Anda di halaman 1dari 4

Materi Pembelajaran Sistem Utilitas Bangunan Gedung

XI-SUBG-Konstruksi Gedung, Sanitasi & Perawatan

MODUL PEMBELAJARAN DASAR KEJURUAN KODE KD

SISTEM UTILITAS BANGUNAN GEDUNG SUBG-004-XIKGSP-TKP

PENGETAHUAN TENTANG AIR

Sumber: Fazli AZ/www.medcom.id

KD: 3.4. Memahami Pengetahuan Tentang Air


4.4. Menyajikan Pengetahuan Tentang Air

A. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Menjelaskan pengetahuan tentang air
2. Mempresentasikan pengetahuan tentang air

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menjelaskan pengetahuan tentang air
2. Siswa mampu mempresentasikan pengetahuan tentang air

KOMPETENSI
LEVEL
KEAHLIAN
DIBUAT OLEH

KGSP C3 HAL
1-20
MATA PELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN
EDDY SYAPUTRO,S.Pd
SUBG TKP
Materi Pembelajaran Sistem Utilitas Bangunan Gedung
XI-SUBG-Konstruksi Gedung, Sanitasi & Perawatan

MODUL PEMBELAJARAN DASAR KEJURUAN KODE KD

SISTEM UTILITAS BANGUNAN GEDUNG SUBG-004-XIKGSP-TKP

C. MATERI
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
1. Kualitas air bersih
Penyediaan air bersih dengan kualitas yang tetap . Air dikatakan bersih bila
memenuhi syarat jernih/tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Selain itu air
juga perlu di uji laboratorium terlebih dahulu untuk mengetahui unsur di dalamnya
agar lebih aman untuk di komsumsi. Tentunya harus sesuai dengan standar
peraturan kesehatan yang berlaku di Indonesia. Dalam memilih sumber air baku
untuk memenuhi kebutuhan air bersih, maka harus diperhatikan persyaratan
utamanya yang meliputi kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan biaya.
2. Sumber air bersih
a. Air permukaan
Sumber air permukaan dapat berasal dari air waduk, air sungai, atau air
danau. Pada umumnya air permukaan telah terkontaminasi dengan berbagai
zat-zat yang membahayakan kesehatan. Pada masa musim hujan tingkat
kekeruhan juga semakin tinggi. Dengan kualitas seperti itu maka diperlukan
pengolahan air sebelum dipergunakan. Dari segi kuantitas dan kontinuitas air
permukaan dapat dianggap tidak menimbulkan masalah yang besar bagi
penyediaan air bersih.
b. Mata air
Dari segi kualitas, mata air sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena
berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan,
sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. Dengan kualitas seperti
itu pengolahan yang dilakukan biasanya cukup dengan pembubuhan
desinfektan, seperti klorinasi. Dari segi kuantitas dan kontinuitas, jumlah dan
kapasitasnya sangat terbatas sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan
sejumlah penduduk.
c. Air Tanah
Sumber air tanah tersimpan dalam lapisan aktifer, banyak mengandung
garam dan mineral yang terlarut pada waktu air melalui lapisan lapisan tanah,
sehingga praktis jenis air ini bebas dari polutan karena keeberadaannya di
bawah permukaan tanah. Pengolahan yang dilakukan pada umumnya adalah
pengolahan kimiawi, yaitu dengan menambahkan zat-zat kimia tertentu untuk
mereduksi logam-logam tersebut disamping juga membubuhkan zat
desinfektan.

KOMPETENSI
LEVEL
KEAHLIAN
DIBUAT OLEH

KGSP C3 HAL
1-20
MATA PELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN
EDDY SYAPUTRO,S.Pd
SUBG TKP
Materi Pembelajaran Sistem Utilitas Bangunan Gedung
XI-SUBG-Konstruksi Gedung, Sanitasi & Perawatan

MODUL PEMBELAJARAN DASAR KEJURUAN KODE KD

SISTEM UTILITAS BANGUNAN GEDUNG SUBG-004-XIKGSP-TKP

Air tanah dibedakan menjadi:


1) Air tanah dangkal, memiliki kedalaman muka air tanah kurang dari 20
meter
2) Air tanah dalam, memiliki kedalaman muka air tanah lebih besar dari
20 meter, kualitasnya lebih baik dari air tanah dangkal

Ada tiga sistem metode pengambilan air tanah yaitu


1) Sumur Gali
2) Sumur Pompa Tangan Dangkal (SPT Dangkal)
3) Sumur Pompa Tangan Dalam (SPT Dalam)

Dari segi kuantitas, jenis ini relatif cukup untuk air baku, namun dari segi
kontinuitas pengambilan air tanah harus dibatasi, karena dapat
menyebabkan masalah penurunan muka air tanah.

d. Air Hujan
Air hujan merupakan sumber air baku khususnya bagi daerah yang
kesulitan mendapatkan sumber air. Ada dua alternatif sistem pengolahan air
hujan:
1) Penampungan Air Hujan (PAH) Individu
Volume sekitar 500 liter (0.5 m3) – 1000 liter (1m3).
2) Penampungan Air Hujan (PAH) Komunal
Volume sekitar 30 m3.
Dari segi kuantitas, air hujan tergantung besar kecilnya curah hujan,
sehingga bersifat fluktuatif yang artinya tidak mampu mencukupi air baku.
Begitupun jika dilihat dari segi kontinuitasnya, air hujan tidak mampu menjadi
sumber air baku secara terus menerus jika musim kemarau.

D. TUGAS / PELATIHAN

E. RANGKUMAN

KOMPETENSI
F. UJI KOMPETENSI LEVEL
KEAHLIAN
DIBUAT OLEH

KGSP C3 HAL
1-20
MATA PELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN
EDDY SYAPUTRO,S.Pd
SUBG TKP
Materi Pembelajaran Sistem Utilitas Bangunan Gedung
XI-SUBG-Konstruksi Gedung, Sanitasi & Perawatan

MODUL PEMBELAJARAN DASAR KEJURUAN KODE KD

SISTEM UTILITAS BANGUNAN GEDUNG SUBG-004-XIKGSP-TKP

KOMPETENSI
LEVEL
KEAHLIAN
DIBUAT OLEH

KGSP C3 HAL
1-20
MATA PELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN
EDDY SYAPUTRO,S.Pd
SUBG TKP

Anda mungkin juga menyukai