Anda di halaman 1dari 7

ISBN: 978-602-361-045-7

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PADA


TEKS NEGOSIASI

Roni Sulistiyono
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
roniuad@yahoo.co.id

ABSTRACT: The implementation of the 2013 curriculum is focused on the role of the teacher as a
facilitator. The role of the teacher as a facilitator is required to have creativity in providing learning
facilities. Creativity is for example in the choice of strategy, media, techniques, and learning models.
The goal is that students have a sense of fun and cozy in the following study. Meanwhile, the
characteristics of the 2013 curriculum for learners are required to actively seek out and not actively
notified so that the center of learning occurs on the learner. Therefore, learning strategies chosen by the
teacher must be able to evoke a sense of comfort, pleasure, and provide opportunities for learners to
actively seek out. One student-centered learning strategy that is able to arouse the curiosity of students
and to give pleasure is a project-based learning model (project based learning). Through this model,
learners can work directly in the learning projects in accordance with the material or basic competencies
to be taught. For example, this model is done in the negotiating text learning. Learners can negotiate
directly involved in the project.

Keywords: text negotiation, project based learning

ABSTRAK : Implementasi kurikulum 2013 menitikberatkan pada peran guru sebagai fasilitator. Peran
guru sebagai fasilitator dituntut memiliki kreativitas dalam menyediakan fasilitas pembelajaran.
Kreativitas itu misalnya dalam hal pemilihan strategi, media, teknik, dan model pembelajaran.
Tujuannya agar peserta didik memiliki rasa senang dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran.
Sementara itu, karakteristik kurikulum 2013 bagi peserta didik adalah dituntut untuk aktif mencari tahu,
bukan aktif diberi tahu sehingga pusat pembelajaran terjadi pada peserta didik. Oleh karena itu, strategi
pembelajaran yang dipilih oleh guru pun harus mampu membangkitkan rasa nyaman, senang, dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif mencari tahu. Salah satu strategi
pembelajaran yang terpusat pada siswa, mampu membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik, dan
mampu memberikan rasa senang adalah model pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
Melalui model pembelajaran ini, peserta didik dapat terjun langsung dalam proyek pembelajaran sesuai
dengan materi atau kompetensi dasar yang akan diajarkan. Misalnya, model pembelajaran ini dilakukan
dalam pembelajaran teks negosiasi, peserta didik dapat terlibat langsung dalam proyek bernegosiasi.

Kata kunci: teks negosiasi, project based learning

PENDAHULULAN krativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,


Implementasi Kurikulum 2013 edisi minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
perbaikan tahun 2016 tetap memposisikan guru peserta didik.
pada perannya sebagai fasilitator. Sebagai Sebagai bentuk mewujudkan ketercapaian
seorang fasilitator, guru diberikan kebebasan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses
untuk memilih strategi pembelajaran yang inilah tugas guru semakin tertantang. Tertantang
relevan dengan kompetensi dasar, karakteristik untuk dapat memilih strategi pembelajaran yang
siswa, dan kemampuan guru untuk mampu membangkitkan semangat belajar
mengelolanya dalam pembelajaran. Berdasarkan peserta didik, yang mampu membuat peserta
Permendikbud No 22 tahun 20016 tentang didik merasa senang, dan mau aktif mencoba
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, mencari tahu. Kadang kala guru sudah memilih
guru harus mampu mewujudkan proses strategi yang sekiranya sudah pas menurut guru,
pembelajaran secara interaktif, inspiratif, tapi belum tentu pas pula bagi peserta didik.
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta Oleh karena itu, guru harus mampu memahami
didik untuk berpartisipasi aktif, serta karakteristik peserta didik dalam memilih
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, strategi pembelajaran. Selain itu, guru dapat

464
The Progressive and Fun Education Seminar

memperhatikan rambu-rambu yang dapat untuk pengembangan sikap, pengetahuan, dan


dijadikan parameter dalam memilih strategi kecakapan peserta didik yang berbudaya
pembelajaran. Rambu-rambu yang perlu Indonesia. Literasi diartikan sebagai kemampuan
diperhatikan adalah pemilihan pendekatan, peserta didik dalam “melek wacana”.
model, media, dan teknik pembelajaran yang Keterampilan awalnya menekankan pada
terpusat pada keaktifan siswa. Salah satu model pengembangan kompetensi membaca dan
pembelajaran yang terpusat pada siswa yang menulis. Kemampuan berliterasi merupakan
dapat digunakan dalam pembelajaran adalah bentuk integrasi dari kemampuan mendengarkan,
pembelajaran berbasis proyek (project based berbicara, memirsa, membaca, menulis, dan
learning). Model pembelajaran ini menjadi salah berpikir kritis.
satu rujukan pemilihan model pembelajaran Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
dalam Kurikulum 2013. Pembelajaran berbasis kurikulum 2013 adalah berbasis teks. Teks
proyek merupakan strategi pembelajaran yang merupakan perwujudan kegiatan sosial dan
menggunakan masalah sebagai langkah awal bertujuan sosial, baik lisan maupun tulis. Ada 7
dalam mengintegrasikan pengetahuan baru jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu: laporan
berdasarkan pengalaman nyata. (report), rekon (recount), eksplanasi
(explanation), eksposisi (exposition: discussion,
PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI response or review), deskripsi (description),
Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa prosedur (procedure), dan narasi (narrative).
Indonesia secara umum bertujuan agar peserta Berdasarkan silabus mata pelajaran
didik mampu mendengarkan, membaca, Bahasa Indonesia kelas X, salah satu jenis teks
memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. yang diajarkan adalah teks negosiasi. Menurut
Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan Maryanto, dkk. (2013: 134) negosiasi adalah
tiga hal lingkup materi yang saling berhubungan bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk
dan saling mendukung pengembangan mencari penyelesaian bersama di antara pihak-
kompetensi pengetahuan kebahasaan dan pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan.
kompetensi keterampilan berbahasa Pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan
(mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, perbedaan itu dengan cara-cara yang baik tanpa
dan menulis). Kompetensi sikap secara terpadu merugikan salah satu pihak, misalnya interaksi
dikembangkan melalui kompetensi pengetahuan antara dosen dengan mahasiswa pada saat
kebahasaan dan kompetensi keterampilan mahasiswa mendapatkan tugas dari dosen
berbahasa. Ketiga hal lingkup materi tersebut membuat makalah. Dosen meminta mahasiswa
adalah bahasa (pengetahuan tentang bahasa mengumpulkan makalah pada pertemuan yang
Indonesia); sastra (pemahaman, apresiasi, akan datang, sementara saat itu mahasiswa juga
tanggapan, analisis, dan penciptaan karya sastra); mendapatkan tugas makalah yang lain. Karena
dan literasi (perluasan kompetensi berbahasa banyaknya tugas makalah, mahasiswa meminta
Indonesia dalam berbagai tujuan khususnya yang persetujuan kepada dosen untuk mengumpulan
berkaitan dengan membaca dan menulis) pada kesempatan lain. Interaksi ini terjadi sampai
(Kemendikbud, 2016: 5). terjadi kesepakatan kedua belah pihak, kapan
Pembelajaran berbahasa Indonesia kesepakatan pengumpulan tugas makalah
mencakup pembelajaran pengetahuan tersebut. Interaksi dari awal sampai pada titik
kebahasaindonesiaan dan cara penggunaannya persetujuan disebut sebagai negosiasi.
secara efektif. Peserta didik belajar berbahasa Menurut Maryanto, dkk. (2013: 140) ciri-
Indonesia yang baik dan benar sesuai aturan ciri negosiasi apabila dilihat dari segi isinya
yang berlaku. Melalui pembelajaran berbahasa adalah (a) negosiasi menghasilkan kesepakatan;
Indonesia, peserta didik mampu menggunakan (b) negosiasi menghasilkan keputusan yang
bahasa Indonesia yang komunikatif dan saling menguntungkan; (c) negosiasi merupakan
produktif, baik secara lisan maupun tulisan. sarana untuk mencari penyelesaian; (d) negosiasi
Pembelajaran sastra meliputi pemahaman mengarah kepada tujuan praktis; dan (e)
karya sastra sebagai khazanah kekayaan rohani negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama.
bangsa dengan cara mengkaji nilai-nilai luhur, Agar negosiasi segera tercapai kesepakatan maka
budaya, sosial, dan estetik dalam karya sastra bahasa yang digunakan dalam negosiasi adalah

465
ISBN: 978-602-361-045-7

bahasa yang santun dan persuasif. Melalui Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas
bahasa yang santun harapannya negosiasi tidak peserta didik untuk memecahkan masalah
menimbulkan konflik antara kedua belah pihak. dengan menerapkan keterampilan meneliti,
Sementara itu, struktur dari negosiasi adalah menganalisis, membuat, sampai dengan
orientasi ^ permintaan ^ pemenuhan ^ mempresentasikan produk pembelajaran
penawaran ^ persetujuan ^ pembelian ^ penutup berdasarkan pengalaman nyata. Pelaksanaan
atau orientasi ^ pengajuan ^ penawaran ^ pembelajaran berbasis proyek memberi
persetujuan ^ penutup. kesempatan peserta didik berpikir kritis dan
mampu mengembangkan kreativitasnya untuk
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK menghasilkan produk nyata.
Pembelajaran bahasa Indonesia Menurut Priyatni (2014: 122-123) prinsip
merupakan sintesis dari tiga pendekatan, yaitu yang mendasari pembelajaran berbasis proyek
pedagogi genre, saintifik, dan CLIL. Kegiatan sebagai berikut.
utama dalam pedagogi genre adalah 4M 1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
(membangun konteks, menelaah model, Peserta didik dilibatkan pada tugas-tugas
mengonstruksi terbimbing, dan mengonstruksi yang relevan dengan kehidupan nyata.
mandiri). Kegiatan mendapatkan pengetahuan Tujuannya adalah untuk memperkaya materi
(KD-3) dilakukan dengan pendekatan saintifik pembelajaran.
5M (mengamati, menanya, mengeksplorasi, 2. Tugas proyek menekankan pada kegiatan
mengasosiasi, dan mengomunikasikan). penelitian berdasarkan suatu tema atau topik
Pengembangan keterampilan (KD-4) dilanjutkan yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
dengan langkah mengonstruksi terbimbing dan 3. Eksperimen dilakukan secara autentik dan
mandiri. Pendekatan CLIL digunakan untuk menghasilkan produk nyata yang telah
memperkaya pembelajaran dengan prinsip (1) dianalisis dan dikembangkan berdasar
isi/konteks teks berupa model atau tugas tema/topik yang disusun dalam bentuk
bermuatan karakter dan pengembangan wawasan produk laporan. Laporan tersebut
serta kepedulian sebagai warga negara; (2) unsur dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan
kebahasaan (komunikasi) menjadi unsur penting dan umpan balik.
untuk menyatakan berbagai tujuan berbahasa
dalam kehidupan; (3) setiap jenis teks memiliki IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
struktur berpikir (kognisi) yang berbeda-beda Pembelajaran teks negosiasi terdapat pada
dan harus disadari agar komunikasi lebih efektif; silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X,
(4) budaya (kultur), berbahasa, berkomunikasi yaitu pada Kompetensi Dasar 3.10 Mengevaluasi
yang berhasil herus melibatkan etika, kesantunan pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam
berbahasa, dan budaya (Kemendikbud, 2016: teks negosiasi lisan maupun tulis; 4.10
15). Menyampaikan pengajuan, penawaran,
Barell, Baron, dan Grant dalam Bander persetujuan, dan penutup dalam teks negosiasi
(2012) berpendapat bahwa pembelajaran secara lisan dan tulis; 3.11 Menganalisis isi,
berbasis proyek sebagai “using authentic, real- struktur (orientasi, pengajuan, penawaran,
world project, based on a highly motivating and persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks
engaging question, task, or problem to teach negosiasi; dan 4.11 Mengkonstruksikan teks
students academic content in the context of negosiasi dengan memerhatikan isi, struktur
working cooperatively to solve the problem” (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan,
(Kemendikbud, 2013). Pembelajaran berbasis penutup) dan kebahasaan.
proyek adalah model pembelajaran yang Berdasarkan Standar Proses Pendidikan,
menggunakan proyek/kegiatan sebagai sasaran pembelajaran mencakup tiga ranah, yaitu
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ranah
pengetahuan, dan keterampilan (Kemendibud, sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima,
2013: 1). Berdasarkan pendapat tersebut dapat menjalankan, menghargai, menghayati, dan
dijelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek mengamalkan”. Ranah pengetahuan diperoleh
adalah model pembelajaran yang menggunakan melalui aktivitas “mengingat, memahami,
proyek/kegiatan sebagai pembelajaran. menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

466
The Progressive and Fun Education Seminar

mencipta”. Ranah keterampilan diperoleh peserta didik menghasilkan karya kontekstual


melalui aktivitas “mengamati, menanya, sangat disarankan menggunakan pendekatan
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. pembelajaran berbasis masalah (project based
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah learning). Berikut desain pembelajaran pada KD
(scientific), tematik terpadu (tematik antarmata 3.11 dan 4.11 menggunakan model pembelajaran
pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata berbasis proyek.
pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong

467
ISBN: 978-602-361-045-7

a. Pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indiator
3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi, a. Mengidentifikasi ciri kebahasaan teks
pengajuan, penawaran, persetujuan, negosiasi
penutup) dan kebahasaan teks b. Menentukan struktur teks negosiasi
negosiasi c. Menentukan isi pokok teks negosiasi
4.11 Mengkonstruksikan teks negosiasi a. Menentukan topik teks negosiasi yang akan
dengan memerhatikan isi, struktur disusun
(orientasi, pengajuan, penawaran, b. Menyusun kerangka tulisan teks negosiasi
persetujuan, penutup) dan kebahasaan. c. Menyusun teks negosiasi berdasar topik
yang sudah ditentukan

b. Langkah-langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik dengan mengawali salam, Kegiatan ini termasuk
berdoa, bertanya kabar, dan mempresensi peserta didik. kegiatan membangun
2) Guru mengajukan pertanyan-pertanyaan yang berhubungan konteks
dengan aktivitas negosiasi (misalnya pada saat berbelanja di
pasar)
3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dasar.

b) Kegiatan Inti
1) Peserta didik membaca 2 atau 3 teks negosiasi yang Kegiatan ini termasuk
bertema sama yang disiapkan oleh guru. kegiatan menelaah model.
2) Peserta didik mencermati struktur teks negosiasi yang Tujuan kegiatan ini adalah
sudah dibacanya. memberikan kemandirian
3) Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yang digunakan kepada peserta didik untuk
dalam teks negosiasi mendapatkan pengetahuan
4) Peserta didik mencermati isi pokok teks negosiasi. tentang teks negosiasi.
5) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan Kegiatan ini dapat dilakukan
pertanyaan (tentang variasi struktur, ciri kebahasaan, isi secara mandiri/ berkelompok.
pokok dari teks negosiasi) Kesimpulan dilakukan secara
6) Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah bersama-sama antara peserta
model teks negosiasi. didik dan guru.
7) Peserta didik melakukan klasifikasi dan deskripsi
hubungan antarkomponen yang ditemukan.
8) Peserta didik menyimpulkan struktur teks negosiasi.
9) Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks
negosiasi.
10) Peserta didik menyimpulkan isi pokok teks negosiasi
11) Peserta didik mengomunikasikan/ mempresentasikan hasil
pengamatan tentang struktur, ciri kebahasaan, dan isi teks
negosiasi yang sudah dibacanya.
12) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk Kegiatan ini termasuk
menjual barang yang sudah disiapkan guru kepada peserta kegiatan mengonstruksi
didik yang lain (pada saat jam istirahat) terbimbing
13) Peserta didik merekam percakapan yang ia lakukan dengan Kegiatan ini juga merupakan
pembeli (rekaman tidak boleh diketahui oleh pembeli) bagian dari kegiatan
pembelajaran berbasis proyek.
14) Peserta didik memutar hasil rekaman Kegiatan ini termasuk
15) Peserta didik mentranskrip hasil rekaman dalam tulisan. kegiatan mengonstruksi

468
The Progressive and Fun Education Seminar

16) Peserta didik menyusun teks negosiasi berdasar transkrip mandiri.


rekaman dengan memperhatikan struktur teks, ciri Kegiatan terjun langsung
kebahasaan, dan EYD. melakukan negosiasi pada
17) Peserta didik mempresentasikan teks negosiasi yang telah waktu menjual barang mampu
disusun. membangkitkan pengetahuan
18) Peserta didik yang lain menanggapi presentasi temannya. peserta didik bernegosiasi
19) Peserta didik merevisi teks negosiasi berdasarkan masukan (kegiatan ini juga merupakan
dari temannya. bagian dari pembelajaran
20) Peserta didik memasukkan lembar kerja, draf, catatan berbasis proyek).
masukan dari temannya, dan teks akhir negosiasi ke dalam Kegiatan ini membantu
bendel portofolio masing-masing peserta didik untuk menyusun
teks negosiasi.

c) Kegiatan Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kegiatan penutupan
2) Peserta didik melaksanakan penilaian pembelajaran yang merupakan refleksi guru dan
diberikan guru. peserta didik terhadap proses
3) Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil dan hasil pembelajaran.
pembelajaran.
4) Guru menutup pelajaran dengan salam.

c. Kegiatan Penilaian
KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)
Kompetensi Dasar Indiator
3.11 Menganalisis isi, struktur a. Mengidentifikasi ciri kebahasaan teks negosiasi
(orientasi, pengajuan, b. Menentukan struktur teks negosiasi
penawaran, persetujuan, c. Menentukan isi pokok teks negosiasi
penutup) dan kebahasaan
teks negosiasi
Penilaian proses Penilaian hasil
Penilaian proses dapat dilakukan Jenis: tulis
sejak kegiatan menelaah model Bentuk: uraian
dan mengonstruksi terbimbing. Contoh instrumen:
a. Tentukan ciri-ciri kebahasaan teks negosiasi!
b. Jelaskan bagian-bagian struktur teks negosiasi!
c. Tuliskan isi pokok teks negosiasi yang sudah dibaca!

KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)


Kompetensi Dasar Indiator
4.11 Mengkonstruksikan teks negosiasi a. Menentukan topik teks negosiasi yang akan
dengan memerhatikan isi, struktur disusun
(orientasi, pengajuan, penawaran, b. Menyusun kerangka tulisan teks negosiasi
persetujuan, penutup) dan kebahasaan. c. Menyusun teks negosiasi berdasar topik
yang sudah ditentukan
Penilaian Proses Penilaian Hasil
Penilaian proses dapat dilakukan sejak Jenis: menulis
kegiatan menelaah model dan Bentuk: uraian
mengonstruksi terbimbing. Contoh instrumen:
Susunlah teks negosiasi dengan memperhatikan
struktur, ciri kebahasaan, dan ejaan!

469
ISBN: 978-602-361-045-7

Portofolio:
Untuk kompetensi menulis, penilaian meliputi
proses dan produk yang tercakup dalam
penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:
hasil akhir teks negosiasi, draf, catatan refleksi,
dan catatan masukan.
Penilaian Sikap:
Penilaian sikap dilakukan selama proses
pembelajaran (termasuk informasi dari
portofolio)

PENUTUP
Pembelajaran teks negosiasi sangat cocok
dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek. Hal itu dikarenakan melalui
proyek yang diberikan guru pada saat praktik
negosiasi jual-beli barang mampu menjadikan
pengetahuan yang nyata bagi peserta didik untuk
praktik negosiasi. Peserta didik dapat memilih
kosa kata yang mampu menarik lawan tutur
sehingga bisa mencapai kesepakatan bersama.
Praktik negosiasi jual-beli barang tersebut dapat
disusun oleh peserta didik menjadi teks negosiasi
dengan memperhatikan struktur, kosakata, dan
ejaan yang benar. Hasil teks negosiasi yang
disusun oleh peserta didik pun merupakan hasil
pengalaman nyata yang dialami oleh peserta
didik.

DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud. 2013. “Panduan Penguatan
Proses Pembelajaran Sekolah Menengah
Pertama”. Modul. Tidak diterbitkan.
Kemendikbud. 2016. Pedoman Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK.
Modul. Tidak diterbitkan.
Kemendikbud. 2016. Silabus Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK.
Jakarta: Kemendikbud.
Maryanto, dkk. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi
Diri dan Akademik. Jakarta:
Kemendikbud.
Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Priyatni, Endah Tri. 2015. Desain Pembelajaran
Bahasa Indonesia dalam Kurikulum
2013. Jakarta: Bumi Aksara.

470

Anda mungkin juga menyukai