Anda di halaman 1dari 20

Makalah Kelompok 1

SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

Di

S
u
s
u
n

EIYU LISMA
NIM : P07124419046

Dosen Pengajar : Fadhillah, SKM, MPH

PROGRAM STUDDI D-IV KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES ACEH
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadhirat Allah SWT., yang telah

memberikan rahmat dan hidayat-Nya kepada penulis kepada kami sehingga kami

dapat menyelesaikan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sub Sistem

Upaya Kesehatan” Ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Salawat beserta salam tidak lupa pula kami sanjung sajikan kepada Nabi

Muhammad SAW., yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan kealam

yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang dirasakan pada saat ini.

Dengan izin Allah SWT., penulis dapat menyelesaikan makalah ini

tentunya berkat kerjasama pihak-pihak diantaranya dosen serta semua pihak yang

telah membantu hingga selesainya makalah ini. Mohon maaf apabila ada

kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dalam penulisan kata-kata maupun

sedikitnya bahan yang penulis peroleh.

Banda Aceh, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan.......................................................................................
D. Manfaat.....................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A.Sistem Kesehatan Nasional..........................................................
B.Subsistem Upaya Kesehatan........................................................
C.Subsistem Pembiayaan Kesehatan...............................................
D.Program Menjaga Mutu...............................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah

provinsi/kabupaten/kota dan atau masyarakat swasta melalui upaya

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan pemulihan

kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Penyelenggara upaya kesehatan

yang bermutu dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK serta

lebih mengutamakan pendekatan peningkatan kesehatan dan pencegahan

penyakit. Menyadari bahwa layanan kesehatan yang tidak menentu bukanlah

pelayanan kesehatan yang baik, maka berbagai pihak berupaya untuk mencari

jalan keluar yang sebaik-baiknya (Adisasmito, 2011)

Dalam subsistem pembiayaan kesehatan, pembiayaan pelayanan

kesehatan masyarakat merupakan barang publik yang menjadi tanggungjawab

pemerintah sedangkan untuk pelayanan kesehatan perorangan pembiayaannya

bersifat private, kecuali pembiayaan untuk masyarakat miskin dan tidak

mampu menjadi tanggungjawab pemerintah. Pembiayaan pelayanan

kesehatan perorangan diselenggarakan melalui jaminan pemeliharaan

kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial yang pada waktunya diharapkan

akan mencapai sesuai dengan UU No. 40/2014 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN) dan UU No. 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial.
B. Rumusan Masalah.

1. Apa itu SKN?

2. Apa definisi dari subsistem upaya kesehatan?

3. Apa tujuan dari subsistem upaya kesehatan?

4. Apa unsur subsistem upaya kesehatan?

5. Apa saja bentuk pokok subsistem upaya kesehatan?

6. Apa definisi dari subsistem pembiayaan kesehatan?

7. Apa tujuan dari subsistem pembiayaan kesehatan?

8. Apa unsur subsistem pembiayaan kesehatan?

9. Apa saja bentuk pokok subsistem pembiayaan kesehatan?

C. Tujuan Penulisan.

1. Untuk mengetahui tentang SKN

2. Untuk mengetahui dari subsistem upaya kesehatan.

3. Untuk mengetahui tujuan dari subsistem upaya kesehatan.

4. Untuk mengetahui unsur subsistem upaya kesehatan.

5. Untuk mengetahui bentuk pokok subsistem upaya kesehatan.

6. Untuk mengetahui definisi dari subsistem pembiayaan kesehatan.

7. Untuk mengetahui tujuan dari subsistem pembiayaan kesehatan.

8. Untuk mengetahui unsur subsistem pembiayaan kesehatan.

9. Untuk mengetahui bentuk pokok subsistem pembiayaan kesehatan.


D. Manfaat Penulisan.

1. Mendapatkan ilmu pengetahuan baik bagi penulis maupun pembaca.

2. Sebagai penambahan nilai dalam perkuliahan

3. Sebagai bentuk kerjasama yang baik dari masing-masing kelompok

anggota.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Kesehatan Nasional

Sistem Kesehatan Nasional atau SKN adalah bentuk dan cara

penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya

bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya

tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan

rakyat sebagaimana dalam UUD 1945 (Adisasmito, 2011). Sistem kesehatan

nasional disusun dengan memperhatikan pendekatan revitalisasi pelayanan

kesehatan dasar yang meliputi:

1. Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata

2. Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak pada rakyat

3. Kebijakan pembangunan kesehatan

4. Kepemimpinan disusun dengan memperhatikan inovasi dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas termasuk penguatan

sistem rujukan

B. Subsistem Upaya Kesehatan.

1. Pengertian Subsistem Upaya Kesehatan

Subsistem upaya kesehatan adalah tatanan yang menghimpun

berbagai upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perorangan, dan

upaya kesehatan kegawat-daruratan secara terpadu dan saling mendukung


guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya (Adisasmito, 2011).

2. Tujuan Subsistem Upaya Kesehatan

Tujuan subsistem upaya kesehatan adalah untuk terselenggaranya

upaya kesehatan yang merata, bermutu, dan terjangkau secara

berkesinambungan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya (Adisasmito, 2011)

3. Unsur-Unsur Subsistem Upaya Kesehatan

Menurut Adisasmito (2011), subsistem upaya kesehatan terdiri atas tiga

unsur utama yaitu:

a) Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan

oleh pemerintah dan atau masyarakat serta dunia usaha untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya

ini mencakup:

(1) Promosi kesehatan masyarakat,

(2) Pemeliharaan kesehatan masyarakat,

(3) Pemberantasan penyakit menular dan kejiwaan,

(4) Pengendalian penyakit tidak menular,

(5) Penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar,

(6) Perbaikan gizi masyarakat,

(7) Pengamanan sediaan farmasi dan alat-alat kesehatan,

(8) Pengamanan penggunaan zat-zat adiktif,


(9) Pengamanan narkotika, psikotropika, dan bahan berbahaya

lainnya,

(10) Penanggulangan bencana,

(11) Bantuan kemanusiaan.

b) Upaya Kesehatan Perseorangan yaitu kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta dunia usaha untuk

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan per individu.

UKP mencakup:

(1) Pelayanan rawat jalan,

(2) Pengobatan rawat inap,

(3) Pemberantasan dan pemulihan kecacatan.

c) Usaha Kesehatan Kegawat-daruratan adalah setiap kegiatan yang

dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta dunia usaha

untuk penanganan semua kegawat-daruratan secara terpadu dengan

melibatkan berbagai disiplin, dan profesi.

4. Bentuk Pokok Subsistem Upaya Kesehatan.

Menurut Adisasmito (2011), pokok subsistem upaya kesehatan adalah:

a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), bentuk pokok subsistem

kesehatan masyarakat adalah:

(1) UKM strata pertama atau UKM tingkat dasar diselenggarakan

oleh Puskesmas yang bertanggungjawab atas masalah kesehatan di

wilayah kerjanya. Adapun pelayanan kesehatan tingkat dasar

mencakup promosi kesehatan, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)


serta KB (Keluarga Beencana), perbaikan gizi, kesehatan

lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

dasar.

(2) UKM strata kedua atau UKM tingkat lanjut diselenggarakan oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang tidak hanya bertugas

menjalankan fungsi manajerial melainkan juga fungsi teknis dalam

bidang kesehatan. Untuk dapat menjalankan tugasnya, Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dilengkapi dengan berbagai Unit

Pelaksana Teknis (UPT) seperti unit pencegahan dan

pemberantasan penyakit, promosi kesehatan, pelayanan

kefarmasian, kesehatan lingkungan, dsb.

(3) UKM strata ketiga atau UKM tingkat unggulan bertindak sebagai

penanggungjawab dalam penyelenggaraan adalah Dinas

Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan. Dilaksanakan

melalui pengembangan pusat-pusat unggulan yang berfungsi

sebagai penyelenggara pelayanan langsung dan pendukung

berbagai sarana pelayanan kesehatan di kabupaten/kota dalam

bentuk pelayanan rujukan, seperti: Institut Gizi Nasional (IGN),

Institut Penyakit Infeksi Nasional (IPIN), Institut Kesehatan Jiwa

Nasional (IKJN), Institut Ketergantungan Obat (IKO), Institut

Kesehatan Kerja Nasional (IKKN) dan lainnya dilakukan oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan menyesuaikan

kemampuan yang dimiliki.


b) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bentuk pokok subsistem

kesehatan perorangan adalah:

(1) UKP strata pertama adalah puskesmas. Peran serta dari

masyarakat dan dunia usaha dalam UKP strata pertama yaitu

diwujudkan melalui bentuk pelayanan Praktek Dokter Gigi,

Poliklinik, Klinik 24 Jam serta Praktek Rumah Bersalin.

(2) UKP strata kedua yaitu: praktek Dokter Spesialis, Praktek Dokter

Gigi Spesialis, Klinik Spesialis, Balai Pengobatan Penyakit Paru-

Paru (BP4), Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM), Rumah

Sakit Kelas C dan B non-pendidikan milik pemerintah (termasuk

TNI/POLRI dan BUMN) serta Rumah Sakit khusus dan swasta.

(3) UKP strata ketiga yaitu: Praktek Dokter Spesialis Konsultan,

Praktek Dokter Gigi Spesialis Konsultan, Rumah Sakit Kelas B

Pendidikan dan Kelas A Milik Pemerintah (termasuk TNI/POLRI

dan BUMN) serta Rumah Sakit khusus dan swasta.

c) Upaya Kesehatan Kegawat-Daruratan (UKKD), bentuk pokok

subsistem kesehatan kegawat-daruratan adalah:

(1) UKKD strata pertama yang dilakukan oleh masyarakat, swasta dan

pemerintah. Yang menjadi penanggungjawab adalah Puskesmas.

(2) UKKD strata kedua yang dilakukan oleh swasta dan pemerintah

pada tingkat rujukan strata kedua yang didukung masyarakat.

Penanggungjawab adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.


(3) UKKD strata ketiga dilakukan oleh swasta dan pemerintah pada

tingkat rujukan yang didukung oleh masyarakat. Yang menjadi

penanggungjawab adalah Dinas Kesehatan Provinsi.

C. Sistem Pembiayaan Kesehatan

1. Pengertian Subsistem Pembiayaan Kesehatan

Subsistem pembiayaan kesehatan adalah tatanan yang

menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan

pembelanjaan sumber daya keuangan secara terpadu dan saling

mendukung untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan

kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya yang bersumber dari: pemerintah pusat, pemerintah

daerah, swasta, organisasi masyarakat dan masyarakat itu sendiri dan

harus terintegrasi, kuat, stabil dan berkesinambungan karena pembiayaan

kesehatan memegang peranan yang sangat penting untuk penyelenggara

pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan

kesehatan (Solihin, 2012).

2. Tujuan Subsistem Pembiayaan Kesehatan

Menurut Solihin (2012), tujuan dari subsistem Subsistem Pembiayaan

Kesehatan adalah:

a) Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi,

teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berdaya guna dan

berhasil guna.
b) Untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

3. Unsur-Unsur Subsistem Pembiayaan Kesehatan

Menurut Solihin (2012), unsur-unsur subsistem pembiayaan kesehatan

adalah:

a) Pengalokasian dana merupakan penetapan peruntukan dan

penggunaan dana sesuai kebutuhan.

b) Pembelanjaan merupakan pemakaian dana yang telah dialokasikan

sesuai dengan peruntukan secara berdaya guna dan berhasil guna.

4. Bentuk Pokok Subsistem Pembiayaan Kesehatan

Menurut Mukti (2010), bentuk pokok subsistem pembiayaan kesehatan

adalah:

a) Jumlah yang cukup dalam arti dapat membiayai penyelenggara

seluruh upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan

masyarakat yang ingin memanfaatkannya.

b) Penyebaran dana yang harus sesuai kebutuhan.

c) Pemanfaatan dana yang telah ada tidak dilakukan pengaturan yang

seksama, sehingga akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan

pelayanan kesehatan apabila tidak ditangani segera.

D. Program Menjaga Mutu.

1. Pengertian Program Menjaga Mutu.

Program menjaga mutu adalah suatu proses yang berkesinambungan,


sistematis dan objektif yang mencakup identifikasi dan penyelesaian

masalah pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan

memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk meningkatkan mutu

pelayanan (Mukti, 2010).

2. Tujuan Program Menjaga Mutu.

Menurut Mukti (2010), tujuan dari program menjaga mutu adalah:

a) Tujuan antara yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu adalah

diketahuinya mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan

program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai apabila masalah serta

prioritas masalah mutu berhasil ditetapkan.

b) Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu adalah

makin meningkatnya mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan

program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai apabila masalah dan

penyebab masalah mutu berhasil diatasi.

3. Unsur Program Menjaga Mutu.

Menurut Mukti (2010), unsur program menjaga mutu adalah:

a) Masukan (input), adalah semua hal yang diperlukan untuk

terselenggaranya pelayanan kesehatan. Yang termasuk unsur input

adalah tenaga kesehatan, dana, dan sarana.

b) Proses (process) adalah semua tindakan yang dilakukan pada

pelayanan kesehatan. Tindakan itu dibedakan atas dua macam yaitu

tenaga medis dan non-medis.


c) Keluaran (output) adalah menuju pada penampilan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan. Yang dimaksud penampilan

pelayanan kesehatan itu adalah penampilan aspek medis, penampilan

aspek non medis.

d) Lingkungan (environment) adalah keadaan sekitar yang

mempengaruhi pelayanan kesehatan. Untuk suatu institusi kesehatan,

keadaan sekitar yang terpenting adalah kebijakan, organisasi dan

manajemen.

4. Bentuk Program Menjaga Mutu.

Menurut Al-Assaf (2011), program menjaga mutu dibedakan

menjadi dua yaitu berdasarkan waktu dan dan organisasi. Bentuk

program menjaga mutu berdasarkan organisasi yaitu:

a) Program Menjaga Mutu Internal adalah bentuk kedudukan organisasi

yang bertanggungjawab menyelenggarakan program menjaga mutu

berada didalam institusi yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan. Untuk itu dibentuklah suatu organisasi secara khusus

diserahkan tanggungjawab akan menyelenggarakan program menjaga

mutu.

b) Program Menjaga Mutu Eksternal. Kedudukan organisasi yang

bertanggungjawab menyelenggarakan program menjaga mutu berada

diluar institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan biasanya

untuk suatu wilayah kerja tertentu dan untuk kepentingan tertentu

dibentuklah suatu organisasi diluar institusi yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan

program menjaga mutu. Pada program menjaga mutu eksternal

seolah-olah ada campur tangan pihak luar untuk pelayanan kesehatan

yang biasanya sulit diterima.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Subsistem upaya kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai

upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perorangan, dan upaya

kesehatan kegawat-daruratan secara terpadu dan saling mendukung guna

menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Tujuan subsistem upaya kesehatan adalah untuk terselenggaranya upaya

kesehatan yang merata, bermutu, dan terjangkau secara berkesinambungan

guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Unsur upaya kesehatan adalah: UKM (Unsur Kesehatan Masyarakat), UKP

(Unsur Kesehatan Perorangan) dan UKKD (Unit Kegawat-Daruratan).

Bentuk pokok subsistem upaya kesehatan: 1. UKM (UKM strata pertama,

UKM strata kedua, UKM strata ketiga), 2 UKP (UKP strata pertama, UKP

strata kedua, UKP strata ketiga). 3. UKKD (UKKD strata pertama, UKKD

strata kedua, UKKD strata ketiga).

Subsistem pembiayaan kesehatan adalah tatanan yang menghimpun

berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan sumber daya

keuangan secara terpadu dan saling mendukung untuk memenuhi kebutuhan

pembiayaan pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya yang bersumber dari: pemerintah pusat,

pemerintah daerah, swasta, organisasi masyarakat dan masyarakat itu sendiri


dan harus terintegrasi, kuat, stabil dan berkesinambungan karena pembiayaan

kesehatan memegang peranan yang sangat penting untuk penyelenggara

pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.

Tujuan dari subsistem pembiayaan kesehatan adalah: tersedianya pembiayaan

kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan

termanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna, untuk menjamin

terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Unsur-unsur subsistem

pembiayaan kesehatan adalah: pengalokasian dana merupakan penetapan

peruntukan dan penggunaan dana sesuai kebutuhan, pembelanjaan merupakan

pemakaian dana yang telah dialokasikan sesuai dengan peruntukan secara

berdaya guna dan berhasil guna. Bentuk pokok subsistem pembiayaan

kesehatan adalah: Jumlah yang cukup, penyebaran dana yang harus sesuai

kebutuhan, pemanfaatan dana yang telah ada tidak dilakukan pengaturan yang

seksama, sehingga akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan

pelayanan kesehatan apabila tidak ditangani segera.

Program menjaga mutu adalah suatu proses yang berkesinambungan,

sistematis dan objektif yang mencakup identifikasi dan penyelesaian masalah

pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan memanfaatkan berbagai

peluang yang ada untuk meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan program

menjaga mutu ada 2 yaitu tujuan antara dan tujuan akhir. Unsur-unsur

program menjaga mutu adalah: input, proses, output dan environment. Bentuk

program menjaga mutu adalah: program menjaga mutu internal dan eksternal
B. Saran

Dengan adanya pembahasan ini diharapkan agar pembaca dapat

memahami apa yang telah dipaparkan oleh penulis. Dan semoga makalah ini

menjadi referensi bagi pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan.


DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W. 2011. Sitem Kesehatan Nasional. Jakarta : PT. Raja Grafindo


Persada

Al-Assaf. 2011. Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta : EGC

Mukti, A. G. 2012. Pembiayaan dan Strategi Mutu Pelayanan Kesehatan.


Yogyakarta Fakultas Kedokteran UGM

Solihin, A. 2011. Sistem Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta : Gibbon Books

Anda mungkin juga menyukai

  • Spo Oppe
    Spo Oppe
    Dokumen2 halaman
    Spo Oppe
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen27 halaman
    Bab Iii
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen2 halaman
    Lembar Pengesahan
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsul
    Lembar Konsul
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsul
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen2 halaman
    Bab 4
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen10 halaman
    Bab Iv
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Cover Pranikah
    Cover Pranikah
    Dokumen1 halaman
    Cover Pranikah
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen182 halaman
    Bab Ii
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • 35 Ethical Clearance 2016
    35 Ethical Clearance 2016
    Dokumen32 halaman
    35 Ethical Clearance 2016
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Cover Lta.
    Cover Lta.
    Dokumen1 halaman
    Cover Lta.
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Surat Parnyataan
    Surat Parnyataan
    Dokumen1 halaman
    Surat Parnyataan
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Surat Keterangan Bekerja PMB
    Surat Keterangan Bekerja PMB
    Dokumen2 halaman
    Surat Keterangan Bekerja PMB
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen14 halaman
    Bab Ii
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • KOP Yellow Clinic (Kajhu)
    KOP Yellow Clinic (Kajhu)
    Dokumen1 halaman
    KOP Yellow Clinic (Kajhu)
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Nadia Sofyani B.indo Ke-11
    Nadia Sofyani B.indo Ke-11
    Dokumen3 halaman
    Nadia Sofyani B.indo Ke-11
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Naskah Role Play Materi
    Naskah Role Play Materi
    Dokumen2 halaman
    Naskah Role Play Materi
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat