FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
JURUSAN
AGROEKOTEKNOLOGI
Alamat : Kampus Pinang Masak Mendalo Darat Jambi 36361 Telp : (0741)
583051
Jawaban:
1. Perbedaan antara iklim Schmidt-Ferguson dan Oldeman ialah,
Klasifikasi Iklim menurut Schmidt-Ferguson yaitu dikatakan bulan basah jika
(curah hujan ≥ 100 mm), bulan lembab (curah hujan 60-100 mm), dan bulan
kering (rata-rata curah hujan ≤ 60 mm). Untuk mencari jumlah bulan basah dan
bulan kering bisa langsung menghitung satu persatu setiap bulannya sselama 10
tahun tanpa harus dirata-ratakan terlebih dahulu. Pada Klasifikasi Schmidt-
Ferguson juga mencari nilai Q dengan cara membandingkan jumlah bulan kering
dengan bulan basah. Iklim Schmidt-Ferguson dipergunakan untuk menentukan
pemetaan pola tanam dengan komoditas perkebunan dan hutan. Tipe iklim
Schmidt-Ferguson juga dapat digunakan untuk tanaman keras atau tanaman
perkebunan dan tanaman kehutanan
Klasifikasi Iklim menurut Oldeman yaitu dikatakan bulan basah jika (curah
hujan ≥ 200 mm), bulan lembab (curah hujan 100-200 mm), dan bulan kering
(rata-rata curah hujan ≤ 100 mm). Untuk mencari jumlah bulan basah dan bulan
kering terlebih dahulu mencari rata-rata curah hujan perbulan selama 10 tahun.
Klasifikasi Oldeman ini untuk pemetaan pola tanam padi dan palawija sebagai
bahan pangan.
Contoh :
Schmidt-Ferguson : Tipe iklim di Kabupaten Bungo yang sesuai dengan
pengklasifikasian Schmidt-Ferguson yaitu tipe iklim B
(Basah), karena nilai Q yang diperoleh ada di antara
0,143-0,333 yang menyatakan bahwa Kabupaten Bungo
merupakan daerah yang basah dengan ciri vegetasi hutan
hujan tropika
4. Dalam siklus hidrologi tujuan kita menghitung neraca air bulanan agar kita
mengetahui dalam setahun berapa jumlah bulan yang defisit dan surplus airnya,
jika kita sudah mengetahui itu maka kita dapat menentukan komoditas apa yang
cocok dibudidayakan pada saat surplus air atau pun defisit air sehingga hasil
produksi tanaman yang dibudidayakan akan tetap optimal sesuai kondisi lahan
tersebut.
5. Hubungan intensitas curah hujan, persen kemiringan lereng, dan run off
Persen kemiringan lereng dapat dipengaruhi oleh intensitas curah hujan
dimana saat intensitas curah hujan meningkat maka persen kemiringan lereng juga
meningkat sehingga laju erosi juga semakin meningkat. Semakin tinggi intesitas
curah hujan maka semakin cepat pula limpasan atau aliran permukaan, Run-off
atau aliran permukaan mempengaruhi kemiringan lereng karena semakin cepat
limpasan maka persen kemiringan lereng semakin meningkat aibatnya laju erosi
pun meningkat.
6. Biasanya didaerah lahan bagian hulu ditanami tanaman pokok pokok atau
pohon pohon yang besar seperti tembakau yang dapat mencekam air serta serasah
banyak sehingga bisa dapat menecegah erosi dan juga dapat mencegah terjadi
banyaknya pembukaan aliran pembukaan aliran permukaan baruyang akan
menyebabkan kelebihan debit air sehingga terjadi banjir didaerah bagian hilir.
Karena peralihan alih fungsi dibagian hulu ditanami bukan tanaman pokok
seperti sayuran yang kita tahu serasah sedikit tidak dapat mencegah erosi serta
tidak dapat mencekam atu menahan air, maka akan mengakibatkan debit air
berlebih sehingga terjadi banjir dibagian hilir.
BB= 51
BK=6
BL= 3
Jumlahbulan kering
Q= X 100 %
Jumlah bulan basah
6
¿ x 100 %= 0,118
51
0<Q<0,143 ( Tipe golongan A, dengan daerah sangat basah, dengan vegetasi
hutan hujan tropik).
Klasifikasi Oldeman
Tahun Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2000 393 297 2139 614 45 2139 50 137 367 92 326 497
113
2001 268 356 336 270 286 66 1139 176 267 366 420
9
2002 2139 146 529 272 211 56 236 37 265 107 246 1139
2003 183 325 274 477 387 9139 243 76 5139 54 277 274
2004 827 2139 2139 373 383 1139 102 47 1139 407 377 388
Rata-
762 652,6 1083,4 401,2 262,4 2507,8 354 287,2 1417,2 185,4 318,4 543,6
rata
BB=11
BK=0
BL=1
Pada klasifikasi Oldeman ini tipe iklim A1 karena jumlah bulan basah berturut-
turut ada 11 dan jumlah bulan kering 0, sehingga Sesuai untuk padi terus-menerus
tetapi produksi kurang karena pada umumnya kerapatan fluks radiasi surya rendah
sepanjang tahun.
B. Volume CH
Volume CH = Persentase luas dua isohyet X CH
11. Selesaikan tabel berikut ini : (Neraca air bulanan wilayah X dengan data
Lapangan KL = 1139 mm dan titik layu permanen = 50 mm
APW
Bulan CH ETP CH- L KAT dKAT ETA defisit Surplus Run-
ETP off
Jan 4139 3139 1000 1139 868,8 3139 0 131,2 232,31
-
Feb 150 2139 -1989 -1989 396,17 742,83 892,83 1246,17 -1246,2 -506,93
-
Maret 250 310 -60 -2049 1139 742,83 992,83 682,834 -802,8 -654,88
- 3615,9
April 3139 4139 -1000 -3049 662,04 476,96 6 523,04 -523,0 -588,96
-
Mei 550 275 275 -2774 270,2 391,83 275 0 666,8 0,00