Nim : 6411418075
Rombel: 4B
No Pertanyaan Jawaban
a Rumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan perilaku
konsumsi jeroan pada kelompok
penderita asam urat dan kelompok
bukan penderita asam urat?
b. Variabel bebas Perilaku Konsumsi jeroan
c. Skala pengukuran variabel bebas Kategorik (Nominal)
d. Variabel terikat Diagnosis asam urat
e. Skala pengukuran variabel Kategorik (Nominal)
terikat
f. Jenis hipotesis Komparatif
g. Jumlah Kelompok Sampel Dua Kelompok (Kelompok
Penderita asam urat/ kasus dan
kelompok bukan penderita asam
urat/ Kontrol)
H Kelompok sampel Berpasangan
berpasangan/tidak
i. Hipotesis statistic Ho : Tidak terdapat perbedaan
perilaku konsumsi jeroan pada
kelompok penderita asam urat dan
kelompok bukan penderita asam urat
Ha : Terdapat perbedaan perilaku
konsumsi jeroan pada kelompok
penderita asam urat dan kelompok
bukan penderita asam urat
j. Jelaskan sel yang konkordan dan Subyek yang sering
diskordan! mengkonsumsi jeroan pada
kasus dan kontrol ada lima
orang (20,0%). Subyek yang
jarang mengkonsumsi jeroan
pada kasus dan kontrol ada
empat orang (16,0%). Dua
hal tersebut ada konkordan.
Subyek yang sering
mengkonsumsi jeroan pada
kasus namun jarang
mengkonsumsi jeroan pada
kontrol ada 13 orang (52,0%)
Subyek yang jarang
mengkonsumsi jeroan pada
kasus namun sering
mengkonsumsi jeroan pada
kontrol ada tiga orang
(12,0%). Dua hal ini disebut
sebagai diskordan
k. Tentukan uji statistik yang Uji yang digunakan adalah uji
sesuai dan berikan alasannya! McNemar Karena, jenis hipotesis
komparatif dengan data kategorik
berpasangan dengan jenis tabel
adalah 2 x 2 ,
l. Apakah perlu dilakukan uji post Tidak perlu, Karena jumlah
hoc? Bila perlu, tuliskan hasil pengulangan atau kelompok data
dan alasannnya! Apabila tidak, hanya 2 kali pengulangan yaitu
jelaskan alasannya! kasus dan control dan jenis tabel
adalah 2 x 2 komparatif kategorik
berpasangan. Uji post Hoc hanya
digunakan pada jumlah kelompok
data tiga dan jenis tabel adalah >2 x
2
m. Bagaimana hasil uji statistik Proporsi subyek yang sering
tersebut? Jelaskan! mengkonsumsi jeroan pada
kasus adalah 72% sedangkan
proporsi subyek yang sering
mengkonsumsi jeroan pada
kontrol adalah 32%.
Nilai p pada uji McNemar
adalah 0,021
Perbedaan proporsi pada
kasus dan kontrol lebih besar
dari 25%,
No Pertanyaan Jawaban
a Rumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan aktivitas
fisik pada lansia, sebelum dilakukan
penyuluhan, setelah 1 bulan
penyuluhan, dan setelah 2 bulan
penyuluhan?
b. Variabel bebas Pemberian Penyuluhan
c. Skala pengukuran variabel bebas Kategorik (Nominal)
d. Variabel terikat Aktivitas Fisik
e. Skala pengukuran variabel Kategorik (Nominal)
terikat
f. Jenis hipotesis Komparatif
g. Jumlah Kelompok Sampel Tiga Kelompok (sebelum dilakukan
penyuluhan, setelah 1 bulan
penyuluhan, dan setelah 2 bulan
penyuluhan)
H Kelompok sampel Berpasangan
berpasangan/tidak
i. Hipotesis statistic Ho : Tidak terdapat perbedaan
aktivitas fisik pada lansia, sebelum
dilakukan penyuluhan, setelah 1
bulan penyuluhan, dan setelah 2
bulan penyuluhan
Ha : Terdapat perbedaan aktivitas
fisik pada lansia, sebelum dilakukan
penyuluhan, setelah 1 bulan
penyuluhan, dan setelah 2 bulan
penyuluhan
j. Jelaskan sel yang konkordan dan Tabel Aktivitas Fisik Sebelum
diskordan! Penyuluhan dan 1 Bulan Setelah
Penyuluhan :
Subyek aktivitas fisik kurang
pada sebelum penyuluhan
dan satu bulan setelah
penyuluhan ada 6 orang.
Subyek aktivitas fisik cukup
pada sebelum penyuluhan
dan satu bulan setelah
penyuluhan ada empat orang.
Dua hal tersebut ada
konkordan.
Subyek aktivitas fisik cukup
pada satu bulan setelah
penyuluhan namun aktivitas
fisik kurang pada sebelum
penyuluhan 12 orang.
Subyek aktivitas fisik kurang
pada satu bulan setelah
penyuluhan namun aktivitas
fisik cukup pada sebelum
penyuluhan ada tiga orang.
Dua hal ini disebut sebagai
diskordan.
Tabel Aktivitas Fisik Sebelum
Penyuluhan dan 2 Bulan Setelah
Penyuluhan :
Subyek aktivitas fisik kurang
pada sebelum penyuluhan
dan dua bulan setelah
penyuluhan ada 7 orang.
Subyek aktivitas fisik cukup
pada sebelum penyuluhan
dan dua bulan setelah
penyuluhan ada lima orang.
Dua hal tersebut ada
konkordan.
Subyek aktivitas fisik cukup
pada dua bulan setelah
penyuluhan namun aktivitas
fisik kurang pada sebelum
penyuluhan 11 orang.
Subyek aktivitas fisik kurang
pada dua bulan setelah
penyuluhan namun aktivitas
fisik cukup pada sebelum
penyuluhan ada dua orang.
Dua hal ini disebut sebagai
diskordan.
Tabel Aktivitas Fisik satu bulan
Setelah Penyuluhan dan 2 Bulan
Setelah Penyuluhan :
Subyek aktivitas fisik kurang
pada satu bulan Setelah dan
dua bulan setelah penyuluhan
ada lima orang. Subyek
aktivitas fisik cukup pada
satu bulan Setelah dan dua
bulan setelah penyuluhan ada
12 orang. Dua hal tersebut
ada konkordan.
Subyek aktivitas fisik cukup
pada dua bulan setelah
penyuluhan namun aktivitas
fisik kurang pada satu bulan
Setelah penyuluhan ada
empat orang. Subyek
aktivitas fisik kurang pada
dua bulan setelah penyuluhan
namun aktivitas fisik cukup
pada satu bulan Setelah
penyuluhan ada empat orang.
Dua hal ini disebut sebagai
diskordan.