Anda di halaman 1dari 3

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI

DISUSUN OLEH

NAMA : TUTI HANDAYENI

NIM : E1A017078

KELAS : C/VI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KETUMPANG AIR (Peperomia
pellucida) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

Tuti Handayeni
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Mataram

A. Latar Belakang

Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri patogen pada manusia.


Sebagian bakteri dari jenis ini merupakan flora normal pada kulit, saluran pernapasan
dan saluran pencernaan pada manusia. Selain pada manusia, bakteri ini juga dapat
ditemukan hidup bebas di lingkungan. Kusuma (2009) menyatakan bahwa beberapa
penyakit infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus adalah bisul, jerawat,
impetigo, dan infeksi luka. Infeksi yang lebih berat diantaranya pneumonia, mastitis,
plebitis, meningitis, infeksi saluran kemih, osteomielitis, dan endokarditis. S. aureus juga
merupakan penyebab utama infeksi nosokomial, keracunan makanan, dan sindroma syok
toksik.

Penderita yang terinfeksi oleh Staphylococcus aureus dapat diberikan antibiotik


secara teratur. Namun pemberian antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri
resisten atau kebal terhadap antibiotik tersebut. Utami (2012) menyatakan bahwa
resistensi bakteri terhadap antibiotik dapat mengakibatkan lamanya waktu penyembuhan,
meningkatkan resiko kematian, memperbanyak carrier di masyarakat, memperbanyak
bakteri yang resisten, dan memperpanjang masa rawat inap di rumah sakit.

Meminimalisir penggunaan antibiotik sangat penting untuk dilakukan. Salah satu


upaya untuk menangani infeksi karena bakteri dapat digunakan tanaman obat yang ada di
lingkungan. Penggunaan tanaman sebagai obat tradisional tentunya lebih aman dan tidak
menimbulkan efek samping seperti halnya obat-obatan yang mengandung bahan kimia.
Pemanfaatan tanaman dapat dijadikan alternatif untuk mengobati penyakit infeksi oleh
bakteri maupun virus, salah satunya yaitu ketumpang air (Peperomia pellucida).

Ketumpang air (Peperomia pellucida) atau nama lainnya sirih cina memiliki
potensi yang besar sebagai antibakteri. Tumbuhan ini sangat mudah tumbuh di berbagai
tempat terutama di daerah tropis yang lembab. Senyawa aktif yang terkandung dalam
tanaman ini diantaranya adalah tanin dan flavonoid, dimana kedua senyawa ini dapat
berperan sebagai antimikroba (Wulandari dan Isna, 2017). Beberapa penelitian terkait
ketumpang air sebagai antibakteri telah dilakukan. Salah satunya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Mayefis dkk (2020). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun
ketumpang air dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes yang
merupakan bakteri penyebab jerawat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian bermaksud untuk menguji


aktivitas antibakteri daun ketumpang air terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus. Hasil penelitian yang diperoleh nantinya diharapkan memberikan informasi
ilmiah mengenai aktivitas antibakteri dari ketumpang air dan dengan informasi tersebut
akan meningkatkan nilai guna ketumpang air sebagai solusi alternatif terkait masalah
infeksi pada tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai