1. Polusi Udara
Perlu diketahui bahwa meskipun bahan bakar kendaraan saat ini cenderung memiliki
tingkat polusi yang rendah, tetapi jumlah polutan yang terkandung di dalamnya tetap
tinggi karena jumlah kendaraan semakin hari semakin bertambah. Fatalnya, gas buang
kendaraan mengandung zat karsinogenik yang paparannya berpengaruh buruk terhadap
kesehatan, yakni:
1. Memicu terjadinya kanker paru-paru
2. Merusak sumsum tulang
3. Meningkatkan risiko anemia
4. Mengganggu sistem kerja saraf dan otak
5. Menimbulkan penyakit asma
Menyebabkan hujan asam
Dihasilkan oleh asap pabrik dan kendaraan bermotor, pembangkit listrik tenaga baru
bara, peleburan logam, pembakaran minyak bumi, dan lain-lain. Bahan kimia yang
dihasilkan oleh kegiatan atau aktivitas manusia diserap oleh udara, sehingga
membuat tercampurnya gas di atmosfer, lalu memicu terjadinya hujan asam.
Hujan asam menimbulkan dampak-dampak negatif:
1. Mematikan tanaman
2. Mematikan hewan dan biota perairan
3. Menyebabkan korosi pada logam
Menimbulkan efek rumah kaca
Zat polutan yang terkumpul di atmosfer menyebabkan panas matahari yang
dipantulkan oleh bumi menjadi terperangkap dan tidak bisa menembus ke luar
angkasa.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan terjadi pemanasan global.
Menyebabkan rusaknya lapisan ozon
Ketika lapisan ozon rusak, maka bumi pun tidak terlindungi dari paparan radiasi UV-
B yang dihasilkan oleh matahari. Radiasi tersebut dapat menimbulkan kanker kulit.
2. Polusi Air
Mengganggu kehidupan organisme air karena kandungan oksigen di dalam air
berkurang.
Menurunkan kualitas air tanah
Mendangkalkan dasar perairan
Menyebabkan perubahan tingkat keasaman pada air
Menyebabkan mutasi sel, kanker, dan leukemia
3. Polusi Tanah
Mengganggu pemandangan dan pernapasan, contohnya karena sampah yang
menumpuk
Menyebabkan ketidaksuburan tanah, sehingga tidak bisa menjadi lahan pertanian
4. Polusi Cahaya
Pemborosan energi, khususnya energi listrik
Sebuah studi memperkirakan bahwa sekitar 30% dari semua cahaya yang
dipancarkan oleh perlengkapan lampu luar ruangan terbuang , yang berjumlah 22
Terawatt Hours (TWh) per tahun energi listrik terbuang. Ini setara dengan sekitar 3,6
juta ton batu bara per tahun dan 12,9 juta barel minyak per tahun.
Mempengaruhi siklus makan, tidur, kawin, dan migrasi semua satwa liar
Mempengaruhi pandangan terhadap benda langit dan bintang
Fenomena ini sangat berpengaruh bagi astronom karena tumpahan cahaya yang
terarah ke langit dapat mengganggu peralatan astronomi dan membuat benda langit
tampak samar.
5. Polusi Bunyi/Suara
Melemahkan kemampuan sel pendengaran pada telinga
Mengurangi kualitas tidur
- Berdampak pada: suasana hati, keletihan, stres, dan menurunkan daya ingat
Menimbulkan gangguan kognitif pada bayi dan balita, seperti keterlambatan bicara
Menyebabkan penyakit kardiovaskular yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh
darah.
- Setiap substansi dengan jumlah besar atau berlebihan dapat berbahaya, sementara
substansi dengan jumlah sedikit relatif tidak berbahaya. Ini pun berlaku untuk air.
Ketika tembaga, chromium, dan mangan yang adalah unsur-unsur kimiawi yang
dibutuhkan oleh hewan dalam jumlah sedikit, dapat menjadi toksik apabila yang
tersedia bagi hewan-hewan tersebut terlampau banyak.
- Individu tidak berespons sama terhadap dosis yang sama.
- TD-50 dosis yang menghasilkan respons toksik bagi 50% populasi.
Sebelum mengetahui pengelolaan yang tepat bagi risiko polusi, maka perlu dilakukan
penilaian terhadap risiko polusi itu sendiri terlebih dahulu. Penilaian risiko merupakan
suatu proses untuk menentukan potensi efek polutan terhadap kesehatan. Tahapan dari
penilaian tersebut, meliputi:
1. Mengidentifikasi bahaya
2. Penilaian dosis-respons
3. Penilaian pemajanan
4. Karakterisasi risiko
Tujuan dari pengelolaan risiko polusi adalah membantu memperkecil masalaha
kesehatan yang ditimbulkan oleh polutan dan toksin.
Contoh-contoh pengelolaan
- Polusi udara:
1. Melakukan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara
2. Membuat ruang terbuka hijau, terutama di perkotaan
3. Meletakkan lokasi pabrik di tempat yang jauh dari peermukiman penduduk
4. Pemakaian cerobong asap yang tinggi untuk setiap pabrik
- Polusi air:
1. Kewajiban bagi pengelola industri untuk membuat Unit Pengelolaan Limbah
(UPL)
2. Penggunaan pupuk buatan dan pestisida dengan dosis yang dianjurkan
3. Tidak membuang sampah ke sungai
- Polusi tanah:
1. Melakukan pemisahan terhadap sampah plastik dan non plastik
2. Melakukan daur ulang sampah yang tidak bisa diurai
- Polusi suara atau bunyi:
1. Membuat ruang atau rumah yang kedap suara
2. Meminimalisir penggunaan klakson kendaraan bermotor jika tidak terlalu
diperlukan
3. Menghormati jam-jam tenang di malam hari
- Polusi cahaya:
1. Menggunakan tudung lampu yang mengarahkan cahaya ke arah yang tepat
2. Mematikan lampu yang kurang terpakai
3. Menggunakan cahaya amber, bukan cahaya putih
4. Memilih lampu hemat energi
5. Menanam pohon di sekitar sumber cahaya artifisial untuk memblokir cahaya ke
langit.
Data Publikasi
Ari Welianto. 2020. Pencemaran Lingkungan: Macam, Penyebabnya, dan Dampaknya. Diakses
Kevin Adrian. 2019. Dampak Buruk Polusi Suara terhadap Kesehatan. Diakses dari
Redaksi Ilmu Geografi. Polusi Cahaya. Diakses dari ilmugeografi.com pada tanggal 3 April 2020
Risky Candra Swari. 2019. Fenomena Hujan Asam: Penyebab Serta Efeknya Bagi Lingkungan
dan Kesehatan. Diakses dari hellosehat.com pada tanggal 4 April 2020 pukul 19.59 WIB.
Verury Verona Handayani. 2020. 4 Pengaruh Polusi Udara pada Kesehatan. Diakses dari
_____. Dampak Polusi Air, Solusi, dan Cara Pencegahannya. Diakses dari
_____. 2017. Pengertian Pencemaran Tanah, Penyebab, Akibat, dan Solusi. Diakses
_____. Macam-Macam Polusi, Penyebab, dan Dampak. Diakses dari jagad.id pada tanggal 4
_____. Cara Mencegah Polusi Suara. Diakses dari id.wikihow.com pada tanggal 3 April 2020