Otaya NIM : 841418043 Kelas / Semester : B/4 Mata Kuliah : Keperawatan HIV/AIDS
TELAAH JURNAL MENGENAI ISU TERKINI HIV/AIDS SESUAI
DENGAN FENOMENA DUNIA
Judul : Cardiovacular manifestatations of people living with
HIV/AIDS: Report from a hot spot in eastern India Jurnal : Indian Heart Journal Volume & Halaman : Vol.71 No. 4 : 338-343 Doi : https://doi.org/10.1016/j.ihj.2019.09.006 Tahun : 2019 Penulis : Trinath Kumar Mishra, Sura Kishor Mishra, Subhasish Singh 1. Latar Belakang Masalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu penyakit yang paling mematikan di era saat ini. Human Immunodeficiency Virus (HIV) terus menjadi masalah kesehatan di masyarakat saat ini. Di tahun 2017 9,40.000 kematian diakibatkan oleh HIV di laporkan secara global. Dengan meningkatnya terapi antiretroviral (HAART) untuk memperpanjang usia pasien, gangguan kardiovaskuler (CVD) menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Organisasi Kontrol AIDS Nasional (NACO) telah mengidentifikasi Odhisha sebagai salah satu dari lima negara bagian yang sangat rentan, sebagian besar karena sejumlah besar penduduknya adalah para pekerja migran. Distrik Ganjam adalah sebuah distrik di negara bagian Odisha di India yang kurang berkembang dengan populasi 3,5 juta menyumbang 33% dari pasien ,dan telah menempati peringkat ke delapan kabupaten paling rentan HIV, karena prevalensi HIV yang tinggi (>3%) di antara perempuan yang menghadiri klinik antenatal. 2. Tujuan Menelaah Jurnal a. Tujuan Umum Untuk mengetahui adanya katakteristik kelainan kardiovaskuler pada pasien yang hidup dengan penyakit HIV/AIDS. b. Tujuan Khusus Untuk mengetahui hubungan kelainan kardivaskuler dengan jumlah CD4 dan tahap penyakit menurut klasifikasi WHO pada pasien yang hidup dengan HIV/AIDS. 3. Pembahasan a. Konsep Penulisan 1) Judul Cardiovacular manifestatations of people living with HIV/AIDS: Report from a hot spot in eastern India. 2) Abstrak Berisi intisari ringkas mengenai isi dari jurnal tersebut. 3) Pendahuluan Menjelaskan tujuan dan hal yang mendasari penulisan dari riset yang dilakukan. 4) Bahan dan Metode Menjabarkan secara ringkas dan padat jenis mengenai tahapan percobaan yang dilakukan dalam penelitian. 5) Hasil Menjabarkan hasil penelitian yang dilakukan secara menyeluruh. 6) Diskusi Berisi penjelasan detail mengenai hasil yang didapatkan dari penelitian secara deskripsi. 7) Kesimpulan Berisi kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan. 8) Daftar Pustaka Berisi data-data buku atau literatur yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penelitian. b. Metode Metode penelitian dalam jurnal tersebut menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif yaitu metode dengan melakukan pengolahan data yang berbentuk angka, dan pendekatan deskriptif yang dimaksud adalah memaparkan peristiwa- peristiwa yang terjadi pada masa kini. Dengan pengambilan sampel menggunakan purpose sampling atau model pengambilan berdarkan atas suatu pertimbangan tertentu, yang dibagi menjadi 3 metode, yaitu : 1) Kriteria Inklusi Penelitian dilakukan untuk mengetahui pasien yang menghadiri klinik terapi antiretroviral yang berusia lebih dari 18 tahun dan sudah terdiagnosis dengan infeksi HIV sesuai pedoman NACO. 2) Kriteria Ekslusi Penelitian dilakukan dengan memasukan pasien yang didiagnosis memiliki penyakit jantung, kemudian diwawancarai dengan kuesioner mengenai keluhan, riwayat pribadi, komorbiditas dan informasi relevan lainnya yang dilanjutkan dengan pemeriksaan klinis secara menyeluruh. Dalam metode ini juga pasien menjalani pemeriksaan hematologi dan biokimia rutin. Selain itu dilakukan metode berbasis uji imunororben untuk mendeteksi tingkat serum N-terminal probrain natriuretik peptide (NT-pro BNP), metode EKG, rontgen dada untuk mendeteksi adanya kelainan kardiovaskuler pada pasien HIV/AIDS. 3) Analisis Statik Metode untuk membandingkan nilai analisis statis menggunakan uji fisher, uji Chi-square, tes t-siswa, dan analisis varian yang sesuai. Kemudian nilai dipresentasikan sebagai angka (%) dan rata-rata ± standard deviasi. Nilai p <0.05 dianggap signifikan secara statik. c. Hasil Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 200 pasien ODHA dengan usia berkisar 21-60 tahun. Didapatkan data bahwa mode seksual atau kontak langsung adalah rute transmisi paling umum yang terdeteksi pada 93% dari semua kasus. Cara penularan lainnya adalah 4% melalui transfusi darah dan 0,5% melalui penyalahgunaan obat intravena, namun 2,5% tidak dapat dipastikan penularannya. Sekitar 37% pasien adalah perokok, 23,5% pecandu alhohol, 17% pecandu rokok dan alkohol, dan 41,2% adalah pekerja migran. Dari tabel distribusi usia dan jenis kelamin didapatkan bahwa pria dengan usia berkisar 31-40 tahun adalah yang paling banyak populasi mengidap penyakit HIV/AIDS. Berdasarkan tabel hasil penelitian didapatkan bahwa yang paling banyak terjadi kasus adalah abnormalitas EKG (109 kasus) yang menandakan bahwa jantung pada pasien dengan HIV/AIDS bekerja lebih keras untuk memompa darah. Dalam penelitian tersebut juga dipaparkan mengenai data-data perbandingan kelainan kardiovaskuler dengan WHO. d. Evaluasi Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa dari 200 ODHA yang terdiagnosis sesuai kriteria dari NACO sebagian besar adalah laki-laki dengan pekerja migran dan memiliki usia yang produktif di kabupaten Ganjam. Dari tabel penelitian didapatkan bahwa kasus abnormalitas EKG lebih umum terjadi pada ODHA dibandingkan kontrol abnormalitas EKG. Selain itu abnormalitas EKG dapat digunakan untuk menyelidiki risiko penyakit kardiovaskuler (CVD). e. Implikasi Dalam hasil penelitian diatas terdapat implikasi karena menimbulkan berbagai diskusi diakhir penelitian bahwa meskipun EKG dapat digunakan untuk menyelidiki risiko penyakit kardiovaskuler namun tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara temuan EKG dengan CD4. f. Kekurangan Hasil Penelitian Kekurangan dari hasil penelitian diatas adalah hanya 200 pasien ODHA yang dievaluasi pada satu titik waktu. Tidak ada tindak lanjut yang dilakukan. Hubungan antara kelainan jantung dan terapi antiretroviral tidak dinilai. Tingkat serum NT-pro BNP diperoleh hanya 54% dari kasus. Tidak ada keputusan independen atas temuan ekokardiografi sehingga menghasilkan evaluasi yang tidak lengkap. 4. Kesimpulan dan Saran Gejala sugestif penyakit kardiovaskular dan temuan abnormal pada penyelidikan umumnya ditemui pada populasi ODHA. Oleh karena itu, evaluasi kardiologis rutin seperti memperoleh riwayat komprehensif dan melakukan pemeriksaan klinis sangat penting untuk ODHA. Ekokardiografi EKG dan 2D harus dilakukan selama evaluasi awal, terutama pada pasien dengan jumlah CD4 <200 / mL. Sejumlah besar studi prospektif dengan jumlah peserta yang lebih besar dan investigasi lanjutan diperlukan untuk menilai skenario epidemiologis dan klinis dengan lebih baik. Menurut saya penelitian ini sudah bagus karena menggunakan referensi dan sumber-sumber informasi terbaru, namun masih perlu disempurnakan lagi guna untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kardiovaskuler bukan hanya di India saja melainkan seluruh Negara yang memiliki kasus HIV/AIDS. Dan kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini juga diperbaiki. 5. Referensi Mishra, T. K., Mishra, S. K., & Singh, S. (2019). Cardiovascular manifestations of people living with HIV/AIDS: Report from a hot spot in eastern India. Indian Heart Journal, 71(4), 338–343. https://doi.org/10.1016/j.ihj.2019.09.006 6. Bukti Jurnal