Anda di halaman 1dari 64

i

PRAKATA

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
dan rahmatnya serta junjungan tinggi Nabi Muhammad yang menuntun
kita menuju jalan kebenaran. Sebuah kehormatan besar bagi penulis
untuk dapat menyelesaikan buku ini yang mana penulis selesaikan di
tengah-tengah sibuknya perkuliahan serta amanah untuk mengawal
keilmiahan di kampus penulis, yaitu ITS. Penulis memulai menulis buku
ini ditengah-tengah program kerja praktek di ujung barat Pulau Jawa,
dan terpicu untuk menyelesaikannya sebelum Pelatihan Karya Tulis
Tingkat Dasar ITS (PKTI-TD ITS) karena niatnya buku ini akan
dibagikan untuk peserta pelatihan dan kebetulan penulis adalah salah
satu pengisi materinya.
Buku ini berisi tentang tata cara menulis karya tulis ilmiah yang
baik dan benar yang disesuaikan dengan paper yang mempunyai standar
untuk juara. Dalam buku ini akan dijelaskan lengkap mengenai penulisan
karya tulis ilmiah dimulai dari pengenalan, penggalian ide, sistematika
penulisan hingga cara presentasi yang baik. Materi dalam buku ini
terinspirasi dan mengikuti standar PKTI yang ada di ITS dengan
beberapa materi tambahan dan contoh langsung yang akan ditampilkan
di tengah-tengah materi untuk mempermudah pembaca dalam
memahami materi. Beberapa materi dalam buku ini juga dijadikan
referensi untuk penyusunan materi PKTI yang baru. Sehingga jangan
heran apabila terdapat banyak kesamaan dengan materi PKTI.
Motivasi penulis untuk menulis buku ini adalah berlandaskan
akan kepedulian terhadap kondisi keilmiahan di ITS yang terus menurun.
Diharapkan dengan adanya buku ini dapat mempermudah mahasiswa
untuk menulis karya tulis ilmiah dan buku ini dapat menjadi manual
untuk berprestasi di bidang lomba karya tulis ilmiah. Yang tertulis dalam
buku ini hanyalah petunjuk dan tata cara menulis yang benar. Untuk
dapat berprestasi, dibutuhkan usaha yang besar dan niat yang kuat untuk
dapat mengimplementasikan ilmu yang ada di buku ini menjadi karya
tulis ilmiah yang utuh. Besar harapan penulis agar buku ini dapat
memberi dampak positif untuk keilmiahan di ITS. Tidak ada mimpi yang
terlalu tinggi, yang ada hanyalah usaha yang terlalu kecil.
ii

DAFTAR ISI

PRAKATA .............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iv
PENGENALAN KARYA TULIS ILMIAH .......................................... 1
A. Lomba Karya Tulis Ilmiah ...................................................... 1
B. Pengertian Karya Tulis Ilmiah ................................................ 2
C. Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah................................................. 3
C.1. KTI Berdasarkan Jenjang Pendidikan .................................... 3
C.2. KTI Berdasarkan Sistematikanya ........................................... 3
C.3. KTI Berdasarkan Metodenya ................................................. 4
D. Jenis KTI yang Paling Sering Juara ........................................ 5
PENGGALIAN IDE .............................................................................. 8
A. Kriteria Ide yang Baik ............................................................. 8
B. Unsur-unsur dalam Ide .......................................................... 10
C. Cara Mendapatkan Ide .......................................................... 11
D. Metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) ............................... 13
SISTEMATIKA KARYA TULIS ....................................................... 15
A. Penulisan Judul Karya Tulis .................................................. 15
B. Abstrak .................................................................................. 17
C. Bab Pendahuluan ................................................................... 19
C.1 Latar Belakang ...................................................................... 19
C.2 Rumusan Masalah ................................................................. 21
C.3 Tujuan Penulisan ................................................................... 22
C.4 Manfaat Penulisan ................................................................. 22
C.5 Batasan Masalah atau Penelitian (opsional) .......................... 23
iii

D. State of the Art ....................................................................... 23


E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 24
F. Metodologi ................................................................................ 25
E.1 Metode Penulisan .................................................................. 25
E.2 Metode Penelitian .................................................................. 26
G. Teknik Analisa Data dan Pembahasan .................................. 27
F.1 Metode Pengumpulan Data.................................................... 28
F.2 Teknik Analisa Data .............................................................. 30
TEKNIK PRESENTASI ...................................................................... 36
A. Sistematika Presentasi Ilmiah................................................ 36
A.1 Pendahuluan .............................................................................. 36
A.2 Bagian Inti ................................................................................. 38
A.3. Bagian Penutup .................................................................... 39
B. Teknik Presentasi Ilmiah ....................................................... 40
C. Slide Presentasi yang Baik .................................................... 41
iv

DAFTAR GAMBAR
1

PENGENALAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Lomba Karya Tulis Ilmiah


Mungkin banyak diantara kita yang sering melihat poster-poster
Lomba Karya Tulis Ilmiah bertebaran di sosmed, entah dari sharing-an
temenmu atau hanya sekadar lewat di timeline atau story. Atau bahkan
pernah lihat temanmu membagikan foto ketika dia mengikuti Lomba
Karya Tulis Ilmiah. Seringkali kita mendengar kegiatan bernama Lomba
Karya Tulis Ilmiah atau biasa disebut LKTI. Lalu, apa sih LKTI itu?
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) adalah kompetisi yang
mempertandingkan karya-karya hasil penelitian atau gagasan mahasiswa
dalam bentuk karya tulis. LKTI adalah jenis kompetisi yang paling
banyak diminati oleh mahasiswa. LKTI banyak diminati karena
merupakan kompetisi yang paling mudah diikuti oleh mahasiswa.
Kemudahan yang dimaksudkan disini adalah semua mahasiswa bisa
menulis karya tulis sesuai dengan keprofesian masing-masing dan juga
penelitian sendiri adalah ranah dan kewajiban dari mahasiswa itu sendiri
(Tri Dharma Perguruan Tinggi).
Jadi, gak heran kalau di luar sana banyak diselenggarakan LKTI dan
dengan jumlah peserta yang tidak sedikit pula. Rata-rata, dalam satu
kompetisi ada lebih dari 100 abstrak yang terkumpul. Bahkan kadang-
kadang ada yang sampai 300 abstrak! Wah, jadi sulit dong kalau mau
lolos final? Jawabannya, tidak sesulit itu, asal tahu caranya hehe. Oleh
karena itu, di buku ini akan dijelaskan bagaimana cara menciptakan
karya tulis yang baik sesuai standar KTI yang biasanya lolos sampai
babak final.
LKTI sendiri umumnya terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu tahap
abstrak, tahap full paper, dan tahap final. Pada tahap abstrak, peserta
hanya perlu mengumpulkan abstrak atau ringkasan dari KTI yang dibuat.
Biasanya, tahap abstrak diambil minimal 50% dari total peserta atau
bahkan kadang auto lolos, jadi jangan bersenang hati dulu ketika tahu
sudah lolos abstrak. Setelah lolos abstrak, peserta diharuskan membuat
dan mengirimkan full paper yang berisi keseluruhan karya tulis. Baru
setelah lolos seleksi full paper, peserta diundang ke babak final
(biasanya sih diambil 5, 10, atau 15).
2

B. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Nah, setelah tahu LKTI itu apa, sekarang kita perlu tau apa sih yang
dilombakan dalam LKTI? Walaupun judul kegiatannya Lomba Karya
Tulis Ilmiah, namun tidak semua karya tulis dapat dilombakan karena
KTI sendiri banyak jenisnya. Karya Tulis Ilmiah (KTI) sendiri adalah
sebuah karya tulis yang bersifat sistematis dan komperehensif yang
merupakan hasil penelitian/eksperimen atau gagasan dari penulis yang
sudah melalui proses literasi di dalam penulisannya. Bingung ya? Jadi
intinya KTI adalah sebuah karya tulis yang diciptakan untuk
menyelesaikan sebuah permasalahn dan sudah melewati proses ilmiah.
Oleh karenanya, sebuah karya tulis mempunyai beberapa kriteria
yang harus dipenuhi agar dapat disebut karya tulis ilmiah. Beberapa
kriteria tersebut antara lain:
1. Mengungkapkan dan Menyelesaikan Masalah Secara Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah harusnya dapan menjabarkan secara ilmiah,
yang artinya dijabarkan secara jelas dengan menggunakan sudut
pandang keilmuan atau akademik. Selain itu, penyelesaian
masalahnya juga harus berdasarkan keilmuan yang ada.
2. Pengungkapan Pendapat Didukung Fakta
Karya Tulis Ilmiah harus menyelesaikan masalah yang aktual dan
belum berhasil diselesaikan. Oleh karenanya, pengungkapan
pendapat harusnya disertai dengan data yang jelas dari sumber yang
terpercaya. Penulis jadi teringat dengan slogan, “Jangan percaya
selain pada Tuhan dan Data”.
3. Lugas dan Efektif
Karya Tulis Ilmiah merupakan bentuk komunikasi antara penulis
atau peneliti kepada pembaca. Oleh karenanya, karya tulis ilmiah
harus ditulis dengan bahasa yang lugas dan efektif agar dapat mudah
dipahami, bahkan oleh pembaca yang berbeda backgrouns dengan
penulis sekalipun.
4. Sistematis dan Logis
Sistematika merupakan unsur yang paling penting dalam penulisan
karya tulis ilmiah. Karya Tulis Ilmiah wajib mengikuti sistematika
baik dari segi cara penulisan maupun kontennya. Tujuannya adalah
antara pembahasan satu dengan yang lain menjadi satu-kesatuan
yang komperehensif dan logis.
5. Netral
3

Yang terakhir, baik penulis atau tulisannya haruslah netral tanpa


menjatuhkan atau menguntungkan pihak lain. Walaupun sebenarnya
kita juga tidak bisa terlalu netral, karena kita berpihak kepada
kebenaran mutlak ilmu pengetahuan. Hasyeek
C. Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
Seperti yang penulis bilang tadi, karya tulis ilmiah sendiri banyak
jenisnya, tergantung jenjang atau cara penulisannya. Disini, penulis
mengelompokkan menjadi 3, yaitu berdasarkan jenjang pendidikan,
sistematika, dan metodenya.
C.1. KTI Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Oleh karena ranah dan kewajiban mahasiswa adalah penelitian,
setiap mahasiswa diwajibkan melakukan penelitian dan menuliskannya
kedalam sebuah karya tulis ilmiah agar dapat memenuhi persyaratan
kelulusan. Berikut jenis karya tulis ilmiah menurut jenjang pendidikan :
1. Skripsi
Tulisan sistematis yang mengemukakan pendapat penulis
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
peneli-tian langsung dengan tambahan berupa temuan baru.
Digunakan untuk menyelesaikan jenjang studi S1/ D3
2. Tesis
Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2
yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skrip-
si; mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari
penelitian sendiri.
3. Disertasi
Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3
yang mengemukakan suatu teori yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis yang
rinci; berisi suatu temuan penulis sendiri, berupa temuan original.
C.2. KTI Berdasarkan Sistematikanya
Tiap karya tulis ilmiah juga memiliki sistematika yang berbeda-beda
tergantung pada fungsi dan jenis publikasinya. Berikut jenis-jenis KTI
bedasarkan sistematika dan jenis publikasinya :
1. Artikel Ilmiah
Karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal yang
ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti konvensi ilmiah
4

yang telah disepakati. Hasil pemikiran dan kajian pustaka atau


hasil pengembangan proyek.
2. Esai
Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis
tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Biasanya, esai
mempunyai sistematika yang tidak sekompleks karya tulis jenis
lainnya dan sifat tulisannya cenderung lebih subjektif karena
mengandung opini dari penulis, walaupun tetap harus
berdasarkan fakta dan keilmuan yang ada.
3. Makalah
Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah beserta
solusi yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan dan
sesuai dengan teori yang ada dan bersifat empiris-objektif. Nah,
karya tulis ilmiah jenis ini yang umumnya diperlombakan dalam
kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah.
4. Paper
Makalah, namun dibuat dengan lebih padat dan dipresenta-
sikan pada seminar dihadiri oleh ilmuwan. menjadi acuan
untuk tujuan tertentu dan bisa diterima oleh forum ilmiah.
Dari berbagai jenis karya tulis ilmiah di atas, yang akan dibahas
lebih lanjut dalam buku ini adalah karya tulis jenis makalah yang biasa
diperlombakan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional.
C.3. KTI Berdasarkan Metodenya
Karya tulis ilmiah pastinya berisikan solusi dari sebuah
permasalahan. Untuk menyelesaikan permasalahan yang dituangkan
dalam karya tulis, pastinya dibutuhkan metode yang jelas secara
keilmuan. Tiap KTI memiliki metode-metode yang berbeda tergantung
permasalahan dan ide dari penulisnya sendiri. Disini saya membagi KTI
menjadi beberapa garis besar berdasarkan metodenya.
1. Studi Literatur
Studi literatur adalah sebuah metode yang berkenaan dengan
pengumpulan data pustaka, menganalisa teori yang relvan, serta
mengelolah bahan penelitian dengan menggunakan teori-teori
yang sudah ada. Singkatnya, studi literatur adalah kegiatan
mencari dan mengolah data serta teori untuk kebutuhan
penelitian. Umumnya, studi literatur dilakukan untuk semua
karya tulis ilmiah. Namun, terkadang beberapa KTI
5

menggunakan metode full studi literatur tanpa melakukan


penelitian dan analisa sendiri. Dalam hal ini, penulis mengolah
dan menggabungkan beberapa data dan teori dari literatur untuk
dijadikan satu kesatuan pembahasan.
2. Penelitian atau Eksperimen
Metode ini yang paling sering dilakukan oleh para peneliti.
Penelitian akan menghasilkan data yang konkrit dan
merupakan hasil dari inovasi sendiri. Penelitian bisa dilakukan
dengan melakukan uji lab, simulasi software, ataupun
eksperimen di lapangan bergantung kepada topik dan ide dari
peneliti. Hasil dari penelitian akan menjadi tolok ukur
keberhasilan inovasi dari peneliti tersebut.
3. Karsa Cipta atau Inovasi Karya
Pada KTI ini, penulis menciptakan sebuah karya/produk atau
sebuah alat yang berguna untuk menyelasaikan sebuah
permasalahan. Karya atau alat yang diciptakan bisa berupa alat
yang utuh atau hanya sekadar prototype. Karya juga dapat berupa
sebuah software berbasis android atau PC, jenis inovasi yang
satu ini lagi nge-trend loh, dan sering mendapat juara dalam
kompetisi.
4. Gagasan Tertulis
Gagasan tertulis berisikan sebuah konsep yang dapat berupa
barang, jasa, ataupun sebuah sistem untuk menyelesaikan
sebuah masalah. Biasanya, permasalahan yang diselesaikan
dalam KTI ini mencakup permasalahan yang lebih besar atau
kompleks. Oleh karenanya, KTI ini hanya berupa gagasan atau
konsep yang didukung dengan teori-teori yang relevan. Namun
terkadang dalam penulisannya KTI ini di-combine dengan
metode penelitian dan prototype dalam skala kecil untuk
membuktikan validitas akan gagasan yang diusung. Contoh dari
gagasan tertulis yaitu konsep pembangkit listrik energi
terbarukan.

D. Jenis KTI yang Paling Sering Juara


Dari penjelasan dalam sub-bab sebelumnya pastinya terbesit satu
pertanyaan, jenis KTI mana yang paling baik untuk ditulis? Bicara KTI
yang baik pasti banyak parameter dan kriterianya. Oleh karenanya mari
6

kita persempit lagi parameter KTI yang baik, yaitu KTI yang sering juara
dalam kompetisi LKTIN. Disini saya mencoba mendata semua lomba
yang pernah saya ikuti dan mengambil tim yang berhasil mendapatkan 3
besar. Total data yang berhasil saya himpun adalah sebanyak 14 LKTIN
(untuk data lengkapnya saya lampirkan di belakang yaa). Setelah itu saya
menjabarkan judul-judul KTI-nya dan mengklasifikasikan menjadi 4
jenis, yaitu studi literatur, penelitian, karsa cipta, dan gagasan tertulis.

Jenis KTI yang Sering Juara

Studi Literatur 1

Penelitian 5

Karsa Cipta 16

Gagasan Tertulis 19

- 1

0 5 10 15 20

Gambar 1. Jenis yang Sering Juara


Dan didapatkan hasil bahwa KTI dengan jenis Gagasan Tertulis
yang paling sering mendapatkan juara (juara 1 sampai 3) dengan jumlah
19 kali (45,23%), kemudian disusul Karsa Cipta sebanyak 16 kali
(38,09%), lalu Penelitian sebanyak 5 kali (11,9%), dan Studi Literatur
sebanyak 1 kali (2,38%). Dari hasil survei kecil-kecilan ini dapat diambil
kesimpulan bahwa juri akan lebih tertarik dengan ide yang futuristik dan
dapat menyelesaikan permasalahan yang relatif besar yang biasanya
diawarkan pada konep tulisan Gagasan Tertulis. Selain itu, juri juga
tertarik dengan karya yang sudah diciptakan produknya sebagai bukti
keseriusan peneliti dan pembuktian keberhasilan yang cukup baik,
seperti yang ditawarkan pada tulisan jenis Karsa Cipta pada umumnya.
Dan juga, KTI Gagasan Tertulis dan Karsa Cipta sering kali sudah
melewati beberapa penelitian dan studi literatur untuk memperkuat
gagasan dan alat atau karyanya, entah itu uji lab, uji lapangan, simulasi
software, dll. Namun, kembali lagi data di atas belum bisa dijadikan
dasar yang valid untuk mengambil kesimpulan jenis KTI mana yang
7

terbaik. Data yang saya sampaikan hanya dalam skala kecil dikarenakan
keterbatasan data yang saya miliki. Tapi, gak ada salahnya untuk
dijadikan referensi dalam mencari ide untuk penulisan KTI kan?
8

PENGGALIAN IDE

A. Kriteria Ide yang Baik


Setelah memahami jenis-jenis karya tulis ilmiah, sekarang kita akan
masuk ke bagian tersulit dari penulisan KTI. Yoms, penggalian ide!
Kenapa bagian ini sulit? Pertama, tidak mudah menemukan ide yang
benar-benar inovatif dan solutif. Terkadang kita menemukan ide yang
solutif dan bermanfaat namun sudah banyak digunakan atau
kebaruannya masih kurang. Terkadang juga kita menemukan ide yang
inovatif dan jarang ada yang menerapkan, tapi ide tersebut kurang bisa
memecahkan masalah atau masih banyak minusnya. Kedua, ide yang
bagus atau yang biasanya lolos ke final LKTI bukanlah ide yang biasa
saja dan mempunyai standarnya sendiri. Ide sendiri merupakan kerangka
awal dari penulisan KTI, apabila salah dalam memilih ide maka
dampaknya akan berpengaruh pada kualitas KTI dan peluang lolos ke
final. Nah, apa saja sih kriteria ide yang bagus sesuai dengan standar
final LKTIN?
1. Kebermanfaatan Karya
Kebermanfaatan adalah salah satu hal terpenting dalam penulisan
KTI. KTI sendiri diciptakan untuk menyelesaikan solusi atas
sebuah permasalahan, maka harusnya KTI harus menawarkan
kebermanfaatan berupa penyelesaian masalah.
Lalu, bagaimana kita bisa menilai kebermanfaatan suatu karya?
Berikut kriteria karya yang mempunyai kebermanfaatan yang
tinggi
a) Skala Permasalahan
Semakin besar skala permasalahan yang diselesaikan, maka
semakin baik kualitas dari KTI tersebut. Karya yang baik
adalah karya yang dapat menyelesaikan permasalahan yang
urgent dan masif yang ada di masyarakat. Hal tersebut akan
menunjukkan urgensi dari solusi yang ditawarkan oleh suatu
KTI.
b) Tingkat Keberhasilan Solusi
Penulis KTI harus dapat meyakinkan pembaca bahwa solusi
yang dia tawarkan akan memiliki tingkat keberhasilan yang
tinggi. Semakin tinggi tingkat keberhasilan tentunya akan
9

semakin baik kualitas karya. Dan pastinya, penulis harus


dapat membuktikannya dengan data dan literasi yang jelas.
c) Keberlanjutan Karya
Keberlanjutan yang saya maksud adalah seberapa jauh
penulis sudah melakukan tahapan penelitian. Karya yang
sudah dapat diterapkan tentunya akan lebih baik daripada
yang baru sekadar konsep atau prototype. Namun, umumnya
untuk KTI tipe Gagasan Tertulis yang mempunyai skala
permasalahan yang besar output karyanya hanya sampai
prototype dan itu pun sudah cukup bagus. Dikarenakan untuk
implementasi yang lebih lanjut dibutuhkan dana yang besar.
2. Keterbaruan Inovasi
Inovatif adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam
pembuatan KTI. Apabila kita menawarkan solusi yang belum
pernah diterapkan dan kita mampu membuktikan kalau solusi
tersebut akan lebih baik dari yang pernah diterapkan, pastinya ide
kita akan memiliki nilai lebih.
Untuk menemukan ide yang inovatif memang bukanlah hal yang
mudah. Kita harus mengkaji semua solusi yang pernah
ditawarkan dan bagaimana tingkat keberhasilannya. Kita harus
menempatkan solusi yang kita tawarkan sebagai solusi yang baru
dan terbaik untuk diterapkan. Cara termudah untuk menemukan
ide inovatif adalah dengan mengembangkan solusi yang
pernah diterapkan. Entah dengan mengkombinasikan dengan
metode lain atau memberikan nilai tambah untuk menutupi
kekurangan dari solusi tersebut.
3. Menarik dan Futuristik
Tak hanya harus bermanfaat dan inovatif, sebuah karya harus
menarik perhatian pembaca terutama reviewer dan juri.
Futuristik erat kaitannya dengan keterbaruan inovasi dan
dikemas dengan cara yang menarik seakan-akan kita sedang
menyampaikan pesan kepada pembaca,”Let’s see the future”.
KTI tipe Gagasan Tertulis seringkali mendapatkan juara dalam
LKTI dikarenakan menawarkan konsep yang menarik serta
futuristik, misalnya saja dengan desain 3D yang menarik atau
dengan konsep yang Out of the Box. Secara psikologis, pembaca
akan lebih mudah dipengaruhi lewat gambar daripada tulisan.
10

Oleh karenanya, dukung gagasan anda dengan skema, bagan,


desain, dan ilustrasi yang menarik.
B. Unsur-unsur dalam Ide
Selain memenuhi beberapa kriteria di atas, sebuah ide juga harus
memenuhi beberapa unsur agar menjadi satu kesatuan ide yang utuh.
Unsur-unsur ini juga dapat disebut sebagai kerangka awal dari suatu ide.
Apa saja itu? Yuk kita bahas satu-satu!
1. What
Ketika memilih ide, yang pertama dipikirkan pasti apa ide yang
akan ditawarkan? Oleh karena permasalahan dan solusi adalah
satu kesatuan dalam ide, maka alur berpikir yang benar adalah
dengan menciptakan pertanyaan, “Apa idemu dan apa masalah
yang akan kamu selesaikan?”
2. Why
Dalam pemilihan ide kita harus memiliki alasan kuat kenapa kita
memilih ide tersebut. Pertimbangan tersebut terkait dengan
urgensi permasalahan yang akan kita selesaikan dalam KTI kita.
Selain itu, ide kita harus memiliki tingkat keberhasilan yang
tinggi dan dampak yang besar terhadap permasalahan yang akan
kita selesaikan.
3. Who
Berikutnya, kita harus tau siapa kita dan untuk siapa ide kita
akan ditujukan. Mengetahui peran kita sebagai ‘siapa’ akan
sangat penting karena pastinya kita tidak akan melakukan hal-
hal yang di luar porsi kita. Misalnya saja, saya mahasiswa dari
Departemen Teknik Sistem Perkapalan tapi saya ingin berkarya
dalam bidang kesehatan, hal tersebut akan sangat sulit untuk
dilakukan karena bukan keilmuan saya kecuali mengajak teman
yang expert di bidang itu. Ingat, untuk juara kita harus
menciptakan ide yang tidak biasa-biasa saja, oleh karenanya
kuasai dulu bidang yang akan kita gunakan untuk penggalian
ide. Namun, bukan berarti kita tidak bisa menulis lintas minat,
toh saya juga pernah nulis KTI tentang ekonomi, bisnis, dan
kimia juga. Intinya banyak-banyak belajar!
Selain itu kita juga harus menentukan sasaran yang jelas kepada
siapa karya kita akan ditujukan. Hal ini akan berpengaruh pada
tujuan dari KTI kita dan seberapa besar skalanya. Semakin besar
11

skala atau semakin banyak pihak yang akan kita bantu maka
semakin baik pula KTI yang akan kita tulis.
4. Where
Selain menentukan siapa yang akan menjadi sasaran kita, kita
juga harus melakukan menentukan dimana tempat yang akan
menjadi sasaran dari karya kita. Hal ini akan berpengaruh pada
latar belakang dan juga data akan wilayah sasaran kita di
penulisan KTI.
5. When
Setiap karya pastinya mempunyai tujuan untuk memecahkan
suatu masalah. Yang jadi pertanyaan adalah kapan karya itu
akan diimplementasikan? Hal itu akan berpengaruh terhadap
output atau luaran dari penelitian kita. Apabila ide dapat
diterapkan dalam waktu dekat maka kita dapat menciptakan
luaran berupa produk (karsa cipta) atau hanya sekadar
penelitian. Jika ide kita baru dapat diimplementasikan di masa
depan, maka luaran yang bisa kita buat adalah berupa gagasan
tertulis, namun akan lebih baik jika diperkuat dengan penelitian.
6. How
Dan yang terpenting adalah, bagaimana kita akan menyelesaikan
permasalahan dengan ide kita? Pertanyaan ini akan menentukan
metode beserta sistematika KTI yang akan kita tulis. Kita juga
harus bersikap realistis ide mana yang bisa kita selesaikan,
masalah apa yang bisa kita jawab, dan metode apa yang mampu
kita lakukan. Kegagalan di metode akan berdampak besar pada
hasil akhir penelitian. Jadi, lakukan perencanaan metode dengan
baik.
C. Cara Mendapatkan Ide
Dalam mencari ide untuk penul, kita harus memahami suatu
permasalahan sampai mendalam. Akan lebih baik kalau kita tahu akar
dari permasalahan tersebut sehingga kita bisa menentukan solusi yang
tepat. Idealnya, penggalian ide harus dimulai dengan pengkajian
masalah. Namun, sering kali kita langsung nembak ide lalu kemudian
menentukan permsalahan yang relevan (termasuk saya sendiri). Ya
memang gak salah sih, tapi alangkah baiknya kita mengikuti alur
berpikir ilmiah agar mempermudah kita dalam penulisan. Berikut ini alur
berpikir yang benar dalam penggalian ide untuk penulisan KTI beserta
12

contohnya:

• Permasalahan energi listrik di Indonesia yang masih


Menentukan belum merata dan belum terbarukan (emisi tinggi)
masalah
umum
• Kawasan yang belum merasakan elektrifikasi penuh
berada di kawasan Indonesia Timur, khususnya Nusa
Tenggara Timur dan Papua
Menentukan • Sebanyak lebih dari 1200 desa di NTT masih belum
masalah teraliri listrik.
khusus • Pemerintah menyewa kapal pembangkit listrik tenaga
diesel dari turki dengan daya 120 MW dan
ditempatkan di Kupang, NTT.
Mencari
solusi yang • Pembangunan PLTS terbesar di Indonesia dengan
pernah daya 5 MWP di NTT.
diterapkan
• PLTD mengeluarkan emisi yang besar dan biaya
operasional bahan bakarnya juga cukup mahal.
Selain itu, cadangan minyak Indonesia dapat habis di
Mengkaji masa depan.
kelemahan • PLTS memang merupakan pembangkit energi
solusi sebe- terbarukan dan ramah lingkungan, namun masih
lumnya memiliki efisiensi yang rendah dan biaya per satuan
yang mahal. Pemerintah mengeluarkan dana hingga
20 milyar untuk PLTS dengan daya hanya 5 MW.
• NTT mempunyai beberapa selat dengan arus laut
yang tinggi, yaitu Selat Molo dan Selat Larantuka
Mencari • Dari beberapa turbin, turbin vortex dan turbin helix
data memiliki efisiensi tertinggi. Namun, turbin helix
pendukung dapat bekerja dengan arus laut lebih rendah, yaitu 0,5
m/s.

• Solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah


dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Arus
Menentukan Laut (PLTAL) dengan menggunakan turbin helix
ide akhir yang akan ditempatkan dalam platform mengapung.
13

Dari proses penggalian ide di atas, setiap langkah membutuhkan


proses literasi agar mendapatkan informasi yang jelas. Penentuan sebuah
permasalahan sendiri juga bukan merupakan hal yang mudah. Padahal
hal tersebut merupakan step pertama dari penggalian ide yang ideal. Lalu
bagaimana caranya agar kita dapat menemukan masalah beserta solusi
untuk kita kembangkan menjadi ide penulisan KTI? Berikut ini tipsnya!
1. Updating yourself!
Permasalahan yang ada di Indonesia ini sangat banyak dan
kompleks. Oleh karenanya, banyak media yang mengekspos
permasalahan-permasalahn yang aktual di Indonesia. Jadi,
perbanyak membaca dan mencari info melalui berbagai media!
2. Jalan-jalan
Terkadang, karena terlalu banyak permasalahan di negara ini,
banyak masalah yang tidak sampai terekspos di media. Masalah
yang tidak terekspos ini biasanya masalah yang bersifat khusus
dalam skala kecil atau sedang dalam suatu daerah. Oleh karena
itu ketika kita sedang bepergian ke suatu daerah sempatkan cari
tahu permasalahan yang ada disana, atau bahkan terkadang kita
mengetahuinya tanpa sengaja. So, perbanyak jalan-jalan yang
berkualitas!
3. Catat kejadian penting
Seringkali kita mendapatkan informasi tentang suatu
permasalahan atau kejadian penting namun di kemudian hari
kita melupakannya. Alangkah baiknya kita mencatat kejadian-
kejadian penting baik yang ada di sekitar kita maupun yang jauh
dari kita. Bahkan terkadang informasi tersebut berisi tentang ide
atau inovasi seseorang yang sedang dipublikasikan. Apalagi
sekarang banyak orang di media sosial yang mempublikasikan
inovasinya baik dalam bentuk PKM atau bentuk yang lain. Dan
di kemudian hari ketika kita akan mecari ide untuk penulisan
KTI, kita dapat membuka kembali catatan kita.
D. Metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
Metode ini sangat populer dalam kalangan mahasiswa oleh karena
metode ini merupakan cara yang paling mudah untuk mencari ide. Kita
hanya perlu memodifikasi ide yang sudah ada untuk kemudian dijadikan
ide yang lebih baik. Untuk itu kita harus memahami dan mengkaji ide
yang sudah ada agar kita mendapatkan ruang pengembangannya. Setelah
itu, kita tawarkan ide yang merupakan pengembangan dari ide yang
14

sebelumnya dengan menutupi atau menjawab kekurangan dari karya


sebelumnya. Hanya cukup memberikan nilai tambah dari karya
sebelumnya, kita sudah dapat menciptakan karya yang baru. Namun,
metode ini seringkali disalahgunakan untuk plagiarisme suatu karya.
Ingat, ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) bukan ATP (Amati, Tiru, Plek!)
yaa..
Namun, mencari KTI yang sudah ada pun juga tidak mudah untuk
dilakukan, karena KTI tidak pernah dipublikasikan dan hanya untuk
dikompetisikan. Lalu bagaimana kita mendapatkan karya-karya lama
untuk bisa kita modifikasi menjadi karya yang baru? Berikut ini caranya:
1. Mintalah ke teman atau seniormu yang pernah
berkompetisi
Bila punya kenalan atau kakak tingkat yang pernah mengikuti
kompetisi LKTI jangan sungkan-sungkan untuk bertanya dan
meminta contoh KTI yang pernah dibuat. Biasanya, mereka
tidak keberatan untuk memberikan karya mereka atau bahkan
membimbingmu untuk menulis KTI. Dan jangan lupa, apabila
ingin memodifikasi karyanya, mintalah izin terlebih dahulu.
2. Minta database karya ke organisasi terkait
Banyak organisasi mahasiswa seperti himpunan atau BEM yang
memiliki divisi riset dan teknologi atau sejenisnya. Biasanya
mereka mempunyai database karya yang pernah dibuat dan
dikompetisikan. Jangan sungkan untuk meminta akses database
karya ke organisasi mahasiwa yang menaungimu untuk mencari
referensi ide. Kalau di ITS, kamu juga bisa meminta database
PKM ke Tim Kawal ITS atau Unit Trainer Keilmiahan ITS.
3. Cari di OA Penyelenggara LKTI
Nah, ini merupakan cara menarik yang tidak banyak orang
mengetahuinya. Tiap penyelenggara pastinya punya OA
(official account) untuk keperluan publikasinya. Kita bisa
mencari OA penyelenggara LKTI di pencarian IG dan portal
lomba. Di OA tersebut kita bisa melihat publikasi mengenai
peserta yang lolos ke babak final LKTI beserta dengan judulnya.
Umumnya, judul KTI mempunyai judul yang panjang dimana
menggambarkan isi keseluruhan dari karya tersebut. Jadi, kita
bisa menerka-nerka dari luar apa yang ada di dalam tulisan
tersebut. Dan, apabila KTI tersebut sudah lolos ke babak final,
itu berarti ide tersebut sudah tergolong bagus.
15

SISTEMATIKA KARYA TULIS

Setelah kita mendapatkan ide untuk penulisan KTI, langkah


selanjutnya yaitu mengimplementasikannya menjadi sebuah karya tulis.
KTI adalah sebuah karya tulis yang bersifat sistematis, logis, dan lugas.
Oleh karenanya dalam penulisan KTI kita perlu tahu sistematika dari
KTI itu sendiri agar kita dapat menghasilkan sebuah karya yang
sistematis. Di bab ini akan dibahas mengenai tata cara penulisan beserta
tips dan trik menulis karya tulis yang bagus sesuai standar KTI yang
lolos ke final LKTI.
A. Penulisan Judul Karya Tulis
Hal pertama yang kita lakukan setelah mendapatkan ide untuk
penulisan adalah menentukan judul dari KTI itu sendiri. Meskipun judul
adalah hal pertama yang harus kita tulis, namun akan lebih baik kalau
kita menentukan judul di akhir penulisan agar penulisan kita tidak
terpaku pada judul awal yang kita tentukan. Judul KTI akan bersifat
fleksibel tergantung pada proses penulisan. Misalnya, ketika ditengah-
tengah menulis kita menemukan metode atau ide tambahan yang akan
memperkuat gagasan kita, namun ide tersebut dapat berpengaruh
terhadap perubahan judul dalam skala minor. Jadi, jangan terpaku pada
judul yang kita tentukan di awal agar penulisan kita dapat berkembang.
Lalu, bagaimana dengan kriteria penulisan judul yang baik?
Tentunya ada beberapa tips dalam menuliskan ide kita menjadi sebuah
judul karya tulis yang baik. Yuk kita simak tips dan trik penulisan judul
di bawah ini!
1. Nama produk / brand
Apabila kita menciptakan sebuah inovasi berupa produk atau
gagasan, alangkah baiknya kalau kita memberikan nama atau
brand dari karya kita agar lebih menarik dan memudahkan kita
untuk mendeskripsikan inovasi kita dalam penulisan tahap
selanjutnya.
2. Eye catching (membuat penasaran)
Judul adalah hal pertama yang akan dibaca oleh reviewer dalam
KTI. Oleh karenanya buat judul semenarik mungkin agar
membuat reviewer tertarik dan penasaran untuk membaca karya
kita.
3. Tidak menimbulkan penafsiran ganda
16

Judul yang menarik adalah yang merepresentasikan isi karya tulis


dengan bahasa efisien, dimana ketika kita membaca suatu judul
maka kita akan dengan mudah menafsirkan isi dari karya tulis
tersebut. Oleh karena itu, buat judul karya tulis yang efisien dan
lugas sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda.
4. Jumlah kata yang disarankan adalah 12-20 kata
Wajar ketika kita menemukan banyak KTI yang mempunyai
judul panjang. Hal itu dimaksudkan agar dapat menjelaskan isi
karya dan menarik perhatian reviewer. Namun, penulisan yang
terlalu panjang juga tidak bagus dikarenakan akan kurang
nyaman untuk dibaca dan dipahami.
5. Dapat ditambahkan sub-judul
Beberapa KTI mempunyai dua bagian judul yang diuraikan
menjadi satu judul. Judul utama berisi tentang deskripsi singkat
produk atau gagasan (terkadang menyinggung metodenya).
Sedangkan sub judul berisi mengenai tujuan atau target dari
produk atau gagasan tersebut. Namun, keduanya tetap dituliskan
menjadi satu kalimat yang utuh.
Untuk penulisan judul yang baik, umumnya menggunakan format
penulisan: Nama Produk/Gagasan (Kepanjangan Nama) – Deskripsi
Inovasi – Tujuan/Target/Sasaran Penulisan. Atau juga bisa
menggunakan format lainnya tergantung pada kreativitas masing-
masing penulis. Berikut beberapa contoh dari penulisan judul KTI yang
baik:
17

B. Abstrak
Abstrak adalah sebuah paragraf yang berisi ringkasan dari penulisan
karya tulis ilmiah. Fungsi abstrak adalah membantu pembaca dan
reviewer untuk memahami isi dari KTI tersebut sebelum membaca
semua bab. Garis besar penulisan abstrak pada umumnya berisi latar
belakang, metode, dan hasil yang dituliskan dalam satu kesatuan
paragraf.
Berikut ini tips penulisan abstrak yang baik:
1. Ikuti format yang diminta penyelenggara
Setiap penyelenggara mempunyai format tersendiri untuk
penulisan KTI yang harus dipatuhi oleh peserta. Jadi, sebelum
menulis pahami dan ikuti petunjuk penulisan di buku pedoman
yang disediakan oleh panitia.
2. Maksimalkan jumlah kata
Masih berhubungan dengan ketentuan yang diberikan oleh pihak
penyelenggara, umumnya, panitia memberikan batas maksimal
untuk jumlah kata dalam abstrak. Oleh karena itu, maksimalkan
jumlah kata tersebut untuk menjelaskan karyamu dengan runtut
dan efisien. Misal batas maksimalnya adalah 250 kata, maka
tulislah sampai mendekati atau sama dengan 250 kata.
3. Dibuat setelah proposal / laporan selesai
Oleh karena abstrak adalah paragraf yang berisi ringkasan atau
review dari sebuah KTI, maka idealnya abstrak ditulis setelah
karya tulis selesai dibuat. Lalu bagaimana apabila karya tulis
belum selesai dibuat namun deadline abstrak sudah dekat?
Jawabannya adalah tetap tuliskan abstrak sesuai dengan data dan
metode yang ada, dan apabila belum mempunyai hasil atau
kesimpulan, cukup dengan menambahkan hipotesis dan harapan
dari penulis.
4. Mudah dipahami oleh semua kalangan
KTI adalah suatu bentuk komunikasi kita terhadap pembaca.
Oleh karena itu tulislah abstrak dengan bahasa yang jelas dan
kurangi penggunaan kata-kata rumit atau expert agar mudah
dipahami (tidak hanya berlaku untuk abstrak). Ingat, reviewer
belum tentu mempunyai background keilmuan yang sama
denganmu.
18

Berikut ini contoh dari penulisan abstrak yang baik dan benar serta
auto-lolos (asal tema sesuai):
19

C. Bab Pendahuluan
Setelah menentukan judul kita akan masuk ke penulisan Bab 1, yaitu
Bab Pendahuluan. Pendahuluan sendiri pada umumnya terdiri dari:
C.1 Latar Belakang
Latar belakang adalah uraian permasalahan yang akan dijawab
pada karya tulis limiah. Bagian ini merupakan salah satu hal terpenting
dari penulisan KTI karena pada bagian ini menjelasakan urgensi dari
diciptakannya karya kita. Komponen dari latar belakang pada umumnya
yaitu :
1. Paragraf 1 : Masalah umum
2. Paragraf 2 : Masalah khusus
3. Paragraf 3 : Solusi yang ditawarkan
4. Paragraf 4 : Harapan penulis
Reviewer umumnya mencermati bagian ini dikarenakan sering
terjadi kesalahan umum pada penulisan latar belakang. Kesalahan yang
umumnya terjadi pada penulisan latar belakang adalah :
1. Tidak sitematis
Latar belakang seringkali ditulis dengan tidak runtut dalam
penjabaran masalahnya. Misalnya perihal urutan dari masalah
umum ke khusus yang tidak rapi atau tidak urut. Ingat, penulisan
latar belakang harus dari umum ke khusus.
2. Subjektif
Oleh karena isi dari latar belakang adalah penjabaran masalah,
penulis seringkali terbawa emosi dalam penulisan sehingga
tulisannya bersifat subjektif atau mengandung opini penulis.
Harusnya, permasalahan disampaikan dalam sudut pandang
objektif dan dengan menggunakan data yang kredibel.
3. Validitas data
Masih berhubungan dengan nomor 2, latar belakang harus
dibuktikan dengan data yang valid dari sumber kredibel. Selain
itu, data harus aktual agar menggambarkan kondisi terkini.
Terkadang penulis menggunakan data lama untuk dijadikan
acuan. Padahal, kondisi yang sekarang belum tentu seburuk
yang ada di data tersebut.
4. Paragraf yang terlalu panjang
Sebuah paragraf yang baik adalah paragraf yang ringkas, mudah
dipahami, dan nyaman untuk dibaca. Sebenarnya hal ini tidak
20

hanya berlaku untuk penulisan latar belakang. Namun,


umumnya kesalahan ini terjadi pada penulisan latar belakang.
Berikut contoh penulisan latar belakang yang baik dan benar:

Gambar 2. Latar Belakang


21

Gambar 3. Latar Belakang


C.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pengkerucutan masalah yang akan
dijawab oleh KTI dalam bentuk pertanyaan apa dan bagaimana.
Rumusan masalah nantinya akan dijawab pada tujuan dan menjadi dasar
penulisan KTI.

Gambar 4. Rumusan Masalah


22

C.3 Tujuan Penulisan


Berisi tujuan dari penulisan yang menjawab rumusan masalah.
Satu rumusan masalah dapat dijawab oleh beberapa tujuan. Namun,
alangkah baiknya jika rumusan masalah dijawab cukup dengan satu
tujuan saja, agar penelitian bisa lebih fokus. Disarankan agar tujuan
penulisan selaras dengan tema dari kompetisi tersebut.

Gambar 5. Tujuan
C.4 Manfaat Penulisan
Berupa manfaat dari penulisan bagi pihak yang terkait dalam
penulisan atau dampak positif yang diharapkan setelah penulisan
selesai.

Gambar 6. Manfaat Penulisan


23

C.5 Batasan Masalah atau Penelitian (opsional)


Merupakan batasan masalah yang akan dijawab atau batasan
variabel atau metode penelitan yang akan dilakukan oleh penulis.

Gambar 7. Batasan Masalah


D. State of the Art
State of the Art merupakan istilah dimana tidak banyak orang yang
tahu, namun sebenarnya ini adalah salah satu unsur terpenting dalam
sebuah penelitian. State of the Art bisa diartikan sebagai sebuah
keterbaruan penelitian dibandingkan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya. Apabila kita berhasil menemukan keterbaruan atau
pengembangan yang bermanfaat, itu adalah seni dalam keilmiahan.
Dalam penulisan KTI kita harus dapat menjelaskan keterbaruan dan
letak inovasi kita daripada inovasi sebelumnya dengan literasi dan data
yang jelas. Umumnya State of the Art ditempatkan pada latar belakang
atau pada dasar teori. Namun terkadang ada juga yang menempatkan
State of the Art pada pembahasan, tergantung kreativitas penulis.
Polanya adalah dengan menjelaskan penelitian atau inovasi sebelumnya
yang relevan, lalu setelah itu menempatkan letak pengembangannya
24

untuk menyempurnakan atau menutupi kekurangan inovasi atau


penelitian sebelumnya. Selain sebagai pembanding, State of the Art juga
dapat berfungsi sebagai penguat argumen bahwa penelitian kita
menggunakan metode muktahir atau terbaru.

Gambar 8. Batasan Masalah


E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah kumpulan teori-teori atau studi literatur
yang dibutuhkan dalam proses penelitian atau penulisan KTI. Bab ini
berisi teori-teori kunci yang digunakan pada penulisan KTI. Selain itu,
tinjauan pustaka juga dapat disebut ‘kamus’ dari KTI itu sendiri.
Maksudnya, ketika reviewer tidak memahami suatu istilah kunci, dapat
mencari pengertiannya ke bab tinjauan pustaka.
Tips-tips penulisan tinjauan pustaka atau dasar teori :
1. Jangan terlalu banyak dasar teori
Tinjauan pustaka cukup berisi tentang teori-teori yang relevan
dan penjelasannya benar-benar dibutuhkan dalam penelitian
(teori terpenting). Satu teori tidak perlu dijelaskan panjang lebar,
cukup intinya saja. Tinjauan pustaka baiknya ditulis maksimal
3-4 halaman dan maksimalkan pada pembahasan dan analisa
data. Ingat, sebaik-baiknya dan serapi-rapinya dasar teori, itu
adalah hasil pikiran orang lain, bukan pemikiran sendiri.
2. Gunakan referensi yang jelas dan terpercaya
Dasar teori pastinya diambil dari referensi atau sumber lain
untuk mendukung dan memperjelas gagasan. Gunakan referensi
atau literatur yang jelas dan terpercaya dari buku, jurnal, dan
25

makalah yang sudah approved atau sudah terbukti validitasnya.


Jangan mengambil dari blogspot atau website yang tidak
terbukti kajian ilmiahnya. Untuk pencarian data, boleh dan
dianjurkan mengambil dari laporan yang dikeluarkan oleh
instansi pemerintahan.
3. Tambahkan gambar atau grafik
Agar tinjauan terlihat lebih menarik dan mudah dipahami,
tambahkan gambar atau grafik yang relevan dengan penjelasan
teorinya. Dan jangan lupa untuk mencantumkan sumber dari
gambar tersebut.
Berikut contoh penulisan dasar teori yang benar:

Gambar 9. Penulisan Dasar Teori


F. Metodologi
Metodologi adalah sebuah atau sekumpulan cara yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian dan penulisan
karya tulis ilmiah. Metodologi yang biasa dilakukan ketika menulis KTI
ada 2 macam, yaitu metode penulisan dan metode penelitian
E.1 Metode Penulisan
Metode penulisan adalah cara penulis dalam merangkai karya tulis
hingga menjadi karya yang sistematis.
26

E.2 Metode Penelitian


Metode penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian. Berikut adalah komponen-
komponen yang biasa ditemukan dalam penulisan KTI :
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam karya tulis dibutuhkan banyak data untuk menunjukkan
validitas permasalahan beserta analisanya. Umumnya dalam
mecari data dapat dengan melakukan studi pustaka, observasi,
eksperimen, dan survei.
2. Alat dan Bahan / Instrumen Penelitian
Apabila melakukan eksperimen atau penelitian, dalam bab 3
harus dijelaskan apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan
eksperimen tersebut baik berupa peralatan atau bahan habis
pakai.
3. Desain Penelitian / Desain Alat
Desain produk atau alat dibutuhkan apabila KTI kita adalah
berupa produk, alat, atau sebuah sistem untuk memberikan
gambaran yang jelas atas karya kita. Desain dapat berupa 2D atau
3D tergantung dengan kreatifitas penulis. Buatlah desain yang
atraktif dan detail agar dapat menarik perhatian reviewer. Dalam
beberapa karya, desain dapat disimulasikan untuk kemudian
dilakukan analisa datanya.
4. Prosedur Kerja
Bab ini juga dapat berisi serangkaian prosedur kerja yang akan
dilakukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Untuk
tekniknya sendiri tergantung pada ide karya dan keilmuan
masing-masing penulis.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah sebuah metode yang dilakukan
penulis untuk mengolah data primer menjadi data akhir atau
simpulan penelitian. Terdapat 2 jenis analisis data, yaitu :
a) Analisa Kualitatif :
Analisa kualitatif adalah analisa yang menekankan pada data
kualitatif dan data deskriptif. Analisa kualitatif biasanya
berupa penjelasan atau penjabaran suatu data dengan tujuan
memperjelas atau meyakinkan dampak suatu data penelitian
terhadap tujuan penelitian.
27

b) Analisa Kuantitatif
Analisa kuantitatif adalah analisa yang menekankan pada
data yang bersifat kuantitatif seperti perhitungan dan output
penelitian yang berupa angka atau besaran.
6. Waktu dan Tempat Penelitian
Apabila penelitian dilakukan di tempat khusus seperti
laboratorium atau tempat lain untuk pengambilan data,
cantumkan dengan jelas keterangan tempat dan waktu data
diambil.
7. Populasi dan Sampel Penelitian
Jika penelitian dilakukan dengan metode sampling, wawancara,
atau survei, jangan lupa cantumkan populasi dan sampel yang
diambil untuk penelitian kita.
8. Variabel Penelitian
Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan
penelitian, sering juga disebut sebagai faktor yang berperan
dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti. Jenis-jenis
variabel yaitu :
a) Variabel Bebas
Variabel ini mempunyai pengaruh atau menjadi penyebab
terjadinya perubahan pada variabel lain
b) Variabel Terikat
Variabel terkait adalah variabel yang keberadaannya menjadi
suatu akibat dikarenakan adanya variabel bebas. Disebut
variabel terkait karena kondisi atau variasinya terkait dan
dipengaruhi oleh variasi variabel lain.
c) Variabel Kontrol
Variabel yang dibatasi dan dikontrol perlakuannya agar tidak
mempengaruhi hasil atau gejala yang sedang diteliti.
Tips : hanya dengan mengubah dan memperbarui suatu variabel
penelitian lain, maka karya tersebut sudah bisa disebut sebagai
karya yang baru dan inovatif, tergantung keterbaruan dan
kebermanfaatan variabel.

G. Teknik Analisa Data dan Pembahasan


Bab ini merupakan salah satu bab yang paling krusial dalam
penulisan KTI. Lolos atau tidaknya karya kita akan ditentukan oleh
28

bagaimana kita menyusun analisa dan pembahasan dikarenakan bab ini


adalah indikator keberhasilan kita dalam menjawab tujuan karya tulis.
F.1 Metode Pengumpulan Data
Hal yang tepenting dalam analisa dan pembahasan KTI adalah data.
Komplesitas dan validitas data yang kita punya akan menjadi salah satu
faktor utama kelolosan KTI kita ke babak final. Lalu, bagaimana kita
bisa mendapatkan data yang kita butuhkan untuk analisa? Berikut
beberapa metodenya
1. Eksperimen atau Penelitian
Metode ini yang paling sering dilakukan oleh peneliti untuk
mendapatkan data penelitian. Eksperimen atau penelitian bisa
dilakukan dengan pengujian sampel atau alat tergantung pada
data apa yang akan dicari. Terkadang penelitian dilakukan
berkali-kali dengan pembaruan metode untuk mendapatkan hasil
dan data yang terbaik.

Gambar 10. Metode Ekperimen/Penelitian


2. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah sebuah cara untuk mengumpulkan
data dengan mengambil dokumentasi selama kegiatan baik foto
maupun video. Dari dokumentasi tersebut dilakukan analisa
berdasarkan apa yang terjadi selama kegiatan. Biasanya metode
ini menghasilkan data yang bersifat kualitatif.
29

Gambar 11. Metode Dokumentasi


3. Observasi
Metode ini hampir sama dengan metode dokumentasi, bedanya
pada metode ini pengamatan dilakukan secara langsung dan
dicatat hasilnya. Baru setelah didapatkan data, data tersebut akan
diolah dan dianalisa sebagai pembahasan di KTI.
4. Rekayasa atau Simulasi
Metode ini merupakan salah satu metode yang paling muktahir
dan relatif mudah dilakukan. Simulasi dilakukan dengan
menggunakan software yang sudah di-approved validitas
metodenya. Umumnya metode ini digunakan untuk menganalisa
sebuah desain atau sistem kerja dengan mengasumsikan kondisi
riil yang ada di lapangan. Metode ini juga dapat digunakan untuk
melakukan upgrade terhadap teknologi yang sudah ada saat ini.
30

Gambar 12. Metode Simulasi/Rekayasa


5. Survei dan Wawancara
Survei dan wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi
secara langsung dan pandangan beberapa sasaran yang dijadikan
sampling. Umumnya metode ini digunakan untuk mendalami
suatu masalah dan mendapatkan data konkritnya. Selain itu,
metode ini juga dapat dilakukan untuk mengetahui feedback dari
koresponden mengenai suatu produk atau karya.
F.2 Teknik Analisa Data
Setelah kita mendapatkan data yang kita mendapatkan data yang
dibutuhkan, kita harus menganalisa data tersebut dengan jelas dan
mudah dipahami. Oleh karena reviewer belum tentu sebidang keilmuan
dengan kita, kita harus menjelaskan data kita agar mudah dipahami
bahkan oleh awam sekalipun. Kurangi istilah-istilah dan data yang rumit
yang dapat menyulitkan reviewer dalam memahami KTI kita. Apabila
istilah tersebut urgent atau perlu untuk dimasukkan, berikan penjelasan
singkat agar dapat mudah dipahami.
Berikut komponen beserta tips-tips dalam melakukan analisa data
pada KTI:
1. Pembuatan atau deskripsi produk
Dalam bab ini dapat diisi dengan penjelasan umum produk atau
karya yang kita ciptakan. Penjelasan umum dapat diletakkan
pada subbab awal sebelum dijelaskan lebih detail lagi pada
subbab berikutnya.
31

Gambar 13. Deskripsi alat/produk


2. Sistem atau cara kerja produk
Apabila karya kita berupa produk atau sistem yang mempunyai
mekanisme kerja tersendiri, kita harus menjelaskan cara kerja
dari inovasi kita. Jelaskan dengan runtut dan cantumkan data
kualitatif dan kuantitatif bila perlu.

Gambar 14. Cara kerja alat/produk


32

3. Hasil pengujian produk


Karya atau produk kita akan lebih baik jika dilakukan pengujian
agar dapat mengetahui dan memprediksi tingkat
keberhasilannya. Data yang dihasilkan dari pengujian alangkah
lebih baik jika menggunakan data kuantitatif agar lebih jelas
indikator keberhasilannya.

Gambar 15. Pengujian Produk


4. Analisis kuesioner dan wawancara
Jika dalam pengambilan data menggunakan metode kuesioner
dan wawancara, maka kita juga harus mengolah data tersebut
dengan memberikan analisis beserta kesimpulannya. Dan jangan
menyajikan data primer atau data mentah.
5. Berikan data yang lengkap
Data adalah unsur yang paling penting dalam penulisan KTI.
Data dapat menunjukkan seberapa dalam dan seberapa khusus
masalah yang akan dijawab dan penelitian yang dilakukan. Oleh
karenanya perbanyak data yang relevan untuk analisa
permasalahan dan penelitian agar KTI kita menjadi lebih valid
dan kredibel.
33

Gambar 16. Data Penelitian


6. Masukkan teori-teori yang relevan dengan analisa data
KTI adalah sebuah penyajian ide untuk menyelesaian masalah
yang sudah diuji melalui proses ilmiah. Maka dalam penyajian
dan analisa data lebih jika dihubungkan dengan teori atau hasil
jurnal yang relevan dengan datanya.

Gambar 17. Teori dalam Analisis Data


7. Bandingkan idemu dengan solusi yang pernah diterapkan
Untuk menunjukkan bahwa ide kita adalah ide yang solutif dan
inovatif, pastinya kita harus memberikan nilai tambah
dibandingkan dengan solusi yang pernah diterapkan sebelumnya.
Caranya adalah dengan menyebutkan kekurangan dari solusi
sebelumnya, lalu jawab kekurangan tersebut dengan idemu.
34

Gambar 18. Komparasi Ide


8. Berikan rencana pengembangan atau implementasi ide
Ide yang bagus adalah ide yang berkelanjutan dan jelas
perencanaannya. Oleh karenanya berikan gambaran visioner
pengembangan ide untuk tahap selanjutnya agar meyakinkan
pembaca bahwa ide ini tidak akan berhenti di tulisan ini. Selain
itu bisa dijelaskan pihak-pihak yang berpotensi terlibat atau
dibutuhkan dalam implementasi ide kita.

Gambar 19. Rencana Strategis


35

9. Sambungkan tujuan penulisan ke tema lomba


Tujuan dari KTI akan benar-benar dibahas dan dijawab di bab
ini. Analisa harusnya diarahkan untuk tujuan penulisan KTI.
Akan lebih baik jika pada bab ini kita menjawab tema besar yang
diusung oleh kompetisi tersebut agar menunjukkan keseriusan
kita dalam berpartisipasi di kompetisi tersebut. Misal, tema dari
lomba tersebut adalah SDGs, maka berikan pembahasan kenapa
inovasi kita dapat menjawab permasalahan dalam SDGs.

Gambar 20. Sinkronisasi dengan Tema Lomba


36

TEKNIK PRESENTASI

Setelah membuat karya tulis ilmiah dan lolos ke babak final, hal
yang pasti akan kita lakukan adalah melakukan presentasi karya.
Presentasi ilmiah adalah unsur penting dalam pembuatan karya tulis
ilmiah. Bobot penilaian presentasi umumnya seimbang dengan penilaian
karya tulis, tergantung pada regulasi dari penyelenggara lomba. Untuk
dapat meraih juara dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah, kita harus tampil
maksimal dalam presentasi, bukan hanya sekadar presentasi seperti di
kelas ketika kuliah. Kalau kata Pandji Pragiwaksono, dua unsur penting
dalam presentasi adalah kompetensi dan delivery. Kompetensi berarti
seberapa jauh pemahaman kita terhadap materi yang akan kita
sampaikan. Sedangkan delivery adalah cara kita menyampaikan materi
agar terjadi transfer gagasan dengan efisien.
A. Sistematika Presentasi Ilmiah
Dalam presentasi ilmiah kita diharuskan menjelaskan karya kita
sesuai dengan sistematikanya. Oleh karena itu sistematika dalam
presentasi ilmiah tidak berbeda jauh dengan sistematika penulisannya
sendiri. Presentasi ilmiah dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu
pendahuluan, bagian inti, dan penutup.
A.1 Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
Pada awal presentasi jelaskan latar belakang permasalahan yang
akan diselesaikan pada KTI. Sampaikan data dengan jelas dan
yakinkan audience bahwa permasalahan yang kita angkat adalah
permasalahan yang serius dan harus segera diselesaikan. Ini
adalah salah satu tahap yang paling penting dari presentasi ilmiah
karena 1 menit pertama adalah momen paling menentukan untuk
mendapatkan atensi audience.
37

Gambar 21. Latar Belakang Masalah


2. Rumusan masalah
Setelah menjelaskan latar belakang, kerucutkan menjadi masalah
khusus untuk dijawab dengan ide kita.
3. Tujuan penelitian
Setelah masalah sudah dikerucutkan, jawablah dengan ide dan
solusi KTI yang sudah ditentukan.
4. Manfaat penelitian
Jelaskan manfaat dan dampak yang diharapkan atas solusi kita
tawarkan dalam penulisan KTI.
5. Dasar teori dan state of the art
Berikan tinjauan pustaka dan teori-teori yang mendukung atau
melandasi ide kita. Alangkah baiknya kita tambahkan state of the
art (keterbaruan) dengan membandingkan dengan penelitian atau
solusi sebelumnya.

Gambar 22. Dasar Teori


38

A.2 Bagian Inti


1. Metode Penelitian
Pada bagian ini jelaskan mengenai metodologi yang telah
dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang
digunakan dalam penulisan KTI. Adapun konten umum yg biasa
digunakan adalah :
a) Metode Pengumpulan Data
b) Waktu dan Tempat Penelitian
c) Desain Produk / Penelitian

Gambar 23. Desain Produk


2. Analisis dan Pembahasan
Setelah menjelaskan metodologi, pastinya kita harus
menjelaskan hasil dan data analisis dari apa yang telah kita
lakukan. Jelaskan dengan data dengan jelas dan menarik. Dan
disarankan untuk memperbanyak gambar, diagram, atau grafik
agar lebih menarik dan atraktif. Adapun konten umumnya yaitu:
a) Pembuatan produk
b) Analisis Hasil Penelitian
c) Aktivitas Penelitian
39

Gambar 24. Sistem Kerja Produk


A.3. Bagian Penutup
1. Kesimpulan
Berikan kesimpulan atau tujuan akhir dari penelitian yang
menjawab rumusan permasalahan diawal. Berikan data akhir
penelitian untuk memperkuat gagasan.
2. Saran dan Penutup
Pada akhir presentasi, berikan saran yang berhubungan dengan
penulisan KTI kita, misal saran pengembangan atau rekomendasi
terhadap pihak terkait. Presentasi juga dapat ditutup dengan kata
mutiara dan pesan penutup dari penulis.

Gambar 25. Kesimpulan


40

B. Teknik Presentasi Ilmiah


Dalam presentasi pada final lomba karya tulis ilmiah, tampil
impresif adalah sebuah keharusan. Terdapat beberapa tips atau teknik
khusus dalam presentasi ilmiah yang membuat presentasi ilmiah berbeda
dengan presentasi pada umumnya. Berikut adalah teknik dan tips-tips
untuk presentasi ilmiah:
1. Make a great first impression
10 detik pertama adalah waktu yang krusial untuk mendapatkan
atensi audience selama presentasi berlangsung. Buatlah first
impression yang menarik sehingga audience tertarik
mendengarkan presentasi kita sampai akhir. Umumnya, finalis
lomba karya tulis ilmiah membuka presentasinya dengan puisi,
drama, jargon, dan juga kata-kata mutiara. Puisi atau drama yang
dibawakan pun masih terkait dengan latar belakang masalah
yang diangkat dalam KTI. Atau bisa juga membuka presentasi
dengan menjelaskan latar belakang masalah dengan semangat
dan impresif.
2. Perhatikan intonasi dan penekanan
Dalam presentasi, jangan menggunakan nada yang datar dalam
menjelaskan gagasan. Perhatikan intonasi dan penekanan serta
tempo dalam berbicara. Berikan penekanan pada pengucapan
kata konjungsi dan pemaparan data kualitatif atau kuantitatif
agar lebih mudah dipahami. Presentasi yang baik mempunyai
tempo yang agak cepat (tidak terlalu cepat) namun jelas. Hal itu
menunjukkan kesiapan dan penguasaan materi finalis.
3. Hindari membaca slide
Dalam presentasi ilmiah, pemahaman kita tentang gagasan kita
akan benar-benar diuji. Oleh karenanya pahami semua yang
berhubungan dengan karya kita dan usahakan seminimal
mungkin tidak membaca atau bahkan tidak melihat slide sama
sekali.
4. Perhatikan waktu dan durasi
Presentasi dalam final lomba karya tulis pasti diberikan batasan
waktu entah 7, 10, atau 15 menit. Oleh karenanya perhatikan
dengan baik dan atur waktu dalam presentasi agar presentasi
tidak melebihi waktu yang ditentukan. Sebelum hari final, latih
presentasimu dengan simulasi waktu yang sebenarnya.
41

5. Pelajari background juri/panelis


Sebelum presentasi dimulai, panitia pasti akan menjelaskan
background dari juri. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pola
penilaian masing-masing juri dan juga treatment kita. Apabila
juri tidak sebidang dengan kita, maka jelaskan gagasan kita
dengan bahasa yang universal dan mudah dipahami.
6. Kerjasama tim yang baik
Kerjasama tim juga merupakan hal yang krusial dalam
presentasi ilmiah. Aturlah porsi bicara dan menjawab yang
seimbang untuk semua anggota tim. Dan sangat dianjurkan
untuk mengatur transisi bicara dengan serapi mungkin agar
presentasi lebih menarik. Kekompakan tim terkadang juga
masuk poin penilaian oleh dewan juri.
7. Create your own style!
Setiap tim mempunyai gaya tersendiri dalam menyampaikan
gagasan dan penelitiannya. Hal ini menjadi sebuah keunikan
tersendiri yang ditemui dalam final lomba karya tulis ilmiah.
Oleh karena itu, tentukan gaya presentasi yang sesuai dengan
tim kita. Entah mau gaya yang santai, enerjik, semangat,
mendayu-dayu, atau kompak, itu semua bergantung pada
karakter tim kita sendiri.

C. Slide Presentasi yang Baik


Slide presentasi merupakan komponen penting yang menentukan
bagus atau tidaknya presentasi kita. Slide presentasi sangat mendukung
presentasi kita dikarenakan panelis atau juri pasti melihat slide untuk
membantu mereka dalam memahami isi presentasi kita. Apalagi untuk
sebuah kompetisi keilmiahan yang mempunyai tingkat persaingan yang
tinggi, keindahan slide merupakan sebuah kunci keberhasilan. Berikut
kriteria slide yang bagus untuk presentasi ilmiah:
1. Tambahkan gambar, grafik, video, dan kurangi jumlah kata
Slide yang menarik pasti lebih menekankan pada pendekatan
visual, bukan tekstual. Perbanyak gambar, grafik, chart, dan
video dengan tatanan yang rapi agar lebih menarik. Atau bisa
juga dengan menggunakan video sebagai background presentasi
Jangan menambahkan terlalu banyak kalimat dan paragraf,
42

cukup tuliskan kalimat intinya dengan ukuran font yang cukup


besar agar lebih midah dipahami.

Gambar 26. Gambar dalam presentasi


2. Tambahkan data dan fakta
Masih sama dengan syarat penulisan KTI, presentasi ilmiah
harus sarat akan data dan fakta. Berikan fakta yang aktual dan
data yang jelas lalu olah dengan menarik dan dramatis. Dengan
data kita bisa menjelaskan urgensi penelitian dan permasalahan
yang kita ambil.

Gambar 27. Data dan Fakta


3. Jangan gunakan banyak warna
Dalam mendesain slide untuk presentasi ilmiah, alangkah
baiknya untuk tidak menggunakan banyak warna dalam satu
slide agar tidak membingungkan pembaca. Lebih baik gunakan
43

3-4 warna yang kontras dan gunakan secara kontinu dan


konsisten pada tiap slide.

Gambar 28. Tampilan simpel dan elegan


4. Siapkan slide lampiran untuk tanya jawab
Ini merupakan trik khusus dalam presentasi karya tulis ilmiah.
Dalam membuat slide inti, jangan tuliskan semua hasil penelitian
atau gagasan, cukup berikan data-data inti untuk disampaikan
dalam presentasi. Lalu buatlah slide lampiran yang berisi detail
dari penelitian dan gagasan-gagasan pendukung yang
memperkuat argumen untuk KTI yang kita buat. Slide lampiran
ini bisa diisi dengan jawaban-jawaban atas prediksi pertanyaan.
Jadi, buatlah list pertanyaan terlebih dahulu dan ketika
pertanyaan tersebut muncul ketika presentasi, kita sudah siap
dengan argumen beserta slide pendukungnya.

Gambar 29. Slide lampiran


44

5. Tambahkan background music


Background music dapat digunakan agar presentasi terlihat lebih
menarik. Tambahkan musik dengan beat yang sesuai dengan
presentasi yang disampaikan. Namun, jangan sampai musik lebih
dominan atau lebih keras daripada vokal pemateri agar tidak
mengganggu jalannya presentasi.

Gambar 30. Slide dengan musik dan video


45

BIODATA PENULIS

Nama : Danar Adi Irfanto


TTL : Lumajang, 25 Mei 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Medayu Utara 27C No. 7 Kota Surabaya
No. HP (WA) : 085745561654
Email : danarirfan@gmail.com
Instagram : danaradi65
Riwayat Pendidikan :
2003 – 2009 SDN Ditotrunan 1, Lumajang
2009 – 2012 SMPN 1, Lumajang
2012 – 2015 SMAN 2, Lumajang
2016 – sekarang Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Riwayat Organisasi :
2016 Volunteer Duacare
2016 Staff Ikatan Mahasiswa Lumajang di Surabaya
2016 Member METIC Club Himasiskal FTK ITS
2017 Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Lumajang di
Surabaya
2017 Staff Divisi Official BARUNASTRA ITS Team
46

2018 Staff Departemen Inovasi Karya Himpunan


Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan
2018 Trainer Program Kreativitas Mahasiswa ITS
2019 Kepala Divisi Keilmiahan Departemen Inovasi
Karya Himpunan Mahasiswa Teknik Sistem
Perkapalan
2019 Ketua Unit Trainer Keilmiahan ITS, Kementerian
Riset dan Teknologi BEM ITS

Riwayat Prestasi :
2018 Finalis Chula International Innovation Challenge
(CIIC) For Community di Chulalongkorn
University, Saraburi, Thailand
2018 Juara 1 LKTIN BORN 3 Universitas Jember
2018 Juara 3 LKTIN ACE BEM FEB UHAMKA
2018 Juara 3 LKTIN Airlangga Maritime Week
National Universitas Airlangga
2018 Juara 3 ASEAN Student Scientific Competition
Universitas Negeri Surabaya
2018 Best Presenter LKTIN Environment Festival
Universitas Airlangga
2018 Juara Harapan 1 LKTIN SPEAR MSC 2018
2018 Juara 1 LKTIN Industrial Festival UPN
“Veteran” Jawa Timur
2018 Juara 3 LKTIN “Kompetisi Nasional
Kemaritiman” Universitas Hassanudin
2018 Finalis LKTIN Competition of National
Economic Research and Papers Universitas
Diponegoro
2018 Finalis LKTIN Green Scientific Competition
Paper Competition Universitas Negeri Semarang
2019 Finalis LKTIN Himie Economics Research and
Olympiad Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
47

2019 Finalis Management Days Business Plan


Competition Universitas Muhammadiyah Prof.
Dr. Hamka
2019 Juara 2 LKTIN SAFE SIP Politeknik Negeri
Jember
2019 Juara Harapan 1 LKTIN BORN 4 Universitas
Jember
2019 Juara 2 LKTIN LENTERA Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
48

LAMPIRAN

Tabel Daftar Juara LKTIN


Pergur
Nama
N Nama Juara uan Judul Karya Tulis Jenis KTI
Penulis
o Kompetisi Tinggi Ilmiah
HIVESS: Kapal
Pembangkit
Listrik
Menggunakan
Danar
Juara Gorlov Helical Gagasan
Adi ITS
1 Turbine Sebagai Tertulis
Irfanto
Solusi
Pemenuhan
LKTIN Energi Listrik di
1 BORN 3 NTT
UNEJ PEWARISAN
Juara Fadilah KARAKTER Peneliti
UGM
2 Husnun FENOTIP MELON an
HIBRIDA
STORE TO HOME
(SMART OF
Juara Anik Gagasan
PNJ RENEWABLE
3 Indarti Tertulis
ENERGY TO
HOME)
Penerapan
Teknologi
Membran
Ultrafiltrasi
Novia
Juara UNJAN Terintegrasi Karsa
Anggrae
1 I Untuk Cipta
ni
Penyediaan Air
LKTIN
Siap Minum di
2 GSC 2018
Desa Cipageran,
UNNES
Cimahi
Gembala.in :
Solusi
Juara Arif Permodalan Karsa
UNNES
2 Santoso Peternak Melalui Cipta
Skema Sharia
Crowdfunding
49

Berbasis
Teknologi Sebagai
Upaya Meretas
Poverty Trap di
Pedesaan
Aplikasi
Termoelektrik
pada Mesin
Produksi Garam
dengan Sistem
Rivanul
Juara Automasi Gagasan
Luqman ITS
3 Bertenaga Surya Tertulis
Pradana
dan Angin sebagai
Solusi Rendahnya
Jumlah Produksi
dan Mutu Garam
di Indonesia
Wave Power :
Inovasi
Pembangkit
Listrik Tenaga
Aniq Gelombang Air
Juara Gagasan
Jazilatur ITS Laut
1 Tertulis
F Menggunakan
Automatic Valve
dengan Konsep
One-Flow
LKTIN ACE Circulation
3 2018 Simforika Plus :
UHAMKA Inter-Clustering
Linkages Input-
Output
Argoindustri
Juara Dikau Sektor Perikanan Gagasan
UB
2 Tondo P Melalui Tertulis
Revitalisasi
Business
Development
Service (BDS)
Berbasis Digital
50

SEANERATOR
(Smart
Renewable
Floating Energy
Generator) :
Danar
Juara Jembatan Ponton Gagasan
Adi ITS
3 Penghasil Energi Tertulis
Irfanto
Sebagai Solusi
Pemenuhan
Energi Listrik di
Provinsi Nusa
Tenggara Timur
Modifikasi
Universal Basic
Income (UBI)
Hasyim
Juara sebagai Stimulus Gagasan
Ali UI
1 Pengembangan Tertulis
Shahab
Gig Market pada
Pasar Tenaga
Kerja Masa Depan
ILU Apps
(Indonesia Labor
Unity): Inovasi
Pengelolaan
M Kholif Buruh Terhadap
Juara Poline Karsa
Arrohm Kontrak Kerja
CONCERN 2 ma Cipta
4 an Melalui Prinsip
S UNDIP
Egalitarian Untuk
Menciptakan
Equality Labor
Market
Adaptasi Sistem
Pendidikan
International
Baccalaureate
M Iffan
Juara dan Liberal Arts Gagasan
Zulfiand UNDIP
3 Education serta Tertulis
ri
Penerapan
Statistical
Thinking Guna
Menghasilkan
51

Human Capital
yang Kompeten
Untuk
Memenangkan
Era Ekonomi
Digital

Danik -
Juara Gagasan
Mahfiro UNAIR
1 Tertulis
tul
Himna
Juara Gagasan
Sayyidat UNAIR
2 Tertulis
ul -
COLDSHIP :
PEMANFAATAN
ENERGI ARUS
LAUT DENGAN
GORLOV HELICAL
TURBINE SEBAGAI
LKTI
SUMBER ENERGI
5 AMW
LISTRIK PADA
UNAIR
SISTEM
Danar
Juara PENYIMPANAN Gagasan
Adi ITS
3 IKAN DAN Tertulis
Irfanto
PENDISTRIBUSIAN
BAHAN BAKAR
KAPAL UNTUK
MENGATASI
MASALAH
LOGISTIK
NELAYAN DI
INDONESIA
BAGIAN TIMUR
Juara Karsa
- UM
ASSC 1 - Cipta
6
UNESA Juara UNPA Studi
-
2 R - Literatur
52

SEANERG :
PEMBANGKIT
LISTRIK
BERTENAGA
ARUS LAUT DAN
ANGIN DENGAN
KOMBINASI
GORLOV HELICAL
Danar
Juara TURBINE DAN Gagasan
Adi ITS
3 SAVONIUS WIND Tertulis
Irfanto
TURBINE SEBAGAI
SOLUSI KRISIS
ENERGI LISTRIK
DAN
ANTISIPATOR
BONUS
DEMOGRAFI DI
INDONESIA
E-Boat (Electric
Boat)
Transportasi Laut
sebagai Solusi
Fahra
Juara Kelangkaan Gagasan
Putri UNY
1 Bahan Bakar Fosil Tertulis
Ardita
bagi Perahu
Nelayan yang
Ramah
Lingkungan
Building
ENVIROFE
7 Integrated PV
ST UNAIR
(BITPV),
Devi
Teknologi Tepat
Juara Purnam Gagasan
PENS Guna Bangunan
2 a Tertulis
Hemat Energi
Ariyanti
Berbasis On Grid
dengan
Monitorinf IoT
Pemanfaatan Air
Nadieda
Juara Kolam Pasca Peneliti
Hamath ULM
3 Tambang Untuk an
a
Kultivasi
53

Mikroalga sebagai
Sumber Clean
Energy
Implementasi
Microbial
Desalination Cell
dan
Electrodialysis
Memanfaatkan
Elektrode
Berbasis
Tempurung
Kelapa dengan
Juara Andreas Menerapkan Peneliti
UI
1 Eka S Sistem an
Manajemen
Berbasis
Masyarakat
Sebagau Solusi
Berkelanjutan
dalam
SPEAR Menciptakan
8
MSC UNEJ Ketahanan Air di
Pulau-Pulau Kecil
di Indonesia
ALDEGA : Inovasi
Alat Pendeteksi
Dini Penyakit
Rizqi Ginjal Sebagai
Juara Karsa
Ramadh UNEJ Media Preventif
2 Cipta
an Guna
Mewujudkan
Indonesia SDGs
2030
Indikator Ramah
Lingkungan Untuk
Mengamati
Juara Aliefia Peneliti
UBB Kesegaran Udang
3 Noor an
Menggunakan
Ekstrak Buah
Karamunting
54

(Rhodomyrus
tomentosa)
Terintegrasi
Sistem
Kecerdasan
Buatan

SEAFERS :
JEMBATAN
PONTON
PENGHASIL
Danar ENERGI SEBAGAI
Juara Gagasan
Adi ITS SOLUSI
1 Tertulis
Irfanto PEMENUHAN
IE FEST
ENERGI LISTRIK DI
9 UPN V
PROVINSI NUSA
Jatim
TENGGARA
TIMUR
Juara Karsa
- UNDIP
2 - Cipta
IAIN
Juara Peneliti
- Madur
3 an
a -
Ebi Kids (Edukasi
Bahari Sejak Dini):
Aplikasi Game
Berbasis Android
Juara Santia Karsa
UB Untuk
1 Gita W Cipta
Mengenalkan Dan
Memudahkan
Anak Belajar
LKTIN
1 Bahari Sejak Dini
KONKA
0 Pel Bakso (Pelet
UNHAS
Lalat Black Soldier
Fly) : Optimalisasi
Sampah Organik
Juara Sitriani Karsa
UB Berbasis Bank
2 Katrina Cipta
Sampah Dalam
Memproduksi
Pakan Ikan Lele
Bernutrisi
55

Frezea : Sistem
Penyimpanan
Ikan Dan
Pendistribusian
Bahan Bakar
Kapal
Danar Menggunakan
Juara Gagasan
Adi ITS Energi Arus Laut
3 Tertulis
Irfanto Dengan Gorlov
Helical Turbine
Untuk Mengatasi
Masalah Logistik
Nelayan Di
Indonesia Bagian
Timur
Implementasi
Compact City :
Connection
Resillient City
Juara Dame sebagai Solusi Gagasan
UI
1 Satrio Bangunan Tertulis
Berketahanan
Cuaca Ekstrem
Indonesia pada
Tahun 2045
LKTIN
1 Fishermaju.com :
HERO
1 Optimalisasi dan
UMY
Inovasi Dana
Filantropi Islam
Berbasis
Suci
Juara Digitalisasi Karsa
Alpika UMY
2 sebagai Solusi Cipta
Putri
Alternatif
Meningkatkan
Kesejahteraan
Nelayan
Indonesia
56

Kanal (Kampung
Nelayan Digital) :
Strategi Integrasi
Pemberdayaan
Nelayan dengan
Raka Mengembangkan
Juara Karsa
Rizky UI Industri
3 Cipta
Fadila Perikanan
Tangkap dalam
Mencapai
Indonesia Sebagai
Poros Maritim
Dunia
"Stm-01"
Optimalisasi
Transportasi
Tambang
Belerang Berbasis
Permanenan
Juara Karsa
San Haji IPB Energi dan Ramah
1 Cipta
Lingkungan
sebagai Upaya
Peningkatan
LKTIN 5th
1 Produksi
SAFE
2 Tambang
POLIJE
Belerang
STARGEN :
Jembatan Ponton
Penghasil Energi
Danar sebagai Solusi
Juara Gagasan
Adi ITS Krisis Energi dan
2 Tertulis
Irfanto Akselerator
Perekonomian di
Provinsi Nusa
Tenggara Timur
57

Truduck Meat
(Nutraceutical
Duck Meat) :
Rekayasa Daging
Itik Fungsional
Rendah Low
M Density
Juara Karsa
Backhrul UB Lipoprotein
3 Cipta
Amiq Diperkaya
Omega-3 Berbasis
Penambahan
Feed Additive
Berbahan Bekicot
dan Daun
Kiambang
AFADRO (Acatina
fulica dan
Sauporus
adrogynus L):
Pemanfaatan
Bekicot dan Daun
Katuk sebagai
Juara Anang Feed Additive Karsa
UB
1 Prayitno Sehat Ramah Cipta
Lingkungan untuk
Meciptakan
LKTIN Nutracutical Duck
1
BORN 4 Meat Rendah Low
3
UNEJ Density
Lippoprotein dan
Kaya Omega-3
MILSTOR (Milk
Storage) : Alat
Penyimpanan
M Susu, Hemat
Juara Karsa
Zainul UNDIP Energi Berbasis
2 Cipta
Asror Cooling Dynamic
dan Nano N-Zn)
sebagai Teknologi
dalam Menjaga
58

Kualitas Susu
Nasional

Guide Me:
Aplikasi Tour
Guide Pintar
Fina
Juara Berbasis Web Karsa
Zakiyatu UM
3 untuk Cipta
nN
Mempromosikan
Wisata Indonesia
ke Mancanegara
Pemanfaatan
Karbon Aktif dari
Limbah Ampas
Tebu sebagai
Casper (Casing
M. Handphone
Juara UNTIR Karsa
Syaikhu Pengurang
1 TA Cipta
Hanif Radiasi) dalam
Upaya
Mengurangi
LKTIN
1 Bahaya Pancaran
LENTERA
4 Radiasi
UNTIRTA
Handphone
STARGEN :
Jembatan Ponton
Penghasil Energi
Danar sebagai Solusi
Juara Gagasan
Adi ITS Krisis Energi dan
2 Tertulis
Irfanto Akselerator
Perekonomian di
Provinsi Nusa
Tenggara Timur
59

Aoste (Anti
Osteoartritis) :
Inovasi Produk
Halal Tablet
Effervescent dari
Ekstrak
Juara Narendr Glukosamin Karsa
UMP
3 a Istia P Limbah Ceker Cipta
Ayam (shank)
sebagai Alternatif
Ekstrak Cellular
Matrix untuk
Penderita
Osteoartritis

Anda mungkin juga menyukai