Anda di halaman 1dari 20

Topik TM 13 Surrvey Konsumsi Pangan

Tingkat kecukupan asupan zat gizi keluarga berdasarkan hasil


pengukuran konsumsi pangan dan melakukan penentuan
Berat Bahan Makanan, meliputi Pengertian, Tujuan, Sasaran,
Prosedur, Alat dan Bahan, Teknis Pelaksanaan, Hasil
Pengukuran, Pengolahan Hasil dan Penyajian Hasil
Survei Konsumsi Makanan
Tingkat RT
Pengertian
Survei yang dilakukan untuk menghitung jumlah total
makanan dan minuman yang tersedia untuk dikonsumsi
oleh anggota keluarga atau institusi

Tujuan
Menghitung konsumsi pangan per kapita (gibson 2005)
4 metode pengumpulan data

1. Food account
2. Household food record
3. Household 24-h recall
4. Food Inventory
Food account
Dilakukan dengan melibatkan secara aktif anggota
keluarga, dengan mencatat setiap hari semua makanan yang
dibeli, diterima dari orang lain ataupun dari hasil produksi
sendiri setiap hari.
Pelaksananya adalah orang yang melakukan pengolahan
makanan sehari-hari di rumah tangga.
Cara :
• mencatat seluruh makanan yang masuk ke rumah yang
berasal dari berbagai sumber tiap hari dalam URT atau
satuan ukuran volume atau berat dan juga merek serta
harga pembelian.
• Jumlahkan masing – masing jenis bahan makanan
tersebut dan konversikan ke dalam ukuran berat setiap
hari.
• Hitung rata – rata perkiraan penggunaan bahan
makanan setiap hari.
Cara ini tidak memperhitungkan makanan cadangan
yang ada di rumah tangga dan makanan dan minuman
yang dikonsumsi di luar rumah dan rusak,
terbuang/tersisa atau diberikan pada binatang piaraan
tidak dicatat.

Kegunaan :
⚫ Dpt mengetahui informasi konsumsi rata – rata per
tahun dan perub. pola konsumsi suatu populasi.
Kelebihan :
❑ Tdk butuh banyak tenaga dan waktu yg lama
❑ Cepat dan relatif murah.
❑ Dapat diketahui tingkat ketersediaan bahan makanan
keluarga pada periode tertentu.
❑ Dapat diketahui daya beli keluarga terhadap bahan
makanan.
❑ Dapat menjangkau responden lebih banyak.

Kelemahan :
❑ Kurang teliti, sehingga tidak menggambarkan tingkat
konsumsi rumah tangga.
❑ Sangat tergantung pada kejujuran responden untuk
melaporkan/mencatat makanan dalam keluarga.
Household Food Record
⚫ Metode ini dilaksanakan dengan menimbang atau
mengukur dengan URT seluruh makanan yang ada
di rumah, termasuk cara pengolahannya, dilakukan
sedikitnya dalam periode satu minggu oleh
responden sendiri.
⚫ Biasanya tidak memperhitungkan sisa makanan
yang terbuang dan dimakan oleh binatang piaraan.
⚫ Metode ini dianjurkan untuk tempat/daerah, dimana
tidak banyak variasi penggunaan bahan makanan
dalam keluarga dan masyarakatnya sudah bisa
membaca dan menulis.
Cara :
⚫ Mencatat dan menimbang/mengukur semua
makanan yang dimakan keluarga, termasuk sisa
dan makanan yang dimakan oleh tamu.
⚫ Mencatat makanan yang dimakan anggota
keluarga di luar rumah.
⚫ Hitung rata – rata konsumsi keluarga atau
konsumsi per kapita.
Kelebihan :
⚫ Hasil yang diperoleh lebih akurat, bila dilakukan
dengan menimbang makanan.
⚫ Dapat dihitung intake zat gizi keluarga.

Kelemahan :
⚫ Terlalu membebani responden.
⚫ Memerlukan biaya cukup mahal, karena responden
harus dikunjungi lebih sering.
⚫ Tidak cocok untuk responden yang buta huruf.
⚫ Memerlukan waktu yang cukup lama.
Household 24-h recall
teknik mengingat kembali jenis dan jumlah makanan
yg dikonsumsi 24 jam yg lalu.

Cara :
⚫ melakukan recall semua anggota keluarga selama 4
hari.
⚫ Menjumlahkan semua hasil recall
⚫ Menghitung rata-rata kebutuhan energi
Manfaat :
1. Mengetahui kecukupan gizi rumah tangga
2. Mengetahui ketahanan pangan tingkat rumah tangga.
⚫ Metode inventaris (inventory method)/log book methods
menghitung/mengukur semua persediaan makanan di rumah tangga
(berat dan jenisnya) mulai dari awal sampai akhir survei.
⚫ Semua makanan yang diterima, dibeli dan dari produksi sendiri
dicatat dan dihitung/ditimbang setiap hari selama periode
pengumpulan data (7 hari)
⚫ Semua makanan yang terbuang, tersisa dan busuk selama
penyimpanan dan diberikan pada orang lain atau binatang peliharaan
juga diperhitungkan.
⚫ Pencatatan oleh petugas atau responden yang sudah mampu/telah
dilatih dan tidak buta huruf (Gibson, 1990).
Langkah metode inventaris:
⚫ Catat dan timbang/ukur semua jenis bahan makanan yang ada di rumah
pada hari pertama survei.
⚫ Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang diperoleh (dibeli, dari
kebun, pemberian orang lain dan makan di luar rumah) keluarga selama
hari survei.
⚫ Catat dan ukur semua bahan makanan yang diberikan kepada orang lain,
rusak, terbuang dan sebagainya selama hari survei.
⚫ Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang ada di rumah pada hari
terakhir survei.
⚫ Hitung berat bersih dari tiap-tiap bahan makanan yang digunakan keluarga
selama periode survei
⚫ Catat pula jumlah anggota keluarga dan umur masing-masing yang ikut
makan.
⚫ Hitung rata-rata perkiraan konsumsi keluarga atau konsumsi perkapita
dengan membagi konsumsi keluarga dengan jumlah anggota keluarga.
Peralatan yang diperlukan dalam metode inventaris antara lain:
⚫ Kuesioner Peralatan atau alat timbang.
⚫ Ukuran rumah tangga.
⚫ Kelebihan dari metode inventaris:
Hasil yang diperoleh lebih akurat, karena memperhitungkan adanya sisa
dari makanan, terbuang dan rusak selama survei dilakukan.
Kekurangan metode inventaris:
Petugas harus terlatih dalam menggunakan alat ukur dan formulir
pencatatan.
Tidak cocok untuk responden yang buta huruf, bila pencatatan dilakukan
oleh responden.
Memerlukan peralatan sehingga biaya relatif lebih mahal.
Memerlukan waktu yang relatif lama
Pengukuran hasil pengumpulan data
1. Menimbang stok bahan pangan di rumah tangga (Sai)
(pada hari pertama melakukan pengumpulan data)
2. Menimbang dan mencatat semua masuk di rumah tangga
(dibeli, pemberian dan yang dimakan dari luar rumah
)pada hari ke 2 sampai hari ke 7 (Pmi)
3. Timbang dan catat semua jenis pangan yang dikeluarkan
untuk diberikan kepada orang lain sejak hari ke 2 sampai
hari ke 6.(Pki)
4. Pada hari terkahir (7) timbang dan catat semua stok
bahan makanan yang ada (Ski)
⚫ Jumlah pangan yang dikonsumsi oleh keluarga (Ki) dapat
dihitung dengan persamaan :
Ki = Sai + Pmi – Pki – Ski
ket: i =menunjukkan jenis pangan
Setelah mengetahui jumlah pangan yang dikonsumsi
keluarga, kita dapat menghitung Konsumsi zat gizi keluarga,
dengan cara:
KGj = (Ki x NGj)/100
KGj = Konsumsi zat Gizi selama seminggu (7 hari)
NGj = Nilai gizi per 100 gram pangan (TKPI/DKBM)
j = jenis zat gizi
Ki = berat bahan pangan yang dikonsumsi (7 hari)
⚫ Jika akan mengetahui rata-rata konsumsi zat gizi per kapita perhari, dengan rumus
Rata-rata konsumsi perhari per kapita = KGj/N,
N = jumlah anggota keluarga.
Apabila kita ingin mengetahui tingkat konsumsi zat gizi maka dibandingkan dengan
AKG.
dan diklasifikasikan sebagai berikut.
⚫ > 120 % : diatas AKG
⚫ 90 – 120 % : normal
⚫ 80 – 89 % : defisit tingkat ringan
⚫ 70 – 79 % : difisit tingkat sedang
⚫ < 70 % : defisit tingkat berat

contoh : rata-rata konsumsi energi keluarga 2.000 kkal


Rata-rata konsumsi energi seuai AKG = 2.100 kkal
tingkat konsumsi energinya = (2.000 kkal : 2.100 kkal) x 100% = 95% (normal)
Jika ada yang perlu didiksusikan silahkan menanyakanya
di kelas google classroom

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai