Anda di halaman 1dari 2

RESUME TEMU ONLINE

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


Nama : Dwi Chaya Laudra
Kelas : PPKn Reg B
Stambuk : 2019
Resume : Pengembangan Kompetensi Warga Negara
Dalam Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn)
Era Digital

Pendidikan kewarganegaraan di near global perlu melakukan pembenahan diri,yaitu


pertama membangun pendidikan PPKn ataupun IPS dengan paradigm baru,kedua
mengembangkan pembelajaran inovatif. Pembelajaran PPKn dan IPS bagi generasi
milineal, agar lulusan bisa kompetitif di era R.I 4.0,maka kurikulum perlu orientasi baru.
Sebab di era R.I 4.0 tidak hanya cukup literasi lama ( membaca,menulis,berhitung )
sebagai modal dasar untuk generasi milineal berkiprah di masyarakat. Oleh karena
itu,diperlukan literasi baru di era R.I 4.0, yakni : Literasi Data : kemampuan untuk
membaca,menganalisis, dan menggunakan informasi atau big data di dunia digital,
Literasi Teknologi dapat mengaplikasikan teknologi, dan Literasi Manusia ; Humanities
dan komunikatif.

Jadi dapat disimpulkan , Ada tigal hal yang harus kita butuhkan oleh seorang guru atau
calon guru di era global saat ini yaitu kemampuan untuk mengelolah literasi
data,kemudian literasi teknologi dan literasi manusia. Oleh karenanya pembelajaran itu
tidak lagi dengan paragdima yang konvensional tetapi juga sudah harus bergeser kepada
paradigma yang inovatif . Bagaimana kita mengidentifikasi pembelajaran PPKn atau IPS
kita dalam pembelajran yang inovatif, ciri-cirinya adalah pertama berpusat kepada
siswa,kedua menggunakan multimedia, nah karena menggunakan multi teknologi atau
kemampuan menggunakan teknologi penting sekali untuk calon guru maupun guru PPKn
dan IPS sekarang ini. Kemudian media pembelajaran, multiamedia dan multi metode, jadi
kita sebagai calon guru tidak boleh berfokus ke multimedia dan multimetode saja.Jenis
media yang dikombinasikan menjadi multimedia berbasis nilai (teks, gambar, foto/foster,
animasi, dan table VCT-daftar) dalam kesatuan powerpoint materi. Kemudian
menggunakan literasi data dalam pembelajaran dan pembelajran itu harus kontesktual
bukan hanya kepada aspek konektif saja tapi harus bagaimana mengkaloborasikan antara
materi buku dengan kenyataan-kenyataan atau mengaitkan dengan pengalaman peserta
didik.

Anda mungkin juga menyukai