Anda di halaman 1dari 16
Tentunya sebuah bangunan tidak akan berfungsi maksimal jika tidak dilengkapi dengan sistem plambing air bersih dan air kotor. Bayangkan saja jika rumah Anda tidak tersedia sistem air bersih dan penyaluran air kotor, pasti akan sangat kerepotan, Andamungkin perlu pergi ke sungai untuk mandi, cuci, dan kakus(MCK). Maka dari itu, Anda perlu mempelajari sistem plambing bangunan, supaya nanti dapatmerancang sebuah bangunan yang nyaman untuk dihuni Dalam bab ini, Anda akan mempelajari sistem perpipaan plambingair bersih danairkotor. Setelah mempelajarinya diharapkan Anda dapat mengetahui sistem perpipaan plambing pada bangunan sesuai dengan aturan, ‘A. INSTALASI PERPIPAAN AIRBERSIH Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu bagian dar’ sistem utilitas bangunan adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan air kotor, yang disebut juga sistem plambing. Tujuan penempatan plambing dalam suatu bangunan adalah agar penghuni tersebut merasa aman, nyaman, dan sebat. Berikut halhal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan dan perpipaan air bersih pada bangunan. 1. Kualitasair bersih Penyediaan air bersih dengan kualitas yang tetap . Air dikatakan bersih bila memenuhi syarat jernih/tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Selain itu air juga perlu di uji laboratorium terlebih dahulu untuk mengetahui unsur di dalamnya agar lebih aman untuk i komsumsi. Tentunya harus sesuai dengan standar peraturan kesehatan yang berlaku di Indonesia. Dalam memilih sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih, maka harus diperhatikan persyaratan utamanya yang meliputi kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan biaya. 2, Sumber air bersih a. Air permukaan Sumber air permukaan dapat berasal dari air waduk, air sungai, atau air danau, Pada umumnya air permukaan telah terkontaminasi dengan berbagai zatzat yang membahayakan kesehatan. Pada masa musim hujan tingkat kekeruhan juga semakin tinggi. Dengan kualitas seperti itu maka diperlukan pengolahan air sebelum dipergunakan, Dari segi kuantitas dan kontinuitas air permukaan dapat dianggap tidak menimbulkan masalah yang besar bagi penyediaan air bersih. b. Mataair Dari segi kualitas, mata air sangat baik bila dipakai dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan, sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. Dengan kualitas seperti itu pengolahan yang sebagai air baku, karena berasal dari ca dilakukan biasanya cukup dengan pembubuhan desinfektan, seperti klorinasi. Dari segi kuantitas dan kontinuitas, jumlah dan kapasitasnya sangat terbatas sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan sejumlah penduduk. Air Tanah Sumber air tanah tersimpan dalam lapisan aktifer, banyak mengandung garam dan mineral yang terlarut pada waktu air melalui lapisan lapisan tanah, sehingga praktis jenis air ini bebas dari polutan karena keeberadaannya di bawah permukaan tanah, Pengolahan yang dilakukan pada umumnya adalah pengolahan kimiawi, yaitu dengan menambahkan zatzat kimia tertentu untuk mereduksi logam-logam tersebut disamping juga membubuhkan zat desinfektan Air tanah dibedakan menjadi: 1) Air tanah dangkal memilikikedalaman muka air tanah kurang dari 20 meter 2) Air tanah dalam, memiliki kedalaman muka air tanah lebih besar dari 20 meter, kualitasnya lebih baik dari air tanah dangkal Ada tiga sistem metode pengambilan air tanah yaitu a) Sumur Gali b) Sumur Pompa Tangan Dangkal (SPT Dangkal) ©) Sumur Pompa Tangan Dalam (SPT Dalam) Dari segi kuantitas, jenis ini relatif cukup untuk air baku, namun dari segi kontinuitas pengambilan air tanah harus dibatasi, karena dapat menyebabkan masalah penurunan muka air tanah, Air Hujan Air hujan merupakan sumber air baku khususnya bagi daerah yang kesulitan mendapatkan sumber air. Ada dua alternatif sistem pengolahan air hujan: 1) Penampungan Air Hujan (PAH) Individu Volume sekitar 500 liter (0.5 m3) - 1000 liter (1m3). 2) Penampungan Air Hujan (PAH) Komunal Volume sekitar 30 m3, Dari segi kuantitas, air hujan tergantung besar kecilnya curah hujan, sehingga bersifat fluktuatif yang artinya tidak mampu mencukupi air baku. Begitupun jika dilihat dari segi kontinuitasnya, air hujan tidak mampu menjadi sumber air baku secara terus menerus jika musim kemarau. 3. Sistem penyediaan air bersi Sistem penyediaan air bersih pada bangunan gedung dapat dikelompokan sebagai berikut: a. Sistem Sambungan Langsung peus_| nas jibaa [pen Kerk Gambar Error! No text of specified style in document..1. Sistem Sambungan Langsung Sumber: Soufyan M, Noerbambang, 2000 Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih (misalnya: pipa utama dibawah jalan dari perusahaan air minum). Karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasinya ukuran pipa, cabang dari pipa utama tersebut, maka sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah, Ukuran pipa cabang biasanya diatur/ditetapkan oleh perusahaan air minum, Tangki pemanas air biasanya tidak disambung langsung kepada pipa distribusi, dan dibeberapa daerah tidak diizinkan memasang katup gelontor (flush valve). b. Sistem tangki atap sire [sem see | treet fen Bre [rms oe Sool PETE [ames ‘Set Senge nae step Gambar Error! No text of specified style in document.2. Sistem Tangki Atap Sumber: Soufyan M. Noerbambang, 2000 ce Dalam sistem ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau dibawah muka tanah) kemudian dipompakan ke tangki atas yang biasanya dipasang diatas atap atau diatas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki atap ini diterapkan seringkali dengan alasarvalasan berikut: 1) Selama air digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing hampir tidak terjadi, perubahan tekanan ini hanyalah akibat muka air dalam tangki atap. 2) Sistem pompa yang dinaikkan air tangki atap bekerja otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan timbulnya kesulitan, Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat yang mendeteksi muka dalam tangki atap. 3) Perawatan tangki atap sangat sederhana jika dibandingkan dengan tangki tekan. Untuk bangunar-bangunan yang cukup besar, sebaiknya disediakan pompa cadangan untuk menaikkan air ke tangki atap. Pompa cadangan ini dalam keadaan normal biasanya dijalankan bergantian dengan pompa utama, untuk menjaga agar kalau ada kerusakan atau kesulitan maka dapat segera diketahui. Apabila tekanan air dalam pipa utama cukup besar, air dapat langsung dialirkan ke dalam tangki atap tanpa disimpan dalam tangki bawah dan dipompa. Dalam keadaan demikian ketinggian lantai atas yang dapat dilayani akan tergantung pada besarnya tekanan air dalam pipa utama, Sistem tangki tekan Hen _, re eee pte dee eee Gambar Error! No text of specified style in document..3. Sistem Tangki Tekan Sumber: Soufyan M. Noerbambang, 2000 Sistem tangki tekan diterapkan dalam keadaan dimana suatu kondisi tidak dapat digunakan sistem sambungan langsung. Prinsip kerja sistem ini adalah air bersih ditampung pada ground reservoir/tangki air bawah kemudian dipompakan ke dalam tangki bertekanan. Airdalam tangki bertekanan dialirkan ke seluruh jaringan perpipaan gedung. Pompa bekerja secara otomatis dan akan berhenti j mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan. d. Sistem Tanpa Tangki (Booster System) tekanan tangki telah Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan, ataupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa penghisap air langsung dari pipa utama (misalnya pipa utama perusahaan air minum). Di Eropa dan Amerika Serikat cara ini dapat dilakukan kalau pipa masuk pompa diameternya 100 mm atau kurang, Sistem ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-pipa utama dalam pemukiman khusus (tidak untuk umum). 4, Peralatan penyediaan air bersih Untuk menyimpan air bersih dari pompa atau PAM, volume air disesuaikan dengan keperluan penghuni seluruhnya, Ada 2 macam tempat penyimpanan air bersih yakni: a. Tangki Air 1) Tangki air bawah tanah (ground reservoir) Yang dimaksud dengan tangki air bawah tanah adalah reservoir yang sebagian besar atau seluruh reservoir tersebut terletak di bawah permukaan tanah, Gambar Error! No text of specified style in document.4. Ground Reservoir Sumber: Java Fiberglass, 2017 2) Air dari jaringan air minum kota dial an melalui katup bola dan ditampung dalam. tangki bawah tanah dan kemudian dipompa ke dalam jaringan pipa penyediaan air gedung. Tangki semacam ini dapat dibuat dari baja, beton bertulang, kayu bertulang, kayu, dan belakangan ini muncul tangki dari bahan FRP atau yang dalam istilah populer dinamakan fiberglas Tangki atap (top reservoir/roof tank/eleveted reservoir) Tangki atap adalah reservoir yang seluruh bagian penampungan dari reservoir tersebut terletak lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya. Gambar Error! No text of specified style in document.5. Tangki Atap Sumber: Ted McGrath, 2016 Tangki ini mendapatkan air dari pompa yang menyedot dari tangki bawah tanah, terutama berfungsi untuk menyimpan air untuk kebutuhan singkat dan untuk menstabilkan tekanan air sehubungan dengan fluktuasi pemakaian air sehari-hari. Biasanya dibuat dari pelat baja, kayu, dan juga FRP. Perlengkapan reservoir memiliki bagian utama yaitu bak tempat penampungan air bersih, dan biasanya reservoir dilengkapi juga dengan perpipaan, yang terdiri dari pipa air masuk (pipa inlet), pipa air keluar (pipa outlet) dilengkapi dengan saringan, pipa peluap dan pipa penguras, pipa udara (pipa vent), lubang inspeksi (manhole), ‘tangga untuk naik ke menara reservoir dan tangga untuk masuk ke dalam reservoir, alat penunjuk tinggi muka air dalam reservoir, alat pengukur debit air (meter air), biasanya alat pengukur debit air dipasang pada pipa air masuk ke reservoir dan atau pada pipa air keluar dari reservoir. b. Pompa Pompa yang menyedot air dari tangki bawah atau tangki bawah tanah dan mengalirkannya ke tangki atas atau tangki atap seringkali dinamakan “pompa angkat" (mengangkat air dar bawah ke atas). Sedang pompa yang mengalirkan air ke tangki tekan sering dinamakan “pompa tekan’. ¢. Pressure Tank Berfungsi untuk meringankan kerja pompa dari keadaan start-stop yang terlalu sering, Beberapa jenis pressure tank yang sering dipakai, antara lain: a. Pressure tank dengan diafragma b. Pressure tank tanpa diafragma 5, Sistem distribusi Adapun sistem distribusi air bersih antara lain: a. Up feed system Dalam sistem ini pipa distribusi langsung dari tangki bawah tanah (ground tank) dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa utama penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa. Karena terbatasnya tekanan dalam pipa dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut, sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan kecil yang rendah, bersih gedung Gambar Error! No text of specified style in document..6. Up Fade System Sumber: Ellysa, 2015 Pembuatan relatif murah tetapi pompa cepat rusak. Kerugian sistem ini adalah pompa bekerja terus menerus dan ketinggian terbatas karena kekuatan pipa terbatas untuk mengantisipasi tekanan air di dalamnya. b. Down feed system Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu di tangki bawah (ground tank), kemudian dipompakan ke tangki atas (top reservoil) yang biasanya dipasang diatas atap atau di antai tertinggi bangunan, Dari sini air didistribusikan ke seluruh bangunan. Gambar Error! No text of specified style in document.7. Down Fade System Sumber: Ellysa, 2015 Sistem tangki atap ini cukup efisien diterapkan karena: 1) Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plumbing hampir tidak berarti. 2) Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atas bekerja secara otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kesulitan dapat ditekan. 3) Perawatan tangki sangat sederhana dibandingkan dengan misalnya tangki tekan. Kelebihan down feed system: 1) Pompa tidak bekerja secara terus-menerus sehingga lebih efisien dan awet, 2) Air bersih selalu tersedia setiap saat, 3) Tidak memerlukan pompa otomatis, kecuali untuk sistem pencegah bahaya kebakaran (sprinkler dan hydrant). Kekurangan down feed system: 1) Membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan tangki tambahan, 2) Menambah beban pada struktur bangunan, 3) Menambah biaya pemeliharaan. Untuk pemakaian jangka panjang sistem ini termasuk efektif dan efisien walaupun biaya pembuatannya mahal. Apabila jumiah lantai sangat banyak, tekanan air dalam pila sangat tinggi, sehingga pipa dapat pecah karena tekanan tinggi (setiap tujuh meter tekanan pipa menerima tekanan sebesar 1 atmosfir), maka down feed system ini dilengkapi dengan: 1) Spillback Tank Berupa tangki pembantu yang diletakkan pada setiap lantai tertentu. Tiap tangki dilengkapi dengan katup pengendali tekanan. Bila tekanan air tinggi maka katup akan menutup. Gambar Error! No text of specified style in document.8. Down Feed System dengan Spillback Tank Sumber: Rio Aditama, 2017 2) Presure Reducer Valve (PRV, katup reduksi tekanan) Pada jumlah lantai yang relatif banyak, ada kemungkinan tekanan dalam pipa sangat tinggi sehingga perlu direduksi dengan katup (valve). Katup-katup tersebut diletakkan pada beberapa lantai tertentu. Gambar Error! No text of specified style in document.9. Down Feed System dengan Presure Reducer Valve Sumber: Rio Aditama, 2017 B. INSTALASI PERPIPAAN AIR KOTOR Air buangan/air imbabvair kotor (waste water) adalah air yang telah selesai digunakan oleh berbagai kegiatan manusia (rumah tangga, industri, dan bangunan uum). 1. Fungsisaluran pembuanganair kotor dalam bangunan a. Fungsi Kenyamanan Sebagai bagian dari sebuah bangunan, saluran air kotor berfungsi sebagai penunjang kegiatan yang sedang berlangsung dalam bangunan. b. Fungsi Estetika Dengan adanya jaringan saluran pembuangan air kotor, maka penampilan fisik bangunan akan lebih estetis karena secara keseluruhan penampilan bangunan akan lebih teratur. Fungsi Utilitas Saluran pembuangan air kotor merupakan suatu saluran yang berfungsi sebagai pengangkut bahar-bahan limbah dari kegiatan yang sedang berlangsung dalam suatu bangunan. ifikasisistem pembuangan a, Menurut jenis air buangan 1) Sistem pembuangan air kotor Sistem pembuangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alatalat plambing lainnya dikumpulkan dan dialirkan keluar. 2) Sistem pembuangan air bekas pakai/air sabun Sistem pembuangan air dimana air bekas pakai dalam gedung dikumputkan dan dialirkan ke luar bangunan. 3) Sistem pembuangan air hujan Sistem pembuangan dimana hanya air hujan dari atap gedung dan tempat lainnya dikumpulkan dan dialirkan ke luar bangunan. 4) Sistem pembuangan air khusus Sistem buangan yang dikhususkan bagi air buangan yang apabila ditinjau dari segi pencemaran lingkungan adalah sangat berbahaya, oleh karena itu perlu disediakan pengolahan khusus sesuai persyaratan, sebelum dibuang ke riol kota. 5) Sistem pembuangan air berlemak dari dapur Sistem pembuangan dari dapur secara umum sebenarnya dapat dimasukkan datam riol kota tanpa proses pengamanan terlebih dahulu. b. Menurut cara pembuangan air kotor 1) Sistem pembuangan campuran Sistem pembuangan dimana segala jenis air buangan dikumpulkan ke dalam satu saluran dan dialirkan ke luar gedung, tanpa memperhatikan jenis air buangannya, 2) Sistem pembuangan terpisah Sistem pembuangan dimana segata jenis air buangan dikumpulkan dan dialirkan ke luar gedung secara terpisah. 3) Sistem pembuangan air secara tak langsung Sistem pembuangan air dimana air buangan dari beberapa lantai_gedung bertingkat digabungkan datam satu kelompok. Menurut cara pengali nnya 1) Sistem gravitasi, yaitu air buangan mengatir dari tempat yang lebih tinggi secara grafitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah. 2) Sistem bertekanan, yaitu bita saluran unum atau rio! kota letaknya lebih tinggi dari atat.atat plumbing, sehingga air buangan dikumpulkan tertebih dahulu dalam suatu bak penampung kemudian dipompakan ke riol kota. d. Menurut tata letaknya 1) Sistem pembuangan dalam bangunan, yaitu sistem pembuangan yang tertetak di datam gedung, sampai jarak satu meter dari dinding tuar bangunan tersebut. 2) Sistem pembuangan di luar bangunan atau riol bangunan, yaitu sistem pembuangan di luar bangunan, di halaman, mulai satu meter dari dinding paling tuar dari bangunan sampai ke riol kota. Jarak satu meter diatas bukanlah merupakan “standar” ataupun peraturan, melainkan pegangan yang digunakan untuk membedakan antara kedua sistem. . Sistem perpipaan air kotor Berikut ini sistem perpipaan a. Single stack system r kotor pada gedung: Seluruh air buangan (grey water dan black water) dialirkan ke satu pipa pembuangan yang berfungsi juga sebagai ventilasi. ea ee | Gambar Error! No text of specified style in document..10. Single Stack System Sumber: Angkit Pandey, 2019 b. One pipe system Dalam sistem inisoil pipe (black water)dan waste pipe (grey water)dipisahkan. Soil pipe menampung seluruh air buangan dari kloset, urinoir, bidet, yang berkaitan dengan kotoran manusia, sedangkan waste pipe menampung seluruh air buangan dari bak mandi, bak cuci piring, wastafle, dll yang diluar kotoran manusia ae verte oe co wa geen a {fea tue oer snes ee EZ] ator bal _ ‘One-pipe system pardally ventated Gambar Error! No text of specified style in document..11. One Pipe System Sumber: Angkit Pandey, 2019 ¢. Two pipe system Dalam sistem ini memiliki dua set pipa. Soil pipe terhubung ke perlengkapan saniter sepertikloset, urinoir, dan lainnya. Waste pipedigunakan untukmengumpulkan limbah dari dapur, amar mandi, dll. Soil pipe dan waste pipe dilengkapi dengan pipa ventilasi yang terpisah, ini membutuhkan empat pipa ventilasi dan karenanya menjadi mahal. ale onan ee Gambar Error! No text of specified style in document..12. Two Pipe System Sumber: Angkit Pandey, 2019 4, Kemiringan pipa dan kecepatanaliran Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan yang biasanya mengandung bagian-bagian padat. Untuk maksud tersebut, pipa pembuangan harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup, sesuai dengan banyaknya dan jenis air buangan yang harus dialirkan, Biasanya pipa dianggap tidak penuh tidak penuh berisi air buangan, melainkan hanya lebih dari 2/3 terhadap penampang pipa, sehingga bagian atas yang “kosong” cukup untuk mengalirkan udara. Sebagai pedoman umum, kemiringan pipa dapat dibuat sama atau lebih dari satu perdiameter pipanya (dalam mm). Kecepatan terbaik dalam pipa berkisar antara 0,6 sampai 1,2 meter/detik. Kemiringan pipa pembuangan gedung dan riol gedung dapat dibuat lebih landai asal kecepatan tidak kurang dari 0,6 m/detik. Tabel Error! No text of specified style in document..1. Kemiringan Pipa Pembuangan Horizontal meter pipa (mm) \gan minimum 75 atau kurang 1/50 100 atau kurang 1100 Sumber: Soufyan M. Noerbambang 5, Jenis-jenis pipa yang menjadi bagian sistem pembuangan a. Pipa pembuangan alat plambing Pipa pembuangan yang menghubungkan perangkap pada alatplambing dengan pipa pembuangan lainnya. Pipa ini biasanya dipasang tegak dan ukurannya harus sama atau lebih besar dari lubang keluar perangkap pada alat plambing. b. Pipa cabang mendatar Pipa pembuangan yang dipasang mendatar dan menghubungkan pipa pembuangan dari alat plambing dengan pipa tegak air buangan. Pipa tegak air tinbah artantal éiatasnya Tinggitantai 3m ssp ent n D titi menerinaheluaan dai alu Kelompok alt plambing Jarakantara cabang ii bukaninterat ipa eabang, karena tidak beda lantal Gambar Error! No text of specified style in document..13, Pipa Cabang Mendatar Sumber: SNI8153:2015 ipa tegak air buangan Pipa pembuangan yang dipasang tegak untuk mengalirkan air buangan dari pipapipa cabang mendatar. ipa atau saluran pembuangan gedung Pipa pembuangan yang mengumpulkan air kotor maupun air bekas dari pipa-pipa tegak. Di dalam sistem permbuangan air dalam gedung, pipa pembuangan gedung ini umumnya dibatasi hingga jarak satu meter ke arah luar dari dinding terluar gedung. jol gedung Pipa di halaman gedung yang menghubungkan pipa pembuangan gedung dengan riol uum ataupun instalasi pengolahan, ‘ipa vent pa untuk mengalirkan gas-gas yang dihasilkan dari pembusukan. Sistem vent adalah bagian dari sistem plambing yang terdiri dari pipa yang dipasang untuk sirkulasi udara ke seluruh bagian dari sistem pembuangan dan mencegah terjadinya kerja sifon dan tekanan balik pada perangkap. Gambar Error! No text of specified style in document.14. Pipa Vent Sumber: Abi Royen, 2016 6. Perangkap dan penangkap Semua perangkap alat plambing harus dapat membersihkan sendiri, kecuali perangkap penangkap lemak dan endapan, perangkap yang menjadi satu dengan alat plambingnya harus mempunyai bagian dalam yang rata dan jalan air yang halus. Fungsi pipa perangkap untuk menahan bau tidak sedap yang dikeluarkan pipa pembuangan melalui lubang alat plambing. Jenis;enis perangkap alat plambing dapat dikelompokan sebagai berikut: ‘a. Yang dipasang pada alat plambing b. Yang dipasang pada pipa pembuangan c. Yang dipasang satu dengan alat plambing 4. Yang dipasang diluar gedung (ayPernmnan ey Peroanans asik ——sokat Bataan = ea (a)Perangkap rum ——_(e}Untuk Floor rain (9 Ute ak ac apur Gambar Error! No text of specified style in document..15. Konstruksi Pipa Perangkap Sumber: SNI8153:2015 Sedang penangkap (interceptor) untuk mencegah masuknya bahan-bahan berbahaya menyumbat kedalam pipa, Persayaratan penangkap yang harus dipenuhi: 1) Konstruksinya harus mampu secara efektif memisahkan minyak, lemak, pasir, dsb, dari air buangan. 2) Konstruksinya harus sedemikian agar memudahkan pembersihan How a grease trap works | Kitchen Grease Flow Diverter, Food solids / Gambar Error! No text of specified style in document..16, Penangkap Lemak

Anda mungkin juga menyukai