Lporan Alkaloid
Lporan Alkaloid
Disusun Oleh:
Kelompok 10
M. Sugianur (201110410311018)
FARMASI B
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan
petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan laporan pratikum ini. Laporan ini kami buat
berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan selama 6 minggu pada semester enam. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu menyelesaikan
laporan ini terutama para dosen yang telah membimbing kami pada saat praktikum serta
laboran yang selalu mendapingi dalam pratikum.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih kurang dari sempurna, oleh
karena itu kami mohon saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya laporan
ini dan menambah wawasan kami dalam menulis.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar………………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………….......
iii
Pendahuluan………………………………………………………………………………….. 1
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………...
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Fitokimia berasal dari kata Phytochemycal. Phyto berarti tumbuhan atau tanaman dan
chemical sama dengan zat kimia berarti zat kimia yang terdapat pada tanaman. Dalam arti
luas segala jenis zat kimia atau nutrient yang diturunkan dari sumber tumbuhan termasuk
sayuran dan buah-buahan, sedangkan dalam arti sempit fitokimia biasanya digunakan untuk
merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi
normal tubuh tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran
aktif bagi pencegahan penyakit.
Setiap tumbuhan atau tanaman mengandung sejenis zat kimia alami yang terdapat di
dalam tumbuhan dan dapat memberikan rasa, aroma atau warna pada tumbuhan itu. Secara
garis besar fitokimia diklasifikasikan menurut struktur kimianya sebagai berikut :
Fitokimia karotenoid
Fitokimia fitosterol
Fitokimia saponin
Fitokimia glukosinolat
Fitokimia polifenol
Fitokimia monoterpen
Fitokimia fitoestrogen
Fitokimia sulfide
TUGAS I
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN ALKALOIDA
I.I Tujuan
Lada ( merica ) dikenal sebagai penyedap makanan, pengawet daging dan lain – lain.
Ada dua jenis lada yang biasa digunakan yaitu, lada putih dan lada hitam. Lada atau merica
ini mengandung minyak atsiri, pinea, kariofilena, lioena, filandrena, alkaloid piperina,
kavisina , piperitina , zat pahit dan minyak lemak. Rasa pedas pada merica disebabkan oleh
resin yang disebut kavisin.
Lada atau merica adalah rempah – rempah yang berwujud seperti biji yang dihasilkan
dari tanaman Piper Nigrum L, selain itu merica mengandung piperin yaitu senyawa yang
berkhasiat untuk kesehatan seperti untuk karminatif, hepatoprotektif, imunodulator, obat
cacing, anti asma, dan anti nyeri. Piperin juga banyak ditemukan pada tumbuhan piperaceae
yaitu pada Piperis Albi Fructus, Piperis Retrofractii dan sebagainya. Piperis Nigri (merica
hitam) sangatlah mudah ditemukan, selain harganya yang murah, kandungan piperin dalam
piperis nigri sebanyak 1,7 – 7,4 %.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : P.nigrum
Alkaloid adalah suatu senyawa organik yang banyak ditemukan di alam dan alkaloida
mengandung paling sedikit satu atom nitrogen (N ) biasanya heterosiklik, merupakan
metabolik sekunder, bersifat basa dan umumnya berasa pahit serta mempunyai efek
farmakologis
Sebagian besar alkaloid mempunyai rasa yang pahit. Alkaloid juga mempunyai sifat
farmakologi. Sebagai contoh, morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat
penenang, atrofina berfungsi sebagai antispasmodia, kokain sebagai anestesik lokal, dan
stirina sebagai stimulan syaraf. Berdasarkan lokasi atom nitrigen didalam struktur alkaloid,
alkaloid dapat dibagi atas 5 golongan:
1. Alkaloid heterosiklis
2. Alkaloid dengan nitrogen eksosiklis dan amina alifatis
3. Alkaloid putressina, spermidina, dan spermina
4. Alkaloid peptida
5. Alkaloid terpena
a. Preparasi sampel
1 ekstrak sebanyak 0,6 gram ditambah 5 ml HCl 2 N, dipanaskan diatas penangas
air selama 2 – 3 menit, sambil diaduk
2 selama dingin ditambah 0,5 gram NaCl , diaduk rata , kemudian disaring
3 filtrat ditambah 5 ml HCl 2 N. filtrate dibagi 3 bagian dan disebut sebagai larutan
1 A, 1 B, 1 C.
b. Reaksi Pengendapan
1 larutan 1 A ditambah peraksi mayer, larutan 1B ditambah pereaksi wagner
dan.larutan 1 C dipakai sebagai blanko
2 Adanya kekeruhan atau endapan menunjukkan adanya alkaloid
1. Reaksi pengendapan
- Larutan IA ditambah pereaksi mayer terjadi perubahan warna kuning muda (ada
endapan putih)
- Larutan IB ditambah pereaksi wagner terjadi perubahan warna merah kecoklatan
(ada endapan)
- Larutan IC dilakukan untuk uji kromatografi lapis tipis dengan hasil KLT
I.5 Pembahasan
Dalam pratikum ini,dilakukan identifikasi senyawa golongan alkaloida dengan ekstrak Piper
nigrum L.
Untuk membuktikan bahwa ekstrak tersebut mengandung alakaloid, pada pratikum ini
digunakan pereaksi mayer dan pereaksi wagner, serta pereaksi Dragendroff untu penampak
noda pada KLT.
Pereaksi Meyer dibuat dengan cara menambahkan 1,36 HgCl 2 dengan 0,5 gram KI
lalu dilarutkan dan diencerkan dengan akuades menjadi 100 ml dengan labu takar. Pereaksi
ini tidak berwarna.
Pereaksi Dragendorff dibuat dengan cara 0,8 gram bismut subnitrat ditambahkan
dengan 10 ml asam asetat dan 40 ml air. Larutan ini dicampur dengan larutan yang dibuat
dari 8 gram kalium iodida dalam 20 ml air. Sebelum digunakan, 1 volume campuran ini
diencerkan dengan 2,3 volume campuran 20 ml asam asetat glasial dan 100 ml air. Pereaksi
ini berwarna jingga.
Skema kerja:
Preparasi sampel
a. Fungsi penambahan HCl pada ekstrak (proses preparasi sampel) adalah untuk
koagulasi protein atau denaturasi protein karena protein dapat mengganggu
identifikasi alkaloid.
b. Pemanasan ekstrak diatas waterbath tidak boleh sampai terlalu kering, lalu
penambahan NaCl setelah ekstrak dingin untuk mengendapkan protein dan HCl.
c. Preparasi juga dilakukan penyaringan setelah penambahan NaCl, lalu setelah disaring
dilakukan penambahan HCl 2N kembali untuk membuat ekstrak dalam suasana asam
karena pemberian pereaksi Mayer dan pereaksi Wagner harus dalm suasana asam.
Reaksi pengendapan
a. Larutan I A ditambah pereaksi Mayer terdapat kekeruhan yang berwarna kuning
muda.( ada endapan putih) Hal tersebut menunjukkan adanya senyawa golongan
alkaloid
b. Larutan I B ditambah pereaksi Wagner terdapat kekeruhan yang berwarna merah
kecoklatan (ada endapan) Hal tersebut menunjukkan adanya senyawa golongan
alkaloid.
A. Preparasi Sampel
0,6 gram Ekstrak piper nigrum ekstrak
ditambah dengan 5ml HCl 2N
Filtrat = 5 ml Hcl 2N
B. Reaksi Pengendapan
1A 1B 1C
1A 1B 1C
Larutan 1 c + NH4OH 28 %
Di ekstraksi dengan 5 ml kloroform
Dilakukan pengocokan,diambil
bagian bawah filtrat ( bening) Proses ekstraksi filtrat dengan 5 ml
kloroform bebas air ( terjadi
pemisahan)
Kel.10 kelas B
Kesimpulan