Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah: Tanggal Sumit:

Perkembangan Gizi Terkini Senin, 11 Mai 2020

REVIEW JURNAL ILMIAH TERKAIT MSG (Monosodium Glutamat)

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 1 :

1. Afra Rofiqoh Rahma (1713211001) 7. Azlin Marsela (1713211007)


2. Angeline Fourcylia S (1713211002) 8. Della Mardhotilla Mz (1713211008)
3. Asha Nirmala Olsha (1713211003) 9. Della Nursakinah (1713211009)
4. Aulia Is Naida (1713211004) 10. Eka Nurliana (1713211010)
5. Aulia Rahmi (1713211005) 11. Fitri Utami (1713211012)
6. Aurelia Natasya (1713211006) 12. Marissa (1713211013)

DOSEN PENGAMPU :
ANY TRI HENDARINI, SP, M.Si

PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG RIAU

T.A 2019-2020
Judul EfekToksikKonsumsi Monosodium Glutamate

Publikasi ArtikelPenelitian

Volume Vol.5 | No.3 | Hal 100-104


&Halaman

Tahun 2016

Penulis Indah Iswaradan Ade Yonata

ABSTRAK
Di dalam jurnal yang berjudul “EfekToksikKonsumsi Monosodium
Glutamate” pada bagian abstrak, penulis menggunakan dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa inggris (bahasa internasional). Secara umum isi dari abstrak ini
langsung mengarah pada topik bahasan yang akan di lampirkan dalam jurnal ini, yaitu
terdapat pengertian dari MSG, penjelasan singkat tentang jenis MSG yang
diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi, dan efek dari mengosumsi
MSG yang berlebihan terhadap kesehatan tubuh, serta menyebutkan kesimpulan dari
hasil penelitian dari peneliti. Sehingga pembaca akan mudah memahami maksud serta
isi dari peneliti dalam abstrak tersebut.

Dengan menampilkan3 kata kunci :glutamate, monosodium glutamate (MSG), toksik.

PENDAHULUAN

Pada paragraph pertama, peneliti menjelaskan tentang sejarah dari MSG


(monosidum glutamate) yaitu mulai terkenal tahun 1960-an. Selama berabad-abad
orang jepang mampu menyajikan masakan yang sangat lezat. Rahasianya adalah
penggunaan sejenis rumput laut bernama Laminaria japonica. Pada tahun 1908,
Kikunae Ikeda, seorang profesor dari Universitas Tokyo menemukan kunci kelezatan
itu pada kandungan asam glutamat. Penemuan ini melengkapi 4 jenis rasa sebelumnya
yaitu asam, manis, asin, dan pahit dengan umami (dari akar kata umai yang dalam
bahasa Jepang berarti lezat).

Selanjutnya pada paragraph kedua, menjelaskan pengertian secara luas dari


MSG (monosidum glutamate) yaitu garam natrium dari asam glutamate. Dimana
monosodium glutamate ini mengandung sekitar ⅓ natrium dari garam meja dan
digunakan dalam jumlah yang lebih kecil, dengan demikian jika digunakan secara
kombinasi maka dapat mengurangi total natrium sebanyak 20-40% yang tetap dapat
menjaga citarasa. Monosodium glutamate (MSG) seperti bubuk Kristal berwarna
putih sejak lama telah digunakan sebagai bahan tambahan pada berbagai jenis
makanan di berbagai negara. Kandungan garam natrium asam glutamate pada MSG
berfungsi sebagai penguat dan penyedap rasa bila ditambahkan terutama pada
makanan yang mengandung protein.

Paragraph ketiga, menjelaskan tentang glutamate adalah salah satu jenis asam
amino penyusun protein dan merupakan komponen alami dalam setiap makhluk hidup
baik dalam bentuk terikat maupun bebas. Semua makanan yang mengandung protein
seperti daging, ikan, susu dan tanaman banyak mengandung glutamate. Glutamate
bebas dalam makanan sehari-hari umumnya rendah, sehingga untuk memperkuat cita
rasa perlu adanya tambahan bumbu-bumbu yang kaya kandungan glutamate bebas.
Glutamate bebas tersebut bereaksi dengan ion natrium sehingga membentuk garam
MSG.

Terakhir di bagian pendahuluanini, peneliti menjelaskan tentang komposisi


beserta proses biokimia yang terdapat dalam MSG tersebut didalam tubuh.
Bahwasanya senyawa MSG adalah 78% glutamat, 12% natriumdan 10% air.
Monosodium glutamate bila larut dalam air ataupun saliva akan berdisosiasi menjadi
garam bebas dan menjadi bentuk anion dari glutamat. Glutamat akan membuka
channel Ca2+ pada neuron yang terdapat taste bud sehingga memungkinkan Ca+
bergerak kedalam sel dan menimbulkan depolarisasi reseptor dan potensi alaksi yang
sampai keotak lalu diterjemahkan sebagai rasa lezat.

Di Indonesia, rata–rata mengonsumsi MSG sebesar 0,6 g/hari, di Taiwan


sebanyak 3 g/hari, di Korea 2,3 g/hari, di Jepang 1,6 g/hari, di India 0,4 g/hari, dan di
Amerika 0,35 g/hari. China yang merupakan negara pengonsumsi dan memproduksi
MSG terbanyak didunia, mengkonsumsi MSG 52%57% lebih besar dari seluruh
jumlahkonsumsidi dunia.

ISI
Glutamat menjalankan beberapa fungsi penting di dalam proses metabolisme di dalam
tubuh, antara lain:

1. Substansi untuk Sintesis Protein, Glutamat sebagai salah satu asam amino yang
banyak terdapat di dalam sumber alami. Diperkirakan 10-40% glutamate terkandung
di dalam protein. L-glutamic acid merupakan bahan yang penting untuk sintesis
protein.
2. Pasangan Transaminasi dengan α-ketoglutarate, L-glutamate disintesis dari
ammonia dan α-ketoglutarate dalam suatu reaksi yang dikatalisir oleh L-glutamate
dehydrogenase (siklusasamsitrat). Reaksi ini penting dalam biosintesis seluruh asam
amino. Glutamat yang diserap akan ditransaminasikan dengan piruvat dalam bentuk
alanin. Alanin dari hasil transaminasi dari piruvat oleh asam amino dekarboksilat
menghasilkan aketoglutarat atau oksaloasetat.
3. Prekursor Glutamin, Glutamin dibentuk dari glutamate oleh glutamine sintetase.
Prekursor dari Nacetyl glutamate. N-acetylglutamate merupakan allosterik yang
penting untuk mengaktifkan carbamyl, phosphate synthetase I, suatuenzim yang
berperan penting di dalam siklus urea.
4. Neurotransmitter, Glutamat adalah transmitter mayor di otak yang berfungsi sebagai
mediator untuk menyampaikan transmisi post-sinaptik. Selain itu, glutamate berfungsi
sebagai precursor dari neurotransmiter Gamma amino butiric acid (GABA).

Ada dua kelompok yang menunjukkan reaksi akibat konsumsi MSG ini yang Pertama
adalah kelompok orang yang sensitif terhadap MSG yang berakibat muncul keluhan berupa
rasa panas di leher, lengan dan dada, diikuti kaku pada otot dari daerah tersebut menyebar
sampai ke punggung. Adapun Gejala lain berupa rasa panas dan kaku di wajah diikuti nyeri
dada, sakit kepala, mual, berdebar-debar dan kadang sampai muntah Gejala ini mirip dengan
Chinese Restaurant Syndrome, tetapi kemudian lebih tepat disebut MSG Complex Syndrome.
Sindrom ini terjadi segera atau sekitar 30 menit setelah konsumsi dan bertahan selama sekitar
3-5 jam. Sedangkan kelompok kedua adalah penderita asma, yang banyak mengeluh
meningkatnya serangan setelah mengkonsumsi MSG. Munculnya keluhan di kedua kelompok
tersebut terutama pada konsumsi sekitar 0,5- 2,5 g MSG. Sementara untuk penyakit-penyakit
kelainan syaraf seperti Alzheimer dan Hungtinton chorea tidak didapatkan hubungan dengan
konsumsi MSG

Di otak terdapat asam amino glutamat yang berfungsi sebagai neurotransmiter


untukmenjalarkanrangsangantar neuron.Tetapibilaterakumulasi di sinaps (celahantarselsaraf)
akan bersifat eksitotoksik bagi otak karena ada kerja dari glutamat transporter protein untuk
menyerapnya dari cairan ekstraseluler, termasuk salah satu peranannya untuk keperluan
sintesis GABA oleh kerja enzim Glutamic Acid Decarboxylase (GAD). Pada konsumsi MGS,
asamglutamatbebas yang dihasilkansebagianakanterikat di usus dan selebihnya dilepaskan
kedalam kedarah. Selanjutnya menyebar keseluruh tubuh termasuk akan menembus sawar
darah otak dan terikat oleh reseptornya. Namun, seperti disebutkan sebelumnya, asam
glutamat bebas ini bersifat eksitotoksik sehingga dihipotesiskan akan bisa merusak neuron
otak bila sudah melebihi kemampuan.
Jika mono sodium glutamat dipanaskan dalam suhu tinggi, MSG akan terpecah
menjadi pyrolised-1 (Glu-P-1) dan glutamamicpyrolind- 2 (Glu-P-2), yaitu dua zat yang
bersifat mutagenik dan karsinogenik. Kedua zat ini telah terbukti menginduksi mutasi
Salmonella typhimurium dan menyebabkankan kerkerongkongan,lambung,usus, hati, dan
otak. Kemampuan menumbuhkan kanker hati dari kedua zat ini jauh melebihi kekuatan
aflatoksin.

RINGKASAN

Monosodium glutamate merupakan garam natrium yang sering digunakan untuk


penyedap, sedangkan glutamat merupakan asam amino alami yang hampir ditemukan di
setiap makanan, terutama pada produk susu, daging, ikan dan sayuran. Monosodium glutamat
dibutuhkan untuk menjalankan fungsi metabolism, akan tetapi juga memiliki efek toksit.
Kegunaanya didalam tubuh sebagai prekursor glutamine. Efek dari mengkonsumsi MSG
yang melebihi 0,5-2,5gr akan menimbulkan manifestasi dari berbagai organ yaitu jantung,
pernafasan, saluran cerna, dan penglihatan.

SIMPULAN

Efek toksik MSG menunjukkan hasil yang bervariasi, sebagian ada yang
menunjukkan efek negatif. Pengontrolan didalam pengkonsumsian MSG adalah hal yang
terpenting dalam meminimalisir kemungkinan efek toksik MSG.

Anda mungkin juga menyukai