KEPERAWATAN KOMUNITAS
“KONSEP POSYANDU”
Disusun Oleh :
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Posyandu...........................................................................................
2.2 Tujuan posyandu ...................................................................................4
2.3 Sasaran Posyandu ..................................................................................5
2.4 persyaratan pembentukan posyandu…………………………………...5
2.5 Pelayanan Posyandu………………………………………………….. 6
2.6 Indikator Keberhasilan ………………………………………………...7
2.7 Peran Serta Kader Posyandu…………………………………………...8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………...............................12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
untuk meningkatkan peranan kader masyarakat desa dikit tuliskanlah ide yaitu dasa
wisma di mana dalam arti hanya merupakan setiap kader desa dalam posyandu hanya
berhubungan dengan 10 rumah tangga. dan diharapkan dapat dijamin keefektifan dan
efisien dalam melaksanakan posyandu tersebut di mana diselenggarakannya 1 kali dalam
sebulan.
Hingga saat ini sebanyak rp200.000 posyandu pada akhir tahun 1988. gagasan
panca Krida posyandu dikembangkan menjadi Sapta Krida posyandu dengan menambah
kesehatan lingkungan (sanitasi). Dan penyediaan obat-obatan esensial (oralit preparat fe).
posyandu dikembangkan atas prakarsa presiden Soeharto pada 1984 dulu pernah
menjadi kebanggaan rakyat.di mana di setiap bulan rakyat berbondong-bondong
mendatangi posyandu yang dikelola berbasiskan oleh masyarakat yang dipelopori oleh
kader atau tenaga sukarela kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan dari dinas
kesehatan,di mana dalam posyandu tersebut memberikan panduan kesehatan bagi ibu hamil
dan menyusui. Selain itu posyandu juga memberikan vaksinisasi dan makanan suplemen
kepada bayi dan juga balita. posyandu juga menjadi media deteksi dini kasus kasus
malnutrisi dan kekurangan gizi pada bayi dan balita.keberhasilan posyandu membuat
1
beberapa negara mengadopsi konsep posyandu dan malah mengembangkannya lebih baik
daripada di Indonesia saat ini.
2
3. untuk menegetahui Siapa saja sasaran posyandu ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan
juga kegiatan-kegiatan lain yang dapat menunjang kebutuhan
4. jarak antara kelompok rumah jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak terlalu
jauh
5
terdiri dari ketua sekretaris bendahara dan kader merangkap anggota. jika posyandu di
suatu wilayah atau kelurahan maupun desa sebaiknya dikelola oleh unit atau kelompok
pengurus posyandu yang anggotanya dipilih dari ketua PKK perangkat desa ataupun dari
kalangan masyarakat setempat.
Dalam pelayanan posyandu terdapat dua macam paket pelayanan yang dapat
dilaksanakan di posyandu yaitu berupa paket pelayanan minimal dan paket pilihan
posyandu.
a. paket pelayanan minimal yang dimaksudkan yaitu kegiatan utama kader yang harus
dilaksanakan di setiap posyandu. Untuk bayi dan balita misalkan seperti penimbangan
bulanan dan penyuluhan gizi dan kesehatan, untuk pembelian paket nya sendiri yaitu
seperti pertolongan gizi imunisasi dan pemantauan kasus lumpuh layu dan deteksi dini
tumbuh kembang, identifikasi penyakit juga ada pengobatan sederhana yang yang ada
rujukan terutama untuk diare beserta radang paru-paru atau pneumonia. sedangkan untuk
ibu hamil yaitu seperti pemeriksaan kehamilan dan juga pemberian makanan tambahan
PMT bagi ibu-ibu yang kurang gizi atau kurang energi brownies KEK,adapun pemberian
tablet tambah darah dan juga kapsul yodium ditambah pula penyuluhan tentang gizi,
kesehatan ibu dan perencanaan persalinan aman. untuk ibu nifas atau menyusui diantaranya
yaitu seperti pemberian kapsul vitamin a dan juga pemberian makanan tambahan atau
6
PMT,pelayanan nifas bagi ibu dan bayinya pemberian tablet tambah darah pelayanan KB
dan KIE atau penyuluhan.
b. Paket pilihan posyandu dimana merupakan kegiatan diluar kegiatan utama yang akan
disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan masyarakat setempat seperti kelompok peminat
kia (kp-kia),program samijaga dan perbaikan lingkungan pemukiman, tabungan ibu
bersalin atau tabulin, desa siaga, pengembangan anak Dini usia atau padu, usaha kesehatan
gigi masyarakat desa atau ukgmd,serta penanggulangan penyakit endemik setempat seperti
gondok demam berdarah dan juga malaria.
Menurut Depkes RI 2007, kegiatan posyandu itu diukur dari aspek asupan atau
input, proses, keluaran atau output, dan dampak atau outcome sebagai berikut:
4. adanya dukungan pembiayaan dari masyarakat setempat pemerintah serta lembaga donor
untuk kegiatan posyandu tersebut.
b. Indikator proses
7
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk posyandu
2. Berkurangnya jumlah anak yang berat badannya atau tidak cukup naik
3. Berkurangnya prevalensi penyakit anak seperti cacing dan diare dan juga ISPA
4. Berkurangnya prevalensi anemia pada ibu hamil dan juga ibu menyusui
Pelaksanaan posyandu oleh kader dapat dilihat dari nilai peran kader dalam
melaksanakan kegiatan posyandu tersebut. dari perannya yang dapat dilihat yaitu dari
kegiatan sebelum buka posyandu saat buka posyandu dan juga setelah buka posyandu.
1. tugas kader saat persiapan hari buka posyandu seperti menyiapkan alat dan bahan seperti
timbangan KMS alat peraga dan lain-lain. serta menggerakkan masyarakat untuk datang ke
8
posyandu seperti menghubungi Pokja posyandu melaksanakan pembagian tugas diantara
kader.
2. Tugas kader pada hari buka posyandu meja 1 sebagai tempat untuk mendaftar bayi atau
balita yaitu dengan menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan
pada KMS serta mendaftarkan ibu hamil menuliskan nama ibu hamil tersebut pada formulir
atau register.untuk meja dua yaitu untuk menimbang bayi balita kemudian mencatat hasil
penimbangan nya pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS.meja 3 yaitu untuk
mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke
dalam KMS anak tersebut. meja 4 menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan
data kenaikan berat badan yang digambarkan melalui grafik KMS kepada ibu dari anak
yang bersangkutan serta memberikan penyuluhan kepada setiap ibu yang mengacu pada
data MS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialaminya. dapat
juga memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan untuk balita atau ibu hamil dan
menyusui seperti balita apabila berat badannya di bawah garis merah BGM pada KMS, dua
kali berturut-turut berat badannya tidak naik, mencret busur lapar.
3. Tugas KB setelah hari buka posyandu yaitu menurut Rahardjo 2005 antara lain
memindahkan catatan buku kia atau KMS ke dalam buku register. serta mengevaluasi hasil
kegiatan dan merencanakan kegiatan posyandu yang akan mendatang nanti serta
melaksanakan penyuluhan kelompok dan melakukan kunjungan rumah bagi sasaran
posyandu yang bermasalah.
9
lebih memberdayakan masyarakat dalam kegiatan posyandu. kegiatan posyandu dikatakan
meningkat jika peran serta masyarakat semakin tinggi yang terwujud dalam cakupan
program kesehatan seperti penimbangan dan penimbangan tumbuh kembang balita dan juga
imunisasi pemeriksaan ibu hamil serta KB yang meningkat.adapun bentuk dukungan yang
diberikan oleh petugas kesehatan terhadap kegiatan posyandu seperti salah satu contohnya
yaitu
3.pemberian pengobatan rawat jalan gratis di posyandu kepada kader posyandu dan juga
keluarganya
4. Pemberian seragam.
10
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
3.2. saran
11
DAFTAR PUSATAKA
3 Iin aini isnawati, S. Kep.,Ns., M. Kes.,Dan Rizka yunita S., Kep., Ns., M. Kep.
KONSEP PEMBENTUKAN KADER KESEHATAN JIWA DI MASYARAKAT. 2019.
Yayasan Ahmar Cendika Indonesia.
12