Jangka sorong merupakan alat ukur dengan ketelitian yang mencapai superseratus milimiter. Disebut jangka sorong karena jangka memiliki arti “mengukur”, sedangkan sorong memiliki arti “sorong atau geser”. Jadi, bisa disimpulkan bahwa jangka sorong adalah alat ukur suatu benda yang penggunnaannya dengan cara disorong atau digeser. Oleh kaena itu, banyak yang menyebut jangka sorong ini sebagai jangka geser atau mistar geser. Kenapa disebut mistar karena jangka memiliki fungsi yang hampir sama dengan mistar. Hanya saja ada sedikit yang membedakan antara mistar dengan jangka, yakni jika jangka sorong memiliki tingkat ketelitian hingga 0,1 mm atau 0,01 cm, lalu mistar hanya memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong hanya memiliki kemampuan untuk mengukur panjang benda hingga 150 mm atau 15 cm saja, sedangkan mistar memiliki kemampuan mengukur panjang benda hingga 10 m lebih. B.Bagian-bagian Jangka Sorong Jika anda sudah mengetahui tentang pengertian jangka sorong, kini saatnya pengertian jangka sorong, kini saatnya anda mengetahui apa saja bagian-bagian jangka sorong, yang diantaranya adalah : 1. Rahang dalam (interal jaws), berguna untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin,diameter seal, diameter ring, diameter selang, dan lain-lain. Bagian rahang dalam ini terdiri atas rahang tetap dan rahang geser. 2. Pengukur kedalaman (depth probe) berguna untuk mengukur kedalaman dari suatu benda. 3. Skala imperial (imperial scale), merupakan skala yang tidak baku yang berada dalam satuan inchi. 4. Skala metrik (metric scale), merupakan skala baku yang biasa digunakan sebagai alat ukur, misal cm atau mm. 5. Skala utama (main scale) 6. Skala nonius (nonius skala) 7. Rahang luar (external jaws), digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, bagian ini juga terdiri atas 2 bagian yakni rahang tetap dan rahang geser. 8. Skrup pengunci (locking screw) yangberguna untuk menahan atau mengunci bagian yang bergerak ketika pengukuran berlangsung. C.Jenis-jenis jangka sorong 1. Jangka sorong biasa (manual) 2. Jangka sorong analog 3. Jangka sorong digital. D.Cara menggunakan Jangka Sorong 1. Untuk mengukur benda dari sisi luar, yakni ketebalan dan panjang suatu benda. Cara menggunnakannya adalah dengan cara diapit menggunakan rahang bagian luar. Cara ini biasanya untuk mengetahui ukuran panjang atau tebal, misalnya panjang baut dan tebal plat. 2. Sebagai alat ukur suatu benda dari sisi dalam, ini dilakukan khusus untuk benda yang berlubang pada bagian tengahnya, misalnya pipa,seal,ring,dan selang. 3. Sebagai alat ukur untuk mengetaui kedalaman lubang pada suatu benda. Cara penggunnaannya yaitu dengan cara menancapkan bagian pengukur yang biasa berada pada bagian yang anda pegang. Contoh untuk mengetahui diameter dalam pada sebuah benda (misalnya diameter baut) bisa dilakukan dengan cara berikut :
1. Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit keluar
2. Letakkan baut pada rahang dalam (internal jaws) sehinga kedua rahang jangka jorong masuk kedalam baut tersebut. 3. Geser rahang ke kanan, hingga kedua rahang jangka menyentuh dinding dalam baut. 4. Kuncilah jangka sorong, dengan cara memutar skrup pengunci agar baut tidak bergeser pada saat pembacaan skala. 5. Catat hasil pengukuran anda. E.Pengukuran menggunakan jangka sorong Contoh soal : Gambar di bawah ini menunjukan pengukuran lebar balok menggunakan jangka sorong. Lebar balok adalah.... A. 1,39 cm B. 1,54 cm C. 1,98 D. 2,08 cm E. 3,02 cm Pembahasan Garis di sebelah atas merupakan skala utama dan garis di sebelah bawah merupakan skala nonius (skala tambahan). Jangka sorong menggunakan satuan centimeter (cm). Jarak antara tiap garis pada skala utama = 1 cm. Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong = Skala utama + Skala nonius. Angka 0 dari skala nonius berada diantara 1,9 dan 2 karenanya skala nonius yang berhimpitan dengan garis pada skala utama adalah garis ke-8 karenanya skala nonius = 8 x 0,01 cm = 0,08 cm. (0,01 cm = 0,1 mm merupakan batas ketelitian dari jangka sorong adalah 1,9 cm + 0,08 cm = 1,98 cm. Jawaban yang benar adalah C.