Anda di halaman 1dari 2

Pelayanan Kesehatan Reproduksi35

(Pasal 71)

(1)   Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik,


mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit
atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses
reproduksi.

(2)   Pelayanan kesehatan reproduksi terdiri dari pelayanan


kesehatan sebelum hamil, masa hamil, masa melahirkan dan masa
sesudah melahirkan (nifas).

(3)   Pelayanan kesehatan reproduksi adalah kegiatan pelayanan


kesehatan yang bersifat peningkatan, pencegahan, pengobatan dan
pemulihan.

(4)   Pelayanan kesehatan reproduksi dilaksanakan di fasilitas


kesehatan perorangan dan fasilitas kesehatan masyarakat tingkat
pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga.

(5)   Standar pelayanan kesehatan reproduksi berpedoman pada


peraturan perundang-undangan.

(6)   Setiap orang berhak:

a)      Menjalani kehidupan reproduksi dan seksual yang sehat,


aman, dan bebas paksaan dan/atau kekerasan dari siapapun sesuai
dengan norma susila yang berlaku;

b)      Menentukan kehidupan reproduksi dan bebas dari


diskriminasi, paksaan dan/atau kekerasan, yang sesuai nilai-nilai luhur
yang tidak merendahkan martabat manusia;

c)      Menentukan sendiri kapan dan berapa sering ingin


bereproduksi sehat dan bertanggungjawab dengan memperhatikan
keadilan dan kesetaraan suami dan istri; dan

d)      Memperoleh informasi, edukasi, konseling dan pelayanan


kesehatan reproduksi dari petugas yang kompeten.
(7)   Kesehatan reproduksi dilaksanakan melalui pendekatan upaya
Kesehatan Ibu, Kesehatan Anak, Keluarga Berencana, Kesehatan
Reproduksi Remaja, Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Menular
Seksual termasuk HIV/AIDS serta Kesehatan Reproduksi Lanjut Usia.

(8)   Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah


Kabupaten/Kota wajib menjamin ketersediaan sarana informasi dan
sarana pelayanan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.

(9)   Setiap sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan reproduksi baik yang bersifat promotif, preventif,
kuratif dan/atau rehabilitatif termasuk reproduksi dengan bantuan,
harus dilakukan secara aman dan sehat dengan memperhatikan aspek-
aspek yang khas pada fungsi reproduksi perempuan dan laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai