Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS

“KONSEP POSYANDU”

Disusun Oleh :

Sri erna kristanti


(1810913120004)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
KATA PENGANTAR

Ungkapan rasa syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kepada


Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah KONSEP POSYANDU. Untuk
itu semua, penulis memanjatkan do’a kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
senantiasa memberikan limpahan rahmat-Nya kepada mereka yang telah memberi
bimbingan, petunjuk, nasihat, kemudahan dan do’a kepada penulis dengan tulus.

Akhirnya penulis menyadari bahwa mungkin saja dalam makalah ini


masih terdapat kekurangan, karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun yang diharapkan akan menyempurnakan makalah ini.
Namun demikian, penulis berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi
pembaca dan menambah khasanah ilmu keperawatan.

Banjarbaru, 4 Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………............................. i


DAFTAR ISI ………………………………………................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................…...............................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Posyandu...........................................................................................
2.2 Tujuan posyandu ...................................................................................4
2.3 Sasaran Posyandu ..................................................................................5
2.4 persyaratan pembentukan posyandu…………………………………...5
2.5 Pelayanan Posyandu………………………………………………….. 6
2.6 Indikator Keberhasilan ………………………………………………...7
2.7 Peran Serta Kader Posyandu…………………………………………...8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………...............................12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

pada tahun 1975 pemerintah telah mencanangkan konsep pembangunan kesehatan


masyarakat desa pkmd di mana dengan bentuk operasionalnya yaitu pos pelayanan terpadu
(posyandu)dimana didasarkan dengan panca Krida posyandu yaitu melaksanakan gerak
keluarga berencana pembinaan kesehatan ibu dan anak, imunisasi ibu dan anak, perbaikan
gizi pembagian fe, dan penanggulangan diare.

untuk meningkatkan peranan kader masyarakat desa dikit tuliskanlah ide yaitu dasa
wisma di mana dalam arti hanya merupakan setiap kader desa dalam posyandu hanya
berhubungan dengan 10 rumah tangga. dan diharapkan dapat dijamin keefektifan dan
efisien dalam melaksanakan posyandu tersebut di mana diselenggarakannya 1 kali dalam
sebulan.

Hingga saat ini sebanyak rp200.000 posyandu pada akhir tahun 1988. gagasan
panca Krida posyandu dikembangkan menjadi Sapta Krida posyandu dengan menambah
kesehatan lingkungan (sanitasi). Dan penyediaan obat-obatan esensial (oralit preparat fe).

posyandu dikembangkan atas prakarsa presiden Soeharto pada 1984 dulu pernah
menjadi kebanggaan rakyat.di mana di setiap bulan rakyat berbondong-bondong
mendatangi posyandu yang dikelola berbasiskan oleh masyarakat yang dipelopori oleh
kader atau tenaga sukarela kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan dari dinas
kesehatan,di mana dalam posyandu tersebut memberikan panduan kesehatan bagi ibu hamil
dan menyusui. Selain itu posyandu juga memberikan vaksinisasi dan makanan suplemen
kepada bayi dan juga balita. posyandu juga menjadi media deteksi dini kasus kasus
malnutrisi dan kekurangan gizi pada bayi dan balita.keberhasilan posyandu membuat

1
beberapa negara mengadopsi konsep posyandu dan malah mengembangkannya lebih baik
daripada di Indonesia saat ini.

secara khusus posyandu menjadi pusat penyebaran informasi betapa pentingnya KB


dan pelayanan kesehatan sebelum dan setelah persalinan.posyandu juga mengajarkan warga
bagaimana cara mengelola nutrisi dengan baik pakaian yang bersih dan juga rumah yang
sehat (shiffman,J. 2007).

Pemerintah Indonesia dengan kebijakan Kepmenkes mengupayakan untuk


mengaktifkan kembali kegiatan di posyandu, karena posyandulah tempat paling cocok
untuk memberikan pelayanan kesehatan pada balita secara menyeluruh dan terpadu.
Posyandu tersebar di lebih dari 70.000 desa di Indonesia. Pada tahun 2010, diperkirakan
sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan 74,5% balita dibawa ke Posyandu sekurang-kurangnya
satu kali selama enam bulan terakhir. Oleh karena itu dalam makalah ini dibahas tentang
ruang lingkup Posyandu.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian posyandu ?
2. Apa tujuan posyandu ?
3. Siapa saja sasaran posyandu ?
4. Apa saja persyarakatan pembentukan posyandu ?
5. Apa saja pelayanan posyandu ?
6. Apa saja indikaor keberhasilan posyandu ?
7. Apa saja peran serta kader posyandu ?

1.3. TUJUAN MASALAH

1. untuk menegetahui pengertian posyandu ?

2. untuk menegetahui Apa tujuan posyandu ?

2
3. untuk menegetahui Siapa saja sasaran posyandu ?

4. untuk menegetahhui Apa saja persyarakatan pembentukan posyandu ?

5. untuk menegehtahui Apa saja pelayanan posyandu ?

6. untuk menegetahui Apa saja indikaor keberhasilan posyandu ?

7. untuk menegetahui Apa saja peran serta kader posyandu ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Posyandu

Posyandu adalah wadah suatu komunikasi alih teknologi dalam pelayanan


kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan
keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya
manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber
daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu manusia masa yang akan datang dan
akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia. (Aninomous, 2009).

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus


memperoleh pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan antara lain : gizi,
imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan penanggulangan diare. Definisi lain
Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi.

2.2 Tujuan posyandu


Adapun tujuan dari posyandu yaitu :

1. Menurunkan angka kesakitan ibu beserta anak

2. Mempercepat penurunan angka kematian pada bayi pada angka kelahiran

3. Mempercepat diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera( nkkbs)

4
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan
juga kegiatan-kegiatan lain yang dapat menunjang kebutuhan

5. Meningkatkan daya jangkau pelayanan kesehatan

2.3. Sasaran Posyandu

Sasaran Posyandu Sasaran Posyandu adalah :

Sasaran pelayanan kesehatan di posyandu adalah seluruh masyarakat terutama bayi,


anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu melahirkan dan ibu nifas serta pasangan usia
subur (PUS). kegiatan posyandu terdiri dari kesehatan ibu dan anak, upaya pengembangan
kualitas sumber daya manusia dengan mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak
dapat dilaksanakan secara merata apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis
masyarakat seperti posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien serta dapat
menjangkau semua sarana yang membutuhkan layanan tumbuh kembang anak, ibu hamil
,ibu nifas, ibu menyusui dan PUS. (Swengli, dkk., 2016).

2.4. persyaratan pembentukan posyandu

ada juga persyaratan pembentukan posyandu:

1. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita

2. Terdiri dari 120 kepala keluarga

3. Disesuaikan dengan kemampuan petugas atau bidan desa

4. jarak antara kelompok rumah jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak terlalu
jauh

5. Struktur organisasi dapat ditetapkan melalui musyawarah masyarakat saat pembentukan


posyandu tersebut di mana struktur nya sendiri bersifat luas sesuai kondisi setempat. dan

5
terdiri dari ketua sekretaris bendahara dan kader merangkap anggota. jika posyandu di
suatu wilayah atau kelurahan maupun desa sebaiknya dikelola oleh unit atau kelompok
pengurus posyandu yang anggotanya dipilih dari ketua PKK perangkat desa ataupun dari
kalangan masyarakat setempat.

6. tempat kegiatan posyandu di mana dilaksanakan di rumah warga rumah tokoh


masyarakat balai desa seperti RW atau RT balai posyandu. Idealnya suatu posyandu dapat
melayani sekitar 80 hingga 100 balita atau disesuaikan dengan kemampuan petugas dan
keadaan setempat misalkan seperti keadaan geografisnya jarak antara kelompok rumahnya
dan jumlah kepala keluarga dalam satu kelompok.

2.5. Pelayanan Posyandu

Dalam pelayanan posyandu terdapat dua macam paket pelayanan yang dapat
dilaksanakan di posyandu yaitu berupa paket pelayanan minimal dan paket pilihan
posyandu.

a. paket pelayanan minimal yang dimaksudkan yaitu kegiatan utama kader yang harus
dilaksanakan di setiap posyandu. Untuk bayi dan balita misalkan seperti penimbangan
bulanan dan penyuluhan gizi dan kesehatan, untuk pembelian paket nya sendiri yaitu
seperti pertolongan gizi imunisasi dan pemantauan kasus lumpuh layu dan deteksi dini
tumbuh kembang, identifikasi penyakit juga ada pengobatan sederhana yang yang ada
rujukan terutama untuk diare beserta radang paru-paru atau pneumonia. sedangkan untuk
ibu hamil yaitu seperti pemeriksaan kehamilan dan juga pemberian makanan tambahan
PMT bagi ibu-ibu yang kurang gizi atau kurang energi brownies KEK,adapun pemberian
tablet tambah darah dan juga kapsul yodium ditambah pula penyuluhan tentang gizi,
kesehatan ibu dan perencanaan persalinan aman. untuk ibu nifas atau menyusui diantaranya
yaitu seperti pemberian kapsul vitamin a dan juga pemberian makanan tambahan atau

6
PMT,pelayanan nifas bagi ibu dan bayinya pemberian tablet tambah darah pelayanan KB
dan KIE atau penyuluhan.

b. Paket pilihan posyandu dimana merupakan kegiatan diluar kegiatan utama yang akan
disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan masyarakat setempat seperti kelompok peminat
kia (kp-kia),program samijaga dan perbaikan lingkungan pemukiman, tabungan ibu
bersalin atau tabulin, desa siaga, pengembangan anak Dini usia atau padu, usaha kesehatan
gigi masyarakat desa atau ukgmd,serta penanggulangan penyakit endemik setempat seperti
gondok demam berdarah dan juga malaria.

2.6. Indikator Keberhasilan

Menurut Depkes RI 2007, kegiatan posyandu itu diukur dari aspek asupan atau
input, proses, keluaran atau output, dan dampak atau outcome sebagai berikut:

a. Indikator asupan atau input

1. Jumlah posyandu yang telah lengkap sarana dan obat-obatannya

2. Jumlah kader yang telah dilatih dan aktif bekerja

3. Jumlah kader yang mendapat akses untuk meningkatkan ekonominya

4. adanya dukungan pembiayaan dari masyarakat setempat pemerintah serta lembaga donor
untuk kegiatan posyandu tersebut.

b. Indikator proses

1. Meningkatnya frekuensi pelatihan kader posyandu

2. Meningkatnya frekuensi pendampingan dan pembinaan posyandu

3. Meningkatnya jenis pelayanan yang dapat diberikan

7
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk posyandu

5. Menguatnya kapasitas pemantauan pertumbuhan anak

C. Indikator keluaran atau output

1. Meningkatnya cakupan bayi dan balita yang dilayani

2. Berkurangnya jumlah anak yang berat badannya atau tidak cukup naik

3. Berkurangnya prevalensi penyakit anak seperti cacing dan diare dan juga ISPA

4. Berkurangnya prevalensi anemia pada ibu hamil dan juga ibu menyusui

5. Mantapnya pola pemeliharaan anak yang baik di tingkat keluarga

6. Mantapnya kesinambungan posyandu

7. pemerintah desa merupakan penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah desa


dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur juga mengurus kepentingan masyarakat.
jika ada asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan negara kesatuan republik Indonesia pemerintah desa maupun kepala desa dan
perangkat desa diangkat sebagai unsur penyelenggara pemerintah desa menurut peraturan
pemerintah republik Indonesia nomor 72 tahun 2005.

2.7. PERAN SERTA KADER POSYANDU

Pelaksanaan posyandu oleh kader dapat dilihat dari nilai peran kader dalam
melaksanakan kegiatan posyandu tersebut. dari perannya yang dapat dilihat yaitu dari
kegiatan sebelum buka posyandu saat buka posyandu dan juga setelah buka posyandu.

1. tugas kader saat persiapan hari buka posyandu seperti menyiapkan alat dan bahan seperti
timbangan KMS alat peraga dan lain-lain. serta menggerakkan masyarakat untuk datang ke

8
posyandu seperti menghubungi Pokja posyandu melaksanakan pembagian tugas diantara
kader.

2. Tugas kader pada hari buka posyandu meja 1 sebagai tempat untuk mendaftar bayi atau
balita yaitu dengan menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan
pada KMS serta mendaftarkan ibu hamil menuliskan nama ibu hamil tersebut pada formulir
atau register.untuk meja dua yaitu untuk menimbang bayi balita kemudian mencatat hasil
penimbangan nya pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS.meja 3 yaitu untuk
mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke
dalam KMS anak tersebut. meja 4 menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan
data kenaikan berat badan yang digambarkan melalui grafik KMS kepada ibu dari anak
yang bersangkutan serta memberikan penyuluhan kepada setiap ibu yang mengacu pada
data MS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialaminya. dapat
juga memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan untuk balita atau ibu hamil dan
menyusui seperti balita apabila berat badannya di bawah garis merah BGM pada KMS, dua
kali berturut-turut berat badannya tidak naik, mencret busur lapar.

3. Tugas KB setelah hari buka posyandu yaitu menurut Rahardjo 2005 antara lain
memindahkan catatan buku kia atau KMS ke dalam buku register. serta mengevaluasi hasil
kegiatan dan merencanakan kegiatan posyandu yang akan mendatang nanti serta
melaksanakan penyuluhan kelompok dan melakukan kunjungan rumah bagi sasaran
posyandu yang bermasalah.

pemanfaatan pelayanan kesehatan di posyandu oleh masyarakat ditentukan oleh peran


kader sebagai penggerak yang mana dapat dukungan dari tokoh masyarakat dan petugas
kesehatan dikarenakan pada salah satu tugas utama kader yaitu untuk menggerakkan
masyarakat datang ke posyandu seperti salah satu bentuk motivasi dan semangat bagi kader
posyandu dalam menjalankan tugasnya dalam kegiatan posyandu tersebut. peran
Puskesmas atau petugas kesehatan dalam kegiatan posyandu ini yaitu sebagai fasilitator dan

9
lebih memberdayakan masyarakat dalam kegiatan posyandu. kegiatan posyandu dikatakan
meningkat jika peran serta masyarakat semakin tinggi yang terwujud dalam cakupan
program kesehatan seperti penimbangan dan penimbangan tumbuh kembang balita dan juga
imunisasi pemeriksaan ibu hamil serta KB yang meningkat.adapun bentuk dukungan yang
diberikan oleh petugas kesehatan terhadap kegiatan posyandu seperti salah satu contohnya
yaitu

a. Dukungan petugas kesehatan terhadap pelaksanaannya posyandu

1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat

2. Memberikan imunisasi pada bayi dan WUS

3. Menyediakan mobil atau ambulan untuk merujuk

4. Menyediakan driver atau buku untuk materi penyuluhan

5. Membantu membuat rencana tindakan lanjut kegiatan posyandu.

b. Dukungan petugas kesehatan terhadap individu kader posyandu

1. Selalu datang tepat waktu

2. Pemberian pelatihan posyandu

3.pemberian pengobatan rawat jalan gratis di posyandu kepada kader posyandu dan juga
keluarganya

4. Pemberian seragam.

10
BAB III

PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan

Posyandu adalah wadah suatu komunikasi alih teknologi dalam pelayanan


kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan
keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya
manusia sejak dini. Serta dapat sekaligus memperoleh pelayanan Keluarga Berencana (KB)
dan kesehatan antara lain : gizi, imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
penanggulangan diare. Definisi lain Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian
Ibu dan Bayi.

3.2. saran

Sebagai seorang tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap profesinya,


maka agar lebih memberikan penyuluhan maupun pelatihan yang berkualitas bagi kader-
kadernya khusunya kader yang akan ditempatkan diposyandu dengan tujuan bisa
meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam hal kesehatan.

11
DAFTAR PUSATAKA

1 Aswadi. Dkk. 2018. PERILAKU IBU TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU


BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARAKAN KECAMATAN WAJO KOTA
MAKASSAR. Bagian Promosi Kesehatan FKM Universitas Pancasakti. Vol. 10, No. 1,.

2 Norhidayah Ikeu. Dkk. 2019. REVITASISASI POSYANDU MELALUI


PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN. Fakultas Keperawatan, Universitas
Padjadjaran. Vol. 2 No 2.

3 Iin aini isnawati, S. Kep.,Ns., M. Kes.,Dan Rizka yunita S., Kep., Ns., M. Kep.
KONSEP PEMBENTUKAN KADER KESEHATAN JIWA DI MASYARAKAT. 2019.
Yayasan Ahmar Cendika Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai