Anda di halaman 1dari 87

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya

bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat

kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang

dimaksud Undang-Undang Dasar 1945. Arah kebijakan pembangunan di

Indonesia telah mengalami pergeseran menuju paradigma sehat. Paradigma sehat

merupakan upaya kesehatan yang lebih mengutamakan tindakan promotif,

preventif dan tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Paradigma

sehat adalah suatu kebijakan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai

visi Indonesia sehat 2025, dimana diproyeksikan tentang keadaan masyarakat

mayoritas hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan

merata serta berada pada derajat kesehatan yang optimal.

Dalam Indonesia Sehat 2025, lingkungan strategis pembangunan kesehatan

yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan

sehat jasmani, rohani maupun sosial, yaitu lingkungan yang bebas dari kerawanan

sosial budaya dan polusi, tersedianya air minum dan sarana sanitasi lingkungan

yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan

yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang

memiliki solidaritas sosial dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.

Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan

langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan

1
dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat,

ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio, psiko,

sosial, kultural, maupun spiritual). Intervensi keperawatan komunitas yang

dilakukan difokuskan pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu : prevensi

primer yang pelaksanaan difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling,

prevensi sekunder dan prevensi tersier.

Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan

keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh

perawat. Rencana asuhan keperawatan disusun dengan memperhatikan banyak

faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya

masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut, dan perawat sebaiknya hanyalah

sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk

dapat menolong dirinya sendiri. (Sutarna, 2013).

Tidak hanya perencanaan tentunya ners harus mampu pula memastikan

bahwa rencana tersebut merupakan upaya yang paling maksimal, artinya ners

tidak saja dituntut berperan dilevel pelaksana dimasyarakatsaja (grassroat),

namun pula harus merambah kepada level pengambil keputusan (decision maker),

dengan aktif melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah

direncanakan untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa ners untuk mampu

bekerja sama dengan berbagai pihak baik dari kalangan birokrat

pemerintahan,lembaga swadaya masyarakat, maupun kalangan bisnis. Oleh

karena itu penting dilakukan pendekatan strategi yang mantap dengan

2
memanfaatkan berbagai data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti (evidence

base) (Sutarna, 2013)

Dalam rangka turut serta mendukung kebijakan pemerintah tentang

kesehatan tersebut maka Program Profesi Ners Universitas Negeri Gorontalo

sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan memiliki tanggung jawab dalam

rangka mempersiapkan tenaga kesehatan/keperawatan yang berkualitas dimasa

depan melalui praktik keperawatan komunitas. Praktik keperawatan komunitas

juga merupakan suatu bentuk pengembangan dari praktik klinik keperawatan bagi

mahaiswa yang diarahkan pada pengalaman nyata penerapan Primary Health

Care.

Dipilihnya Desa Hulawa sebagai tempat keperawatan komunitas karena

merupakan salah satu bentuk aplikatif Asuhan Keperawatan Komunitas pada

Program Profesi Ners Universitas Negeri Gorontalo, disamping itu pula untuk

melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan hidup sehat pada msyarakat, dengan

tujuan untuk merubah perilaku dan meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup

sehat dari tidak tahu menjadi tahu, dan juga memberikan pengetahuan kepada

masyarakat dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan atau mempraktikkan secara

langsung bagaimana cara mengatasi penyakit yang berhubungan dengan

kesehatan lingkungan yang tidak sehat, penyakit infeksi yang dapat

membahayakan kesehatan masyarakat sendiri.

3
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik profesi asuhan keperawatan komunitas,
mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan komunitas dalam mengenali
masalah kesehatan, mengorganisasikan potensi dan sumber daya yang
dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik profesi asuhan keperawatan komunitas di
Desa Hulawa  mahasiswa mampu :
a. Membina hubungan baik dengan komunitas dan keluarga yang dibina
dengan mengenal wilayah, tokoh-tokoh masyarakat serta masalah
kesehatan yang sedang dihadapi.
b. Menjelaskan kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa Praktek
Profesi Ners Stase Komunitas Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Negeri Gorontalo di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga,
Kabupaten Gorontalo.
c. Bekerjasama dengan komunitas dan keluarga dalam melaksanakan
pendataan kesehatan.
d. Menjelaskan masalah–masalah kesehatan yang terdapat di Desa Hulawa,
Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo berdasarkan data kesehatan
masyarakat yang telah dikumpulkan.
e. Menganalisa data dengan menggunakan pendekatan biostatistik,
demografi dan epidemiologi guna mengidentifikasi diagnosa
keperawatan komunitas serta faktor penyebab timbulnya masalah.
f. Mengorganisasikan kemampuan/potensi yang ada di komunitas untuk
merencanakan dan melaksanakan tindakan pemecahan masalah.
g. Bekerja sama dengan tokoh-tokoh di komunitas, sektor yang terkait
dalam memberikan dukungan bagi pemecahan masalah yang sedang dan
akan dihadapi.
h. Mengevaluasi setiap kegiatan dan pencapaian tujuan asuhan keperawatan
komunitas.

4
i. Mendokumentasikan asuhan keperawatan masyarakat dengan benar dan
tepat.
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran
status kesehatannya dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta
mau menyelesaikan permasalahan tersebut.
1.3.2 Bagi Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi tentang
kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja
puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.
1.3.3 Bagi Mahasiswa 
Diharapkan dapat memberikan pengalaman pada mahasiswa, sehingga
mahasiswa diharapkan lebih peka dalam mengenali masalah kesehatan
dalam masyarakat serta menentukan langkah penyelesaiannya dengan
mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada masyarakat, khususnya tentang
kesehatan.
1.3.4 Bagi Institusi
Untuk institusi pendidikan diharapkan laporan hasil kegiatan ini
menjadi bahan perbandingan untuk praktek profesi berikutnya dan menjadi
bahan evaluasi terhadap program atau kurikulum keperawatan komunitas
yang telah ditetapkan.

5
BAB II

TINJAUAN LAPANGAN

2.1 Pengkajian Komunitas


2.1.1 Data Umum
1. Pengertian Keperawatan Kesehatan Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai

persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus

dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah

melembaga (Sumijatun dkk, 2006). Misalnya di dalam kesehatan di kenal

kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok

lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain

sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani,

masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya.

(Mubarak, 2006)

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan

perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan

dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan

promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan

kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada

individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui

proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan

manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.

(Mubarak, 2006)

6
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan

yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam

rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta

masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).

2. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Kesehatan Komunitas


a. Tujuan keperawatan komunitas

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk

pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya

sebagai berikut:

1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap

individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks

komunitas.

2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health

general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau

isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu,

dan kelompok.

Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:

1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami

2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut

3) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan

4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi

7
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi,

yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara

kesehatan secara mandiri (self care).

b. Fungsi Keperawatan Komunitas

1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi

kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah

klien.

2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan

kebutuhannya dibidang kesehatan.

3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan

masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran

serta masyarakat.

4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan

permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan

dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat

proses penyembuhan. (Mubarak, 2006)

3. Perawatan Kesehatan Komunitas

Perawatan kesehatan menurut Ruth B. Freeman (1961) dalam (Ryan,2011)

adalah sebagai suatu lapangan khusus di bidang kesehatan, keterampilan

hubungan antar manusia dan keterampilan berorganisasi diterapkan dalam

hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan

kepada tenaga sosial demi untuk memelihara kesehatanmasyarakat. Oleh

karenanya perawatan kesehatan masyarakat ditujukankepada individu-individu,

8
keluarga, kelompok-kelompok yang mempengaruhi kesehatan terhadap

keseluruhan penduduk, peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan,

penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan

dipergunakan dalam pendekatan yang menyeluruh terhadap keluarga, kelompok

dan masyarakat. Keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan

pelayanan kesehatan dasar yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai

keyakinan keperawatan komunitas. Sedangkan asumsi dasar keperawatan

komunitas menurut American Nurses Assicoation (ANA) didasarkan pada asumsi:

1. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks

2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen

pelayanan kesehatan

3. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil

pendidikan dan penelitian melandasi praktek

4. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan komunitas

perlu dikembangkan di tatanan kesehatan utama

Adapun unsur-unsur perawatan kesehatan mengacu kepada asumsi-

asumsidasar mengenai perawatan kesehatan masyarakat, yaitu:

1. Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan

2. Merupakan bidang khusus keperawatan

3. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu

sosial (interaksi sosial dan peran serta masyarakat)

4. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus

danmasyarakat baik yang sehat maupun yang sakit

9
5. Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif,

rehabilitatif dan resosialitatif dengan penekanan pada upaya preventif

dan promotif

6. Melibatkan partisipasi masyarakat

7. Bekerja secara team (bekerjasama)

8. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku

9. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah

10. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat

kesehatan masyarakat secara keseluruhan

Keyakinan keperawatan komunitas yang mendasari praktik keperawatan

komunitas adalah:

1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat

diterima semua jiwa

2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam

hal ini komunitas

3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima

pelayanan perlu terjalin kerjasama yang baik

4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat

mendukung maupun mengahambat

5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan

6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap jiwa

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut,

maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan

10
praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas,

keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian

terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual) terhadap

kesehatan komunitas, dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan

komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal

penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang

luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat

2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan

kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi

terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat

pada umumnya

3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat

diterima oleh semua jiwa dan merupakan bagian integral dari upaya

kesehatan

4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa

mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif

5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikanber

langsung secara berkesinambungan

11
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai

konsumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu

hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam

kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status

kesehatan masyarakat

7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan

secara berkesinambungan dan terus menerus

8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas

kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan

berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri

2.2.4 Sasaran

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai

masalah kesehatan/perawatan.

1. Individu

Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individutersebut

mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan

merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, makaakan dapat

mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental

maupun sosial.

2. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala

keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam

12
suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau

adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah

satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah

kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota

keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.

3. Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan

jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang

sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat

perkembangan dan petumbuhannya, seperti:

1. Ibu hamil

2. Bayi baru lahir

3. Balita

4. Anal usia sekolah

5. Usia lanjut

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan

dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

1. Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS, penyekit

kelamin lainnya

2. Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes

mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain

sebagainya

13
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

1. Wanita tuna susila

2. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3. Kelompok-kelompok pekerja tertentu

4. Dan lain-lain

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

1. Panti werdha

2. Panti asuhan

3. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

4. Penitipan balita

e. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama

cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan

menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-

batasyang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan

kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan

bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama

anggota masyarakatakan muncul banyak permasalahan, baik

permasalahan sosial,kebudayaan, perekonomian, politik maupun

kesehatan khususnya.

2.2.5 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaankesehatan

14
dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan

serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,kelompok dan masyarakat ke

lingkungan sosial dan masyarakatnya(resosialisasi). Dalam memberikan asuhan

keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan

promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

a. Upaya Promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan

individu,keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

1. Penyuluhan kesehatan masyarakat

2. Peningkatan gizi

3. Pemeliharaan kesehatan persejiwaan

4. Pemeliharaan kesehatan lingkungan

5. Olahraga secara teratur

6. Rekreasi

7. Pendidikan seks

b. Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan

gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat melalui kegiatan:

1. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil

2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas

maupun kunjungan rumah

15
3. Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas

ataupun di rumah

4. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui

c. Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota

keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau

masalah kesehatan, melalui kegiatan:

1. Perawatan jiwa sakit di rumah (home nursing)

2. Perawatan jiwa sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas

dan rumah sakit

3. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin

dan nifas

4. Perawatan payudara

5. Perawatan tali pusat bayi baru lahir

d. Upaya Rehabilitatif

Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi

penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-

kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya Kusta,

TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:

1. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita

Kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan

16
2. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit

tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita

stroke:fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat

e. Upaya Resosialitatif

Upaya resosialitatif adala upaya mengembalikan individu, keluarga dan

kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah

kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita

suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok

masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan

lain-lain. Disamping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat

untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah

kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang

mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan

pengertian ataubatasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

2.2.6 Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas

Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan perawat

mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan

kesehatan wilayah kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan praktik

keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

1. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga,

kelompok khusus baik di rumah (home nursing), di sekolah

(schoolhealth nursing), di perusahaan, di Posyandu, di Polindes dan di

daerah binaan kesehatan masyarakat

17
2. Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah

perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

3. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi

4. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi

5. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan

penanganan lebih lanjut

6. Penemuan kasus pada tingakat individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat

7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan

8. Melaksanakan asuhan keperawatan komuniti, melalui pengenalan

masalah kesehatan masyarakat, perencanaan kesehtan, pelaksanaan dan

penilaian kegiatan dengan menggunakan proses keperawatan sebagai

suatu usaha pendekatan ilmiah keperawatan

9. Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan keperawatan

komuniti

10. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi

terkait

11. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan

dan kesehatan

1) Model Pendekatan

Pendekatan yang digunakan perawat dalam memecahkan masalah

kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada individu, keluarga,

18
kelompokdan masyarakat secara keseluruhan adalah pendekatan

pemecahan masalah (problem solving approach) yang dituangkan dalam

proses keperawatan dengan memanfaatkan pendekatan epidemiologi

yang dikaitkan dengan upaya kesehatan dasar (PHC). Pendekatan

pemecahan masalah dimaksudkan bahwa setiap masalah kesehatan yang

dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyakrakat akan dapat

diatasi oleh perawat melalui keterampilan melaksanakan intervensi

keperawatan sebagai bidang keahliannya dalam melaksanakan profesinya

sebagai perawat kesehatan masyarakat. Bila kegiatan perawatan

komunitas dan keluarga menggunakan pendekatan terhadap keluarga

binaan disebut dengan family approach, maka bila pembinaann keluarga

berdasarkan atas seleksi kasus yang datang ke Puskesmas yang dinilai

memerlukan tindak lanjut disebut dengan caseapproach, sedangkan bila

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pendekatan yang

dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui surveimawas diri

dengan melibatkan partisipasi masyarakat disebut communityapproach.

2) Metode

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat,

metode yang digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu

pendekatan ilmiah di dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap

sebagai berikut:

19
a. Pengkajian

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan

masyarakat dalam mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat adalah:

1) Pengumpuan Data

Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah

kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan

masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi

dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam

menghimpun informasi. Pengkajian yang diperlukan adalah inti

komunitas beserta faktor lingkungannya. Elemen pengkajian

komunitas menurut Anderson dan MC. Forlane (1958) terdiri dari

inti komunitas, yaitu meliputi demografi; populasi; nilai-nilai

keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatan.

Sedangkan faktor lingkungan adalah lingkungan fisik; pendidikan;

keamanan dan transportasi; politik dan pemerintahan; pelayanan

kesehatan dan sosial; komunikasi; ekonomi dan rekreasi. Hal diatas

perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif

dalam langkah-langkah selanjutnya.

2) Analisa Data

Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah

diperoleh dan disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam

menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis. Data yang

20
terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor yang

mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul dikomunitas.

Selanjutnya dirumuskan masalah atau diagnosa keperawatan.

Menurut Mueke (1987) masalah tersebut terdiri dari:

a. Masalah sehat sakit

b. Karakteristik populasi

c. Karakteristik lingkungan

3) Perumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan ̸ Kesehatan

Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan

urutanprioritasnya. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan dapat

aktual, ancaman resiko atau wellness. Dasar penentuan masalah

keperawatan kesehatan masyarakat antara lain:

a. Masalah yang ditetapkan dari data umum

b. Masalah yang dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan

kesehatan

Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk menentukan tindakan

yang lebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam

kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan:

a. Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat

b. Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat

c. Kemampuan dan sumber daya masyarakat

d. Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat

21
Kriteria skala prioritas:

a. Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi

masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya

untuk segera ditanggulangi.

b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatukurun

waktu tertentu.

c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat

menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat

d. Kemungkinan masalah untuk dapat dikelolah dengan

mempertimbangkan berbagai alternatif dalam cara-cara pengelolaan

masalah yang menyangkut biaya, sumber daya, srana yang tersedia dan

kesulitan yang mungkin timbul (Effendi Nasrul, 1995)

4) Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan

b. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatandan

keperawatan

c. Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan

dilakukan

5) Pelaksanaan

Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan

melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam

mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang

22
perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan kesehatan

masyarakat adalah:

a. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi

terkait

b. Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya

c. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Level

pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas terdiri

atas:

1) Pencegahan Primer

Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidakfungsinya dan

diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan

perlindungan khusus terhadap penyakit.

2) Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang

tepat untuk menghambat proses patologis, sehingga memprependek

waktu sakit dan tingkat keparahan.

3) Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier dimulai pad saat cacat atau terjadi

ketidakmampuan sambil stabil atau menetap atau tidak dapat

diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer lebih

dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan

23
individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dan

ketidakmampuannya.

6) Penelian ̸ Evaluasi

Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal

yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil

akhir (output). Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan

dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi

yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:

a. Daya guna

b. Hasil guna

c. Kelayakan

d. Kecukupan

Fokus Evaluasi adalah:

1. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan

2. Perkembangan atau kemajuan proses

3. Efisiensi biaya

4. Efektifitas kerja

5. Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka

waktu berapa

Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga yang

terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan,

mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga,

menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan

24
kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang

tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah

keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.

2.7 Data Khusus

Dibawah ini merupakan data umum yang didapatkan berdasarkan hasil

pengkajian yang dilakukan di desa Hulawa kecamatan telaga kabupaten gorontalo

meliputi :

2.7.1 Data Demografi

Tabel 1
Distribusi Kepala Keluarga di Desa Hulawa Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Jumlah KK Jumla Jumla Jumla Jumla (n) %
% % % %
h h h h
Laki-Laki 26 14.13 28 13.53 27 12.86 27 16.88 108 14,1
Perempuan 158 85.87 179 86.47 189 90 133 83.13 659 85,9
Total 184 100 207 100 216 102.9 160 100 767 100
Data Primer, 2018

Dari tabel 1 distribusi kepala keluarga berdasarkan jenis kelamin. Untuk

kategori kepala keluarga terbanyak yaitu laki-laki yang berjumlah 659 KK

(85,9%), Sedangkan untuk kategori kepala keluarga perempuan berjumlah 108

KK (14,1%).

Tabel 2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV (n) %
Jenis
Kelamin Jumla
Jumlah % % Jumlah % Jumlah %
h
Perempuan 363 49,37 352 49,37 334 50.9 246 50,20 1295 51,2
Laki-laki 309 5,63 361 50,63 322 49.1 244 49,80 1236 48,8
Total 672 100 713 100 656 100 490 100 2531 100
Data Primer 2018

25
Dari tabel 2 distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di desa Hulawa.

Untuk kategori jenis kelamin terbanyak perempuan dengan jumlah 1295 jiwa

(51,2%) Sedangkan untuk kategori jenis kelamin laki-laki berjumlah 1236 jiwa

(48,8%).

Tabel 3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kategori Usia di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n)
Kriteria Jumla Jumla Jumla
Jumlah % % % %
h h h
Balita 46 4.91 35 4.91 26 3.87 26 5.31 133
Kanak-kanak 74 12.20 87 12.20 64 9.52 46 9.39 271
Remaja awal 66 10.80 77 10.80 59 8.78 40 8.16 242
Remaja akhir 120 16.83 120 16.83 103 15.33 93 18.98 436
Dewasa awal 94 15.57 111 15.57 87 12.95 58 11.84 350
Dewasa akhir 100 19.64 140 19.64 130 19.35 77 15.71 447
Lansia awal 92 11.50 82 11.50 108 16.07 80 16.33 362
Lansia akhir 61 5.33 38 5.33 57 8.48 43 8.78 199
Manula 19 3.23 23 3.23 22 3.27 27 5.51 91
Total 672 100 713 100 656 97.62 490 100 2531
Data primer 2018
Dari tabel 3 distribusi berdasarkan kategori usia di desa Hulawa Kecamatan

Telaga Kabupaten Gorontalo. Untuk kategori usia terbanyak yaitu “dewasa akhir”

yang berjumlah 447 jiwa (17,7%) sedabgkan yang paling sedikit yaitu “manula”

yang berjumlah 91 jiwa (3,6%).

26
Tabel 4
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Agama
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
99,3 99,3 10 2522 99,64
Islam 672 708 652 100 490
0 0 0
0,6 4 0,16
Kristen 0 0,20 0 0.00 4 0 0
1
Budha 0 0,00 1 0,14 0 0 0 0 1 0,04
Hindu 0 0,16 4 0,56 0 0 0 0 4 0,16
Jumla 10 2531 100
672 100 713 100 656 100 490
h 0
Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Hulawa Kecamatan
Telaga Kabupaten Gorontalo
Data Primer 2018
Dari tabel 4 distribusi penduduk berdasarkan agama di desa Hulawa.

Agama terbanyak yaitu agama Islam dengan jumlah 2522 jiwa (99,64%) dan

yang paling sedikit agama Budha dengan jumlah 1 jiwa (0,04%).

Tabel 5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Hulawa Kecamatan
Telaga Kabupaten Gorontalo
Pendidi Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n)
kan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tidak
52 5.75 41 5.75 31 4.73 48 9.80 172
Sekolah
PAUD 6 0.14 1 0.14 4 0.61 1 0.20 12
TK 7 0.98 7 0.98 3 0.46 5 1.02 22
SD 254 41.94 299 41.94 302 46.04 216 44.08 1071 4
SMP 107 15.57 111 15.57 138 21.04 68 13.88 424 1
SMA 204 27.07 193 27.07 134 20.43 119 24.29 650 2
DIII 2 2.66 19 2.66 13 1.98 12 2.45 46
S1 38 5.19 37 5.19 31 4.73 21 4.21 127
S2 2 0.70 5 0.70 0 0.00 0 0.00 7
Jumlah 672 100 713 100 656 100 490 100 2531
Data Primer 2018

27
Dari tabel 5 distribusi penduduk berdasarkan pendidikan di desa Hulawa.

Yang terbanyak yaitu pendidikan SD sebanyak 1071 jiwa (42,32%), dan yang

paling sedikit S2 hanya 7 jiwa (0,28%).

Tabel 6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Desa Hulawa Kecamatan
Telaga Kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Pekerjaan Jumla Jumla Jumla Jumla
% % % %
h h h h
Tidak
305 42.64 304 42.64 254 38.72 201 41.02 1064 42,04
Bekerja
Pns 27 4.91 35 4.91 31 4.73 12 2.45 105 4,15
Honorer 6 1.40 10 1.40 4 0.61 14 2.86 34 1,34
Wiraswasta/
100 10.94 78 10.94 78 11.89 62 12.65 318 12,56
Pedagang
Pegawai
11 3.09 22 3.09 16 2.44 0 0.00 49 1,94
Swasta
Petani 17 3.51 25 3.51 65 9.91 51 10.41 158 6,24
Petugas
0 0.42 3 0.42 1 0.15 1 0.20 5 0,20
Kebersihan
Urt 147 21.32 152 21.32 156 23.78 115 23.47 570 22,52
Buruh 28 5.89 42 5.89 23 3.51 11 2.24 104 4,11
Sopir 25 3.79 27 3.79 22 3.35 18 3.67 92 3,63
Tukang 6 0.42 3 0.42 4 0.61 3 0.61 16 0,63
TNI/POLRI 0 1.68 12 1.68 0 0.00 2 0.41 14 0,55
Polri 0 0.00 0 0.00 2 0.30 0 0.00 2 0,08
Jumlah 672 100 713 100 656 100 490 100 2531 100
Data Primer 2018
Dari tabel 6 distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan di desa Hulawa.

Yang terbanyak yaitu tidak bekerja sebanyak 1064 jiwa (42,04%), dan yang

paling sedikit Polisi hanya 2 jiwa (0,08%).

2.7.2 KEBUTUHAN NUTRISI

28
Tabel 7
Distribusi Keluarga Berdasarkan Cara Penyajian Makanan di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Cara Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
penyajian (n)
Makanan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Terbuka 15 8.15 9 4.35 3 1.39 2 1.25 29
Kadang
79 42.93 65 31.40 87 40.28 83 51.88 314
Tertutup
Tertutup 90 48.91 133 64.25 126 58.33 75 46.88 424
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767

Data Primer 2018

Dari tabel 7 didapatkan distrbusi Berdasrkan kebutuhan Nutrisi . Yang

terbanyak yaitu penyajian makanan secara tertutup sebanyak 427 KK (55,28%),

dan yang paling sedikit terbuka hanya 29 KK (3,78%).

Tabel 8
Distribusi Keluarga Berdasarkan Pengelolaan Air Minum di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Pengelolaan
air minum Jumlah Jumla Jumla Jumla
% % % %
h h h
Kadang
18 9.78 45 21.74 25 11.57 17 10.63 105 13
Dimasak
Tidak
0 0.00 2 0.97 0 0.00 0 0.00 2 0
dimasak
Dimasak 166 90.22 160 77.29 191 88.43 143 89.38 660 86
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767 1

Data Primer 2018

Dari tabel 8 didapatkan distribusi berdasarkan pengelolaan air minum.

Yang terbanyak yaitu dimasak sebanyak 660 KK (86,05%), dan yang paling

sedikit tidak dimasak hanya 2 KK (0,26%).

Tabel 9
Distribusi Keluarga Berdasarkan kebiasaan dalam mengelola makanan

29
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Pengelolaan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
(n) %
Makanan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Dipotong
58 31.52 78 37.68 63 29.17 51 31.88 250 32,59
lalu dicuci
Dicuci lalu
126 68.48 129 62.32 153 70.83 109 68.13 517 67,41
dipotong
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018

Tabel 9 didapatkan distribusi berdasarkan kebiasaan keluarga dalam

mengelola makanan. Yang terbanyak yaitu dicuci lalu dipotong sebanyak 517 KK

(67,41%), dan yang paling sedikit dipotong lalu dicuci hanya 250 KK (32,59%).

2.7.3 KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Tabel 10
Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Tidur
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Pengelolaa Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
n air (n) %
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
minum
19.3
DiMalam 39 21.20 61 29.47 55 25.46 31 186 24
8
Siang dan 80.6
145 78.80 146 70.53 161 74.54 129 581 75
Malam 3
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 1

Data Primer 2018

Dari tabel 10 Didapatkan Distribusi berdasarkan kebiasaan tidur Yang

terbanyak yaitu pendidikan tidur disiang dan malam hari sebanyak 581 KK

(75,75%), dan yang paling sedikit hanya tidur dimalam hari hanya 186 KK

(24,25%).

2.7.4 AKTIVITAS DAN OLAHRAGA

30
Tabel 11
Distribusi Keluarga Berdasarkan Aktivitas Dan Olah raga
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Keluarga Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
senang
Berolahraga Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Ya 100 54.3 136 65.70 143 66.20 107 66.88 486 63,36
Tidak 84 45.7 71 34.30 73 33.80 53 33.13 281 36,64
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100

Data Primer 2018

Dari tabel 11 didapatkan distribusi berdasarkan aktivitas dan olah raga

Yang terbanyak yaitu Ya sebanyak 486 KK (63,36%), dan yang paling sedikit

tidak hanya 281 KK (36,63%).

Tabel 12
Distribusi Keluarga Berdasarkan keikut sertaan semua anggota keluarga
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Keikutsertaan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n)
semua anggota
keluarga Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Ya 16 7.41 20 9.66 12 5.56 19 11.88 67
Tidak 168 77.78 187 90.34 204 94.44 141 88.13 700
Jumlah 184 85.19 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767

Data Primer 2018

Dari tabel 12 di dapatkan distribusi keluarga berdasarkan keikutsertaan

semua anggota keluarga didesa hulawa Yang terbanyak yaitu tidak sebanyak 700

KK (91,26%), dan yang paling sedikit ya hanya 67 KK (8,74%).

2.7.5 EKONOMI

31
Tabel 13
Distribusi Keluarga Berdasarkan Sarana Ekonomi di wilayah
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Sarana Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
ekonomi Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Pasar 151 82.1 186 89.9 192 88.9 136 85 665 86
UUD/KUD 3 1.6 0 0.00 0 0.00 0 0.00 3 0
Bank 24 13 0 0.00 0 0.00 0 0.00 24 3
Perusahaan
6 3.3 21 10 24 11.1 24 15 75 9
/ Industri
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 1

Data primer 2018

Dari tabel 13 didapatkan Distribusi sarana ekonomi diwilayah pasar Yang

terbanyak yaitu pasar sebanyak 656 KK (86,70%), dan yang paling sedikit UUD/

KUD hanya 3 KK (0398%).

Tabel 14
Distribusi Keluarga Berdasarkan Penghasilan Perbulan di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Distribusi Penduduk
Penghasilan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Perbualan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Rp 500.000 60 32.6 10 4.8 31 14.4 17 10.6 118 15,38
Rp. 500.000 – 72.9
79 42.9 151 70 32.4 68 42.5 368 47,98
1.000.000 5
> Rp.1.000.000 45 24.5 46 22.2 115 53.2 75 46.9 281 36,64
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data Primer 2018
Dari tabel 14 Distribusi penduduk desa Hulawa berdasarkan penghasilan

perbulan. Yang terbanyak yaitu 500.000-1.000.000 sebanyak 368 KK (47,98%),

dan yang paling sedikit < 500.000 hanya 118 (15,38%).

Tabel 15

32
Distribusi Keluarga yang Memiliki Tabungan di Desa Hulawa Kecamatan
Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Memiliki
Jumla
Tabungan Jumlah % Jumlah % Jumlah % %
h
73.9 543 70,8
Ya 130 70.65 153 149 68.98 111 69.38
1
26.0 224 29,2
Tidak 54 29.35 54 67 31.02 49 30.63
9
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data Primer 2018
Dari tabel 15 distrubusi keluarga yang memiliki tabungan. Yang

terbanyak yaitu yang memiliki tabungan sebanyak 543 KK (70,8%), dan yang

paling sedikit tidak memiliki tabungan hanya 224 KK (29,2%).

Tabel 16
Distribusi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan di Desa Hulawa
kecamatan telaga Kabupaten Gorontalo

Memiliki Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %


Tabungan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
ASTEK/ 44.5 40.5 12.5
82 84 27 12 7.50 205 26,73
ASKES 7 8 0
42.3 59.4 61.5
Tabungan 78 123 133 112 70.00 446 58,15
9 2 7
20.8
Dana Sehat 16 8.70 0 0.00 45 31 19.38 92 11,99
3
JPS/ASKES
5 2.72 0 0.00 7 3.24 3 1.88 15 1,96
MASKIN
Tidak ada 3 1.63 0 0.00 4 1.85 2 1.25 9 1,17
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 16 didapatkan distribusi keluarga berdasarkan jaminan kesehatan

didesa hulawa . Yang terbanyak yaitu memiliki tabungan sebanyak 446 KK

(58,15%), dan yang paling sedikit tidak memiliki hanya 9 KK (1,17%).

33
Tabel 17
Distribusi Keluarga Berdasarkan Kecukupan Biaya Hidup di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Kecukupan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
(n) %
Biaya Hidup Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
79,5
Ya 144 78.26 168 81.16 169 78.24 129 80.63 610
3
20,4
Tidak 40 21.74 39 18.84 47 21.76 31 19.38 157
7
Jumlah 184 100.00 207 100.00 216 100.00 160 100.0 767 100
Data Primer 2018

Dari tabel 17 didapatkan distribusi berdasarkan biaya hidup didesa

Hulawa Yang terbanyak yaitu biaya hidup cukup sebanyak 610 KK (79,53%),

dan yang paling sedikit biaya hidup tidak cukup hanya 157 KK (20,47%).

2.7.6 SOSIAL

Tabel 18
Distribusi Keluarga Berdasarkan Hubungan antar anggota keluarga di Desa
Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Hubungan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
antar
anggota Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Keluarga
90,4
Dekat 165 89.67 178 85.99 201 109.24 150 93.75 694
8
Kurang
19 10.33 29 14.01 15 8.15 10 6.25 73 9,52
Dekat
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 117.39 160 100.0 767 100
Data Primer 2018

Dari tabel 18. didapatkan distribusi berdasarkan hubungan anggota

keluarga didesa hulawa Yang terbanyak yaitu dekat sebanyak 694 KK (90,48%),

dan yang paling sedikit kurang dekat hanya 73 KK (9,52%).

34
Tabel 19
Distribusi Keluarga Berdasarkan Keikutsertaan aktif dalam masyarakat
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo

Keikutsertaan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %


aktif dalam
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
masyarakat
Ya 156 84.78 162 78.26 180 83.33 137 85.63 635 82,79
Tidak 28 15.22 45 21.74 36 16.67 23 14.38 132 17,21
100.0 100.0 100.0
Jumlah 184 207 216 160 100.00 767 100
0 0 0
Data Primer 2018
Dari tabel 19. didapatkan distribusi berdasarkan keikutsertaan aktif dalam

masyarakat didesa hulawa Yang terbanyak yaitu aktif sebanyak 635 KK

(82,79%), dan yang paling sedikit tidak aktif hanya 132 KK (17,21%).

2.7.7 PENDIDIKAN
Tabel 20
Distribusi Keluarga Berdasarkan Pendidikan diluar formal di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Pendidikan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
diluar
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
formal
Ya 53 28.80 50 24.15 35 16.20 18 11.25 156 20,34
Tidak 131 71.20 157 75.85 181 83.80 142 88.75 611 79,66
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767 100
Data primer 2108

Dari tabel 20. didapatkan distribusi berdasarkan pendidikan diluar

formal didesa hulawa Yang terbanyak yaitu yang tidak mengikuti sebanyak 611

KK (79,66%), dan yang paling sedikit yang mengikuti hanya 156 KK (20,34%).

35
Tabel 21
Distribusi Keluarga Berdasarkan Keluarga yang tidak bisa membaca
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Tidak Bisa Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
(n) %
Membaca Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Ya 27 14.67 11 5.31 7 3.24 6 3.75 51 6,65
Tidak 157 85.33 196 94.69 209 96.76 154 96.25 716 93,35
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767 100
Data Primer 2018
Dari tabel 21 didapatkan distribusi berdasarkan keluarga yang tidak bisa

membaca didesa hulawa Yang terbanyak yaitu bisa membaca sebanyak 716 KK

(93,35%), dan yang paling sedikit tidak bisa membaca hanya 51 KK (6,65%).

Tabel 22
Distribusi Keluarga Berdasarkan Keterampilan Khusus
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Keterampilan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
(n) %
Khusus Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Ya 135 73.37 151 72.95 147 68.06 105 65.63 538 70,14
Tidak 49 26.63 56 27.05 69 31.94 55 34.38 229 29,86
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767 100
Data Primer 2018
Dari tabel 22 didapatkan distribusi berdasarkan Keterampilan Khusus

didesa hulawa Yang terbanyak yaitu yang memiliki keterampilan khusus sebanyak

538 KK (70,14%), dan yang paling sedikit tidak memiliki keterampilan khusus

hanya 229 KK (29,86%).

Tabel 23
Distribusi Berdasarkan pandangan keluarga terhadap keluarga lain
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Pandangan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
keluarga terhadap
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
keluarga lain
Positif 167 90.76 195 94.20 197 91.20 145 90.63 704 91,79
Negatif 17 9.24 12 5.80 19 8.80 15 9.38 63 8,21
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767 100
Data Primer 2018

36
Dari tabel 23 didapatkan distribusi berdasarkan pandangan keluarga

terhadap keluarga lain secara positif didesa hulawa Yang terbanyak yaitu

pandangan positif sebanyak 704 KK (91,79%), dan yang paling sedikit negatif

hanya 63 KK (8,21%).

2.7.8 PSIKOLOGIS
Tabel 24
Distribusi Keluarga Berdasarkan Pola Komunikasi
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo

Pola Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4


(n) %
Komunikasi Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Terbuka 171 92.93 176 85.02 206 95.37 145 90.63 698 91
Tertutup 13 7.07 31 14.98 10 4.63 15 9.38 69 9
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data Primer 2018

Berdasarkan tabel 24. distrubusi keluarga yang berdasarkan pola

komunikasi keluarga. Yang terbanyak yaitu pola komunikasi terbuka sebanyak

698 KK (91%), dan yang paling sedikit pola komunikasi tertutup hanya 69 KK

(9%).

Tabel 25
Distribusi Keluarga Berdasarkan Bahasa yang Digunakan
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Bahasa
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Bahasa
164 89.13 175 84.54 199 92.13 148 92.50 686 89,44
Daerah
Bahasa
20 10.87 32 15.46 17 7.87 12 7.50 81 10,56
Indonesia
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018

37
Berdasarkan tabel 25 distrubusi keluarga yang berdasarkan Bahasa yang

digunakan. Yang terbanyak yaitu bahasa daerah sebanyak 686 KK (89,44%), dan

yang paling sedikit bahasa indonesia hanya 81 KK (10,56%).

Tabel 26
Distribusi Kepala Keluarga Berdasarkan Mekanisme Pertahanan
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Mekanisme
Jumla Jumla Jumla Jumla
Pertahanan % % % %
h h h h
Mandiri 14 7.61 37 17.87 10 4.63 10 6.25 71 9,26
Bersama-
170 92.39 170 82.13 198 91.67 148 92.50 686 89,44
sama
Minta
0 0.00 0 0.00 8 3.70 2 1.25 10 1,3
Bantuan
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018
Berdasarkan tabel 26 distrubusi keluarga yang berdasarkan mekanisme

pertahanan. Yang terbanyak yaitu bersama-sama sebanyak 686 KK (89,44%), dan

yang paling sedikit minta bantuan hanya 10 KK (1,3%).

Tabel 27
Distribusi Keluarga Berdasarkan Respon Keluarga
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Respon Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Keluarga Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Mencari jalan
177 96.20 204 98.55 212 98.15 157 98.13 750 97,78
keluar
Acuh tak acuh 7 3.80 3 1.45 4 1.85 3 1.88 17 2,22
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018

Berdasarkan tabel 27 didapatkan distrubusi keluarga yang berdasarkan

respon keluarga. Yang terbanyak yaitu mencari jalan keluar sebanyak 750 KK

(97,78%), dan yang paling sedikit acuh tak acuh hanya 17 KK (2,22%).

38
2.7.9 SPRITUAL

Tabel 28
Distribusi Keluarga Berdasarkan Menjalankan Ibadah
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Menjalankan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Ibadah Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Ya 168 91.3 187 90.34 196 90.8 146 91.25 697 90,87
Tidak 16 8.7 20 9.66 20 9.2 14 8.75 70 9,13
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 28 didapatkan distrubusi keluarga yang menjalankan ibadah.

Yang terbanyak yaitu ya sebanyak 697 KK (90,87%), dan yang paling sedikit

tidak hanya 70 KK (9,13%).

2.7.10 FAKTOR LINGKUNGAN


2.7.10.1. PERUMAHAN
Tabel 29
Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Jenis Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
(n) %
Rumah Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Petak 175 95.11 185 10.54 197 91.20 120 75.00 693 90,35
Tersendir
9 4.89 22 11.96 19 38.80 23 14.38 74 9,65
i
Jumlah 184 100 207 100 216 100 143 100 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 29 didapatkan Distribusi jenis rumah di Desa Hulawa

Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan jenis rumah. Yang terbanyak

yaitu petak sebanyak 693 KK (90,35%), dan yang paling sedikit tersendiri hanya

74 KK (9,65%).

39
Tabel 30
Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Bangunan
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Jenis
Jumla Jumla Jumla (n) %
Rumah % % % Jumlah %
h h h
Permanen 166 90.22 166 90.22 200 92.59 144 71.25 661 86,18
Non
6 3.26 15 8.15 5 2.31 2 1.25 29 3,78
Permanen
Semi
12 6.52 26 14.33 11 5.09 27 16.88 77 10,04
Permanen
Jumlah 184 100 207 100 216 100 143 100 767 100
Data primer 2018

Dari tabel 30. didapatkan distribusi keluarga berdasarkan Jenis Bangunan

di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo berdasarkan Jenis

Bangunan. Yang terbanyak yaitu permanen sebanyak 661 KK (86,18%), dan yang

paling sedikit non permanen hanya 29 KK (3,78%).

Tabel 31
Distribusi Keluarga Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo

Status Kepemilikan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %


Rumah Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Sewa Bulanan 2 1.09 3 1.45 1 0.46 8 5 14 1,83
Kontrakan 6 3.26 25 12.08 8 3.70 8 5 47 6,13
95.6 95.8
Milik sendiri 176 179 86.47 207 144 9 706 92,05
5 3
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data Primer 2018
Dari tabel 31 didaptkan Distribusi penduduk Desa Hulawa Kecamatan

Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan status kepemilikan rumah. Yang

terbanyak yaitu milik sendiri sebanyak 706 KK (92,05%), dan yang paling sedikit

sewa bulanan hanya 14 KK (1,83%).

40
Tabel 32
Distribusi Keluarga Berdasarkan Atap Rumah
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Atap Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Rumah Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Sirap 6 3.26 10 5.43 7 3.24 2 1.25 25 3,26
Seng 171 92.93 197 107.07 208 96.30 158 98.75 734 95,70
Genteng 7 3.80 0 0.00 1 0.46 0 0.00 8 1,04
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 32 didapatkan Distribusi penduduk Desa Hulawa Kecamatan

Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan atap rumah. Yang terbanyak yaitu

pandangan seng sebanyak 734 KK (95,70%), dan yang paling sedikit genteng

hanya 8 KK (1,04%).

Tabel 33
Distribusi Keluarga Berdasarkan Jendela/Lubang angin
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Atap
Rumah Jumlah Jumla
% Jumlah % % Jumlah %
h
100.0
Ya 184 100.00 207 100.00 216 160 100.00 767 100
0
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 33 didapatkan Distribusi keluarga di Desa Hulawa Kecamatan

Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan Jendela. Semua KK (100%) memiliki

jendela.

Tabel 34
Distribusi Atap Rumah Berdasarkan Pencahayaan
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Atap
Rumah Jumla Jumla Jumla
% % % Jumlah %
h h h
Baik 153 83.15 202 109.78 181 83.80 145 90.63 681 88,79

41
Kurang 15 8.15 5 2.72 20 9.26 2 1.25 42 5,48
Cukup 16 8.70 0 0.00 15 6.94 13 8.13 44 5,74
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018

Dari tabel 34 didapatkan Distribusi atap rumah Desa Hulawa Kecamatan

Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan Pencahayaan Rumah. Yang terbanyak

yaitu pandangan baik sebanyak 681 KK (88,79%), dan yang paling sedikit kurang

hanya 42 KK (5,48%).

Tabel 35
Distribusi Rumah Berdasarkan Penerangan
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo

Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %


Penerangan Jumla Jumla Jumla
% % Jumlah % %
h h h
Listrik 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 35. didapatkan Distribusi rumah Desa Hulawa Kecamatan

Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan Penerangan. Semuanya sudah

menggunakan listrik (100 %).

Tabel 36
Distribusi Keluarga Berdasarkan Lantai Rumah
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Lantai
Jumla Jumla (n) %
rumah % % Jumlah % Jumlah %
h h
Tanah 0 0.00 3 1.45 1 0.46 8 5.00 12 1,56
Papan 1 0.54 0 0.00 1 0.46 0 0.00 2 0,26
Plester 91 49.46 144 69.57 134 62.04 99 61.88 468 61,02
Ubin 92 50.00 60 28.99 80 37.04 53 33.13 285 37,16
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data Primer 2018

42
Dari tabel 36. didapatkan distribusi penduduk di Desa Hulawa

Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan lantai rumah. Yang

terbanyak yaitu plester sebanyak 468 KK (61,02%), dan yang paling sedikit papan

hanya 2 KK (0,26%).

Tabel 37
Distribusi Keluarga Berdasarkan Vektor
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Vektor Jumla Jumla (n) %
% % Jumlah % Jumlah %
h h
78.2
Lalat 134 72.83 113 61.41 169 89 55.63 505 65,84
4
13.8
Nyamuk 36 19.57 93 50.54 30 52 32.50 211 27,51
9
Kecoa 8 4.35 0 0.00 8 3.70 `14 8.75 30 3,91
Kucing 6 3.26 1 0.54 9 4.17 5 3.13 21 2,74
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 37. didapatkan distribusi keluarga di Desa Hulawa Kecamatan

Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan Vektor. Yang terbanyak yaitu lalat

sebanyak 505 KK (65,84%), dan yang paling sedikit kucing hanya 21 KK

(2,74%).

Tabel 38
Distribusi keluarga Berdasarkan Kebersihan Rumah
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Kebersihan
Jumla Jumla Jumla (n) %
Rumah Jumlah % % % %
h h h
Bersih 150 81.52 143 77.72 188 87.04 106 66.25 587 76,53
Cukup
34 18.48 64 34.78 28 12.96 54 33.75 180 23,47
Bersih
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018

43
Dari tabel 38. didapatkan distribusi keluarga di Desa Hulawa Kecamatan

Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan kebersihan rumah. Yang terbanyak yaitu

bersih sebanyak 587 KK (76,53%), dan yang paling sedikit cukup bersih hanya

180 KK (23,47%).

Tabel 39
Distribusi Keluarga Berdasarkan Rumah yang Memiliki Halaman di Sekitar
Rumah di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Memiliki
Juml Jumla Juml (n) %
Halaman Jumlah % % % %
ah h ah
Bersih 145 78.80 169 81.64 173 80.09 121 75.63 608 79,
Tidak
39 21.20 38 18.36 43 19.91 39 24.38 159 20,
Bersih
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767 10
Data primer 2018

Dari tabel 39. didapatkan bahwa distribusi penduduk di Desa Hulawa

Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan yang memiliki halaman

rumah. Yang terbanyak yaitu bersih sebanyak 608 KK (79,27%), dan yang paling

sedikit tidak bersih hanya 63 KK (20,73%).

2.7.10.2. SUMBER AIR

Tabel 40
Distribusi Keluarga Berdasarkan Kondisi Ketersedian Sumber Air di Desa
Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Ketersediaa Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n)
n sumber Jumla Jumla
Jumlah % Jumlah % % %
Air h h
Ya 166 90.22 186 173.83 197 91.2 145 90.63 694
Tidak 18 9.78 21 19.63 19 8.8 15 9.38 73
Jumlah 184 100.0 207 193.46 216 100 160 100.0 767

44
Data Primer 2018
Dari tabel 40. didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa

berdasarkan kondisi ketersediaan sumber air Yang terbanyak yaitu ya sebanyak

694 KK (90,48%), dan yang paling sedikit tidak hanya 73 KK (9,52%).

Tabel 41
Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Sumber air di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Jenis
Sumber Air Juml %
Juml
%
Juml
%
Juml
%
ah ah ah ah
Sumur Gali 6 3.26 13 6.28 67 31.02 17 10.63 86 12,39
Ledeng 47 25.54 52 25.12 14 6.48 10 6.25 140 20,17
Sumur
0 0.00 1 0.48 2 0.93 1 0.63 4 0,58
Pompa
Sumur Bor 131 71.20 141 68.12 133 61.57 132 82.50 464 66,86
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 694 100
Data Primer 2018
Dari tabel 41. didapatkan bahwa distribusi keluarga di di Desa Hulawa

Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo berdasarkan Sumber air Yang terbanyak

yaitu sumur bor sebanyak 464 KK (66,86%), dan yang paling sedikit sumur

pompa hanya 4 KK (0,58%).

Tabel 42
Distribusi Keluarga Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air di
Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 4
Kondisi Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 (n) %
Penampung
an Air Jum Jum Jum Jum
% % % %
lah lah lah lah

45
Tertutup 167 90.76 194 181.31 200 92.59 142 88.75 703 91,66
Terbuka 17 9.24 13 12.15 16 7.41 18 11.25 64 8,34
Jumlah 184 100.0 207 193.46 216 100.0 160 100.0 767 100
Data Primer 2018
Dari tabel 42. didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa

berdasarkan kondisi penampungan air Yang terbanyak yaitu tertutup sebanyak

703 KK (91,66%), dan yang paling sedikit terbuka hanya 64 KK (8,34%).

Tabel 43
Distribusi Keluarga Berdasarkan Kondisi Pengurasan Tempat
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 4
Kondisi Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 (n)
Pengurasa
n Tempat Juml
% Jumlah % Jumlah % Jumlah %
ah
Tidak
pernah 0 0 1 0.48 0 0 0 0 1
dilakukan
<3 hari 45 24.46 49 23.67 59 27.31 27 16.88 180
>3 hari 139 75,54 157 75.85 157 72.69 133 83.13 586
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767
Data primer 2018

Dari tabel 43. didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa

berdasarkan kondisi pengurasan air Yang terbanyak yaitu > 3 hari sebanyak 586

KK (76,4%), dan yang paling sedikit tidak pernah hanya 1 KK (0,13%).

Tabel 44
Distribusi Keluarga Berdasarkan penggunaan air
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Kondisi Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
penggunaan
Air Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Dimasak 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100

46
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018

Dari tabel 44. didapatkan bahwa penggunaan air di desa Hulawa

berdasarkan kondisi yaitu semuanya dimasak ( 100.00%).

Tabel 45
Distribusi Keluarga Berdasarkan Kondisi Air dalam Penampungan di Desa
Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Kondisi
Air Jum Jum Jum Jum
% % % %
lah lah lah lah
Berbau 13 7.07 31 14.98 23 10.65 17 11.72 65 9,37
Berasa 11 5.98 18 8.70 11 5.09 5 3.45 40 5,76
Berwarna 41 22.28 32 15.46 63 29.17 53 36.55 171 24,64
Tidak
119 64.67 126 60.87 119 55.09 85 58.62 418 60,23
Berbau
110.3
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 694 100
4
Data primer 2018
Dari tabel 45. di dapatkan untuk kondisi air Yang terbanyak yaitu tidak 3B

sebanyak 418 KK (60,23%), dan yang paling sedikit berasa hanya 40 KK

(5,76%).

Tabel 46
Distribusi Keluarga Berdasarkan kondisi jarak air
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Kondisi
Juml Juml Juml Juml
Jarak Air % % % %
ah ah ah ah
<10 m 179 97.28 183 88.41 195 90.28 147 101.38 686 98,85
>10 m 5 2.72 24 11.59 21 9.72 13 8.97 8 1,15
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 110.34 694 100

47
Data primer 2018

Dari tabel 46. didapatkan bahwa kondisi jarak air di desa Hulawa

berdasarkan kondisi Yang terbanyak yaitu < 10 m sebanyak 686 KK (98,85%),

dan yang paling sedikit 1,15 hanya 63 KK (8,21%).

2.7.10.3 PEMBUANGAN LIMBAH

Tabel 47
Distribusi Keluarga Berdasarkan ketersediaan air limbah di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n)
Ketersediaan
air limbah Jumla Jumla Juml
Jumlah % % % %
h h ah
Ya 161 87.50 168 81.16 168 77.78 110 68.75 607
Tidak 23 12.50 39 18.84 48 22.22 50 31.25 160
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767
Data primer 2018

Dari tabel 47. didapatkan distribusi keluarga didesa hulawa berdasarkan

ketersediaan air limba Yang terbanyak yaitu memiliki sebanyak 607 KK

(79,14%), dan yang paling sedikit tidak hanya 160 KK (20,86%).

Tabel 48
Distribusi Keluarga Berdasarkan Tempat Pembuangan Limbah di Desa
Hulawa Kecamatan Telagakabupaten Gorontalo
Tempat Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Pembuangan Juml Juml Juml Juml (n) %
% % % %
Limbah ah ah ah ah
Got 73 39.67 122 58.94 37 22.02 27 16.88 232 38,22
Sungai 37 20.11 0 0.00 59 35.12 35 21.88 106 17,46

48
Selokan 9 4.89 23 11.11 63 37.50 80 50.00 113 18,62
Dibuang
51 27.72 49 23.67 49 29.17 10 6.25 118 19,44
Sembarangan
Bak
Penampunga 14 7.61 13 6.28 8 4.76 8 5.00 38 6,26
n
Jumlah 184 100.00 207 100.00 216 128.57 160 100.00 607 100
Data primer 2018
Dari tabel 48. didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa

berdasarkan jenis tempat pembuangan limbah, Yang terbanyak yaitu di got

sebanyak 232 KK (38,22%), dan yang paling sedikit bak penampungan hanya 38

KK (6,26%).

Tabel 49
Distribusi Keluarga Berdasarkan Kondisi Pembuangan Limbah di Desa
Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Kondisi Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Pembuangan Jum Juml Juml Juml
% % % %
Limbah lah ah ah ah
Tertutup
23 14.29 33 15.94 10 5.95 7 4.38 57 9,39
Lancar
Tertutup 16.8
51 31.68 127 61.35 47 27.98 27 221 36,41
Tergenang 8
Terbuka 26.8
25 15.53 1 0.48 27 16.07 43 72 11,86
Lancar 8
Terbuka 51.8
85 52.80 46 22.22 132 78.57 83 257 42,34
Tergenang 8
114.2 128.5
Jumlah 184 207 100.0 216 160 100 607 100
9 7
Data primer 2018
Dari tabel 49. didapatkan bahwa distribusi keluarga didesa hulawa

berdasarkan kondisi pembuangan limbah Yang terbanyak yaitu terbuka tergenang

sebanyak 257 KK (42,34%), dan yang paling sedikit tertutup lancar hanya 57 KK

(9,39%).

2.7.10.4 PEMBUANGAN SAMPAH


Tabel 50
Distribusi Keluarga Berdasarkan cara Pembuangan Sampah

49
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Tempat Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Pembuangan Jumla (n) %
Sampah Jumlah % % Jumlah % Jumlah %
h
Dibakar 111 60.33 124 59.90 116 53.70 60 37.50 453 59,06
Ditimbun 29 15.76 24 11.59 53 24.54 53 33.13 140 18,25
Disungai 21 11.41 18 8.70 15 6.94 15 9.38 59 7,69
Disembarang
23 12.50 41 19.81 32 14.81 32 20.00 115 14,99
tempat
100.0 100.0
Jumlah 184 100.00 207 100.00 216 160 767 100
0 0
Data primer 2018

Dari tabel 50. didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa

berdasarkan tempat pembuangan sampah. Yang terbanyak yaitu dibakar sebanyak

453 KK (59,06%), dan yang paling sedikit disungai hanya 59 KK (7,69%).

Tabel 51
Distribusi Keluarga Berdasarkan Keadaan tempat Penampungan Sampah
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 4
Kondisi Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 (n) %
Penampungan
Ju
Sampah Jum Jum Jum
% % % m %
Sementara lah lah lah
lah
Terpelihara 71 38.59 39 18.84 90 41.67 75 46.88 259 33,77
Tidak
113 61.41 168 81.16 126 58.33 85 53.13 508 66,23
terpelihara
100.0 100.0
Jumlah 184 207 216 100.00 160 100.00 767 100
0 0
Data primer 2018
Berdasarkan tabel 51. distribusi penduduk desa Hulawa berdasarkan

kondisi pembuangan sampah sementara Yang terbanyak yaitu tidak terpelihara

sebanyak 508 KK (66,23%), dan yang paling sedikit terpelihara hanya 259 KK

(33,77 %).

2.7.10.5 KEPEMILIKAN KANDANG TERNAK


Tabel 52
Distribusi Keluarga Berdasarkan Rumah yang Memiliki Kandang Ternak

50
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Memiliki Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Kandang Juml Juml
Jumlah % Jumlah % % %
Ternak ah ah
Ya 18 9.78 12 5.80 18 8.33 110 68.75 62 8,08
Tidak 166 90.22 195 94.20 198 91.67 50 31.25 705 91,92
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 52. didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa

berdasarkan memiliki kandang ternak, Yang terbanyak yaitu tidak memiliki

sebanyak 705 KK (91,92%), dan yang paling sedikit memiliki hanya 62 KK (8,08

%).

Tabel 53
Distribusi Keluarga Berdasarkan cara Pemanfaatan Kotoran kandang
diDesaHulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Cara Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Pemanfaata
(n) %
n Kotoran Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Kandang
Ditampung 0 0.00 0 0.00 4 22.22 3 21.43 7 11,29
Ditimbun 15 83.33 8 66.67 12 66.67 10 71.43 45 72,58
Dibuang
2 11.11 3 25.00 2 11.11 1 7.14 8 12,9
Sembarangan
Lain – lain 1 5.56 1 8.33 0 0.00 0 0.00 2 3,23
100.0 100.0 100.0 100.0
Jumlah 18 12 18 14 62 100
0 0 0 0
Data primer 2018
Dari tabel 53. Distribusi keluarga berdasrkan cara pemanfaatan kotoran

kandang didesa hulawa Yang terbanyak yaitu ditimbun sebanyak 45 KK (72,58%),

dan yang paling sedikit lain-lain hanya 2 KK (3,23 %).

2.7.10.6 PEMBUANGAN KOTORAN / TINJA


Tabel 54
Distribusi Keluarga Berdasarkan ketersediaan Jamban
DiDesa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Ketersediaan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %

51
Jamban Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Ya 162 88.04 186 89.86 191 88.43 151 94.38 690 89,96
Tidak 22 11.96 21 10.14 25 11.57 9 5.63 77 10,04
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 54. Didapatkan Distribusi Keluarga Berdasarkan ketersediaan

Jamban DiDesa Hulawa. Yang terbanyak yaitu ya sebanyak 690 KK (89,96%),

dan yang paling sedikit tidak hanya 77 KK (10,04 %).

Tabel 55
Distribusi Keluarga Berdasarkan jenis Jamban
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Jenis
Juml Juml Jum Juml
Jamban % % % %
ah ah lah ah
Kolam 6 3.70 16 8.60 3 1.57 3 1.99 28 4,06
Cemplung 16 9.88 13 6.99 24 12.57 18 11.92 71 10.29
Septi Tank 140 86.42 157 84.41 164 85.86 130 86.09 591 85,65
Jumlah 162 100.0 186 100.0 191 100.0 151 100.0 690 100
Data primer 2018

Dari tabel 55. didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa

berdasarkan jenis jamban, Yang terbanyak yaitu septic tank sebanyak 591 KK

(85,65%), dan yang paling sedikit kolam hanya 28 KK (4,06 %).

Tabel 56
Distribusi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB /BAK
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Tempat
Juml Juml Juml Juml (n)
BAB/BAK % % % %
ah ah ah ah
Jamban
2 1.23 16 8.60 0 0.00 0 0.00 18
Emplung
Sungai 5 3.09 0 0.00 4 2.09 4 2.65 13
Jamban
155 95.68 170 91.40 187 97.91 147 97.35 659 9
Angsatrisme
Jumlah 162 100.0 186 100.0 191 100.0 151 100.0 690

52
Data primer 2018

Dari tabel 56. didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa

berdasarkan tempat BAB / BAK Yang terbanyak yaitu jamban angsatrisme

sebanyak 659 KK (95,51%), dan yang paling sedikit sungai hanya 13 KK (1,88

%).

Tabel 57
Distribusi Keluarga Berdasarkan kondisi jamban
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Kondisi
jamban Juml Juml Juml Juml
% % % %
ah ah ah ah
Terpelihar 100.0 97.9 677 98,12
157 96.91 186 187 147 97.35
a 0 1
Tidak 13 1,88
5 3.09 0 0.00 4 2.09 4 2.65
terpelihara
100.0 100.0 100. 100.0 690 100
Jumlah 162 186 191 151
0 0 00 0
Data primer 2018
Dari tabel 57. Didapatkan Distribusi Keluarga Berdasarkan kondisi

jamban di Desa Hulawa. Yang terbanyak yaitu terpelihara sebanyak 677 KK

(98,12%), dan yang paling sedikit tidak terpelihara hanya 13 KK (1,88 %).

Tabel 58
Distribusi Keluarga Berdasarkan jarak sumber air tempat pembuangan di
Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
(n)
Jarak sumber Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
air ketempat
pembuangan Juml Jum Juml Juml
% % % %
ah lah ah ah
<10 m 7 4.32 2 1.08 4 2.09 4 2.65 17 2
97.9 97.3 673 9
>10 m 155 95.68 184 98.92 187 147
1 5
Jumlah 162 100 186 100 191 100 151 100 690 1
Data primer 2018

53
Dari tabel 58. Didapatkan Distribusi Keluarga Berdasarkan jarak sumber air

tempat pembuangan di Desa Hulawa. Yang terbanyak yaitu > 10 m sebanyak

673KK (97,54%), dan yang paling sedikit < 10 m hanya 17 KK (2,46 %).

2.7.11 KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI


Tabel 59
Distribusi Keluarga Berdasarkan Media Informasi tentang kesehatan
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Media (n)
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
informasi
tentang Juml Juml Juml Juml
kesehatan % % % %
ah ah ah ah
TV 152 82.61 147 71.01 164 75.93 123 76.88 586
Edaran DARI 33
10 5.43 9 4.35 9 4.17 5 3.13
DESA
Radio 5 2.72 34 16.43 33 15.28 23 14.38 95
Penyuluhan DI 53
PKM/ 17 9.24 17 8.21 10 4.63 9 5.63
POSYANDU
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767
Data primer 2018

Dari tabel 59. didapatkan distribusi Keluarga Berdasarkan Media

Informasi tentang kesehatan di Desa Hulawa Yang terbanyak yaitu TV sebanyak

586 KK (76,4%), dan yang paling sedikit edaran dari desa hanya 33 KK (4,3 %).

Tabel 60
Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Transportasi
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo

54
(n)
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Jenis
Transpotasi Juml Juml Juml Juml
% % % %
ah ah ah ah
Angkutan 141
38 20.65 38 18.36 39 18.06 26 16.25
Umum
Kenderaan 626
146 79.35 169 81.64 177 81.94 134 83.75
Sendiri
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.00 160 100.0 767
Data primer 2018

Dari tabel 60. didapatkan Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis

Transportasi di Desa Hulawa Yang terbanyak yaitu kendaraan sendiri sebanyak

626 KK (81,62%), dan yang paling sedikit angkutan umum hanya 141 KK

(18,38%).

Tabel 61
Distribusi Keluarga Berdasarkan cara pergi ketempat pelayanan kesehatan
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Cara pergi Dusun 4 (n) %
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3
ke tempat
pelayanan Juml Juml Juml Juml
kesehatan % % % %
ah ah ah ah
Jalan kaki 8 4.35 17 8.21 11 5.09 11 6.88 47 6,
naik sepeda 568 74
135 73.37 151 72.95 162 75.00 120 75.00
motor
naik 37 4,
10 5.43 10 4.83 9 4.17 8 5.00
andong
angkutan 115 14
31 16.85 29 14.01 34 15.74 21 13.13
umum
Jumlah 184 100.0 207 100.0 216 100.0 160 100.0 767 10
Data primer 2018

Dari tabel 61 didapatkan Distribusi Keluarga Berdasarkan cara pergi

ketempat pelayanan kesehatan di Desa Hulawa Yang terbanyak yaitu naik

sepeda motor sebanyak 568 KK (74,05%), dan yang paling sedikit naik andong

hanya 37 KK (4,82 %).

55
2.7.12 PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL
Tabel 62
Distribusi Keluarga Berdasarkan Anggota Keluarga
yang Menderita Sakit pada Satu Tahun Terakhir
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Anggota keluarga
Yang menderita sakit Juml
Juml Juml Juml
satu tahun terakhir ah % % % %
ah ah ah

YA 157 85,3 164 78,8 165 76,3 160 100 646 84,2
TIDAK 27 14,6 43 20,6 51 23,6 0 0 121 15,8
JUMLAH 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 62. didapatkan bahwa distribusi keluarga berdasarkan yang

memiliki anggota keluarga yang menderita sakit satu tahun terakhir di desa

Hulawa Yang terbanyak yaitu ya sebanyak 646 KK (84,2%), dan yang paling

sedikit tidak hanya 121 KK (15,8 %).

Tabel 63
Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Penyakit yang diderita
pada Satu Tahun Terakhir Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Jenis
Jumla Jumla Jumla Jumla
Penyakit % % % %
h h h h
28,6 27,8 27,8 28,1 18
ISPA 45 46 46 45 28,2
6 8 8 3 2
TBC 3 1,91 4 2,42 4 2,42 4 2,50 15 2,3

56
Asma 5 3,18 6 3,64 6 3,64 5 3,13 22 3,4
Typoid 3 1,91 4 2,42 4 2,42 4 2,50 15 2,3
Diare 3 1,91 4 2,42 4 2,42 3 1,88 14 2,2
DBD 0 0,00 1 0,61 0 0,00 0 0,00 1 0,2
14,0 13,3 13,9 13,7
Reumatik 22 22 23 22 89 13,8
1 3 4 5
11,4 12,1 11,5 11,2
DM 18 20 19 18 75 11,6
6 2 2 5
Kulit 6 3,82 6 3,64 6 3,64 7 4,38 25 3,9
Hipertens 33,1 30.9 32,1 32,5 20
52 51 53 52 32,2
i 2 0 2 0 8
64
Total 157 100 164 100 165 100 160 100 100
6
Data primer 2018

Dari tabel 63. didapatkan bahwa distribusi keluarga berdasarkan jenis

penyakit yang di derita satu tahun terakhir di desa Hulawa yang terbanyak yaitu

hipertensi sebanyak 208 KK (32,2%) dan yang paling sedikit DBD hanya 1 KK

(0,2%).

Tabel 64
Distribusi Keluarga Berdasarkan Cara Mengatasi Penyakit yang di derita
pada Satu Tahun Terakhir Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Cara
Juml Juml Juml Juml
Mengatasi % % % %
ah ah ah ah
54,3
Puskesmas 103 55,97 123 59,13 127 58,79 87 440 57,4
7
RS 6 3,26 9 4,32 7 3,24 9 5,62 31 4
Dokter umum 15 8,15 12 5,76 17 7,87 7 4,37 51 6,6
Dokter
7 3,80 4 1,92 2 0,92 5 3,12 18 2,3
spesialis
Perawat/bida 10,6
26 14,13 27 12,98 31 14,35 17 101 13,2
n 2
Dukun 2 1,08 5 2,40 2 0,92 6 3,75 15 2
Obat sendiri 7 3,80 10 4,80 13 6,01 7 4,37 37 4,8
13,7
Dibiarkan 18 9,78 17 8,17 17 7,87 22 74 9,6
5
Total 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018

57
Dari tabel 64. didapatkan bahwa distribusi keluarga berdasarkan cara

mengatasi penyakit yang di derita satu tahun terakhir di desa Hulawa yang

terbanyak yaitu Puskesmas sebanyak 440 KK (57,4%) dan yang paling sedikit

Dukun hanya 15 KK (2%).

2.7.13. MASALAH MATERNAL / KESEHATAN IBU DAN KB


Tabel 65
DistribusiKeluargaBerdasarkanIbuHamil di
DesaHulawaKecamatanTelagaKabupatenGorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Ibu
Jumla Jumla Jumla Jumla
Hamil % % % %
h h h h
Ya 4 2,17 3 1,45 2 0,93 2 1,25 11 1,4
Tidak 180 97,83 204 98,55 214 99,07 158 98,75 756 98,6
Jumla 100,0
184 100,00 207 100,00 216 160 100,00 767 100
h 0
Data primer 2018
Dari 65 tabel didapatkan bahwa distribusi Keluarga di desa hulawa

Berdasarkan ibu hamil yang terbanyak yaitu Tidak sebanyak 756 KK (98,6%)

dan yang paling sedikit ya hanya 11 KK (1,4%).

Tabel 66
DistribusiKeluargaBerdasarkanUmurKehamilan Di
DesaHulawaKecamatanTelagaKabupatenGorontalo

Umur Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %


Kehamila
n Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Trimester 1 2 50.00 2 66.67 2 100 2 100 8 72,7
Trimester 2 2 50.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2 18,2
Trimester 3 0 0.00 1 33.33 0 0.00 0 0.00 1 9,1
Jumlah 4 100 3 100 2 100 2 100 11 100
Data primer 2018
Dari tabel 66 didapatkan distribusi keluarga berdasarkan umur kehamilan.

yang terbanyak yaitu trimester 1 sebanyak 8 jiwa (72,7%) dan yang paling sedikit

trimester 3 hanya 1 KK (9,1%).

58
Tabel 67
Distribusi Keluarga Berdasarkan Ibu hamil yang memeriksakan kehamilan
Di DesaHulawaKecamatanTelagaKabupatenGorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Ibu Hamil Yang
Juml Juml Juml Juml
Memeriksakan Diri % % % %
ah ah ah ah
Ya 4 100 1 50 2 66.67 2 100 9 81,8
Tidak 0 0 1 50 1 33.33 0 0 2 18,2
Jumlah 4 100 2 100 3 100 2 100 11 100
Data primer 2018
Berdasarkan tabel 67 distribusi penduduk berdasarkan ibu hamil yang

memeriksakan kehamilan, yang terbanyak yaitu ya sebanyak 9 jiwa (81,8%) dan

yang paling sedikit tidak hanya 2 jiwa (18,2%).

Tabel 68
Distribusi Keluarga Berdasarkan tempat pemeriksaan kehamilan
diDesa Hulawa KecamatanTelaga Kabupaten Gorontalo
Tempat Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Pemeriksaan Jumla Jumla Jumla Jumla
% % % %
kehamilan h h h h
Puskesmas 3 75 2 66,7 1 50 1 50 7 63,6
Rumah Sakit 1 25 1 33,3 1 50 1 50 4 36,4
10 10 11 100
Jumlah 4 3 100 2 100 2
0 0
Data primer 2018
Dari tabel 68 didapatkan distribusi keluarga di desa hulawa kabupaten

Gorontalo berdasarkan tempat pemeriksaan kehamilan yang terbanyak yaitu

Puskesmas sebanyak 7 jiwa (63,6%) dan yang paling sedikit rumah sakit hanya 4

KK (36,4%).

Tabel 69
Distribusi Keluarga Berdasarkan Alasan Ibu hamil
yang tidak memeriksakan kehamilan Di DesaHulawa Kecamatan Telaga

59
kabupaten Gorontalo
Alasan Ibu Hamil Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun4 (n) %
Yang Tidak
Memeriksakan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Diri
TidakPunya Waktu 0 0 1 100 0 0 0 0 1 50
Menganggap tidak 1 50
0 0 0 0 1 100 0 0
penting
Jumlah 0 0 1 100 1 100 0 0 2 100
Data primer 2018
Berdasarkan tabel 69, distribusi penduduk berdasarkan alasan ibu hamil

yang tidak memeriksakan masing-masing dengan alasan tidak punya waktu dan

menganggap tidak penting.

Tabel 70
Distribusi Keluarga Berdasarkan status imunisasi TT ibu hamil
Di DesaHulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo

Status Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %


Imunisasi TT Jumla Jumla Jumla
Ibu Hamil % Jumlah % % %
h h h
Lengkap 2 50 3 100 0 0 0 0 5 45,5
10
Belum Lengkap 2 50 0 0 2 2 100 6 54,5
0
10
Jumlah 4 100 3 100 2 2 100 11 100
0
Data Primer 2018
Dari tabel 70 didapatkan distribusi tentang status imunisasi TT ibu hamil

didesa hulawa . yang terbanyak yaitu belum lengkap sebanyak 6 jiwa (54,5%)

dan yang paling sedikit lengkap hanya 5 jiwa (45,5%).

Tabel 71
Distribusi Keluarga Berdasarkan Ibu Hamil yang Memiliki KMS
Di Desa Hulawa KecamatanTelaga Kabupaten Gorontalo

60
Ibu Hamil Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Yang Memiliki
KMS Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Ya 4 100 3 100 2 100 2 100 11 100
Jumlah 4 100 3 100 2 100 2 100 11 100
Data Primer 2018

Dari tabel 71 didapatkan distribusi ibu hamil yang memiliki KMS didesa

hulawa semuanya sudah memiliki KMS (100%).

Tabel 72
Distribusi Keluarga Berdasarkan Ibu Hamil yang Mengikuti Senam Hamil
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
(n
Ibu Hamil Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 %
)
Yang Melakukan
Jumla Jumla
Senam Jumlah % % %
h h
Ya 3 75 3 100 1 50 2 100 9 82
Tidak 1 25 0 0 1 50 0 0 2 18
Jumlah 4 100 3 100 2 100 2 100 11 100
Data Primer 2018

Dari tabel 72 didapatkan distribusi ibu hamil yang mengikuti senam

hamil didesa hulawa yang terbanyak yaitu ya sebanyak 9 jiwa (82%) dan yang

paling sedikit tidak hanya 2 jiwa (18%).

Tabel 73
Distribusi Keluarga Berdasarkan Jumlah Ibu Menyusui
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo

Ibu Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4


(n) %
Menyusui Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Ya 19 10,32 21 10,14 11 5,09 5 3,13 56 7,4
94,9 711 92,6
Tidak 165 89,67 186 89,86 205 155 96,88
1
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 767
Data Primer 2018

61
Dari tabel 73 didapatkan distribusi jumlah ibu menyusui didesa hulawa .
yang terbanyak yaitu tidak sebanyak 711 KK (92,6%) dan yang paling sedikit ya
hanya 56 KK (7,4%).
Tabel 74
Distribusi Keluarga Berdasarkan Lama Menyusui
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Lama
Jumla Jumla (n) %
Menyusui Jumlah % % %
h h
< 1 Bulan 1 5.26 2 9.52 1 9.09 0 0 4 7,2
1 - 4 Bulan 1 5.26 1 4.76 6 54.55 2 40 10 17,8
5 - 12 Bulan 6 31.58 18 85.71 3 27.27 3 60 30 53,6
> 12 Bulan 11 57.89 0 0.00 1 9.09 0 0 12 21,4
Jumlah 19 100 21 100 11 100 5 100 56 100
Data primer 2018
Dari tabel 74 didapatkan Distribusi lama menyusui di desa Hulawa. yang
terbanyak yaitu 5-12 bulan sebanyak 30 jiwa (53,6%) dan yang paling sedikit < 1
bulan hanya 4 jiwa (7,2%)

Tabel 75
Distribusi Keluarga Berdasarkan Pasangan Usia Subur
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo

Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %


PUS Jumla Jumla
% % Jumlah %
h h
32,0
Ya 59 69 33,33 84 38,89 52 32,5 261 34,4
7
67,9
Tidak 125 138 66,67 132 61,11 108 67,5 503 65,6
3
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018
Dari table 75 didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa
berdasarkan pasangan usia subur sebanyak 261 KK (34,4%).

62
Tabel 76
Distribusi Keluarga Berdasarkan Akseptor KB
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Akseptor
Jumla (n) %
KB Jumlah % % Jumlah %
h
YA 25 42.37 31 44.93 52 61.90 17 32.69 125 47,3
TIDAK 34 57.63 38 55.07 32 38.10 35 67.31 139 52,7
Jumlah 59 100 69 100 84 100 52 100 264 100
Data primer 2018
Dari tabel 76. didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa
berdasarkan akseptor sebanyak 125 jiwa (47,3%).
Tabel 77
DistribusiKeluargaBerdasarkanJenisKontrasepsi Yang Di Pakai Di
DesaHulawaKecamatanTelagaKabupatenGorontalo

Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %


Jenis
Jum Juml Jum
Kontrasepsi % % %
lah ah lah
IUD 0 0,00 5 16,13 4 7,69 1 5,88 10 8
Suntik 11 44,00 18 58,06 29 55,77 10 58,82 68 54,4
Pil 12 48,00 8 25,81 13 25,00 4 23,53 37 29,6
Implan 2 8,00 0 0,00 6 11,54 2 11,76 10 8
Jumlah 25 100 31 100 52 100 17 100 125 100
Data primer 2018
Dari tabel 77 didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa
berdasarkan jenis kontrasepsi yang dipakai terbanyak suntik sebanyak 68 jiwa
(54,4%).

Tabel 78
Distribusi Keluarga Berdasarkan Alasan tidak KB
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Alasan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
(n) %
tidak KB Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Dilarang 0,0
0 0,0 1 2,63 0 0,0 0 1 0,7
Suami 0
0,0
Agama 0 0,0 1 2,63 0 0,0 0 1 0,7
0
Tidak 10,5 0,0
0 0,0 4 7 21,88 0 11 7,9
Tahu 3 0
Lain-Lain 34 100 32 84,2 25 78,13 35 100 126 90,6

63
1
Jumlah 34 100 38 100 32 100 35 100 139 100
Data primer 2018
Dari tabel 78 didapatkan bahwa distribusi penduduk di desa Hulawa
sebagian besar karena faktor lainnya sebanyak 126 jiwa (90,6%).

2.7.14. BAYI , BALITA , USIA SEKOLAH, REMAJA, PREMENOPAUSE,


ORANG LANJUT USIA/LANSIA
Tabel 79
Distribusi Keluarga Yang Memiliki Bayi dan Balita
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Memiliki
Balita Jumla Jumla Jumla Jumla
% % % %
h h h h
Ya 46 25 17 8.21 53 24.54 18 11.25 134 17,5
Tidak 138 75 190 91.79 163 75.46 142 88.75 633 82,5
Jumlah 184 100 207 100 216 100 160 100 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 79 didapatkan Distribusi penduduk yang memiliki bayi dan balita.
sebanyak 134 KK (17,5 %).

Tabel 80
Distribusi Keluarga Berdasarkan Bayi dan Balita Yang Dibawa Ke
Posyandu
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Balita Dibawa
(n) %
Ke Posyandu Jumla %
Jumla
%
Jumla
%
h h h
94.4
Ya 45 22.84 17 100 53 100 17 132 99,3
4
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 5.56 1 0,7
Jumlah 45 100 17 100 53 100 18 100 133 100
Data primer 2018
Distribusi balita yang di bawa ke posyandu sebanyak 132 jiwa (99,3 %).

64
Tabel 81
Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Alasan Tidak Ke Posyandu Di Desa
Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Alasan Tidak Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Ke Posyandu Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tidak Ada Waktu 0 0 0 0 0 0.00 1 100 1 100
Jumlah 0 0 0 0 0 0.00 1 100 1 100
Data primer 2018
Dari tabel 81. Didapatkan Distribusi alasan balita tidak ke posyandu hanya 1
jiwa (100.00%) yang tidak membawa balita ke posyandu dengan alasan tidak ada
waktu.
Tabel 82
Distribusi Bayi dan Balita yang Mempunyai KMS Di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Bayi Dan Balita Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Yang Memiliki Jumla
Jumlah % Jumlah % %
Kms h
91.1
Ya 41 16 94.12 52 98.11 18 100 127 95,5
1
Tidak 4 8.89 1 5,88 1 1,89 0 0 6 4,5
Jumlah 45 100 17 100 53 100 18 100 133 100
Data primer 2018

Dari tabel 82 didapatkan Distribusi Anak yang memiliki KMS di desa


Hulawa berjumlah 127 KK (95,5%).

Tabel 83
Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Alasan tidak Mempunyai KMS
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Alasan Tidak Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Jumla Jumla Jumla
Memiliki Kms % % %
h h h
10
Hilang 4 1 100 1 100 0 0 6 100
0
10
Jumlah 4 1 100 1 100 0 0 6 100
0
Data primer 2018

65
Dari tabel 82 didapatkan Distribusi Bayi dan Balita berdasarkan Alasan
tidak Memiliki KMS Seluruh Bayi dan Balita yang tidak memiliki KMS alannya
“Hilang” (100%).
Tabel 84
Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Pemberian Vitamin A
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Bayi Dan Balita Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Yang Mendapat Jumla Jumla Jumla
% % %
Vit A h h h
Ya 38 84.4 15 88.3 49 92.5 16 88.9 118 88,7
Tidak 7 15.6 2 11.7 4 7.5 2 11.1 15 11,3
Jumlah 45 100 17 100 53 100 18 100 133 100
Data primer 2018

Dari tabel 84 didapatkan Distribusi bayi dan balita yang mendapat vitamin
A berjumlah 118 KK (88.7%).
Tabel 85
Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Pemberian Vitamin A
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Alasan Tidak (n
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 %
Diberi )
Jumla Jumla Jumla
Vitamin A % % %
h h h
Belum Cukup 10
5 71.4 2 100 4 100 2 13 86,7
Umur 0
Tidak Tau
2 28.6 0 0 0 0 0 0 2 13,3
Manfaat
10
Jumlah 7 100 2 100 4 100 2 15 100
0
Data primer 2018

Dari tabel 85 didapatkan Distribusi Bayi dan Balita berdasarkan Alasan


tidak diberi Vitamin A sebagian besar karena belum cukup umur yaitu 13 KK
(86,7%).

Tabel 86
Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Imunisasi Dasar
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Bayi Dan Balita Yang Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %

66
Telah Diimunisasi Jumla Jumla
% % Jumlah %
Dasar h h
10
Ya 46 100 17 100 53 18 100 134 100
0
10
Jumlah 46 100 17 100 53 18 100 134 100
0
Data primer 2018

Dari tabel 86 didapatkan Distribusi Bayi dan Balita yang di Imunisasi


Dasar Seluruhnya telah di Imunisasi Dasar sesuai usianya (100%).

Tabel 87
Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Jenis Imunisasi Dasar
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Imunisasi Yang
Jumla Jumla Jumla (n) %
Didapatkan % % %
h h h
Bcg + Polio 1 2 4.35 1 5.88 3 5.6 1 5.5 7 5,2
Dpt/Hb 1 + Polio 2 6 13.04 2 11.76 6 11.3 2 11.1 16 11,1
Dpt/Hb 2 + Polio 3 3 6.52 2 11.76 6 11.3 2 11.1 13 11,1
Dpt/Hb 3 + Polio 4 13 28.26 5 29.41 11 20.7 5 27.7 34 27,7
Campak 22 47.83 7 41.18 27 50.9 8 44.4 64 44,4
13
Jumlah 46 100 17 100 53 100 18 100 100
4
Data primer 2018

Dari tabel 87 didapatkan Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Jenis


Imunisasi Dasar Di Desa Hulawa yang terbanyak sudah diimunisasi yaitu campak
sebanyak 64 jiwa (44,4%) dan yang paling sedikit big+polio 1 hanya 7 jiwa
(5,2%).

Tabel 88
Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan yang Sakit Saat Ini
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Bayi Dan
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Balita
Yang Sakit Jumlah % Jumla % Jumla %

67
Saat Ini h h
23.
Ya 11 24.4 4 14 26.4 7 38.9 36 27,1
5
76.
Tidak 34 75.6 13 39 73.56 11 61.1 97 72,9
5
Jumlah 45 100 17 100 53 100 18 100 133 100
Data primer 2018

Dari tabel 88 didapatkan Distribusi Bayi dan Balita yang sakit saat ini.
sebanyak 36 jiwa (27,1%).
Tabel 89
Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Jenis Penyakit yang di derita saat ini
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Jenis Penyakit
(n) %
Bayi Dan Balita Jumla %
Jumla
%
Jumla
%
h h h
Ispa 10 90.9 2 50 12 85.7 5 71.5 29 80,6
Diare 1 9.1 2 50 2 14.3 2 28.5 7 19,4
10
Jumlah 11 100 4 14 100 7 100 36 100
0
Data primer 2018

Dari tabel 89 didapatkan Distribusi Bayi dan Balita berdasarkan Jenis


Penyakit yang diderita. yang terbanyak ispa sebanyak 29 jiwa (80,6%) dan yang
paling sedikit diare hanya 7 jiwa (19,4%).
Tabel 90
Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Tindakan Pengobatan Penyakit yang
diderita saat ini Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Tindakan Untuk Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Pengobatan Jumla Jumla Jumla Jumla (n) %
% % % %
Penyakit h h h h
Dibiarkan 2 18.2 1 25 2 14.3 1 14.3 6 16,7
Diobati Sendiiri 1 9.1 0 0 2 14.3 0 0 3 8,3
Sarana Pelayann
8 72.7 3 75 10 71.4 6 85.7 27 75
Kesehatan
Jumlah 11 100 4 100 14 100 7 100 36 100
Data primer 2018

Dari tabel 90 didapatkan Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Tindakan


Pengobatan Penyakit yang diderita saa ini Di Desa Hulawa yang terbanyak ke

68
sarana pelayanan kesehatan sebanyak 27 jiwa (75%) dan yang paling sedikit
diobati sendiri hanya 3 jiwa (8,3%).
Tabel 91
Distribusi Keluarga Berdasarkan Anak Usia Sekolah
Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Memiliki Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Jumla Jumla Jumla Jumla (n) %
Anak % % % %
h h h h
Ya 74 40.2 87 42.1 64 29.6 46 28.7 271 35,3
Tidak 110 59.8 120 57.9 152 70.4 114 71.3 496 64,7
Jumlah 184 100.00 207 100.00 216 100.00 160 100.00 767 100
Data primer 2018
Dari tabel 91 didapatkan Distribusi penduduk yang memiliki Anak
sebanyak 271 jiwa (35,3%).
Tabel 92
Distribusi Keluarga Berdasarkan Anak Usia Sekolah Yang Di Imunisasi
Boster Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Anak Yang Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Diimunisasi Jumla Jumla Jumla Jumla
Boster % % % %
h h h h
15,
Ya 11 5.98 14 6.76 9 4.17 7 4.38 41
1
34.2 35.2 25.4 24.3 23 84,
Tidak 63 73 55 39
4 7 6 8 0 9
40.2 42.0 29.6 28.7 27
Jumlah 74 87 64 46 100
2 3 3 5 1
Data primer 2018
Dari tabel 92 didapatkan Distribusi anak yang diimunisasi hanya 41 jiwa
(15,1%).
Tabel 93
Distribusi Keluarga Berdasarkan Anak Usia Sekolah Yang Di Imunisasi
Boster Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Anak Usia
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Sekolah
(n) %
Yang Sakit Jumla Jumla
Jumlah % % %
Saat Ini h h
Ya 8 10.81 11 12.64 6 9.38 5 10.87 30 11,1
Tidak 66 89.19 76 87.36 58 90.63 41 89.13 241 88,9
Jumlah 74 100 87 100 64 100 46 100 271 100
Data primer 2018

69
Dari tabel 93 didapatkan Distribusi penduduk berdasarkan Anak Usia
Sekolah yang sakit berjumlah 30 jiwa (11,1%).
Tabel 94
Distribusi Keluarga Berdasarkan Anak Usia Sekolah yang Sakit Saat Ini
Yang Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Anak Usia
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Sekolah
(n) %
Yang Sakit
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Saat Ini
Ya 8 10.81 11 12.64 6 9.38 5 10.87 30 11,1
90.6
Tidak 66 89.19 76 87.36 58 41 89.13 241 88,9
3
Jumlah 74 100 87 100 64 100 46 100 271 100
Data primer 2018
Dari tabel 94 didapatkan Distribusi Keluarga Berdasarkan Anak Usia
Sekolah yang Sakit Saat Ini berjumlah 30 KK (11,1%).
Tabel 95
Distribusi Anak Usia Sekolah berdasarkan Jenis Penyakit yang di Derita
Saat Ini Di Desa Hulawa Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
Jenis (n
Jumla Jumla Jumla %
Penyakit % % % )
h h h
72.7
Ispa 6 75 8 6 100 5 100 25 83,3
3
18.1
Diare 1 12.5 2 0 0 0 0 3 10
8
Kulit 1 12.5 1 9.09 0 0 0 0 2 6,7
Jumlah 8 100 11 100 6 100 5 100 30 100
Data primer 2018
Dari tabel 95 didapatkan Distribusi Anak Usia Sekolah berdasarkan Jenis
Penyakit yang di Derita. Yang terbanyak ispa dengan jumlah 25 jiwa (83,3%) dan
yang paling sedikit kulit hanya 2 jiwa (6,7%)..
Tabel 96
Distribusi Keluarga Berdasarkan yang Memiliki Lansia Di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Yang Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Memiliki Jumla
Lansia Jumlah %
h
% Jumlah %
Ya 163 88.59 170 82.13 158 73.15 153 31.22 644 84
Tidak 21 11.41 37 17.87 58 26.85 7 1.43 123 16

70
100.0 100.0
Jumlah 184 207 100.00 216 160 32.65 767 100
0 0
Data primer 2018
Dari tabel 97 didapatkan Distribusi keluarga yang memiliki Lansia.
berjumlah 644 KK (84%).
Tabel 98
Distribusi Lansia yang Memiliki Keluhan Di Desa Hulawa Kecamatan
Telaga kabupaten Gorontalo
Lansia Yang
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4 (n) %
Memiliki
Jumla Jumla
Keluhan Jumlah % % %
h h
Ya 135 82.82 140 82.35 129 81.65 137 89.54 541 84
Tidak 28 17.18 30 17.65 29 18.35 16 10.46 103 16
Jumlah 163 100.00 170 100.00 158 100.00 153 100.00 644 100
Data primer 2018
Dari tabel 98 didapatkan Distribusi Lansia yang memiliki Keluhan
berjumlah 541 KK (84%).
Tabel 99
Distribusi Lansia Berdasarkan Jenis Penyakit Lansia Di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga kabupaten Gorontalo
Jenis Penyakit Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dusun 4
(n) %
Lansia Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Batuk Pilek 24 17.78 18 12.86 20 15.50 25 18.25 87 15,1
Rematik 22 16.30 25 17.86 20 15.50 23 16.79 90 16,6
Asma 4 2.96 5 3.57 5 3.88 4 2.92 18 3,3
Katarak 3 2.22 4 2.86 5 3.88 3 2.19 15 2,8
Tb Paru 3 2.22 5 3.57 4 3.10 1 0.73 13 2,4
Stroke 1 0.74 2 1.43 3 2.33 2 1.46 8 1,5
Gastritis 11 8.15 8 5.71 9 6.98 17 12.41 45 8,3
Diabeter Mellitus 10 7.41 8 5.71 9 6.98 11 8.03 38 7
Penyakit Jantung 1 0.74 2 1.43 0 0.00 0 0.00 3 0,6
20
Hipertensi 52 38.52 59 42.14 50 38.76 48 35.04 38,6
9
Penyakit Kulit 4 2.96 4 2.86 4 3.10 3 2.19 15 2,8
54
Jumlah 135 100 140 100 129 100 137 100 100
1
Data primer 2018

71
Dari tabel 99 didapatkan Distribusi Lansia yang Memiliki Penyakit. Yang
terbanyak yaitu hipertensi berjumlah 209 jiwa (38,6%) dan yang paling sedikit
penyakit jantung hanya 3 jiwa (0,6%).

BAB III
PEMBAHASAN

Konsep keperawatan komunitas yang profesional mengacu pada ilmu dan kiat

keperawatan yang ditunjukkan pada masyarakat terutama kelompok resiko tinggi.

Peran serta masyarakat sangat mempengaruhi proses penerapan asuhan

keperawatan dalam masyarakat itu sendiri. Tujuan akhir dari asuhan keperawatan

adalah proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerja sama perawat dengan

klien/ keluarga atau masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal

(Capernito, 2007). Perawatan komunitas adalah meningkatkan kemandirian

masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah kesehatannya dan terciptanya

perilaku hidup bersih dan sehat. Olehnya itu keperawatan komunitas penting

untuk melibatkan peran aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan.

Melalui pengkaderan kesehatan serta melibatkan pihak terkait baik pemerintah

setempat, tokoh masyarakat dan tokoh agama dapat diperoleh data yang sangat

mendukung proses pemberian asuhan keperawatan langsung pada masyarakat.

Tahapan proses keperawatan komunitas pada dasarnya sama dengan tahapan

pada proses keperawatan di klinik keperawatan yang meliputi pengkajian,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pembahasan ini pun mengacu pada

analisa SWOT (Strength / Kekuatan, Weakness/kelemahan,

Opportunity/kesempatan dan Threat/ancaman). Tahap pertama dalam asuhan

72
keperawatan komunitas adalah pengkajian yang terdiri dari pengumpulan data,

pengelolaan data dan analisa data. Sebelum melakukan pengkajian, mahasiswa

melakukan pendekatan kepada masyarakat, tokoh masyarakat, kader, ketua RT,

ketua RW, dan orang-orang yang berpengaruh di wilayah Desa Hulawa

kecamatan telaga. Dengan terbinanya hubungan saling percaya antara mahasiswa

dengan masyarakat, maka diharapkan derajat kesehatan yang optimal dapat

tercapai. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi

kepada masyarakat desa hulawa yang diambil secara acak.Pengkajian dilakukan

selama empat hari mulai dari tanggal 16 oktober s/d 19 oktober 2018.

4.1 Pengkajian

Pada tahap pengkajian, data yang dikumpulkan adalah data demografi,

lingkungan, sosial, ekonomi, kebutuhan nutrisi, kebutuhan istirahat tidur, aktifitas

olahraga, pendidikan, psikologis, spiritual, pelayanan kesehatan, komunikasi dan

transportasi, masalah maternal dan KB, ibu nifas, ASI, bayi dan balita, anak usia

sekolah, remaja, pre menopause, dan lansia.

Analisa Swot :

Strength / Kekuatan

1) Adanya dasar pengetahuan tentang pengkajian komunitas oleh mahasiswa.

2) Adanya dukungan dari pihak akademik khususnya tim keperawatan

komunitas, tersedianya format pengkajian komunitas yang baku.

3) Adanya dukungan dan respon positif dari masyarakat, pemerintah kelurahan

dan perangkatnya dan dari PKM di wilayah kerja desa Hulawa yaitu

Puskesmas Mongolato

73
4) Sikap masyarakat yang terbuka dalam hal pemberian informasi terkait

pengkajian yang dilakukan mahasiswa.

5) Adanya sikap warga masyarakat yang sudah mengenal upaya kesehatan

dibuktikan dengan apabila sakit warga lebih memilih datang ke falisitas

kesehatan terdekat.

6) Adanya kader kesehatan yang turut membantu dalam pengumpulan data.

7) Sifat homogen aspek sosial, budaya, latar belakang suku masyarakat.

Weakness / Kelemahan

1) Tingkat pendidikan rata-rata masyarakat yang rendah yang menghambat

pemahaman masyarakat terhadap pertanyaan yang diberikan.

2) Pekerjaan sebagian warga sebagai petani, pedagang dan berkebun sehingga

saat dilakukan pendataan tidak berada di tempat.

3) Jumlah KK yang cukup banyak, tidak memungkinkan untuk dilakukan

pengkajian oleh 22 orang mahasiwa dalam waktu empat hari

Opportunity / Kesempatan

1) Kesempatan dari tahap pengkajian adalah penerimaan yang baik dari

masyarakat karena kegiatan berhubungan dengan masalah kesehatan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat.

2) Kebutuhan masyarakat akan petugas kesehatan

3) Terjangkaunya jarak fasilitas kesehatan yang berada di desa Hulawa

4) Keinginan masyarakat untuk hidup sehat dan berperilaku hidup sehat

Threat / Ancaman

74
1) Pada saat pengkajian ada beberapa rumah yang Kepala Keluarganya tidak

berada di tempat sehingga beberapa informasi yang diperoleh dapat kurang

akurat.

2) Keakuratan pengkajian dari pengumpul data secara mendalam

3) Jawaban hasil pendataan yang memungkinkan, tidak sesuai dengan keadaan

sebenarnya

4.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan penilaian atau kesimpulan yang diambil

dari pengkajian keperawatan (Capernito, 2007). Masalah kesehatan adalah

keadaan dimana masyarakat mengalami keadaan terancam dari suatu keadaan

kesehatan, tidak/ kurang sehat serta krisis (Baylon and Malagya, 2010).

Berdasarkan hasil analisa data ditemukan berdasarkan hasil pengkajian yang

didapatkan masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada masyarakat desa

Hulawa yaitu :

1. Ketidakmampuan pemeliharaan kesehatan lingkungan ditandai dengan :

 Cara pembuangan sampah dengan dibakar 59,6 % (453 KK)

 Keadaan tempat penampungan sampah tidak terpelihara 66,23 % (508

KK)

 Tempat pembuangan limbah di got 38,22 %(232 KK) dengan kondisi

SPAL 42,34 % terbuka tergenang (257 KK)

 Vektor yang membahaykan kesehatan lalat 55,63 % dan nyamuk 32,5 %,

kecoa 8,75 %

75
 Jarak sumber air dengan tempat pembuangan limbah < 10 meter 89,44 %

(686 KK)

 Jarak sumber air dengan tempat pembuangan tinja < 10 meter 97,54 %

(673 KK)

 100 % pemanfaatan kotoran ternak dengan ditimbun, jaraknya < 100

meter dari pemukiman

 Kualitas sumber air, berbau 9,37 % (65 KK), berasa 5,76 % (40 KK),

berwarna 26,64 % (171 KK)

 Dari hasil pengkajian, 3,23 % anak dan remaja merokok

2. Ketidakmampuan pemeliharaan kesehatan keluarga dan penggunaan

fasilitas kesehatan ditandai dengan :

 Kurangnya pengetahuan lansia tentang pentingnya prolanis dan posyandu

lansia

 Penyakit yang diderita masyarakat desa Hulawa 1 tahun terakhir adalah

hipertensi 32,3 % (209 orang), batuk pilek 28,13 % (182 orang), reumatik

13,91 % (90 orang), DM 11,59 % (75 orang), penyakit kulit 3, 55 % (23

orang), asma 3,4 % (22 orang), TB Paru 2,32 % (15 orang), diare 2,32 %

(15 orang), DBD 0,15 % (1 orang)

 Penyakit yang paling banyak diderita lansia adalah hipertensi 85 orang

(32,3 %), rematik 55 orang (20,9 %), DM 35 orang (13,31 %)

3. Kurangnya pengetahuan PUS tentang pentingnya KB ditandai dengan :

 Dari hasil pengkajian diperoleh ada 264 (40,74 %) PUS. Yang tidak

menggunakan KB 139 orang (52,66 %)

76
4.3 Perencanaan

Untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya,

maka dilakukan serangkaian tindakan keperawatan pada keluarga dan komunitas.

Dalam menetapkan rencana keperawatan dilakukan bersama dengan masyarakat.

Berdasarkan hasil Musyawarah Mufakat Desa (MMD) mahasiswa dan masyarakat

menyusun beberapa tahapan perencanaan untuk melaksanakan program kerja

yang telah ditentukan. Adapun beberapa tahap yang dilakukan bertujuan agar

program kerja yang dilaksanakan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan

masyarakat seetempat. Tahapan perencanaan yang dilakukan sebelum

melaksanakan program kerja adalah sebagai berikut :

1. Pendataan komunitas penduduk desa hulawa yang diambil secara acak

dimasing-masing dusun.

2. Melakukan analisa data dan tabulasi data berdasarkan hasil pengkajian

penduduk desa Hulawa mulai dari tanggal 16 oktober s/d 19 oktober 2018.

3. Melakukan pengkajian kesehatan pada anak usia sekolah di SDN 06 Desa

Hulawa

4. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, cuci tangan dan cara

membuang sampah.

5. Melakukan pengkajian kesehatan di industri rumahan yang berada di

wilayah desa Hulawa

6. Melakukan penyuluhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada

industri rumahan pembuatan batubata dan pembuatan ikan asap, penyuluhan

77
kebutuhan istrirahat dan tidur pada industri rumahan tailor dan pembuatan

kue pia.

4.4 Implementasi

Pada tahap implementasi dilakukan berpedoman pada rencana keperawatan

yang telah ditetapkan sebelumnya.

1. Masalah Keperawatan tentang Ketidakmampuan

pemeliharaan kesehatan lingkungan Warga masyarakat desa Hulawa

Rencana kegiatan :

1. Berkoordinasi dengan pemerintah desa dan masyarakat desa Hulawa

untuk pembuatan tempat sampah percontohan

Pada tanggal 07 November 2018 mahasiswa profesi ners telah melakukan

koordinasi dengan kepala desa hulawa mengenai pembuatan tempat sampah

percontohan..

Kegiatan koordinasi dengan Kepala desa Hulawa dilakukan untuk

pembuatan tempat sampah percontohan di desa Hulawa, dimana lokasinya

dibuat di kantor Desa Hulawa. Kegiatan ini dipilih karena berdasarkan

masalah yang ditemukan saat pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa.

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 12 November 2018 pukul

10.00 WITA, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh aparat desa bersama kader

ditambah mahasiswa ners. Hasil evaluasi dari diskusi, kepala desa hulawa

mengatakan tempat sampah percontohan telah tersedia di setiap dusun desa

hulawa, hanya saja kesadaran masyarakat untuk membuang sampah yang

masih kurang. Oleh karena itu, pada tanggal 14 November 2018 mahasiswa

78
profesi ners mengadakan penyuluhan cara membuang sampah bertempat di

Pustu desa Hulawa

Adapun alur kegiatan pada penyuluhan; Perserta datang diawali

dengan mengisi daftar hadir di meja administrasi, setelah itu peserta

dilakukan pengukuran tekanan darah, mengukur tinggi badan, mengukur

berat badan dan kemudian selanjutnya peserta dibagikan konsumsi dan duduk

di tempat yang tersedia. Kegiatan dibuka oleh Ibunda lalu di lanjutkan dengan

pemaparan tentang materi kesadaran masyarakat tentang membuang sampah.

Setelah pemaparan, dibuka sesi tanya jawab mengenai materi yang telah di

paparkan. Setelah itu seluruh rangkaian kegiatan Penyuluhan selesai pada

pukul 12.10 WITA.

79
2. Bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah desa hulawa

mengadakan kerjabakti (Jumat Bersih) terutama di wilayah dusun yang

bermasalah dengan sampah

Implementasi program mingguan yang dilakukan oleh mahasiswa

profesi Ners UNG desa Hulawa bersama masyarakat adalah kegiatan jum’at

bersih dengan tujuan meningkatkan kebersihan lingkungan di sekitar desa

Hulawa dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sehat

dimulai dari lingkungan sekitar. Kegiatan Jum’at bersih ini dilakukan pada

hari Jumat tanggal 9 dan 16 November 2018. Pelaksanaan Jum’at bersih ini

dilakukan di wilayah dusun yang masih bermasalah, yang dilakukan oleh

mahasiwa, aparat dan masyarakat.

Adapun Alur kegiatan jum’at bersih ini dimulai pada pukul 07.00

WITA, dimana mahasiwa KKG dan aparat desa berkumpul di dusun 2 desa

Hulawa. Kegiatan dimulai dengan membersihkan pekarangan kosong,

mengumpulkan sampah dan membuangnya ke tempat pembuangan akhir

sampah. Setelah itu, dilanjutkan dengan membersihkan selokan, serta

mengeluarkan sampah yang menjadi penyebab tersumbatnya selokan.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan, didapatkan kurangnya partisipasi

masyarakat dalam kegiatan Jum’at bersih yang dilakukan oleh mahasiswa hal

80
ini dikarenakan sebagian masyarakat bekerja sebagai petani yakni bekerja

pukul 06.00 pagi sampai 17.00 WITA, melainkan yang membantu mahasiswa

pada jum’at bersih adalah beberapa aparat. Sehingga dalam pelaksanaan

kegiatan jum’at bersih belum terlaksana secara optimal.

2. Masalah Keperawatan tentang Ketidakefektifan pemeliharaan

kesehatan keluarga dan penggunaan fasilitas kesehatanwarga

masyarakat desa Hulawa

Rencana kegiatan :

1. Berkoordinasi dengan pemerintah desa dan Puskesmas Mongolato untuk

melaksanakan penyuluhan kesehatan pada lansia mengenai pentingnya

mengikuti kegiatan posyandu lansia dan kegiatan prolanis

Kegiatan penyuluhan kesehatan lansia dilakukan bersamaan untuk 4

dusun, dimana lokasi penyuluhan kesehatan diadakan di Pustu Desa

Hulawa. Materi penyuluhan yang dibawakan yakni mengenai Latihan otot

progresif dan Hipertensi. Pemberian penyuluhan ini diharapkan dapat terjadi

peningkatan pengetahuan lansia mengenai penyakit yang sering terjadi pada

lansia. Kegiatan penyuluhan ini diawali pemeriksaan tekanan darah,

pengukuran berat badan dan pengukuran tinggi badan. Kemudian

dilanjutkan penyuluhan.

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 14

November 2018 pukul 10.00 WITA, kegiatan ini di hadiri 15 lansia dimana

lansia-lansia ini berasal dari lansia yang berada di desa Hulawa. Jumlah

peserta tidak sesuai dengan target yang diharapkan oleh pihak puskesmas

81
pada saat kegiatan dilaksanakan, hal ini dikarenakan sebagian besar lansia

masih melakukan pekerjaannya sebagai petani sehingga waktu sehingga

pelaksanaan penyuluhan serta pengobatan belum optimal.

Adapun alur kegiatan pada penyuluhan; peserta lansia melakukan

pendaftaran di bagian administrasi. Setelah itu peserta lansia dilakukan

pengukuran tekanan darah, mengukur tinggi badan, mengukur berat badan

dan kemudian peserta lansia menerima materi penyuluhan tentang “penyakit

lansia”. Kemudian peserta lansia memeriksakan diri ke dokter, dan setelah

dari dokter peserta lansia menerima penyuluhan individu dari mahasiswa

profesi Ners UNG, berdasarkan penyakit yang dialami oleh peserta lansia.

Seluruh rangkaian kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan pada Lansia

selesai pada pukul 12.00 WITA.

3. Masalah Keperawatan tentang Kurangnya pengetahuan PUS

terhadap kesehatan Ibu dan anak serta pentingnya penggunaan KB

1. Melakukan penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil, KB dan

Kontrasepsi pada tanggal 13 November 2018 di Pustu desa Hulawa

82
Kegiatan penyuluhan kesehatan PUS dilakukan di Pustu bertepatan

dengan posyandu ibu hamil. Materi penyuluhan yang dibawakan yakni

mengenai kesehatan ibu hamil, KB dan kontrasepsi . Pemberian penyuluhan

ini diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan keluarga. Selain itu,

mewujudkan masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran

sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Kegiatan

penyuluhan ini diawali pemeriksaan tekanan darah, pengukuran berat badan

dan pengukuran tinggi badan. Kemudian dilanjutkan penyuluhan dan

diakhiri dengan pemberian pendidikan kesehatan perorang.

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 13 November 2018

pukul 09.00 WITA, kegiatan ini di hadiri 22 PUS dimana PUS ini berasal

dari PUS yang berada di desa Hulawa. Jumlah peserta sudah sesuai dengan

target yang diharapkan oleh pihak puskesmas pada saat kegiatan

dilaksanakan, hal ini dikarenakan bertepatan dengan posyandu ibu hamil.

Adapun alur kegiatan pada penyuluhan; peserta PUS melakukan

pendaftaran di bagian administrasi. Setelah itu peserta PUS dilakukan

pengukuran tekanan darah, mengukur tinggi badan, mengukur berat badan

dan kemudian peserta PUS menerima materi penyuluhan tentang kesehatan

ibu hamil, KB dan kontrasepsi. Kemudian peserta PUS memeriksakan diri

ke bidan, dan setelah dari bidan peserta PUS menerima penyuluhan individu

dari mahasiswa profesi Ners UNG, berdasarkan keluhan yang dialami oleh

peserta PUS. Seluruh rangkaian kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan pada

PUS selesai pada pukul 12.00 WITA.

83
2. Melakukan penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak pada tanggal

14 November 2018 di Pustu desa Hulawa

Kegiatan penyuluhan kesehatan PUS dilakukan di Pustu bertepatan

dengan posyandu bayi dan balita . Materi penyuluhan yang dibawakan yakni

mengenai kesehatan anak dan cara pencegahan penyakit pada anak (ISPA

dan diare). Pemberian penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan status

kesehatan keluarga. Selain itu, mewujudkan masyarakat yang sejahtera

dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya

pertambahan penduduk. Kegiatan penyuluhan ini diawali pengukuran berat

badan dan pengukuran tinggi badan. Kemudian dilanjutkan penyuluhan dan

diakhiri dengan pemberian pendidikan kesehatan perorang.

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 14 November 2018

pukul 09.00 WITA, kegiatan ini di hadiri 22 PUS dimana PUS ini berasal

dari PUS yang berada di desa Hulawa. Jumlah peserta sudah sesuai dengan

target yang diharapkan oleh pihak puskesmas pada saat kegiatan

dilaksanakan, hal ini dikarenakan bertepatan dengan posyandu bayi dan

balita .

Adapun alur kegiatan pada penyuluhan; peserta PUS melakukan

pendaftaran di bagian administrasi. Setelah itu peserta PUS dilakukan

mengukur tinggi badan, mengukur berat badan dan kemudian peserta PUS

84
menerima materi penyuluhan tentang kesehatan anak cara pencegahan

penyakit pada anak (ISPA dan diare). Kemudian peserta ibu dan anak

menerima penyuluhan individu dari mahasiswa profesi Ners UNG,

berdasarkan keluhan yang dialami oleh peserta. Seluruh rangkaian kegiatan

Penyuluhan dan Pemeriksaan bayi dan balita selesai pada pukul 12.00

WITA.

85
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Praktek keperawatan komunitas di desa hulawa kecamatan telaga yang
terdiri dari 4 dusun dilaksanakan mahasiswa profesi Ners Univertas negeri
Gorontalo, mulai dari tanggal 15 Oktober sampai 24 November 2018. Pada
hasil MMD 1, mahasiswa profesi Ners Universitas negeri Gorontalo
melakukan intervensi tentang pembuatan tempat sampah dan penyuluhan
kesehatan. Dari hasil intervensi yang dilakukan masyarakat sangat antusias
dan turut ikit serta dalam kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa profesi Ners
Universitas negeri Gorontalo
Kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa profesi Ners Universitas negeri
Gorontalo
4.2 Saran
Diharapkan masyarakat desa hulawa mnerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat.

86
87

Anda mungkin juga menyukai