Anda di halaman 1dari 7

UJIAN EKOLOGI TUMBUHAN

Nama : Ninda Yusmita Dae Panie

NIM : 1701040027

Kelas : A

SOAL !

1. Jelaskan pengertian sinekologi dan autekologi !


2. Jelaskan :
a. Konsep faktor pembatas
b. Konsep relung
3. Jelaskan pertumbuhan geometris dan pertumbuhan logistik dan kapan
keduanya terjadi !
4. Bandingkan pemakaian nutrisi esensial dan pengembalian nutrisi ke tanah
antara komunitas suksesi awal dan komunitas klimaks !
5. Faktor apa saja yang menentukan komunitas klimaks ?
6. Kadar CO2 di atmosfer meningkat secara gradual. Apakah ini berarti
produktivitas meningkat ? Jelaskan !
7. Hutan hujan tropis ditandai dengan banyaknya epifit dan liana. Bagaiman
strategi epifit dan liana dalam memperolrh sinar matahari ?
8. Jelaskan pengaruh positif dan negatif iklim terhadap pertanian !

JAWABAN :

1. Pengertian :
a) Autekologi, yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme
atau organisme secara idividu yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies
organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi, jika kita
mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan
lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah
mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di
padang alang-alang, dan lain sebagainya.
b) Sinekologi, yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang
tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah
tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan
di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola
distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa,
atau di taman nasional, dan lain sebagainya.
2. Konsep dari :
a) Faktor Pembatas
Faktor pembatas adalah sesuatu yang dapat menurunkan tingkat jumlah
dan perkembangan suatu ekosistem . Faktor lingkungan menjadi faktor
pembatas, baik itu abiotik maupun biotik. Abiotik diantaranya adalah
suhu, kecepatan, arus dan ph. Pengertian tentang faktor lingkungan
sebagai faktor pembatas kemudian dikenal sebagai Hukum faktor
pembatas, yang dikemukakan oleh F.F Blackman yang menyatakan
bahwa jika semua proses kebutuhan tumbuhan tergantung pada sejumlah
faktor yang berbeda-beda, maka laju kecepatan suatu proses pada suatu
waktu akan ditentukan oleh faktor yang pembatas pada suatu saat.
b) Relung
Relung ekologi merupakan gabungan khusus antara faktor fisik
(mikrohabitat) dan kaitan biotik (peranan) yang diperlukan oleh suatu
jenis untuk aktivitas hidup dan eksistensiyang berkesinambungan dalam
komunitas.
Relung ekologi adalah suatu populasi atau spesies hewan yang status
fungsional hewan itu dalam habitat yang ditempatinya berkaitan dengan
adaptasi-adaptasi fisiologis,struktural atau morfologi, dan pola perilaku
hewan itu. Atau relung ekologi merupakan posisiatau status suatu
organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu yang
merupakanakibat adaptasi struktural, tanggap fisiologis serta perilaku
spesifik organisme itu. Jadi relung suatu organisme bukan hanya
ditentukan oleh tempat organisme itu hidup, tetapi juga oleh berbagai
fungsi yang dimilikinya.
3. Pertumbuhan geometris yaitu pertumbuhan populasi yang dimana jumlah
individunya meningkat dengan kelipatan konstan pada setiap generasi.
Pertumbuhan ini biasanya terjadi pada saat kondisi lingkungan populasi
tersebut tak terbatas.
Pertumbuhan logistik yaitu pertumbuhan yang memperkirakan laju
pertumbuhan yang berbeda untuk populasi dengan kondisi kepadatan tinggi
dan relatif rendah terhadap daya tampung lingkungan. Pertumbuhan ini
biasanya terjadi pada saat populasi mencapai keseimbangan lingkungan
dengan sebaran umur yang stabil.
4. Pada komunitas suksesi awal terdapat dua tahap suksesi yaitu suksesi primer
dan suksesi sekunder. Suksesi primer terjadi pada saat komunitas awal
ekosistem mengalami gangguan, sedangkan suksesi awal memakai nutrisi
esensial dari permintaan yang terbuka atau kosong dimana terdapat banyak
nutrisi esensial dan juga suksesi ini berlangsung pada ekosistem yang tidak
mengalami kerusakan total kominutas klimaks dimana ketika ekosistem
terbentuk menjadi baru ketika segala nutrisi esensial yang tadinya di ambil
dari tanah di ambil kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk bibit dan biji.
5. Faktor – faktor yang memepengaruhi kecepatan proses suksesi antara lain :
a) Luasnya komunitas asal yang mengalami kerusakan
b) Jenis (species) tumbuhan yang ada disekitar komunitas yang rusak
c) Kehadiran organisme yang membantu penyebaran biji / benih
d) Iklim (angin dan air)
e) Macam substrat baru yang tumbuh
6. Jumlah konsentrasi gas CO2 mencapai rekor tertingginya dalam 800.000
tahun," kata Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dalam Buletin Gas
Rumah Kaca yang dirilis Senin. Menurut WMO, kadar gas rumah kaca naik
dari 400 ppm pada 2015 ke 403,33 ppm di tahun berikutnya, yang disebabkan
oleh El Nino dan perubahan iklim. Meningkatnya kadar CO2 dan zat-zat
penyusun gas rumah kaca lainnya berpotensi mengakibatkan perubahan iklim
yang belum pernah ada sebelumnya, yang dapat memicu gangguan ekologis
dan ekonomi yang parah. Peningkatan gas-gas rumah kaca tahun lalu tercatat
50 persen lebih banyak dari rata-rata peningkatan dalam 10 tahun terakhir.
Tanpa pengurangan CO2 dan emisi gas rumah kaca yang tepat, kita bisa saja
menghadapi kenaikan suhu yang berbahaya di akhir abad ini, jauh di atas
target yang ditetapkan oleh kesepakatan perubahan iklim di Paris. Tingkat
kenaikan CO2 selama 70 tahun terakhir hampir 100 kali lebih besar dari pada
akhir zaman es. Berdasarkan pengamatan, perubahan mendadak di tingkat
atmosfer CO2 belum pernah terjadi sebelumnya," tambah WMO.
Berdasarkan penelitian WMO, jumlah kadar CO2 saat ini sama dengan
jumlah yang tampak pada 3-5 juta tahun lalu, ketika suhunya 2-3 derajat lebih
hangat, dan ketika lapisan es Greenland dan Antartika Barat meleleh dan
mengakibatkan naiknya permukaan laut hingga 10-20 meter lebih tinggi.
Pengaruh peningkatan kadar CO2 di atmosfer mempengaruhi aktivitas
manusia sehari-hari, pembakaran bahan bakar fosil dan pembukaan hutan
telah meningkatkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer. Berbagai efek
telah ditimbulkan akibat meningkatnya konsentrasi CO 2 lingkungan seperti
efek rumah kaca dan perubahan pola iklim. Peningkatan pola konsentrasi CO
2 lingkungan mempengaruhi aktivitas metabolisme tanaman. Pada umumnya
peningkatan konsentrasi karbondioksida lingkungan akan meningkatkan
kecepatan fotosintesis tanamaan, dan menurunkan kecepatan respirasinya.
Keadaan ini akan mengganggu metabolisme dan perrtumbuhan tanaman.
Penigkatan kecepatan fotosinntesis menyebabkan penimbunan karbohidrat,
sedangkan penurunan kecepatan respirasi menguurangi energi yang
dibutuhkan tanaman. Beberapa tanaman memiliki kecepatan respirasi yang
meningkat di bawah lingkungan kaya CO 2 sehingga meningkatkan
penguraiaan karbohidrat. Peningkatan CO 2 lingkungan menyebabkan stres
pada tanaman sehingga meningkatkan biosinntesis etilen. Meningkatnya
biosintesis etilen dapat mempercepat pemasakan atau penuaan sel tanaman
sebelum waktunya. Laju fotosistesis yang meningkat karena peningkatan
konsentrasi CO 2 lingkungan menyebabkan perubahan pola alokasi karbon,
hal ini menentukan kualitas tanaman sebagai sumber makanan bagi serangga
herbivor sehingga mempengarihi interaksi serangga herbivor yang secara
langsung makan tanaman tersebut sehingga dapat mengganggu kestabilan
ekosistem secara global.
7. Di hutan hujan tropis keanekaragaman tumbuhan cukup tinggi dan
mempunyai struktur vertikal dan horizontal yang rumit, semua jenis
tumbuhan memerlukan air, nutrisi, oksigen dan CO2 serta kelembaban tanah
dan cahaya matahari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, di antara jenis
tumbuhan saling berkompetisi. Di hutan tropis ada tujuh habitus tumbuhan,
yaitu: terna (herba), semak, perdu, merambat, liana, epifit dan parasitik.
Dalam hal kompetisi antara tumbuhan pohon dan tumbuhan liana, maka salah
satu faktor yang diperebutkan adalah cahaya matahari. Cahaya matahari tidak
dapat disimpan, sehingga harus dimanfaatkan seefisien mungkin. Akibat dari
adanya kompetisi ini maka ada adaptasi pada tumbuhan antara lain: ada
tumbuhan yang bersifat heliofit (membutuhkan cahaya matahari) dan sciofit
(tumbuhan yang bisa hidup di bawah naungan tumbuhan lain). Tumbuhan
yang membutuhkan cahaya matahari merupakan komunitas hutan yang pada
umumnya berdimensi pohon. Pohon yang dimaksud adalah: yang berkayu,
tegak tunggal dengan diameter lebih dari 7 cm dan ketinggiannya bervariasi
dari 5 hingga lebih dari 70 meter (Longman dan Jenik, 1987). Adanya
perbedaan ketinggian tersebut mengakibatkan adanya lapisan-lapisan kanopi.
Kedua ciri ini membentuk suatu struktur vertikal hutan.
a. Strategi liana dalam memperoleh cahaya matahari yaitu :
Liana merupakan jenis tumbuhan yang batangnya menopang pada
tumbuhan berpohon tegak juga mengisi komunitas hutan. Tumbuhan ini
yang umum disebut liana, dapat memecahkan masalah untuk mencukupi
kebutuhan cahaya matahari adalah dengan cara 19 memanjat atau
menopang pada tumbuhan tegak lainnya. Liana yang merupakan
tumbuhan memanjat, batangnya berkayu tetapi tidak dapat berdiri tegak
tanpa penopang, mempunyai diameter batang mencapai 15cm dan
panjang batangnya mencapai 70 meter (Jacobs, 1980). Tumbuhan liana
ini memanjat pohon lain sebagai penopang sampai mencapai mahkota
pohon yang ditumpangi. Kemudian di tempat tersebut dedaunan liana
akan cepat berkembang sehingga bisa memanfaatkan cahaya matahari
secara efisien.
b. Strategi epifit dalam memperoleh cahaya maatahari yaitu :
Epifit adalah semua tumbuh-tumbuhan yang menempel dan tumbuh
diatas tanaman lain untuk mendapatkan sinar matahari dan air. Akan
tetapi epifit bukanlah parasit. Epifit bahkan menyediakan tempat tumbuh
bagi hewan-hewan tertentu seperti semut-semut pohon dan memainkan
peranan penting dalam ekosistem hutan. Tumbuhan ini bersifat mandiri
dimana ia dapat mencari makanan sendiri meskipun tidak berhubungan
dengan tanah atau media lain sebagai penyedia makanan. Tumbuhan
epifit mengambil air dari embun, hujan, atau uap air. Epifit mengambil
atau menyerap air hujan dengan menggunakan daun khusus sebagai
penampung atau menyerap air secara langsung. Sementara makanan atau
zat hara diserap dari debu atau hasil penguraian sisa-sisa tumbuhan lain
yang telah mati yang ditumpanginya.
8. Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi
pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga
jutaan tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan keadaan cuaca rata-rata
atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata, contohnya, jumlah
peristiwa cuaca ekstrem yang semakin banyak atau sedikit. Perubahan iklim
terbatas hingga regional tertentu atau dapat terjadi di seluruh wilayah Bumi.
Perubahan iklim juga mempunyai berbagai macam pengaruh bagi sektor
pertanian. Dan berikut ini merupakan pengaruh negatif dan positif perubahan
iklim pada sektor pertanian.
 Pengaruh negatif yang dapat terjadi :
a. Semakin banyak terjadi fenomena penyimpangan cuaca seperti badai,
angin ribut,hujan deras, serta perubahan musim tanam. ancaman badai
tropis, tsunami, banjir,longsor, kekeringan, meningkatnya potensi
kebakaran hutan.
b. Terganggunya siklus hidrologi menyebabkan musim kemarau lebih
panjang dan musim hujan yang lebih intensif namun lebih pendek,
meningkatnya siklus anomali musim kering dan hujan dan
berkurangnya kelembababn tanah akan mengganggu sektor pertanian,
yaitu hasil panen yang kemungkinan besar akan berkurang disebabkan
oleh semakin keringnya lahan akibat musim kemarau yang lebih
panjang.
c. Degradasi sumber daya lahan dan air yang mengakibatkan soil
sickness, penurunan tingkat kesuburan, dan pencemaran.
d. Variabilitas dan perubahan iklim yang mengakibatkan banjir dan
kekeringan.
e. Alih fungsi dan fragmentasi lahan pertanian.
f. Menurunnya kesejahteraan ekonomi petani, hal ini jelas merugikan
petani dan sektor pertanian, karena akan semakin menyusutkan dan
menurunkan hasil pertanian yang berefek pada menurunnya
pendapatan petani. Sebab perekonomian petani bergantung pada
keberhasilan panen, jika terjadi kegagalan maka petani akan merugi.
 Pengaruh posotif yang dapat terjadi :
a. Jika perubahan iklim bagus maka dapat meningkatkan laju
pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanaman.
b. suhu udara tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, curah huan
tinggi dan cocok untuk pertanian, cahaya matahari bersinar sepanjang
tahun sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik dan tidak terjadi
badai atau angin topan seperti pada iklim sedang atau subtropis.

Anda mungkin juga menyukai