Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SITI NADIRATUL ULUM

NIM : 182110102030

PRODI : GIZI

SOAL

1. Jelaskan perbedaan penentuan status gizi fisik dan klinis!

2. Bagaimanakah cara pemeriksaan status gizi secara fisik dan klinis?

3. Sebutkan apa saja indicator fisik dan klinis KEP, KVA, Anemia dan GAKI?

JAWABAN

1. Penentuan status gizi fisik menggunakan dua metode yaitu :


a. Antropometri yang artinya ukuran tubuh manusia, antropometri berhubungan dengan
pengukuran dimensi tubuh dan pengukuran tubuh.
b. Biofisik yaitu melihat kemampuan fungsi dan melihat perubahan struktur jaringan
misal kejadian buta senja, tes adaptasi gelap.
 Penentuan status gizi klinis yaitu metode untuk mengukur status gizi masyarakat yang
didasarkan pada perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Dilihat dari jaringan ephitel seperti kulit, mata, rambut, dan
mukosa oral, atau organ misal kelenjar tiroid. Mengukur tingkat status gizi seseorang
dengan melakukan pemeriksaan fisik tanda (sign) dan gejala (symptom).
2. A. Pemeriksaan fisik, yaitu melihat dan mengamati gejala gizi baik sign (gejala yang
diamati) dan symptom (gejala yang tidak dapat diamati tetapi dirasakan oleh penderita
gangguan gizi).
B. Pemeriksaan klinis dilakukan dengan memeriksa tanda-tanda yang muncul pada
beberapa organ misalnya rambut, gigi, wajah, mata, bibir dan lain-lain.
1. Rambut
Pada bagian rambut ditandai dengan :
a. kurang bercahaya (lack of clustee) : rambut kusam dan kering
b. rambut tipis dan jarang (thinness and aparness)
c. rambut kurang kuat/mudah putus (straighness)
d. tanda bendera (flag sign) dikarakteristikan dengan pita selang-seling dari
terang/gelapnya warna sepanjang rambut.
2. Wajah
Bagian wajah berhubungan dengan kekurangan gizi ditandai dengan:
a. penurunan pigmentasi
b. wajah seperti bulan
c. pengeringan selaput mata
d. bintik bitot
e. pengeringan kornea
3. Mata
Bagian mata berhubungan dengan kekurangan gizi yang ditandai dengan :
a. selaput mata pucat
b. keratomalasia
c. angular Palpebritis
d. corneal vascularization
e. conjunctival infection and circumcorneal
f. corneal arcus
g. xantromata
h. corneal scars
4. Bibir
Tanda klinis pada bibir meliputi :
a. angular stomatitis
b. jaringan parut angular
c. cheilosis
5. Lidah
Tanda klinis pada lidah meliputi :
a. Edema dari lidah
b. Lidah mentah atau scarlet
c. Lidah magenta
d. Strofi papila
e. Kelompok 2 : kemungkinan berhubungan dengan kekurangan gizi
f. Papila hiperamic dan hipertrophic
g. Fissures
h. Kelompok 3 : tak berhubungan dengan kekurangan gizi
i. Geographic tongue
6. Gigi
Tanda klinis gigi berhubungan dengan kekurangan gizi meliputi:
a. mottled enamel
b. karies gigi
c. pengikisan (attrition),
d. hipolasia email (enamel hypoplasia)
e. erosi email (enamel erosion)
7. Gusi
Tanda klinis pada gizi berhubungan dengan kekurangan gizi adalah:
a. spongy,bleeding gums
b. kelompok 2 : kemungkinan berhubungan dengan kekurangan gizi
c. recesion of gums
8. Kelenjar
Tanda klinis yang berhubungan dengan kekurangan gizi adalah:
a. pembesaran tiroid
b. pembesaran parotid
c. kelompok 2 : kemungkinan berhubungan dengan kekurangan gizi
d. gynaecomastia
9. Kulit
Tanda klinis pada kulit berhubungan dengan kekurangan gizi adalah:
a. Xerosis: mengalami kekeringan tanpa mengandung air. Tanda-tanda kulit ini
sangat berhubungan dengan lingkungan (kondisi kotor, iklim), dan jarang terjadi
dari genetik.
b. Follicular hyperkeratosis
Tipe 1: membentuk plak yang mirip duri, kulit sekitarnya kering dan
kekurangan jumlah kelembaban normal. Kondisi ini diistilahkan kulit katak.
Tipe 2: folikel rambut berisi darah atau pigmen, ada lingkaran jingga di
sekitarnya, kulit tidak selalu kering. Tandanya kurang jelas pada orang yang
kulit gelap.
c. Petechiae: Membran berlendir ada bintik kecil pada kulit keduanya sulit
terlihat pada orang gelap.
d. Pellagrous: Pigmen berlebihan dengan atau tanpa pengelupasan kulit. Terjadi
pada bagian tubuh yg sering terkena sinar matahari seperti dagu dan lengan
depan.
Akut : kulit merah, bengkak, pecah2, gatal dan terasa terbakar.
Kronis: kulit menebal, kasar disertai kering, bersisik dan berpigmen coklat.
e. flaky-paint rash: Berbintik atau belang, mengelupas sering mirip luka bakar
pada tahap ke-2, biasanya pada pantat dan bagian belakang paha. Ini disebut
crazy pavement dermatosis.
1) Scrotal and vulval dermatosis.
Lesi dari kulit skortum ato vulva sangat gatal.
2) Mosaic dermatosis.
f. Plak mosaic lebar tipis sering terdapat di tengah, tetapi cenderung mengelupas
pada sekelilingnya.
g. Thickening dan pigmentation.
h. Penebalan difusi dengan pigmentasi titik penekan. Area yg terpengaruh bisa
berkerut.
10. Kuku
Koilonychia Kuku berbentuk sendok pada orang dewasa atatau karena kurang Fe.
Umumnya pada kuku jempol pada amasyarakat yang sering berkaki telanjang.
11. Jaringan bawah kulit
Tanda jaringan bawah kulit berhubungan dengan kekurangan gizi adalah:
a. Bilateral edema Pertama terlihat pada kaki dan mata kaki bisa meluas pada
area lain dalam keadaan parah. Dapat diketahui dengan memberi tekanan kuat
selama 3 detik dengan satu jari dibawah portion tibia. Positif jika terdapat
lubang yang terlihat dan terasa.
b. Lemak bawah kulit Estimasi dapat dilakukan dengan alat caliper
12. Sistem tulang dan otot
Tanda sistem tulang dan otot berhubungan dengan kekurangan gizi adalah:
a. Muscular wasting Dapat dideteksi dengan pengamatan bisep atau trisep.
Secara kasar dapat dilihat pada kemampuan anak untuk mengangkat kepala dan
kemampuan bangun dari posisi tidur ke duduk.
b. Craniotabes Melunaknya daerah tengkorak biasanya terjadi pada tulang
ocipital dan pariental.
13. Sistem internal
a. Sistm gastrointestinal.
b. Hepatomigali.
c. Sistem saraf: perubahan mental.
d. Sistem kardiovaskuler: ada pembesaran jantung.
e. Sistem saraf pusat: kehilangan sensor dan daya gerak yg lemah.

3. A. Indicator fisik KEP

Indeks (BB/U) < -2 SD digunakan sebagai indikator KEP

Indikator klinis KEP

Gejala klinis KEP berat secara garis besar dapat dibedakan menjadi 3: marasmus,
kwashiorkor dan marasmic-kwashiorkor (Depkes RI, 1999).

Target Organ :

 Kulit (wajah, kaki,tangan)


 Otot & gerakan motorik
 Rambut
 Mata
 Hati
 Muka
Tanda Tanda Klinis Marasmus :
o Kelihatan kurus, tinggal tulang terbungkus kulit
o Wajah seperti orang tua
o Cengeng, rewel
o Kulit keriput
o Jaringan lemak subkutis sangat tipis, bahkan sampai tidak ada
o Sering disertai diare kronik
o Tekanan darah, detak jantung, dan pernafasan berkurang

Tanda Tanda Klinis Kwhasiorkor :


o Edema umumnya diseluruh tubuh, terutama pada punggung kaki (dorsum
pedis) yang jika ditekan melekuk, tidak sakit, dan lunak
o Wajah membulat dan sembab
o Pandangan mata sayu
o Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung
o Mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
o Perubahan status mental
o Apatis dan rewel
o Pembesaran hati
o Otot mengecil (hipotropi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau
duduk
o Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna
menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (Crazy pavement dermatosis) dan
sering disertai penyakit infeksi, umumnya akut serta anemia dan diare.
Tanda Tanda Klinis Marasmus-Kwashiorkor :
o Edema, dengan BB/U < 60 % baku Median WHO NCHS.
o Gambaran yang utama kwashiorkor edema dengan atau tanpa lesi kulit,
pengecilan otot, dan pengurangan lemak bawah kulit seperti pada marasmus.
o Jika edema dapat hilang pada awal pengobatan, penampakan penderita akan
menyerupai marasmus.
o Gambaran marasmus dan kwashiorkor muncul secara bersamaan dan
didominasi oleh kekurangan protein yang parah (Arisman, 2004).
B. Indicator fisik KVA :
 Kulit kering.
 Jerawat : Vit A adalah salah satu perbaikan besar jaringan kulit. Dengan tidak
adanya itu, wajah bisa menjadi kering. Sehingga kulit akan menghasilkan
minyak berlebihan yang dapat memicu munculnya jerawat.
 Mata kering.
 Pertumbuhan terhamba.
Inicator klinik KVA :
 Target organ : mata & kulit
 Klasifikasi :
1. Reversible/ dapat sembuh
 Buta senja
 xerosis conjungtiva
conjungtiva kering/kasar, pigmen s/d coklat gelap
 Bitot spot
cornea kering, berkabut, warna seperti susu
 Xerosis cornea
bercak abu2 perak berbuih pd conjungtiva
2. Irreversible /sulit sembuh
 Cornea ulcerasi / Keratomalacia
cornea lembek, jika ada terinfeksi bola mata mengecil,
jika ada jar ikat nampak menonjol/stafiloma
 Cornea scar
Tanda-tanda dan gejala klinis KVA pada mata menurut klasifikasi WHO/USAID
UNICEF /HKI/IVACG, 1996 sebagai berikut:
- XN : Buta senja
- XIA : Xerosis konjungtiva (kekeringan pada selaput lendir mata)
- XIB : Xerosis konjungtiva disertai bercak bitot
- X2 : Xerosis kornea (kekeringan pada selaput bening mata)
- X3A : Keratomalasia atau ulserasi kornea (borok kornea) kurang dari 1/3 permukaan
kornea - XS : Jaringan parut kornea (sikatriks/scar)
- XF : Fundus xeroftalmia, dengan gambaran seperti “cendol”.

C. Indikator fisik Anemia :


 Bagian dalam kelopak mata berwarna pucat
 Kulit pucat
Indikator klinis Anemia :
Target organ
• Mata
• Kuku
• Bibir & lidah
Tanda Klinis :
• 5 L (lemah, letih, lesu, lelah, lalai)
• Kuku seperti sendok
• Bibir & lidah pucat
• Mata berkunang-kunang
• Sakit kepala dan pusing (kepala muter)
• Mudah mengantuk
D. Indikator fisik GAKY
 Benjolan di leher
 Rambu rontok
 Perkembangan fisik terhambat
Indikator klinis GAKY
Kekurangan iodium memberikan gambaran klinik yang semuanya disebut Iodine
Deficiensy Disorders (IDD) yang meliputi gondok Endemik dan Kretin. Spektum
seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai stadium, kretin endemik yang terutama
ditandai oleh gangguan mental, gangguan pendengaran, gangguan pertumbuhan pada
anak dan orang dewasa, kadar hormon rendah, dan angka lahir dan kematian bayi
meningkat. Kekurangan iodium dapat menurunkan konsentrasi hormon tiroid dan
hormon perangsang-tiroid atau TSH meningkat, sehingga kelenjar tiroid mampu
menyerap lebih banyak iodium. Jika kekurangan berlanjut, maka sel kelenjar tiroid
membesar. Pembesaran kelenjar tiroid dinamakan gondok. Gondok biasanya disertai
dengan gejala-gejala yaitu :
• Malas dan lamban
• Kelenjar tiroid membesar
• Pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin
• Bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan
pertumbuhan yang disebut kretinisme.

Anda mungkin juga menyukai