Anda di halaman 1dari 5

Tugas Ujian Akhir Semester Kewarganegaraan

Nama Dyah Rezania Amin


Nim 19130061
Kelas Pendidikan IPS “C”

Pengaruh Pandemi Covid-19 Pada Gaya Hidup dan Kebiasaan Bekerja Orang
Indonesia

Setiap masyarakat manusia pasti akan mengalami suatu perubahan.


Perubahan sosial perubahan di dalam kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk nilai,sikap, pola perilaku di anatra kelompok masyarakat,
sehingga perubahan-perubahan mana kemudian memepengaruhi segi-segi struktur
masyarakat lainnya. Perubahan sosial mempunyai tujuan, diantarannya perubahan
yang tidak dikehendaki atau direncanakan. Seperti, yang sekarang seluruh dunia
ditakutkan dengan wabah virus corona.1 Covid-19 merupakan penyakit menular
yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.  Munculnya
pandemi global Covid-19 saat ini, merebak di seluruh dunia tanpa siapapun bisa
memprediksi sebelumnya. Tak heran jika tak satu orang atau negara pun yang siap
dalam menghadapi segala permasalahan yang timbul mulai dari kesehatan hingga
dampak sosial ekonomi di pandemi tersebut. pandemi Covid-19 bukan hanya
merenggut banyak nyawa, namun juga menimbulkan kebingungan besar bagi
banyak orang yang harus tetap mengais rezeki demi bertahan hidup. Mau tidak
mau, virus corona sudah membatasi gerak kita dalam berkreasi dan bekerja di luar
rumah.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah kota sudah mulai


diterapkan demi menekan angka penyebaran virus corona. Tentunya dalam setiap
kebijakan, pasti akan ada konsekuensi yang tidak bisa terelakkan. Pemerintah
berharap masyarakat dapat menaati himbauan yang telah dibuat, tetapi banyak
sebagian mereka yang mengabaikan terhadap himbauan tersebut. Melalui media

1
Asnida Riani, Cerita Akhir Pekan: Perubahan Pola Gaya Hidup di Masa Pandemi Corona
COVID-19. (https://m.liputan6.com/lifestyle/read/4223795/cerita-akhir-pekan-perubahan-pola-
gaya-hidup-di-masa-pandemi-corona-covid-19, 12 Mei 2020, 2020 )
sosial, masyarakat akan diberiakan perkembangan informasi covid-19. Dalam hal
ini, ruang gerak bagi beberapa profesi menjadi terhambat. Terlebih lagi untuk
profesi yang memang harus dilakukan secara outdoor.2 Beberapa di antaranya
adalah freelancer, buruh dan pedagang kecil yang harus menjajakan jualannya.
Freelancer yang terdampak juga banyak jenisnya. Misalnya, para event organizer,
pekerja wedding organizer, pekerja seni, dan lain sebagainya. Suka tidak suka,
mereka yang terdampak harus memutar otak dan mencari cara lain untuk bisa
tetap mencari nafkah dan bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini. 3 Setidaknya,
sampai kita berhasil menemukan vaksin corona atau sampai pandemi ini berakhir,
dan segalanya menjadi normal kembali. 

Masyarakat sekarang menggunakan sosial media untuk berinteraksi satu


sama lain. Contohnya, di sektor pendidikan mereka menggunakan daring untuk
proses belajar mengajar. Melalui media sosial menjadi alat yang bisa memberikan
respon cepat kepada khalayak dalam kaitannya informasi mengenai coronavirus
dan penyebarannya. Dengan menggunakan sosial media banyak dari berbagai
kalangan untuk melakukan open donasi untuk tenaga medis dan masyarkat yang
membutuhkan. Tetapi banyak segelintir oknum yang memperburuk situasi dan
membuat masyarakat panik dengan menyebar informasi yang belum pasti
kebenarannya. Kondisi  kecemasan dan ketakutan masyarakat kemudian
berdampak pada kondisi dimana mengalami kelangkaan barang. Masyarakat
langsung memberi kebutuhan sehar-hari dengan jumlah yang banyak, tanpa
memikirkan orang lain yang ekonominya rendah. Parahnya lagi , di tengah situasi
seperti ini  ada oknum yang mencari keuntungan dengan menimbun masker
kemudian di jual dengan harga yang tidak wajar. 

2
Red, Ekonomi di Masa Pandemi Covid ( https:// www.google. com/amp/s/www. suaramerdeka.
com/amp/news /opini/225802-ekonomi-di-masa-pandemi-covid-19, 12 Mei 2020, 2020)
3
Mia Cithra, Pengaruh Pandemi Covid-19 pada Gaya Hidup dan Kebiasaan Bekerja Orang
Indonesia ( https: // www .google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read /20200413/219/1226002/
pengaruh-pandemi-covid-19-pada-gaya-hidup-dan-kebiasaan-bekerja-orang-indonesia, 12 Mei
2020, 2020)
Kita sebagai generasi muda seharusnya bisa mengajak masyarakat agar
terus optimis. Kita sebagai penerus bangsa seharusnya bisa mengatur finansial,
terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Ada beberapa cara seperti :

1. Mengganti Profesi

Saya percaya banget kalau pemuda Indonesia itu kreatif dan bermental baja. Nah
yang mau saya sampaikan di sini, kita sebagai masyarakat tidak boleh loyo atau
patah semangat hanya karena tidak bisa melanjutkan pekerjaan di luar sana. Jika
saat ini kita tidak memungkinkan untuk mengerjakan profesi sebagaimana
biasanya, maka sekarang waktunya bagi kita untuk mencari “kesempatan” lain
yang bisa kita lakukan untuk mencari rezeki. Ingat akan selalu ada kesempatan
yang hadir ketika kita berada di tengah-tengah kesulitan. Contohnya, kita bisa
berjualan beberapa makanan pokok atau cemilan buatan sendiri dan
memperjualkannya ke teman-teman dekat. Kita juga bisa menjual komoditas lain
yang mungkin sedang banyak dicari pada saat ini. Misalnya, bikin masker kain,
atau menjual barang lain sesuai dengan kreativitas kita.4

2. Menghemat Pengeluaran

Beberapa ekonom memprediksi bahwa situasi ekonomi ini akan lebih parah
daripada global resesi yang terjadi pada 2008. Mungkin ini saat yang tepat bagi
para pemuda untuk belajar. Belajar memilih mana yang menjadi kebutuhan dan
sekedar keinginan. Dalam kondisi seperti sekarang ini, saling bahu-membahu
menolong perekonomian orang lain juga sangat diperlukan. Misalnya, kita
membeli makanan yang dijual oleh teman terdekat kita atau memesan makanan
melalui layanan jasa ojek online. Kita mesti ingat bahwa semua orang sedang
berjuang dan berusaha keras untuk bertahan hidup di pandemi Covid’-19 ini. Jadi,
saling membantu dengan membeli dagangan teman-teman terdekat atau orang
lain.

4
Diaz Abraham, Pandemi Corona, Nasabah BRI Ini Alih Profesi Jadi Pengrajin Masker (https://
www .google . com/amp/s/www.inews.id/amp/finance/bisnis/pandemi-corona-nasabah-bri-ini-
alih-profesi-jadi-pengrajin-masker. 12 Mei 2020, 2020)
3. Mengamankan Tabungan

Ada beberapa diantara kita yang masih beruntung dengan memiliki pekerjaan dan
gaji bulanan, ada baiknya untuk terus menabung. Budget yang biasanya
digunakan untuk jalan-jalan sepulang dari kantor, ongkos dari rumah ke kantor,
atau budget-budget lain yang mungkin tidak diperlukan ketika Work From Home
(WFH), bisa kamu tabung. Kenyataannya, tabungan menjadi salah satu aset
penting yang dapat membantu kita untuk bertahan di masa pandemi Covid-19. 

Saat pandemi yang melanda diseluruh dunia, yang harus kita utamakan 
adalah menjaga nyawa kita dan bertahan hidup. Dua faktor utama ini yang harus
kita perjuangkan bersama keluarga, dan memikirkan bagaimana cara bertahan
hidup di pandemi covid-19. Karena nyawa taruhannya dan tidak ada jaminan dari
siapapun bahwa kita terhindar dari pandemi ini. Saat memikirkan proses
menjalani pandemi ini agar dapat bertahan adalah dengan introspeksi pada diri
kita dan kembali kepada Allah SWT. Ambilah air wudhu dan laksanakan sholat
bersimpuh memohon dan meminta ampun, keselamatan dan kesehatan, karena
betapa rapuhnya diri kita dihadapan makhluk kecil bernama Virus Corona.
Pendemi Covid -19 sangat menguras tenaga dan fikiran setiap individu karena
untuk menjaga nyawa dan bertahan hidup harus berjuang dengan istiqomah dan
tawakkal kepada Allah SWT tiada henti. Ada beberapa cara untuk untuk
mempertahankan diantaranya:

1. Terpenuhinya kebutuhan premier keluarga.


2. Meminimalisir stres dan memberi semangat keluarga.
3. Menfilter berita atau informasi di medsos.

Keluhan inilah yang perlu kita tuntaskan agar rakyat bisa bertahan hidup.
Dan kunci semua ini adalah dengan kesabaran. Di bulan Ramadhan ini kesabaran
kita di uji dari berbagai sudut dan pilihan menjalankan puasa atau tidak tergantung
akan keimanan yang ada pada diri kita. Karena orang yang berpuasa Ramadhan
ini adalah pilihan Allah dan hanya untuk orang – orang yang iman. Dan orang
orang yang bersabar dan sholat juga orang-orang pilihan Allah yaitu hanya untuk
orang yang beriman saja karena 3 hal inilah pertolongan Allah pasti datang dan
pandemi ini insyaallah akan berakhir. Puasa, sabar dan sholat ini adalah kunci dari
ketaqwaan kita kepada Allah. Dan motivasi kita untuk bertahan hidup selain
berusaha melawan pandemi covid 19 ini. Hal ini tidaklah mudah karena perlu
proses dan bertahap, ada yang sudah terbiasa menghadapi kondisi ini ada yang
belum siap terhadap virus ini. Semua butuh pilihan  dalam mempertahankan
keimanan, mempertahankan nyawa untuk lebih siap menghadap kepadaNya,
mempertahankan bertahan hidup agar biasa memupuk kebaikan dan bermanfaat
terhadap sesama. Mari introspeksi sejauh mana kita melangkah, sejauh mana kita
berjuang, sejauhmana kita membangun peradapan dan sejauh mana kita
bermanfaat bagi sesama. Semoga kita sehat dan selamat di Pademi covid 19.

Anda mungkin juga menyukai