahaan tersebut stagnan. Pada periode tahun 1950-an Indonesia
menerapkan model guidance development dalam pengelolaan ekonomi, dengan pola
dasar Growth with Distribution of Wealth dimana peran pemerintah pusat sangat
dominan dalam mengatur pertumbuhan ekonomi (pembangunan semesta berencana).
Model ini tidak berhasil, karena begitu kompleknya permasalahan ekonomi, sosial,
politik dan keamanan yang dihadapi pemerintah dan ingin diselesaikan secara
bersama-sama. Puncak kegagalan pembangunan ekonomi orde lama adalah terjadi
hiperinflasi yang mencapai lebih 500% pada akhir tahun 1965.
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk,
antara lain disebabkan oleh:

a. Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata
uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah
RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De
Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang
pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI
(Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan
berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan
Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI
(Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori
moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat
harga.
b. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk
menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
c. Kas negara kosong.
d. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara


lain

1. Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman


dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
2. Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak
dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di
Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
3. Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh
kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang
mendesak, yaitu: masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang,
serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
4. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan
tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
5. Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan
beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan,
diharapkan perekonomian akan membaik (mengikuti Mazhab Fisiokrat: sektor
pertanian merupakan sumber kekayaan).

Pembangunan ekonomi pada  masa soekarno dilakukan hanya dengan


mengandalkan dana dari rampasan perang Jepang. Dari dana itu, Soekarno
membiayai pembangunan fisik, antara lain, Hotel Indonesia, Jembatan Semanggi,
Gedung Sarinah, Stadion Senayan, Bendungan Jatiluhur, Hotel Samudra Beach,
Hotel Ambarukmo Yogyakarta, Bali Beach dan Sanur Beach di Bali. Dan juga sudah
mulai membangun Gedung MPR dan DPR, Tugu Monas dan Masjid Agung Istiqlal
yang kemudian diselesaikan pada era pemerintahan Soeharto.

kebijakan yang diambil dibawah pemerintahan Soekarno diantaranya :

a) Nasionalisasi Bank Java menjadi Bank Indonesia


Menghadapi ”watak kolonial” yang masih bercokol terutama di
lapangan ekonomi, pemerintah berupaya mengambil langkah untuk
menyelamatkan sektor yang dianggap strategis, terutama perbankan. Pada
tahun 1953, dilakukan nasionalisasi terhadap Bank Java dan kemudian
namanya berubah menjadi ”Bank Indonesia”. Serta membentuk dua Financial
Bank yaitu: Bank Industri Negara (BIN) yang akan membiayai proyek-
proyek indutri; dan Bank Negara Indonesia (BNI) yang menyediakan
foreign-exchange sekaligus membiayai kegiatan impor.
b) Mengamankan usaha-usaha yang menyangkut harkat hidup orang banyak.
Langkah pemerintah berikutnya adalah mengamankan usaha-usaha
yang menyangkut harkat hidup orang banyak, seperti: balai gadai, beberapa
wilayah pertanian yang penting, pos, telepon, listrik, pelabuhan,
pertambangan batu bara dan rel kereta. Selanjutnya pemerintah membiayai
perusahan negara melalui BIN di sektor produksi semen, tekstil, perakitan
mobil, gelas, dan botol.
c) Berusaha memutuskan kontrol Belanda dalam bidang perdagangan ekspor-
impor
d) Langkah terakhir pemerintah adalah berusaha memutuskan kontrol Belanda
dalam bidang perdagangan ekspor-impor dengan mendirikan Pusat
Perusahaan Perdagangan pada tahun 1948 untuk mengekspor produk
pertanian Indonesia. Pemerintah juga mendirikan USINDO pada tahun 1956
untuk mengekspor industri manufaktur -yang dibiayai oleh BIN- dan
mengimpor bahan mentah untuk keperluan industri mereka.
e) Kebijakan lainya yang ditujukan untuk memajukan perekonomian indonesia.
Hampir seluruh program ekonomi pemerintahan Soekarno kandas di
tengah jalan. sistem ekonomi terpimpin menuntut seluruh unsur
perekonomian Indonesia menjadi alat revolusi. Dalam ekonomi terpimpin,
kegiatan perekonomian ditekankan pada konsepsi gotong royong dan
kekeluargaan sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 33 UUD 1945. Dalam
perkembangan selanjutnya, kegiatan ekonomi pada masa terpimpin juga
dilandaskan atas strategi dasar ekonomi Indonesia yang diamanatkan dalam
Deklarasi Ekonomi (DEKON) oleh Presiden Soekarno pada tanggal 28 Maret
1963.

a. Kelebihan
1. Melakukan kebijakan ekonomi yang di anggap penting dengan mereformasi
moneter melalui devaluasi mata uang nasional yang saat itu masih gulden dan
pemotongan uang sebesar 50 % atas semua uang yang beredar pada kabinet
natsi.
2. Berani menentang kapitalisme yang di anut perusahaan-perusahaan
peninggalan belanda
3. Menasionalisasi/ mengambil alih perusahaan-perusahaan asing termasuk
perusahaan belanda.

b. Kelemahan
1. Perekonomian berjalan tidak mulus disebabkan ketidakstabilan politik dalam
negeri yang dicerminkan oleh beberapa pemberontakan di sejumlah wilayah.
2. Kondisi perekonomian Indonesia di orde lama hampir mengalami stagflasi
selama 1965 – 1966 dengan PDB hanya 0,5 persen  dan 0,6 persen
3. Kehancuran ekonomi Indonesia menjelang akhir periode orde lama juga di
dorong oleh hiperinflasi yang pada tahun 1966 mencapai 650%.
4. Sistem perekonomian terpengaruh haluan komunis meskipun indonesia
berdasrkan haluan pancasila

3.      Kondisi Sosial dan Budaya Masa Soekarno


Timbulnya pertentangan nasional karena adanya desentralisasi dan
kedaerahan yang pada permulaan kemerdekaan sudah menimbulkan kesulitan.
Diminasi elite jawa dalam kepemimpinan nasional agak mengecewakan elite
masyarakat elite masyarakat luar jawa. Pada pertengahan tahun 1997 perusahan-
perusahan swasta mengalami kerugian yang tidak sedikit. Pihak perusahaan kesulitan
untuk membayar gaji para pekerjanya, sementara itu harga kebutuhan- kebutuhan
pokok melambung tinggi. Akhirnya para pekerja menuntut kenaikan gaji kepada
para perusahaan. Akhirnya banyak perusahaan yang mengambil tindakan untuk
mengurangi tenaga kerja dan terjadilah PHK.Penggangguran dalam jumlah yang
sangat besar menimbulkan masalah-masalah sosial dalam masyarakat.
Pada bidang kebudayaan PKI  mempengaruhi presiden Soekarno agar
melarang Manifesto Kebudayaan (Manikebu) dan barisan Pendukung Soekarno
(BPS). Alasanya kedua lembaga itu didukung oleh dinas intelijen Amerika Serikat
(CIA). Sebenarnya yang ditentang PKI bukan manifesto kebudayaan, tetapi
terselenggaranya Konferensi Karyawan Pengarang Indonesia(KKPI) yang berhasil
membentuk organisasi Persatuan Karyawan Pengarang Indonesia(PKPI).

a. Kelebihan
Kondisi budaya bangsa Indonesia sesudah kemerdekaan mengalami
proses sintesis secara terus menerus sebagai upaya beradaptasi dengan
kebudayaan modern proses adaptasi ini pada tahap awal sebenarnya seiring
tumbuh kaum terpelajar pribumi. Meskipun dalam situasi tertekan semasa
sukarno sintesis budaya berlangsung secara lebih terbuka hal ini ditunjukkan
terjadi pembangunan fisik yang lebih tinggi dari pada masa sebelumnya.

1. Keberhasilan Soekarno melakukan usaha diplomasi yang berujung pada


penyerahan papua barat oleh belanda pada tahun 1963.
2. Pada tanggal 1 juni 1945 soekarno menyampaikan visi tentang falsafah dan
dasar negara yang kemudian di kenal dengan hari lahirnya pancasila
3. Dibangunnya masjid istiqlal dipusat ibukota sebagai tempat ibadah dan juga
digunakan sebagai kantor majelis ulama Indonesia, aktivitas sosial dan
kegiatan umum
4. Dibangun Monas untuk mengenang pahlawan dan perjuangan rakyat
indonesia untuk merdeka.

b. Kelemahan
Budaya pada masa pemerintahan Soekarno masih terpengaruh dengan
budaya luar, karena Belanda masih berada di lingkup wilayah Indonesia.

1. Pemerintah masih susah menghilangkan pengaruh dari belanda, sehingga


kesejahteraan sosial belum begitu diupayakaan oleh pemerintah
2. Timbulnya pertentangan nasional karena adanya desentralisasi dan
kedaerahan yang pada permulaan kemerdekaan sudah menimbulkan kesulitan
3. Banyak terjadi PHK yang menyebabkan banyak pengangguran
4. Kurangnya ketersediaan lapangan kerja oleh pemerintah

4. Kondisi Pendidikan Masa Soekarno

Secara umum pendidikan orde lama sebagai wujud interpretasi pasca


kemerdekaan di bawah kendali kekuasaan Soekarno cukup memberikan ruang bebas
terhadap pendidikan.Pemerintahan yang berasaskan sosialisme menjadi rujukan
dasar bagaimana pendidikan akan dibentuk dan dijalankan demi pembangunan dan
kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang. Pada prinsipnya konsep sosialisme
dalam pendidikan memberikan dasar bahwa pendidikan merupakan hak semua
kelompok masyarakat tanpa memandang kelas sosial. Pada masa ini Indonesia
mampu mengekspor guru ke negara tetangga, dan banyak generasi muda yang
disekolahkan di luar negeri dengan tujuan agar mereka kelak dapat kembali ke tanah
air untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapat. Tidak ada halangan
ekonomis yang merintangi seseorang untuk belajar di sekolah, karena diskriminasi
dianggap sebagai tindakan kolonialisme. Pada saat inilah merupakan suatu era di
mana setiap orang merasa bahwa dirinya sejajar dengan yang lain, serta setiap orang
memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan.
 
Orde lama berusaha membangun masyarakat sipil yang kuat, yang berdiri di
atas demokrasi, kesamaan hak dan kewajiban antara sesama warga negara, termasuk
dalam bidang pendidikan. Sesungguhnya, inilah amanat UUD 1945 yang
menyebutkan salah satu cita-cita pembangunan nasional adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Banyak pemikir-pemikir yang lahir pada masa itu, sebab ruang
kebebasan betul-betul dibuka dan tidak ada yang mendikte peserta didik. Tidak ada
nuansa kepentingan politik sektoral tertentu untuk menjadikan pendidikan sebagai
alat negara maupun kaum dominan pemerintah.

Di bawah menteri pendidikan Ki Hadjar Dewantara dikembangkan


pendidikan dengan sistem “among” berdasarkan asas-asas kemerdekaan, kodrat
alam, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanuasiaan yang dikenal sebagai “Panca
Dharma Taman Siswa” dan semboyan “ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun
karso, tut wuri handayani” pada 1950 diundangkan pertama kali peraturan
pendidikan nasional yaitu UU No. 4/1950 yang kemudian disempurnakan (jo)
menjadi UU No. 12/1954 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Pada 1961 diundangkan UU No. 22/1961 tentang Pendidikan Tinggi, dilanjutkan
dengan UU No.14/1965 tentang Majelis Pendidikan Nasional, dan UU No.19/1965
tentang Pokok-Pokok Sitem Pendidikan Nasional Pancasila. Pada masa akhir
pendidikan Presiden Soekarno, 90 % bangsa Indonesia berpendidikan SD.
(Haryatmoko,2008 : 69)

5.      Kondisi Pertahanan dan Keamananan Masa Soekarno


Pada masa pemerintahan soekarno Keamanannya masih minimum sekali,
karena setelah Indonesia merdeka masih banyak sekali permasalahan-permasalahan
yang di hadapi Indonesia untuk memecah dan menguasai Indonesia kembali.

a. Kelebihan
1. Lahirnya TNI dan Polri yang dikarenakan situasi keamanan pada awal
kemerdekaan Republik Indonesia sangat memprihatinkan, serta adanya
keinginan Belanda untuk menyandera Presiden RI dan Wakil Presiden RI .
2. Pada tanggal 13 Januari 1976 Pemerintah membentuk pasukan dan ketentuan
yang berisi pokok – pokok organisasi dan prosedur Pasukan Pengawal
Presiden (PASWALPRES) yaitu “Menyelenggarakan pengamanan fisik
secara langsung bagi Presiden Republik Indonesia serta menyelenggarakan
juga tugas – tugas protokoler khusus pada upacara – upacara kenegaraan”.
Sekarang nama PASWALPRES diubah menjadi PASPAMPRES (Pasukan
Pengamanan Presiden)

b. Kelemahan
1. Kekuatan militer Indonesia saat itu menjadi yang terkuat di belahan bumi
selatan. Angkatan Udara Indonesia merupakan salah satu armada udara
paling mematikan di dunia, Indonesia memiliki lebih dari 100 pesawat
tercanggih saat itu. Angkatan Laut Indonesia juga mempunyai peralatan-
peralatan canggih seperti puluhan kapal selam dan ratusan kapal tempur.
2. Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal, menyebabkan
ketidakstabilan negara.
3. Pada masa itu Belanda masih berniat untuk menjajah Indonesia kembali
dengan bantuan tentara sekutu, sehingga keamanan saat itu masih sangat
mencekam.
4. Keadaan ekonomi yang semakin ambruk, berdampak pada pembangunan
kekuatan militer dan pertahanan di Indonesia sehingga upaya-upaya untuk
menjaga integritas wilayah Indonesia terkendala

6.      Kondisi ideologi Masa Soekarno


Soekarno adalah penggali Pancasila karena beliau yang pertama kali
mencetuskan konsep mengenai dasar Negara Indonesia itu dan beliau sendiri yang
memberi nama Pancasila. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan
dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa
perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari
lahirnya Pancasila. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya
pada tanggal 1 Juni itu, katanya:

“Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat,


kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma,
tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya
ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita
mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.”

a. Kelebihan
1. Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology
2. Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.
3. Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.
4. Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman

b. Kelemahan
1. Pada era orde lama, dinamika perdebatan ideologi paling sering dibicarakan
oleh kebanyakan orang. Tampak ketika akhir tahun 1950-an, pancasila sudah
bukan lagi merupakan kompromi atau titik temu bagi semua ideologi.
Dikarenakan pancasila telah dimanfaatkan sebagai senjata ideologis untuk
melegitimasi tuntutan islam bagi pengakuan Negara atas Islam yang
kemudian pada rentang tahun 1948-1962 terjadi pemberontakan Darul Islam
tethadap pemerintahan pusat. Setelah pemberontakan berhasil ditumpas, atas
desakan AH Nasution, selaku Pangkostrad dan kepala staf AD, pada tanggal
5 Juli 1959 Ir. Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden untuk kembali pada
UUD 1945 sebagai satu-satunya konstitusi legal Republik Indonesia
pemerintahanya dinamai dengan Demokrasi Terpimpin.
2. Pada periode 1945-1950, dalam kehidupan politik, sila keempat yang
mengutamakan musyawarah dan mufakat tidak dapat dilaksanakan, sebab
demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi parlementer, dimana presiden
hanya berfungsi sebagai kepala negara, sedang kepala pemerintahan dipegang
oleh Perdana Menteri. Sistem ini menyebabkan tidak adanya stabilitas
pemerintahan. Kesimpulannya walaupun konstitusi yang digunakan adalah
Pancasila dan UUD 1945 yang presidensiil, namun dalam praktek kenegaraan
system presidensiil tak dapat diwujudkan.
3. Pancasila sebagai ideologi lebih banyak berada dalam ranah idealisasi.
Artinya pemikiran pancasila lebih ke ide, gagasan, konsep yang dijadikan
pegangan seluruh pancasila seakan-akan ada diawang-awang karena hanya
berupa dogma yang sulit diterjemahkan.
BAB III

PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Soekarno adalah bapak proklamator Indonesia, beliau sangat berjasa dalam
memerdekakan Indonesia. Perjuangannya untuk Indonesia sangat luar biasa dan
patut untuk dicontoh. Pada masa pemerintahannya masih banyak kekurangan
ataupun kegagalan yang terjadi, itu dikarenakan kondisi Indonesia sendiri yang baru
saja merdeka sehingga masih banyak hal yang perlu dibenahi dan diatur. Selain itu,
campur tangan penjajah untuk kembali menjajah Indonesia juga masih kuat
sehingga ini memperburuk kondisi Indonesia saat itu.

B.  SARAN
Sebagai warga Negara yang baik dan sebagai generasi muda kita harus tetap
menghargai jasa-jasa para pahlawan yang menyumbangkan jiwa dan raganya untuk
memerdekakan Indonesia dan membangun Negara ini. Setiap pemerintahan pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan, sebaiknya kita bisa mengambil hikmah dari itu
untuk dijadikan pembelajaran sehingga kesalahan masa lalu tidak akan terulang dan
dijadikan pembelajaran pada masa pemerintahan yang mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

www.tokohindonesia.com

https://tigajelita.wordpress.com/2011/01/14/kondisi-indonesia-pada-pemerintahan-ir-
soekarno/

http://olivtika.blogspot.co.id/2013/12/kondisi-pemerintahan-indonesia-masa.html

http://ibnusyafii.files.wordpress.com/2011/03/presiden-republik-indonesia-pertama.pdf

Anda mungkin juga menyukai