Anda di halaman 1dari 204

OPTIMASI OPERASI PEMBILASAN SEDIMEN

PADA WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN


(STUDI KASUS BENDUNGAN SERBAGUNA WONOGIRI)
Optimization of Sediment Flushing Operations in Sediment Storage
Reservoir (Case Study of Wonogiri Multipurpose Dam)

TESIS

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kelulusan


Program Magister Teknik Sipil

Disusun Oleh :

AMIR HADZIQ FAHMI


21010120413073

MAGISTER TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
ABSTRAK

Bendungan Serbaguna Wonogiri mengalami pengurangan kapasitas tampungan yang


disebabkan oleh sedimentasi. Salah satu upaya penanganan secara struktural yang dilakukan
adalah dengan membangun tanggul pemisah sehingga tampungan Waduk Wonogiri terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu Waduk Utama dan Waduk Tampungan Sedimen. Waduk Utama
memiliki fungsi untuk pengendalian banjir dan pemenuhan kebutuhan air, sedangkan pada
Waduk Tampungan Sedimen memiliki fungsi untuk tampungan sedimen, penggelontoran
sedimen dan sluicing, serta suplai air untuk Waduk Utama, dan pengendalian banjir melalui
spillway baru. Hal ini menyebabkan perubahan operasi waduk.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pola operasi waduk yang optimal
untuk meminimalkan pengendapan sedimen pada Waduk Tampungan Sedimen dan
pemenuhan kebutuhan air pada Waduk Utama menggunakan program dinamik dan untuk
mengetahui pengaruh adanya operasi flushing/sluicing terhadap kinerja Waduk Utama.
Analisa dilakukan dengan melakukan pemodelan hujan limpasan menggunakan HEC-
HMS untuk mendapatkan inflow masing-masing waduk sebagai masukan dalam model
optimasi untuk tahun Kering, tahun Normal, dan tahun Basah. Pemodelan optimasi
menggunakan metode program dinamik dengan bantuan software CSUDP. Terdapat dua
skenario pemodelan optimasi. Perbedaan masing-masing skenario2 terletak pada periode
pelaksanaan flushing/sluicing. Flushing/sluicing pada skenario 1 dilakukan pada bulan
Februari dan Maret dimana pada bulan tersebut terdapat kelebihan inflow. Sedangkan pada
skenario 2, flushing/sluicing dilakukan pada periode banjir pertama (Desember 1) dan pada
bulan Maret. Untuk menguji pola operasi baru dilakukan dengan simulasi menggunakan data
debit yang dibangkitkan menggunakan metode Thomas Fiering. Evaluasi dilakukan
berdasarkan kinerja waduk (keandalan, kelentingan, dan kerawanan), efektifitas flushing dan
pengendalian banjir (TMA maksimum) pada masing-masing skenario.
Hasil simulasi sepanjang 456 periode operasi waduk menunjukkan bahwa rule curve
hasil optimasi skenario 2 menghasilkan kinerja waduk yang lebih baik dalam pemenuhan
kebutuhan air, efektifitas flushing, maupun pengendalian banjir apabila dibandingkan
dengan rule curve hasil optimasi skenario 1. Dengan adanya operasi penggelontoran sedimen
dan sluicing pada Waduk Tampungan Sedimen mengakibatkan penurunan kinerja Waduk
Utama dalam pemenuhan kebutuhan air sebesar 5,92% dari 91,67% pada kondisi eksisting
menjadi 85,75% pada skenario 2. Selain itu, dengan adanya Waduk Tampungan Sedimen
mampu mengurangi sedimen yang masuk ke Waduk Utama dari Sungai Keduang sebesar
27,37%.

Kata Kunci : Optimasi, Pola Operasi Waduk, Pembilasan / Penggelontoran Sedimen

vi
ABSTRACT

Wonogiri Multipurpose Dam experienced reduction in its storage capacity due to


sedimentation. One of the structural measures taken is to build a closure dike so that
Wonogiri Dam reservoir divided into 2 part, namely the Main Reservoir and the Sediment
Storage Reservoir. The Main Reservoir has function for flood control and fulfill water needs,
while the Sediment Storage Reservoir has function for sediment storage, sediment flushing
and sluicing, water supply for Main Reservoir, and flood control through a new spillway.
This led to a change in reservoir operation.
The purpose of this study was to obtain an optimum reservoir operating rule to
minimize sediment trap in the Sediment Storage Reservoir and fulfill water needs in the Main
Reservoir using a dynamic program and to determine the effect of flushing/sluicing
operations in Main Reservoir performance.
The analysis was carried out by modeling runoff using HEC-HMS to obtain the inflow
of each reservoir as input in the optimization model for dry years, normal years, and wet
years. Optimization modeling using dynamic programming method with CSUDP software.
There are two optimization modeling scenarios. The difference between each scenario lies
in flushing/sluicing period implementation. Flushing/sluicing in scenario 1 was carried out
in February and March, which there was an excess of inflow. Meanwhile in scenario 2,
flushing/sluicing is carried out in the first flood period (December 1) and in March. To test
the new operating rule, simulation is carried out using generated discharge data using
Thomas Fiering method. Evaluation is carried out based on reservoir performance
(reliability, resilience, and vulnerability), flushing effectiveness and flood control (maximum
TMA) in each scenario.
The simulation results from 456 reservoir operation periods show that new rule curve
from scenario 2 optimization has a better reservoir performance in meeting water needs,
flushing effectiveness, and flood control when compared to the new rule curve from scenario
1 optimization. With the operation of sediment flushing and sluicing at Sediment Storage
Reservoir resulted in a decrease in performance of Main Reservoir in meeting water needs
by 5.92% from 91.67% in existing condition to 85.75% in scenario 2. In addition, the
presence of Sediment Storage Reservoir was able to reduce sediment entering to Main
Recervoir from Keduang River by 27,37%.

Keywords : Optimization, Reservoir Operating Rule, Sediment Flushing/Sluicing.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul Optimasi Operasi Pembilasan
Sedimen Pada Waduk Tampungan Sedimen (Studi Kasus Bendungan Serbaguna Wonogiri).
Laporan Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan penyelesaian Pendidikan
program pasca sarjana (S2) pada Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.
Terima kasih yang terdalam penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Suripin, M.Eng
dan Dr. Dyah Ari Wulandari, ST, MT selaku pembimbing yang selalu memberikan arahan
dan saran kepada penulis sejak awal studi hingga selesainya penulisan tesis ini. Terima kasih
kepada Dr. Ir. Pranoto SA, Dipl. HE, MT dan Prof. Dr. Ir. Suharyanto, MSc yang telah
memberikan masukan dan saran dalam perbaikan dan penyempurnaan tesis ini. Terima kasih
juga penulis sampaikan kepada seluruh dosen dan staf Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Diponegoro yang telah membatu penulis baik secara akademik maupun
administrasi. Apresiasi juga penulis sampaikan kepada BPSDM Kementerian PUPR atas
pemberian kesempatan bagi penulis untuk mendapatkan beasiswa kedinasan, serta rekan-
rekan Karyasiswa Superspesialis Bendungan angkatan pertama tahun 2020 atas dukungan
dalam menyelesaikan tesis.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan tesis
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan yang membangun dari pembaca.
Semoga tesis ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta untuk
kepentingan umum.

Semarang, Juni 2022

Penulis,

viii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... II
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... III
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................................. IV
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..............................V
ABSTRAK ................................................................................................................ VI
ABSTRACT ............................................................................................................. VII
KATA PENGANTAR ........................................................................................... VIII
DAFTAR ISI ............................................................................................................. IX
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. XIII
DAFTAR TABEL ................................................................................................. XVI
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... XVIII
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 4
1.5 Batasan Penelitian .............................................................................................. 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 6
2.1 Waduk ................................................................................................................ 6
2.1.1 Daerah Tangkapan Air (DTA) ................................................................ 6
2.1.2 Karakteristik Waduk ............................................................................... 6
2.1.3 Operasi Waduk ........................................................................................ 7
2.1.4 Sedimentasi Waduk ................................................................................. 9
2.2 Pemodelan Hidrologi ....................................................................................... 10
2.2.1 Curah Hujan Wilayah ............................................................................ 11
2.2.2 Hydrologic Engineering Center Hydrologic Modelling System (HEC–
HMS) ..................................................................................................... 12
2.2.3 Parameter Model ................................................................................... 13
2.2.4 Evaluasi Kinerja Hasil Model ............................................................... 18

ix
2.3 Pembangkitan Data Debit ................................................................................ 20
2.4 Pemodelan Optimasi ........................................................................................ 21
2.4.1 Dynamic Programming ......................................................................... 21
2.4.2 Diskritisasi Tampungan Waduk ............................................................ 22
2.4.3 Stage, State and Decision Variable ....................................................... 23
2.4.4 Fungsi Tujuan (Objective Function) ..................................................... 23
2.4.5 Fungsi Kendala (Constraint Function) ................................................. 24
2.4.6 Fungsi Transformasi Keadaan (State Transformation) ......................... 25
2.4.7 Colorado State University Dynamic Programming (CSUDP) ............. 25
2.5 Simulasi Operasi Waduk ................................................................................. 26
2.5.1 Kinerja Waduk ...................................................................................... 27
2.5.2 Efektifitas Flushing ............................................................................... 30
2.6 Penelitian Sebelumnya..................................................................................... 31
BAB 3 GAMBARAN LOKASI PENELITIAN ..................................................... 33
3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 33
3.2 Kondisi Topografi ............................................................................................ 35
3.3 Tata Guna Lahan .............................................................................................. 36
3.4 Kondisi Geologi ............................................................................................... 37
3.5 Data Teknis Waduk ......................................................................................... 38
3.6 Waduk Tampungan Sedimen ........................................................................... 40
3.7 Skema Waduk .................................................................................................. 44
3.8 Inflow dan Outflow Waduk .............................................................................. 45
3.9 Kapasitas Tampungan Waduk ......................................................................... 47
3.10 Pola Operasi Waduk ........................................................................................ 49
3.10.1 Perubahan Ketinggian Muka Air Pada Waduk ..................................... 50
3.10.2 Flushing Dan Sluicing Sedimen ............................................................ 51
BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................................ 53
4.1 Tahapan Penelitian........................................................................................... 53
4.2 Pengumpulan Data ........................................................................................... 54
4.3 Model Rainfall-Runoff Menggunakan HEC-HMS .......................................... 55
4.4 Pembangkitan Data Debit ................................................................................ 56
4.5 Pemodelan Optimasi ........................................................................................ 56

x
4.6 Simulasi ........................................................................................................... 57
4.7 Evaluasi Pola Operasi ...................................................................................... 57
BAB 5 ANALISA DAN PEMBAHASAN .............................................................. 59
5.1 Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Wonogiri ............................................ 59
5.2 Analisa Hujan Wilayah .................................................................................... 61
5.3 Pemodelan HEC-HMS..................................................................................... 63
5.3.1 Komponen HEC-HMS .......................................................................... 64
5.3.2 Parameter Model HEC-HMS ................................................................ 67
5.3.3 Parameter Canopy ................................................................................ 67
5.3.4 Parameter Surface................................................................................. 68
5.3.5 Parameter Loss ...................................................................................... 69
5.3.6 Parameter Transform ............................................................................. 73
5.3.7 Parameter Baseflow ............................................................................... 74
5.3.8 Parameter Routing ................................................................................ 75
5.3.9 Hasil Pemodelan HEC-HMS ................................................................. 76
5.3.10 Evaluasi Kinerja Model HEC-HMS ...................................................... 78
5.3.11 Inflow Hasil Model HEC-HMS ............................................................. 79
5.3.12 Analisa Tahun Kering, Normal, dan Basah........................................... 80
5.4 Pembangkitan Data Debit ................................................................................ 82
5.5 Kinerja Waduk Eksisting ................................................................................. 83
5.6 Optimasi Operasi Waduk ................................................................................. 86
5.6.1 Pemodelan Optimasi Operasi Waduk Wonogiri ................................... 87
5.6.2 Input Pemodelan Optimasi .................................................................... 88
5.6.3 Rule Curve Hasil Optimasi.................................................................... 92
5.6.4 Kinerja Hasil Optimasi .......................................................................... 96
5.7 Simulasi ........................................................................................................... 99
5.7.1 Tinggi Muka Air (TMA) ..................................................................... 100
5.7.2 Spillout Hasil Simulasi ........................................................................ 102
5.7.3 Kinerja Hasil Simulasi ........................................................................ 103
5.8 Evaluasi Pola Operasi .................................................................................... 106
5.8.1 Skenario Terpilih ................................................................................. 106
5.8.2 Pengaruh Operasi Penggelontoran Sedimen ....................................... 107

xi
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 111
6.1 Kesimpulan .................................................................................................... 111
6.2 Saran ............................................................................................................. 111
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 112

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Perubahan tampungan Waduk Wonogiri ....................................................... 2


Gambar 2.1 Tampungan waduk ........................................................................................ 7
Gambar 2.2 Kurva operasi waduk konvensional ............................................................... 8
Gambar 2.3 Skema model simulasi ................................................................................... 8
Gambar 2.4 Skema model optimasi................................................................................... 9
Gambar 2.5 Pembagian daerah pengaruh pada metode Thiessen ................................... 11
Gambar 2.6 Diagram alir proses hujan menjadi debit pada model HEC HMS ............... 12
Gambar 2.7 Segitiga tekstur tanah................................................................................... 16
Gambar 2.8 Skema proses dynamic programming.......................................................... 22
Gambar 3.1 Peta lokasi Bendungan Serbaguna Wonogiri .............................................. 33
Gambar 3.2 DTA Waduk Wonogiri hasil delineasi ........................................................ 34
Gambar 3.3 Peta kemiringan lereng DTA Waduk Wonogiri .......................................... 35
Gambar 3.4 Peta tata guna lahan DTA Waduk Wonogiri tahun 2019 ............................ 36
Gambar 3.5 Peta jenis tanah DTA Waduk Wonogiri ...................................................... 37
Gambar 3.6 Tampungan Waduk Wonogiri kondisi awal ................................................ 40
Gambar 3.7 Sketsa potongan masing-masing bangunan ................................................. 40
Gambar 3.8 Tanggul penutup pada Waduk Tampungan Sedimen .................................. 42
Gambar 3.9 Tanggul pelimpah pada Waduk Tampungan Sedimen ................................ 43
Gambar 3.10 Skema baru tampungan Waduk Wonogiri ................................................... 44
Gambar 3.11 Debit inflow dan outflow Waduk Wonogiri ................................................. 45
Gambar 3.12 TMA Waduk Wonogiri hasil pencatatan ..................................................... 46
Gambar 3.13 Kebutuhan air Waduk Wonogiri.................................................................. 46
Gambar 3.14 Grafik H-V-A pada Waduk Utama tahun 2020 ........................................... 48
Gambar 3.15 Grafik H-V-A pada Waduk Tampungan Sedimen tahun 2020 ................... 48
Gambar 3.16 RTOW tahun 2017 hingga 2021 .................................................................. 50
Gambar 3.17 Volume outflow rerata bulanan (tahun 1983-2005) ..................................... 51
Gambar 4.1 Bagan alir tahapan penelitian ...................................................................... 53
Gambar 4.2 Diagram alir pemodelan HEC-HMS ........................................................... 55
Gambar 4.3 Diagram alir pemodelan optimasi................................................................ 57

xiii
Gambar 5.1 Hasil delineasi DTA Waduk Wonogiri menggunakan HEC-HMS ............. 59
Gambar 5.2 Karakteristik subbasin hasil delineasi HEC-HMS ...................................... 60
Gambar 5.3 Karakteristik reach hasil delineasi HEC-HMS ........................................... 61
Gambar 5.4 Polygon Thiessen DTA Waduk Wonogiri ................................................... 62
Gambar 5.5 Data masukan metode gage weight pada HEC-HMS .................................. 64
Gambar 5.6 Suhu rerata bulanan tahun 2010 hingga tahun 2020.................................... 65
Gambar 5.7 Komponen control specification ................................................................. 66
Gambar 5.8 Komponen time series data ......................................................................... 66
Gambar 5.9 Nilai parameter canopy ................................................................................ 68
Gambar 5.10 Nilai parameter surface ............................................................................... 69
Gambar 5.11 Segitiga tekstur tanah USDA ....................................................................... 70
Gambar 5.12 Nilai parameter transform ........................................................................... 74
Gambar 5.13 Nilai parameter routing ............................................................................... 76
Gambar 5.14 perbandingan inflow total setengah bulanan pada PDA Ngadipiro ............. 76
Gambar 5.15 Perbandingan inflow total setengah bulanan pada Waduk Wonogiri .......... 77
Gambar 5.16 Grafik sebaran pada titik observasi ............................................................. 78
Gambar 5.17 Inflow setengah bulanan hasil model HEC-HMS ........................................ 79
Gambar 5.18 Inflow setengah bulanan rerata tahunan waduk wonogiri ........................... 80
Gambar 5.19 Grafik inflow setengah bulanan rerata tahunan pada Waduk Tampungan
Sedimen untuk Tahun Basah, Tahun Kering, dan Tahun Normal ............... 81
Gambar 5.20 Grafik inflow setengah bulanan rerata tahunan pada Waduk Utama untuk
tahun Tahun Basah, Tahun Kering, dan Tahun Normal .............................. 81
Gambar 5.21 Perbandingan debit rerata ............................................................................ 82
Gambar 5.22 Perbandingan simpangan baku .................................................................... 83
Gambar 5.23 Perbandingan koefisien korelasi .................................................................. 83
Gambar 5.24 Perbandingan koefisien regresi .................................................................... 83
Gambar 5.25 Debit inflow, outflow, dan kebutuhan air Waduk Wonogiri tahun 2011-2020
..................................................................................................................... 84
Gambar 5.26 TMA pencatatan Waduk Wonogiri ............................................................. 85
Gambar 5.27 Hasil optimasi skenario 1 pada Waduk Tampungan Sedimen .................... 92
Gambar 5.28 Hasil optimasi skenario 1 pada Waduk Utama ............................................ 92
Gambar 5.29 Hasil optimasi skenario 2 pada Waduk Tampungan Sedimen .................... 93
Gambar 5.30 Hasil optimasi skenario 2 pada Waduk Utama ............................................ 93

xiv
Gambar 5.31 Rule curve baru Waduk Tampungan Sedimen skenario 1 ........................... 94
Gambar 5.32 Rule curve Waduk Utama skenario 1 Waduk Utama .................................. 95
Gambar 5.33 Rule curve Waduk Tampungan Sedimen skenario 2 ................................... 95
Gambar 5.34 Rule curve Waduk Utama skenario 2 .......................................................... 95
Gambar 5.35 Perbandingan volume antara kebutuhan air dengan pengeluaran hasil
optimasi skenario 1 ...................................................................................... 97
Gambar 5.36 Perbandingan kebutuhan air dengan pengeluaran hasil optimasi skenario 2
..................................................................................................................... 98
Gambar 5.37 TMA pada Waduk Utama hasil simulasi tahun ke 1 hingga tahun ke 10 . 101
Gambar 5.38 TMA pada Waduk Utama hasil simulasi tahun ke 11 hingga tahun ke 19 101
Gambar 5.39 Perbandingan Spillout hasil simulasi ......................................................... 102

xv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kapasitas kanopi berdasarkan jenis vegetasi ................................................... 14


Tabel 2.2 Kapasitas tampungan permukaan berdasarkan kemiringan lahan ................... 14
Tabel 2.3 Nilai effective porosity, wilting point, dan saturated hydroulic conductivity
berdasarkan tekstur tanah ................................................................................. 15
Tabel 2.4 Nilai persentase kedap air (impervious) ........................................................... 16
Tabel 2.5 Kriteria evaluasi kinerja model ........................................................................ 19
Tabel 3.1 Luas masing-masing Sub DAS pada DTA Waduk Wonogiri.......................... 34
Tabel 3.2 Perhitungan kemiringan lahan DTA Waduk Wonogiri ................................... 35
Tabel 3.3 Tutupan lahan DTA Waduk Wonogiri ............................................................. 36
Tabel 3.4 Perhitungan luas masing-masing jenis tanah pada DTA Waduk Wonogiri..... 38
Tabel 3.5 Data teknis Bendungan Wonogiri .................................................................... 39
Tabel 3.6 Data Teknis Pelimpah Baru ............................................................................. 41
Tabel 3.7 Data teknis tanggul pelimpah ........................................................................... 43
Tabel 3.8 Hasil pengukuran kapasitas tampungan Waduk Wonogiri tahun 2020 ........... 47
Tabel 3.9 Pola Operasi Waduk Wonogiri ........................................................................ 49
Tabel 3.10 Revisi pola operasi Waduk Wonogiri .............................................................. 50
Tabel 3.11 Rencana perubahan elevasi muka air waduk ................................................... 51
Tabel 3.12 Waktu pelaksanaan flushing dan sluicing sedimen .......................................... 52
Tabel 5.1 Luas masing-masing subbasin hasil delineasi HEC-HMS .............................. 60
Tabel 5.2 Koordinat lokasi stasiun hujan ......................................................................... 61
Tabel 5.3 Luas pengaruh masing-masing stasiun hujan................................................... 62
Tabel 5.4 Bobot stasiun hujan pada tiap subbasin ........................................................... 63
Tabel 5.5 Hasil perhitungan evapotranspirasi .................................................................. 65
Tabel 5.6 Parameter model HEC-HMS ........................................................................... 67
Tabel 5.7 Perhitungan kapasitas tampungan maksimum metode simple canopy ............ 67
Tabel 5.8 Hasil perhitungan maximum storage pada masing-masing subbasin .............. 68
Tabel 5.9 Komposisi lapisan pada masing-masing jenis tanah ........................................ 70
Tabel 5.10 Tekstur masing-masing unit symbol ................................................................ 71

xvi
Tabel 5.11 Perhitungan nilai effective porosity, wilting point, dan saturated hydroulic
conductivity pada masing-masing komposisi tanah unit symbol ..................... 71
Tabel 5.12 Nilai maximum storage dan constant rate pada masing-masing jenis tanah ... 73
Tabel 5.13 Nilai maximum storage dan constant rate pada masing-masing subbasin ...... 73
Tabel 5.14 Perhitungan time consentration dan lag........................................................... 74
Tabel 5.15 Nilai parameter baseflow ................................................................................. 75
Tabel 5.16 Hasil perhitungan muskingum .......................................................................... 75
Tabel 5.17 Kinerja model pada masing-masing titik observasi ......................................... 78
Tabel 5.18 Penentuan tahun kering, normal, dan basah ..................................................... 80
Tabel 5.19 Penentuan Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah berdasarkan data
pencatatan......................................................................................................... 85
Tabel 5.20 Perhitungan kinerja waduk eksisting ............................................................... 86
Tabel 5.21 Perumusan model optimasi operasi waduk ...................................................... 87
Tabel 5.22 Input model CSUDP Tahun Basah, Kering, dan Normal ................................ 89
Tabel 5.23 Batasan tampungan model optimasi ................................................................ 90
Tabel 5.24 Batasan pengeluaran ........................................................................................ 91
Tabel 5.25 Kinerja waduk hasil optimasi ........................................................................... 96
Tabel 5.26 Kinerja waduk hasil optimasi (debit andalan 90%) ......................................... 98
Tabel 5.27 Volume spillout hasil simulasi ....................................................................... 103
Tabel 5.28 Perbandingan kinerja waduk hasil simulasi ................................................... 104
Tabel 5.29 Perbandingan sedimen inflow dan sedimen ouflow ....................................... 105
Tabel 5.30 Perhitungan volume sedimen yang masuk ke Waduk Utama pada model
eksisting ......................................................................................................... 108
Tabel 5.31 Perhitungan volume sedimen yang masuk ke Waduk Utama pada model
skenario II ...................................................................................................... 109

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A ................................................................................................................. 116


Lampiran A-1 Inflow total setengah bulanan pada titik observasi Ngadipiro ................... 117
Lampiran A-2 Inflow total setengah bulanan pada titik observasi Waduk Wonogiri ....... 118
Lampiran A-3 Debit bangkitan pada Waduk Tampungan Sedimen.................................. 119
Lampiran A-4 Debit bangkitan pada Waduk Utama ......................................................... 121
LAMPIRAN B.................................................................................................................. 123
Lampiran B-1 State function CSUDP skenario 1 .............................................................. 124
Lampiran B-2 State function CSUDP skenario 2 .............................................................. 125
Lampiran B-3 Objective Function ..................................................................................... 126
Lampiran B-4 Readin function .......................................................................................... 127
Lampiran B-5 Hasil optimasi CSUDP skenario 1 (tahun kering) ..................................... 128
Lampiran B-6 Hasil optimasi SCUDP skenario 1 (tahun normal) .................................... 130
Lampiran B-7 Hasil optimasi SCUDP skenario 1 (Tahun Basah) .................................... 132
Lampiran B-8 Hasil optimasi CSUDP skenario 2 (tahun kering) ..................................... 134
Lampiran B-9 Hasil optimasi CSUDP skenario 2 (tahun normal) .................................... 136
Lampiran B-10 Hasil optimasi CSUDP skenario 2 (tahun basah) .................................... 138
Lampiran B-11 Perhitungan validasi Tahun Kering skenario 1 ........................................ 140
Lampiran B-12 Perhitungan validasi Tahun Normal skenario 1 ....................................... 141
Lampiran B-13 Perhitungan validasi Tahun Basah skenario 1 ......................................... 142
Lampiran B-14 Perhitungan validasi Tahun Kering skenario II ....................................... 143
Lampiran B-15 Perhitungan validasi Tahun Normal skenario II ...................................... 144
Lampiran B-16 Perhitungan validasi Tahun Basah skenario II ......................................... 145
LAMPIRAN C ................................................................................................................. 146
Lampiran C-1 Perhitungan simulasi rule curve eksisting ................................................. 147
Lampiran C-2 Perhitungan simulasi rule curve skenario I ................................................ 161
Lampiran C-3 Perhitungan simulasi rule curve skenario II .............................................. 174

xviii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia telah banyak dibangun bendungan dan seiring dengan berjalannya waktu,
muncul permasalahan yang dapat mengakibatkan turunnya manfaat dari pengoperasian
waduk. Salah satu permasalahan yang terjadi adalah sedimentasi. Waduk Wonogiri adalah
salah satu yang mengalami penurunan usia guna akibat permasalahan sedimentasi. Waduk
Wonogiri saat ini mengalami gangguan endapan sedimen dan sampah pada intake yang
merupakan sarana penyaluran air untuk irigasi dan pembangkit tenaga listrik. Sungai
Keduang yang tepat bermuara dibagian hulu bendungan merupakan penyebab utama
permasalahan sedimen saat ini.
Menurut JICA (2007) laju sedimentasi Waduk Wonogiri sekitar 3,18 juta m 3
pertahun dengan sumber sedimen terbesar berasal dari Sungai Keduang yaitu sebesar 1,22
juta m3. Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi tingginya laju sedimentasi
pada Waduk Wonogiri adalah dengan cara:
1) Membangun tanggul penutup (closure dike) dilengkapi tanggul pelimpah (overflow
dike) di dalam waduk untuk memisahkan aliran dari Sungai Keduang yang angkutan
sedimennya tinggi agar tidak masuk ke tampungan waduk utama.
2) Membangun pelimpah baru (new spillway) pada tumpuan kanan dengan elevasi
mercu +127,0 m lebih rendah daripada mercu pelimpah eksisting +131,0 m.
Kegunaan pelimpah baru adalah untuk flushing / sluicing sedimen yang masuk ke
waduk bagian kanan yang berasal dari Sungai Keduang.
Dengan adanya Waduk Tampungan Sedimen, maka tampungan waduk terbagi
menjadi 2, yaitu Waduk Utama dan Waduk Tampungan Sedimen. Waduk Utama dan Waduk
Tampungan Sedimen memiliki fungsi yang berbeda (JICA,2016). Waduk Utama memiliki
fungsi untuk pengendalian banjir dan pemenuhan kebutuhan air, sedangkan pada Waduk
Tampungan Sedimen memiliki fungsi untuk tampungan sedimen, penggelontoran sedimen
dan sluicing, suplai air untuk Waduk Utama, dan pengendalian banjir melalui spillway baru.
Perubahan tampungan Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Gambar 1.1.
2

a. Skema waduk lama

b. Skema waduk baru


Gambar 1.1 Perubahan tampungan Waduk Wonogiri
Menurut JICA (2010) elevasi muka air NHWL (Normal Haight Water Level) yang
semula pada elevasi 136,0 m dinaikkan menjadi elevasi 137,0m karena adanya usulan untuk
meningkatkan kapasitas tampungan waduk. Hal tersebut mengakibatkan perubahan desain
elevasi puncak tanggul penutup yang semula +138,3m menjadi elevasi +139,4m dan tanggul
pelimpah yang semula +136,0m menjadi elevasi +137,0m (JICA, 2016).
Usulan metode operasi flushing dan sluicing sedimen pada Waduk Tampungan
Sedimen sudah dibahas pada Detailed Design Report (JICA, 2010) dan Study Report on
3

Operation and Maintenance of Wonogiri Multipurpose Dam and Related Stuctures (JICA,
2016). Berdasarkan JICA (2010) terdapat kelebihan air yang masuk ke waduk pada bulan
Februari dan Maret yang dapat dipergunakan untuk flushing / sluicing. Sedangkan pada
laporan JICA(2016), rencana flushing dilakukan 2 (dua) kali dalam satu tahun. Flushing
pertama dilakukan pada periode banjir pertama setelah 1 Desember dan flushing kedua
dilakukan setelah muka air Waduk Utama mencapai control water level (CWL) pada elevasi
136,30m. Sedangkan untuk sluicing dilakukan setelah muka air Waduk Utama mencapai
CWL hingga akhir Bulan Maret mengingat Waduk Utama tidak menyimpan air pada periode
tersebut.
Penelitian mengenai operasi penggelontoran waduk tampungan Sedimen telah
dilakukan oleh Wulandari et al., (2012), dimana sistim Waduk Wonogiri dipisahkan menjadi
dua bagian tampungan yaitu Waduk Tampungan Sedimen dan Waduk Utama yang
dioperasikan secara seri berdasarkan studi JICA (2007). Fungsi tujuan pada Waduk
Tampungan Sedimen adalah meminimalkan pengendapan sedimen, sedangkan pada Waduk
Utama memiliki fungsi tujuan meminimalkan pengendapan sedimen dan meminimalkan
penyimpangan antara pelepasan dan target kebutuhan air. Inflow yang berasal dari Sungai
Keduang dipergunakan untuk flushing / sluicing pada bulan Februari hingga pertengahan
bulan April.
Penelitian yang akan dilaksanakan ini terdapat perbedaan dengan penelitian
sebelumnya, yaitu :
1. Fungsi tujuan Waduk Utama dan Waduk Tampungan Sedimen berdasarkan JICA
(2016).
2. Elevasi muka air NHWL (Normal Haight Water Level) yang semula pada elevasi
136,0m menjadi elevasi 137,0 m.
3. Kapasitas tampungan waduk menggunakan hasil pengukuran tahun 2020.
4. Periode operasi flushing / sluicing dalam penelitian ini menggunakan 2 skenario
berdasarkan JICA (2010) dan JICA (2016).
Dengan adanya perubahan fungsi waduk, NHWL dan kapasitas tampungan waduk maka
perlu dilakukan peninjauan pola operasinya.
4

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahannya dapat dirumuskan sebagai


berikut:
1. Bagaimana kinerja Waduk Wonogiri sebelum adanya operasi penggelontoran
sedimen pada Waduk Tampungan Sedimen?
2. Bagaimana pola operasi yang optimal dalam meminimalkan pengendapan sedimen
pada Waduk Tampungan Sedimen dan meminimalkan penyimpangan antara
pelepasan dan target kebutuhan air pada Waduk Utama?
3. Bagaimana pengaruh pola operasi penggelontoran sedimen terhadap kinerja Waduk
Utama dalam memenuhi kebutuhan air dan sedimentasi pada Waduk Utama?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari kegiatan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pola operasi waduk
yang optimal dalam meminimalkan sedimen yang mengendap dan pemenuhan kebutuhan
air. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah :

1. Melakukan evaluasi kinerja waduk sebelum adanya Waduk Tampungan Sedimen


dalam pemenuhan kebutuhan air;
2. Memodelkan operasi waduk yang optimal untuk meminimalkan pengendapan
sedimen pada Waduk Tampungan Sedimen dan meminimalkan penyimpangan
antara pelepasan dan target kebutuhan air pada Waduk Utama;
3. Mengevaluasi pengaruh pola operasi penggelontoran sedimen terhadap kinerja
Waduk Utama dalam memenuhi kebutuhan air dan sedimentasi pada Waduk Utama.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah pusat dalam
menentukan operasi Waduk Wonogiri setelah dibangun Waduk Tampungan Sedimen untuk
meminimalkan sedimen yang mengendap pada Waduk Tampungan Sedimen dan
pemenuhan kebutuhan air pada Waduk Utama. Selain itu juga dapat memberi gambaran
mengenai perubahan yang terjadi akibat operasi penggelontoran sedimen pada Waduk
Tampungan Sedimen dan pengaruhnya terhadap kinerja Waduk Utama baik itu dalam
pemenuhan kebutuhan air maupun sedimentasinya.
5

1.5 Batasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memodelkan pola operasi waduk setelah dibangunnya
Waduk Tampungan Sedimen di Sungai Keduang dengan batasan sebagai berikut :

1. Kajian dilakukan terhadap pola operasi Bendungan Serbaguna Wonogiri dengan


adanya Waduk Tampungan Sedimen;
2. Persamaan lengkung laju sedimen yang digunakan baik pada sedimen inflow
maupun sedimen outflow menggunakan persamaan dari JICA (2007).
3. Tidak meninjau produksi listrik pada Waduk Utama.
6

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Waduk

Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, dan beton, yang
dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan
dan menampung limbah tambang, atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk
(KEMEN-PUPR, 2020). Sedangkan waduk adalah wadah buatan yang terbentuk sebagai
akibat dibangunnya bendungan. Berdasarkan fungsinya, waduk dapat diklasifikasikan
menjadi dua jenis (Kimpraswil, 2004), yaitu :
a. Waduk eka guna (single purpose)
Waduk eka guna adalah waduk yang dioperasikan untuk memenuhi satu kebutuhan,
misalnya kebutuhan air irigasi, air baku, atau PLTA. Pengoperasian waduk eka guna
lebih mudah karena tidak terjadi konflik dalam pengoperasiannya atau konflik
kepentingan. Pada waduk eka guna pengoperasian hanya mempertimbangkan
pemenuhan satu kebutuhan.
b. Waduk multi guna (multi purpose)
Waduk multi guna adalah waduk yang dioperasikan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan, misalnya memenuhi kebutuhan air irigasi, air baku, dan PLTA. Kombinasi
dari berbagai kebutuhan dimaksudkan untuk mengoptimumkan fungsi waduk dan
meningkatkan kelayakan pembangunan suatu waduk.

2.1.1 Daerah Tangkapan Air (DTA)

Daerah Tangkapan Air adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh titik tertinggi dari
pembatas topografi berupa punggung-punggung bukit atau gunung yang menampung dan
menyimpan air hujan yang jatuh di atasnya dan mengalirkannya melalui aliran permukaan,
anak sungai, dan sungai ke danau dan/atau ke laut. Daerah tangkapan air juga disebut
sebagai catchment area atau Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk wilayah yang lebih luas.

2.1.2 Karakteristik Waduk

Karakteristik terpenting dari suatu waduk yaitu kemampuan waduk untuk menyimpan
air. Penentuan kapasitas tampungan dalam perencanaan waduk dilakukan untuk mencegah
terjadinya masalah dalam pengoperasian waduk. Hal ini dapat terjadi jika kapasitas
7

tampungan (tampungan efektif) tidak mampu memenuhi dari perencanaan sebelumnya


seperti tidak mampu memenuhi secara keseluruhan kebutuhan air irigasi ataupun kebutuhan
lainnya. Tampungan waduk dibagi menjadi 3 (Gambar 2.1), yaitu :
a. Tampungan mati (dead storage) adalah suatu wadah atau tempat yang terletak di bawah
tinggi muka air minimum. Wadah tersebut direncanakan untuk menampung sedimen.
b. Tampungan efektif (effective/usefull storage) merupakan suatu wadah yang muka airnya
terletak antara tinggi muka air normal dan tinggi muka air minimum.
c. Tampungan banjir (flood control) yaitu kapasitas waduk yang berguna untuk menahan
kelebihan air untuk mengurangi potensi kerusakan akibat banjir

Gambar 2.1 Tampungan waduk


(Hatmoko, 2021)
2.1.3 Operasi Waduk

Operasi waduk (reservoir operation) adalah penampungan aliran air sungai ke dalam
sebuah waduk (reservoir) dan pelepasan air yang telah ditampung tersebut untuk berbagai
tujuan tertentu. Sedangkan pola operasi adalah patokan operasional tiap periode dimana
debit air yang dikeluarkan oleh waduk harus mengikuti ketentuan agar elevasinya terjaga
sesuai dengan rancangan (Samosir et al., 2015).
Berdasarkan pedoman pengoperasian waduk tunggal (Kimpraswil, 2004) terdapat 3
(tiga) metode dalam penyusunan pola operasi waduk, yaitu :
1. Pola konvensional
Pada pola konvensional waduk dioperasikan dengan ketentuan seperti pada Gambar
2.2 dengan penjelasan sebagai berikut :
a) Apabila tampungan di waduk pada kondisi I (antara tampungan minimum
pengoperasian dan kondisi awal kritis), keluaran air dari waduk lebih kecil dari
target (kebutuhan).
8

b) Apabila tampungan berada pada kondisi II, keluaran air dari waduk sesuai dengan
kebutuhan air yang diperlukan atau sesuai target
c) Apabila tampungan pada kondisi III dimana volume tampungan sama atau lebih
besar dari tampungan maksimum, keluaran air dari waduk besarnya sama dengan
kebutuhan/target ditambah dengan besarnya debit yang terbuang melalui pelimpah.

Gambar 2.2 Kurva operasi waduk konvensional


(Kimpraswil, 2004)
2. Metode simulasi
Dalam metode ini muka air waduk disimulasikan dengan berbagai kondisi tipe
masukan (inflow) dan karakteristik waduk sehingga didapatkan kurva/ambang pola
pengoperasian. Pengoperasian waduk / keluaran air dari waduk sangat tergantung pada
elevasi waduk pada tiap akhir periode (mingguan, bulanan). Skema model simulasi
dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Skema model simulasi


(Kimpraswil, 2004)
Metode simulasi memiliki kelebihan yaitu dapat mensimulasi masukan data dalam
jumlah yang cukup banyak, dan dapat membandingkan beberapa manajemen
kebijaksanaan. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah proses harus dilakukan
dengan cara coba-coba, memerlukan lebih banyak waktu dan dana, dan tidak dapat
memberikan hasil yang optimal.
3. Metode optimasi
Program teknik optimasi yang dapat digunakan adalah Program linier, non linier, dan
dinamik. Pemilihan suatu teknik optimasi sangat tergantung pada karakteristik waduk
9

yang ditinjau, ketersediaan data, tujuan, dan kendala (constraints) yang ada. Skema
model optimasi dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Terdapat tiga tahapan dalam mempersiapkan model optimasi yaitu :
a) Mengidentifikasikan fungsi objektif untuk mengukur efektifitas atau kegunaan
yang menghubungkan beberapa kombinasi dari variabel. Fungsi objektif
merupakan fungsi yang dioptimasi baik maksimum atau minimum. Contoh fungsi
objektif adalah meminimumkan kekurangan (minimum shortage), atau
memaksimumkan keuntungan.
b) Mengidentifikasikan decision variable secara kuantitatif dan menentukan
ketelitiannya.
c) Mengidentifikasikan faktor-faktor tertentu yang membatasi decision variable,
tahapan ini akan menghasilkan persamaan kendala (constraints) yaitu persamaan
aljabar atau ketidaksamaan atau dalam beberapa kasus sama dengan persamaan
differensial dimana persamaan tersebut harus dipenuhi dalam menentukan nilai
maksimum atau minimum dari fungsi objektif.

Gambar 2.4 Skema model optimasi


(Kimpraswil, 2004)
2.1.4 Sedimentasi Waduk

Permasalahan utama yang dihadapi waduk adalah sedimentasi. Sedimentasi pada


waduk akan mengakibatkan terganggunya operasional waduk. Sedimentasi yang terjadi di
waduk merupakan proses alami yang terjadi dari penumpukan sedimen yang masuk ke dalam
waduk yang akan mengakibatkan berkurangnya umur layanan waduk (Departemen
Pekerjaan Umum, 2009).
Upaya penanganan sedimentasi waduk secara umum dapat dibedakan menjadi 4 jenis
kegiatan (Marhendi, 2013), yaitu :
1. Penekanan laju erosi kawasan hulu.
Tindakan penekanan laju erosi kawasan hulu dapat dilakukan secara struktural
(perlakukan sipil dan vegetasi), ataupun tindakan non-struktural (sosial). Pada
10

umumnya penekanan laju erosi kawasan hulu akan berhasil baik apabila usikan atau
sentuhan manusia terhadap lahan kawasan hulu dikurangi atau bahkan bila
memungkinkan dihilangkan.
2. Usaha meminimalkan beban sedimen yang masuk ke waduk.
Pengurangan beban sedimen yang masuk ke waduk dapat dilakukan melalui dua cara,
yaitu penangkapan sedimen melalui sistem alur cekungan (pembangunan check dam
dan kantong pasir), serta pengalihan sedimen yang akan masuk ke waduk tersebut ke
daerah lain di luar waduk (membangun sudetan).
3. Usaha meminimalkan jumlah sedimen yang mengendap di waduk.
Pada umumnya upaya meminimalkan sedimen yang mengendap di waduk dilakukan
dengan cara pelewatan (sluicing). Pelewatan sedimen diartikan sebagai usaha
menghindari terjadinya pengendapan sedimen yang sudah terlanjur masuk di waduk
(Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah 2003). Pelewatan sedimen dapat
dilakukan pada musim hujan dimana volume air yang masuk ke waduk cukup besar
dan membawa sedimen yang relatif besar (Direktorat Bina Teknik, 2004).
4. Usaha pemindahan sedimen keluar dari waduk.
Terdapat dua cara yang sering ditempuh, yaitu dengan cara penggelontoran (flushing)
melalui fasilitas keluaran bawah (bottom outlet), serta pengerukan (dredging).
Penggelontoran sedimen (flushing) adalah salah satu teknik mengeluarkan sedimen
yang terlanjur mengendap di dalam reservoir dengan cara mengalirkan debit keluar
reservoir melalui pintu bilas (Atmodjo et al., 2013).

2.2 Pemodelan Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang menyangkut masalah air, yang menjelaskan tentang
kehadiran dan gerakan air di bumi, yang meliputi bentuk air, terjadinya, peredaran dan
penyebaran, sifaf-sifatnya dan hubungan dengan makhluk hidup. Hujan merupakan sifat
meteorologi yang penting dalam menentukan debit aliran sungai. Akan tetapi, karakteristik
penggunaan lahan dan tanah merupakan sifat-sifat fisik DAS yang mempunyai pengaruh
dalam menentukan aliran (Munajad dan Suprayogi, 2014). Pemodelan hidrologi bertujuan
untuk mendapatkan debit aliran dengan menggunakan hubungan antara data debit dengan
data hujan (rainfall-runoff).
11

2.2.1 Curah Hujan Wilayah

Dalam penentuan curah hujan data dari alat penakar hujan hanya di dapat hujan pada
satu tempat atau titik saja (point rainfall), sehingga diperlukan hujan wilayah yang diperoleh
dari harga rata-rata curah hujan beberapa stasiun penakar hujan yang ada di dalam atau di
sekitar lokasi studi (Handayani dan Ningsih, 2012). Curah hujan yang diperlukan untuk
penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjir adalah
curah hujan rata-rata di seluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan pada suatu
titik tertentu (Sosrodarsono, 1973). Untuk mendapatkan curah hujan wilayah dapat dihitung
dengan menggunakan beberapa metode diantaranya adalah rata-rata aljabar, poligon
Thiessen, dan metode Isohiet. Metode Thiessen memiliki ketelitian yang lebih baik jika
dibandingkan dengan metode rata-rata aljabar, namun penentuan titik pengamatan dan
pemilihan ketinggian akan mempengaruhi ketelitian hasil yang didapat. Curah hujan wilayah
metode polygon thiessen dihitung menggunakan Persamaan 2.1 sebagai berikut :


𝑃= 2.1

Di mana:
P = curah hujan wilayah (mm)
P1, P2,..., Pn = curah hujan pada stasiun penakar 1,2,…,n (mm)
A1, A2,..., An = luas area poligon 1,2,…,n (km2)
n = banyaknya stasiun penakar
Metode Thiessen didasarkan atas cara rata-rata timbang (weighted mean), di mana
masing-masing stasiun mempunyai daerah pengaruh yang dibentuk dengan garis-garis tegak
lurus terhadap garis penghubung antar dua stasiun terdekat. Pembagian daerah pengaruh
pada metode Thiessen dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Pembagian daerah pengaruh pada metode Thiessen


(Sosrodarsono, 1973)
12

2.2.2 Hydrologic Engineering Center Hydrologic Modelling System (HEC–HMS)

Model hidrologi sangat penting dalam perencanaan sumber daya air. Salah satu model
yang paling banyak digunakan berkat kemampuannya dan kelengkapan model formalisme
yang ditawarkan adalah model HEC-HMS (Ahbari et al., 2018). HEC–HMS adalah software
yang dikembangkan oleh U.S Army Corps of Engineering untuk melakukan analisa hidrologi
dengan mensimulasikan proses curah hujan dan limpasan langsung (run off) dari sebuah
wilayah sungai. Limpasan langsung merupakan aliran air yang mengalir di atas permukaan
karena penuhnya kapasitas infiltrasi tanah yang kemudian mengalir (limpas) di permukaan
tanah. Kondisi topografi suatu daerah sangat mempengaruhi proses infiltasi, evaporasi dan
evapotranspirasi pada limpasan langsung. Tingkat akurasi dari model HEC-HMS sangat
bergantung pada ketersediaan data dan parameter yang digunakan. Diagram alir proses hujan
menjadi debit dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Diagram alir proses hujan menjadi debit pada model HEC HMS
(HEC-HMS, 2000)
Penggunaan model hujan-debit menggunakan HEC-HMS sudah banyak dilakukan
sebelumnya. Ferdiansyah et al., (2020) melakukan perhitungan potensi debit aliran lokal
pada Waduk Saguling menghasilkan nilai kalibrasi dan validasi untuk parameter R 2 dan NSE
yang baik, sedangkan Fadhilla dan Lasminto (2021) melakukan pemodelan hujan-debit DAS
13

Kali Madiun dengan hasil parameter NSE sebesar 0,605. Sitti dan Faridah (2020) melakukan
pemodelan menggunakan HEC-HMS untuk memprediksi debit aliran pada Sub-DAS
Batimurung menghasilkan nilai untuk parameter R 2 sebesar 0,546 dan parameter NSE
dengan nilai 0,595. Dengan demikian model hujan-debit menggunakan HEC-HMS
menghasilkan kinerja model yang cukup bagus.
Dalam pemodelan hujan-debit menggunakan HEC-HMS memerlukan data masukan
pada komponen model dan parameter model. Komponen utama dalam model HEC-HMS
terdiri dari :

1. Basin model - berisi elemen hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terhubung
dan mewakili pergerakan air melalui saluran. Elemen hidrologi tersebut adalah
subbasin, reach, junction, sink, dan reservoir (Sarminingsih et al., 2019).
2. Meteorologic model - menghitung hujan sebagai input yang diperlukan oleh elemen
subbasin. Data masukan pada komponen meteorologic model berisi data hujan
wilayah dan data evapotranspirasi.
3. Control Specifications - berisi periode simulasi dan interval perhitungan.
4. Time series data – berisi masukan data antara lain hujan atau debit observasi
5. Paired data – berisi pasangan data seperti hidrograf satuan, hubungan elevasi dan
volume tampungan
6. Terrain - berisi data karakteristik DAS yang diperoleh dari data Digital Elevation
Model (DEM)

2.2.3 Parameter Model

Parameter model yang digunakan pada HEC-HMS mewakili karakteristik dari lokasi
studi, meliputi canopy, surface, loss, transform, baseflow dan routing. Terdapat banyak
metode yang dapat digunakan untuk masing-masing parameter dalam HEC-HMS.
Penjelasan masing-masing parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Parameter Canopy
Metode ini menggambarkan kondisi hujan yang turun tertahan oleh tutupan tanaman
terlebih dahulu sebelum jatuh ke permukaan tanah ketika kapasitas tampungan terisi
penuh. Metode yang dipergunakan adalah simple canopy dan membutuhkan data
masukan berupa initial storage dan maximum storage. Initial storage diisi dengan nilai
awal 0 dengan pertimbangan kondisi awal pada musim kemarau, sedangkan maximum
14

storage diperoleh dari kapasitas kanopi berdasarkan jenis vegetasi dari penelitian
Bennett (1998) sebagaimana Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kapasitas kanopi berdasarkan jenis vegetasi


Jenis Vegetasi Kap. Kanopi (mm)

Tanaman Umum/tidak diketahui jenisnya 1,270


Rerumputan dan Pohon yang dapat gugur 2,032
Pepohonan dan Pohon Konifera 2,540
Sumber : Bennett (1998)

2. Parameter Surface
Metode yang dipergunakan untuk parameter surface adalah simple surface. Metode ini
menggambarkan kondisi permukaan tanah dalam menangkap air hujan berdasarkan
kemiringan slope sebelum air hujan masuk ke dalam tanah. Data masukan yang
dibutuhkan berupa initial storage dan maximum storage. Initial storage diisi dengan
nilai awal 0 dengan pertimbangan kondisi awal pada musim kemarau, sedangkan
maximum storage diperoleh dari kemiringan lereng berdasarkan Bennett (1998) yang
dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kapasitas tampungan permukaan berdasarkan kemiringan lahan

Kemiringan Kap. Tampugan


Deskripsi
Slope (%) Permukaan (mm)
Curam >30 1,0
Sedang 5 – 30 12,7 – 6,4
Datar 0–5 50,8
Sumber: Bennett (1998)

3. Parameter Loss
Pemodelan matematik digunakan untuk menganalisa kehilangan air yang terjadi karena
proses intersepsi dan pengurangan tampungan. Metode yang digunakan pemodelan ini
adalah deficit and constant. Data masukan yang dibutuhkan adalah maximum storage
(penyimpanan maksimum), constant rate (angka konstan) dan impervious area (area
kedap air). Perhitungan maximum storage dihitung menggunakan Persamaan 2.2,
sedangkan perhitungan constant rate dihitung menggunakan Persamaan 2.3.

𝑀𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑆𝑡𝑜𝑟𝑎𝑔𝑒 = (𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑃𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡𝑦 − 𝑊𝑖𝑙𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑜𝑖𝑛𝑡) 𝑥 𝐻 2.2

𝐶𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑒 = 𝑆𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 𝐻𝑦𝑑𝑟𝑎𝑢𝑙𝑖𝑐 𝐶𝑜𝑛𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 𝑥 𝐻 2.3


15

Estimasi parameter maximum storage dan constant rate dihitung berdasarkan


penelitian Rawls (1983) menggunakan nilai effective porosity, wilting point, dan
saturated hydraulic conductivity berdasarkan tekstur tanah . Nilai effective porosity,
wilting point, dan saturated hydroulic conductivity berdasarkan tekstur tanah dapat
dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Nilai effective porosity, wilting point, dan saturated hydroulic conductivity
berdasarkan tekstur tanah
Effective Porosity Wilting Point Saturated Hydraulic
Tekstur Tanah
(in3/in3) (in3/in3) Conductivity (in/hr)
Sand 0,42 0,03 4,6
Loamy Sand 0,4 0,06 1,2
Sandy Loam 0,41 0,1 0,4
Loam 0,43 0,12 0,1
Silt Loam 0,49 0,13 0,3
Sandy Clay Loam 0,33 0,15 0,06
Clay Loam 0,31 0,2 0,04
Silty Clay Loam 0,43 0,21 0,04
Sandy Clay 0,32 0,2 0,02
Silty Clay 0,42 0,25 0,02
Clay 0,39 0,27 0,01
Sumber: Rawls (1983)

Dalam data tanah DSMW terdapat unit symbol yang terdiri dari komposisi tanah
dominan dan beberapa tanah terkait beserta persentase komposisi tanah. Masing-
masing komposisi tanah memiliki persentase kandungan lanau (silt), lempung (clay),
dan pasir (sand) yang kemudian dikelompokkan berdasarkan Hidrologic Soil Group
(HSG) menggunakan segitiga tekstur tanah United States Department of Agriculture
(USDA) untuk memperoleh tekstur tanah. Nilai dari effective porosity, wilting point,
dan saturated hydraulic condustivity pada masing-masing unit symbol tanah diperoleh
dari rata-rata dari masing-masing tekstur tanah. Segitiga tekstur tanah berdasarkan
USDA dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Impervious area atau daerah kedap air pada suatu DTA sangat dipengaruhi oleh
tutupan lahan. Besar persentase daerah kedap air digunakan dalam penelitian ini
menurut Tisnasuci et al., (2020) dapat dilihat pada Tabel 2.4.
16

Gambar 2.7 Segitiga tekstur tanah


(USDA, 1987)

Tabel 2.4 Nilai persentase kedap air (impervious)


Persentase Kedap
Tutupan Lahan
Air
Hutan 5%
Kebun Campuran 5%
Perkebunan 5%
Permukiman 30 %
Sawah 5%
Semak/Belukar 5%
Tanah Terbuka 0%
Tegalan/Ladang 5%
Tubuh Air 100 %
Permukiman 30 %
Sawah 5%
Tegalan/Ladang 5%
Sumber: Tisnasuci, dkk. (2020)

4. Parameter Transform

Air hujan yang tidak terinfiltrasi atau jatuh secara langsung ke permukaan tanah akan
menjadi limpasan permukaan (run-off). Ketika limpasan terjadi pada cekungan suatu
DAS, akan mengalir sesuai dengan gradien kemiringan tanah menjadi aliran limpasan
permukaan. Hidrograf Satuan Sintetik SCS digunakan untuk menghitung aliran
langsung dari limpasan air hujan. Pada pemodelan ini parameter yang dibutuhkan
adalah Lag Time, yaitu tenggang waktu (tlag) yang dibutuhkan untuk merubah hujan
menjadi debit limpasan. Secara empiris dinyatakan dalam Persamaan 2.4 berikut:
17

𝑡 = 0,6 𝑡 2.4

Prosedur yang digunakan untuk memperkirakan waktu konsentrasi (t c) bergantung


pada beberapa faktor diantaranya karakteristik, kondisi iklim, data yang tersedia, dan
waktu yang tersedia (Salimi et al., 2017). Untuk perhitungan waktu konsentrasi (tc)
menggunakan rumus Johnstone dan Cross yang dikembangkan untuk luasan DTA
antara 64,7 km2 sampai dengan 4206,1 km2 (Li dan Chibber, 2008). Rumus
perhitungan waktu konsentrasi dapat dilihat pada Persamaan 2.5.

𝑡 = 300𝐿 , 𝑆 ,
2.5

Di mana :
L = panjang basin (mi)
S = basin slope (ft/mi).
5. Parameter Baseflow

Baseflow dapat diartikan sebagai aliran dasar. Model ini digunakan untuk
menggambarkan aliran dasar yang terjadi pada saat limpasan. Metode yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah linear reservoir untuk mensimulasikan
tampungan dan gerakan aliran bawah permukaan menuju reservoir sebagai inflow
linier dengan menggunakan 1 lapisan tanah. Parameter yang dipergunakan adalah GW
Initial yang merupakan baseflow saat simulasi dimulai dan GW Coefficient merupakan
konstanta waktu untuk liniear reservoir pada tiap lapisan. Perhitungan nilai GW 1
coefficient dihitung menggunakan Persamaan 2.6 (Moe, 2020).

𝐺𝑊(1) = 3. 𝑡 2.6

6. Evapotranspiration

Air di dalam tanah yang naik ke udara melalui tanaman disebut evapotranspirasi.
Perhitungan evapotraspirasi menggunakan metode Thornthwaite. Banyaknya
evapotranspirasi yang didapat adalah berdasarkan suhu udara rata-rata bulanan dengan
standar 1 bulan (30 hari) dan lama penyinaran 12 jam sehari (Sosrodarsono 1973).
Rumus dasar dari metode Thornthwaite menggunakan Persamaan 2.7 sampai dengan
Persamaan 2.9 sebagai berikut :
.
𝑃𝐸𝑇 = 16 2.7
18

,
𝐼= ∑ 2.8

𝑎 = 675 . 10 . 𝐼 − 771 . 10 . 𝐼 + 1792 . 10 . 𝐼 + 49239 . 10 2.9

Dimana PET adalah evapotranspirasi potensial bulanan (mm/bulan), t adalah suhu


udara rata-rata bulanan (oC), I adalah indeks panas tahunan dan a adalah koefisien yang
bergantung pada lokasi.

7. Parameter Routing

Reach merupakan pemodelan yang menggambarkan metode penelusuran banjir (flood


routing). Metode yang dipergunakan adalah Muskingum dengan masukan parameter
X dan K. Parameter K menggambarkan lama pengaliran air pada saluran yang dapat
diestimasi berdasarkan karakteristik sungai, sedangkan parameter X merupakan
konstanta tidak berdimensi dengan nilai antara 0 hingga 0,5. Nilai parameter K
dihitung berdasarkan Persamaan 2.10 sebagai berikut (Moe, 2020):

𝐾= 2.10

2.2.4 Evaluasi Kinerja Hasil Model

Dalam proses simulasi selalu terdapat penyimpangan antara debit hasil model
dengan debit observasi. Penyimpangan yang terjadi dapat disebabkan oleh parameter yang
dimasukkan dalam pemodelan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi kinerja hasil model
HEC-HMS. Penilaian kinerja model dilakukan dengan membandingkan data antara hasil
simulasi dengan data observasi berdasarkan kriteria statistik yaitu Coefficient of
Determination (R2), Nash-Sutcliff Efficiency (NSE) dan percent bias (PBIAS) sebagaimana
dalam penelitian Moriasi et al., (2015).

A. Coefficient of Determination (R2)

Koefisien deteministik(R2) menggambarkan hubungan linier antara data pengamatan


dan model. Perhitungan koefisien deterministik menggunakan Persamaan 2.11.

∑ ( )( )
𝑅 = 2.11
∑ ( ) ∑ ( )

Dimana R2 adalah koefisien deterministik, O adalah observasi, 𝑂 adalah rerata


observasi, M adalah model, dan 𝑀 adalah rerata model
19

B. Nash-Sutcliff Efficiency (NSE)

NSE adalah sebaran normal yang menentukan jarak perbedaan antara pengukuran dan
simulasi yang mengindikasikan seberapa dekat hasil pengukuran terhadap data
simulasi atau mendekati garis 1:1. Nilai-nilai indikator kesalahan berkisar antara ∞-1.
Semakin rendah nilai indikator kesalahan, maka model yang dihasilkan memiliki
kinerja rendah dan sebaliknya apabila nilai indikator kesalahan semakin tinggi
mendekati 1, maka kinerja model semakin tinggi (Fadhilla dan Lasminto 2021).
Perhitungan NSE menggunakan Persamaan 2.12.


𝑁𝑆𝐸 = 1 − 2.12

Dimana 𝑄 adalah debit observasi rerata, 𝑄 adalah debit model pada waktu t, dan
𝑄 adalah debit observasi pada waktu t.

C. Percent bias (PBIAS)

PBIAS mengukur kecenderungan rata-rata data simulasi menjadi lebih besar atau lebih
kecil dari yang diamati dalam persen (Moriasi et al., 2015) menggunakan Persamaan
2.13.

∑ ( )
𝑃𝐵𝐼𝐴𝑆 = 2.13

Dimana 𝑄 adalah debit observasi, dan 𝑄 adalah debit model.

Model dikatakan dapat digunakan apabila memenuhi kriteria memuaskan, dimana


untuk parameter R2 memiliki nilai sebesar 0,6 atau lebih, sedangkan untuk parameter NSE
memiliki nilai sebesar 0,5 atau lebih, dan parameter PBIAS memiliki nilai lebih kecil dari
15%. Kriteria evaluasi kinerja model dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Kriteria evaluasi kinerja model

Kriteria Evaluasi
R2 NSE PBIAS
Kinerja
Sangat Bagus R2 > 0,85 NSE > 0,80 PBIAS ≤ ±5
Bagus 0,75 < R2 < 0,85 0,70 < NSE < 0,80 ±5≤PBIAS ≤ ±10
2
Memuaskan 0,6 < R < 0,75 0,50 < NSE < 0,70 ±10≤PBIAS ≤ ±15
Tidak Memuaskan R2 < 0,6 NSE < 0,50 PBIAS ≥ ±15
Sumber : Moriasi et al., (2015)
20

2.3 Pembangkitan Data Debit

Pembangkitan data debit dilakukan apabila data hidrologi seperti data curah hujan dan
data debit aliran tidak tersedia secara lengkap atau kurang Panjang. Pembangkitan data debit
dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya yaitu dengan menggunakan metode
Thomas-Fiering, Arima, Freeze, Markov dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini,
pembangkitan data debit dilakukan menggunakan metode Thomas-Fiering.

Metode pendekatan Thomas-Fiering merupakan metode probabilitas yang telah


banyak dipakai dalam data forecasting. Pembangkitan data debit menggunakan metode
Thomas-Fiering dapat digunakan untuk memecahkan persoalan kurang panjangnya data
hidrologi. Keunggulan metode Thomas-Fiering adalah dapat meramalkan data untuk
beberapa tahun kedepan. Dalam penggunaan metode Thomas-Fiering faktor yang
menentukan adalah sebagai berikut (Pratiwi et al., 2017):

1. Dasar sebagai akurasi data dalam peramalan menggunakan aspek dari nilai rata-rata,
nilai standar deviasi, nilai koefisien korelasi dan nilai koefisien variasi. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa data aliran historis dan data bangkitan tersebut berasal
dari populasi yang sama dengan tingkat kepercayaan tertentu.
2. Random number, untuk mendapatkan pola yang sesuai dengan data awal (data historis).
Data dikatakan benar apabila mempunyai hasil hitungan dengan rata-rata mendekati
nol dan standart deviasi mendekati satu.

Perhitungan debit bangkitan metode Thomas-Fiering menggunakan Persamaan 2.14


sampai dengan Persamaan 2.16 sebagai berikut:
,
𝑞 , = 𝑞 +𝑏 𝑞, −𝑞 + 𝑡 𝑆𝑑 1 − 𝑟 2.14

,
𝑆 = ∑ (𝑋 − 𝑋 ) 2.15

∑ , , , . .
𝑟 = )
2.16
. .(

Di mana :
𝑞 , = aliran hasil pembangkitan untuk bulan j dan tahun ke (i+1)
𝑞, = aliran pada tahun ke i, pada bulan sebelumnya (j-1)
𝑟 = korelasi antara aliran bulan sebelumnya (j-1) dan bulan j
21

𝑏 = koefisien regesi antara aliran bulan j dan j-1


𝑡 = bilangan random normal
𝑆𝑑 = standar deviasi bulan j
Xi = debit pada tahun ke-i
𝑋 = debit rerata

2.4 Pemodelan Optimasi

Dalam pemodelan optimasi dapat menggunakan beberapa metode diantaranya adalah


linear programming, non linear programming, dan dynamic programming (Jamil, 2019).
Pemilihan metode pemodelan optimasi tergantung pada karakteristik waduk yang ditinjau,
ketersediaan data, sasaran, dan kendala yang dihadapi (Pratiwi et al., 2017).

2.4.1 Dynamic Programming

Dynamic programming atau pemrograman dinamik pertama kali diperkenalkan pada


era 1950-an oleh Richard Bellman, seorang professor di Universitas Princeton.
Pemrograman dinamik memberikan prosedur yang sistematis untuk menentukan kombinasi
pengambilan keputusan yang memaksimalkan keseluruhan efektivitas. Karakteristik
problem pemrograman dinamik yaitu:
a. Problem dapat dibagi menjadi beberapa tahap (stage), yang pada setiap tahap hanya
diambil satu keputusan;
b. Masing-masing tahap terdiri dari sejumlah status (state) yang berhubungan dengan
tahap tersebut. Secara umum, status merupakan bermacam kemungkinan masukan
yang ada pada tahap tersebut;
c. Hasil dari keputusan yang diambil pada setiap tahap ditransformasikan dari status yang
bersangkutan ke status berikutnya pada tahap berikutnya;
d. Keputusan terbaik pada suatu tahap bersifat independen terhadap keputusan yang
dilakukan pada tahap sebelumnya;
e. Adanya hubungan rekursif yang mengidentifikasikan keputusan terbaik untuk setiap
status pada tahap k memberikan keputusan terbaik untuk setiap status pada tahap k+1.
Pada mendeskripsikan bagan umum multi stage decision making problem dimana pada
tahap (stage) i keputusan Xi dapat diambil berdasarkan keadaan (state i) dengan hasil
keluaran sistem adalah ri (Xi). Skema proses dynamic programming dapat dilihat pada
22

Gambar 2.8. Pada kasus operasi waduk, alogaritma program dinamik dapat didefinisikan
sebagai berikut :
1. Stage (i) adalah tahap atau step/langkah yang menunjukkan unit dekomposisi
persoalan.
2. Decision variable merupakan variabel yang harus dicari/diputuskan nilainya pada
setiap stage.
3. State variable menyatakan keadaan sistem pada setiap stage sebagai akibat dari sebuah
keputusan (decision variable) yang diambil pada stage sebelumnya.
4. Return merupakan ukuran dari efektifitas penentuan keputusan optimal pada setiap
stage yang secara umum merupakan fungsi dari state awal, state akhir dan nilai
keputusan variable terpilih.
5. State transformation function berisi rumusan umum yang menyatakan hubungan
kuantitatif antara state awal, state akhir dan decision variabel.

Decision or Control Variable


u1 Input ui Output uN
state state

Stage 1 Stage i Stage N


x1 x2 xi xi+1 xN xN+1

f1(x1, n1) Fi(xi, ui) fN(xN, uN)

Stage Return Or Cost


Gambar 2.8 Skema proses dynamic programming
(Labadie, 2004)
Penyelesaian persoalan dengan program dinamik menggunakan dua pendekatan, yaitu
dengan penyelesaian maju (forward atau top-down) dengan bergerak mulai dari tahap 1 terus
maju ke tahap berikutnya, dan dengan bergerak mundur (backward atau bottom-up) dari
tahap terakhir sampai ke tahap 1.

2.4.2 Diskritisasi Tampungan Waduk

Volume tampungan waduk (storage) pada pemodelan optimasi dibedakan menjadi 2


(dua), yaitu tampungan waduk mula-mula (initial storage) dan tampungan akhir (final
storage). Volume tampungan mula-mula dan tampungan akhir merupakan pembagian dari
volume tampungan aktif dalam beberapa rentang kelas yang diistilahkan dengan diskritisasi
tampungan waduk. Pada dasarnya pendiskritan tampungan (delx) waduk adalah membagi
23

kapasitas tampungan aktif waduk dalam beberapa zona. Interval volume tampungan minimal
(Xi,min) dan volumen maksimal (Xi,max) pada periode tersebut dibagi ke dalam beberapa
interval yang sama panjang. Semakin kecil diskritisasi, hasilnya akan semakin teliti namun
proses perhitungan akan semakin lama. Pendiskritan tampungan waduk menggunakan
Persamaan 2.17 (Labadie, 2014) sebagai berikut :
, ,
≤ 251 2.17

2.4.3 Stage, State and Decision Variable

Dasar dari pemodelan dynamic programming yaitu membagi suatu permasalahan


menjadi beberapa permasalahan yang lebih kecil (sub problem). Dalam permasalahan waduk
dapat diuraikan dalam beberapa tahapan pelaksanaan (stage). Tahapan (stage) berupa
hitungan bulanan atau musim. Pada pengoperasian waduk terdiri dari 24 (dua puluh empat)
tahapan (stage) dalam 1 (satu) tahun sikuls operasi (T), dimana 1 stage merupakan setengah
bulanan (2 mingguan). Status (state variabel) sistem ditunjukkan dengan 2 (dua) variabel,
yaitu debit aliran (inflow) dan tampungan (storage) yang dinyatakan dengan kelas inflow dan
kelas tampungan. Perumusan dalam Dynamic Programming dinyatakan dengan tiga elemen
pokok, yaitu :
a) Stage / tahapan adalah periode operasi waduk (harian, mingguan, dua mingguan
atau bulanan).
b) State / keadaan adalah tampungan awal waduk pada stage/tahapan i.
c) Decision variables / variabel keputusan adalah pelepasan dari waduk pada stage /
tahapan i.

2.4.4 Fungsi Tujuan (Objective Function)

Fungsi tujuan merupakan suatu fungsi sasaran yang akan dicapai untuk dimaksimalkan
atau diminimalkan (Nuf’a et al., 2016). Dalam kasus optimasi, fungsi tujuan dapat berupa
meminimalkan selisih antara target dan kebutuhan air, memaksimalkan energi,
meminimalkan biaya operasi dan lain – lain.

Model optimasi dalam penelitian ini memiliki 2 (dua) fungsi tujuan, yaitu
meminimalkan sedimen yang mengendap dan meminimalkan selisih antara target dan
kebutuhan air. Secara matematis fungsi tujuan dapat dihitung menggunakan Persamaan 2.18
sebagai berikut :
24

𝑀𝑖𝑛 𝑍 = ∑ |𝐵𝑇 − 𝐵𝑈 | + ∑ 𝑉𝑠𝑖 , − 𝑉𝑠𝑜 , 2.18

Di mana :
Z = fungsi tujuan,
i = periode yang ditinjau
N = banyaknya periode yang ditinjau
BTi = target kebutuhan air pada periode i (m3),
BUi = pelepasan waduk pada periode i (m3)
Vsi1,i = volume sedimen yang masuk pada periode i (m3)
Vso1,i = volume sedimen yang keluar pada periode i (m3).

2.4.5 Fungsi Kendala (Constraint Function)

Dalam setiap proses optimasi umumnya terdapat satu atau beberapa batasan yang
harus dipenuhi, biasanya dikenal dengan istilah variabel kendala (constrain). Pada optimasi
untuk waduk, variabel kendala berlaku untuk tampungan waduk (storage) dan pelepasan
(realease). Tampungan waduk memiliki batasan maksimal dalam menampung air dan
batasan minimal volume air yang harus tetap tersedia di waduk. Volume tampungan waduk
pada setiap tahap dibatasi oleh volume maksimum operasi dan volume minimum operasi
dirumuskan pada Persamaan 2.19 dan Persamaan 2.20.
Waduk 1 = 𝑋 , ≤𝑋 , ≤𝑋 , 2.19

Waduk 2 = 𝑋 , ≤𝑋 , ≤𝑋 , 2.20

Di mana :
Xn,i = Tampungan air di waduk 𝑛 pada periode 𝑖 (juta m³)
Xmin n,i = Tampungan air minimum di waduk 𝑛 pada awal periode 𝑖 (juta m³)
Xmax n,i = Tampungan air maksimum di waduk 𝑛 pada awal periode 𝑖 (juta m³)

Selain kendala tampungan waduk, terdapat kendala pada jumlah air yang dilepas
waduk. Jumlah air yang dikeluarkan, harus berada diantara debit minimum dan debit
maksimum yang dirumuskan menggunakan Persamaan 2.21 dan Persamaan 2.22.

Waduk 1 = 𝑈 , ≤𝑈 , ≤𝑈 , 2.21

Waduk 2 = 𝑈 , ≤𝑈 , ≤𝑈 , 2.22

Di mana :
𝑈 , = Pelepasan air di waduk 𝑛 pada periode 𝑖 (juta m³)
25

𝑈 , = Pelepasan minimum dari waduk 𝑛 pada awal periode 𝑖 (juta m³)


𝑈 , = Pelepasan maksimum di waduk 𝑛 pada awal periode 𝑖 (juta m³)

Pada lokasi Waduk Tampungan Sedimen terdapat batasan berupa pembatasan sedimen
outflow dan sedimen inflow yang dihitung menggunakan Persamaan 2.23 sebagai berikut:

Qs = a Qwb 2.23

Di mana Qs merupakan debit sedimen layang (m3/detik) , Qw adalah debit air (m3/detik), dan
a atau b merupakan koefisien non linier dari hubungan antara debit sedimen dan debit air

2.4.6 Fungsi Transformasi Keadaan (State Transformation)

Fungsi transformasi keadaan menyatakan hubungan kondisi tampungan waduk dari


satu periode ke periode berikutnya dengan memakai persamaan neraca air waduk (Wulandari
et al., 2012). Persamaan neraca air pada waduk pertama menggunakan Persamaan 2.24,
sedangkan pada waduk kedua menggunakan Persamaan 2.25.

𝑋 , =𝑋 , +𝐼 , −𝑂 , −𝑈 , − 𝑂𝐹 , 2.24

𝑋 , =𝑋 , +𝐼 , −𝑂 , +𝑂 , +𝑈 , −𝑈 , −𝐸 , 2.25

di mana :
𝑋 , : Tampungan waduk n pada awal periode i (juta m3)
𝑋 , : Tampungan di waduk n pada awal periode i-1 (juta m3)
𝐼 , : Inflow ke dalam waduk n pada periode i (juta m3)
𝑂 , : Limpasan di spillway waduk n pada periode i (juta m3)
𝑈 , : Pelepasan di waduk n pada periode i (juta m3)
𝐸 , : Evaporasi di waduk n pada periode i (juta m3)
𝑂𝐹 , : Limpasan di spillway pada saat flushing di waduk n pada periode i (juta m3)

2.4.7 Colorado State University Dynamic Programming (CSUDP)

Software CSUDP (Colorado State University Dynamic Programming) merupakan


salah satu software yang dapat digunakan untuk penelitian optimasi dengan metode Dynamic
Programming. CSUDP digunakan karena dapat menyelesaikan permasalahan segala macam
bentuk pemodelan atau universal model. CSUDP dikembangkan oleh Prof. John Labadie
dari Colorado State University, Amerika Serikat. Input data di aplikasi ini berupa bahasa C
atau bahasa pemprograman.
26

Dalam pemodelan optimasi menggunakan CSUDP perlu memasukkan script pada


function editor yang berisi C function state sebagai pernyataan fungsi transformasi keadaan
dan kendala, C function object sebagai pernyataan fungsi tujuan, dan C function readin
sebagai pernyataan untuk membaca data masukan.

2.5 Simulasi Operasi Waduk

Simulasi operasi waduk adalah proses kuantitatif yang dilakukan untuk memodelkan Air
masuk, kebutuhan air (demand), losses dengan batasan kapasitas tampungan waduk untuk
mendapatkan pola operasi sepanjang tahun. Hasil dari simulasi akan digunakan sebagai tolak
ukur untuk menilai apakah debit air masuk yang diterima dapat memenuhi kebutuhan yang
ditargetkan. Metode simulasi dapat digunakan untuk meninjau kegagalan yang dihasilkan
oleh output suatu pemodelan dalam proses optimasi agar dapat lebih dekat dengan fenomena
alam yang ada (Pranoto, 1998).
Dalam metode ini muka air waduk disimulasikan dengan berbagai kondisi tipe
masukan (inflow) dan karakteristik waduk sehingga didapatkan kurva / ambang pola
pengoperasian. Air yang masuk ke waduk diklarifikasikan dalam tiga kondisi (Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah 2004a), yaitu :
a. Masukan air waduk pada kondisi tahun basah;
b. Masukan air waduk pada kondisi tahun normal, dan;
c. Masukan air waduk pada kondisi tahun kering.
Bila debit diurutkan dari kecil ke besar maka tahun basah adalah debit dengan
probabilitas > 66,67 %, tahun normal adalah debit dengan probabilitas 33,4 – 66,6 % dan
tahun kering adalah debit dengan probabilitas < 33,3 % (Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah 2004b). Dengan diketahuinya ketiga masukan air waduk tersebut maka
pengeluaran air dari waduk dapat dikendalikan sehingga tidak sampai waduk dalam kondisi
yang sangat kritis pada akhir operasi dan diusahakan agar waduk penuh kembali pada akhir
operasi sebelum masuk pada tahun pengoperasian selanjutnya.
Dalam tahap operasional, pengoperasian waduk / keluaran air dari waduk sangat
tergantung pada elevasi waduk pada tiap akhir periode (mingguan, bulanan). Hasil dari
simulasi akan digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai apakah debit inflow yang diterima
dapat memenuhi kebutuhan yang ditargetkan. Rencana pengelolaan bendungan dilengkapi
dengan pola operasi waduk yang terdiri atas (Hatmoko 2021):
27

1. Lengkung Batas Operasi Normal Bawah (BONB) yang dibuat berdasarkan data
hidrologi tahun kering; dan
2. Lengkung Batas Operasi Normal Atas (BONA) yang dibuat berdasarkan data
hidrologi tahun basah.

2.5.1 Kinerja Waduk

Untuk dapat melakukan evaluasi tentang kinerja (performance) dari suatu


pengoperasian waduk, maka diperlukan adanya indikator yang mampu memberikan indikasi
seberapa jauh intensitas kegagalan dan berapa lama suatu kegagalan itu terjadi. Unjuk kerja
tersebut adalah keandalan (reliability), kelentingan (resiliency), serta kerawanan
(vulnerability) (Suharyanto, 1997).
1. Keandalan
Kinerja ini menunjukkan/ mengukur kemampuan waduk untuk memenuhi fungsinya
yaitu memenuhi kebutuhan. Dalam pengoperasian waduk, paling tidak ada dua macam
definisi keandalan yaitu :
a. Persentase keadaan dimana waduk mampu memenuhi kebutuhannya. Seringkali
pada definisi keandalan ini dapat dikaitkan dengan kegagalan. Dalam hal ini, waduk
dianggap gagal apabila tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara total.
b. Rerata persentase pelepasan waduk dibanding dengan kebutuhannya. Dalam definisi
ini, meskipun suplesi waduk tidak dapat memenuhi kebutuhannya, waduk tidak
dianggap gagal total. Akan tetapi dianggap waduk hanya dapat memenuhi sebagian
dari kebutuhannya.
Secara sistematis definisi keandalan diatas dapat diterangkan sebagai berikut. Misal
didefinisikan suatu variable Zt yang nilainya ditentukan dengan Persamaan 2.26 dan
Persamaan 2.27 sebagai berikut:
100% untuk 𝑅 D
𝑍 = 2.26
0 untuk 𝑅 D
100 untuk 𝑅 D
𝑍 = 2.27
𝑥 100% untuk 𝑅 D

Presepsi kegagalan bisa ditafsirkan dalam 2 kategori, pertama Jika Rt < Dt (jika
realease harus 100 % terpenuhi) atau kedua jika Rt < 0,8 Dt. Dalam jangka panjang,
unjuk kerja keandalan (𝑎) untuk definisi keandalan yang pertama dan kedua masing-
masing dapat dirumuskan dengan Persamaan 2.28 dan Persamaan 2.29.
28

𝑎 = lim ∑ 𝑍 2.28

𝑎 = lim ∑ 𝑍 2.29

Dimana :
n = jangka waktu pengoperasian.
𝑅 = release pada waktu ke t.
𝐷 = demand pada waktu ke t.
𝛼 = keandalan waduk, gagal total jika kebutuhan tidak terpenuhi.
∑ 𝑍 = jumlah total waduk mampu memenuhi kebutuhan.

2. Kelentingan
Kinerja ini menunjukkan atau mengukur kemampuan waduk untuk kembali ke keadaan
memuaskan (satisfactory) dari keadaan gagal (fail). Semakin cepat waduk Kembali ke
keadaan memuaskan maka konsekuensi akibat kegagalan tersebut akan semakin kecil.
Untuk itu perlu diketahui saat-saat waduk mengalami masa transisi dari keadaan
“gagal” menjadi ke keadaan “memuaskan” atau sebaliknya. Sehingga dapat digunakan
variable Wt yang dapat didefinisikan dengan Persamaan 2.30 sebagai berikut:

1 jika D dan 𝑅 < D


𝑊𝑡 = 2.30
0 sebaliknya

Dalam jangka panjang nilai rerata Wt akan menunjukkan jumlah rerata terjadinya
masa transisi waduk dari keadaan gagal menjadi keadaan memuaskan. Jumlah rerata
terjadinya masa transisi ini dapat dinyatakan dengan Persamaan 2.31 sebagai
berikut:
𝜌 = lim ∑ 𝑊 2.31

𝜌 merupakan probabilitas masa transisi waduk dari keadaan gagal ke keadaan


memuaskan.

Jangka waktu rerata waduk berada di dalam keadaan “gagal” secara continue dapat
diketahui dari jumlah total waktu rerata waduk mengalami “gagal” dibagi dengan
frekuensi rerata terjadinya transisi waduk. Oleh karenanya, lamanya waduk berada di
dalam keadaan “gagal”, 𝑇 dinyatakan dalam Persamaan 2.32 sebagai berikut :
29

∑ ( )
𝑇 = 2.32

Dalam jangka panjang, jangka waktu – rerata waduk berada di dalam keadaan “gagal”
secara continue dinyatakan dalam Persamaan 2.33 sebagai berikut :

𝐸T = 2.33

Dimana operator E merupakan “expectation”. Indikator unjuk kerja kelentingan


(resilency) didefinisikan sebagai nilai inverse dari jangka waktu rerata waduk berada
di dalam keadaan “gagal”. Semakin lama jangka waktu rerata waduk berada di dalam
keadaan gagal, maka unjuk kerja kelentingannya akan semakin kecil atau dengan kata
lain waduk akan memerlukan waktu yang relatif lebih lama untuk “recovery”. Kinerja
kelentingan dihitung menggunakan Persamaan 2.34.

𝛾 = = 2.34

Dimana 𝛾 adalah unjuk kerja kelentingan. Sebagai indikator untuk kerja kelentingan
yang lain, dapat pula dihitung jangka waktu terpanjang waduk berada dalam keadaan
“gagal” secara kontinyu.

3. Kerawanan
Kinerja kerawanan menunjukkan/ mengukur seberapa besar (seberapa rawan) suatu
kegagalan yang terjadi. Untuk mengukur tingkat kerawanan ini digunakan variable
kekurangan (DEFt) yang dihitung menggunakan Persamaan 2.35 sebagai berikut:

D − 𝑅 jika 𝑅 < D
DEF = 2.35
0 jika 𝑅 ≥ D

Unjuk kerja kerawanan didefinisikan dengan berbagai penafsiran, diantaranya adalah:


a. Nilai rerata “deficit-ratio” yang dihitung menggunakan Persamaan 2.36 sebagai
berikut :


𝑉 = ∑
2.36

b. Nilai maksimum “deficit-ratio” yang dihitung menggunakan Persamaan 2.37


sebagai berikut :
30

V = max 2.37

c. Nilai maksimum “deficit” yang dihitung menggunakan Persamaan 2.38 sebagai


berikut :

𝑉 = max {DEF } 2.38

2.5.2 Efektifitas Flushing

Untuk meminimalisasi terjadinya pengendapan sedimen di dalam waduk dapat


dilakukan dengan pelewatan (Sluicing) dan penggelontoran (flushing). Penggelontoran
sedimen (flushing) adalah salah satu teknik mengeluarkan sedimen yang terlanjur
mengendap di dalam reservoir dengan cara mengalirkan debit keluar reservoir melalui pintu
bilas. Sedangkan sediment routing (sluicing) adalah cara mengatasi endapan di reservoir
dengan mengalirkan sedimen keluar dari reservoir dengan menjaga agar sedimen tidak
sempat mengendap di reservoir yang dilakukan di saat kondisi banjir (Atmodjo et al., 2013).
Perbedaan antara flushing dan sluicing adalah flushing menggerakkan akumulasi sedimen
sesudah diendapkan, memodifikasi dan mengubah karakteristik angkutan sedimen.
Sedangkan sluicing meminimalkan pengendapan sedimen selama periode banjir, menjaga
pola angkutan.

Efektivitas flushing dapat diartikan sebagai seberapa besar pengaruh dari pembukaan
pintu pembilas dalam mengeluarkan sedimen. Dalam pelaksanaan flushing, sedimen akan
keluar bersamaan dengan debit air dalam jumlah yang sangat besar akibat adanya tekanan
air yang besar dari dalam waduk (Koes et al., 2020). Efektifitas flushing berdasarkan Lai dan
Shen (1996) dihitung menggunakan Persamaan 2.39 sebagai berikut:

𝐹𝑒 = 2.39

Dimana Fe merupakan efektifitas flushing, Vso merupakan volume sedimen yang keluar
pada saat dilakukan flushing (m3), Vsi merupakan volume sedimen yang masuk pada saat
flushing (m3), dan Vo merupakan volume air yang keluar pada saat flushing (m3).
31

2.6 Penelitian Sebelumnya

a) Sardi et al., (2008) melakukan kajian penanganan sedimentasi dengan waduk


penampung sedimen pada Bendungan Serbaguna Wonogiri menggunakan bantuan
software CCHE-MESH dan CCHE-GUI. Dari hasil simulasi disimpulkan bahwa
pengoperasian waduk penampung sedimen dapat menurunkan besarnya deposisi netto
yang terjadi pada waduk sebesar kurang lebih 30,41% bila dibandingkan dengan
kondisi sebelum adanya waduk penampung tersebut.
b) Wulandari et al., (2012) melakukan optimasi pemanfaatan air Waduk Wonogiri dengan
program dinamik dengan fungsi tujuan meminimalkan penyimpangan relatif antara
pelepasan dan target kebutuhan air irigasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
bahwa pengoperasian waduk aktual belum optimal, keandalannya hanya 29%.
Pengoperasian waduk yang paling optimal dengan keandalan 51% adalah jika
menggunakan rule curve hasil optimasi.
c) Kirno dan Isnugroho (2012) melakukan penelitian mengenai efektifitas pembilasan
sedimen akibat operasi spillway dengan model uji fisik. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa saluran luncur mampu mengalirkan debit rencana 400 m3/detik
dengan tinggi jagaan 2,00 m dan debit 623 m3/detik tanpa tinggi jagaan. Daya bilas
endapan didasar waduk akibat operasi pintu spillway (dengan anggapan sedimen sudah
masif) hanya mampu membilas kurang dari 6,40 % dari anggapan volume sedimen
yang ditirukan di model. Pembilasan ini akan lebih besar kapasitas bilasnya jika
pembilasan sedimen yang telah masif dibantu diaduk dengan alat pelarutan seperti
excavator.
d) Wulandari et al., (2014) dalam paper berjudul Reservoir Operation to Minimize
Sedimentation telah melakukan penelitian dengan tujuan menggali secara optimal
pengoperasian Waduk Wonogiri dengan meminimalkan pengendapan sedimen. Model
Waduk Wonogiri dipisahkan menjadi dua bagian tampungan yaitu Waduk Tampungan
Sedimen dan Waduk Utama yang dioperasikan secara seri. Pengoptimalan model
menggunakan prosedur pemrograman dinamis inkremental CSUDP dengan fungsi
tujuan meminimalkan pengendapan sedimen pada Waduk Tampungan Sedimen.
Sedangkan untuk Waduk Utama memiliki fungsi tujuan meminimalkan pengendapan
sedimen dan meminimalkan penyimpangan antara pelepasan dan target kebutuhan air.
Hasil dari penelitian ini adalah sistem operasi waduk yang baru dikembangkan
32

memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan sistem operasi aktual dan
kelemahan dari sistem yang dikembangkan ini adalah bahwa penggunaannya hanya
dirancang untuk tahun hidrologi basah, karena pada tahun kering dan normal
kinerjanya lebih rendah dari operasi waduk yang sebenarnya.
e) Samosir et al., (2015) melakukan penelitian mengenai optimasi pola operasi waduk
untuk memenuhi kebutuhan energi pembangkit listrik tenaga air pada Waduk Wonogiri
menggunakan model stokastik dengan bantuan program solver evolutionary. Evaluasi
kinerja menunjukkan bahwa waduk memiliki keandalan 100% dalam memenuhi
kebutuhan lepasan PLTA dan pemenuhan air di hilir waduk.
f) Umayektinisa et al., (2016) melakukan simulasi pengoperasian waduk dengan berbagai
pola operasi dan kondisi sedimentasi pada Waduk Wonogiri. Hasil dari simulasi
menunjukkan bahwa pola operasi terbaik untuk Waduk Wonogiri adalah pola operasi
baku (SOP) dan besar pengaruh sedimentasi waduk serbaguna terhadap kinerja waduk
kurang dari 25% terhadap kinerja awal operasi waduk.
g) Hutagaol (2018) melakukan kajian sedimentasi pada Waduk Gajah Mungkur di
Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah dengan simulasi aliran dan sedimentasi
menggunakan perangkat lunak MIKE 21. Dari hasil simulasi dan analisa yang
dilakukan disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi proses deposisi dan
sedimentasi antara lain distribusi ukuran butir (grain size analysis) sedimen dasar (bed
load) dan sedimen layang (suspended load), konesentrasi sedimen, pola dan kecepatan
arus air yang akan mempengaruhi tegangan geser dasar, tegangan geser kritis erosi dan
deposisi.
33

BAB 3
GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Bendungan Serbaguna Wonogiri atau lebih dikenal dengan sebutan Waduk Gajah
Mungkur terletak di Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri,
Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Bendungan Serbaguna Wonogiri berada pada
koordinat 7° 50' 13.48" LS dan 110° 55' 42.95" BT. Untuk menuju lokasi waduk diperlukan
waktu sekitar 2 jam 15 menit dari Kota Semarang melalui jalan tol dan 6 menit dari Kota
Wonogiri. Peta lokasi Bendungan Serbaguna Wonogiri dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Bendungan Serbaguna
Wonogiri

Gambar 3.1 Peta lokasi Bendungan Serbaguna Wonogiri


(JICA,2007)

Berdasarkan data yang diperoleh dari BBWS Bengawan Solo, Daerah Tangkapan Air
(DTA) Waduk Wonogiri memiliki luas 1.350 km2. Sedangkan dalam penelitian ini, untuk
memperoleh DTA Waduk Wonogiri dilakukan dengan bantuan software HEC-HMS.
Terdapat perbedaan luas DTA Waduk Wonogiri berdasarkan BBWS Bengawan Solo dan
hasil delineasi menggunakan HEC-HMS. Hasil delinesai HEC-HMS menghasilkan luas
DTA sebesar 1.326,19 km2. DTA Waduk Wonogiri hasil delineasi dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
34

Gambar 3.2 DTA Waduk Wonogiri hasil delineasi


DTA Waduk Wonogiri hasil delineasi terdiri dari 8 (delapan) sub DAS, yaitu : Sub
DAS Keduang, Sub DAS Tirtomoyo, Sub DAS Temon, Sub DAS Bengawan Solo Hulu, Sub
DAS Alang, Sub DAS Ngunggahan, Sub DAS Wuryantoro, dan Sub DAS Sendang. Sub
DAS Keduang memiliki luas wilayah terbesar, yaitu 419,67 km 2, sedangkan Sub DAS
Wuryantoro memiliki luas wilayah terkecil dengan 52,77 km2. DTA Waduk Wonogiri
meliputi 24 kecamatan dengan 224 desa dan sebagian besar berada di Kabupaten Wonogiri.
Luas masing-masing Sub DAS pada DTA Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Luas masing-masing Sub DAS pada DTA Waduk Wonogiri

No. Sub DAS Area (km2)


1 Keduang 419.67
2 Tirtomoyo 269.72
3 Temon 64.18
4 Bengawan Solo Hulu 192.89
5 Alang 185.27
6 Ngunggahan 88.68
7 Wuryantoro 52.77
8 Sendang 53.02
Jumlah 1326.19
Sumber : Hasil perhitungan
35

3.2 Kondisi Topografi

Kemiringan lereng pada DTA Waduk Wonogiri yang diperoleh dari hasil pengolahan
data digital elevation model (DEM) menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Kemiringan lereng dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori berdasarkan Bennett (1998),
yaitu kategori datar (0-15%), sedang (15-30%), dan curam (lebih besar dari 30%). Peta
kemiringan lereng DTA Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Gambar 3.33.

Gambar 3.3 Peta kemiringan lereng DTA Waduk Wonogiri

Sebagian besar wilayah DTA Waduk Wonogiri memiliki kemiringan lahan kategori
sedang seluas 832,01 km2, sedangkan untuk wilayah dengan kategori datar memiliki luas
463,11 km2 (34,95%) dan sisanya sebesar 31,07 km 2 (2,35%) merupakan kategori curam.
Perhitungan kemiringan lahan pada DTA Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 3.22.

Tabel 3.2 Perhitungan kemiringan lahan DTA Waduk Wonogiri


Area (km2) Jumlah
No. Sub DAS
Datar Sedang Curam (km2)

1 Keduang 138,55 265,89 15,22 419,67


2 Tirtomoyo 78,87 182,43 8,42 269,72
3 Temon 27,66 35,79 0,73 64,18
4 Bengawan Solo Hulu 43,92 144,81 4,16 192,89
5 Alang 88,50 95,85 0,92 185,27
6 Ngunggahan 39,29 48,42 0,97 88,68
7 Wuryantoro 19,38 33,04 0,36 52,77
8 Sendang 26,74 25,63 0,64 53,02
Jumlah 462,92 831,86 31,41 1326,19
Sumber : Hasil perhitungan
36

3.3 Tata Guna Lahan

Peta tata guna lahan DTA Waduk Wonogiri tahun 2019 (Gambar 3.3) diperoleh dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tutupan lahan pada DTA Waduk Wonogiri
terdiri dari tubuh air, semak atau belukar, hutan primer, hutan sekunder, permukiman,
perkebunan, tegalan atau ladang, sawah, dan tanah terbuka. Peta tata guna lahan DTA Waduk
Wonogiri tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 3.4, sedangkan perhitungan tutupan lahan
DTA Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Gambar 3.4 Peta tata guna lahan DTA Waduk Wonogiri tahun 2019

Tabel 3.3 Tutupan lahan DTA Waduk Wonogiri


Tutupan Lahan (km2)
Sub DAS Air Padang Sawah Semak/ Tanah
Hutan Kebun Pemukiman
Tawar Rumput Irigasi Belukar Ladang
Keduang 3,26 61,93 71,97 0,25 35,40 90,36 0,00 156,49
Tirtomoyo 25,68 28,18 0,30 5,99 39,90 1,63 168,05
Temon 3,12 6,11 0,10 2,53 6,32 46,00
B.Solo Hulu 24,94 1,29 2,99 29,88 133,79
Alang 0,11 5,99 21,94 1,47 22,42 51,62 81,72
Ngunggahan 9,01 6,93 0,08 1,00 2,53 12,16 56,97
Wuryantoro 2,45 2,90 0,00 5,58 11,71 30,13
Sendang 16,58 5,69 2,38 0,98 0,19 27,20
Jumlah 60,20 142,67 96,37 4,41 78,43 242,14 1,63 700,34
Sumber : Hasil perhitungan
37

Sebagian besar wilayah DTA Waduk Wonogiri berupa tanah ladang (700,34 km 2),
sawah (242,14 km2), hutan primer (124,07 km2) dan perkebunan (96,37 km2). Sedangkan
sisa wilayah lainnya berupa tubuh air, semak belukar, hutan sekunder, permukiman dan
tanah terbuka.

3.4 Kondisi Geologi

Data jenis tanah pada DTA Waduk Wonogiri didapat dari peta Digital Soil Map Of
The World (DMSW) dari Food And Agriculture Organization Of The United Nations (FAO).
Terdapat 5 (lima) jenis tanah pada DTA Waduk Wonogiri berdasarkan DSMW, yaitu Pellic
Vertisols (Vp), Vertic Luvisols (Lv), Ochric Andosols (To), Mollic Andosols (Tm), dan Lithosols
(I).
Jenis tanah lithosols memiliki area terluas pada DTA Waduk Wonogiri dengan luas
554,14 km2. Tanah listhosol merupakan jenis tanah yang berasal dari pelapukan batuan yang
belum sempurna. Jenis tanah ini cocok untuk ditanami dengan rumput ternak, palawija, dan
tanaman keras. Sedangkan jenis tanah ochric andosols memiliki area terkecil dengan luas
21,60 km2. Tanah andosol berasal dari gunung api dan biasanya terdapat di daerah lereng-
lereng gunung api. Peta jenis tanah DTA Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Gambar 3.5,
sedangkan perhitungan luas masing-masing jenis tanah pada DTA Waduk Wonogiri
berdasarkan DSMW dapat dilihat pada Tabel 3.4

Gambar 3.5 Peta jenis tanah DTA Waduk Wonogiri


(DSMW,2003)
38

Tabel 3.4 Perhitungan luas masing-masing jenis tanah pada DTA Waduk Wonogiri
Jenis Tanah
Area
No. Sub DAS Mollic Ochric Pellic Vertic
Lithosols (km2)
Andosols Andosols Vertisols Luvisols
1 Keduang 3.01 21.60 131.58 0.38 263.10 419.67
2 Tirtomoyo 191.70 0.00 0.00 64.17 13.85 269.72
3 Temon 50.80 0.00 0.00 13.38 0.00 64.18
4 B.Solo Hulu 138.36 0.00 0.00 54.53 0.00 192.89
5 Alang 98.90 0.00 0.00 86.36 0.00 185.27
6 Ngunggahan 49.45 0.00 0.00 39.23 0.00 88.68
7 Wuryantoro 21.92 0.00 0.00 30.85 0.00 52.77
8 Sendang 0.00 0.00 0.00 50.15 2.87 53.02
Jumlah 554.14 21.60 131.58 339.05 279.82 1326.19
Sumber : Hasil perhitungan

3.5 Data Teknis Waduk

Bendungan Serbaguna Wonogiri merupakan tipe urugan batu dengan tinggi 40 meter
dan panjang 830 meter. Bendungan Wonogiri terdiri atas bangunan utama berupa tubuh
bendungan serta beberapa bangunan pelengkap seperti bangunan pelimpah, bangunan
pengeluaran, dan bangunan pembangkit listrik.
Perencanaan Bendungan Serbaguna Wonogiri dilakukan sejak tahun 1964 yang
kemudian rencana induk pembangunannya dirumuskan pada tahun 1972-1974 dengan
bantuan Overseas Technical Cooperation of Jepang. Bendungan ini dibangun pada
tahun 1976 hingga tahun 1981 dan mulai beroperasi pada tahun 1982. Bendungan Serbaguna
Wonogiri merupakan bendungan dengan beberapa fungsi (multi purpose) yaitu:
1) Pengendalian banjir (flood control) dengan mengurangi debit banjir rencana periode
ulang 60 tahun dari 4.000 m3/detik menjadi 400 m3/detik.
2) Mengairi sawah seluas 30.000 hektar di Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen.
3) Menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt.
4) Pariwisata.
5) Perikanan darat.
39

Waduk Wonogiri memiliki kapasitas tampungan mati sebesar 120 juta m 3 yang berada
pada elevasi +127,0m dan kapasitas tampugan aktif sebesar 615 juta m3 yang berada pada
elevasi +127,0m sampai dengan elevasi +138,3m. Kapasitas tampungan aktif terdiri dari
kapasitas tampungan pelayanan kebutuhan air dan kapasitas tampungan pengendalian banjir.
Kapasitas tampungan pelayanan kebutuhan air (El.+127,0 m hingga El.+136,0 m) sebesar
440 juta m3 dan kapasitas pengendalian banjir (El. +135,3 m hingga El.+138,3m) sebesar
220 juta m3. Data teknis Bendungan Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 3.5, sedangkan untuk
Tampungan Waduk Wonogiri kondisi awal dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Tabel 3.5 Data teknis Bendungan Wonogiri

Uraian Keterangan Uraian Keterangan

Tipe bendungan Rockfill Elevasi muka air normal El. 136,0 m

Tinggi bendungan 40 m Elevasi banjir rencana El. 138,3 m

Panjang bendungan 830 m Elevasi banjir ekstra El. 139,1 m

Elevasi puncak
Volume timbunan 1.223.300 m3 El. 142,0 m
bendungan
7,5m x 7,8m x 4
Luas DTA 1.350 km2 Pelimpah (pintu radial)
nos

Luas waduk 90 km2 Q - 60 tahun 4.000 m3/detik

Kapasitas tampungan
735 x 106 m3 Debit banjir keluaran 400 m3/detik
total
Kapasitas tampungan
615 x 106 m3 Q - 100 tahun 5.100 m3/detik
aktif
Kapasitas tampungan
220 x 106 m3 Debit PMF 9.600 m3/detik
pengendalian bajir
Kapasitas tampungan Kapasitas PLTA
440 x 106 m3 12,4 MW
kebutuhan air terpasang
Kapasitas tampungan
120 x 106 m3 Tinggi jatuh rencana 20,4 m
mati

Muka air minimum Elv. 127,0 m Kapasitas maks.intake 75 m3/detik

Elevasi muka air


Elv. 135,3 m Hasil energi tahunan 50.000 MWh
pengendalian banjir
Sumber : JICA (2007b)
40

Gambar 3.6 Tampungan Waduk Wonogiri kondisi awal


(Kementerian PUPR, 2010)

3.6 Waduk Tampungan Sedimen

Pembangunan Waduk Tampungan Sedimen adalah satu upaya penanggulangan


sedimentasi di Waduk Wonogiri. Upaya ini bertujuan untuk mengamankan fungsi intake dari
sedimen yang masuk dari Sungai Keduang. Sedimen yang berasal dari sungai keduang akan
ditampung pada Waduk Tampungan Sedimen terlebih dahulu untuk nantinya akan di
gelontorkan melalui spillway baru. Sketsa potongan masing-masing bangunan dapat dilihat
pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Sketsa potongan masing-masing bangunan


41

Waduk Tampungan Sedimen terdiri dari spillway baru, tanggul penutup (closure dike),
dan tanggul pelimpah (overflow dike).

a. Spillway Baru
Spillway baru memiliki fungsi pembilasan (flushing) / pelewatan (sluicing) sedimen
yang masuk ke Waduk Tampungan Sedimen dari Sungai Keduang. Mercu pelimpah
baru berada pada elvasi muka air minimum +127,0 m (lebih rendah daripada mercu
pelimpah eksisting +131,0 m).

Terdapat 2 (dua) buah pintu dengan tipe fixed roller gates dengan ukuran lebar
7,5meter dan tinggi 5,6 meter. Operasi pintu pelimpah baru dilakukan pada saat
dilakukan flushing atau sluicing pada Waduk Tampungan Sedimen dengan debit
desain sebesar 400 m3/detik. Data teknis pelimpah baru dapat dilihat pada Tabel 3.66.

Tabel 3.6 Data Teknis Pelimpah Baru

Struktur Fitur
Tipe Kontrol struktur tertutup
Elevasi mercu
EL.127,0 m
spillway
Kontrol Struktur Debit Desain Q = 400 m3/s
Lebar 7,5m x 2 = 15m
“Fixed roller gates”,
Pintu
7,5m (W) x 5,6m (H) x2 bh.
Lebar 13,0 m – 15,0 m
“Culvert Tinggi 7,5 m
Chute” Panjang 352,5 m
Spillway Kemiringan dasar 1: 90
baru Lebar 14,0m
“Open Tinggi 5,0 - 6,0m
Chute” Panjang 305,5m
Kemiringan dasar 1: 90
Tipe “flip bucket type”
Elevasi lantai olakan EL. 104,0m
Lebar 14,0 m
Kolam Olak
Tinggi 12,5 m
Total panjang 72,0 m
Panjang kolam 50,0 m
Sumber : BBWS Bengawan Solo (2021)
42

b. Tanggul Penutup (Closure Dike)


Tanggul penutup / closure dike berfungsi memisahkan aliran dari Sungai Keduang
dengan angkutan sedimen tinggi agar tidak masuk ke tampungan Waduk Utama.
Panjang total dari tanggul penutup adalah 2.100 m dengan puncak tanggul berada pada
elevasi 139,40m. Lebar puncak dari tanggul adalah 6,00m dan kemiringan 1:3 dibagian
hulu dan hilirnya. Tanggul penutup pada Waduk Tampungan Sedimen dapat dilihat
pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Tanggul penutup pada Waduk Tampungan Sedimen


(BBWS Bengawan Solo, 2021)
c. Tanggul Pelimpah (Overflow Dike)
Tanggul pelimpah dibangun untuk mengalihkan air dari Waduk Tampungan Sedimen
menuju ke waduk utama untuk penampungan air. Panjang total dari tanggul pelimpah
adalah 298 meter yang terdiri dari 250 meter di sisi tengah dengan elevasi +137,0m
dan 14 meter pada sisi samping kanan dan kiri sebagai transisi antara tanggul pelimpah
(elevasi +137,0 m) dan tanggul penutup (elevasi +139,4m) dengan kemiringan 1:10.
Pada awal musim hujan, debit air yang berasal dari Sungai Keduang akan menaikkan
muka air pada Waduk Tampungan Sedimen lebih cepat daripada Waduk Utama. Hal
ini disebabkan karena rasio perbandingan debit yang masuk dengan kapasitas
tampungan Waduk yang kecil. Pada saat elevasi air mencapai +137,0m, maka air akan
melimpas menuju Waduk Utama melalui tanggul pelimpah. Air yang melimpah akan
disimpan di Waduk Utama dan nantinya akan dipergunakan untuk kebutuhan PLTA
dan irigasi. Tanggul pelimpah pada Waduk Tampungan Sedimen dapat dilihat pada
Gambar 3.9.
43

Gambar 3.9 Tanggul pelimpah pada Waduk Tampungan Sedimen


(BBWS Bengawan Solo, 2021)
Sebuah saluran koneksi disediakan untuk mengalirkan air dari Waduk Tampungan
Sedimen ke Waduk Utama selama musim kemarau. Saluran dengan ukuran 2m x 2m
pada elevasi + 133,0m ini dilengkapai dengan roller gate. Volume tampungan Waduk
Tampungan Sedimen di atas elevasi +133.0m akan mengalir menuju Waduk Utama
saat pintu dibuka untuk pembangkit listrik dan suplai air irigasi. Pada saat pintu ditutup,
air yang berasal dari Waduk Tampungan akan mengalir menuju Waduk Utama melalui
tanggul pelimpah yang berada pada elevasi +137,0 m. Data teknis tanggul pelimpah
dapat dilihat pada Tabel 3.77.

Tabel 3.7 Data teknis tanggul pelimpah

Item Fitur Catatan


“dike with concrete
Tipe
fixed weir”
Elevasi puncak El. 137,0 m 250 meter pada sisi tengah
Lebar Mercu 6,0 m
Panjang Total 298 m
Dari Waduk Tampungan Sedimen
Wl1=139,1 m
Design overflow menuju Waduk Utama
water level dari Waduk Utama menuju Waduk
Wl2=138,5 m
Tampungan Sedimen
Dari Waduk Tampungan Sedimen
Q1= 1.260 m3/ detik
Design menuju Waduk Utama
discharge dari Waduk Utama menuju Waduk
Q2= 730 m3/detik
Tampungan Sedimen
Sumber : BBWS Bengawan Solo (2021)
44

3.7 Skema Waduk

Dengan adanya Waduk Tampungan Sedimen, maka tampungan waduk terbagi menjadi
2 yang dioperasikan secara seri., yaitu Waduk Utama dan Waduk Tampungan Sedimen.
Debit air yang langsung masuk ke Waduk Utama berasal dari Sungai Tirtomoyo, Temon,
Bengawan Solo Hulu, Alang, Ngunggahan, Wuryantoro dan Sendang. Sedangkan debit air
yang berasal dari Sungai Keduang akan ditampung terlebih dahulu pada Waduk Tampungan
Sedimen sebelum masuk ke Waduk Utama. Skema baru tampungan Waduk Wonogiri dapat
dilihat pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Skema baru tampungan Waduk Wonogiri

Inflow dari Sungai Keduang digunakan untuk flushing/ sluicing Waduk Tampungan
Sedimen pada periode musim hujan melalui pelimpah baru. Surplus air dari Sungai Keduang
yang berada di elevasi 133,0m hingga elevasi 137,0m akan masuk menuju Waduk Utama
melalui saluran penghubung (konduit), sedangkan tampungan air yang berada di atas elevasi
137,0m akan masuk ke Waduk Utama melalui tanggul pelimpah. Pintu saluran penghubung
konduit akan ditutup ada saat dilakukan flushing/sluicing dan akan keluar menuju Sungai
Bengawan Solo melalui spillway baru pada elevasi 127,0m.
Waduk Utama dan Waduk Tampungan Sedimen memiliki fungsi yang berbeda
(JICA,2016), yaitu :
1. Fungsi Waduk Utama
 Pengendalian banjir dan pemenuhan kebutuhan air
45

2. Waduk Tampungan Sedimen


 Tampungan sedimen, penggelontoran sedimen dan sluicing.
 Suplai air untuk Waduk Utama
 Pengendalian banjir melalui spillway baru

3.8 Inflow dan Outflow Waduk

Besarnya debit inflow dan outflow Waduk Wonogiri diperoleh dari pencatatan PJT-1
dari tahun 2010 hingga tahun 2020. Data debit inflow dan outflow yang diperoleh berupa
data pencatatan 2 mingguan yang kemudian dirubah satuannya dalam juta m 3. Debit inflow
dan outflow Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Gambar 3.11.

Outflow Inflow Keb. Air

2500
2098.15 2149.44
2000
671.59
Debit (juta m3)

1500

1000 605.26

500

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun

Gambar 3.11 Debit inflow dan outflow Waduk Wonogiri


Berdasarkan data pencatatan dari tahun 2011 hingga tahun 2020, debit inflow dan
outflow tertinggi terjadi pada tahun 2016. Debit inflow pada tahun tersebut sebesar 2.149 juta
m3, sedangkan outflow sebesar 2.098 juta m3. Pada tahun 2019 terjadi deviasi antara
kebutuhan air dan outflow sebesar 66,33 149 juta m3, dimana kebutuhan air sebesar 671,59
juta m3 hanya mampu mengeluarkan sebesar 605,26 juta m3. Sedangkan berdasarkan
pencatatan Tinggi Muka Air pada Waduk Wonogiri diketahui elevasi terendah terjadi pada
Bulan Desember periode pertama tahun 2019. Pada periode tersebut TMA hasil pencatatan
berada dibawah elevasi minimum waduk, yaitu pada elevasi +124,76m, dimana elevasi
minimum Waduk Wonogiri berada pada elevasi +127,0m. Sedangkan TMA tertinggi terjadi
pada Bulan April periode II tahun 2020 pada elevasi +136,99m. TMA Waduk Wonogiri hasil
pencatatan tahun 2017 hingga tahun 2020 dapat dilihat pada Gambar 3.12.
46

RTOW Realisasi TMA Minimum NHWL/CWL Pengendalian banjir


137 136.99
135
133
Elevasi (m)

131
129
127
125 124.76
123
Nov Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov
2017 2018 2019 2020
Tahun

Gambar 3.12 TMA Waduk Wonogiri hasil pencatatan


(PJT-1, 2021)

Kebutuhan air ditentukan oleh fungsi dari waduk tersebut. Untuk waduk yang
mempunyai manfaat tunggal, keluaran air waduk dihitung hanya untuk pemenuhan suatu
kebutuhan saja namun pada waduk yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, keluaran
dari waduk merupakan total dari seluruh kebutuhan meliputi kebutuhan irigasi, kebutuhan
air baku baik untuk industri maupun air minum, kebutuhan air untuk PLTA, dan juga untuk
pemeliharaan sungai atau penggelontoran. Kebutuhan air pada Waduk Wonogiri
berdasarkan Pola Operasi Waduk yang diperoleh dari BBWS Bengawan Solo. Kebutuhan
air pada Waduk Wonogiri berdasarkan POW tahun 2017 dapat dilihat pada Gambar 3.13.
41.47

41.47

41.47
38.36
35.86

34.47

33.70
Kebutuhan Air (Juta m3)

33.18

32.40
31.88

31.54
31.10

29.55

29.38
27.99
26.96
25.14
23.59
19.35
18.14
14.26

14.26

8.29
7.78
Nov - I

Jan - I

Feb - I

Jun - I

Sep - I

Okt - I
Jun - II
Dec - I

Mei - I

Ags - I

Sep - II

Ok t - II
Nov - II

Apr - I
Mar - I

Jul - I
Apr - II
M ar - II
Dec - II

Ja n - II

M ei - II

Ags - II
F eb - II

J u l - II

Periode Operasi

Gambar 3.13 Kebutuhan air Waduk Wonogiri


(BBWS Bengawan Solo, 2021)
47

3.9 Kapasitas Tampungan Waduk

Kurva Kapasitas Waduk digunakan untuk mengetahui kapasitas tampungan aktif,


tampungan mati, luas genangan waduk, volume tampungan waduk dan tinggi elevasi muka
air waduk. Grafik hubungan elevasi – storage – area (HVA) diperoleh dari hasil pemeruman
pada lokasi waduk. Pengukuran kapasitas tampungan pada Waduk Wonogiri dilakukan
secara rutin setiap tahun oleh PJT-1 selaku pengelola Waduk Wonogiri, sedangkan untuk
pengukuran kapasitas pada Waduk Tampungan Sedimen baru dilakukan pada tahun 2020.
Hasil pengukuran kapasitas tampungan Waduk Wonogiri tahun 2020 dapat dilihat pada
Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil pengukuran kapasitas tampungan Waduk Wonogiri tahun 2020
Waduk
Waduk Utama
Elevasi Tampungan Sedimen
No.
(m) Volume Area Volume Area
(Juta m3) (Km2) (Juta m3) (Km2)
1 120 0,00 0,00 0,00 0,00
2 121 0,16 0,32 0,00 0,00
3 122 1,04 1,43 0,00 0,00
4 123 3,50 3,51 0,00 0,00
5 124 8,64 6,76 0,00 0,00
6 125 16,95 9,87 0,00 0,00
7 126 28,58 13,39 0,00 0,00
8 127 43,75 16,94 0,01 0,01
9 128 62,43 20,42 0,03 0,04
10 129 84,73 24,19 0,10 0,09
11 130 110,96 28,27 0,27 0,25
12 131 141,29 32,37 0,74 0,68
13 132 176,18 37,43 1,67 1,20
14 133 216,33 42,86 3,10 1,65
15 134 261,69 47,86 4,95 2,05
16 135 311,49 51,73 7,16 2,35
17 136 366,25 57,80 9,62 2,58
Sumber : PJT-1 (2021)
Kapasitas tampungan Waduk Utama pada elevasi muka air minimum (±127,0m)
adalah 43,75 juta m3 dengan luas area genangan sebesar 16,94 km 2. Sedangkan kapasitas
volume tampungan pada elevasi ±136,0m adalah sebesar 366,25 juta m 3 dengan luas area
genangan sebesar 57,80 km2. Volume tampungan untuk kebutuhan air pada Waduk
Wonogiri (elevasi ±127,0m hingga elevasi ±136,0m) berdasarkan hasil pengukuran tahun
2020 adalah 322,50 juta m3 atau berkurang sebesar 117,5 juta m3 (26,7 %) dari kapasitas
48

awal sebesar 440 juta m3. Kapasitas tampungan pada Waduk Tampungan Sedimen adalah
sebesar 12,49 juta m3 pada elevasi 137,0m dengan luas genangan sebesar 3,16 km 2. Grafik
HVA pada Waduk Utama tahun 2020 dapat dilihat pada Gambar 3.14, sedangkan Grafik
HVA pada Waduk Tampungan Sedimen tahun 2020 dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Luas Genangan (km2)


60 50 40 30 20 10 -
138
136
134
132
Elevasi (m)

130
128
126
Volume Tampungan
124
Luas Genangan
122
120
118
- 50 100 150 200 250 300 350 400
Volume Tampungan (juta m3)
Gambar 3.14 Grafik H-V-A pada Waduk Utama tahun 2020
(PERUM Jasa Tirta I, 2021)

Luas Genangan (km2)


3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 -
138

136

134
Elevasi (m)

132

130

128
Volume Tampungan
126 Luas Genangan

124
- 2 4 6 8 10 12 14
Volume Tampungan (juta m3)

Gambar 3.15 Grafik H-V-A pada Waduk Tampungan Sedimen tahun 2020
(PERUM Jasa Tirta I, 2021)

Berdasarkan hasil pengukuran pada waduk diperoleh hubungan antara elevasi waduk
dengan kapasitas tampungan waduk, dan hubungan antara elevasi waduk dan luas area
genangan waduk. Hubungan antara elevasi dan kapasitas tampungan pada Waduk Utama
49

dapat dilihat pada Persamaan 3.1, sedangkan pada Waduk Tampungan Sedimen
menggunakan Persamaan 3.2. Hubungan antara elevasi dan luas area genangan pada Waduk
Utama dapat dilihat pada Persamaan 3.3, sedangkan pada Waduk Tampungan Sedimen
menggunakan Persamaan 3.4.

𝑇 = −2,62. 10 𝑥 + 3,61. 10 . 𝑋 + −0,000197. 𝑋 + 0,068. 𝑋 + 124,39 3.1

𝑇 = 0,00061. 𝑋 + −0,026886645. 𝑋 + 0,71992365. 𝑋 + 131.01154 3.2

𝐿 = −0,002. 𝑋 + 0,892. 𝑋 − 128,39. 𝑋 + 5946,3 3.3

𝐿 = 0,0159. 𝑋 − 8,5584. 𝑋 + 1725,4. 𝑋 − 154591. 𝑋 + 5,19. 10 3.4

Di mana :
T = Tinggi muka air waduk (m),
L = Luas area genangan waduk (km2),
X = Volume tampungan waduk (juta m3),
wu = Waduk Utama,
wts = Waduk Tampungan Sedimen.

3.10 Pola Operasi Waduk

Pola Operasi Waduk (POW) sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan pemanfaatan
air yaitu untuk kebutuhan irigasi, air baku, PLTA maupun pengendalian banjir. Pola operasi
waduk Wonogiri sejak tahun 1984 dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Pola Operasi Waduk Wonogiri

No. Periode Operasi Level Air Keterangan


1 1 Desember sampai 15 April Tidak lebih dari elevasi 135,3 m Periode banjir

2 16 April sampai 30 April Elevasi 135,3 m sampai 136,0 m Periode pengisian

3 1 Mei sampai 30 November Tidak lebih dari elevasi 136,0 m Periode non banjir
Sumber : JICA (2010)

Dengan adanya pembangunan Waduk Tampungan Sedimen, maka perlu dilakukan


perubahan terhadap terhadap pola operasi waduk. JICA (2016) telah melakukan studi
mengenai operasi dan pemeliharaan Bendungan Serbaguna Wonogiri. Di dalam laporan
studi tersebut terdapat perubahan periode banjir yang semula hanya 1 periode (1 Desember
50

hingga 15 April) menjadi 4 periode banjir. Revisi pola operasi Waduk Wonogiri dapat dilihat
pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Revisi pola operasi Waduk Wonogiri


No. Periode Operasi Keterangan
1 Periode banjir 1 Mulai 1 Desember hingga banjir pertama
Setelah banjir pertama hingga elevasi muka air pada Waduk
2 Periode banjir 2
Utama mencapai CWL (El.136,3m)
3 Periode banjir 3 Setelah muka air Waduk Utama mencapai CWL hingga 31 Maret
4 Periode banjir 4 Dari 1 April hingga 15 April
5 Periode pemulihan Dari 16 April hingga 30 April
6 Periode non banjir Dari 1 Mei hingga 30 November
Sumber : JICA (2016)

Berdasarkan pola operasi waduk, tiap tahun pengelola bendungan menyusun Rencana
Tahunan Operasi Waduk (RTOW) dengan masukan teknis dari pengelola sumber daya air
di wilayah sungai yang bersangkutan serta instansi terkait. Rencana Tahunan Operasi Waduk
berisi elevasi, inflow, dan outflow untuk masing-masing periode dalam 1 tahun. RTOW
tahun 2017 hingga tahun 2021 dapat dilihat pada Gambar 3.16

2017-2018 2018-2019 2019-2020 2020-2021


138
136
134
Elevasi (m)

132
130
128
126
124
122
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 3.16 RTOW tahun 2017 hingga 2021


3.10.1 Perubahan Ketinggian Muka Air Pada Waduk

Dalam laporan detail desain tahun 2010 disebutkan rencana untuk menaikkan level air
waduk. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kapasitas tampungan air yang hilang
dikarenakan sedimentasi. Dengan adanya rencana untuk menaikkan muka air waduk tersebut
diatas, maka akan mengakibatkan perubahan elevasi muka air pada waduk. Muka air
minimum waduk tidak mengalami perubahan, yaitu pada elevasi +127,0m. Perubahan muka
51

air waduk dimulai dari elevasi muka air pengendalian banjir atau control water level (CWL)
yang semula pada elevasi +135,3m menjadi elevasi +136,0m. Elevasi muka air normal
(NHWL) yang semula berada pada elevasi 136,0m berubah menjadi elevasi 137,0m.
Perubahan elevasi juga terjadi untuk muka air banjir rencana dan muka banjir ekstra, dimana
muka air banjir rencana yang semula berada pada elevasi +138,3m berubah menjadi elevasi
+139,4m. Sedangkan elevasi muka air banjir ekstra yang semula berada pada elevasi
+139,1m berubah menjadi elevasi +140,1m. Rencana perubahan elevasi muka air waduk
dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Rencana perubahan elevasi muka air waduk

Muka Air Waduk Semula Menjadi


Muka air banjir ekstra El. +139,1m El. +140,1m
Muka air banjir rencana El. +138,3m El. +139,4m
Muka air normal El. +136,0m El. +137,0m
Muka air pengendalian banjir El. +135,3m El. +136,3m
Muka air minimum El. +127,0m El. +127,0m
Sumber : JICA (2010)

3.10.2 Flushing Dan Sluicing Sedimen

Usulan metode operasi flushing dan sluicing sedimen pada Waduk Tampungan
Sedimen sudah dibahas pada Detailed Design Report (JICA, 2010) dan Study Report on
Operation and Maintenance of Wonogiri Multipurpose Dam and Related Stuctures (JICA,
2016). Berdasarkan outflow rerata bulanan dari tahun 1983 hingga 2005, terjadi spillout
melalui spillway eksisting Waduk Wonogiri pada Bulan November hingga Bulan April,
namun spillout pada Bulan Februari dan Bulan Maret memiliki volume yang besar (lebih
dari 50 juta m3). Kelebihan air pada bulan tersebut dapat digunakan untuk flushing/sluicing.
Volume outflow rerata bulanan dari tahun 1983 hingga tahun 2005 dapat dilihat pada Gambar
3.17.

Gambar 3.17 Volume outflow rerata bulanan (tahun 1983-2005)


(JICA,2007)
52

Sedangkan dalam laporan studi JICA (2016), rencana flushing dilakukan 2 (dua) kali
dalam satu tahun. Flushing pertama dilakukan pada periode banjir pertama setelah 1
Desember dan flushing kedua dilakukan setelah muka air Waduk Utama mencapai control
water level (CWL) pada elevasi 136,30m. Sedangkan untuk sluicing dilakukan setelah muka
air Waduk Utama mencapai control water level (CWL) pada elevasi +136,30m hingga akhir
Bulan Maret mengingat Waduk Utama tidak menyimpan air pada periode tersebut. Waktu
pelaksanaan flushing dan sluicing sedimen dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12 Waktu pelaksanaan flushing dan sluicing sedimen

No. Flushing / Sluicing Keterangan


A Flushing
1 Flushing pertama Banjir pertama hingga 1 Desember
2 Flushing kedua Saat elevasi air pada Waduk Utama Kembali ke CWL
B Sluicing
1 Setelah flushing kedua Mulai setelah flushing kedua hingga akhir Maret
Sumber : JICA (2016)

Perhitungan volume sedimen pada SubDAS Keduang menggunakan persamaan


lengkung debit-sedimen berdasarkan JICA(2007) yang dapat dilihat pada Persamaan 3.5.
Sedangkan untuk perhitungan volume sedimen yang masuk ke Waduk Utama dihitung
menggunakan Persamaan 3.6.

𝑄 , = 0,0002656𝑥𝑄 , 3.5

𝑄 , = 0,00000958. 𝑄 + 0,001358. 𝑄 − 0,00394 3.6

Di mana :
𝑄 , = Debit sedimen layang pada Waduk Tampungan Sedimen (m3/detik).
𝑄 , = Debit sedimen layang pada Waduk Utama (m3/detik).
Qw = Debit air (m3/detik).
53

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Tahapan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, diperlukan skema urutan tahapan - tahapan yang akan
dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam penelitian agar mendapatkan hasil maksimal
dalam melakukan analisis dalam penelitian. Secara garis besar tahapan yang akan dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan data
b. Model hujan limpasan
c. Pembangkitan data
d. Optimasi
e. Simulasi
f. Evaluasi pola operasi
Bagan alir tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Bagan alir tahapan penelitian


54

4.2 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data-data yang diperlukan berupa data sekunder yang didapatkan
dari instansi terkait. Data-data tersebut adalah sebagai berikut :
a. Data teknis
Data teknis Bendungan Wonogiri dan Waduk Tampungan Sedimen diperoleh dari
BBWS Bengawan Solo.
b. Data pengamatan curah hujan
Data pengamatan curah hujan pada DTA Waduk Wonogiri diperoleh dari 7 stasiun
hujan milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dari tahun 2014
hingga tahun 2020.
c. Data inflow dan outflow Waduk Wonogiri
Data inflow dan outflow 2 mingguan pada Waduk Wonogiri tahun 2011 hingga tahun
2020 yang diperoleh dari Perum Jasa Tirta 1 (PJT1) selaku pengelola bendungan.
d. Data debit observasi
Data debit observasi yang digunakan adalah Pos Duga Air (PDA) Ngadipiro tahun
2014 hingga tahun 2020 yang diperoleh dari BBWS Bengawan Solo dan data debit
observasi periode setengah bulanan dari tahun 2014 hingga tahun 2020 pada Waduk
Wonogiri yang diperoleh dari PJT1.
e. Kurva hubungan elevasi, volume dan luas area (HVA) tampungan waduk
Kurva HVA diperoleh dari hasil pemeruman oleh Perum Jasa Tirta 1 tahun 2020.
f. Data kebutuhan air dari Waduk Wonogiri
Data kebutuhan air menggunakan POW yang diperoleh dari BBWS Bengawan Solo.
g. Data tutupan lahan
Data tutupan lahan didapatkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
berdasarkan pengamatan tahun 2019.
h. Data jenis tanah
Data jenis tanah didapatkan dari FAO Digital Soil Map of the World (DSMW) tahun
2003 yang diunduh melalui https://www.fao.org/.
i. Data klimatologi
Data klimatologi dari tahun 2010 hingga tahun 2020 diperoleh dari website
https://power.larc.nasa.gov/data-access-viewer/.
55

4.3 Model Rainfall-Runoff Menggunakan HEC-HMS

Dalam pemodelan HEC-HMS membutuhkan data masukan yang terdiri dari


komponen model dan parameter yang dipergunakan. Komponen model yang digunakan
dalam HEC-HMS meliputi : basin model, meteorologic model, time series data, control
specification, dan terrain. Sedangkan parameter model diperlukan untuk mewakili
karakteristik dari DTA model meliputi parameter-parameter pada basin dan reach.
Parameter yang dimasukkan dalam model HEC-HMS meliputi: canopy, surface, loss
methode, transform methode, routing methode, baseflow methode, dan evapotranspiration.
Dalam proses simulasi akan terjadi penyimpangan antara hasil model dengan kondisi
asli. Untuk itu perlu dilakukan penilaian kinerja hasil model dengan cara membandingkan
antara hasil model dengan data observasi berdasarkan kriteria statistik yaitu Coefficient of
Determination (R2), Nash-Sutcliff Efficiency (NSE) dan percent bias (PBIAS). Diagram alir
pemodelan HEC-HMS dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Diagram alir pemodelan HEC-HMS


56

4.4 Pembangkitan Data Debit

Debit bangkitan yang digunakan dalam simulasi diperoleh dari data debit hasil model
HEC-HMS. Pembangkitan data debit dilakukan karena data yang tersedia kurang panjang.
Pembangkitan data debit metode Thomas-Fiering. Data debit dibangkitkan sepanjang 30
tahun, dimana debit bangkitan pada 10 tahun awal tidak dipakai karena dianggap masih
terpengaruh nilai awalan debit historis. Debit 20 tahun berikutnya yang akan dipergunakan
untuk simulasi.

4.5 Pemodelan Optimasi

Pemodelan optimasi pengoperasian waduk menggunakan metode dynamic


programming dengan bantuan software CSUDP. Data masukan yang digunakan untuk
pemodelan optimasi adalah rerata debit inflow hasil model HEC-HMS pada Tahun Kering,
Tahun Normal, dan Tahun Basah. Setiap model terdiri dari 24 stage (periode operasi 2
mingguan).
Dalam pemodelan optimasi terdiri dari 2 skenario, dimana masing-masing skenario
memiliki 3 model (Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah). Perbedaan masing-
masing skenario terdapat pada waktu pelaksanaan flushing/sluicing pada Waduk Tampungan
Sedimen. Skenario optimasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Skenario 1
Pada skenario 1, flushing dan sluicing dilakukan pada Bulan Februari dan Bulan
Maret periode pertama dan kedua. Berdasarkan outflow rerata bulanan dari tahun 1983
hingga 2005, terjadi spillout melalui spillway eksisting Waduk Wonogiri pada Bulan
November hingga Bulan April, namun spillout pada Bulan Februari dan Bulan Maret
memiliki volume yang besar (lebih dari 50 juta m3). Kelebihan air pada bulan tersebut
dapat digunakan untuk flushing/sluicing.
2. Skenario 2
Pada skenario 2, flushing dan sluicing dilakukan pada Bulan Desember periode
pertama dan Bulan Maret periode pertama dan kedua. Pada skenario 2, flushing
pertama dilakukan pada awal periode banjir pertama (Bulan Desember) dengan
asumsi bahwa pada saat periode banjir pertama membawa sedimen yang besar.
Sedangkan flushing/sluicing kedua dilakukan pada Bulan Maret mengingat Waduk
Utama tidak menyimpan air pada periode tersebut.
57

Hasil dari model optimasi berupa kurva acuan operasi (rule curve) pada tahun basah,
tahun kering, dan tahun normal yang akan digunakan sebagai acuan dalam simulasi. Diagram
alir pemodelan optimasi dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Diagram alir pemodelan optimasi

4.6 Simulasi

Simulasi operasi waduk menggunakan rule curve hasil pemodelan optimasi dengan
bantuan software Microsoft Excel. Data inflow yang dipergunakan adalah debit inflow hasil
bangkitan menggunakan metode Thomas-Fiering sepanjang 20 tahun. Hasil akhir yang
didapatkan dari simulasi ini adalah neraca air, volume tampungan waduk, elevasi tinggi
muka air, dan outflow waduk.

4.7 Evaluasi Pola Operasi

Evaluasi pola operasi dilakukan untuk menilai rule curve eksisting waduk (sebelum
ada operasi pembilasan sedimen pada Waduk Tampungan Sedimen) dan rule curve hasil
optimasi skenario 1 dan skenario 2. Evaluasi dilakukan berdasarkan fungsi waduk, yaitu :
58

pemenuhan kebutuhan air, efektifitas flushing, dan pengendalian banjir. Fungsi pemenuhan
kebutuhan air dinilai dari kinerja waduk (keandalan, kelentingan, dan kerawanan). Kinerja
keandalan yang dipakai adalah keandalan suplai yang dihitung berdasarkan keberhasilan
waduk dalam memenuhi kebutuhan air. Keandalan merupakan presentase pemenuhan
kebutuhan air. Kelentingan merupakan tingkat kemampuan waduk untuk kembali ke
keadaan suskes dari keadaan gagal sedangkan kerawanan adalah jumlah total defisit air
dalam pemenuhan kebutuhan.
59

BAB 5
ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Wonogiri

Penentuan batas Daerah Tangkapan Air (DTA) dilakukan dengan cara delineasi
menggunakan bantuan perangkat lunak HEC-HMS. Proses delineasi sangat dibutuhkan pada
tahap pemodelan hidrologi. Hasil delineasi menggunakan HEC-HMS memiliki tingkat
akurasi dan kualitas yang baik (Al Amin et al., 2020). Tahapan proses delineasi adalah
sebagai berikut :
1. preprocess sink – untuk memperoleh analisis daerah cekungan / proses pengisian
2. Preprocess drainage – untuk memperoleh analisis arah aliran
3. Identify stream – dilakukan untuk menganalisis jaringan (stream network) berikut
orde sungai (stream order) yang terbentuk dari akumulasi aliran.
4. Break point manager – dilakukan untuk menentukan titik yang menjadi outlet atau
luaran dari suatu DAS
5. Delineate element – dilakukan untuk mendeleniasikan batas-batas DAS berikut
subbasin dan elemen-elemen model hidrologi
Hasil dari delineasi menghasilkan elemen hidrologi berupa subbasin, reach, junction,
dan sink dengan karakteristik yang diperoleh dari masukan terrain menggunakan data
Digital Elevation Model (DEM). Hasil delineasi menggunakan HEC-HMS dapat dilihat pada
Gambar 5.1 dan luas masing-masingsubbasin hasil delineasi HEC-HMS dapat dilihat pada
Tabel 5.1.

Gambar 5.1 Hasil delineasi DTA Waduk Wonogiri menggunakan HEC-HMS


60

Tabel 5.1 Luas masing-masing subbasin hasil delineasi HEC-HMS

Subbasin Area
No.
Kode Sub DAS (km2)
1 WT-01 Keduang 62.33
2 WT-02 Keduang 83.81
3 WT-03 Keduang 273.52
Jumlah A 419.67
1 WU-01 Tirtomoyo 269.72
2 WU-02 Temon 64.18
3 WU-03 B.Solo Hulu 192.89
4 WU-04 Alang 185.27
5 WU-05 Ngunggahan 88.68
6 WU-06 Wuryantoro 52.77
7 WU-07 Sendang 53.02
Jumlah B 906.52
Jumlah Total (A+B) 1326.19
Sumber : Hasil perhitungan

Masing-masing subbasin dan reach hasil delineasi menggunakan HEC-HMS


memiliki karakteristik yang diperoleh dari input terrain. Karakterikstik dari masing-masing
subbasin berisi longest flowpath (alur aliran terpanjang), basin slope (kemiringan cekungan),
basin relief (relief cekungan), dan drainage density (kerapatan drainase). Sedangkan untuk
karakteristik reach hasil delineasi berisi panjang sungai, kemiringan (slope) sungai, relief
sungai dan sinuosity. Karakteristik subbasin hasil delineasi HEC-HMS dapat dilihat pada
Gambar 5.3, sedangkan karakteristik reach hasil delineasi HEC-HMS dapat dilihat pada
Gambar 5.3.

Gambar 5.2 Karakteristik subbasin hasil delineasi HEC-HMS


61

Gambar 5.3 Karakteristik reach hasil delineasi HEC-HMS

5.2 Analisa Hujan Wilayah

Data hujan yang dipakai dalam penelitian ini adalah hujan harian selama 7 tahun dari
tahun 2014 sampai 2020 yang diperoleh dari 7 (tujuh) stasiun hujan milik BBWSBS yang
berada pada DTA Waduk Wonogiri, yaitu: Stasiun Hujan Giriwoyo, Jatisrono, Parangjoho,
Pracimantoro, Bendungan Wonogiri, Song Putri, dan Nawangan. Koordinat dari masing-
masing stasiun hujan dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2 Koordinat lokasi stasiun hujan

Koordinat UTM
No. Pos Curah Hujan
x y
1 Giriwoyo 494.270,01 9.112.816,39
2 Jatisrono 513.437,00 9.136.508,00
3 Parangjoho 480.051,55 9.121.094,54
4 Pracimantoro 479.587,01 9.108.428,74
5 Song Putri 481.438,43 9.116.496,17
6 Nawangan 488.725,92 9.111.109,16
7 Bend. Wonogiri 491.527,84 9.133.817,02
Sumber : BBWSBS, 2021

Untuk merubah data hujan menjadi hujan wilayah digunakan metode poligon Thiessen.
Pengaruh masing-masing stasiun hujan diperoleh melalui proses Sistem Informasi Geografis
(SIG). Poligon Thiessen pada DTA Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Gambar 5.4.
62

Gambar 5.4 Polygon Thiessen DTA Waduk Wonogiri

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui luas pengaruh stasiun hujan terbesar adalah
Stasiun Hujan Jatisrono dengan luas pengaruh sebesar 450,73 km2 atau sebesar 33,98% dari
keseluruhan luas DTA sedangkan stasiun hujan dengan luas pengaruh terkecil adalah Stasiun
Hujan Song Puteri dengan luas 76,05 km2 atau 5,73% dari keseluruhan luas DTA Waduk
Wonogiri. Luas pengaruh masing-masing stasiun hujan pada DTA Waduk Wonogiri dapat
dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Luas pengaruh masing-masing stasiun hujan

Stasiun Area Bobot


No.
Hujan (km2) (%)

1 Nawangan 80,18 6,05


2 B. Wonogiri 189,61 14,30
3 Pracimantoro 82,81 6,24
4 Parangjoho 119,15 8,98
5 Giriwoyo 327,65 24,71
6 Song putri 76,05 5,73
7 Jatisrono 450,73 33,99
Jumlah 1326,19 100,00
Sumber : Hasil perhitungan

Setelah diperoleh luas pengaruh masing-masing stasiun hujan pada DTA Waduk
Wonogiri, langkah berikutnya adalah menghitung bobot pengaruh masing-masing stasiun
63

hujan pada tiap subbasin yang ada pada DTA Waduk Wonogiri. Bobot stasiun hujan pada
masing-masing subbasin diperoleh dari perbandingan luas pengaruh stasiun hujan pada
subbasin tersebut terhadap luas DTA. Nilai pengaruh stasiun hujan pada tiap subbasin
menjadi masukan untuk meteorologic model pada HEC-HMS menggunakan metode gage
weight. Bobot stasiun hujan pada tiap subbasin dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Bobot stasiun hujan pada tiap subbasin
Stasiun Hujan Luas Area
Kode Sub DAS
Berpengaruh km 2
Bobot (%)
Bd Wonogiri 50,67 0,0382
WT-01 Keduang
Jatisrono 11,66 0,0088
Bd Wonogiri 12,38 0,0093
WT-02 Keduang
Jatisrono 71,43 0,0539
WT-03 Keduang Jatisrono 273,52 0,2062
Bd Wonogiri 61,37 0,0463
Parangjoho 16,56 0,0125
WU-01 Tirtomoyo Giriwoyo 97,67 0,0736
Song Putri 0,00 0,0000
Jatisrono 94,12 0,0710
Parangjoho 1,22 0,0009
WU-02 Temon Giriwoyo 62,12 0,0468
Song Putri 0,84 0,0006
Bengawan Nawangan 26,70 0,0201
WU-03
Solo Hulu Giriwoyo 166,19 0,1253
Nawangan 51,51 0,0388
WU-04 Alang Pracimantoro 82,81 0,0624
Song Putri 50,95 0,0384
Nawangan 1,97 0,0015
Parangjoho 60,78 0,0458
WU-05 Ngunggahan
Giriwoyo 1,67 0,0013
Song Putri 24,25 0,0183
Bd Wonogiri 15,85 0,0119
WU-06 Wuryantoro
Parangjoho 36,92 0,0278
Bd Wonogiri 49,35 0,0372
WU-07 Sendang
Parangjoho 3,67 0,0028
Jumlah 1326,19 1,00
Sumber : Hasil perhitungan

5.3 Pemodelan HEC-HMS

Data debit inflow atau aliran yang masuk ke dalam waduk sangat penting dalam
analisis operasi waduk karena data tersebut digunakan sebagai data masukan dalam simulasi
tampungan waduk. Debit inflow didapatkan dari pos duga air pada anak-anak sungai yang
64

masuk ke dalam waduk atau melalui model rainfall-run off. Karena keterbatasan data
pencatatan pos duga air yang ada pada DTA Waduk Wonogiri, maka digunakan model
rainfall-run off menggunakan bantuan software HEC-HMS.

5.3.1 Komponen HEC-HMS

Komponen model yang dipergunakan dalam pemodelan menggunakan HEC-HMS


terdiri dari basin model, meteorologic model, control specification, time series data, dan
terrain.

a. Model meteorologi (Meteorologic model)


Model meteorologi pada penelitian ini menggunakan metode gage weight yang berisi
masukan data evapotranspirasi bulanan serta curah hujan wilayah. Bobot stasiun hujan
pada masing-masing subbasin diperoleh berdasarkan persentase pengaruh tiap stasiun
hujan pada masing-masing subbasin (Tabel 5.4). Data masukan metode gage weight
pada HEC-HMS dapat dilihat pada Gambar 5.5.

Gambar 5.5 Data masukan metode gage weight pada HEC-HMS

Evapotranspirasi dihitung dengan Metode Thornwhaite berdasarkan parameter suhu


rerata bulanan selama 10 tahun dari tahun 2010 hingga tahun 2020 pada lokasi
Bendungan Wonogiri. Dalam metode thornwaite juga dibutuhkan lokasi lintang untuk
mencari faktor koreksi tiap bulan. Bendungan Wonogiri terletak pada 7,839251 lintang
selatan.
65

Suhu rerata bulanan tertinggi terjadi pada Bulan November tahun 2019 sebesar 27 0C,
sedangkan suhu rerata terendah terjadi pada Bulan Juli tahun 2012 sebesar 23,78 0C.
Suhu rerata bulanan tahun 2010 hingga tahun 2020 dapat dilihat pada Gambar 5.6.

28 27.61

27
Suhu (oC)

26

25

24
23.78
23
Sep

Sep

Sep

Sep

Sep

Sep

Sep

Sep

Sep

Sep

Sep
Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei
Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

Jan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun

Gambar 5.6 Suhu rerata bulanan tahun 2010 hingga tahun 2020

Rerata evapotransiprasi potensial (average Et0) dihitung berdasarkan nilai rata-rata


evapotranspirasi yang terjadi pada masing-masing bulan mulai dari tahun 2010 hingga
tahun 2020. Nilai rerata evapotransiprasi potensial terbesar terjadi pada Bulan Oktober
sebesar 140,85 mm/bulan, sedangkan nilai rerata evapotransiprasi potensial terkecil
terjadi pada Bulan Juli sebesar 105,10 mm/bulan. Hasil perhitungan evapotranspirasi
dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5 Hasil perhitungan evapotranspirasi


Tahun Avg Eto
Bulan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 (mm/bulan)

Jan 136,2 130,0 130,6 131,7 125,5 128,5 156,4 134,7 133,6 145,3 150,9 136,66
Feb 117,5 106,9 113,5 117,7 108,8 110,3 119,6 107,4 106,3 118,6 124,4 113,73
Mar 148,4 127,4 126,9 138,7 144,6 134,9 154,5 137,9 137,1 134,3 148,6 139,40
Apr 133,3 118,6 122,8 130,6 132,6 126,8 142,4 127,2 135,0 134,8 142,1 131,49
Mei 139,0 123,9 122,3 134,6 142,9 122,7 147,2 126,4 126,7 125,4 141,2 132,03
Jun 117,6 96,5 97,3 119,4 119,0 101,4 123,0 110,4 107,5 95,2 115,1 109,31
Jul 116,1 97,8 94,5 110,1 107,8 102,4 127,3 102,2 97,3 99,8 105,6 105,55
Ags 118,5 102,9 106,4 101,8 107,4 112,8 123,7 111,5 111,5 110,5 114,4 111,04
Sep 119,0 105,5 117,6 100,0 106,4 116,2 123,2 120,6 123,1 113,9 120,5 115,10
Okt 130,6 137,9 142,0 137,3 147,1 156,1 135,7 132,5 147,8 147,2 135,3 140,85
Nov 132,0 130,0 138,2 131,2 139,9 148,2 130,4 128,8 135,7 156,5 136,4 137,04
Des 128,6 140,3 138,0 131,2 135,1 147,5 131,6 135,3 136,8 163,8 130,6 138,07
Sumber : Hasil Perhitungan
66

b. Kontrol Spesifikasi (Control Specifications)


Komponen kontrol spesifikasi berisi waktu simulasi dan waktu interval. Simulasi
dilakukan selama 7 tahun sesuai dengan data hujan harian yang tersedia, yaitu pada
tahun 2014 hingga tahun 2020 dan waktu interval 1 hari. Awal simulai dimulai tanggal
31 Desember 2013 dan berakhir pada 31 Desember 2020. Komponen control
specifications pada model HEC-HMS dapat dilihat pada Gambar 5.7.

Gambar 5.7 Komponen control specification


c. Time Series Data
Pada komponen ini dimasukkan data curah hujan harian (precipitation gage) dan debit
observasi (discharge gages). Data hujan yang digunakan berasal dari pencatatan harian
pada 7 stasiun hujan milik BBWSBS dari tahun 2014 hingga tahun 2020. Sedangkan
data debit observasi menggunakan pencatatan debit harian pada Pos Duga Air
Ngadipiro milik BBWSBS dan debit inflow 2 mingguan yang diperoleh dari PJT-1
dengan tahun yang sama. Komponen time series data dapat dilihat pada Gambar 5.8.

Gambar 5.8 Komponen time series data


67

5.3.2 Parameter Model HEC-HMS


Dalam Model HEC-HMS perlu ditentukan parameter-parameter yang terdapat dalam
elemen sub-basin dan reach. Parameter model yang dipergunakan dalam pemodelan HEC-
HMS dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6 Parameter model HEC-HMS


Parameter Metode
Canopy Simple canopy
Surface Simple surface
Loss Deficit and constant
Transform SCS unit hydrograph
Baseflow Linear reservoir
Routing Muskingum
5.3.3 Parameter Canopy
Perhitungan parameter canopy menggunakan metode simple canopy. Dalam
penggunaan metode simple canopy diperlukan isian parameter berupa initial storage,
maximum storage, crop coefficient, dan evapotranspiration. Nilai initial storage bernilai 0
(nol) karena diasumsikan awal simulasi merupakan musim kering sehingga kapasitas canopy
masih kosong, sedangkan evapotranspiration diasumsikan terjadi pada musim kering (only
dry periode) dan crop coefficient menggunakan nilai 1. Perhitungan nilai maximum storage
diperoleh dari perkalian kapasitas kanopi berdasarkan jenis vegetasi (Tabel 2.1) dengan
bobot luas masing-masing tutupan lahan pada subbasin. Hasil perhitungan kapasitas
tampungan maksimum metode simple canopy dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Perhitungan kapasitas tampungan maksimum metode simple canopy


Kapasitas
No. Subbasin
Kanopi (mm)
1 WT-01 1,33
2 WT-02 1,33
3 WT-03 1,26
4 WU-01 1,07
5 WU-02 1,16
6 WU-03 1,22
7 WU-04 0,96
8 WU-05 1,04
9 WU-06 0,86
10 WU-07 1,04
Sumber : Hasil Perhitungan

Nilai kapasitas kanopi tertinggi terdapat pada subbasin WT-01 dan WT-02 dengan
nilai sebesar 1,33 mm. Subbasin WT-01 dan WT-02 merupakan bagian dari Sub DAS
68

Keduang. Tingginya kapasitas kanopi terjadi karena sebagian besar tutupan lahan pada
subbasin tersebut berupa hutan, kebun, dan ladang. Masukan data parameter canopy dapat
dilihat pada Gambar 5.9.

Gambar 5.9 Nilai parameter canopy


5.3.4 Parameter Surface

Metode yang dipergunakan untuk perhitungan parameter surface adalah metode


simple surface. Data masukan yang dibutuhkan dalam metode ini berupa initial storage dan
maximum storage. Nilai initial storage diasumsikan 0, sedangkan nilai maximum storage
diperoleh dari nilai kapasitas tampungan berdasarkan kemiringan lahan (Tabel 2.2).
Kemiringan lahan pada DTA Waduk Wonogiri diperoleh dari hasil pengolahan peta DEM
menggunakan bantuan software SIG dengan membagi kemiringan lahan menjadi 3 kategori,
yaitu datar (kemiringan kurang dari 5%), sedang (kemiringan antara 5% hingga 30%) dan
curam (kemiringan lebih dari 30%). Nilai maximum storage diperoleh dari perkalian antara
nilai kapasitas tampungan tiap kategori pada masing-masing subbasin dengan bobot luas tiap
kategori kemiringan lahan pada masing-masing subbasin. Hasil perhitungan maximum
storage pada masing-masing subbasin dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Hasil perhitungan maximum storage pada masing-masing subbasin


Kemiringan Lahan Subbasin
Slope WT WT WT WU WU WU WU WU WU WU
Deskripsi 01 02 03 01 02 03 04 05 06 07
(%)
0-5% Datar 25,26 12,50 16,14 14,86 21,89 11,57 24,27 22,51 18,66 25.63
5 - 30 % Sedang 6,37 8,67 8,24 8,59 7,08 9,53 6,57 6,93 7,95 6.14
> 30 % Curam 0,00 0,07 0,03 0,03 0,01 0,02 0,00 0,01 0,01 0.01
Jumlah 31.63 21,24 24,42 23,48 28,99 21,12 30,84 29,45 26,61 31,78
Sumber : Hasil Perhitungan
69

Nilai maximum storage terbesar terdapat pada subbasin WU-7 (Sub DAS Sendang)
dengan nilai sebesar 31,78 mm dan subbasin dengan nilai maximum storage terkecil adalah
subbasin WU-03 (Sub DAS Bengawan Solo Hulu) sebesar 21,12 mm. Semakin kecil nilai
maksimum storage menandakan bahwa topografi pada wilayah tersebut semakin curam,
begitu juga sebaliknya. Nilai masukan dalam parameter surface dapat dilihat pada Gambar
5.10.

Gambar 5.10 Nilai parameter surface

5.3.5 Parameter Loss

Untuk perhitungan parameter loss menggunakan metode deficit and constant. Dalam
penggunaan metode deficit and constant membutuhkan data masukan berupa initial deficit,
maximum storage, constant rate, dan impervious. Data utama yang dibutuhkan dalam
perhitungan maximum storage, dan constant rate adalah peta jenis tanah pada DTA Waduk
Wonogiri. Untuk perhitungan nilai kekedapan air (impervious) menggunakan peta tutupan
lahan, sedangkan nilai untuk initial deficit diasumsikan sebesar 0.
Jenis tanah pada penelitian ini diperoleh dari peta jenis tanah berdasarkan DSMW,
dimana DTA Waduk Wonogiri terdiri dari 6 jenis tanah (unit symbol) dan masing masing
jenis tanah terdiri dari komposisi tanah dominan dan beberapa tanah terkait beserta
persentase komposisi tanah. Masing-masing komposisi tanah terdiri dari persentase
kandungan lanau (silt), lempung (clay), dan pasir (sand). Komposisi lapisan pada masing-
masing jenis tanah DTA Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 5.9.
70

Tabel 5.9 Komposisi lapisan pada masing-masing jenis tanah

Soil Mapping Dominant Terkait ke-1 Terkait ke-2 Terkait ke-3


No.
Unit Symbol Tanah % Tanah % Tanah % Tanah %
1 Vp63-3ab Vp 60 Lv 30 Je 10
2 Lv5-3b Lv 80 Th 10 Tv 10
3 Tm23-2c Tm 50 Tv 30 I 10 Re 10
4 To25-2b To 60 Lv 30 Je 10
5 I-Lc-3b I 50 Lc 50
6 I-E-3bc I 50 E 50
Sumber : DSMW, 2003

Untuk memperoleh nilai maximum storage dan constant rate memerlukan data tekstur
tanah. Tekstur tanah diperoleh dari persentase kandungan silt, clay dan sand pada masing-
masing jenis tanah untuk kemudian dikelompokkan berdasarkan Hidrologic Soil Group
(HSG) menggunakan segitiga tekstur tanah USDA (Gambar 5.11).

Gambar 5.11 Segitiga tekstur tanah USDA


(https://www.nrcs.usda.gov)

Masing-masing unit symbol pada data tanah berdasarkan DSMW memiliki 2 lapisan,
yaitu lapisan atas (top soil) setebal 30 cm dan lapisan bawah (sub soil) setebal 70 cm.
Masing-masing lapisan tanah memiliki persentase kandungan silt, clay dan sand untuk
kemudian diperoleh tekstur tanah berdasarkan HSG. Tekstur tanah pada masing-masing unit
symbol pada DTA Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 5.10.
71

Tabel 5.10 Tekstur masing-masing unit symbol

Unit Komposisi Top Soil (0-30 cm) Sub Soil (30 - 70 cm) Tekstur
Symbol Tanah % Sand Silt Clay Sand Silt Clay Top Soil Sub Soil
Vp 60 25,1 12,2 62,7 22,8 11 66,1 Clay Clay
Vp63-3ab Lv 30 26,1 27,3 46,7 26,8 22,5 50,9 Clay Clay
Je 10 70,8 12,8 16,5 67 14,1 18,9 Silt Loam Silt Loam
Lv 80 26,1 27,3 46,7 26,8 22,5 50,9 Clay Clay
Lv5-3b Th 10 41 41,3 17,7 42,6 41 16,4 Loam Loam
Tv 10 64,5 26,2 9,3 67 26,3 6,7 Silt Loam Silt Loam
Tm 50 31,2 39,6 29,2 27,5 42,8 30 Clay Loam Clay Loam
Tv 30 64,5 26,2 9,3 67 26,3 6,7 Silt Loam Silt Loam
Tm23-2c
I 10 58,9 16,2 24,9 56,00 17,00 27,00 Sandy C L Sandy C L
Re 10 68,3 15,1 16,6 71,6 15,2 13,2 Silt Loam Silt Loam
To 60 38,2 36,6 25,2 41,6 35 23,5 Loam Loam
To25-2b Lv 30 26,1 27,3 46,7 26,8 22,5 50,9 Clay Clay
Je 10 70,8 12,8 16,5 67 14,1 18,9 Silt Loam Silt Loam
I 50 58,9 16,2 24,9 56,00 17,00 27,00 Sandy C L Sandy C L
I-Lc-3b
Lc 50 64,3 12,2 23,5 59 11,2 29,8 Sandy C L Sandy C L
I 50 58,9 16,2 24,9 56,00 17,00 27,00 Sandy C L Sandy C L
I-E-3bc
E 50 48,5 30,8 20,7 45 32 23 Loam Loam
Sumber : Hasil perhitungan

Setelah didapatkan tekstur tanah untuk masing-masing unit symbol (termasuk tanah
dominan dan tanah terkait), kemudian memasukkan nilai effective porosity, wilting point,
dan saturated hydroulic conductivity berdasarkan tekstur tanah pada Tabel 2.3. Perhitungan
nilai effective porosity, wilting point, dan saturated hydroulic conductivity pada masing-
masing komposisi tanah unit symbol dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5.11 Perhitungan nilai effective porosity, wilting point, dan saturated hydroulic
conductivity pada masing-masing komposisi tanah unit symbol
Sat. Hydraulic
Soil Eff.Porosity Wilting Point
Komposisi Tekstur Conductivity
Mapping (in3/in3) (in3/in3)
(in/hr)
Unit
Top Sub Top Sub Top Sub Top Sub
Symbol Tanah %
Soil Soil Soil Soil Soil Soil Soil Soil
Vp 60 C C 0,234 0,234 0,162 0,162 0,006 0,006
Vp63-3ab Lv 30 C C 0,117 0,117 0,081 0,081 0,003 0,003
Je 10 SL SL 0,041 0,041 0,01 0,01 0,04 0,04

Jumlah 0,392 0,392 0,253 0,253 0,049 0,049


72

Tabel 5.11 Perhitungan nilai effective porosity, wilting point, dan saturated hydroulic
conductivity pada masing-masing komposisi tanah unit symbol (lanjutan)
Sat. Hydraulic
Soil Eff.Porosity Wilting Point
Komposisi Tekstur Conductivity
Mapping (in3/in3) (in3/in3)
(in/hr)
Unit
Top Sub Top Sub Top Sub Top Sub
Symbol Tanah %
Soil Soil Soil Soil Soil Soil Soil Soil
Lv 80 C C 0,312 0,312 0,216 0,216 0,008 0,008
Lv5-3b Th 10 L L 0,043 0,043 0,012 0,012 0,01 0,01
Tv 10 SL SL 0,041 0,041 0,01 0,01 0,04 0,04

Jumlah 0,396 0,396 0,238 0,238 0,058 0,058


Tm 50 CL CL 0,155 0,155 0,1 0,1 0,02 0,02
Tv 30 SL SL 0,123 0,123 0,03 0,03 0,12 0,12
Tm23-2c SC SC
I 10 0,033 0,033 0,015 0,015 0,006 0,006
L L
Re 10 SL SL 0,041 0,041 0,01 0,01 0,04 0,04

Jumlah 0,352 0,352 0,155 0,155 0,186 0,186


To 60 L L 0,258 0,258 0,072 0,072 0,06 0,06
To25-2b Lv 30 C C 0,117 0,117 0,081 0,081 0,003 0,003
Je 10 SL SL 0,041 0,041 0,01 0,01 0,04 0,04

Jumlah 0,416 0,416 0,163 0,163 0,103 0,103


SC SC
I 50 0,165 0,165 0,075 0,075 0,03 0,03
L L
I-Lc-3b
SC SC
Lc 50 0,165 0,165 0,075 0,075 0,03 0,03
L L
Jumlah 0,33 0,33 0,15 0,15 0,06 0,06
SC SC
I 50 0,165 0,165 0,075 0,075 0,03 0,03
I-E-3bc L L
E 50 L L 0,215 0,215 0,06 0,06 0,05 0,05

Jumlah 0,38 0,38 0,135 0,135 0,08 0,08


Sumber : Hasil Perhitungan

Nilai effective porosity diperoleh dari rerata antara lapisan tanah atas dan lapisan tanah
bawah, demikian juga dengan nilai wilting point. Setelah diperoleh nilai rerata effective
porosity, wilting point, dan saturated hydraulic conductivity untuk masing-masing unit
simbol tanah, kemudian dapat diperoleh nilai maximum storage dan constant rate untuk
masing-masing unit simbol tanah. Perhitungan maximum storage menggunakan Persamaan
2.2 dan untuk perhitungan constant rate menggunakan Persamaan 2.3. Nilai maximum
storage dan constant rate pada masing-masing jenis tanah dapat dilihat pada Tabel 5.12.
73

Tabel 5.12 Nilai maximum storage dan constant rate pada masing-masing jenis tanah
Effective Porosity (in3/in3) Wilting Point (in3/in3) Sat.
Soil Max. Constant
Hydraulic
Mapping Top Sub Top Sub Storage Rate
Rerata Rerata Conductivity
Unit Symbol Soil Soil Soil Soil (mm) (mm/jam)
(in/hr)
Vp63-3ab 0,392 0,392 0,392 0,253 0,253 0,253 0,049 139,00 1,24

Lv5-3b 0,396 0,396 0,396 0,238 0,238 0,238 0,058 158,00 1,47

Tm23-2c 0,352 0,352 0,352 0,155 0,155 0,155 0,186 197,00 4,72

To25-2b 0,416 0,416 0,416 0,163 0,163 0,163 0,103 253,00 2,62

I-Lc-3b 0,33 0,33 0,33 0,15 0,15 0,15 0,060 180,00 1,52

I-E-3bc 0,38 0,38 0,38 0,135 0,135 0,135 0,080 245,00 2,03
Sumber : Hasil Perhitungan

Nilai Impervious pada masing-masing subbasin diperoleh dari hasil perkalian antara
nilai persentase kedap air berdasarkan tutupan lahan (Tabel 2.4) dengan bobot luas daerah
tutupan lahan. Nilai maximum storage, constant rate dan imperviouse pada masing-masing
subbasin dapat dilihat pada Tabel 5.13.

Tabel 5.13 Nilai maximum storage dan constant rate pada masing-masing subbasin
Impervious Max Storage Constant Rate
Subbasin
(%) (mm) (mm/jam)
WT-01 11,72 160,64 1,51
WT-02 7,68 187,55 2,17
WT-03 7,01 197,34 2,06
WU-01 14,59 169,12 1,45
WU-02 10,60 171,45 1,47
WU-03 5,35 168,41 1,45
WU-04 8,04 195,59 1,66
WU-05 15,31 182,34 1,56
WU-06 12,05 157,66 1,37
WU-07 35,17 140,03 1,26
Sumber : Hasil Perhitungan

5.3.6 Parameter Transform

Metode SCS Unit Hydrograph membutuhkan data masukan Lag yang dihitung
menggunakan pada Persamaan 2.4, sedangkan perhitungan time consentration (tc)
menggunakan rumus Johnstone and Cross pada Persamaan 2.5. Nilai longest flowpath dan
basin slope pada masing - masing subbasin diperoleh dari karakteristik subbasin hasil
delineasi menggunakan HEC-HMS. Hasil perhitungan time consentration dan lag dapat
74

dilihat pada Tabel 5.14, sedangkan nilai parameter transform yang digunakan dalam model
HEC-HMS dapat dilihat pada Gambar 5.12.

Tabel 5.14 Perhitungan time consentration dan lag

Area Longest Flowpath Basin Slope


Subbasin Tc (mnt) Lag (mnt)
(km2) (km) (mi) m/m ft/mi
WT-01 62,33 25,50 15,85 0,11 586,77 49,30 29,58
WT-02 83,81 33,61 20,88 0,23 1210,39 39,41 23,64
WT-03 273,52 35,65 22,15 0,18 970,57 45,32 27,19
WU-01 269,72 52,24 32,46 0,22 1135,94 50,71 30,43
WU-02 64,18 25,63 15,93 0,15 816,76 41,89 25,13
WU-03 192,89 33,79 21,00 0,22 1135,62 40,79 24,47
WU-04 185,27 32,11 19,95 0,13 695,59 50,81 30,49
WU-05 88,68 21,13 13,13 0,15 768,40 39,22 23,53
WU-06 52,77 20,39 12,67 0,15 789,25 38,01 22,81
WU-07 53,02 17,51 10,88 0,13 692,68 37,60 22,56
Sumber : Hasil Perhitungan

Gambar 5.12 Nilai parameter transform


5.3.7 Parameter Baseflow

Dalam perhitungan parameter baseflow menggunakan metode linear reservoir. Isian


parameter yang dibutuhkan untuk metode linear reservoir adalah number of layers, initial
discharge, initial type, GW initial, GW fraction, GW coefficient dan GW steps. Model
diasumsikan memiliki 1 layer, sehingga isian untuk number of layers dipilih 1 dan GW
fraction sebesar 0,3 yang diperoleh dari lapisan tanah atas setebal 30 cm berdasarkan
75

DSMW. Initial type dipilih discharge per area yang menunjukkan initial GW dipengaruhi
oleh luasan subbasin dan nilai awal GW initial digunakan 0.

Nilai GW 1 coefficient mengacu pada (Moe, 2020) dalam HMS Calibration Strategies
dengan memasukkan nilai awal pada GW 1 coefficient sebesar 3 kali time consentration (Tc)
yang nantinya akan dikalibrasi apabila kinerja model belum memenuhi kriteria memuaskan.
Nilai parameter baseflow yang digunakan dalam model HEC-HMS dapat dilihat pada Tabel
5.15.
Tabel 5.15 Nilai parameter baseflow
GW 1 Coef
Tc (jam)
No. Subbasin
(mnt)
(3xTc)
1 WT-01 49.30 2.47
2 WT-02 39.41 1.97
3 WT-03 45.32 2.27
4 WU-01 50.71 2.54
5 WU-02 41.89 2.09
6 WU-03 40.79 2.04
7 WU-04 50.81 2.54
8 WU-05 39.22 1.96
9 WU-06 38.01 1.90
10 WU-07 37.60 1.88
Sumber : Hasil perhitungan

5.3.8 Parameter Routing

Dalam parameter routing menggunakan metode muskingum memerlukan masukan


data muskingum K dan X. Perhitungan Muskingum K diperoleh menggunakan Persamaan
2.10, sedangkan Muskingum X dicoba dengan nilai 0,25 yang nantinya akan dilakukan
kalibrasi (Moe, 2020). Hasil perhitungan metode Muskingum dapat dilihat pada Tabel 5.16
dan nilai parameter routing yang digunakan dalam model HEC-HMS dapat dilihat pada
Gambar 5.13.

Tabel 5.16 Hasil perhitungan muskingum


Length Slope Muskingum K
No. Reach
m mil m/m ft/mil (jam)
1 K-01 9,84 0,0061 0,00058 3,06 3,49
2 K-02 4,31 0,0027 0,00427 22,55 0,56
3 K-03 8,11 0,0050 0,00350 18,48 1,17
4 W-01 6,33 0,0039 0,00047 2,48 2,50
5 W-02 5,96 0,0037 0,00002 0,11 11,39
6 W-03 6,38 0,0040 0,00001 0,05 17,25
Sumber : Hasil Perhitungan
76

Gambar 5.13 Nilai parameter routing


5.3.9 Hasil Pemodelan HEC-HMS

Setelah memasukkan semua data parameter yang digunakan, kemudian dilakukan


simulation run untuk mensimulasikan proses hujan menjadi debit (rainfall-run off) untuk
menghasilkan inflow. Simulasi dilakukan selama 7 tahun mulai tanggal 31 Desember 2013
hingga 31 Desember 2020. Terdapat 2 titik observasi, yaitu pada PDA Ngadipiro yang
berada di Sungai Keduang dan Waduk Wonogiri.
A. Pos Duga Air Ngadipiro (Sungai Keduang)
Pencatatan inflow harian pada PDA Ngadipiro diperoleh dari BBWSBS dari tahun
2014 hingga tahun 2020 untuk kemudian dibandingkan dengan inflow hasil model
HEC-HMS pada periode yang sama. Inflow harian hasil simulasi HEC-HMS dirubah
menjadi inflow rerata setengah bulanan menyesuaiakan pola operasi Waduk Wonogiri
untuk kemudian dibandingkan dengan inflow observasi pada PDA Ngadipiro.
Perbandingan inflow total setengah bulanan tahun 2014 hingga tahun 2020 pada titik
observasi PDA Ngadipiro dapat dilihat pada Gambar 5.14

1000
948.5
Inflow Total Setengah Bulanan

MODEL
OBSERVASI
800

600 626.85
(m3/detik)

400

200

0
Apr
Jul

Apr
Jul

Apr
Jul

Apr
Jul

Apr
Jul

Apr
Jul

Apr
Jul
Oct

Oct

Oct

Oct

Oct

Oct

Oct
Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Tahun

Gambar 5.14 perbandingan inflow total setengah bulanan pada PDA Ngadipiro
77

Inflow hasil model HEC-HMS memiliki kemiripan dengan inflow observasi pada
PDA Ngadipiro. Debit inflow puncak pada kedua inflow terjadi pada periode yang
sama, yaitu pada bulan November periode ke II tahun 2017. Debit puncak hasil model
sebesar 948,5 m3/detik, lebih besar dari debit observasi sebesar 626,85 m 3/detik.
Inflow total setengah bulanan hasil pemodelan HEC-HMS dan observasi pada titik
observasi Ngadipiro dapat dilihat pada Lampiran A-1.

B. Waduk Wonogiri
Data debit observasi pada titik observasi Waduk Wonogiri berupa pencatatan inflow
2 mingguan dari tahun 2014 hingga tahun 2020 yang diperoleh dari PJT-1. Inflow
setengah bulanan hasil model HEC-HMS memiliki kemiripan dengan inflow
observasi pada titik observasi Waduk Wonogiri. Perbandingan inflow total setengah
bulanan tahun 2014 hingga tahun 2020 pada titik observasi Waduk Wonogiri dapat
dilihat pada Gambar 5.15.

6000
MODEL
OBSERVASI
Inflow Total Setengah Bulanan

5000 4975.4

4000 3861.75
(m3/detik)

3000

2000

1000

0
Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

Jan

Jan
Oct

Oct

Oct

Oct

Oct

Oct

Oct
Apr

Apr

Apr

Apr

Apr

Apr

Apr
Jul

Jul

Jul

Jul

Jul

Jul

Jul

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Tahun

Gambar 5.15 Perbandingan inflow total setengah bulanan pada Waduk Wonogiri
Inflow puncak pada inflow model maupun inflow observasi terjadi pada periode yang
sama, yaitu pada periode November II tahun 2017. Debit puncak hasil model pada
titik observasi Waduk Wonogiri adalah sebesar 4.975 m3/detik dan debit observasi
sebesar 3.861 m3/detik. Inflow total setengah bulanan hasil pemodelan HEC-HMS
dan observasi pada titik observasi Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Lampiran A-
2.
78

5.3.10 Evaluasi Kinerja Model HEC-HMS

Penilaian kinerja model dilakukan untuk mengetahui apakah suatu model dapat
digunakan atau tidak dengan cara membandingkan hasil model dengan data observasi yang
ada. Kinerja dari model dinilai berdasarkan parameter statistik, yaitu koefisien korelasi, NSE
dan PBIAS. Koefisien deterministik dihitung menggunakan Persamaan 2.11, dan untuk
perhitungan parameter NSE menggunakan Persamaan 2.12, sedangkan perhitungan
parameter PBIAS menggunakan Persamaan 2.13. Grafik sebaran pada titik observasi dapat
dilihat pada Gambar 5.16.

1000 6000
R² = 0.7926 R² = 0.8034
800

Debit Observasi
Debit Observasi

4500

(m3/detik)
(m3/detik)

600
3000
400
1500
200

0 0
0 200 400 600 800 1000 0 1500 3000 4500 6000
Debit Model (m3/detik) Debit Model (m3/detik)

a. Titik observasi Ngadipiro b. Titik observasi Waduk Wonogiri

Gambar 5.16 Grafik sebaran pada titik observasi

Berdasarkan grafik sebaran pada titik observasi PDA Ngadipiro (Gambar 5.16a)
terlihat bahwa debit tersebar secara merata dan mengelompok dalam bentuk linier yang jelas.
Hal ini menunjukkan bahwa debit hasil model memiliki hubungan derajat korelasi yang kuat
dengan debit observasi dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,7926, sehingga model
masuk dalam kategori bagus. Demikian juga grafik sebaran pada titik observasi Waduk
Wonogiri (Gambar 5.16b) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,8034. Untuk parameter
uji statistik NSE dan PBIAS pada masing-masing titik observasi juga telah memenuhi
kriteria. Kinerja model pada masing-masing titik observasi dapat dilihat pada Tabel 5.17.

Tabel 5.17 Kinerja model pada masing-masing titik observasi

Parameter PDA Ngadipiro Waduk Wonogiri Ketentuan


Statistik Kinerja Keterangan Kinerja Keterangan (Moriasi et al,2015)

R2 0,793 Bagus 0,803 Bagus Min 0,6

NSE 0,721 Bagus 0,792 Bagus Min 0,5


PBIAS 8,721 % Bagus 0,122 % Sangat bagus Max 15%
Sumber : Hasil Perhitungan
79

Kinerja Model pada titik observasi PDA Ngadipiro telah memenuhi kriteria, baik itu
parameter koefisien korelasi, NSE, maupun PBIAS dengan kriteria bagus. Demikian juga
dengan kinerja model pada titik observasi pada Waduk Wonogiri dimana untuk parameter
koefisien korelasi dan NSE masuk dalam kategori bagus, sedangkan untuk parameter PBIAS
masuk dalam kategori sangat bagus. Hasil kinerja model sudah memenuhi kriteria parameter
statistik, sehingga tidak diperlukan kalibrasi dan dapat dipergunakan untuk analisis
selanjutnya

5.3.11 Inflow Hasil Model HEC-HMS

Debit inflow yang masuk ke Waduk Wonogiri dibedakan menjadi 2, yaitu inflow yang
berasal dari DAS Keduang dan inflow dari selain DAS Keduang. Inflow dari DAS Keduang
nantinya akan masuk ke Waduk Tampungan Sedimen terlebih dahulu sebelum masuk ke
Waduk Utama, sedangkan inflow yang berasal dari DAS selain Keduang langsung masuk ke
Waduk Utama. Hasil inflow dari model HEC-HMS berupa inflow harian, sehingga dirubah
terlebih dahulu dalam periode setengah bulanan mulai tahun 2014 hingga tahun 2020. Inflow
setengah bulanan pada Waduk Wonogiri dapat dilihat pada Gambar 5.17.

300
Waduk Tampungan Sedimen 255.71
Inflow Rerata Setengah

250
Bulanan (m3/detik)

Waduk Utama
200

150

100

50

0
2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

Tahun

Gambar 5.17 Inflow setengah bulanan hasil model HEC-HMS

Debit inflow setengah bulanan tertinggi terjadi pada Bulan November tahun 2017
dimana inflow setangah bulanan dari DAS Keduang sebesar 76 m 3/detik, sedangkan inflow
rerata setengah bulanan dari DAS selain Keduang sebesar 255,71 m 3/detik. Hal ini
dipengaruhi oleh besarnya curah hujan yang tercatat pada semua stasiun hujan tanggal 28
November 2017, dimana curah hujan pada semua stasiun hujan di tanggal tersebut melebihi
100 mm. Inflow setengah bulanan rerata tahunan pada Waduk Wonogiri dapat dilihat pada
Gambar 5.18.
80

100 92.05
80

Debit (m3/detik)
60 Waduk Tampungan Sedimen
Waduk Utama
40 25.40

20
0
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Periode

Gambar 5.18 Inflow setengah bulanan rerata tahunan waduk wonogiri

Debit inflow setengah bulanan rerata tahunan mengalami peningkatan ketika awal
musim hujan pada bulan September periode ke-II dan didapatkan inflow tertinggi terjadi
pada bulan Februari periode ke I yaitu sebesar 117,45 m 3/detik (inflow Waduk Utama dan
inflow Waduk Tampungan Sedimen) dan mulai berkurang hingga mencapai 1,45 m 3/detik
pada bulan Juli periode ke I.

5.3.12 Analisa Tahun Kering, Normal, dan Basah

Periode operasi pada Waduk Wonogiri menggunakan periode setengah bulanan yang
dimulai dari bulan November hingga bulan Oktober tahun berikutnya. Dengan demikian data
hasil HEC-HMS yang bisa digunakan adalah inflow dari tanggal 1 November 2014 hingga
31 Oktober tahun 2020 (6 tahun periode operasi). Berdasarkan data inflow hasil pemodelan
HEC-HMS selama 7 tahun dari tahun 2014 hingga tahun 2020 diketahui bahwa debit inflow
tahunan terkecil terjadi pada periode operasi tahun 2018-2019 dengan total inflow sebesar
699,78 m3/detik, sedangkan inflow waduk terbesar terjadi pada periode operasi tahun 2017-
2018 dengan total inflow sebesar 1.233,4 m3/detik. Penentuan tahun kering, normal, dan
basah dapat dilihat pada Tabel 5.18.

Tabel 5.18 Penentuan tahun kering, normal, dan basah

Inflow Waduk Probabilitas


No. Tahun Keterangan
WTS WU Total Tahun Inflow Prob.
1 2014-2015 242,72 778,35 1021,07 2018-2019 699,78 14,3% Kering
2 2015-2016 313,21 823,11 1136,32 2019-2020 897,52 28,6% Kering
3 2016-2017 232,40 842,19 1074,58 2014-2015 1021,07 42,9% Normal
4 2017-2018 261,35 972,05 1233,40 2016-2017 1074,58 57,1% Normal
5 2018-2019 171,71 528,06 699,78 2015-2016 1136,32 71,4% Basah
6 2019-2020 198,76 698,76 897,52 2017-2018 1233,40 85,7% Basah
Sumber : Hasil perhitungan
81

Berdasarkan hasil pengelompokan data debit inflow, tahun-tahun yang masuk


kelompok tahun kering yaitu periode operasi tahun 2018-2019 dan tahun 2019-2020. Untuk
kelompok tahun normal yaitu periode operasi tahun 2014-2015 dan tahun 2016-2017
sedangkan untuk kelompok tahun basah yaitu periode operasi tahun 2015-2016 dan tahun
2017-2018. Grafik inflow setengah bulanan rerata tahunan pada waduk tampungan sedimen
untuk Tahun Basah, Tahun Kering, dan Tahun Normal dapat dilihat pada Gambar 5.19,
sedangkan grafik inflow setengah bulanan rerata tahunan pada waduk utama untuk tahun
basah, kering, dan normal dapat dilihat pada Gambar 5.20.

60
50.49 45.04 Tahun Kering
50
38.62
Inflow (juta m3)

Tahun Normal
40 Tahun Basah
30
20
10
0
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 5.19 Grafik inflow setengah bulanan rerata tahunan pada Waduk Tampungan
Sedimen untuk Tahun Basah, Tahun Kering, dan Tahun Normal
Inflow rerata periode setengah bulanan tertinggi pada Waduk Tampungan Sedimen
untuk Tahun Kering terjadi pada bulan Maret periode ke II dengan 38,62 juta m 3, sedangkan
untuk Tahun Normal terjadi pada bulan Februari periode ke I dengan 45,04 juta m 3 dan pada
Tahun Basah terjadi pada bulan November periode ke II dengan 50,49 juta m 3.

200
188.35
175 168.67 159.03
Tahun Kering
Inflow (juta m3)

150 Tahun Normal


125 Tahun Basah

100
75
50
25
0
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 5.20 Grafik inflow setengah bulanan rerata tahunan pada Waduk Utama untuk
tahun Tahun Basah, Tahun Kering, dan Tahun Normal
82

Inflow rerata periode setengah bulanan tertinggi pada Waduk Utama untuk Tahun
Kering terjadi pada bulan Maret periode ke I dengan 188,35 juta m3, sedangkan untuk Tahun
Normal terjadi pada bulan Februari periode ke I dengan 159,03 juta m 3 dan pada Tahun
Basah terjadi pada bulan November periode ke II dengan 168,67 juta m 3.

5.4 Pembangkitan Data Debit

Pembangkitan data debit dilakukan karena data debit yang dimiliki kurang panjang
untuk dilakukan simulasi. Data debit yang dibangkitkan merupakan data debit setengah
bulanan hasil model HEC-HMS dari tahun 2014 hingga tahun 2020. Data debit dibangkitkan
selama 30 tahun dengan asumsi 10 tahun bangkitan awal tidak dipergunakan karena masih
terpengaruh oleh karakteristik data debit historis. Data debit bangkitan yang digunakan
adalah data debit 20 tahun berikutnya.

Data debit hasil bangkitan jika dibandingkan dengan data debit historis pada Waduk
Tampungan Sedimen dan Waduk Utama memiliki kemiripan karakteristik, baik untuk debit
rerata, simpangan baku, koefisien korelasi, maupun koefisien regresi, dengan demikian data
debit hasil bangkitan menggunakan metode Thomas-Fiering dapat digunakan pada analisis
berikutnya. Hasil perhitungan debit bangkitan pada Waduk Tampungan Sedimen dapat
dilihat pada Lampiran A-3, sedangkan hasil perhitungan debit bangkitan pada Waduk Utama
dapat dilihat pada Lampiran A-4. Perbandingan debit rerata, simpangan baku, koefisien
korelasi, maupun koefisien regresi dapat dilihat pada Gambar 5.21 hingga Gambar 5.24.

Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama


35 120

30 Historis
100
Debit Rerata (m3/detik)

Historis
Debit Rerata (m3/detik)

Bangkitan
25 Bangkitan
80
20
60
15
40
10
5 20

0 0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Periode Periode

Gambar 5.21 Perbandingan debit rerata


83

Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama


30 100
HISTORIS HISTORIS
25
80 BANGKITAN
BANGKITAN
Simpangan Baku

Simpangan Baku
20
60
15
40
10

5 20

0 0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Periode Periode

Gambar 5.22 Perbandingan simpangan baku

Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama


1.50 1.20

1.00 0.80
Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi 0.40


0.50
0.00
0.00 HISTORIS
HISTORIS -0.40 BANGKITAN
BANGKITAN
-0.50 -0.80
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Periode Periode

Gambar 5.23 Perbandingan koefisien korelasi

Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama


8.0 25
HISTORIS
6.0 BANGKITAN 20
HISTORIS
Koefisien Regresi

Koefisien Regresi

15 BANGKITAN
4.0
10
2.0
5
0.0
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
-2.0 -5
Periode Periode

Gambar 5.24 Perbandingan koefisien regresi

5.5 Kinerja Waduk Eksisting

Yang dimaksudkan dengan kinerja waduk eksisting adalah kinerja Waduk Wonogiri
sebelum adanya operasi penggelontoran sedimen pada Waduk Tampungan Sedimen. Data
84

yang digunakan berupa inflow dan outflow rerata 2 mingguan Waduk Wonogiri dari tahun
2011 hingga tahun 2020 yang diperoleh dari PJT-1. Kinerja waduk eksisting dilihat dari
keandalan, kelentingan, dan kerawanan sebagaimana dijelaskan pada Bab 2.5.1. Periode
operasi Waduk Wonogiri dimulai pada Bulan November hingga Bulan Oktober tahun
berikutnya, sehingga perlu penyesuaian mengikuti periode operasi Waduk Wonogiri. Data
pencatatan yang digunakan dimulai dari Bulan November tahun 2011 hingga Bulan Oktober
tahun 2020. Pada perhitungan kinerja waduk eksisting belum dilakukan flushing/ sluicing,
berbeda dengan kinerja waduk hasil optimasi dimana pada Waduk Tampungan Sedimen
terdapat periode flushing/sluicing. Debit inflow, outflow, dan kebutuhan air Waduk Wonogiri
tahun 2011 hingga 2020 dapat dilihat pada Gambar 5.26.

350
333.66 Inflow
300 Outflow
Kebutuhan air
250
Debit (juta m3)

200

150

100

50

0
2011
2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020
Tahun

Gambar 5.25 Debit inflow, outflow, dan kebutuhan air Waduk Wonogiri tahun 2011-2020
Inflow waduk yang besar terjadi pada Bulan November hingga Bulan Januari dimana
pada periode tersebut curah hujan tinggi. Inflow tertinggi yang tercatat masuk ke Waduk
Wonogiri dari tahun 2011 hingga tahun 2020 terjadi pada Bulan November II tahun 2017
sebesar 333,66 juta m3. Tercatat 3 (tiga) kali TMA Waduk Wonogiri berada dibawah elevasi
minimum (El.+127,0m) dengan elevasi muka air terendah Waduk Wonogiri terjadi pada
Bulan Desember periode ke I tahun 2019 dimana TMA Waduk Wonogiri mencapai elevasi
+124,76m. TMA tertinggi berada pada elevasi +136,99m pada Bulan April periode ke II
tahun 2020 dimana elevasi NHWL berada pada elevasi +136,0m. TMA pencatatan Waduk
Wonogiri oleh PJT-1 dapat dilihat pada Gambar 5.28.
85

138
136.99

136

134
Elevasi (m)

132

130

128

126
124.76
124
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Bulan
2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
2017-2018 2018-2019 2019-2020 LWL NHWL

Gambar 5.26 TMA pencatatan Waduk Wonogiri


Penentuan Tahun Kering, Tahun Basah dan Tahun Normal telah dijelaskan pada Bab
2.5 mengikuti periode operasi waduk eksisting yang dimulai pada Bulan November hingga
Bulan Oktober. Berdasarkan data pencatatan inflow dan outflow Waduk Wonogiri, terdapat
masing- masing 3 tahun untuk periode Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah.
Setelah ditentukan Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah berdasarkan data yang
ada, langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan kinerja waduk eksisting dimana
masing-masing Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah memiliki 72 periode operasi
(3 tahun). Penentuan Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah berdasarkan data
pencatatan dapat dilihat pada Tabel 5.19.

Tabel 5.19 Penentuan Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah berdasarkan data
pencatatan

Awal Tahun Inflow Prob. Keterangan


1 2018-2019 532,24 10,0% Tahun kering
2 2019-2020 652,62 20,0% Tahun kering
3 2013-2014 716,31 30,0% Tahun kering
4 2011-2012 832,45 40,0% Tahun normal
5 2014-2015 1.030,86 50,0% Tahun normal
6 2015-2016 1.098,62 60,0% Tahun normal
7 2012-2013 1.337,93 70,0% Tahun basah
8 2017-2018 1.376,71 80,0% Tahun basah
9 2016-2017 1.465,03 90,0% Tahun basah
Sumber : Hasil perhitungan
86

Terdapat perbedaan yang signifikan antara keandalan pada Tahun Kering dengan
Tahun Normal dan Tahun Basah. Kinerja keandalan waduk eksisting adalah 51,39% pada
Tahun Kering dengan 37 periode sukses, sedangkan pada Tahun Normal dan Tahun Basah
memiliki keandalan yang sama sebesar 77,78% dengan 56 periode sukses. Kinerja
kelentingan pada Tahun Kering sebesar 0,23 dengan Tgagal sebesar 4,38 yang menunjukkan
bahwa dari periode gagal kembali ke kondisi sukses memerlukan 4,38 periode. Sedangkan
kinerja kelentingan pada Tahun Normal sebesar 0,38 dan pada Tahun Basah sebesar 0,50.
Rerata deficit pada Tahun Kering memiliki nilai paling besar dengan 5,18 juta m 3, sedangkan
pada Tahun Normal dan Tahun Basah memiliki nilai yang tidak jauh berbeda yaitu 1,46 juta
m3 dan 1,07 juta m3. Perhitungan kinerja waduk eksisting dapat dilihat pada Tabel 5.20.

Tabel 5.20 Perhitungan kinerja waduk eksisting


Hasil Perhitungan
Kinerja Waduk Satuan Tahun Tahun Tahun
Kering Normal Basah
Keandalan
Banyaknya periode operasi Periode 72,00 72,00 72,00
Periode Sukses Periode 37,00 56,00 56,00
Periode Gagal (tidak 100%) Periode 35,00 16,00 16,00
Keandalan % 51,39 77,78 77,78
Kelentingan
Banyaknya trasnsisi gagal ke sukses Periode 8,00 6,00 8,00
T gagal Periode 4,38 2,67 2,00
Kelentingan (ɣ) 0,23 0,38 0,50
Kerawanan
Rata - rata deficit ratio % 1,90 0,83 0,50
Maksimum deficit ratio % 0,95 0,82 0,72
Maksimum defisit Juta m3 32,05 19,18 15,91
3
Rata - rata defisit Juta m 5,18 1,46 1,07
Sumber : Hasil perhitungan

5.6 Optimasi Operasi Waduk

Dalam pemodelan optimasi operasi waduk perlu ditinjau berdasarkan fungsi utama dari
waduk tersebut. Waduk Utama dan Waduk Tampungan Sedimen memiliki fungsi yang
berbeda (JICA,2016). Fungsi dari Waduk Utama adalah pengendalian banjir dan pemenuhan
kebutuhan air, sedangkan Waduk Tampungan Sedimen memiliki fungsi menampung
sedimen yang berasal dari Sungai Keduang, penggelontoran sedimen dan sluicing, suplai air
untuk Waduk Utama, dan pengendalian banjir melalui spillway baru.
87

5.6.1 Pemodelan Optimasi Operasi Waduk Wonogiri

Pemodelan optimasi menggunakan program dinamik CSUDP. Inflow yang digunakan


adalah inflow rerata setengah bulanan pada Tahun Kering, Tahun Normal dan Tahun Basah
dari hasil HEC-HMS. Debit dipisahkan menjadi 2 bagian (Gambar 3.10), yaitu debit yang
berasal dari Sungai Keduang yang nantinya akan masuk ke Waduk Tampungan Sedimen,
dan debit yang berasal dari anak sungai lainnya yang masuk ke Waduk Utama.
Dalam pemodelan optimasi menggunakan CSUDP perlu memasukkan script pada
function editor yang berisi C function state, C function object, dan C function readin. C
function state sebagai pernyataan fungsi transformasi keadaan dan kendala, sedangkan C
function object sebagai pernyataan fungsi tujuan, dan C function readin sebagai pernyataan
untuk membaca data masukan. Masukan C function dapat dilihat Lampiran B-1 hingga
Lampiran B-4.
Terdapat 2 (dua) skenario pemodelan optimasi dimana masing-masing skenario terdiri
dari 3 (tiga) model, yaitu Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah. Perbedaan antara
skenario 1 dan skenario 2 terletak pada periode pelaksanaan flushing/sluicing.
Flushing/sluicing pada skenario 1 dilakukan pada Bulan Februari dan Bulan Maret periode
pertama dan kedua (JICA, 2007) dimana pada bulan tersebut terdapat kelebihan inflow.
Sedangkan pada skenario 2, flushing/sluicing dilakukan pada Bulan Desember periode
pertama dan pada Bulan Maret periode pertama dan kedua (JICA 2016). Hasil dari optimasi
berupa rule curve pada Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah dimana elevasi
muka air dijadikan acuan dalam simulasi operasi waduk menggunakan debit bangkitan.
Perumusan model optimasi operasi waduk dapat dilihat pada Tabel 5.21.

Tabel 5.21 Perumusan model optimasi operasi waduk

No. Deskripsi Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama

Meminimalkan sedimen yang Meminimalkan selisisih kebutuhan air


1 Fungsi tujuan mengendap
𝑀𝑖𝑛 𝑍 = 𝐵𝑇 , − 𝐵𝑈 ,
𝑀𝑖𝑛 𝑍 = ∑ 𝑉𝑠𝑖 , − 𝑉𝑠𝑜 ,

𝑿𝟏,𝒊 = 𝑋 , +𝐼 , −𝑜 , −
𝑈 , − 𝑂𝐹 ,
Fungsi transformasi 𝑿𝟐,𝒊 = 𝑋 , +𝐼 , −𝑂 , +𝑂 , +
2
keadaan 𝑈 , −𝑈 , −𝐸 ,
Pada saat flushing/sluicing,
maka U1,i= 0, dan O1,i= 0
𝑚𝑖𝑛 𝑉𝑠𝑖 , − 𝑉𝑠𝑜 , + 𝑚𝑖𝑛 𝐵𝑇 , − 𝐵𝑈 , + 𝑚𝑖𝑛 𝐵𝑇 , −
3 Persamaan rekursif
𝑚𝑖𝑛 𝑉𝑠𝑖 , − 𝑉𝑠𝑜 , 𝐵𝑈 ,
88

Tabel 5.21 Perumusan model optimasi operasi waduk (lanjutan)


No. Deskripsi Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama
4 Fungsi kendala
Bulan Mei – Desember I
3 43,75 ≤ Si ≤ 427,92 juta m3
Pembatasan 0,1 ≤ Si ≤ 12,49 juta m
Bulan Desember II – April
Tampungan 43,75 ≤ Si ≤ 384,75 juta m3
Menggunakan kurva HVA hasil pengukuran tahun 2020 (PJT-1)
Batasan pelepasan
 Ada flushing U1,i =0 0 ≤ U2,i ≤ 103 juta m3
 Tidak ada
flushing 0 ≤ U1,i ≤ 12,3 m3/detik U2,i ≤ kebutuhan air
Pembatasan sedimen Qs Keduang
inflow = 0,0002656.QW1,601
Qs Pelimpah baru
= 0,0002656.QW1,601
Pembatasan sedimen Qs Overflow dike
outflow = 0,0002656.QW1,601
Qs Conduit
= 0,0002656.QW1,601
Menggunakan debit hasil model HEC-HMS
5 Inflow
(tahun 2014 hingga tahun 2020)
Kebutuhan air menggunakan Pola Operasi Waduk yang
6 Kebutuhan air
diperoleh dari BBWS Bengawan Solo
,
7 Evaporasi 𝐸𝑖 = 𝑒 𝑥 1,7965𝑥

8 Diskritisasi
∆U=0,01 ∆U=0,1
Decision variable Jumlah diskrit 1.248 Jumlah diskrit 3.410
(juta m3)
Nilai akhir dari decision variable tidak mengikuti nilai diskritisasi
∆X=0,05 ∆X=1,364
State variable Jumlah diskrit 250 Jumlah diskrit 250
(juta m3)
Nilai akhir dari state variable mengikuti nilai diskritisasi
Keterangan tabel :
Vsi = Volume sedimen inflow Vso = Volume sedimen outflow
BT = Target kebutuhan air BU = Target pelepasan
U = Pelepasan X = Volume tampungan
Qs = Debit sedimen layang

5.6.2 Input Pemodelan Optimasi

Pemodelan optimasi Waduk Wonogiri menggunakan program dinamik dengan


bantuan software CSUDP. Input data yang digunakan adalah inflow rerata setengah bulanan
pada Tahun Basah, Tahun Normal, dan Tahun Kering hasil model HEC-HMS pada Waduk
Tampungan Sedimen dan Waduk Utama, kebutuhan air pada Waduk Utama, debit sedimen
pada Waduk Tampungan Sedimen, evaporasi dan jumlah hari. Input model CSUDP Tahun
Basah, Kering, dan Normal dapat dilihat pada Tabel 5.22
Tabel 5.22 Input model CSUDP Tahun Basah, Kering, dan Normal
Periode Inflow Waduk (Juta m3) Volume Sedimen (Juta m3)
Keb.Air Evaporasi
Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama Waduk Tampungan Sedimen Ʃhari
Bulan Per. (juta m3) (m)
Kering Normal Basah Kering Normal Basah Kering Normal Basah
1 5,61 14,80 4,97 6,89 41,14 10,25 0,00469 0,01986 0,00395 14,26 0,08595 15,00
Nov
2 4,27 25,54 50,49 7,56 61,48 168,67 0,00319 0,04720 0,14182 14,26 0,08205 15,00
1 12,13 25,54 14,19 19,24 101,49 37,96 0,01461 0,04721 0,01860 18,14 0,05715 15,00
Dec
2 13,04 20,16 30,06 43,39 106,18 94,66 0,01634 0,03233 0,06139 19,35 0,05904 16,00
1 21,34 10,39 28,90 80,99 58,28 77,18 0,03539 0,01155 0,05762 31,10 0,04725 15,00
Jan
2 18,52 37,65 40,53 113,81 109,24 154,65 0,02825 0,08835 0,09955 33,18 0,04720 16,00
1 23,42 45,04 42,81 74,79 159,03 145,18 0,04107 0,11801 0,10871 35,86 0,03930 15,00
Feb
2 31,26 23,38 25,80 80,67 73,12 39,67 0,06540 0,04096 0,04800 31,88 0,03575 13,00
1 32,85 17,63 20,35 188,35 104,62 70,44 0,07087 0,02613 0,03281 38,36 0,04965 15,00
Mar
2 38,62 25,69 28,56 90,96 69,85 76,12 0,09207 0,04766 0,05652 41,47 0,05392 16,00
1 12,86 20,99 9,58 25,00 56,26 65,95 0,01598 0,03448 0,01022 34,47 0,05685 15,00
Apr
2 5,65 31,90 9,03 34,09 80,70 42,52 0,00474 0,06758 0,00937 32,40 0,05970 15,00
1 6,35 6,50 3,30 9,30 23,35 11,14 0,00560 0,00579 0,00223 23,59 0,06885 15,00
May
2 11,41 0,47 3,47 13,69 1,67 12,04 0,01332 0,00002 0,00239 25,14 0,07744 16,00
1 0,23 0,21 5,43 0,63 1,79 10,35 0,00000 0,00000 0,00448 26,96 0,07530 15,00
Jun
2 0,00 0,29 10,24 0,04 1,29 23,20 0,00000 0,00000 0,01130 29,55 0,07860 15,00
1 0,00 0,01 1,15 0,02 0,04 3,21 0,00000 0,00000 0,00047 27,99 0,09150 15,00
Jul
2 0,00 0,10 4,99 0,03 0,29 7,92 0,00000 0,00000 0,00397 31,54 0,10400 16,00
1 1,22 0,00 1,89 2,33 0,09 9,37 0,00052 0,00000 0,00102 29,38 0,11565 15,00
Aug
2 0,18 0,00 1,68 0,15 0,00 6,95 0,00000 0,00000 0,00086 33,70 0,12800 16,00
1 0,14 0,00 1,68 0,69 0,06 0,86 0,00000 0,00000 0,00086 41,47 0,13185 15,00
Sep
2 0,00 1,65 13,40 0,00 3,89 31,13 0,00000 0,00083 0,01703 41,47 0,13125 15,00
1 0,14 0,95 14,42 0,88 1,42 51,20 0,00000 0,00033 0,01907 7,78 0,12180 15,00
Oct
2 1,21 0,70 8,80 5,81 1,64 30,46 0,00051 0,00017 0,00902 8,29 0,11776 16,00
Sumber : Hasil perhitungan
89
90

Pembatasan tampungan minimum pada Waduk Utama berada pada elevasi +127,0m
(43,75 juta m3) dan tampungan maksimum berada pada elevasi +137,0m (427,92 juta m 3).
Sedangkan pembatasan tampungan minimum pada Waduk Tampungan Sedimen pada saat
kondisi normal berada pada elevasi saluran penghubung konduit (El.+133,0m) dengan
volume tampungan sebesar 3,10 juta m3, sedangkan pada saat dilakukan flushing/sluicing
berada pada elevasi +127,0m (kosong). Tampungan maksimum pada Waduk Tampungan
Sedimen berada pada elevasi tanggul pelimpah (El.+137,0m) dengan volume tampungan
sebesar 12,49 juta m3. Batasan tampungan pada model optimasi dapat dilihat pada Tabel
5.23.

Tabel 5.23 Batasan tampungan model optimasi

Batasan tampungan (juta m3)


Periode
Skenario-1 Skenario-2
Batas bawah Batas atas Batas bawah Batas atas
Bulan i-Stage
S-1 S-2 S-1 S-2 S-1 S-2 S-1 S-2
1 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
Nov
2 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
3 3,10 43,75 12,49 384,75 3,10 43,75 12,49 384,75
Dec
4 3,10 43,75 12,49 384,75 0,00 43,75 0,10 384,75
5 3,10 43,75 12,49 384,75 3,10 43,75 12,49 384,75
Jan
6 3,10 43,75 12,49 384,75 3,10 43,75 12,49 384,75
7 0,00 43,75 0,10 384,75 3,10 43,75 12,49 384,75
Feb
8 0,00 43,75 0,10 384,75 3,10 43,75 12,49 384,75
9 0,00 43,75 0,10 384,75 0,00 43,75 0,10 384,75
Mar
10 0,00 43,75 0,10 384,75 0,00 43,75 0,10 384,75
11 3,10 43,75 12,49 384,75 3,10 43,75 12,49 384,75
Apr
12 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
13 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
May
14 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
15 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
Jun
16 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
17 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
Jul
18 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
19 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
Aug
20 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
21 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
Sep
22 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
23 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
Oct
24 3,10 43,75 12,49 427,92 3,10 43,75 12,49 427,92
Keterangan:
S-1 = Tampungan pada Waduk Tampungan Sedimen
S-2 = Tampungan pada Waduk Utama
91

Batasan pengeluaran minimum pada Waduk Tampungan Sedimen (Ucon[0]) dan


Waduk Utama (Ucon[1]) sebesar 0 yang berarti tidak ada pengeluaran (outflow). Sedangkan
batasan masksimum berbeda pada masing-masing waduk. Batasan maksimum pengeluaran
pada Waduk Tampungan Sedimen menggunakan batasan maksimum konduit, sedangkan
pada Waduk Utama menggunakan maksimum kebutuhan air yang dikeluarkan melalui
intake berdasarkan Pola Operasi Waduk. Batasan pengeluaran pada model optimasi dapat
dilihat pada Tabel 5.24.
Tabel 5.24 Batasan pengeluaran

Batasan pengeluaran (juta m3)


Periode
Batas bawah Batas atas
Bulan i-Stage Ucon[0] Ucon[1] Ucon[0] Ucon[1]
1 0,00 0,00 33,05 14,26
Nov
2 0,00 0,00 33,05 14,26
3 0,00 0,00 33,05 18,14
Dec
4 0,00 0,00 35,25 19,35
5 0,00 0,00 33,05 31,10
Jan
6 0,00 0,00 35,25 33,18
7 0,00 0,00 33,05 35,86
Feb
8 0,00 0,00 28,64 31,88
9 0,00 0,00 33,05 38,36
Mar
10 0,00 0,00 35,25 41,47
11 0,00 0,00 33,05 34,47
Apr
12 0,00 0,00 33,05 32,40
13 0,00 0,00 33,05 23,59
May
14 0,00 0,00 35,25 25,14
15 0,00 0,00 33,05 26,96
Jun
16 0,00 0,00 33,05 29,55
17 0,00 0,00 33,05 27,99
Jul
18 0,00 0,00 35,25 31,54
19 0,00 0,00 33,05 29,38
Aug
20 0,00 0,00 35,25 33,70
21 0,00 0,00 33,05 41,47
Sep
22 0,00 0,00 33,05 41,47
23 0,00 0,00 33,05 7,78
Oct
24 0,00 0,00 35,25 8,29
Sumber: Hasil perhitungan

Hasil pemodelan CSUDP untuk skenario 1 pada Tahun Kering, Tahun Normal, dan
Tahun Basah dapat dilihat pada Lampiran B-5 hingga Lampiran B-7, sedangkan hasil
pemodelan CSUDP untuk skenario 2 pada Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah
dapat dilihat pada Lampiran B-8 hingga Lampiran B-10.
92

5.6.3 Rule Curve Hasil Optimasi

Hasil dari model optimasi menggunakan software CSUDP berupa volume tampungan
awal (Xin), volume tampungan akhir (Xout), dan pelepasan (Ucon). Volume tampungan
masing-masing periode hasil optimasi kemudian dirubah menjadi elevasi menggunakan
Persamaan 3.1 untuk Waduk Utama dan Persamaan 3.2 untuk Waduk Tampungan Sedimen
pada Tahun Kering, Tahun Normal, dan Tahun Basah untuk dijadikan sebagai acuan operasi
(rule curve). Rule curve berupa Batas Operasi Normal Atas (BONA) dan Batas Operasi
Normal Bawah (BONB) pada masing-masing skenario untuk Waduk Tampungan Sedimen
dan Waduk Utama. Hasil optimasi skenario 1 dapat dilihat pada Gambar 5.28 dan Gambar
5.30. Sedangkan hasil optimasi skenario 2 dapat dilihat pada Gambar 5.29 dan Gambar 5.30.

Tahun kering Tahun normal Tahun basah


LWL Conduit Overflow dike
138

136

134
Elevasi (m)

132

130

128

126
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 5.27 Hasil optimasi skenario 1 pada Waduk Tampungan Sedimen

Tahun kering Tahun normal Tahun basah LWL NHWL/CWL

138

136

134
Elevasi (m)

132

130

128

126
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 5.28 Hasil optimasi skenario 1 pada Waduk Utama


93

Berdasarkan hasil optimasi skenario 1 pada Waduk Tampungan Sedimen terlihat


bahwa flushing/sluicing dilakukan pada periode Bulan Februari I hingga periode Bulan
Maret II (4 periode operasi). Pada saat dilakukan flushing/sluicing volume tampungan
mengalami penurunan dari elevasi 137,0m menjadi elevasi 127,0m (elevasi pintu pelimpah
baru). Sedangkan pada periode Bulan November, kondisi tampungan mulai meningkat dari
elavasi 133,0m (elevasi konduit) hingga mencapai elevasi 137,0m (elevasi tanggul
pelimpah) pada periode Bulan Desember ke II. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa pada periode tersebut debit yang berasal dari Sungai Keduang masuk ke Waduk
Utama melalui tanggul pelimpah dan pintu saluran penghubung (konduit) dapat ditutup.
Hasil optimasi pada Waduk Utama terlihat peningkatan volume tampungan waduk terjadi
pada periode Bulan November hingga mencapai puncak pada periode Bulan Desember ke II
sebelum akhirnya mengalami penurunan pada periode Bulan Mei ke II dan akhirnya kembali
ke posisi awal pada periode Bulan Oktober.
Tahun kering Tahun normal Tahun basah
LWL Konduit Overflow
138
136
Elevasi (m)

134
132
130
128
126
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 5.29 Hasil optimasi skenario 2 pada Waduk Tampungan Sedimen


Tahun kering Tahun normal Tahun basah LWL NHWL/CWL
138
136
134
Elevasi (m)

132
130
128
126
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 5.30 Hasil optimasi skenario 2 pada Waduk Utama


94

Model optimasi pada skenario 2 dilakukan flushing/ sluicing pada periode Bulan
Desember ke I dan periode Bulan Maret ke I dan II (3 periode operasi). Pada Waduk
Tampungan Sedimen (Gambar 5.29) terlihat bahwa setelah dilakukan flushing/sluicing
pertama (periode Bulan Desember ke I) untuk Tahun Normal dan Tahun Basah volume
tampungan mengalami kenaikan yang mencapai elavasi 136,0m (tanggul pelimpah),
sedangkan pada Tahun Kering volume tampungan tidak mencapai elavasi tanggul pelimpah.
Hasil optimasi skenario 2 pada Waduk Utama (Gambar 5.30) memiliki kesamaan dengan
hasil optimasi skenario 1 (Gambar 5.28) dimana terjadi peningkatan volume tampungan
waduk terjadi pada periode Bulan November hingga mencapai puncak pada periode Bulan
Desember ke II sebelum akhirnya mengalami penurunan pada periode Bulan Mei ke II dan
akhirnya kembali ke posisi awal pada periode Bulan Oktober.
Setelah diperoleh hasil optimasi masing-masing skenario Tahun Kering, Tahun
Normal, dan Tahun Basah kemudian dijadikan Batas Operasi Normal Atas (BON-A) dan
Batas Operasi Normal Bawah (BON-B) sebagai acuan dalam simulasi operasi waduk
sebagaimana dijelaskan dalam Bab 2.5. Rule curve baru hasil optimasi skenario 1 pada
Waduk Tampungan Sedimen dapat dilihat pada Gambar 5.31 dan pada Waduk Utama dapat
dilihat pada Gambar 5.32, sedangakan rule curve baru hasil optimasi skenario 2 pada Waduk
Tampungan Sedimen dapat dilihat pada Gambar 5.33 dan pada Waduk Utama dapat dilihat
pada Gambar 5.34.

BON-A BON-B LWL Conduit Overflow Dike


138

136

134
Elevasi (m)

132

130

128

126
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 5.31 Rule curve baru Waduk Tampungan Sedimen skenario 1


95

BON-A BON-B LWL NHWL / CWL


138

136

134
Elevasi (m)

132

130

128

126
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 5.32 Rule curve Waduk Utama skenario 1 Waduk Utama

BON-A BON-B LWL Conduit Overflow Dike

138
136
134
Elevasi (m)

132

130
128
126
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 5.33 Rule curve Waduk Tampungan Sedimen skenario 2

BON-A BON-B LWL NHWL / CWL

138
136
134
Elevasi (m)

132
130
128
126
124
122
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Periode

Gambar 5.34 Rule curve Waduk Utama skenario 2


96

Untuk mengetahui kebenaran hasil dari suatu model, maka perlu dilakukan validasi.
Validasi hasi optimasi dilakukan untuk memastikan bahwa output hasil pemodelan optimasi
telah sesuai dengan fungsi state transformasi yang telah dibuat menggunakan bantuan
program microsoft excel. Hasil validasi pemodelan CSUDP memiliki nilai yang hampir sama
dengan hasil pemodelan meskipun ada perbedaan nilai yang sangat kecil baik pada skenario
1 maupun skenario 2. Hasil perhitungan validasi model optimasi skenario 1 tahun kering,
tahun normal, dan tahun basah tersaji pada Lampiran B-11 hingga Lamprian B-13,
sedangkan hasil perhitungan validasi model optimasi skenario 2 tahun kering, tahun normal,
dan tahun basah dapat dilihat pada Lampiran B-14 hingga Lamprian B-16.

5.6.4 Kinerja Hasil Optimasi

Rule curve baru hasil optimasi skenario 1 dan skenario 2 digunakan sebagai acuan
dalam operasi waduk. Kinerja waduk hasil optimasi dinilai berdasarkan kinerja keandalan,
kelentingan, dan kerawanan pada Waduk Utama dan dilihat dari volume air dan sedimen
yang dikeluarkan pada saat dilakukan flushing/sluicing melalui spillway baru pada Waduk
Tampungan Sedimen. Kinerja waduk masing-masing skenario terdiri dari Tahun Basah,
Tahun Kering, dan Tahun Normal dengan masing-masing tahun memiliki 24 periode
operasi. Kinerja waduk hasil optimasi dapat dilihat pada Tabel 5.25.

Tabel 5.25 Kinerja waduk hasil optimasi


Skenario 1 Skenario 2
KINERJA WADUK SATUAN
Kering Normal Basah Kering Normal Basah
KEANDALAN
Banyaknya periode operasi Periode 24 24 24 24 24 24
Periode Sukses Periode 0 0 0 1 1 0
Periode Gagal (tidak 100%) Periode 24 24 24 23 23 24
Keandalan % 0,00 0,00 0,00 4,17 4,17 0,00
KELENTINGAN
Banyaknya trasnsisi gagal ke sukses Periode 0 0 0 1 1 0
T gagal Periode - - - 23,00 23,00 -
Kelentingan (ɣ) - - - 0,04 0,04 -
KERAWANAN
Rata - rata defisit rasio % - - - 1,82 1,91 -
Maksimum defisit rasio % 65,28 27,66 3,90 69,14 77,09 7,41
Maksimum defisit Juta m3 23,36 2,29 1,20 5,38 6,39 1,20
3
Rata - rata defisit Juta m 2,35 0,70 0,35 1,06 1,02 0,42
SEDIMEN FLUSHING / SLUICING
Volume sedimen flushing / sluicing Juta m3 0,272 0,254 0,264 0,209 0,204 0,217
3
Volume air Juta m 138,39 124,13 129,87 89,60 82,41 74,79
Sumber : Hasil perhitungan
97

Kinerja keandalan pada model optimasi skenario 1 tidak dapat dihitung karena dari 24
periode, keseluruhannya merupakan periode gagal dalam pemenuhan 100% kebutuhan air.
Hal ini karena pengeluaran yang dihasilkan oleh model optimasi lebih kecil dari kebutuhan
air. Sedangkan untuk skenario 2, pada Tahun Kering dan Tahun Normal mengalami
kegagalan dalam pemenuhan 100% kebutuhan air selama 23 periode dari 24 periode operasi
dan pada Tahun Basah mengalami kegagalan selama 24 periode dari 24 periode operasi.
Dengan demikian kinerja waduk hasil optimasi dalam pemenuhan 100% kebutuhan air dapat
dikatakan “tidak layak”, sehingga perlu dilakukan peninjauan berdasarkan perbandingan
antara volume kebutuhan air dengan volume pengeluaran hasil optimasi.
Volume pengeluaran hasil optimasi pada skenario 1 mendekati volume kebutuhan air,
namun terdapat selisih antara keduanya. Pada hasil optimasi skenario 1, selisih volume yang
signifikan terjadi pada Tahun Kering periode Bulan November ke II (8,16 juta m 3) dan Bulan
Februari ke I (23,37 juta m3), sedangkan pada periode lainnya memiliki volume pengeluaran
yang mendekati volume kebutuhan air. Pada Tahun Normal dan Tahun Basah, volume
pengeluaran hasil optimasi skenario 1 mendekati volume kebutuhan air dengan selisih
volume yang kecil. Perbandingan volume antara kebutuhan air dengan pengeluaran hasil
optimasi skenario 1 dapat dilihat pada Gambar 5.35.

45
35.86
40
35
Debit (Juta m3)

30
25
20 14.26
15 12.49 7.78
10
5 6.10
2.70
0
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Keb. Air 14.2 14.2 18.1 19.3 31.1 33.1 35.8 31.8 38.3 41.4 34.4 32.4 23.5 25.1 26.9 29.5 27.9 31.5 29.3 33.7 41.4 41.4 7.78 8.29
Kering 9.40 6.10 17.4 19.1 30.2 33.1 12.4 30.9 38.3 40.5 33.4 31.2 22.5 25.1 26.9 28.5 27.9 30.9 29.3 32.4 40.6 39.2 2.70 7.10
Normal 13.1 13.5 17.2 19.3 29.9 32.4 34.8 30.9 38.3 40.5 34.3 31.7 23.2 25.1 26.4 28.6 27.9 31.2 29.3 33.6 41.0 40.3 6.40 6.00
Basah 13.7 14.2 18.1 19.1 29.9 32.4 34.8 30.9 38.3 40.5 34.3 31.7 23.5 25.1 26.9 29.5 27.6 31.5 29.3 33.3 41.4 41.4 7.70 8.20

Gambar 5.35 Perbandingan volume antara kebutuhan air dengan pengeluaran hasil
optimasi skenario 1
Pada hasil optimasi skenario 2, volume pengeluaran mendekati volume kebutuhan air
dengan selisih volume yang kecil baik itu pada Tahun Kering, Tahun Normal maupun Tahun
Basah. Selisih volume terbesar terjadi pada Tahun Normal periode Bulan Oktober ke II
dengan selisih volume sebesar 6,39 juta m 3. Perbandingan volume antara kebutuhan air
dengan pengeluaran hasil optimasi skenario 2 dapat dilihat pada Gambar 5.36.
98

45
40
35

Debit (Juta m3)


30
25
20 8.29
15
10
5 1.90
0
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Keb.Air 14.2 14.2 18.1 19.3 31.1 33.1 35.8 31.8 38.3 41.4 34.4 32.4 23.5 25.1 26.9 29.5 27.9 31.5 29.3 33.7 41.4 41.4 7.78 8.29
Kering 11.1 10.4 18.1 18.9 31.1 33.1 35.8 30.9 38.3 40.4 33.7 31.9 23.2 25.0 26.3 29.3 27.4 30.3 28.6 33.7 40.3 40.2 2.40 5.70
Normal 13.2 14.2 17.2 19.3 29.9 32.3 34.8 30.9 38.3 40.4 34.2 31.7 23.2 25.0 26.2 29.3 27.5 30.6 29.3 33.7 41.1 40.4 2.50 1.90
Basah 13.8 14.2 17.4 18.7 29.9 32.3 34.8 30.9 38.3 40.4 34.2 31.7 23.5 25.1 26.9 29.5 27.4 31.5 29.3 33.6 41.4 41.4 7.20 8.20

Gambar 5.36 Perbandingan kebutuhan air dengan pengeluaran hasil optimasi skenario 2
Mengingat selisih volume yang tidak terlalu besar antara kebutuhan air dan
pengeluaran hasil optimasi, maka kinerja waduk perlu dihitung ulang menggunakan target
pemenuhan kebutuhan air sebesar 90% berdasarkan debit andalan untuk pemenuhan air baku
dan listrik. Kinerja waduk hasil optimasi (debit andalan 90%) dapat dilihat pada Tabel 5.26.

Tabel 5.26 Kinerja waduk hasil optimasi (debit andalan 90%)

Skenario I Skenario II
KINERJA WADUK SATUAN
Kering Normal Basah Kering Normal Basah
Keandalan
Banyaknya periode operasi Periode 24 24 24 24 24 24
Periode Sukses Periode 19 22 24 20 22 24
Periode Gagal (tidak 100%) Periode 5 2 0 4 2 0
Keandalan % 79,17 91,67 100,00 83,33 91,67 100,00
Kelentingan
Trasnsisi gagal ke sukses Periode 2 0 0 1 0 0
T gagal 3 - - 4 - -
Kelentingan (ɣ) 0 - - 0 - -
Kerawanan
Rata - rata defisit ratio % 1,03 - - 1,22 - -

Maksimum defisit ratio % 61,42 19,62 0,00 65,71 74,55 0,00


Maksimum defisit Juta m3 19,78 1,46 0,00 4,60 5,56 0,00
Rata - rata defisit Juta m3 1,44 0,09 0,00 0,44 0,42 0,00
Sedimen Flushing / Sluicing
Volume sedimen inflow Juta m3 0,41 0,59 0,72 0,41 0,59 0,72
3
Volume sedimen outflow Juta m 0,27 0,25 0,26 0,21 0,20 0,22
3
Debit outflow Juta m 138,39 124,13 129,87 89,60 82,41 74,79
Efektifitas flushing 0,0010 0,0027 0,0035 0,0022 0,0046 0,0067
Sumber : Hasil perhitungan
99

Hasil perhitungan kinerja waduk (debit andalan 90%) menunjukkan bahwa skenario 2
lebih baik jika dibandingkan dengan skenario 1. Kinerja keandalan pada skenario 2 untuk
Tahun Kering sebesar 83,33% atau 4,16% lebih tinggi dari skenario 1 (79,19%), sedangkan
pada Tahun Normal dan Tahun Basah memiliki nilai keandalan yang sama. Demikian pula
untuk kinerja kerawana pada skenario 2 lebih baik dari skenario 1 karena memiliki rata-rata
defisit yang lebih rendah. Nilai rerata defisit seknario 2 pada Tahun Kering sebesar 0,44 juta
m3 atau jauh lebih rendah 1 juta m3 jika dibandingkan dengan skenario 1 (1,44 juta m 3).
Ditinjau dari volume sedimen yang dikeluarkan saat dilakukan flushing/sluicing pada
model optimasi skenario 1 lebih besar dari model optimasi skenario 2. Hal ini dikarenakan
periode dilaksanakan flushing/sluicing pada skenario 1 lebih banyak jika dibandingkan
skenario 2. Skenario 1 memiliki 4 (empat) periode, yaitu pada Bulan Februari ke 1 hingga
Bulan Maret ke II, sedangkan pada skenario 2 hanya dilakukan 3 (tiga) periode, yaitu pada
periode Bulan Desember ke I, periode Bulan Maret ke I, dan periode Bulan Maret ke II.
Periode flushing yang lebih banyak mengakibatkan volume air yang dibuang semakin
banyak, sehingga perlu dibandingkan berdasarkan efektifitas flushing yang dihitung
menggunakan Persamaan 2.39. Sekenario 2 memiliki efektifitas flushing yang lebih baik jika
dibandingkan dengan skenario 1 pada Tahun Kering, Tahun Normal dan Tahun Basah. Pada
Tahun Kering memiliki nilai efektifitas flushing sebesar 0,00227, pada Tahun Normal
sebesar 0,00467, dan pada Tahun Basah sebesar 0,00674. Berdasarkan kinerja waduk dan
efektifitas flushing, dapat disimpulkan bahwa skenario 2 lebih baik daripada skenario 1.

5.7 Simulasi

Simulasi dilakukan untuk menguji rule curve hasil optimasi. Data inflow untuk
simulasi menggunakan data inflow hasil bangkitan selama 20 tahun. Simulasi dilakukan
menggunakan pedoman masing-masing rule curve, yaitu rule curve eksisting (sebelum
adanya Waduk Tampungan Sedimen), rule curve hasil optimasi skenario 1 dan rule curve
hasil optimasi skenario 2. Ketentuan dalam proses simulasi yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Pedoman yang dipergunakan dalam simulasi adalah TMA rule curve setiap periode
simulasi;
2. Setiap rule curve terdiri dari Batas Operasi Normal Atas (BONA) dan Batas Operasi
Normal Bawah (BONB);
100

3. TMA simulasi diupayakan memiliki pola yang sama dengan rule curve setiap tahunnya
dengan tetap berada diantara Batas Operasi Normal Atas (BONA) dan Batas Operasi
Normal Bawah (BONB);
4. Simulasi dilakukan sepanjang 20 Tahun menggunakan data debit bangkitan yang
disesuaikan dengan periode operasi waduk menjadi 19 tahun periode operasi;
5. Volume awal tampungan dianggap sama dengan volume awal pola operasi waduk;
6. Inflow yang masuk ke Waduk Utama dari Waduk Tampungan Sedimen berasal dari
pelepasan melalui saluran penghubung konduit dan overflow dike;
7. Pelepasan di Waduk Utama diupayakan sama dengan kebutuhan air;
8. Kondisi TMA sebisa mungkin tetap berada pada batas operasi maksimum dan
minimum, kondisi limpas dan kondisi TMA kritis sebisa mungkin dihindari;
9. TMA Awal periode merupakan TMA akhir pada periode sebelumnya dan harus terus
berkolerasi sepanjang periode simulasi;

Simulasi dilakukan menggunakan rule curve sebagai acuan operasi waduk. Terdapat
3 (tiga) rule curve yang digunakan pada simulasi, yaitu :

1. Rule curve eksisting yang diperoleh dari Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW)
tahun operasi tahun 2017 hingga tahun 2021 (Gambar 3.16) yang dirubah menjadi
Batas Operasi Normal Atas (BONA) dan Batas Operasi Normal Bawah (BONB). Rule
curve eksisting masih menggunakan skema waduk lama (Gambar 1.1a) dimana belum
ada operasi penggelontoran sedimen pada Waduk Tampungan Sedimen;
2. Rule curve skenario I diperoleh dari hasil optimasi pada Waduk Utama dan Waduk
Tampungan Sedimen (Gambar 5.31 dan Gambar 5.32) dimana flushing/sluicing pada
Waduk Tampungan Sedimen dilakukan pada periode Bulan Februari ke I hingga Bulan
Maret ke II (4 periode);
3. Rule curve skenario II diperoleh dari hasil optimasi pada Waduk Utama dan Waduk
Tampungan Sedimen (Gambar 5.33 dan Gambar 5.34) dimana flushing/sluicing pada
Waduk Tampungan Sedimen dilakukan pada periode Bulan Desember ke I, Bulan
Maret ke I, dan Bulan Maret ke II (3 periode);

5.7.1 Tinggi Muka Air (TMA)

Hasil dari simulasi berupa volume tampungan, pengeluaran, dan spillout pada masing-
masing waduk. Volume tampungan pada masing-masing waduk kemudian dirubah menjadi
Tinggu Muka Air (TMA) menggunakan Persamaan 3.1 untuk Waduk Utama, dan Persamaan
101

3.2 untuk Waduk Tampungan Sedimen. Perhitungan simulasi menggunakan rule curve
eksisting dapat dilihat pada Lampiran C-1, sedangkan untuk skenario I dapat dilihat pada
Lampiran C-2, dan skenario II pada Lampiran C-3. TMA pada Waduk Utama hasil simulasi
tahun ke 1 hingga tahun ke 10 dapat dilihat pada Gambar 5.37, sedangkan TMA pada Waduk
Utama hasil simulasi tahun ke 11 hingga tahun ke 19 dapat dilihat pada Gambar 5.38.

Skenario I Skenario II Eksisting TMA minimum NHWL/CWL


138

136
TMA Waduk (m)

134

132

130

128

126
Nov

May

Nov

May

Nov

May

Nov

May

Nov

May

Nov

May

Nov

May

Nov

May

Nov

May

Nov

May
Feb

Aug

Feb

Aug

Feb

Aug

Feb

Aug

Feb

Aug

Feb

Aug

Feb

Aug

Feb

Aug

Feb

Aug

Feb

Aug
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun Simulasi

Gambar 5.37 TMA pada Waduk Utama hasil simulasi tahun ke 1 hingga tahun ke 10

Skenario I Skenario II Eksisting TMA minimum NHWL/CWL


138

136
TMA Waduk (m)

134

132

130

128
126.45 126.45
126
May

May

May

May

May

May

May

May

May
Nov

Au g
Nov

Au g
Nov

Au g
Nov

Au g
Nov

Au g
Nov

Au g
Nov

Au g
Nov

Au g
Nov

Au g
Feb

Feb

Feb

Feb

Feb

Feb

Feb

Feb

Feb

11 12 13 14 15 16 17 18 19
Tahun Simulasi

Gambar 5.38 TMA pada Waduk Utama hasil simulasi tahun ke 11 hingga tahun ke 19
TMA tertinggi hasil simulasi menggunakan rule curve eksisting berada pada elevasi
+135,99m yang terjadi pada periode Bulan April ke II sebanyak 15 (lima belas) kali dalam
19 tahun periode simulasi. Sedangkan TMA terendah berada pada elevasi +126,45m yang
terjadi sebanyak 2 (dua) kali pada periode Bulan November ke II tahun ke 14 dan 15. TMA
tertinggi hasil simulasi menggunakan rule curve hasil optimasi skenario I berada pada
102

elevasi +135,97m yang terjadi pada periode Bulan Desember ke II tahun ke 12. Sedangkan
TMA terendah berada pada elevasi +127,38m yang terjadi pada periode Bulan November ke
I di tahun yang sama (tahun ke 12). TMA tertinggi hasil simulasi menggunakan rule curve
hasil optimasi skenario II berada pada elevasi +135,80m yang terjadi pada periode Bulan
Mei ke I tahun ke 15. Sedangkan TMA terendah berada pada elevasi +127,38m yang terjadi
pada periode Bulan November ke I di tahun ke 12.
TMA tertinggi dari hasil simulasi pada ketiga rule curve berada dibawah elevasi CWL
(El.136,3m) pada saat periode banjir dari Bulan Desember ke I hingga Bulan April ke I. Hal
tersebut menandakan ketiga model simulasi memenuhi fungsi pengendalian banjir.
Berdasarkan TMA terendah hasil simulasi dari ke tiga model diketahui bahwa TMA terendah
untuk skenario I dan skenario 2 berada di atas elevasi minimum (El.+127,0m), sedangkan
untuk hasil simulasi menggunakan rule curve eksisting terdapat 4 periode dimana TMA
waduk hasil simulasi berada dibawah elevasi minimum yakni pada periode Bulan November
ke I tahun ke 12, periode Bulan November ke II tahun ke 14, 15, dan 19. Hal ini
mengakibatkan waduk tidak dapat mengeluarkan air karena elevasi intake berada di
El.+127,0m.

5.7.2 Spillout Hasil Simulasi

Berdasarkan spillout hasil simulasi menggunakan masing-masing rule curve terlihat


bahwa spillout menggunakan rule curve eksisting memiliki volume yang lebih besar jika
dibandingkan dengan rule curve skenario I dan skenario II selama 18 tahun dari 19 tahun
simulasi. Volume spillout terbesar pada rule curve eksisting sebesar 1.049,38 juta m3 yang
terjadi pada tahun ke 15, sedangkan pada skenario I sebesar 1.064,83 juta m 3 pada tahun ke
16, dan pada skenario II sebesar 1.032,07 juta m3 pada tahun ke 16. Perbandingan spillout
hasil simulasi dapat dilihat pada Gambar 5.39.

Eksisting Skenario I Skenario II


1,200 1,064.83
1,049.38
1,032.07
Spillout (Juta m3)

1,000
800
411.91
600
400
262.04
200
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Tahun Simulasi

Gambar 5.39 Perbandingan Spillout hasil simulasi


103

Volume total spillout hasil simulasi menggunakan rule curve eksisting selama 19
tahun sebesar 13.605,20 juta m3 atau 716,06 juta m3 tiap tahunnya, sedangkan pada skenario
1 sebesar 602,08 juta m3, dan 644,09 juta m3 pada skenario II. Terjadi selisih volume spillout
yang cukup besar karena pada skenario I dan skenario II sudah menggunakan skema waduk
yang baru dimana sudah dilakukan operasi penggelontoran sedimen pada Waduk
Tampungan Sedimen, sehingga mempengaruhi volume tampungan pada Waduk Utama dan
mengakibatkan volume spillout yang lebih kecil jika dibandingkan dengan rule curve
eksisting. volume spillout hasil simulasi dapat dilihat pada Tabel 5.27.

Tabel 5.27 Volume spillout hasil simulasi

Tahun Spillout (Juta m3)


Simulasi Eksisting Skenario 1 Skenario 2
1 423,77 320,94 337,08
2 411,91 261,86 262,04
3 693,31 533,17 588,47
4 746,39 601,98 613,68
5 518,75 492,32 548,80
6 790,04 620,51 673,45
7 583,39 485,63 511,04
8 1,019,72 790,18 854,57
9 787,96 776,96 806,47
10 807,09 671,41 704,89
11 670,30 623,68 635,73
12 709,26 640,42 648,86
13 792,52 575,30 613,96
14 625,54 550,88 587,22
15 1,049,38 808,75 895,92
16 1,044,80 1,064,83 1,032,07
17 627,08 572,78 572,96
18 772,29 703,71 732,69
19 531,72 344,17 408,81
Jumlah 13.605,20 11.439,46 12.028,72
Rerata 716,06 602,08 633,09
Sumber : Hasil perhitungan

5.7.3 Kinerja Hasil Simulasi

Kinerja hasil simulasi dihitung berdasarkan kinerja waduk (keandalan, kelentingan,


dan kerawanan), efektifitas flushing, dan pengendalian banjir selama 19 tahun simulasi (456
periode). Perbandingan kinerja waduk hasil simulasi dapat dilihat pada Tabel 5.28.
104

Tabel 5.28 Perbandingan kinerja waduk hasil simulasi


Rule Curve
Kinerja Waduk Satuan
Eksisting Skenario 1 Skenario 2
Keandalan
Banyaknya periode operasi Periode 456 456 456
Periode Sukses Periode 418 385 391
Periode Gagal (tidak 100%) Periode 38 71 65
Keandalan % 91,67 84,43 85,75
Kelentingan
Trasnsisi gagal ke sukses 26,00 48,00 46,00
T gagal 1,46 1,48 1,41
Kelentingan (ɣ) 0,68 0,68 0,71
Kerawanan
Rata - rata defisit ratio % 0,54 0,61 0,57
Maksimum defisit ratio % 100,00 100,00 100,00
Maksimum defisit Juta m3 41,47 41,47 41,47
Rata - rata defisit Juta m3 1,03 2,21 1,95
Meminimalkan sedimen
Volume sedimen inflow Juta m3 - 12,86 12,86
Volume sedimen outflow Juta m3 - 5,44 3,73
Debit outflow Juta m3 - 2.403,37 1.718,31
Efektifitas flushing - 0,00309 0,00531
Pengendalian banjir
TMA tertinggi m 135,99 135,97 135,80
TMA terendah m 126,45 127,38 127,25
Sumber : Hasil perhitungan

Kinerja keandalan pada rule curve eksisting sebesar 91,67%. Dari 456 periode operasi
terdapat 38 periode gagal dan 418 periode sukses dengan kinerja kelentingan sebesar 0,68
dan rerata defisit sebesar 1,03 juta m3. Untuk efektifitas flushing pada rule curve eksisting
tidak dapat dihitung karena belum ada operasi penggelontoran sedimen pada Waduk
Tampungan Sedimen. Sedangkan untuk pengendalian banjir dilihat berdasarkan TMA
tertinggi. TMA tertinggi berada pada elevasi +135,99m yang berarti masih dibawah control
water level (CWL) yang berada pada elevasi +136,3m pada periode banjir.
Kinerja keandalan pada rule curve skenario I sebesar 84,43%. Dari 456 periode operasi
terdapat 71 periode gagal dan 385 periode sukses dengan kinerja kelentingan sebesar 0,68
dan rerata defisit sebesar 2,21 juta m3. Nilai efektifitas flushing pada rule curve skenario I
sebesar 0,00309 dengan volume sedimen yang dikeluarkan pada saat dilakukan
flushing/sluicing sebesar 5,44 juta m3 dari 12,86 juta m3 sedimen yang masuk menggunakan
debit sebesar 2.403,37 juta m 3. TMA tertinggi berada pada elevasi +135,97m yang berarti
masih dibawah control water level (CWL) yang berada pada elevasi +136,3m pada periode
banjir.
105

Kinerja keandalan pada rule curve skenario II sebesar 85,75%. Dari 456 periode
operasi terdapat 65 periode gagal dan 391 periode sukses dengan kinerja kelentingan sebesar
0,57 dan rerata defisit sebesar 1,95 juta m3. Nilai efektifitas flushing skenario II sebesar
0,00531 dengan volume sedimen yang dikeluarkan pada saat dilakukan flushing/sluicing
sebesar 3,73 juta m3 dari 12,86 juta m3 sedimen yang masuk menggunakan debit sebesar
1.718,31 juta m3. Nilai efektifitas flushing pada rule curve skenario II lebih baik dari skenario
I meskipun volume sedimen yang dikeluarkan lebih kecil. Hal ini dikarenakan skenario II
mampu mengeluarkan sedimen lebih besar dengan debit air yang sama. TMA tertinggi
berada pada elevasi +135,80m atau lebih rendah 0,17m dari skenario I.
Berdasarkan volume sedimen yang dikeluarkan pada saat dilakukan flushing/sluicing,
simulasi menggunakan rule curve skenario 1 mampu mengeluarkan sedimen lebih besar dari
menggunakan rule curve skenario 2. Perbandingan sedimen inflow dan sedimen outflow pada
skenario I dan skenario II dapat dilihat pada Tabel 5.29.
Tabel 5.29 Perbandingan sedimen inflow dan sedimen ouflow
Skenario 1 Skenario 2
Vsi (juta m3) (juta m3)
Tahun
(juta m3)
Vo1 Vso1 Vo2 Vso2
1 0,507 72,455 0,119 56,399 0,098
2 0,712 133,153 0,295 106,235 0,245
3 0,912 136,814 0,330 101,279 0,232
4 0,599 133,831 0,296 94,273 0,209
5 0,572 126,797 0,289 55,636 0,089
6 0,847 136,534 0,328 96,501 0,211
7 0,719 115,579 0,234 80,609 0,155
8 0,839 171,001 0,443 103,039 0,243
9 0,679 143,276 0,339 97,318 0,220
10 0,730 131,263 0,307 86,621 0,174
11 0,548 73,203 0,115 63,710 0,108
12 0,847 121,898 0,269 66,783 0,117
13 0,766 118,857 0,247 89,976 0,186
14 0,566 143,415 0,332 109,066 0,255
15 0,819 164,567 0,433 101,670 0,232
16 0,433 74,503 0,121 90,054 0,194
17 0,528 92,282 0,168 96,228 0,230
18 0,552 138,456 0,314 107,674 0,248
19 0,681 175,489 0,461 115,235 0,280
Jumlah 12,856 5,440 3,726
Persentase 42,31 28,98
Keterangan:
Vo = Volume outflow (juta m3)
Vso = Volume sedimen outflow (juta m3)
Vi = Volume inflow (juta m3)
Vsi = Volume sedimen inflow (juta m3)
106

Pada skenario 1 mampu mengeluarkan sedimen sebesar 5,44 juta m3 atau 42,31% dari
sedimen yang masuk di Waduk Tampungan Sedimen sebesar 12,85 juta m3. Sedangkan pada
skenario 2 hanya mampu mengeluarkan total sedimen sebesar 3,72 juta m 3 atau selisih 1,71
juta m3. Hal ini dikarenakan perbedaan jumlah periode flushing/sluicing pada masing-
masing skenario, dimana pada skenario I memiliki periode flushing/sluicing yang lebih
banyak (4 periode) jika dibandingkan dengan skenario I yang hanya memiliki 3 periode
flushing/sluicing. Meskipun demikian, skenario I memiliki efektifitas flushing yang lebih
baik.

5.8 Evaluasi Pola Operasi

Dengan adanya operasi pembilasan sedimen pada Waduk Tampungan Sedimen,


tentunya akan berimbas kepada kinerja Waduk Utama dalam pemenuhan kebutuhan air.
Untuk itu perlu dilakukan optimasi pola operasi untuk meminimalkan selisih antara
kebutuhan air dengan pengeluaran pada Waduk Utama dan meminimalkan sedimen yang
mengendap pada Waduk Tampungan Sedimen. Optimasi operasi dilakukan menggunakan 2
skenario yang menghasilkan rule curve sebagai acuan dalam operasi waduk. Evaluasi pola
operasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil simulasi antara rule curve eksisting,
skenario 1, dan skenario 2 menggunakan data inflow yang sama dari hasil bangkitan.

5.8.1 Skenario Terpilih


Hasil simulasi sepanjang 456 periode menunjukkan bahwa skenario II memiliki kinerja
keandalan, kelentingan, dan kerawanan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan
skenario I (Tabel 5.28). Nilai kinerja keandalan skenario II sebesar 85,75% atau 1,32% lebih
tinggi dari skenario I. Demikian pula untuk nilai kinerja kerawanan karena memiliki rata-
rata defisit yang lebih rendah 0,26 juta m3 dari skenario 1.
Fungsi meminimalkan sedimen yang mengendap pada Waduk Tampungan Sedimen
dilihat dari efektifitas flushing. Skenario II memiliki efektifitas yang lebih baik jika
dibandingakan dengan skenario I. Efektifitas penggelontoran sedimen pada skenario II
sebesar 0,0005 dengan volume sedimen yang dikeluarkan pada saat flushing/sluicing sebesar
3,73 juta m3 dari volume debit outflow sebesar 1.718 juta m3. Sedangkan efektifitas flushing
skenario I sebesar 0,003 dengan volume sedimen yang dikeluarkan pada saat
flushing/sluicing sebesar 5,44 juta m3 dari volume debit outflow sebesar 2.403 juta m3.
Meskipun volume sedimen yang dikeluarkan pada skenario II lebih kecil dari skenario I, tapi
107

memiliki nilai efektifitas flushing yang lebih baik karena skenario II mampu mengeluarkan
sedimen lebih besar dengan volume air yang sama.
Evaluasi fungsi pengendalian banjir dilihat dari TMA tertinggi selama periode
simulasi. TMA tertinggi hasil simulasi harus lebih rendah dari CWL yang berada pada
elevasi +136,3m pada saat periode banjir. TMA maksimum pada skenario II berada pada
elevasi 135,80m pada periode ke 157 dan periode 349. Sedangkan pada skenario I, TMA
tertinggi berada pada elevasi 135,97m yang terjadi pada periode 268. TMA hasil simulasi
menggunakan rule curve hasil optimasi skenario II lebih rendah 0,17 meter jika
dibandingkan dengan TMA hasil simulasi menggunakan rule curve hasil optimasi skenario
I. TMA tertinggi pada kedua skenario berada dibawah elevasi CWL, sehingga kedua
skenario memiliki fungsi pengendalian banjir. Sedangkan untuk TMA minimum pada kedua
skenario terjadi pada periode operasi yang sama, yaitu pada periode 265 dengan TMA
minimum skenario I berada pada elevasi 127,38m sedangkan pada skenario II. pada elevasi
127,25m. TMA terdendah pada kedua skenario berada di atas elevasi minimum
(El.+127,0m). Berdasarkan evaluasi tersebut diatas, maka skenari II memiliki kinerja,
efektifitas flushing, dan pengendalian banjir yang lebih baik jika dibandingkan dengan
skenario I.

5.8.2 Pengaruh Operasi Penggelontoran Sedimen

Dengan adanya flushing/sluicing pada Waduk Tampungan Sedimen akan berpengaruh


pada Waduk Utama. Flushing/sluicing akan mempengaruhi kinerja pada Waduk Utama
dalam pemenuhan kebutuhan air dan sedimentasi yang terjadi di Waduk Utama.
Kinerja waduk eksisting menggunakan rule curve eksisting menunjukkan nilai kinerja
keandalan sebesar 91,67% dengan rata-rata defisit sebesar 1,03 juta m3. Dengan adanya
operasi penggelontoran sedimen pada Waduk Tampungan Sedimen menggunakan rule curve
hasil optimasi skenario 2 menunjukkan penurunan kinerja sebesar 5,92% menjadi 85,75%.
Hal ini dikarenakan adanya volume air yang dibuang pada saat dilakukan penggelontoran
sedimen pada Waduk Tampungan Sedimen, sehingga berakibat penurunan kinerja pada
Waduk Utama.
Dengan adanya flushing/sluicing pada Waduk Tampungan Sedimen, akan mengurangi
sedimentasi pada Waduk Utama. Hal ini dikarenakan sedimen yang berasal dari Sungai
Keduang akan ditampung terlebih dahulu pada Waduk Tampungan Sedimen dan akan
dikelauarkan pada saat dilakukan flushing/sluicing. Berdasarkan hasil simulasi kemudian
108

dibandingkan antara sedimentasi yang terjadi menggunakan model eksisting dengan


skenario II. Pada model eksisting, inflow yang berasal dari Sungai Keduang langsung masuk
ke Waduk Utama, sedangkan pada model skenario II inflow dari Waduk Tampungan ke
Waduk Utama berasal dari pengeluaran dan spillout melalui tanggul pelimpah. Volume
sedimen yang masuk ke Waduk Utama pada model eksisting dapat dilihat pada Tabel 5.30.

Tabel 5.30 Perhitungan volume sedimen yang masuk ke Waduk Utama pada model
eksisting

Inflow (Juta m3) Vol. Sedimen (Juta m3)


Tahun
WTS WU WTS WU Jumlah
1 268.53 895.20 0.51 1.81 2.32
2 358.26 760.31 0.71 1.47 2.19
3 401.49 1022.20 0.91 2.08 2.99
4 317.26 1172.22 0.60 2.75 3.35
5 310.41 928.57 0.57 2.07 2.64
6 399.24 1018.18 0.85 2.53 3.37
7 382.97 943.29 0.72 1.96 2.68
8 421.70 1263.30 0.84 3.25 4.09
9 345.98 1147.12 0.68 2.78 3.46
10 400.67 1151.91 0.73 2.81 3.54
11 310.96 1074.95 0.55 2.53 3.08
12 350.05 1107.88 0.85 2.68 3.53
13 394.67 1119.52 0.77 2.41 3.18
14 265.56 1093.74 0.57 2.30 2.86
15 380.87 1412.08 0.82 3.10 3.92
16 247.45 1521.86 0.43 4.17 4.61
17 329.36 995.70 0.53 2.21 2.74
18 304.11 1165.68 0.55 3.31 3.86
19 339.90 939.74 0.68 2.07 2.75
Jumlah 12.86 48.30 61.16
Rata-rata 0.68 2.54 3.22
Sumber : Hasil perhitungan

Volume sedimen yang masuk ke Waduk Utama berdasarkan hasil simulasi


menggunakan rule curve eksisting selama 19 tahun sebesar 61,16 juta m3 dimana 12,86 juta
m3 berasal dari Sungai Keduang dan 48,30 juta m3 berasal dari anak sungai lainnya. Rata-
rata sedimen yang masuk ke Waduk Utama setiap tahun sebesar 3,22 juta m3, sedang rata-
rata sedimen yang berasal dari Sungai Keduang adalah sebesar 0,68 juta m 3. Sedangkan
volume sedimen pada Waduk Utama berdasarkan hasil simulasi menggunakan rule curve
skenario II adalah sebesar 57,64 juta m3 dimana volume sedimen yang berasal dari Waduk
109

Tampungan Sedimen adalah sebesar 9,34 juta m 3 atau 27,37 % lebih rendah dari model
eksisting. Hal ini berarti dengan adanya Waduk Tampungan Sedimen mampu mengurangi
sedimen yang masuk ke Waduk Utama sebesar 27,37%. Dengan berkurangnya sedimen yang
masuk ke Waduk Utama akan memperpanjang umur layanan waduk dan menghemat biaya
pemeliharaan waduk. Perhitungan volume sedimen yang masuk ke Waduk Utama pada
model skenario II dapat dilihat pada Tabel 5.31.

Tabel 5.31 Perhitungan volume sedimen yang masuk ke Waduk Utama pada model
skenario II

Inflow (juta m3) Vol. Sedimen (Juta m3)


Tahun WTS
WU WTS WU Jumlah
Ucon Spillout Jumlah
1 54.26 156.33 210.60 895.20 0.39 1.81 2.20
2 73.86 177.76 251.62 760.31 0.48 1.47 1.96
3 76.41 220.08 296.50 1022.20 0.69 2.08 2.77
4 59.57 163.42 222.99 1172.22 0.39 2.75 3.15
5 83.52 173.00 256.51 928.57 0.49 2.07 2.55
6 77.41 223.59 301.00 1018.18 0.64 2.53 3.16
7 99.84 202.53 302.37 943.29 0.56 1.96 2.53
8 87.49 231.17 318.66 1263.30 0.62 3.25 3.87
9 67.61 186.70 254.31 1147.12 0.49 2.78 3.26
10 96.46 211.94 308.40 1151.91 0.57 2.81 3.38
11 75.76 176.09 251.85 1074.95 0.46 2.53 2.99
12 56.25 225.13 281.38 1107.88 0.71 2.68 3.39
13 94.61 207.61 302.22 1119.52 0.57 2.41 2.98
14 28.30 133.62 161.92 1093.74 0.34 2.30 2.64
15 51.51 227.70 279.20 1412.08 0.60 3.10 3.70
16 44.55 112.85 157.40 1521.86 0.25 4.17 4.42
17 99.70 127.78 227.48 995.70 0.32 2.21 2.53
18 61.55 140.43 201.97 1165.68 0.35 3.31 3.66
19 77.58 142.64 220.23 939.74 0.42 2.07 2.49
Jumlah 9.34 48.30 57.64

Penelitian mengenai pola operasi untuk meminimalkan sedimentasi pada Waduk


Wonogiri menggunakan program dinamik telah dilakukan oleh Wulandari et al.,(2014).
Dalam penelitian tersebut Waduk Utama dan Waduk Tampungan Sedimen memiliki fungsi
meminimalkan sedimen. Pada Waduk Tampungan Sedimen, flushing / sluicing dilakukan
pada Bulan Februari hingga pertengahan Bulan April, sedangkan pada Waduk Utama
dilakukan pada saat musim hujan (Bulan November hingga Bulan April). Hasil dari
110

penelitian tersebut menyebutkan bahwa pola operasi baru hasil optimasi memiliki banyak
keunggulan jika dibandingkan dengan pola operasi eksisting. Namun pada pola operasi
tersebut terdapat kekurangan karena hanya di desain untuk tahun basah dikarenakan kinerja
pemenuhan kebutuhan air lebih rendah dari pola operasi eksisting. Kinerja keandalan untuk
pola operasi baru sebesar 57%, lebih rendah dari pola operasi eksisting sebesar 66%.
Pada penelitian ini memiliki hasil yang berbeda dari penelitian terdahulu. Penurunan
kinerja keandalan akibat operasi pembilasan sedimen pada penelitian terdahulu sebesar 9%,
sedangkan pada penelitian ini mengalami penurunan sebesar 5,9%. Perbedaan ini
dipengaruhi oleh perbedaan fungsi tujuan dan periode flushing/slucing. Fungsi tujuan dari
Waduk Utama pada penelitian ini hanya pemenuhan kebutuhan air dan pengendalian banjir,
sedangkan dalam penelitian sebelumnya pada Waduk Utama memiliki fungsi meminimalkan
sedimen. Periode flushing/sluicing pada Waduk Tampungan Sedimen juga terdapat
perbedaan. Dalam penelitian ini, flushing/sluicing dilakukan pada bulan Desember periode
I dan bulan Maret (3 periode operasi) sedangkan dalam penelitian sebelumnya dilakukan
pada bulan Februari hingga pertengahan bulan April (5 periode operasi).
111

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
1. Kinerja keandalan waduk eksisting dari tahun 2011 hingga tahun 2020 adalah
78,88% pada tahun kering dengan rerata defisit sebesar 5,18 juta m 3. Pada Tahun
Normal memiliki keandalan sebesar 93,08% dengan rerata defisit sebesar 1,46 juta
m3. Sedangkan pada Tahun Basah memiliki kinerja keandalan sebesar 94,49%
dengan rerata defisit sebesar 1,07 juta m3.
2. Rule curve hasil optimasi skenario 2 menghasilkan kinerja waduk yang lebih baik
dalam pemenuhan kebutuhan air, efektifitas flushing, maupun pengendalian banjir
apabila dibandingkan dengan rule curve hasil optimasi skenario I.
Flushing/sluicing pada skenario II dilakukan pada periode Bulan Desember ke I,
Bulan Maret ke I, dan Bulan Maret ke II (3 periode operasi).
3. Dengan adanya operasi penggelontoran sedimen pada Waduk Tampungan
Sedimen akan mempengaruhi kinerja dan sedimentasi yang terjadi di Waduk
Utama. Berdasarkan hasil simulasi, terjadi penurunan kinerja keandalan sebesar
5,92% dari kondisi eksiting yang semula 91,67% menjadi 85,75%. Selain itu pula
dengan adanya Waduk Tampungan Sedimen mampu mengurangi sedimen yang
masuk ke Waduk Utama dari Sungai Keduang sebesar 27,37%.

6.2 Saran

Untuk mendapatkan hasil perhitungan yang lebih baik, maka perlu dilakukan
pembaruan terhadap lengkung debit sedimen, baik pada tiap anak sungai yang masuk ke
waduk maupun yang keluar melalui intake dan spillway.
112

DAFTAR PUSTAKA

Anggraheni, D., & Jayadi, R. 2017. “Evaluasi Kinerja Pola Operasi Waduk ( POW )
Wonogiri 2014” Jurnal Teknisia 12(1):294-306.

Ahbari, Ahbari, L. Stour, A. Agoumi, and N. Serhir. 2018. “Estimation of Initial Values of
the HMS Model Parameters: Application to the Basin of Bin El Ouidane (Azilal,
Morocco).” Journal of Materials and Environmental Science 9 (1): 305–17.
https://doi.org/10.26872/jmes.2018.9.1.34.

Amin, M. Baitullah Al, Mona Foralisa Toyfur, Widya Fransiska, and Ayu Marlina. 2020.
“Delineasi DAS Dan Elemen Model Hidrologi Menggunakan HEC-HMS Versi 4.4.”
Cantilever: Jurnal Penelitian Dan Kajian Bidang Teknik Sipil 9 (1): 33–38.
https://doi.org/10.35139/cantilever.v9i1.37.

Aprizal. 2003. “Optimasi Waduk Menggunakan Program Dinamik Stokastik (Kasus Waduk
Saguling Jawa Barat).”

Atmodjo, Pranoto. S, Sri Sangkawati, and Kirno. 2013. “Perbandingan Efektifitas Hasil
Penggelontoran Sedimen Di Waduk Cara Flushing Dan Sluicing.” Jurnal Teknik 34 (2):
66–74.

Bennett, Todd Howard. 1998. Development and Application of a Continuous Soil Moisture
Accounting Algorithm for the Hydrologic Engineering Center Hydrologic Modeling
System (HEC-HUMS). University of California, Davis.

Departemen Pekerjaan Umum. 2009. “Pedoman Survey Dan Monitoring Sedimentasi


Waduk.”

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2003. “Pedoman Operasi, Pemeliharaan


Dan Pengamatan Bendungan.”

———. 2004a. “Pedoman Pengoperasian Waduk Kaskade Berpola Listrik-Listrik-


Multiguna.”

———. 2004b. “Pengoperasian Waduk Tunggal Pd T-25-2004-A.”

Direktorat Bina Teknik. 2004. “Pedoman Pengelolaan Sedimentasi Waduk.”

Fadhilla, Irma Noor, and Umboro Lasminto. 2021. “Pemodelan Hujan-Debit DAS Kali
113

Madiun Menggunakan Model HEC-HMS.” Jurnal Aplikasi Teknik Sipil 19 (3): 361.
https://doi.org/10.12962/j2579-891x.v19i3.9517.

Feldman, Arlen D. 2000. “Hydrologic Modeling System Technical Reference Manual.”


Hydrologic Modeling System HEC-HMS Technical Reference Manual, no. March: 148.

Ferdiansyah, Asep, Sri Mulat Yuningsih, Mirwan Rofiq Ginanjar, and Isnan Fauzan Akrom.
2020. “Potensi Debit Aliran Lokal Waduk Saguling Menggunakan Model Hujan
Limpasan.” Jurnal Sumber Daya Air 16 (1): 35–50.
https://doi.org/10.32679/jsda.v16i1.606.

Handayani, Dewi, and Untari Ningsih. 2012. “Metode Thiessen Polygon Untuk Ramalan
Sebaran Curah Hujan Periode Tertentu Pada Wilayah Yang Tidak Memiliki Data Curah
Hujan” 17 (2): 154–63.

Hatmoko, Waluyo. 2021. Pengantar Perencanaan Dan Pengoperasian Waduk. Deepublish.

Hutagaol, Coki Romulus. 2018. “Kajian Sedimentasi Pada Waduk Gajah Mungkur Di
Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah.”

Jamil, Fash Fahish Sofyan. 2019. “Optimasi Kinerja Waduk Logung.”

JICA. 2007a. “Bagian I Studi Rencana Induk.”

———. 2007b. Volume II : Main Report The Study On Countermeasures For Sedimentation
In The Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir In The Republik Of Indonesia.

———. 2010. “Detailed Design of Structural Countermeasure For Sedimentation on


Wonogiri Reservoir.”

———. 2016. “Study Report on Operation and Maintenance of Wonogiri Multipurpose


Dam and Related Structure.”

KEMEN-PUPR. 2020. “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat


Republik Indonesia,” no. 145.

Kirno, K, and I Isnogroho. 2012. “Efektivitas Pembilasan Sedimen Akibat Operasi Spillway
Dengan Uji Model Fisik.” Jurnal Teknik Hidraulik, 1–14. https://jurnalth.pusair-
pu.go.id/index.php/JTH/article/view/265.

Kironoto, Bambang Agus, Rachmad Jayadi, Dinas Pekerjaan, Umum Kabupaten, Kompleks
Perkantoran, and Kabupaten Tebo. 2008. “Kajian Penanganan Sedimentasi Dengan
114

Waduk Penampung Sedimen Pada Bendungan Serbaguna Wonogiri,” no. Xviii: 879–
87.

Koes, Bella, Paulina Cantik, Djoko Legono, and Pamudji Rahardjo. 2020. “Efektivitas
Penggelontoran Sedimen ( Flushing ) Studi Kasus Waduk Pb Soedirman” 16 (1): 14–
23.

Labadie, John W. 2004. “Optimal Operation of Multireservoir Systems: State-of-the-Art


Review.” Journal of Water Resources Planning and Management 130 (2): 93–111.
https://doi.org/10.1061/(asce)0733-9496(2004)130:2(93).

Li, Ming Han, and Paramjit Chibber. 2008. “Overland Flow Time of Concentration on Very
Flat Terrains.” Transportation Research Record, no. 2060: 133–40.
https://doi.org/10.3141/2060-15.

Marhendi, Teguh. 2013. “Strategi Pengelolaan Sedimentasi Waduk.” Techno 14 (2): 29–41.

Moe, Emily. 2020. HMS Model Calibration Strategies.

Moriasi, D. N., M. W. Gitau, N. Pai, and P. Daggupati. 2015. “Hydrologic and Water Quality
Models: Performance Measures and Evaluation Criteria.” Transactions of the ASABE
58 (6): 1763–85. https://doi.org/10.13031/trans.58.10715.

Munajad, Rifai, and Slamet Suprayogi. 2014. “Kajian Hujan-Aliran Menggunakan Model
HEC-HMS Di Sub Daerah Aliran Sungai Wuryantoro Wonogiri, Jawa Tengah.”

Nuf’a, Hilma, Lily Montarcih L, and Widandi Soetopo. 2016. “Optimasi Air Waduk
Gondang Dengan Metode Dinamik Deterministik.” Jurnal Teknik Pengairan 7 (1): 25–
34.

Pratiwi, Bertha Silvia, Sri Sangkawati Sachro, and Suharyanto Suharyanto. 2017.
“Pembangkitan Data Debit Dan Skenario Pola Tanam Daerah Irigasi Embung
Suruhan.” Media Komunikasi Teknik Sipil 23 (1): 29.
https://doi.org/10.14710/mkts.v23i1.13805.

Rawls, Walter J., Donald L. Brakensiek, and Norman Miller. 1983. “Green‐ampt Infiltration
Parameters from Soils Data.” Journal of Hydraulic Engineering 109 (1): 62–70.
https://doi.org/10.1061/(asce)0733-9429(1983)109:1(62).

Salimi, E. Taghvaye, A. Nohegar, A. Malekian, M. Hoseini, and A. Holisaz. 2017.


“Estimating Time of Concentration in Large Watersheds.” Paddy and Water
115

Environment 15 (1): 123–32. https://doi.org/10.1007/s10333-016-0534-2.

Samosir, Cahaya Santoso, Widandi Soetopo, and Emma Yuliani. 2015. “Kebutuhan Energi
Pembangkit Listrik Tenaga Air ( Studi Kasus Waduk Wonogiri ).” Teknik Pengairan
06 (1): 108–15.

Sarminingsih, A., A. Rezagama, and Ridwan. 2019. “Simulation of Rainfall-Runoff Process


Using HEC-HMS Model for Garang Watershed, Semarang, Indonesia.” Journal of
Physics: Conference Series 1217 (1). https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1217/1/012134.

Sosrodarsono, Suyono. 1973. Hidrologi Untuk Pengairan. Paradnya Paramita.

Suharyanto. 1997. “Analisis Unjuk Kerja Pengoperasian Waduk.” Media Komunikasi Teknik
Sipil VIII: 51–57.

Tisnasuci, Ilya Dewanti, Abdi Sukmono, and Firman Hadi. 2020. “Analisis Pengaruh
Perubahan Tutupan Lahan Daerah Aliran Sungai Bodri Terhadap Debit Puncak
Menggunakan Metode Soil Conservation Service (Scs).” Jurnal Geodesi Undip 10 (1).

Umayektinisa, Hana, Niken Ajeng S P, Sumbogo Pranoto, and Suharyanto. 2016. “Pengaruh
Sedimetasi Pada Kinerja Pengoperasian Waduk Serbaguna Wonogiri.” Jurnal Karya
Teknik Sipil 5 (1): 59–69.

Wulandari, Dyah Ari, Suseno Darsono, and Djoko Legono. 2012. “Optimasi Pemanfaatan
Air Waduk Wonogiri Dengan Program Dinamik.” Pertemuan Ilmiah HATHI 29.

Wulandari, Dyah Ari, Djoko Legono, and Suseno Darsono. 2014. “Reservoir Operation to
Minimize Sedimentation.” International Journal of Science and Engineering 6 (1): 16–
23. https://doi.org/10.12777/ijse.6.1.16-23.
116

LAMPIRAN A
DATA DEBIT
Lampiran A-1
Inflow total setengah bulanan pada titik observasi Ngadipiro
Periode Debit Model HEC-HMS (m3/de k) Debit Observasi (m3/de k)
Bulan Per 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
I 370,30 94,40 249,70 105,90 328,50 133,60 267,80 331,17 153,67 96,95 157,81 422,36 118,83 215,05
Jan
II 148,90 240,40 335,60 501,50 449,50 215,80 125,10 190,05 264,76 158,40 408,72 551,01 198,36 91,88
I 64,50 469,10 566,60 360,90 257,50 195,10 254,10 123,72 320,62 326,62 492,13 434,63 137,48 260,87
Feb
II 211,60 217,30 361,50 229,50 162,90 291,10 318,40 124,43 193,46 249,73 325,24 235,28 247,74 369,72
I 106,30 191,90 167,20 129,00 235,30 290,10 305,20 119,26 221,94 215,09 300,69 245,75 301,93 401,72
Mar
II 199,10 333,90 407,90 176,70 157,10 315,10 473,60 204,67 235,22 243,77 260,31 196,08 319,40 392,95
I 172,80 251,70 93,60 150,30 85,60 97,40 139,40 134,08 284,62 252,40 230,20 106,56 149,80 174,50
Apr
II 190,30 473,60 54,20 145,70 94,70 51,10 54,40 85,54 313,40 155,56 233,87 138,87 97,61 91,06
I 37,40 86,10 56,20 38,30 11,00 32,80 91,10 67,27 155,98 102,21 149,71 33,85 61,63 89,99
May
II 15,30 5,30 62,40 4,30 1,60 4,60 227,70 43,87 48,66 116,41 71,54 40,06 21,27 125,16
I 4,80 2,10 102,90 1,50 0,00 0,10 4,50 21,55 37,83 145,85 71,13 28,36 17,96 47,10
Jun
II 35,50 0,90 178,30 3,40 0,70 0,00 0,40 86,94 22,83 140,51 71,86 25,78 13,92 19,35
I 6,70 0,10 23,80 0,40 0,00 0,00 0,00 37,36 19,26 81,93 45,04 21,54 16,46 15,99
Jul
II 1,30 0,00 91,20 2,10 0,00 0,00 0,00 36,95 21,78 109,65 46,15 21,05 16,03 14,50
I 0,00 0,00 36,60 0,00 0,00 0,00 21,50 19,08 18,51 79,42 33,20 19,26 14,70 41,60
Aug
II 0,00 0,00 27,70 0,00 0,00 0,00 4,20 10,71 16,52 40,96 23,25 15,36 14,20 16,81
I 0,00 0,00 34,60 0,10 0,00 0,00 1,60 7,61 11,31 50,14 18,72 13,39 8,98 10,05
Sep
II 6,70 0,00 240,90 29,80 7,70 0,00 0,00 6,99 9,15 305,56 50,30 18,15 6,85 6,55
I 10,90 0,00 275,30 17,90 0,30 0,90 1,40 8,40 8,60 289,34 62,21 9,95 5,29 9,88
Oct
II 2,90 0,00 174,20 13,00 0,00 0,20 22,60 18,00 10,45 142,03 55,75 12,24 5,75 59,00
I 28,80 13,60 252,90 66,20 81,80 28,50 29,40 29,01 33,15 399,38 98,24 66,45 36,02 84,35
Nov
II 88,10 23,80 396,90 948,50 76,20 4,90 77,00 102,86 30,65 485,37 626,85 58,52 15,85 79,69
I 232,90 131,70 246,90 160,70 211,60 24,40 358,40 219,23 89,37 369,82 105,73 78,52 55,87 276,52
Dec
II 270,60 275,40 91,20 300,70 130,00 88,90 278,60 349,53 121,81 179,69 289,44 91,34 90,46 233,05

117
Lampiran A-2
Inflow total setengah bulanan pada titik observasi Waduk Wonogiri

Periode Debit Model HEC-HMS (m3/de k) Debit Observasi (m3/de k)


Bulan Per 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
I 861,10 592,40 528,00 997,20 1.927,20 600,10 1.768,20 1.263,60 534,60 286,20 1.110,00 2.679,75 218,40 476,70
Jan
II 1.738,30 1.515,10 1.354,70 1.884,40 3.163,40 2.224,70 838,30 1.796,96 1.516,16 831,52 1.751,84 3.689,76 978,72 136,16
I 983,30 2.435,70 2.665,00 2.288,10 1.686,80 716,00 1.557,30 857,70 2.241,30 1.578,90 2.908,35 2.272,35 504,30 384,30
Feb
II 710,00 968,80 865,10 1.265,20 712,30 977,70 1.737,30 754,26 926,38 825,58 1.245,14 947,70 725,92 1.607,48
I 332,00 1.952,10 873,10 877,70 1.228,60 2.185,30 2.936,00 501,45 1.726,50 909,45 1.259,25 1.074,15 1.818,00 2.355,75
Mar
II 824,10 1.255,60 1.374,50 956,00 1.048,90 1.450,10 1.548,50 893,28 965,44 707,36 959,68 959,04 1.820,16 1.468,64
I 924,30 950,80 1.228,20 837,60 520,40 314,20 562,10 662,25 1.179,45 1.573,95 1.015,35 535,35 405,45 708,00
Apr
II 454,80 1.779,40 467,90 827,20 725,70 467,60 452,50 306,15 1.924,35 883,80 1.096,20 505,05 447,45 946,35
I 84,30 315,70 302,10 375,40 33,00 66,70 295,10 172,65 825,00 313,05 534,45 37,20 222,30 291,75
May
II 247,20 7,50 340,70 42,10 18,10 4,80 576,90 148,00 180,64 566,56 149,28 71,52 131,52 315,84
I 187,00 17,80 365,20 28,30 0,20 0,20 20,30 80,70 94,65 449,85 165,30 23,55 2,25 102,60
Jun
II 316,20 0,70 767,40 36,00 6,70 0,00 1,30 253,50 62,10 680,55 128,55 11,25 2,55 139,05
I 49,20 0,00 101,30 1,20 0,00 0,00 0,60 88,50 54,15 318,90 108,60 1,80 19,80 43,65
Jul
II 9,80 0,00 298,90 9,60 0,00 0,00 0,70 82,88 62,56 560,80 42,24 4,48 0,00 0,00
I 0,00 0,00 260,60 2,10 0,00 1,50 80,30 45,60 30,60 277,05 17,55 43,95 0,00 105,75
Aug
II 0,00 0,00 199,90 0,00 0,00 0,00 7,50 17,60 39,04 208,64 82,72 33,76 68,96 49,12
I 0,00 0,00 58,90 1,60 0,00 0,00 19,20 16,05 32,40 123,15 2,10 30,45 44,25 19,50
Sep
II 10,00 0,00 995,00 128,20 35,80 0,00 0,30 9,15 41,70 1.096,95 182,10 99,75 15,75 24,45
I 16,50 0,00 1.518,50 54,90 0,40 1,00 22,60 212,10 24,75 2.106,15 101,25 98,25 1,20 317,25
Oct
II 3,80 0,00 909,10 54,20 0,00 0,10 162,50 75,84 13,76 1.432,48 60,00 6,08 0,16 105,44
I 79,70 54,50 1.214,90 297,90 224,70 64,70 125,60 139,35 56,25 2.058,30 144,30 111,60 16,50 72,45
Nov
II 245,80 97,80 1.768,30 4.975,40 234,80 39,10 448,60 231,45 51,00 3.201,45 3.861,75 81,60 15,45 431,70
I 1.139,00 504,50 1.801,30 702,30 532,80 193,00 1.824,80 730,65 353,85 2.405,85 1.253,10 235,35 46,35 863,25
Dec
II 2.223,10 1.209,30 701,40 1.677,50 612,00 693,80 1.192,30 2.044,80 530,72 1.481,28 2.579,52 217,28 136,64 527,84

118
Lampiran A-3
Debit bangkitan pada Waduk Tampungan Sedimen
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Ke- I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
DEBIT HISTORIS
2014 27.7 11.9 6.1 19.5 9.2 16.2 13.5 14.0 2.5 1.3 0.3 2.7 0.6 0.1 0.0 0.0 0.0 0.5 0.9 0.2 2.4 7.3 19.3 22.0
2015 7.6 17.8 40.0 21.4 16.5 23.7 20.0 36.9 7.0 0.3 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.1 1.9 10.7 20.7
2016 19.1 25.7 44.7 29.7 12.9 29.6 8.1 4.0 4.4 4.9 8.4 15.7 1.8 7.2 2.9 2.4 2.6 20.1 22.2 12.7 20.5 32.1 20.1 7.1
2017 8.4 36.7 29.5 20.2 10.7 13.4 12.4 12.3 3.0 0.3 0.1 0.4 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 2.5 1.5 1.0 6.6 76.0 11.2 22.8
2018 25.5 33.0 21.4 16.3 18.5 11.7 6.7 9.9 0.7 0.2 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.6 0.0 0.0 6.3 6.0 16.7 10.2
2019 10.6 17.1 15.6 26.5 25.2 22.9 7.3 4.4 2.4 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 2.3 0.6 2.1 8.6
2020 22.3 9.7 20.5 29.2 25.5 33.0 12.5 4.3 7.4 16.3 0.3 0.0 0.0 0.0 1.9 0.3 0.2 0.0 0.1 1.7 2.4 6.8 28.1 20.4
DEBIT BANGKITAN
1 22.4 24.3 27.2 24.5 22.6 23.4 13.3 18.2 3.9 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.1 8.1 9.1 6.2 8.5 41.6 17.1 14.3
2 16.5 29.6 17.2 23.3 10.7 28.7 15.5 11.5 8.4 14.6 0.2 0.0 0.1 1.1 1.5 0.0 0.0 0.4 0.2 0.0 2.6 38.7 4.4 10.6
3 16.7 15.2 13.1 21.2 17.0 25.6 14.0 8.7 1.7 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.6 0.6 1.3 2.6 38.7 21.9 16.0
4 22.3 31.0 59.2 29.4 24.6 21.3 10.6 20.9 6.7 8.2 5.2 9.7 1.1 3.6 0.8 0.3 0.4 3.5 3.8 3.5 8.3 94.2 8.6 9.7
5 10.4 36.6 39.5 30.7 24.7 16.2 11.2 16.3 7.3 8.8 3.0 6.2 0.5 1.6 0.6 0.3 0.3 2.6 2.7 1.7 6.8 34.7 4.2 6.8
6 17.9 19.7 2.8 20.9 15.3 31.5 12.1 14.2 2.5 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.4 0.4 1.8 2.6 2.2 6.6 20.0 12.7 16.4
7 8.3 7.5 23.1 21.1 19.6 23.2 14.2 11.0 5.5 10.3 0.6 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.6 4.7 12.3 33.1 16.2
8 22.6 16.9 31.5 24.0 23.3 31.6 6.1 3.8 0.0 4.3 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.7 0.7 4.1 4.8 2.0 6.3 6.1 10.7 7.0
9 10.6 11.7 38.5 18.5 17.3 16.7 6.3 6.8 9.4 8.2 2.7 5.4 0.7 2.7 0.4 0.0 0.0 0.8 1.1 0.9 7.4 14.8 22.1 11.2
10 9.0 31.2 9.1 22.4 24.6 18.8 0.9 0.0 5.0 2.2 0.0 2.0 0.1 0.7 1.5 1.4 1.5 12.1 13.4 6.5 15.0 64.3 0.1 21.8
11 20.4 33.0 23.7 24.1 9.8 10.7 13.7 13.5 5.2 4.2 1.6 4.3 0.6 2.8 1.3 0.7 0.8 6.4 7.4 3.6 8.5 44.8 16.1 22.1
12 24.2 9.9 10.3 22.0 10.3 6.2 11.1 12.9 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.4 0.1 0.2 0.2 3.3 2.2 2.0 8.4 37.6 25.5 16.4
13 16.5 33.2 23.8 27.0 24.6 20.1 10.0 0.0 4.1 8.6 2.6 3.4 0.5 1.2 0.4 0.4 0.4 4.0 3.6 2.3 7.7 70.6 26.5 17.8
14 11.6 11.3 34.7 23.2 13.7 25.8 10.9 14.8 8.2 8.8 1.1 2.5 0.1 0.0 0.8 0.7 0.8 6.0 6.2 4.5 10.6 31.4 5.1 3.6
15 22.3 24.6 15.8 23.9 26.4 28.9 16.7 11.0 3.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.4 0.1 0.8 0.8 6.5 7.2 4.5 8.0 37.0 0.0 3.2
16 10.8 21.2 30.4 29.3 15.2 16.2 12.8 22.3 2.5 2.6 3.1 5.7 0.5 2.6 1.2 0.6 0.6 5.0 5.8 3.7 8.0 58.1 24.2 18.2

119
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Ke- I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
17 18.4 18.2 36.2 22.8 17.7 20.7 12.5 5.0 5.1 9.1 0.0 0.0 0.1 0.2 0.8 1.4 1.4 9.9 10.7 7.4 14.8 51.8 10.4 13.7
18 15.3 22.5 18.2 23.1 20.7 19.3 9.6 13.3 6.2 11.4 2.1 4.3 0.5 1.9 1.9 1.4 1.4 11.3 11.7 6.6 13.8 19.2 6.2 7.4
19 18.5 36.2 33.1 30.5 26.4 34.2 14.6 13.0 0.4 0.0 4.4 10.0 1.3 4.7 1.2 1.9 2.1 16.1 17.9 10.6 16.7 0.7 14.3 19.4
20 22.5 34.8 24.8 23.1 20.3 33.6 15.6 13.5 3.0 5.7 3.6 6.1 0.7 2.2 0.4 0.1 0.0 1.3 1.3 0.1 4.6 30.9 15.7 12.4
21 23.7 19.9 33.7 20.0 17.1 22.2 13.5 27.5 7.1 3.0 5.4 11.4 1.3 5.0 2.1 1.2 1.3 10.8 11.7 6.2 12.7 13.4 8.9 20.5
22 28.4 20.7 0.0 19.8 17.6 11.4 18.8 31.9 4.1 5.6 5.8 10.5 1.1 3.4 0.7 0.0 0.0 0.9 1.4 0.9 9.5 71.4 7.1 18.1
23 14.7 33.9 28.2 25.8 20.0 13.1 9.9 0.0 3.7 1.8 0.0 0.0 0.1 0.0 1.1 0.4 0.5 3.4 3.8 2.3 7.5 56.4 12.4 18.9
24 13.0 15.3 18.3 20.0 19.7 25.2 16.1 18.6 3.3 2.7 6.6 13.5 1.6 4.8 1.7 1.1 1.2 8.8 9.9 5.9 9.5 0.0 19.6 26.4
25 6.8 32.9 21.2 23.1 31.7 26.4 2.9 0.0 0.5 0.0 0.7 0.4 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 3.6 0.0 16.5 22.6
26 33.3 21.9 39.1 24.3 21.6 33.5 18.7 24.2 11.2 16.0 0.0 1.2 0.1 0.2 0.7 0.0 0.0 0.6 0.3 1.4 5.1 24.3 24.5 20.0
27 11.9 19.5 0.0 15.5 11.7 21.4 14.1 12.8 6.2 0.6 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.6 0.6 0.0 3.3 12.1 33.9 18.9
28 15.1 20.6 17.1 16.9 16.5 12.6 8.4 10.6 4.9 10.7 5.2 10.3 1.1 2.5 1.2 1.3 1.4 9.7 11.2 6.1 13.8 1.6 20.8 5.9
29 19.2 18.7 20.1 22.8 26.0 29.5 13.7 19.8 7.6 7.5 1.2 2.6 0.3 0.0 0.8 0.0 0.0 1.1 0.0 0.6 5.5 0.0 18.7 8.0
30 18.2 29.1 35.0 29.2 31.4 32.0 11.6 12.9 3.5 0.0 2.5 4.8 0.4 0.7 0.3 0.5 0.5 5.5 6.8 4.2 4.9 13.0 11.6 11.3

Keterangan :
= Data dak dipakai

120
Lampiran A-4
Debit bangkitan pada Waduk Utama
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Ke- I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
DEBIT HISTORIS
2014 29.7 96.7 59.5 35.1 12.9 35.3 48.1 16.3 3.1 14.2 12.1 18.3 2.7 0.5 0.0 0.0 0.0 0.1 0.2 0.0 2.9 9.1 56.6 116.9
2015 31.9 76.9 122.4 53.1 113.6 54.7 43.4 81.7 14.0 0.1 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 2.5 4.6 23.0 55.0
2016 16.1 59.0 133.0 32.1 45.3 56.3 73.8 27.2 15.7 16.4 16.0 35.5 5.0 11.5 14.5 10.1 1.3 46.3 79.0 44.1 60.5 85.7 100.0 36.7
2017 58.1 81.1 123.0 77.1 47.9 46.3 43.4 42.9 22.0 2.3 1.8 2.0 0.1 0.4 0.1 0.0 0.1 6.0 2.2 2.4 13.3 255.7 35.6 82.0
2018 103.0 164.7 91.1 38.5 63.4 53.8 28.0 38.4 1.5 1.0 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.8 0.0 0.0 8.6 9.7 18.9 28.0
2019 29.4 121.9 32.1 48.7 120.4 67.8 13.6 26.7 2.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 2.0 2.0 10.8 34.8
2020 95.6 42.7 83.3 94.9 170.2 63.8 25.0 25.9 12.3 19.8 1.0 0.1 0.0 0.0 3.5 0.2 1.1 0.0 1.4 8.4 6.0 23.1 93.6 54.1
DEBIT BANGKITAN
1 15.1 52.9 191.5 79.2 138.6 54.0 43.5 25.1 14.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.5 21.3 31.3 19.3 19.6 0.0 0.0 14.6
2 94.3 66.4 122.1 58.2 60.5 44.3 40.0 53.1 8.8 2.1 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 7.6 232.7 48.2 53.8
3 19.6 103.6 94.0 34.2 131.1 58.7 9.3 53.4 6.2 13.7 6.1 12.6 1.7 2.5 5.8 3.5 1.0 30.7 54.4 28.8 39.2 53.6 22.3 94.7
4 55.6 92.3 67.2 80.7 153.4 69.6 48.0 52.6 5.5 2.9 12.6 24.4 3.2 4.8 4.4 3.5 0.6 21.7 35.0 20.3 26.3 0.0 123.0 49.8
5 49.8 123.7 89.5 70.3 120.9 56.2 31.5 29.1 5.4 4.0 6.8 12.4 1.7 5.1 7.6 4.8 0.7 1.3 0.0 0.0 0.0 60.5 19.7 20.1
6 26.2 56.3 118.4 51.9 50.6 41.0 61.4 48.4 13.0 2.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.6 1.0 4.0 2.9 9.9 0.0 48.6 33.3
7 21.7 99.1 124.0 60.7 75.7 39.3 79.7 37.2 1.8 2.9 13.6 24.7 3.4 5.0 8.7 5.9 0.7 2.8 1.9 1.9 12.7 26.9 22.7 90.2
8 56.0 23.8 101.3 57.6 104.7 55.7 19.1 34.4 4.2 5.4 6.0 13.2 1.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 7.1 10.5 52.6 71.0 109.0
9 23.8 95.5 95.9 35.6 53.7 49.2 59.3 70.5 18.3 1.0 5.8 6.9 1.1 0.0 2.6 1.3 0.1 0.0 0.0 1.0 6.2 67.4 28.4 16.2
10 70.0 48.8 135.3 86.1 187.8 81.6 22.9 23.5 0.0 10.3 8.8 20.4 2.8 2.3 0.9 0.4 0.4 18.9 35.7 20.6 28.8 0.0 62.7 30.5
11 52.3 13.0 170.3 55.2 92.4 51.6 67.0 53.8 10.8 1.0 0.9 1.4 0.2 0.0 1.1 0.0 0.3 4.8 8.7 12.6 13.6 54.2 32.6 70.7
12 104.3 65.9 73.4 48.2 38.5 44.6 47.3 33.9 12.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 10.6 17.8 16.3 27.2 0.0 6.5 44.4
13 59.0 48.3 98.7 43.1 74.9 52.6 41.7 4.1 5.3 6.9 0.0 2.7 0.4 0.0 2.8 2.3 0.3 18.0 25.7 15.8 35.6 84.7 82.4 24.4
14 67.7 61.0 117.4 28.9 31.5 37.0 67.9 26.2 5.2 15.1 7.1 18.1 2.6 4.1 7.0 3.9 1.2 14.3 25.4 13.6 23.6 0.0 0.0 64.4
15 88.3 174.1 6.8 72.8 93.8 60.4 35.5 61.4 7.7 11.0 10.9 21.2 3.0 5.2 8.0 5.2 1.3 38.1 63.8 34.4 51.2 0.0 134.1 71.0
16 57.3 92.1 100.6 19.9 14.7 43.7 25.1 3.2 17.4 2.4 0.0 1.5 0.0 0.0 1.5 1.1 0.7 18.3 28.3 19.7 20.1 8.1 74.8 65.4
17 0.0 48.2 48.9 100.0 208.9 60.3 63.4 7.6 5.0 15.4 10.6 17.2 2.3 4.3 7.4 2.6 0.0 0.0 6.7 8.3 13.0 113.0 28.4 61.8
18 73.3 88.9 62.1 25.1 31.0 52.6 48.3 52.3 26.1 9.2 6.3 16.4 2.3 0.5 0.0 0.1 0.0 3.8 0.0 2.2 13.9 174.5 67.3 28.9
19 59.1 58.5 143.6 58.0 163.0 64.2 15.8 22.6 16.4 8.0 4.1 7.7 0.9 0.0 2.0 0.3 0.4 17.4 27.9 16.0 23.0 104.8 62.8 8.1

121
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Ke- I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
20 90.0 79.1 108.7 84.6 152.6 71.6 52.0 0.0 16.4 8.0 4.2 8.2 1.1 1.4 0.5 0.0 0.5 3.5 0.0 4.0 8.8 140.6 19.5 72.7
21 92.2 97.7 126.7 87.0 84.5 61.2 32.5 42.3 10.1 1.9 0.0 0.3 0.1 0.0 1.4 1.4 0.8 1.5 0.6 0.8 5.7 117.4 0.0 15.8
22 94.5 78.1 112.9 63.3 96.4 60.3 48.5 86.7 24.1 20.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.4 0.0 1.5 0.0 0.0 175.0 53.8 68.1
23 47.6 145.2 67.7 25.8 30.1 49.5 30.7 48.3 18.8 23.6 6.6 9.4 1.5 2.3 2.6 1.4 0.3 6.9 15.2 8.0 5.9 76.8 56.6 109.9
24 67.9 68.5 135.1 18.7 38.1 41.8 3.9 20.4 7.5 16.8 19.3 38.9 5.4 6.8 9.0 3.9 0.5 28.4 41.9 26.5 47.0 0.0 73.4 46.0
25 46.0 111.7 94.1 59.0 93.2 62.5 27.7 38.1 12.1 4.1 10.8 20.1 2.9 3.6 4.6 2.4 0.3 20.4 33.3 21.9 38.3 0.0 25.3 72.3
26 70.5 120.8 122.8 38.5 81.1 47.4 47.5 41.9 19.8 23.9 19.4 39.7 5.6 13.6 18.1 13.1 1.9 57.0 97.1 56.7 68.4 239.3 52.0 25.4
27 24.2 139.9 48.7 113.3 152.9 71.6 44.7 21.2 13.0 23.7 5.8 9.8 1.4 5.0 6.6 2.5 0.9 27.1 46.2 26.6 36.7 96.4 0.0 40.6
28 26.5 100.6 54.5 51.6 126.4 62.8 9.2 80.6 18.6 0.0 1.0 2.3 0.5 1.0 1.3 1.4 1.0 15.3 19.7 12.6 8.2 246.4 93.3 33.8
29 104.6 116.4 78.5 38.2 6.0 48.1 65.3 0.5 0.0 0.0 9.9 20.6 2.8 3.8 6.0 4.4 0.4 0.0 0.0 3.5 8.7 4.2 25.4 59.9
30 57.2 79.2 152.7 40.4 94.5 57.5 23.8 31.6 4.5 0.0 9.7 17.5 2.4 4.6 5.7 4.6 1.0 10.7 13.9 6.8 5.6 30.4 28.6 25.7

Keterangan :
= Data dak dipakai

122
123

LAMPIRAN B
MODEL OPTIMASI
124

Lampiran B-1
State function CSUDP skenario 1

{
/* user declares any addi onal variable here for this C func on only ( use sta c double, sta c
long, or sta c int) */
sta c double xk;
/* user provides state dynamics equa on here */
k=istage;

//WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN


if ((k<=7)||(k>=12)) xmaxk=12.49; else xmaxk=0.1;
if ((k<=7)||(k>=12)) uconk>0; else uconk=0;
SPOk=xin[0]+In[k-1][0]-uconk-xmaxk;
SOk=max(SPOk,0);
if ((k<7)||(k>=12)) ucon[0]=xin[0]-xout[0]+In[k-1][0]-SOk; else ucon[0]=0;
//WADUK UTAMA
uconw>=0;
if((k<4)||(k>12))xmaxw=427.92;else xmaxw=384.752;
if((k<=7)||(k>=12))
SPOw=xin[1]+In[k-1][1]-(In[k-1][5]*(1.7965*(pow(((xin[1]+xout[1])/2),0.5879))))+ucon[0]+SOk-
uconw-xmaxw;
else SPOw=xin[1]+In[k-1][1]-(In[k-1][5]*(1.7965*(pow(((xin[1]+xout[1])/2),0.5879))))+ucon[0]-
uconw-xmaxw;
SOw=max(SPOw,0);
if((k<=7)||(k>=12))
ucon[1]=xin[1]-xout[1]+In[k-1][1]-(In[k-1][5]*(1.7965*(pow(((xin[1]+xout[1])/2),0.5879))))-
SOw+ucon[0]+SOk;
else ucon[1]=xin[1]-xout[1]+In[k-1][1]-(In[k-1][5]*(1.7965*(pow(((xin[1]+xout[1])/2),0.5879))))-
SOw;
if ((k<=7)||(k>=12))
ucon[1]+SOw<=((400*In[k-1][6]*24*3600)/1000000); else ucon[1]+SOk+SOw<=((400*In[k-
1][6]*24*3600)/1000000);
}
125

Lampiran B-2
State function CSUDP skenario 2

{
/* user declares any addi onal variable here for this C func on only ( use sta c double, sta c
long, or sta c int) */
sta c double xk;
/* user provides state dynamics equa on here */
k=istage;

//WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN


if((k==3)||(k==9)||(k==10))xmaxk=0.1; else xmaxk=12.49;
SPOk=xin[0]+In[k-1][0]-uconk-xmaxk;
SOk=max(SPOk,0);
if((k==3)||(k==9)||(k==10))ucon[0]=0; else ucon[0]=xin[0]-xout[0]+In[k-1][0]-SOk;
//WADUK UTAMA
uconw>=0;
if((k<=3)||(k>=13))xmaxw=427.92;else xmaxw=384.752;
if((k==3)||(k==9)||(k==10))
SPOw=xin[1]+In[k-1][1]-(In[k-1][5]* (1.7965*(pow(((xin[1]+xout[1])/2),0.5879)))) +ucon[0]-
uconw-xmaxw; else SPOw=xin[1]+In[k-1][1]-(In[k-1][5]*
(1.7965*(pow(((xin[1]+xout[1])/2),0.5879))))+ucon[0]+SOk-uconw-xmaxw;
SOw=max(SPOw,0);
if ((k==3)||(k==9)||(k==10))
ucon[1]=xin[1]-xout[1]+In[k-1][1]-(In[k-1][5]*(1.7965*(pow (((xin[1]+xout[1])/2),0.5879))))-
SOw; else ucon[1]=xin[1]-xout[1]+In[k-1][1]-(In[k-
1][5]*(1.7965*(pow(((xin[1]+xout[1])/2),0.5879))))-SOw+ucon[0]+SOk;
if((k==3)||(k==9)||(k==10))ucon[1]+SOk+SOw<=((400*In[k-1][6]*24*3600)/1000000); else
ucon[1]+SOw<=((400*In[k-1][6]*24*3600)/1000000);
}
126

Lampiran B-3
Objective Function

#include <stdio.h>
#include <math.h>
/* use itrace for wri ng user-defined op mal traceback output files*/
typedef char logical;
logical itrace;
/* reserved variable names used by CSUDP */
double xin [30],xout[30],ucon[30],fobj,rvar,pnalty;
long istage,jxin[30],kxout[30],lucon[30],iper;
/* user declares any addi onal variables here which are shared
with the other user defined C func ons ( use double or long ) */
long k,n,Asc,Bsc,Csc,t;
double In[24][7],Vok,Vspk,Vow,Viw,SOk,SOw,Vko,Vksp, Vo;
void object()
{
/* user declares any addi onal variable here for this C func on
only ( use sta c double, sta c long, or sta c int) */
/* user enters objec ve func on value here for current istage */

Bsc=1;
Csc=1;

Vok=0.00027*(pow(((ucon[0]*1000000)/(In[k-1][6]*24*3600)),1.601));
Vko=Vok*In[k-1][6]*24*3600/1000000;

Vspk=0.00027*(pow(((SOk*1000000)/(In[k-1][6]*24*3600)),1.601));
Vksp=Vspk*In[k-1][6]*24*3600/1000000;

fobj=(Bsc*(fabs(In[k-1][2]*1-ucon[1]*1)))+(Csc*(fabs(In[k-1][3]*2.65-((Vksp+Vko)*2.65))));
}
127

Lampiran B-4
Readin function

#include <stdio.h>
FILE *data;
/* this func on allows user to read in any addi onal data
needed for problem */
/* user declares any addi onal variables here which are shared
with the other user defined C func ons ( use double or long ) */
long m,n;
double In[24][7],data1n;
void readin()

{
/* user declares any addi onal variable here for this C func on
only ( use sta c double, sta c long, or sta c int) */
/*read input data*/
data=fopen("data1n$.dat","r");
for(m=1;m<=24;m=m+1)
{
for(n=1;n<=7;n=n+1)
{
fscanf(data,"%lf",&data1n);
In[m-1][n-1]=data1n;
}
}
fclose(data);
}
128

Lampiran B-5
Hasil optimasi CSUDP skenario 1 (tahun kering)

*** Op mal Solu on ***


Itera on 87

Final Trajectories:
istage * xin( 1) xin( 2)
*******************************************************************************
1 * 3.1000000 44.3640000
2 * 4.8000000 44.3640000
3 * 9.0400000 44.5310000
4 * 10.9400000 55.6050000
5 * 12.4400000 90.1500000
6 * 12.1900000 161.1170000
7 * 12.3400000 258.2760000
8 * 0.1000000 318.5990000
9 * 0.1000000 353.8370000
10 * 0.1000000 346.4450000
11 * 0.1000000 344.3010000
12 * 12.4900000 332.7520000
13 * 12.4400000 338.0700000
14 * 12.4900000 327.4350000
15 * 12.4900000 323.2820000
16 * 10.7000000 295.1070000
17 * 8.8000000 264.6740000
18 * 6.9500000 234.4300000
19 * 4.9000000 201.1970000
20 * 4.4000000 171.4880000
21 * 4.4000000 135.0260000
22 * 4.1500000 91.7240000
23 * 3.8000000 50.0210000
24 * 3.6000000 46.4410000
25 * 3.1000000 44.9100000

Decision Variables [< or > denote bound viola on]


istage * ucon( 1) ucon( 2)
*******************************************************************************
1 * 3.9100000 9.4000000
2 * 0.0300000 6.1000000
3 * 1.5500000 17.4000000
4 * 0.0500000 19.1000000
5 * 0.3000000 30.2000000
6 * 0.1500000 33.1000000
7 * 0.0000000 35.8000000
8 * 0.0000000 30.9000000
9 * 0.0000000 38.3000000
10 * 0.0000000 40.5000000
11 * 0.0000000 33.4000000
12 * 0.0500000 31.2000000
129

13 * 0.0000000 22.5000000
14 * 0.0000000 25.1000000
15 * 1.7900000 26.9000000
16 * 1.9000000 28.5000000
17 * 1.8500000 27.9000000
18 * 2.0500000 30.9000000
19 * 1.7200000 29.3000000
20 * 0.1800000 32.4000000
21 * 0.3900000 40.6000000
22 * 0.3500000 39.2000000
23 * 0.3400000 2.7000000
24 * 1.7100000 7.1000000

Objec ve Func on Values


istage * fobj
*******************************************************************************
1 * 4.8669959
2 * 8.1684513
3 * 0.7580053
4 * 0.2639426
5 * 0.9117832
6 * 0.0934260
7 * 0.0743914
8 * 0.9882042
9 * 0.0837816
10 * 1.0095411
11 * 1.0758019
12 * 1.2027619
13 * 1.0931805
14 * 0.0462709
15 * 0.0616133
16 * 1.0517109
17 * 0.0916394
18 * 0.6418587
19 * 0.0800809
20 * 1.3000378
21 * 0.8701356
22 * 2.2701140
23 * 5.0801089
24 * 1.1900388

Objec ve Value = 33.273876


130

Lampiran B-6
Hasil optimasi SCUDP skenario 1 (tahun normal)

*** Op mal Solu on ***


Itera on 270

Final Trajectories:
istage * xin( 1) xin( 2)
*******************************************************************************
1 * 3.1000000 44.3640000
2 * 3.2500000 85.2840000
3 * 10.0900000 149.5590000
4 * 12.4400000 254.7490000
5 * 12.3400000 358.8580000
6 * 12.4900000 354.8050000
7 * 12.4900000 352.3920000
8 * 0.1000000 349.9710000
9 * 0.1000000 353.8370000
10 * 0.1000000 346.4450000
11 * 0.1000000 344.3010000
12 * 12.4900000 350.4840000
13 * 12.4900000 353.0740000
14 * 12.2400000 356.0790000
15 * 12.3400000 328.7380000
16 * 10.8000000 301.9270000
17 * 8.9500000 272.8580000
18 * 7.0500000 242.6140000
19 * 4.9500000 209.3810000
20 * 3.6000000 176.9440000
21 * 3.3500000 139.1180000
22 * 3.2000000 94.4520000
23 * 3.1000000 56.8410000
24 * 3.1500000 50.5330000
25 * 3.1000000 44.9100000

Decision Variables [< or > denote bound viola on]


istage * ucon( 1) ucon( 2)
*******************************************************************************
1 * 9.2400000 13.1000000
2 * 2.4000000 13.5000000
3 * 0.0500000 17.2000000
4 * 0.1500000 19.3000000
5 * 0.0000000 29.9000000
6 * 0.0000000 32.4000000
7 * 12.3900000 34.8000000
8 * 0.0000000 30.9000000
9 * 0.0000000 38.3000000
10 * 0.0000000 40.5000000
11 * 0.0000000 34.3000000
131

12 * 0.0000000 31.7000000
13 * 0.2500000 23.2000000
14 * 0.1500000 25.1000000
15 * 1.6900000 26.4000000
16 * 2.1400000 28.6000000
17 * 1.9100000 27.9000000
18 * 2.2000000 31.2000000
19 * 1.3500000 29.3000000
20 * 0.2500000 33.6000000
21 * 0.1500000 41.0000000
22 * 1.7500000 40.3000000
23 * 0.9000000 6.4000000
24 * 0.7500000 6.0000000

Objec ve Func on Values


istage * fobj
*******************************************************************************
1 * 1.1819659
2 * 0.8291802
3 * 0.9715006
4 * 0.0637259
5 * 1.2052314
6 * 0.8178419
7 * 1.0664363
8 * 0.9848377
9 * 0.0686848
10 * 0.9898550
11 * 0.1813009
12 * 0.7225911
13 * 0.3930193
14 * 0.0400274
15 * 0.5614251
16 * 0.9520698
17 * 0.0917253
18 * 0.3420812
19 * 0.0809899
20 * 0.1000640
21 * 0.4700294
22 * 1.1706997
23 * 1.3803573
24 * 2.2900789

Objec ve Value = 16.955719


132

Lampiran B-7
Hasil optimasi SCUDP skenario 1 (Tahun Basah)

*** Op mal Solu on ***


Itera on 331

Final Trajectories:
istage * xin( 1) xin( 2)
*******************************************************************************
1 * 3.1000000 44.3640000
2 * 3.2000000 44.3640000
3 * 3.4000000 246.4030000
4 * 5.9500000 275.2090000
5 * 12.4500000 365.6780000
6 * 12.4500000 354.8050000
7 * 12.4500000 352.3920000
8 * 0.1000000 349.9710000
9 * 0.1000000 353.8370000
10 * 0.1000000 346.4450000
11 * 0.1000000 344.3010000
12 * 8.2000000 350.4840000
13 * 4.4000000 353.0740000
14 * 4.8500000 339.7110000
15 * 4.7000000 326.0100000
16 * 4.1000000 311.4750000
17 * 4.3000000 311.0500000
18 * 3.9500000 283.5340000
19 * 4.0500000 259.8490000
20 * 3.6000000 236.9600000
21 * 4.4500000 205.9540000
22 * 3.8500000 162.6520000
23 * 3.1000000 161.8690000
24 * 3.9000000 214.2130000
25 * 8.1500000 235.8700000

Decision Variables [< or > denote bound viola on]


istage * ucon( 1) ucon( 2)
*******************************************************************************
1 * 4.8700000 13.7000000
2 * 9.0900000 14.2000000
3 * 6.5400000 18.1000000
4 * 0.0400000 19.1000000
5 * 0.0400000 29.9000000
6 * 0.0400000 32.4000000
7 * 0.0000000 34.8000000
8 * 0.0000000 30.9000000
9 * 0.0000000 38.3000000
10 * 0.0000000 40.5000000
11 * 0.0000000 34.3000000
12 * 8.0900000 31.7000000
133

13 * 2.8500000 23.5000000
14 * 3.6200000 25.1000000
15 * 6.0300000 26.9000000
16 * 8.1900000 29.5000000
17 * 1.5000000 27.6000000
18 * 4.8900000 31.5000000
19 * 2.3400000 29.3000000
20 * 0.8300000 33.3000000
21 * 2.2800000 41.4000000
22 * 9.3900000 41.4000000
23 * 8.5900000 7.7000000
24 * 4.3400000 8.2000000

Objec ve Func on Values


istage * fobj
*******************************************************************************
1 * 0.5627466
2 * 0.1791397
3 * 0.0685984
4 * 0.3202614
5 * 1.2193777
6 * 0.8232818
7 * 1.0978235
8 * 0.9857806
9 * 0.0707481
10 * 0.9936656
11 * 0.1742743
12 * 0.7000365
13 * 0.0926350
14 * 0.0417141
15 * 0.0610022
16 * 0.0605596
17 * 0.3900737
18 * 0.0430444
19 * 0.0803149
20 * 0.4018419
21 * 0.0700118
22 * 0.0855971
23 * 0.1032506
24 * 0.1076786

Objec ve Value = 8.7334583


134

Lampiran B-8
Hasil optimasi CSUDP skenario 2 (tahun kering)

*** Op mal Solu on ***


Itera on 100

Final Trajectories:
istage * xin( 1) xin( 2)
*******************************************************************************
1 * 3.1000000 44.4000000
2 * 3.1000000 44.4000000
3 * 3.1000000 44.5000000
4 * 0.1000000 44.6800000
5 * 3.2500000 77.8760000
6 * 3.5000000 147.5080000
7 * 5.0500000 243.3160000
8 * 5.3000000 303.6120000
9 * 3.1000000 353.8680000
10 * 0.1000000 346.4480000
11 * 0.1000000 344.3280000
12 * 3.1500000 342.3240000
13 * 3.7500000 346.2400000
14 * 3.1000000 335.5760000
15 * 3.1000000 331.4520000
16 * 3.2500000 301.9160000
17 * 3.2500000 268.7800000
18 * 3.2500000 237.1800000
19 * 3.2000000 202.5440000
20 * 3.3000000 172.9000000
21 * 3.4000000 135.0000000
22 * 3.4500000 91.6800000
23 * 3.4500000 48.6600000
24 * 3.5500000 45.0880000
25 * 3.1000000 44.9080000

Decision Variables [< or > denote bound viola on]


istage * ucon( 1) ucon( 2)
*******************************************************************************
1 * 5.6100000 11.1000000
2 * 4.2700000 10.4000000
3 * 0.0000000 18.1000000
4 * 9.2400000 18.9000000
5 * 8.9900000 31.1000000
6 * 7.4400000 33.1000000
7 * 7.1900000 35.8000000
8 * 9.3900000 30.9000000
9 * 0.0000000 38.3000000
10 * 0.0000000 40.4000000
11 * 9.3400000 33.7000000
12 * 5.0500000 31.9000000
135

13 * 7.0000000 23.2000000
14 * 9.3900000 25.0000000
15 * 0.0800000 26.3000000
16 * 0.0000000 29.3000000
17 * 0.0000000 27.4000000
18 * 0.0500000 30.3000000
19 * 1.1200000 28.6000000
20 * 0.0800000 33.7000000
21 * 0.0900000 40.3000000
22 * 0.0000000 40.2000000
23 * 0.0400000 2.4000000
24 * 1.6600000 5.7000000

Objec ve Func on Values


istage * fobj
*******************************************************************************
1 * 3.1627452
2 * 3.8621982
3 * 0.0486920
4 * 0.4722979
5 * 0.0400326
6 * 0.1184668
7 * 0.1026850
8 * 1.0205878
9 * 0.0608507
10 * 1.1095411
11 * 0.7902634
12 * 0.5043782
13 * 0.3910382
14 * 0.1522343
15 * 0.6600107
16 * 0.2500000
17 * 0.5900000
18 * 1.2400049
19 * 0.7806439
20 * 0.0000103
21 * 1.1700130
22 * 1.2700000
23 * 5.3800035
24 * 2.5900257

Objec ve Value = 25.766723


136

Lampiran B-9
Hasil optimasi CSUDP skenario 2 (tahun normal)

*** Op mal Solu on ***


Itera on 308
Final Trajectories:

istage * xin( 1) xin( 2)


*******************************************************************************
1 * 3.1000000 44.4000000
2 * 3.1000000 85.3200000
3 * 10.6500000 148.1640000
4 * 0.1000000 230.1840000
5 * 4.1500000 330.2160000
6 * 12.4500000 354.8360000
7 * 12.4500000 352.4360000
8 * 9.6500000 349.9880000
9 * 3.1000000 353.8680000
10 * 0.1000000 346.4480000
11 * 0.1000000 344.3280000
12 * 12.4500000 350.5080000
13 * 3.3000000 353.0600000
14 * 3.1000000 356.0360000
15 * 3.3000000 328.7240000
16 * 3.3000000 300.5520000
17 * 3.4500000 268.7800000
18 * 3.3500000 237.1800000
19 * 3.3500000 202.5440000
20 * 3.3500000 168.8080000
21 * 3.2000000 130.9080000
22 * 3.1500000 86.2240000
23 * 3.1000000 48.6600000
24 * 3.1000000 46.4520000
25 * 3.1000000 44.9080000

Decision Variables [< or > denote bound viola on]


istage * ucon( 1) ucon( 2)
*******************************************************************************
1 * 9.3900000 13.2000000
2 * 1.8400000 14.2000000
3 * 0.0000000 17.2000000
4 * 8.3400000 19.3000000
5 * 0.0400000 29.9000000
6 * 0.0400000 32.3000000
7 * 2.8400000 34.8000000
8 * 9.3900000 30.9000000
9 * 0.0000000 38.3000000
10 * 0.0000000 40.4000000
11 * 0.0400000 34.2000000
12 * 9.1900000 31.7000000
137

13 * 6.7000000 23.2000000
14 * 0.2700000 25.0000000
15 * 0.2100000 26.2000000
16 * 0.1400000 29.3000000
17 * 0.1100000 27.5000000
18 * 0.1000000 30.6000000
19 * 0.0000000 29.3000000
20 * 0.1500000 33.7000000
21 * 0.0500000 41.1000000
22 * 1.7000000 40.4000000
23 * 0.9500000 2.5000000
24 * 0.7000000 1.9000000

Objec ve Func on Values


istage * fobj
*******************************************************************************
1 * 1.0814037
2 * 0.1308266
3 * 1.0055758
4 * 0.1024092
5 * 1.2286718
6 * 0.9181722
7 * 1.0979970
8 * 0.9801849
9 * 0.0686393
10 * 1.0898550
11 * 0.3421789
12 * 0.7015648
13 * 0.3924764
14 * 0.1400194
15 * 0.7600503
16 * 0.2500263
17 * 0.4900179
18 * 0.9400148
19 * 0.0800000
20 * 0.0000282
21 * 0.3700051
22 * 1.0707677
23 * 5.2803105
24 * 6.3901178

Objec ve Value = 24.911314


138

Lampiran B-10
Hasil optimasi CSUDP skenario 2 (tahun basah)

*** Op mal Solu on ***


Itera on 282
Final Trajectories:
istage * xin( 1) xin( 2)
*******************************************************************************
1 * 3.1000000 44.4000000
2 * 3.1000000 44.4000000
3 * 8.8000000 240.9160000
4 * 0.1000000 258.8280000
5 * 8.5000000 353.4040000
6 * 12.4500000 354.8360000
7 * 12.4500000 352.4360000
8 * 10.0000000 349.9880000
9 * 3.1000000 353.8680000
10 * 0.1000000 346.4480000
11 * 0.1000000 344.3280000
12 * 3.4500000 350.5080000
13 * 4.4500000 353.0600000
14 * 4.9500000 339.6680000
15 * 4.8500000 325.9960000
16 * 4.3000000 311.4640000
17 * 3.1500000 312.4280000
18 * 4.3000000 283.5560000
19 * 4.4000000 259.8320000
20 * 3.9000000 237.0080000
21 * 4.5500000 205.9280000
22 * 3.9500000 162.6080000
23 * 3.1500000 161.8720000
24 * 3.1000000 215.5880000
25 * 8.7500000 235.8680000

Decision Variables [< or > denote bound viola on]


istage * ucon( 1) ucon( 2)
*******************************************************************************
1 * 4.9700000 13.8000000
2 * 3.6900000 14.2000000
3 * 0.0000000 17.4000000
4 * 3.9900000 18.7000000
5 * 0.0400000 29.9000000
6 * 0.0400000 32.3000000
7 * 2.4900000 34.8000000
8 * 9.3900000 30.9000000
9 * 0.0000000 38.3000000
10 * 0.0000000 40.4000000
11 * 6.2300000 34.2000000
12 * 8.0300000 31.7000000
13 * 2.8000000 23.5000000
139

14 * 3.5700000 25.1000000
15 * 5.9800000 26.9000000
16 * 9.3400000 29.5000000
17 * 0.0000000 27.4000000
18 * 4.8900000 31.5000000
19 * 2.3900000 29.3000000
20 * 1.0300000 33.6000000
21 * 2.2800000 41.4000000
22 * 9.3400000 41.4000000
23 * 9.3900000 7.2000000
24 * 3.1500000 8.2000000

Objec ve Func on Values


istage * fobj
*******************************************************************************
1 * 0.4624912
2 * 0.1960732
3 * 0.7826971
4 * 0.7488178
5 * 1.2473652
6 * 0.9232818
7 * 1.0951857
8 * 0.9800822
9 * 0.0680180
10 * 1.0936656
11 * 0.2856303
12 * 0.7076362
13 * 0.0927265
14 * 0.0418159
15 * 0.0611461
16 * 0.0561120
17 * 0.5912455
18 * 0.0430444
19 * 0.0802327
20 * 0.1016615
21 * 0.0700118
22 * 0.0855332
23 * 0.6001859
24 * 0.1102057

Objec ve Value = 10.524866


Lampiran B-11
Perhitungan validasi Tahun Kering skenario 1
Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama
Periode Perhitungan Excel
CSUDP (juta m3) Perhitungan (Juta m3) Selisih CSUDP (juta m3) Inflow (juta m3) Evapo Keb.Air Selisih
Juta (juta (Juta m3)
Bln State Xin Xout Ucon Inflow SPO Ucon Xout Ucon Xout Xin Xout Ucon[1] Inflow Ucon [0] SPO m3 m3) SPO Ucon Xout Ucon Xout
1 3.10 4.80 3.91 5.61 0.00 3.91 4.80 0.0 0.0 44.4 44.4 9.4 6.9 3.9 0.0 1.44 14.26 0.00 9.37 44.36 0.0 0.0
Nov
2 4.80 9.04 0.03 4.27 0.00 0.03 9.04 0.0 0.0 44.4 44.5 6.1 7.6 0.0 0.0 1.37 14.26 0.00 6.06 44.53 0.0 0.0
3 9.04 10.94 1.55 12.13 8.68 1.55 10.94 0.0 0.0 44.5 55.6 17.4 19.2 1.6 8.7 1.02 18.14 0.00 17.36 55.61 0.0 0.0
Dec
4 10.94 12.44 0.05 13.04 11.49 0.05 12.44 0.0 0.0 55.6 90.2 19.1 43.4 0.1 11.5 1.32 19.35 0.00 19.07 90.15 0.0 0.0
5 12.44 12.19 0.30 21.34 21.29 0.30 12.19 0.0 0.0 90.2 161.1 30.2 81.0 0.3 21.3 1.46 31.10 0.00 30.16 161.12 0.0 0.0
Jan
6 12.19 12.34 0.15 18.52 18.22 0.15 12.34 0.0 0.0 161.1 258.3 33.1 113.8 0.2 18.2 1.96 33.18 0.00 33.05 258.28 0.0 0.0
7 12.34 0.10 0.00 23.42 35.66 0.00 0.10 0.0 0.0 258.3 318.6 35.8 74.8 0.0 0.0 1.97 35.86 0.00 12.49 318.60 0.0 0.0
Feb
8 0.10 0.10 0.00 31.26 31.26 0.00 0.10 0.0 0.0 318.6 353.8 30.9 80.7 0.0 0.0 1.96 31.88 12.55 30.91 353.84 0.0 0.0
9 0.10 0.10 0.00 32.85 32.85 0.00 0.10 0.0 0.0 353.8 346.4 38.3 188.4 0.0 0.0 2.79 38.36 154.65 38.31 346.45 0.0 0.0
Mar
10 0.10 0.10 0.00 38.62 38.62 0.00 0.10 0.0 0.0 346.4 344.3 40.5 91.0 0.0 0.0 3.01 41.47 49.64 40.45 344.30 -0.1 0.0
11 0.10 12.49 0.00 12.86 0.47 0.00 12.49 0.0 0.0 344.3 332.8 33.4 25.0 0.0 0.5 3.14 34.47 0.00 33.88 332.75 0.5 0.0
Apr
12 12.49 12.44 0.05 5.65 5.65 0.05 12.44 0.0 0.0 332.8 338.1 31.2 34.1 0.1 5.7 3.27 32.40 0.00 31.21 338.07 0.0 0.0
13 12.44 12.49 0.00 6.35 6.30 0.00 12.49 0.0 0.0 338.1 327.4 22.5 9.3 0.0 6.3 3.76 23.59 0.00 22.47 327.44 0.0 0.0
May
14 12.49 12.49 0.00 11.41 11.41 0.00 12.49 0.0 0.0 327.4 323.3 25.1 13.7 0.0 11.4 4.17 25.14 0.00 25.09 323.28 0.0 0.0
15 12.49 10.70 1.79 0.23 0.23 1.79 10.70 0.0 0.0 323.3 295.1 26.9 0.6 1.8 0.2 3.94 26.96 0.00 26.89 295.11 0.0 0.0
Jun
16 10.70 8.80 1.90 0.00 0.00 1.90 8.80 0.0 0.0 295.1 264.7 28.5 0.0 1.9 0.0 3.88 29.55 0.00 28.50 264.67 0.0 0.0
17 8.80 6.95 1.85 0.00 0.00 1.85 6.95 0.0 0.0 264.7 234.4 27.9 0.0 1.9 0.0 4.22 27.99 0.00 27.89 234.43 0.0 0.0
Jul
18 6.95 4.90 2.05 0.00 0.00 2.05 4.90 0.0 0.0 234.4 201.2 30.9 0.0 2.1 0.0 4.43 31.54 0.00 30.89 201.20 0.0 0.0
19 4.90 4.40 1.72 1.22 0.00 1.72 4.40 0.0 0.0 201.2 171.5 29.3 2.3 1.7 0.0 4.49 29.38 0.00 29.27 171.49 0.0 0.0
Aug
20 4.40 4.40 0.18 0.18 0.00 0.18 4.40 0.0 0.0 171.5 135.0 32.4 0.2 0.2 0.0 4.43 33.70 0.00 32.36 135.03 0.0 0.0
21 4.40 4.15 0.39 0.14 0.00 0.39 4.15 0.0 0.0 135.0 91.7 40.6 0.7 0.4 0.0 3.82 41.47 0.00 40.56 91.72 0.0 0.0
Sep
22 4.15 3.80 0.35 0.00 0.00 0.35 3.80 0.0 0.0 91.7 50.0 39.2 0.0 0.4 0.0 2.89 41.47 0.00 39.17 50.02 0.0 0.0
23 3.80 3.60 0.34 0.14 0.00 0.34 3.60 0.0 0.0 50.0 46.4 2.7 0.9 0.3 0.0 2.14 7.78 0.00 2.66 46.44 0.0 0.0
Oct
24 3.60 3.10 1.71 1.21 0.00 1.71 3.10 0.0 0.0 46.4 44.9 7.1 5.8 1.7 0.0 2.00 8.29 0.00 7.05 44.91 -0.1 0.0

140
Lampiran B-12
Perhitungan validasi Tahun Normal skenario 1
Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama
Periode Perhitungan Excel (Juta
CSUDP (juta m3) Perhitungan (Juta m3) Selisih CSUDP (juta m3) Inflow (juta m3) Evapo Selisih
Keb.Air m3)
(Juta
(juta m3)
Bln State Xin Xout Ucon Inflow SPO Ucon Xout Ucon Xout Xin Xout Ucon[1] Inflow Ucon [0] SPO m3) SPO Ucon Xout Ucon Xout
1 3.10 3.25 9.24 14.80 5.41 9.24 3.25 0.0 0.0 44.4 85.3 13.1 41.1 9.2 5.4 1.79 14.26 0.00 13.08 85.28 0.0 0.0
Nov
2 3.25 10.09 2.40 25.54 16.30 2.40 10.09 0.0 0.0 85.3 149.6 13.5 61.5 2.4 16.3 2.43 14.26 0.00 13.47 149.56 0.0 0.0
3 10.09 12.44 0.05 25.54 23.14 0.05 12.44 0.0 0.0 149.6 254.7 17.2 101.5 0.1 23.1 2.33 18.14 0.00 17.16 254.75 0.0 0.0
Dec
4 12.44 12.34 0.15 20.16 20.11 0.15 12.34 0.0 0.0 254.7 358.9 19.3 106.2 0.2 20.1 3.07 19.35 0.00 19.26 358.86 0.0 0.0
5 12.34 12.49 0.00 10.39 10.24 0.00 12.49 0.0 0.0 358.9 354.8 29.9 58.3 0.0 10.2 2.69 31.10 39.94 29.95 354.81 0.0 0.0
Jan
6 12.49 12.49 0.00 37.65 37.65 0.00 12.49 0.0 0.0 354.8 352.4 32.4 109.2 0.0 37.6 2.67 33.18 114.27 32.36 352.39 0.0 0.0
7 12.49 0.10 12.39 45.04 57.43 0.00 0.10 0.0 0.0 352.4 350.0 34.8 159.0 0.0 0.0 2.21 35.86 124.46 34.78 349.97 0.0 0.0
Feb
8 0.10 0.10 0.00 23.38 23.38 0.00 0.10 0.0 0.0 350.0 353.8 30.9 73.1 0.0 0.0 2.02 31.88 36.33 30.91 353.84 0.0 0.0
9 0.10 0.10 0.00 17.63 17.63 0.00 0.10 0.0 0.0 353.8 346.4 38.3 104.6 0.0 0.0 2.79 38.36 70.91 38.31 346.45 0.0 0.0
Mar
10 0.10 0.10 0.00 25.69 25.69 0.00 0.10 0.0 0.0 346.4 344.3 40.5 69.8 0.0 0.0 3.01 41.47 28.53 40.45 344.30 -0.1 0.0
11 0.10 12.49 0.00 20.99 8.60 0.00 12.49 0.0 0.0 344.3 350.5 34.3 56.3 0.0 8.6 3.18 34.47 21.22 34.27 350.48 0.0 0.0
Apr
12 12.49 12.49 0.00 31.90 31.90 0.00 12.49 0.0 0.0 350.5 353.1 31.7 80.7 0.0 31.9 3.37 32.40 74.97 31.68 353.07 0.0 0.0
13 12.49 12.24 0.25 6.50 6.50 0.25 12.24 0.0 0.0 353.1 356.1 23.2 23.4 0.3 6.5 3.90 23.59 0.00 23.20 356.08 0.0 0.0
May
14 12.24 12.34 0.15 0.47 0.22 0.15 12.34 0.0 0.0 356.1 328.7 25.1 1.7 0.2 0.2 4.30 25.14 0.00 25.08 328.74 0.0 0.0
15 12.34 10.80 1.69 0.21 0.06 1.69 10.80 0.0 0.0 328.7 301.9 26.4 1.8 1.7 0.1 3.98 26.96 0.00 26.36 301.93 0.0 0.0
Jun
16 10.80 8.95 2.14 0.29 0.00 2.14 8.95 0.0 0.0 301.9 272.9 28.6 1.3 2.1 0.0 3.94 29.55 0.00 28.56 272.86 0.0 0.0
17 8.95 7.05 1.91 0.01 0.00 1.91 7.05 0.0 0.0 272.9 242.6 27.9 0.0 1.9 0.0 4.30 27.99 0.00 27.90 242.61 0.0 0.0
Jul
18 7.05 4.95 2.20 0.10 0.00 2.20 4.95 0.0 0.0 242.6 209.4 31.2 0.3 2.2 0.0 4.52 31.54 0.00 31.20 209.38 0.0 0.0
19 4.95 3.60 1.35 0.00 0.00 1.35 3.60 0.0 0.0 209.4 176.9 29.3 0.1 1.4 0.0 4.59 29.38 0.00 29.29 176.94 0.0 0.0
Aug
20 3.60 3.35 0.25 0.00 0.00 0.25 3.35 0.0 0.0 176.9 139.1 33.6 0.0 0.3 0.0 4.51 33.70 0.00 33.56 139.12 0.0 0.0
21 3.35 3.20 0.15 0.00 0.00 0.15 3.20 0.0 0.0 139.1 94.5 41.0 0.1 0.2 0.0 3.89 41.47 0.00 40.99 94.45 0.0 0.0
Sep
22 3.20 3.10 1.75 1.65 0.00 1.75 3.10 0.0 0.0 94.5 56.8 40.3 3.9 1.8 0.0 3.00 41.47 0.00 40.25 56.84 0.0 0.0
23 3.10 3.15 0.90 0.95 0.00 0.90 3.15 0.0 0.0 56.8 50.5 6.4 1.4 0.9 0.0 2.28 7.78 0.00 6.35 50.53 -0.1 0.0
Oct
24 3.15 3.10 0.75 0.70 0.00 0.75 3.10 0.0 0.0 50.5 44.9 6.0 1.6 0.8 0.0 2.05 8.29 0.00 5.96 44.91 0.0 0.0

141
Lampiran B-13
Perhitungan validasi Tahun Basah skenario 1
Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama
Periode CSUDP Perhitungan CSUDP Inflow Perhitungan Excel
Selisih Evapo Selisih
(juta m3) (Juta m3) (juta m3) (juta m3) Keb.Air(juta (Juta m3)
Juta
m3)
Bln State Xin Xout Ucon Inflow SPO Ucon Xout Ucon Xout Xin Xout Ucon[1] Inflow Ucon [0] SPO m3 SPO Ucon Xout Ucon Xout
1 3.10 3.20 4.87 4.97 0.00 4.87 3.20 0.0 0.0 44.4 44.4 13.7 10.3 4.9 0.0 1.44 14.26 0.00 13.68 44.36 0.0 0.0
Nov
2 3.20 3.40 9.09 50.49 41.20 9.09 3.40 0.0 0.0 44.4 246.4 14.2 168.7 9.1 41.2 2.75 14.26 0.00 14.17 246.40 0.0 0.0
3 3.40 5.95 6.54 14.19 5.10 6.54 5.95 0.0 0.0 246.4 275.2 18.1 38.0 6.5 5.1 2.70 18.14 0.00 18.08 275.21 0.0 0.0
Dec
4 5.95 12.45 0.04 30.06 23.52 0.04 12.45 0.0 0.0 275.2 365.7 19.1 94.7 0.0 23.5 3.15 19.35 5.53 19.07 365.68 0.0 0.0
5 12.45 12.45 0.04 28.90 28.86 0.04 12.45 0.0 0.0 365.7 354.8 29.9 77.2 0.0 28.9 2.70 31.10 84.30 29.95 354.81 0.0 0.0
Jan
6 12.45 12.45 0.04 40.53 40.49 0.04 12.45 0.0 0.0 354.8 352.4 32.4 154.6 0.0 40.5 2.67 33.18 162.57 32.36 352.39 0.0 0.0
7 12.45 0.10 0.00 42.81 55.16 0.00 0.10 0.0 0.0 352.4 350.0 34.8 145.2 0.0 0.0 2.21 35.86 110.61 34.78 349.97 0.0 0.0
Feb
8 0.10 0.10 0.00 25.80 25.80 0.00 0.10 0.0 0.0 350.0 353.8 30.9 39.7 0.0 0.0 2.02 31.88 2.87 30.91 353.84 0.0 0.0
9 0.10 0.10 0.00 20.35 20.35 0.00 0.10 0.0 0.0 353.8 346.4 38.3 70.4 0.0 0.0 2.79 38.36 36.74 38.31 346.45 0.0 0.0
Mar
10 0.10 0.10 0.00 28.56 28.56 0.00 0.10 0.0 0.0 346.4 344.3 40.5 76.1 0.0 0.0 3.01 41.47 34.81 40.45 344.30 -0.1 0.0
11 0.10 8.20 0.00 9.58 0.00 1.48 8.20 0.0 0.0 344.3 350.5 34.3 65.9 1.5 0.0 3.18 34.47 23.79 34.27 350.48 0.0 0.0
Apr
12 8.20 4.40 8.09 9.03 4.74 8.09 4.40 0.0 0.0 350.5 353.1 31.7 42.5 8.1 4.7 3.37 32.40 17.72 31.68 353.07 0.0 0.0
13 4.40 4.85 2.85 3.30 0.00 2.85 4.85 0.0 0.0 353.1 339.7 23.5 11.1 2.9 0.0 3.85 23.59 0.00 23.51 339.71 0.0 0.0
May
14 4.85 4.70 3.62 3.47 0.00 3.62 4.70 0.0 0.0 339.7 326.0 25.1 12.0 3.6 0.0 4.23 25.14 0.00 25.13 326.01 0.0 0.0
15 4.70 4.10 6.03 5.43 0.00 6.03 4.10 0.0 0.0 326.0 311.5 26.9 10.4 6.0 0.0 4.01 26.96 0.00 26.91 311.48 0.0 0.0
Jun
16 4.10 4.30 8.19 10.24 1.85 8.19 4.30 0.0 0.0 311.5 311.1 29.5 23.2 8.2 1.8 4.13 29.55 0.00 29.54 311.05 0.0 0.0
17 4.30 3.95 1.50 1.15 0.00 1.50 3.95 0.0 0.0 311.1 283.5 27.6 3.2 1.5 0.0 4.68 27.99 0.00 27.55 283.53 0.0 0.0
Jul
18 3.95 4.05 4.89 4.99 0.00 4.89 4.05 0.0 0.0 283.5 259.8 31.5 7.9 4.9 0.0 5.04 31.54 0.00 31.45 259.85 0.0 0.0
19 4.05 3.60 2.34 1.89 0.00 2.34 3.60 0.0 0.0 259.8 237.0 29.3 9.4 2.3 0.0 5.32 29.38 0.00 29.29 236.96 0.0 0.0
Aug
20 3.60 4.45 0.83 1.68 0.00 0.83 4.45 0.0 0.0 237.0 206.0 33.3 6.9 0.8 0.0 5.50 33.70 0.00 33.29 205.95 0.0 0.0
21 4.45 3.85 2.28 1.68 0.00 2.28 3.85 0.0 0.0 206.0 162.7 41.4 0.9 2.3 0.0 5.09 41.47 0.00 41.36 162.65 0.0 0.0
Sep
22 3.85 3.10 9.39 13.40 4.76 9.39 3.10 0.0 0.0 162.7 161.9 41.4 31.1 9.4 4.8 4.70 41.47 0.00 41.36 161.87 0.0 0.0
23 3.10 3.90 8.59 14.42 5.03 8.59 3.90 0.0 0.0 161.9 214.2 7.7 51.2 8.6 5.0 4.75 7.78 0.00 7.71 214.21 0.0 0.0
Oct
24 3.90 8.15 4.34 8.80 0.21 4.34 8.15 0.0 0.0 214.2 235.9 8.2 30.5 4.3 0.2 5.11 8.29 0.00 8.25 235.87 0.1 0.0

142
Lampiran B-14
Perhitungan validasi Tahun Kering skenario II
Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama
Periode CSUDP Perhitungan CSUDP Inflow Perhitungan Excel
Selisih Evapo Keb.Air Selisih
(juta m3) (Juta m3) (juta m3) (juta m3) Juta (juta (Juta m3)

Bln State Xin Xout Ucon Inflow SPO Ucon Xout Ucon Xout Xin Xout Ucon[1] Inflow Ucon [0] SPO m3 m3) SPO Ucon Xout Ucon Xout
1 3.10 3.10 5.61 5.61 0.00 5.61 3.10 0.0 0.0 44.4 44.4 11.1 6.9 5.6 0.0 1.44 14.26 0.00 11.07 44.40 0.0 0.0
Nov
2 3.10 3.10 4.27 4.27 0.00 4.27 3.10 0.0 0.0 44.4 44.5 10.4 7.6 4.3 0.0 1.37 14.26 0.00 10.36 44.50 0.0 0.0
3 3.10 0.10 0.00 12.13 15.13 0.00 0.10 0.0 0.0 44.5 44.7 18.1 19.2 0.0 0.0 0.96 18.14 0.00 18.10 44.68 0.0 0.0
Dec
4 0.10 3.25 9.24 13.04 0.65 9.24 3.25 0.0 0.0 44.7 77.9 18.9 43.4 9.2 0.7 1.19 19.35 0.00 18.90 77.88 0.0 0.0
5 3.25 3.50 8.99 21.34 12.10 8.99 3.50 0.0 0.0 77.9 147.5 31.1 81.0 9.0 12.1 1.37 31.10 0.00 31.08 147.51 0.0 0.0
Jan
6 3.50 5.05 7.44 18.52 9.53 7.44 5.05 0.0 0.0 147.5 243.3 33.1 113.8 7.4 9.5 1.88 33.18 0.00 33.08 243.32 0.0 0.0
7 5.05 5.30 7.19 23.42 15.98 7.19 5.30 0.0 0.0 243.3 303.6 35.8 74.8 7.2 16.0 1.91 35.86 0.00 35.75 303.61 -0.1 0.0
Feb
8 5.30 3.10 9.39 31.26 24.07 9.39 3.10 0.0 0.0 303.6 353.9 30.9 80.7 9.4 24.1 1.94 31.88 31.05 30.88 353.87 0.0 0.0
9 3.10 0.10 0.00 32.85 35.85 0.00 0.10 0.0 0.0 353.9 346.4 38.3 188.4 0.0 0.0 2.79 38.36 154.68 38.30 346.45 0.0 0.0
Mar
10 0.10 0.10 0.00 38.62 38.62 0.00 0.10 0.0 0.0 346.4 344.3 40.4 91.0 0.0 0.0 3.01 41.47 49.65 40.42 344.33 0.0 0.0
11 0.10 3.15 9.34 12.86 0.47 9.34 3.15 0.0 0.0 344.3 342.3 33.7 25.0 9.3 0.5 3.16 34.47 0.00 33.64 342.32 -0.1 0.0
Apr
12 3.15 3.75 5.05 5.65 0.00 5.05 3.75 0.0 0.0 342.3 346.2 31.9 34.1 5.1 0.0 3.33 32.40 0.00 31.91 346.24 0.0 0.0
13 3.75 3.10 7.00 6.35 0.00 7.00 3.10 0.0 0.0 346.2 335.6 23.2 9.3 7.0 0.0 3.81 23.59 0.00 23.15 335.58 -0.1 0.0
May
14 3.10 3.10 9.39 11.41 2.02 9.39 3.10 0.0 0.0 335.6 331.5 25.0 13.7 9.4 2.0 4.23 25.14 0.00 25.00 331.45 0.0 0.0
15 3.10 3.25 0.08 0.23 0.00 0.08 3.25 0.0 0.0 331.5 301.9 26.3 0.6 0.1 0.0 3.99 26.96 0.00 26.25 301.92 0.0 0.0
Jun
16 3.25 3.25 0.00 0.00 0.00 0.00 3.25 0.0 0.0 301.9 268.8 29.3 0.0 0.0 0.0 3.92 29.55 0.00 29.25 268.78 0.0 0.0
17 3.25 3.25 0.00 0.00 0.00 0.00 3.25 0.0 0.0 268.8 237.2 27.4 0.0 0.0 0.0 4.25 27.99 0.00 27.36 237.18 0.0 0.0
Jul
18 3.25 3.20 0.05 0.00 0.00 0.05 3.20 0.0 0.0 237.2 202.5 30.3 0.0 0.0 0.0 4.45 31.54 0.00 30.27 202.54 0.0 0.0
19 3.20 3.30 1.12 1.22 0.00 1.12 3.30 0.0 0.0 202.5 172.9 28.6 2.3 1.1 0.0 4.51 29.38 0.00 28.59 172.90 0.0 0.0
Aug
20 3.30 3.40 0.08 0.18 0.00 0.08 3.40 0.0 0.0 172.9 135.0 33.7 0.2 0.1 0.0 4.44 33.70 0.00 33.69 135.00 0.0 0.0
21 3.40 3.45 0.09 0.14 0.00 0.09 3.45 0.0 0.0 135.0 91.7 40.3 0.7 0.1 0.0 3.82 41.47 0.00 40.28 91.68 0.0 0.0
Sep
22 3.45 3.45 0.00 0.00 0.00 0.00 3.45 0.0 0.0 91.7 48.7 40.2 0.0 0.0 0.0 2.87 41.47 0.00 40.15 48.66 0.0 0.0
23 3.45 3.55 0.04 0.14 0.00 0.04 3.55 0.0 0.0 48.7 45.1 2.4 0.9 0.0 0.0 2.10 7.78 0.00 2.39 45.09 0.0 0.0
Oct
24 3.55 3.10 1.66 1.21 0.00 1.66 3.10 0.0 0.0 45.1 44.9 5.7 5.8 1.7 0.0 1.98 8.29 0.00 5.66 44.91 0.0 0.0

143
Lampiran B-15
Perhitungan validasi Tahun Normal skenario II
Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama
Periode CSUDP Perhitungan CSUDP Inflow Evapo Keb.Air Perhitungan Excel
Selisih Selisih
(juta m3) (Juta m3) (juta m3) (juta m3) Juta (juta (Juta m3)
Bln State Xin Xout Ucon Inflow SPO Ucon Xout Ucon Xout Xin Xout Ucon[1] Inflow Ucon [0] SPO m3 m3) SPO Ucon Xout Ucon Xout
1 3.10 3.10 9.39 14.80 5.41 9.39 3.10 0.0 0.0 44.4 85.3 13.2 41.1 9.4 5.4 1.79 14.26 0.00 13.23 85.32 0.0 0.0
Nov
2 3.10 10.65 1.84 25.54 16.15 1.84 10.65 0.0 0.0 85.3 148.2 14.2 61.5 1.8 16.1 2.42 14.26 0.00 14.20 148.16 0.0 0.0
3 10.65 0.10 0.00 25.54 36.09 0.00 0.10 0.0 0.0 148.2 230.2 17.2 101.5 0.0 0.0 2.24 18.14 0.00 17.23 230.18 0.0 0.0
Dec
4 0.10 4.15 8.34 20.16 7.77 8.34 4.15 0.0 0.0 230.2 330.2 19.3 106.2 8.3 7.8 2.91 19.35 0.00 19.35 330.22 0.0 0.0
5 4.15 12.45 0.04 10.39 2.05 0.04 12.45 0.0 0.0 330.2 354.8 29.9 58.3 0.0 2.0 2.62 31.10 3.21 29.91 354.84 0.0 0.0
Jan
6 12.45 12.45 0.04 37.65 37.61 0.04 12.45 0.0 0.0 354.8 352.4 32.3 109.2 0.0 37.6 2.67 33.18 114.30 32.31 352.44 0.0 0.0
7 12.45 9.65 2.84 45.04 45.00 2.84 9.65 0.0 0.0 352.4 350.0 34.8 159.0 2.8 45.0 2.21 35.86 172.34 34.76 349.99 0.0 0.0
Feb
8 9.65 3.10 9.39 23.38 20.54 9.39 3.10 0.0 0.0 350.0 353.9 30.9 73.1 9.4 20.5 2.02 31.88 66.28 30.88 353.87 0.0 0.0
9 3.10 0.10 0.00 17.63 20.63 0.00 0.10 0.0 0.0 353.9 346.4 38.3 104.6 0.0 0.0 2.79 38.36 70.94 38.30 346.45 0.0 0.0
Mar
10 0.10 0.10 0.00 25.69 25.69 0.00 0.10 0.0 0.0 346.4 344.3 40.4 69.8 0.0 0.0 3.01 41.47 28.53 40.42 344.33 0.0 0.0
11 0.10 12.45 0.04 20.99 8.60 0.04 12.45 0.0 0.0 344.3 350.5 34.2 56.3 0.0 8.6 3.18 34.47 21.29 34.24 350.51 0.0 0.0
Apr
12 12.45 3.30 9.19 31.90 31.86 9.19 3.30 0.0 0.0 350.5 353.1 31.7 80.7 9.2 31.9 3.37 32.40 84.14 31.69 353.06 0.0 0.0
13 3.30 3.10 6.70 6.50 0.00 6.70 3.10 0.0 0.0 353.1 356.0 23.2 23.4 6.7 0.0 3.90 23.59 0.00 23.18 356.04 0.0 0.0
May
14 3.10 3.30 0.27 0.47 0.00 0.27 3.30 0.0 0.0 356.0 328.7 25.0 1.7 0.3 0.0 4.30 25.14 0.00 24.95 328.72 0.0 0.0
15 3.30 3.30 0.21 0.21 0.00 0.21 3.30 0.0 0.0 328.7 300.6 26.2 1.8 0.2 0.0 3.98 26.96 0.00 26.19 300.55 0.0 0.0
Jun
16 3.30 3.45 0.14 0.29 0.00 0.14 3.45 0.0 0.0 300.6 268.8 29.3 1.3 0.1 0.0 3.92 29.55 0.00 29.28 268.78 0.0 0.0
17 3.45 3.35 0.11 0.01 0.00 0.11 3.35 0.0 0.0 268.8 237.2 27.5 0.0 0.1 0.0 4.25 27.99 0.00 27.50 237.18 0.0 0.0
Jul
18 3.35 3.35 0.10 0.10 0.00 0.10 3.35 0.0 0.0 237.2 202.5 30.6 0.3 0.1 0.0 4.45 31.54 0.00 30.58 202.54 0.0 0.0
19 3.35 3.35 0.00 0.00 0.00 0.00 3.35 0.0 0.0 202.5 168.8 29.3 0.1 0.0 0.0 4.48 29.38 0.00 29.34 168.81 0.0 0.0
Aug
20 3.35 3.20 0.15 0.00 0.00 0.15 3.20 0.0 0.0 168.8 130.9 33.7 0.0 0.2 0.0 4.37 33.70 0.00 33.68 130.91 0.0 0.0
21 3.20 3.15 0.05 0.00 0.00 0.05 3.15 0.0 0.0 130.9 86.2 41.1 0.1 0.1 0.0 3.73 41.47 0.00 41.07 86.22 0.0 0.0
Sep
22 3.15 3.10 1.70 1.65 0.00 1.70 3.10 0.0 0.0 86.2 48.7 40.4 3.9 1.7 0.0 2.80 41.47 0.00 40.35 48.66 0.0 0.0
23 3.10 3.10 0.95 0.95 0.00 0.95 3.10 0.0 0.0 48.7 46.5 2.5 1.4 0.9 0.0 2.12 7.78 0.00 2.46 46.45 0.0 0.0
Oct
24 3.10 3.10 0.70 0.70 0.00 0.70 3.10 0.0 0.0 46.5 44.9 1.9 1.6 0.7 0.0 2.00 8.29 0.00 1.88 44.91 0.0 0.0

144
Lampiran B-16
Perhitungan validasi Tahun Basah skenario II
Waduk Tampungan Sedimen Waduk Utama
Periode CSUDP Perhitungan CSUDP Inflow Evapo Keb.Air Perhitungan Excel
Selisih Selisih
(juta m3) (Juta m3) (juta m3) (juta m3) Juta (juta (Juta m3)
Bln State Xin Xout Ucon Inflow SPO Ucon Xout Ucon Xout Xin Xout Ucon[1] Inflow Ucon [0] SPO m3 m3) SPO Ucon Xout Ucon Xout
1 3.10 3.10 4.97 4.97 0.00 4.97 3.10 0.0 0.0 44.4 44.4 13.8 10.3 5.0 0.0 1.44 14.26 0.00 13.78 44.40 0.0 0.0
Nov
2 3.10 8.80 3.69 50.49 41.10 3.69 8.80 0.0 0.0 44.4 240.9 14.2 168.7 3.7 41.1 2.72 14.26 0.00 14.22 240.92 0.0 0.0
3 8.80 0.10 0.00 14.19 22.89 0.00 0.10 0.0 0.0 240.9 258.8 17.4 38.0 0.0 0.0 2.64 18.14 0.00 17.41 258.83 0.0 0.0
Dec
4 0.10 8.50 3.99 30.06 17.67 3.99 8.50 0.0 0.0 258.8 353.4 18.7 94.7 4.0 17.7 3.07 19.35 0.00 18.68 353.40 0.0 0.0
5 8.50 12.45 0.04 28.90 24.91 0.04 12.45 0.0 0.0 353.4 354.8 29.9 77.2 0.0 24.9 2.68 31.10 68.11 29.91 354.84 0.0 0.0
Jan
6 12.45 12.45 0.04 40.53 40.49 0.04 12.45 0.0 0.0 354.8 352.4 32.3 154.6 0.0 40.5 2.67 33.18 162.60 32.31 352.44 0.0 0.0
7 12.45 10.00 2.49 42.81 42.77 2.49 10.00 0.0 0.0 352.4 350.0 34.8 145.2 2.5 42.8 2.21 35.86 155.91 34.76 349.99 0.0 0.0
Feb
8 10.00 3.10 9.39 25.80 23.31 9.39 3.10 0.0 0.0 350.0 353.9 30.9 39.7 9.4 23.3 2.02 31.88 35.60 30.88 353.87 0.0 0.0
9 3.10 0.10 0.00 20.35 23.35 0.00 0.10 0.0 0.0 353.9 346.4 38.3 70.4 0.0 0.0 2.79 38.36 36.77 38.30 346.45 0.0 0.0
Mar
10 0.10 0.10 0.00 28.56 28.56 0.00 0.10 0.0 0.0 346.4 344.3 40.4 76.1 0.0 0.0 3.01 41.47 34.81 40.42 344.33 0.0 0.0
11 0.10 3.45 6.23 9.58 0.00 6.23 3.45 0.0 0.0 344.3 350.5 34.2 65.9 6.2 0.0 3.18 34.47 28.57 34.24 350.51 0.0 0.0
Apr
12 3.45 4.45 8.03 9.03 0.00 8.03 4.45 0.0 0.0 350.5 353.1 31.7 42.5 8.0 0.0 3.37 32.40 12.94 31.69 353.06 0.0 0.0
13 4.45 4.95 2.80 3.30 0.00 2.80 4.95 0.0 0.0 353.1 339.7 23.5 11.1 2.8 0.0 3.85 23.59 0.00 23.49 339.67 0.0 0.0
May
14 4.95 4.85 3.57 3.47 0.00 3.57 4.85 0.0 0.0 339.7 326.0 25.1 12.0 3.6 0.0 4.23 25.14 0.00 25.05 326.00 0.0 0.0
15 4.85 4.30 5.98 5.43 0.00 5.98 4.30 0.0 0.0 326.0 311.5 26.9 10.4 6.0 0.0 4.01 26.96 0.00 26.85 311.46 0.0 0.0
Jun
16 4.30 3.15 9.34 10.24 2.05 9.34 3.15 0.0 0.0 311.5 312.4 29.5 23.2 9.3 2.0 4.13 29.55 0.00 29.49 312.43 0.0 0.0
17 3.15 4.30 0.00 1.15 0.00 0.00 4.30 0.0 0.0 312.4 283.6 27.4 3.2 0.0 0.0 4.68 27.99 0.00 27.40 283.56 0.0 0.0
Jul
18 4.30 4.40 4.89 4.99 0.00 4.89 4.40 0.0 0.0 283.6 259.8 31.5 7.9 4.9 0.0 5.04 31.54 0.00 31.49 259.83 0.0 0.0
19 4.40 3.90 2.39 1.89 0.00 2.39 3.90 0.0 0.0 259.8 237.0 29.3 9.4 2.4 0.0 5.32 29.38 0.00 29.27 237.01 0.0 0.0
Aug
20 3.90 4.55 1.03 1.68 0.00 1.03 4.55 0.0 0.0 237.0 205.9 33.6 6.9 1.0 0.0 5.50 33.70 0.00 33.56 205.93 0.0 0.0
21 4.55 3.95 2.28 1.68 0.00 2.28 3.95 0.0 0.0 205.9 162.6 41.4 0.9 2.3 0.0 5.09 41.47 0.00 41.38 162.61 0.0 0.0
Sep
22 3.95 3.15 9.34 13.40 4.86 9.34 3.15 0.0 0.0 162.6 161.9 41.4 31.1 9.3 4.9 4.70 41.47 0.00 41.36 161.87 0.0 0.0
23 3.15 3.10 9.39 14.42 5.08 9.39 3.10 0.0 0.0 161.9 215.6 7.2 51.2 9.4 5.1 4.76 7.78 0.00 7.18 215.59 0.0 0.0
Oct
24 3.10 8.75 3.15 8.80 0.00 3.15 8.75 0.0 0.0 215.6 235.9 8.2 30.5 3.2 0.0 5.12 8.29 0.00 8.22 235.87 0.0 0.0

145
146

LAMPIRAN C
SIMULASI
Lampiran C-1
Perhitungan simulasi rule curve eksisting
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
I 15 44.36 127.07 17.08 48.81 17.95 28.62 14.26 0.086 1.47 57.26 14.26 8.45 22.70 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 128.30 14.26 0.082 1.47 161.39 14.26 104.79 119.05 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 63.15 18.14 0.057 1.10 100.50 18.14 30.35 48.49 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 128.27 19.35 0.059 1.28 177.79 19.35 52.44 71.79 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 166.66 31.10 0.047 1.44 259.46 31.10 115.02 146.13 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 104.79 33.18 0.047 1.57 214.47 33.18 4.03 37.21 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 108.44 35.86 0.039 1.64 281.39 35.86 2.87 38.72 278.52
Feb
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 78.89 31.88 0.036 1.75 323.78 31.88 14.17 46.05 309.61
I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 63.30 38.36 0.050 2.59 331.95 38.36 18.11 56.48 313.84
Mar
II 16 313.84 135.02 52.68 341.62 315.43 70.25 41.47 0.054 2.84 339.77 41.47 0.00 41.47 339.77
I 15 339.77 135.50 55.30 357.50 347.25 75.60 34.47 0.057 3.14 377.75 34.47 20.25 54.72 357.50
Apr
II 15 357.50 135.83 57.08 366.78 366.78 60.72 32.40 0.060 3.41 382.42 32.40 15.64 48.04 366.78
1
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 16.17 23.59 0.069 3.99 355.37 23.59 0.00 23.59 355.37
May
II 16 355.37 135.79 56.86 340.51 313.84 0.00 25.14 0.077 4.40 325.83 25.14 0.00 25.14 325.83
I 15 325.83 135.25 53.89 314.90 278.52 0.04 26.96 0.075 4.06 294.85 26.96 0.00 26.96 294.85
Jun
II 15 294.85 134.66 50.73 284.98 242.58 0.00 29.55 0.079 3.99 261.31 29.55 0.00 29.55 261.31
I 15 261.31 133.99 47.23 255.94 210.03 0.11 27.99 0.092 4.32 229.11 27.99 0.00 27.99 229.11
Jul
II 15 229.11 133.30 43.73 224.00 150.48 0.50 29.57 0.098 4.26 195.78 29.57 0.00 29.57 195.78
I 15 195.78 132.52 39.87 185.24 126.27 0.18 29.38 0.116 4.61 161.97 29.38 0.00 29.38 161.97
Aug
II 16 161.97 131.63 35.63 147.10 102.07 0.24 33.70 0.128 4.56 123.96 33.70 0.00 33.70 123.96
I 15 123.96 130.45 30.32 109.24 79.17 0.27 41.47 0.132 4.00 78.77 41.07 0.00 41.07 79.17
Sep
II 15 79.17 128.73 23.21 65.66 58.15 18.06 41.47 0.131 3.05 52.71 36.03 0.00 36.03 58.15
I 15 58.15 127.77 19.56 56.02 50.79 25.96 7.78 0.122 2.38 73.95 7.78 17.93 25.71 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 25.22 8.29 0.118 2.26 70.69 8.29 19.72 28.01 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 46.15 14.26 0.086 1.57 81.29 14.26 32.48 46.74 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 48.76 14.26 0.082 1.47 81.84 14.26 25.25 39.50 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 41.53 18.14 0.057 1.10 78.88 18.14 8.73 26.88 70.15
Dec
2 II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 84.10 19.35 0.059 1.28 133.62 19.35 8.27 27.62 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 97.87 31.10 0.047 1.44 190.68 31.10 46.24 77.34 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 112.73 33.18 0.047 1.57 222.42 33.18 11.98 45.16 210.44
Feb I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 158.76 35.86 0.039 1.64 331.72 35.86 53.19 89.05 278.52

147
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 78.78 31.88 0.036 1.75 323.67 31.88 14.06 45.94 309.61
I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 129.03 38.36 0.050 2.59 397.68 38.36 96.78 135.14 300.91
Mar
II 16 300.91 134.77 51.35 341.62 315.43 100.44 41.47 0.054 2.77 357.11 41.47 15.48 56.95 341.62
I 15 341.62 135.54 55.49 357.50 347.25 67.11 34.47 0.057 3.15 371.11 34.47 13.60 48.07 357.50
Apr
II 15 357.50 135.83 57.08 366.78 366.78 5.28 32.40 0.060 3.41 326.98 0.00 0.00 0.00 359.38
I 15 359.38 135.86 57.26 357.50 346.68 12.24 23.59 0.069 3.94 344.09 21.00 0.00 21.00 346.68
May
II 16 346.68 135.63 55.99 340.51 313.84 21.42 25.14 0.077 4.34 338.62 25.14 0.00 25.14 338.62
I 15 338.62 135.48 55.18 314.90 278.52 3.38 26.96 0.075 4.16 310.89 26.96 0.00 26.96 310.89
Jun
II 15 310.89 134.97 52.38 284.98 242.58 7.96 29.55 0.079 4.12 285.19 29.55 0.21 29.76 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 1.07 27.99 0.092 4.55 253.51 27.99 0.00 27.99 253.51
Jul
II 15 253.51 133.83 46.39 224.00 150.48 1.62 29.57 0.098 4.52 221.04 29.57 0.00 29.57 221.04
I 15 221.04 133.12 42.82 185.24 126.27 4.23 29.38 0.116 4.95 190.95 29.38 5.71 35.09 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 3.73 33.70 0.128 4.94 150.33 33.70 3.23 36.93 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 0.90 41.47 0.132 4.43 102.10 41.47 0.00 41.47 102.10
Sep
II 15 102.10 129.66 26.96 65.66 58.15 28.56 41.47 0.131 3.54 85.65 41.47 19.99 61.46 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 37.92 7.78 0.122 2.54 93.26 7.78 37.24 45.02 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 24.97 8.29 0.118 2.26 70.43 8.29 19.47 27.76 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 56.19 14.26 0.086 1.57 91.33 14.26 42.52 56.78 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 201.25 14.26 0.082 1.47 234.33 14.26 177.73 191.99 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 141.14 18.14 0.057 1.10 178.49 18.14 108.34 126.48 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 58.30 19.35 0.059 1.28 107.82 19.35 0.00 19.35 107.82
I 15 107.82 129.88 27.86 144.44 59.53 102.85 31.10 0.047 1.32 178.25 31.10 33.81 64.91 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 100.00 33.18 0.047 1.57 209.69 33.18 0.00 33.18 209.69
I 15 209.69 132.86 41.52 278.52 175.02 197.10 35.86 0.039 1.63 369.30 35.86 90.78 126.63 278.52
Feb
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 58.53 31.88 0.036 1.75 303.42 31.88 0.00 31.88 303.42
3 I 15 303.42 134.82 51.61 313.84 260.17 58.53 38.36 0.050 2.56 321.03 38.36 7.19 45.55 313.84
Mar
II 16 313.84 135.02 52.68 341.62 315.43 86.75 41.47 0.054 2.84 356.28 41.47 14.65 56.12 341.62
I 15 341.62 135.54 55.49 357.50 347.25 102.11 34.47 0.057 3.15 406.11 34.47 69.96 104.43 336.15
Apr
II 15 336.15 135.44 54.94 366.78 366.78 53.02 32.40 0.060 3.28 353.49 19.11 0.00 19.11 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 17.33 23.59 0.069 3.99 356.53 23.59 0.00 23.59 356.53
May
II 16 356.53 135.81 56.98 340.51 313.84 33.02 25.14 0.077 4.41 360.00 25.14 19.49 44.64 340.51
I 15 340.51 135.52 55.37 314.90 278.52 10.60 26.96 0.075 4.17 319.98 26.96 5.08 32.04 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 26.72 29.55 0.079 4.15 307.92 29.55 22.94 52.49 284.98
Jul I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 3.59 27.99 0.092 4.55 256.02 27.99 0.09 28.08 255.94

148
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 15 255.94 133.88 46.65 224.00 150.48 5.34 29.57 0.098 4.55 227.16 31.54 1.19 32.73 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 10.04 29.38 0.116 4.99 199.67 29.38 14.44 43.82 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 6.43 33.70 0.128 4.94 153.03 33.70 5.93 39.63 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 2.61 41.47 0.132 4.43 103.80 41.47 0.00 41.47 103.80
Sep
II 15 103.80 129.73 27.23 65.66 58.15 26.25 41.47 0.131 3.57 85.01 41.47 19.35 60.82 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 41.00 7.78 0.122 2.54 96.34 7.78 40.32 48.09 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 24.99 8.29 0.118 2.26 70.46 8.29 19.49 27.78 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 44.29 14.26 0.086 1.57 79.43 14.26 30.63 44.88 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 40.65 14.26 0.082 1.47 73.74 14.26 17.14 31.40 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 6.55 18.14 0.057 1.10 43.90 18.14 0.00 18.14 43.90
Dec
II 16 43.90 127.04 17.00 125.35 35.85 93.99 19.35 0.059 1.00 117.53 19.35 0.00 19.35 117.53
I 15 117.53 130.23 29.36 144.44 59.53 143.35 31.10 0.047 1.39 228.39 31.10 83.96 115.06 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 274.67 33.18 0.047 1.57 384.36 33.18 173.92 207.10 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 29.27 35.86 0.039 1.64 202.23 35.86 0.00 35.86 202.23
Feb
II 13 202.23 132.68 40.64 309.61 213.36 108.61 31.88 0.036 1.45 277.50 31.88 0.00 31.88 277.50
I 15 277.50 134.32 48.93 313.84 260.17 155.68 38.36 0.050 2.43 392.39 38.36 86.20 124.56 306.19
Mar
II 16 306.19 134.88 51.90 341.62 315.43 123.52 41.47 0.054 2.80 385.44 41.47 44.50 85.98 340.94
I 15 340.94 135.53 55.42 357.50 347.25 67.71 34.47 0.057 3.15 371.02 34.47 13.52 47.99 357.50
Apr
II 15 357.50 135.83 57.08 366.78 366.78 93.87 32.40 0.060 3.41 415.57 32.40 48.79 81.19 366.78
4
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 14.16 23.59 0.069 3.99 353.36 23.59 0.00 23.59 353.36
May
II 16 353.36 135.75 56.66 340.51 313.84 15.22 25.14 0.077 4.39 339.05 25.14 0.00 25.14 339.05
I 15 339.05 135.49 55.23 314.90 278.52 14.16 26.96 0.075 4.16 322.09 26.96 7.19 34.14 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 27.48 29.55 0.079 4.15 308.68 29.55 23.70 53.25 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 3.87 27.99 0.092 4.55 256.30 27.99 0.37 28.36 255.94
Jul
II 15 255.94 133.88 46.65 224.00 150.48 7.19 29.57 0.098 4.55 229.02 31.54 3.05 34.58 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 10.49 29.38 0.116 4.99 200.12 29.38 14.89 44.26 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 8.24 33.70 0.128 4.94 154.84 33.70 7.74 41.43 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 2.83 41.47 0.132 4.43 104.03 41.47 0.00 41.47 104.03
Sep
II 15 104.03 129.74 27.27 65.66 58.15 57.80 41.47 0.131 3.58 116.78 41.47 51.12 92.59 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 92.00 7.78 0.122 2.54 147.34 7.78 91.32 99.09 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 53.86 8.29 0.118 2.26 99.33 8.29 48.36 56.65 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 76.68 14.26 0.086 1.57 111.82 14.26 63.01 77.27 48.81
Nov
5 II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 47.97 14.26 0.082 1.47 81.05 14.26 24.45 38.71 56.60
Dec I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 173.75 18.14 0.057 1.10 211.10 18.14 140.95 159.09 70.15

149
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 102.51 19.35 0.059 1.28 152.03 19.35 26.68 46.03 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 88.37 31.10 0.047 1.44 181.17 31.10 36.73 67.84 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 156.64 33.18 0.047 1.57 266.33 33.18 55.89 89.07 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 169.75 35.86 0.039 1.64 342.70 35.86 64.18 100.03 278.52
Feb
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 55.36 31.88 0.036 1.75 300.25 31.88 0.00 31.88 300.25
I 15 300.25 134.76 51.29 313.84 260.17 38.75 38.36 0.050 2.55 298.09 38.36 0.00 38.36 298.09
Mar
II 16 298.09 134.72 51.06 341.62 315.43 82.76 41.47 0.054 2.75 336.63 41.47 0.00 41.47 336.63
I 15 336.63 135.45 54.98 357.50 347.25 49.17 34.47 0.057 3.13 348.19 34.47 0.00 34.47 348.19
Apr
II 15 348.19 135.66 56.15 366.78 366.78 33.00 32.40 0.060 3.35 345.44 11.06 0.00 11.06 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 25.79 23.59 0.069 3.99 364.99 23.59 7.49 31.07 357.50
May
II 16 357.50 135.83 57.08 340.51 313.84 6.97 25.14 0.077 4.42 334.91 25.14 0.00 25.14 334.91
I 15 334.91 135.41 54.81 314.90 278.52 3.98 26.96 0.075 4.13 307.81 26.96 0.00 26.96 307.81
Jun
II 15 307.81 134.91 52.06 284.98 242.58 9.38 29.55 0.079 4.09 283.55 29.55 0.00 29.55 283.55
I 15 283.55 134.44 49.56 255.94 210.03 0.61 27.99 0.092 4.53 251.63 27.99 0.00 27.99 251.63
Jul
II 15 251.63 133.79 46.19 224.00 150.48 3.36 29.57 0.098 4.50 220.93 29.57 0.00 29.57 220.93
I 15 220.93 133.12 42.81 185.24 126.27 3.49 29.38 0.116 4.95 190.09 29.38 4.86 34.23 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 2.29 33.70 0.128 4.94 148.89 33.70 1.79 35.49 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 1.65 41.47 0.132 4.43 102.85 41.47 0.00 41.47 102.85
Sep
II 15 102.85 129.69 27.08 65.66 58.15 30.14 41.47 0.131 3.55 87.96 41.47 22.30 63.77 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 44.22 7.78 0.122 2.54 99.56 7.78 43.54 51.32 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 32.38 8.29 0.118 2.26 77.84 8.29 26.88 35.17 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 36.46 14.26 0.086 1.57 71.60 14.26 22.79 37.05 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 85.72 14.26 0.082 1.47 118.81 14.26 62.21 76.46 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 128.31 18.14 0.057 1.10 165.66 18.14 95.51 113.66 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 115.62 19.35 0.059 1.28 165.14 19.35 39.79 59.14 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 23.81 31.10 0.047 1.44 116.61 31.10 0.00 31.10 116.61
Jan
II 16 116.61 130.20 29.22 210.44 115.53 91.70 33.18 0.047 1.38 173.76 33.18 0.00 33.18 173.76
6 I 15 173.76 131.96 37.15 278.52 175.02 110.37 35.86 0.039 1.46 246.81 35.86 0.00 35.86 246.81
Feb
II 13 246.81 133.69 45.67 309.61 213.36 137.92 31.88 0.036 1.63 351.22 31.88 41.61 73.49 309.61
I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 293.69 38.36 0.050 2.59 562.35 38.36 426.11 464.47 136.24
Mar
II 16 136.24 130.86 32.10 341.62 315.43 111.93 41.47 0.054 1.73 204.96 0.00 0.00 0.00 246.43
I 15 246.43 133.68 45.63 357.50 347.25 98.41 34.47 0.057 2.59 307.78 0.00 0.00 0.00 342.26
Apr
II 15 342.26 135.55 55.55 366.78 366.78 16.35 32.40 0.060 3.32 322.89 0.00 0.00 0.00 355.29
May I 15 355.29 135.79 56.86 357.50 346.68 13.07 23.59 0.069 3.91 340.86 17.77 0.00 17.77 346.68

150
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 16 346.68 135.63 55.99 340.51 313.84 33.86 25.14 0.077 4.34 351.06 25.14 10.55 35.70 340.51
I 15 340.51 135.52 55.37 314.90 278.52 13.75 26.96 0.075 4.17 323.13 26.96 8.23 35.19 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 22.32 29.55 0.079 4.15 303.52 29.55 18.54 48.09 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 3.10 27.99 0.092 4.55 255.54 27.99 0.00 27.99 255.54
Jul
II 15 255.54 133.87 46.61 224.00 150.48 5.88 29.57 0.098 4.54 227.31 31.54 1.34 32.87 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 10.66 29.38 0.116 4.99 200.29 29.38 15.06 44.43 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 5.52 33.70 0.128 4.94 152.12 33.70 5.02 38.71 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 1.88 41.47 0.132 4.43 103.07 41.47 0.00 41.47 103.07
Sep
II 15 103.07 129.70 27.12 65.66 58.15 12.84 41.47 0.131 3.56 70.88 41.47 5.22 46.70 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 22.50 7.78 0.122 2.54 77.84 7.78 21.82 29.60 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 21.74 8.29 0.118 2.26 67.20 8.29 16.23 24.53 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 36.07 14.26 0.086 1.57 71.21 14.26 22.40 36.66 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 213.58 14.26 0.082 1.47 246.67 14.26 190.07 204.33 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 50.32 18.14 0.057 1.10 87.67 18.14 17.52 35.67 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 104.31 19.35 0.059 1.28 153.82 19.35 28.48 47.83 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 114.88 31.10 0.047 1.44 207.69 31.10 63.25 94.35 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 153.95 33.18 0.047 1.57 263.64 33.18 53.20 86.38 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 104.09 35.86 0.039 1.64 277.04 35.86 0.00 35.86 277.04
Feb
II 13 277.04 134.31 48.88 309.61 213.36 54.17 31.88 0.036 1.75 297.59 31.88 0.00 31.88 297.59
I 15 297.59 134.71 51.01 313.84 260.17 67.07 38.36 0.050 2.53 323.76 38.36 9.93 48.29 313.84
Mar
II 16 313.84 135.02 52.68 341.62 315.43 99.44 41.47 0.054 2.84 368.96 41.47 27.34 68.81 341.62
I 15 341.62 135.54 55.49 357.50 347.25 75.13 34.47 0.057 3.15 379.13 34.47 21.63 56.10 357.50
Apr
7 II 15 357.50 135.83 57.08 366.78 366.78 84.96 32.40 0.060 3.41 406.66 32.40 39.88 72.28 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 41.87 23.59 0.069 3.99 381.07 23.59 23.56 47.15 357.50
May
II 16 357.50 135.83 57.08 340.51 313.84 28.36 25.14 0.077 4.42 356.30 25.14 15.80 40.94 340.51
I 15 340.51 135.52 55.37 314.90 278.52 10.89 26.96 0.075 4.17 320.27 26.96 5.37 32.33 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 26.90 29.55 0.079 4.15 308.10 29.55 23.12 52.67 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 3.69 27.99 0.092 4.55 256.12 27.99 0.19 28.18 255.94
Jul
II 15 255.94 133.88 46.65 224.00 150.48 3.12 29.57 0.098 4.55 224.95 30.51 0.00 30.51 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 2.51 29.38 0.116 4.99 192.14 29.38 6.90 36.28 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 2.03 33.70 0.128 4.94 148.63 33.70 1.53 35.23 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 1.84 41.47 0.132 4.43 103.04 41.47 0.00 41.47 103.04
Sep
II 15 103.04 129.70 27.11 65.66 58.15 19.66 41.47 0.131 3.56 77.67 41.47 12.01 53.48 65.66
Oct I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 15.20 7.78 0.122 2.54 70.54 7.78 14.52 22.30 56.02

151
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 12.20 8.29 0.118 2.26 57.67 8.29 6.70 14.99 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 35.86 14.26 0.086 1.57 71.00 14.26 22.19 36.45 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 251.05 14.26 0.082 1.47 284.14 14.26 227.54 241.80 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 95.18 18.14 0.057 1.10 132.53 18.14 62.38 80.52 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 50.24 19.35 0.059 1.28 99.76 19.35 0.00 19.35 99.76
I 15 99.76 129.57 26.59 144.44 59.53 100.62 31.10 0.047 1.26 168.01 31.10 23.58 54.68 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 130.87 33.18 0.047 1.57 240.55 33.18 30.11 63.29 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 228.96 35.86 0.039 1.64 401.91 35.86 140.55 176.41 261.36
Feb
II 13 261.36 133.99 47.23 309.61 213.36 99.39 31.88 0.036 1.69 327.18 31.88 17.57 49.46 309.61
I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 245.54 38.36 0.050 2.59 514.20 38.36 329.80 368.17 184.39
Mar
II 16 184.39 132.24 38.49 341.62 315.43 136.07 41.47 0.054 2.08 276.91 2.96 0.00 2.96 315.43
I 15 315.43 135.05 52.84 357.50 347.25 39.39 34.47 0.057 3.00 317.35 4.57 0.00 4.57 347.25
Apr
II 15 347.25 135.64 56.05 366.78 366.78 46.23 32.40 0.060 3.35 357.73 23.34 0.00 23.34 366.78
8
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 21.69 23.59 0.069 3.99 360.89 23.59 3.38 26.97 357.50
May
II 16 357.50 135.83 57.08 340.51 313.84 11.06 25.14 0.077 4.42 339.00 25.14 0.00 25.14 339.00
I 15 339.00 135.49 55.22 314.90 278.52 10.93 26.96 0.075 4.16 318.82 26.96 3.92 30.87 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 22.94 29.55 0.079 4.15 304.15 29.55 19.16 48.71 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 2.86 27.99 0.092 4.55 255.30 27.99 0.00 27.99 255.30
Jul
II 15 255.30 133.86 46.59 224.00 150.48 6.15 29.57 0.098 4.54 227.34 31.54 1.37 32.91 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 4.17 29.38 0.116 4.99 193.80 29.38 8.57 37.94 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 3.09 33.70 0.128 4.94 149.69 33.70 2.58 36.28 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 3.22 41.47 0.132 4.43 104.42 41.47 0.00 41.47 104.42
Sep
II 15 104.42 129.75 27.33 65.66 58.15 43.35 41.47 0.131 3.59 102.71 41.47 37.05 78.53 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 59.36 7.78 0.122 2.54 114.70 7.78 58.68 66.45 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 36.77 8.29 0.118 2.26 82.24 8.29 31.27 39.56 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 51.35 14.26 0.086 1.57 86.49 14.26 37.68 51.94 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 136.83 14.26 0.082 1.47 169.92 14.26 113.32 127.58 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 99.87 18.14 0.057 1.10 137.22 18.14 67.07 85.22 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 37.91 19.35 0.059 1.28 87.43 19.35 0.00 19.35 87.43
9 I 15 87.43 129.08 24.59 144.44 59.53 145.84 31.10 0.047 1.16 201.00 31.10 56.56 87.67 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 157.52 33.18 0.047 1.57 267.21 33.18 56.77 89.95 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 173.08 35.86 0.039 1.64 346.03 35.86 67.51 103.36 278.52
Feb
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 120.95 31.88 0.036 1.75 365.84 31.88 56.23 88.11 309.61
Mar I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 224.01 38.36 0.050 2.59 492.66 38.36 286.73 325.09 205.93

152
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 16 205.93 132.77 41.08 341.62 315.43 145.49 41.47 0.054 2.21 307.73 33.77 0.00 33.77 315.43
I 15 315.43 135.05 52.84 357.50 347.25 87.62 34.47 0.057 3.00 365.58 34.47 8.07 42.55 357.50
Apr
II 15 357.50 135.83 57.08 366.78 366.78 17.53 32.40 0.060 3.41 339.23 4.85 0.00 4.85 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 25.10 23.59 0.069 3.99 364.30 23.59 6.80 30.38 357.50
May
II 16 357.50 135.83 57.08 340.51 313.84 18.96 25.14 0.077 4.42 346.90 25.14 6.39 31.53 340.51
I 15 340.51 135.52 55.37 314.90 278.52 10.07 26.96 0.075 4.17 319.45 26.96 4.55 31.51 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 18.56 29.55 0.079 4.15 299.77 29.55 14.79 44.33 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 2.36 27.99 0.092 4.55 254.80 27.99 0.00 27.99 254.80
Jul
II 15 254.80 133.85 46.53 224.00 150.48 4.63 29.57 0.098 4.54 225.33 30.89 0.00 30.89 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 1.09 29.38 0.116 4.99 190.72 29.38 5.49 34.86 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 0.09 33.70 0.128 4.94 146.69 33.70 0.00 33.70 146.69
I 15 146.69 131.18 33.57 109.24 79.17 0.73 41.47 0.132 4.43 101.52 41.47 0.00 41.47 101.52
Sep
II 15 101.52 129.64 26.87 65.66 58.15 6.22 41.47 0.131 3.53 62.74 41.47 0.00 41.47 62.74
I 15 62.74 127.99 20.37 56.02 50.79 1.73 7.78 0.122 2.48 54.22 7.78 0.00 7.78 54.22
Oct
II 16 54.22 127.57 18.86 50.97 43.97 5.55 8.29 0.118 2.22 49.25 8.29 0.00 8.29 49.25
I 15 49.25 127.32 17.97 48.81 17.95 17.43 14.26 0.086 1.54 50.88 14.26 2.07 16.32 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 222.28 14.26 0.082 1.47 255.37 14.26 198.77 213.03 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 45.59 18.14 0.057 1.10 82.94 18.14 12.79 30.94 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 117.60 19.35 0.059 1.28 167.12 19.35 41.77 61.13 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 150.21 31.10 0.047 1.44 243.01 31.10 98.58 129.68 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 162.55 33.18 0.047 1.57 272.24 33.18 61.80 94.98 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 207.82 35.86 0.039 1.64 380.77 35.86 102.25 138.10 278.52
Feb
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 120.12 31.88 0.036 1.75 365.01 31.88 55.40 87.29 309.61
I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 131.65 38.36 0.050 2.59 400.31 38.36 102.03 140.39 298.28
Mar
10 II 16 298.28 134.72 51.08 341.62 315.43 115.30 41.47 0.054 2.75 369.35 41.47 27.73 69.20 341.62
I 15 341.62 135.54 55.49 357.50 347.25 59.63 34.47 0.057 3.15 363.63 34.47 6.12 40.60 357.50
Apr
II 15 357.50 135.83 57.08 366.78 366.78 90.44 32.40 0.060 3.41 412.14 32.40 45.36 77.76 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 22.25 23.59 0.069 3.99 361.45 23.59 3.95 27.53 357.50
May
II 16 357.50 135.83 57.08 340.51 313.84 6.80 25.14 0.077 4.42 334.74 25.14 0.00 25.14 334.74
I 15 334.74 135.41 54.79 314.90 278.52 7.00 26.96 0.075 4.13 310.67 26.96 0.00 26.96 310.67
Jun
II 15 310.67 134.96 52.35 284.98 242.58 15.19 29.55 0.079 4.11 292.19 29.55 7.21 36.76 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 1.80 27.99 0.092 4.55 254.24 27.99 0.00 27.99 254.24
Jul
II 15 254.24 133.84 46.47 224.00 150.48 6.51 29.57 0.098 4.53 226.66 31.54 0.69 32.22 224.00
Aug I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 4.54 29.38 0.116 4.99 194.17 29.38 8.93 38.31 185.24

153
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 3.66 33.70 0.128 4.94 150.26 33.70 3.16 36.85 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 2.72 41.47 0.132 4.43 103.92 41.47 0.00 41.47 103.92
Sep
II 15 103.92 129.73 27.25 65.66 58.15 15.88 41.47 0.131 3.58 74.75 41.47 9.09 50.56 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 15.91 7.78 0.122 2.54 71.25 7.78 15.23 23.01 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 9.68 8.29 0.118 2.26 55.15 8.29 4.18 12.47 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 23.77 14.26 0.086 1.57 58.91 14.26 10.10 24.35 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 169.47 14.26 0.082 1.47 202.55 14.26 145.96 160.21 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 11.57 18.14 0.057 1.10 48.92 18.14 0.00 18.14 48.92
Dec
II 16 48.92 127.30 17.91 125.35 35.85 50.18 19.35 0.059 1.06 78.69 19.35 0.00 19.35 78.69
I 15 78.69 128.71 23.12 144.44 59.53 159.27 31.10 0.047 1.09 205.76 31.10 61.33 92.43 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 136.59 33.18 0.047 1.57 246.28 33.18 35.84 69.01 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 146.35 35.86 0.039 1.64 319.30 35.86 40.77 76.63 278.52
Feb
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 93.37 31.88 0.036 1.75 338.26 31.88 28.65 60.53 309.61
I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 147.77 38.36 0.050 2.59 416.42 38.36 134.26 172.62 282.16
Mar
II 16 282.16 134.41 49.42 341.62 315.43 99.16 41.47 0.054 2.66 337.18 41.47 0.00 41.47 337.18
I 15 337.18 135.46 55.04 357.50 347.25 87.26 34.47 0.057 3.13 386.84 34.47 31.42 65.89 355.42
Apr
II 15 355.42 135.79 56.87 366.78 366.78 153.72 32.40 0.060 3.40 473.34 32.40 151.98 184.38 321.36
11
I 15 321.36 135.16 53.44 357.50 346.68 36.56 23.59 0.069 3.68 330.65 7.56 0.00 7.56 346.68
May
II 16 346.68 135.63 55.99 340.51 313.84 35.82 25.14 0.077 4.34 353.02 25.14 12.51 37.65 340.51
I 15 340.51 135.52 55.37 314.90 278.52 7.55 26.96 0.075 4.17 316.93 26.96 2.03 28.99 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 13.61 29.55 0.079 4.15 294.81 29.55 9.83 39.38 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 1.47 27.99 0.092 4.55 253.90 27.99 0.00 27.99 253.90
Jul
II 15 253.90 133.84 46.44 224.00 150.48 4.39 29.57 0.098 4.53 224.20 29.77 0.00 29.77 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 1.23 29.38 0.116 4.99 190.86 29.38 5.63 35.00 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 0.00 33.70 0.128 4.94 146.60 33.70 0.00 33.70 146.60
I 15 146.60 131.18 33.56 109.24 79.17 0.53 41.47 0.132 4.42 101.24 41.47 0.00 41.47 101.24
Sep
II 15 101.24 129.63 26.83 65.66 58.15 1.23 41.47 0.131 3.52 57.47 40.79 0.00 40.79 58.15
I 15 58.15 127.77 19.56 56.02 50.79 3.77 7.78 0.122 2.38 51.77 7.78 0.00 7.78 51.77
Oct
II 16 51.77 127.45 18.42 50.97 43.97 1.30 8.29 0.118 2.17 42.60 6.93 0.00 6.93 43.97
I 15 43.97 127.05 17.01 48.81 17.95 12.34 14.26 0.086 1.46 40.59 14.26 0.00 14.26 40.59
Nov
II 15 40.59 126.87 16.39 56.60 11.69 319.44 14.26 0.082 1.35 344.43 14.26 287.83 302.09 56.60
12 I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 78.94 18.14 0.057 1.10 116.29 18.14 46.14 64.28 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 119.14 19.35 0.059 1.28 168.66 19.35 43.31 62.66 125.35
Jan I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 80.85 31.10 0.047 1.44 173.65 31.10 29.22 60.32 144.44

154
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 247.60 33.18 0.047 1.57 357.29 33.18 146.85 180.03 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 124.28 35.86 0.039 1.64 297.23 35.86 18.71 54.56 278.52
Feb
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 57.89 31.88 0.036 1.75 302.78 31.88 0.00 31.88 302.78
I 15 302.78 134.81 51.55 313.84 260.17 64.95 38.36 0.050 2.56 326.81 38.36 12.97 51.34 313.84
Mar
II 16 313.84 135.02 52.68 341.62 315.43 86.57 41.47 0.054 2.84 356.09 41.47 14.47 55.94 341.62
I 15 341.62 135.54 55.49 357.50 347.25 52.57 34.47 0.057 3.15 356.57 34.47 0.00 34.47 356.57
Apr
II 15 356.57 135.81 56.98 366.78 366.78 62.61 32.40 0.060 3.40 383.38 32.40 16.60 49.00 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 29.18 23.59 0.069 3.99 368.38 23.59 10.88 34.47 357.50
May
II 16 357.50 135.83 57.08 340.51 313.84 35.16 25.14 0.077 4.42 363.10 25.14 22.60 47.74 340.51
I 15 340.51 135.52 55.37 314.90 278.52 8.54 26.96 0.075 4.17 317.93 26.96 3.03 29.98 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 12.23 29.55 0.079 4.15 293.44 29.55 8.45 38.00 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 2.15 27.99 0.092 4.55 254.59 27.99 0.00 27.99 254.59
Jul
II 15 254.59 133.85 46.51 224.00 150.48 2.96 29.57 0.098 4.53 223.44 29.57 0.00 29.57 223.44
I 15 223.44 133.18 43.09 185.24 126.27 4.74 29.38 0.116 4.98 193.83 29.38 8.59 37.97 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 2.51 33.70 0.128 4.94 149.11 33.70 2.00 35.70 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 1.03 41.47 0.132 4.43 102.23 41.47 0.00 41.47 102.23
Sep
II 15 102.23 129.67 26.99 65.66 58.15 13.36 41.47 0.131 3.54 70.57 41.47 4.91 46.38 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 24.61 7.78 0.122 2.54 79.95 7.78 23.94 31.71 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 14.27 8.29 0.118 2.26 59.74 8.29 8.77 17.06 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 17.44 14.26 0.086 1.57 52.58 14.26 3.77 18.03 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 172.54 14.26 0.082 1.47 205.62 14.26 149.03 163.28 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 89.49 18.14 0.057 1.10 126.84 18.14 56.69 74.84 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 178.05 19.35 0.059 1.28 227.56 19.35 102.21 121.57 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 104.85 31.10 0.047 1.44 197.65 31.10 53.21 84.32 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 115.75 33.18 0.047 1.57 225.44 33.18 14.99 48.17 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 198.72 35.86 0.039 1.64 371.67 35.86 93.15 129.00 278.52
Feb
13 II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 43.48 31.88 0.036 1.75 288.37 31.88 0.00 31.88 288.37
I 15 288.37 134.53 50.06 313.84 260.17 74.89 38.36 0.050 2.49 322.41 38.36 8.57 46.94 313.84
Mar
II 16 313.84 135.02 52.68 341.62 315.43 92.62 41.47 0.054 2.84 362.15 41.47 20.52 62.00 341.62
I 15 341.62 135.54 55.49 357.50 347.25 25.99 34.47 0.057 3.15 329.99 17.22 0.00 17.22 347.25
Apr
II 15 347.25 135.64 56.05 366.78 366.78 50.46 32.40 0.060 3.35 361.96 27.58 0.00 27.58 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 14.01 23.59 0.069 3.99 353.21 23.59 0.00 23.59 353.21
May
II 16 353.21 135.75 56.65 340.51 313.84 26.96 25.14 0.077 4.39 350.64 25.14 10.13 35.28 340.51
Jun I 15 340.51 135.52 55.37 314.90 278.52 33.61 26.96 0.075 4.17 342.99 26.96 28.09 55.05 314.90

155
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 68.01 29.55 0.079 4.15 349.21 29.55 64.23 93.78 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 9.10 27.99 0.092 4.55 261.53 27.99 5.60 33.59 255.94
Jul
II 15 255.94 133.88 46.65 224.00 150.48 14.96 29.57 0.098 4.55 236.79 31.54 10.82 42.35 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 13.85 29.38 0.116 4.99 203.48 29.38 18.25 47.62 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 6.90 33.70 0.128 4.94 153.50 33.70 6.40 40.09 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 2.25 41.47 0.132 4.43 103.45 41.47 0.00 41.47 103.45
Sep
II 15 103.45 129.72 27.18 65.66 58.15 48.21 41.47 0.131 3.57 106.62 41.47 40.96 82.44 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 67.23 7.78 0.122 2.54 122.57 7.78 66.55 74.33 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 44.82 8.29 0.118 2.26 90.29 8.29 39.32 47.62 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 73.24 14.26 0.086 1.57 108.39 14.26 59.58 73.83 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 0.00 14.26 0.082 1.47 33.09 14.26 0.00 14.26 33.09
I 15 33.09 126.45 15.02 70.15 5.24 120.55 18.14 0.057 0.86 134.63 18.14 64.48 82.63 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 100.22 19.35 0.059 1.28 149.74 19.35 24.39 43.74 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 68.36 31.10 0.047 1.44 161.16 31.10 16.73 47.83 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 199.79 33.18 0.047 1.57 309.48 33.18 99.04 132.22 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 149.41 35.86 0.039 1.64 322.36 35.86 43.84 79.69 278.52
Feb
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 92.29 31.88 0.036 1.75 337.18 31.88 27.57 59.45 309.61
I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 161.95 38.36 0.050 2.59 430.60 38.36 162.62 200.98 267.98
Mar
II 16 267.98 134.13 47.93 341.62 315.43 122.82 41.47 0.054 2.58 346.74 41.47 5.12 46.59 341.62
I 15 341.62 135.54 55.49 357.50 347.25 39.61 34.47 0.057 3.15 343.60 30.83 0.00 30.83 347.25
Apr
II 15 347.25 135.64 56.05 366.78 366.78 49.41 32.40 0.060 3.35 360.91 26.53 0.00 26.53 366.78
14
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 16.23 23.59 0.069 3.99 355.43 23.59 0.00 23.59 355.43
May
II 16 355.43 135.79 56.87 340.51 313.84 5.72 25.14 0.077 4.40 331.60 25.14 0.00 25.14 331.60
I 15 331.60 135.35 54.48 314.90 278.52 14.88 26.96 0.075 4.10 315.42 26.96 0.52 27.48 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 26.56 29.55 0.079 4.15 307.77 29.55 22.79 52.33 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 3.73 27.99 0.092 4.55 256.17 27.99 0.24 28.23 255.94
Jul
II 15 255.94 133.88 46.65 224.00 150.48 4.66 29.57 0.098 4.55 226.48 31.54 0.51 32.05 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 6.14 29.38 0.116 4.99 195.77 29.38 10.54 39.91 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 3.34 33.70 0.128 4.94 149.94 33.70 2.84 36.53 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 0.40 41.47 0.132 4.43 101.60 41.47 0.00 41.47 101.60
Sep
II 15 101.60 129.64 26.89 65.66 58.15 26.45 41.47 0.131 3.53 83.05 41.47 17.39 58.86 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 43.16 7.78 0.122 2.54 98.50 7.78 42.48 50.26 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 30.38 8.29 0.118 2.26 75.85 8.29 24.88 33.18 50.97
15 Nov I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 54.36 14.26 0.086 1.57 89.51 14.26 40.70 54.95 48.81

156
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 0.00 14.26 0.082 1.47 33.09 14.26 0.00 14.26 33.09
I 15 33.09 126.45 15.02 70.15 5.24 54.21 18.14 0.057 0.86 68.29 18.14 0.00 18.14 68.29
Dec
II 16 68.29 128.25 21.34 125.35 35.85 131.11 19.35 0.059 1.26 178.79 19.35 53.44 72.79 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 134.50 31.10 0.047 1.44 227.30 31.10 82.86 113.97 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 197.35 33.18 0.047 1.57 307.04 33.18 96.59 129.77 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 209.74 35.86 0.039 1.64 382.69 35.86 104.17 140.03 278.52
Feb
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 70.52 31.88 0.036 1.75 315.41 31.88 5.80 37.68 309.61
I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 133.03 38.36 0.050 2.59 401.68 38.36 104.78 143.14 296.90
Mar
II 16 296.90 134.70 50.94 341.62 315.43 111.95 41.47 0.054 2.75 364.64 41.47 23.01 64.48 341.62
I 15 341.62 135.54 55.49 357.50 347.25 85.80 34.47 0.057 3.15 389.79 34.47 37.33 71.81 352.46
Apr
II 15 352.46 135.74 56.57 366.78 366.78 85.67 32.40 0.060 3.38 402.35 32.40 35.57 67.97 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 40.18 23.59 0.069 3.99 379.38 23.59 21.88 45.47 357.50
May
II 16 357.50 135.83 57.08 340.51 313.84 55.17 25.14 0.077 4.42 383.12 25.14 42.61 67.75 340.51
I 15 340.51 135.52 55.37 314.90 278.52 25.09 26.96 0.075 4.17 334.47 26.96 19.57 46.53 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 53.09 29.55 0.079 4.15 334.29 29.55 49.31 78.86 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 7.43 27.99 0.092 4.55 259.87 27.99 3.93 31.93 255.94
Jul
II 15 255.94 133.88 46.65 224.00 150.48 17.88 29.57 0.098 4.55 239.70 31.54 13.73 45.26 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 24.37 29.38 0.116 4.99 214.01 29.38 28.77 58.15 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 18.06 33.70 0.128 4.94 164.66 33.70 17.56 51.25 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 2.40 41.47 0.132 4.43 103.60 41.47 0.00 41.47 103.60
Sep
II 15 103.60 129.72 27.20 65.66 58.15 74.55 41.47 0.131 3.57 133.11 41.47 67.45 108.92 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 126.25 7.78 0.122 2.54 181.59 7.78 125.57 133.35 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 80.25 8.29 0.118 2.26 125.72 8.29 74.75 83.04 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 95.30 14.26 0.086 1.57 130.44 14.26 81.63 95.89 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 341.65 14.26 0.082 1.47 374.73 14.26 318.14 332.39 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 99.15 18.14 0.057 1.10 136.50 18.14 66.35 84.49 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 62.79 19.35 0.059 1.28 112.31 19.35 0.00 19.35 112.31
I 15 112.31 130.04 28.56 144.44 59.53 46.78 31.10 0.047 1.35 126.64 31.10 0.00 31.10 126.64
Jan
16 II 16 126.64 130.54 30.71 210.44 115.53 220.39 33.18 0.047 1.45 312.41 33.18 101.96 135.14 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 63.07 35.86 0.039 1.64 236.02 35.86 0.00 35.86 236.02
Feb
II 13 236.02 133.45 44.49 309.61 213.36 144.62 31.88 0.036 1.59 347.17 31.88 37.56 69.44 309.61
I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 213.32 38.36 0.050 2.59 481.97 38.36 265.36 303.72 216.61
Mar
II 16 216.61 133.02 42.31 341.62 315.43 128.58 41.47 0.054 2.28 301.44 27.48 0.00 27.48 315.43
Apr I 15 315.43 135.05 52.84 357.50 347.25 76.22 34.47 0.057 3.00 354.18 34.47 0.00 34.47 354.18

157
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 15 354.18 135.77 56.74 366.78 366.78 44.08 32.40 0.060 3.39 362.47 28.09 0.00 28.09 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 24.88 23.59 0.069 3.99 364.08 23.59 6.58 30.16 357.50
May
II 16 357.50 135.83 57.08 340.51 313.84 33.57 25.14 0.077 4.42 361.51 25.14 21.01 46.15 340.51
I 15 340.51 135.52 55.37 314.90 278.52 7.47 26.96 0.075 4.17 316.85 26.96 1.95 28.91 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 12.73 29.55 0.079 4.15 293.93 29.55 8.95 38.50 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 1.95 27.99 0.092 4.55 254.39 27.99 0.00 27.99 254.39
Jul
II 15 254.39 133.85 46.49 224.00 150.48 6.52 29.57 0.098 4.53 226.80 31.54 0.84 32.37 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 8.55 29.38 0.116 4.99 198.18 29.38 12.94 42.32 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 3.40 33.70 0.128 4.94 150.00 33.70 2.90 36.59 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 1.17 41.47 0.132 4.43 102.37 41.47 0.00 41.47 102.37
Sep
II 15 102.37 129.67 27.01 65.66 58.15 35.83 41.47 0.131 3.54 93.18 41.47 27.52 68.99 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 60.58 7.78 0.122 2.54 115.92 7.78 59.90 67.68 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 36.72 8.29 0.118 2.26 82.19 8.29 31.22 39.51 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 51.80 14.26 0.086 1.57 86.94 14.26 38.13 52.38 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 140.60 14.26 0.082 1.47 173.69 14.26 117.09 131.35 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 43.89 18.14 0.057 1.10 81.24 18.14 11.09 29.23 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 82.21 19.35 0.059 1.28 131.72 19.35 6.37 25.73 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 53.88 31.10 0.047 1.44 146.68 31.10 2.25 33.35 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 167.52 33.18 0.047 1.57 277.21 33.18 66.76 99.94 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 92.82 35.86 0.039 1.64 265.77 35.86 0.00 35.86 265.77
Feb
II 13 265.77 134.08 47.70 309.61 213.36 76.90 31.88 0.036 1.71 309.09 31.88 0.00 31.88 309.09
I 15 309.09 134.93 52.19 313.84 260.17 185.17 38.36 0.050 2.59 453.30 38.36 208.02 246.38 245.28
Mar
II 16 245.28 133.65 45.51 341.62 315.43 104.31 41.47 0.054 2.45 305.66 31.70 0.00 31.70 315.43
17 I 15 315.43 135.05 52.84 357.50 347.25 22.83 34.47 0.057 3.00 300.78 0.00 0.00 0.00 335.26
Apr
II 15 335.26 135.42 54.85 366.78 366.78 118.10 32.40 0.060 3.27 417.68 32.40 50.90 83.30 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 30.51 23.59 0.069 3.99 369.71 23.59 12.21 35.79 357.50
May
II 16 357.50 135.83 57.08 340.51 313.84 14.86 25.14 0.077 4.42 342.80 25.14 2.29 27.44 340.51
I 15 340.51 135.52 55.37 314.90 278.52 8.10 26.96 0.075 4.17 317.48 26.96 2.58 29.54 314.90
Jun
II 15 314.90 135.04 52.78 284.98 242.58 16.38 29.55 0.079 4.15 297.58 29.55 12.60 42.15 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 2.08 27.99 0.092 4.55 254.52 27.99 0.00 27.99 254.52
Jul
II 15 254.52 133.85 46.50 224.00 150.48 4.52 29.57 0.098 4.53 224.94 30.51 0.00 30.51 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 3.33 29.38 0.116 4.99 192.96 29.38 7.72 37.10 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 3.82 33.70 0.128 4.94 150.42 33.70 3.31 37.01 147.10
Sep I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 3.14 41.47 0.132 4.43 104.34 41.47 0.00 41.47 104.34

158
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 15 104.34 129.75 27.32 65.66 58.15 32.46 41.47 0.131 3.59 91.75 41.47 26.09 67.56 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 39.99 7.78 0.122 2.54 95.33 7.78 39.31 47.09 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 25.85 8.29 0.118 2.26 71.32 8.29 20.35 28.64 50.97
I 15 50.97 127.41 18.28 48.81 17.95 28.50 14.26 0.086 1.57 63.65 14.26 14.84 29.09 48.81
Nov
II 15 48.81 127.30 17.89 56.60 11.69 321.50 14.26 0.082 1.47 354.59 14.26 297.99 312.25 56.60
I 15 56.60 127.69 19.28 70.15 5.24 147.87 18.14 0.057 1.10 185.22 18.14 115.07 133.22 70.15
Dec
II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 54.87 19.35 0.059 1.28 104.38 19.35 0.00 19.35 104.38
I 15 104.38 129.75 27.33 144.44 59.53 160.44 31.10 0.047 1.29 232.43 31.10 87.99 119.09 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 186.80 33.18 0.047 1.57 296.49 33.18 86.04 119.22 210.44
I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 127.71 35.86 0.039 1.64 300.66 35.86 22.14 58.00 278.52
Feb
II 13 278.52 134.34 49.04 309.61 213.36 68.60 31.88 0.036 1.75 313.49 31.88 3.88 35.76 309.61
I 15 309.61 134.94 52.24 313.84 260.17 41.50 38.36 0.050 2.59 310.15 38.36 0.00 38.36 310.15
Mar
II 16 310.15 134.95 52.30 341.62 315.43 107.30 41.47 0.054 2.82 373.16 41.47 31.53 73.00 341.62
I 15 341.62 135.54 55.49 357.50 347.25 102.39 34.47 0.057 3.15 406.39 34.47 70.53 105.00 335.86
Apr
II 15 335.86 135.43 54.91 366.78 366.78 26.38 32.40 0.060 3.28 326.57 0.00 0.00 0.00 358.97
18
I 15 358.97 135.85 57.22 357.50 346.68 9.84 23.59 0.069 3.94 341.28 18.19 0.00 18.19 346.68
May
II 16 346.68 135.63 55.99 340.51 313.84 10.37 25.14 0.077 4.34 327.57 25.14 0.00 25.14 327.57
I 15 327.57 135.28 54.07 314.90 278.52 14.27 26.96 0.075 4.07 310.81 26.96 0.00 26.96 310.81
Jun
II 15 310.81 134.96 52.37 284.98 242.58 30.04 29.55 0.079 4.12 307.19 29.55 22.21 51.75 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 3.97 27.99 0.092 4.55 256.41 27.99 0.48 28.47 255.94
Jul
II 15 255.94 133.88 46.65 224.00 150.48 4.98 29.57 0.098 4.55 226.80 31.54 0.83 32.37 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 8.84 29.38 0.116 4.99 198.47 29.38 13.24 42.61 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 6.04 33.70 0.128 4.94 152.64 33.70 5.53 39.23 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 0.53 41.47 0.132 4.43 101.72 41.47 0.00 41.47 101.72
Sep
II 15 101.72 129.65 26.91 65.66 58.15 1.38 41.47 0.131 3.53 58.10 41.42 0.00 41.42 58.15
I 15 58.15 127.77 19.56 56.02 50.79 0.00 7.78 0.122 2.38 47.99 4.98 0.00 4.98 50.79
Oct
II 16 50.79 127.40 18.24 50.97 43.97 5.68 8.29 0.118 2.15 46.03 8.29 0.00 8.29 46.03
I 15 46.03 127.15 17.38 48.81 17.95 18.39 14.26 0.086 1.49 48.66 14.26 0.00 14.26 48.66
Nov
II 15 48.66 127.29 17.86 56.60 11.69 5.47 14.26 0.082 1.47 38.41 14.26 0.00 14.26 38.41
I 15 38.41 126.75 16.00 70.15 5.24 57.21 18.14 0.057 0.91 76.56 18.14 6.41 24.56 70.15
Dec
19 II 16 70.15 128.33 21.66 125.35 35.85 93.81 19.35 0.059 1.28 143.33 19.35 17.98 37.33 125.35
I 15 125.35 130.50 30.52 144.44 59.53 97.76 31.10 0.047 1.44 190.57 31.10 46.13 77.23 144.44
Jan
II 16 144.44 131.11 33.26 210.44 115.53 149.69 33.18 0.047 1.57 259.38 33.18 48.94 82.12 210.44
Feb I 15 210.44 132.88 41.60 278.52 175.02 243.15 35.86 0.039 1.64 416.10 35.86 168.92 204.78 247.18

159
Periode Xin Rule Curve Inflow Ou low Perhitungan
Xin+inflow- Xout
Tahun Volume Elevasi Area Keb. Air Evaporasi Ou low (Juta m3)
Bulan Per. Ʃ Hari Bon A Bon B Juta m3 Ou low (juta m3)
ke- (juta m3) (m) (km2) Juta m3 m Juta m3 Ucon Spo Total
II 13 247.18 133.69 45.71 309.61 213.36 78.22 31.88 0.036 1.63 291.88 31.88 0.00 31.88 291.88
I 15 291.88 134.60 50.43 313.84 260.17 163.10 38.36 0.050 2.50 414.12 38.36 129.65 168.02 284.47
Mar
II 16 284.47 134.45 49.66 341.62 315.43 123.75 41.47 0.054 2.68 364.06 41.47 22.44 63.91 341.62
I 15 341.62 135.54 55.49 357.50 347.25 45.92 34.47 0.057 3.15 349.91 34.47 0.00 34.47 349.91
Apr
II 15 349.91 135.69 56.32 366.78 366.78 57.67 32.40 0.060 3.36 371.82 32.40 5.04 37.44 366.78
I 15 366.78 135.99 58.00 357.50 346.68 10.34 23.59 0.069 3.99 349.54 23.59 0.00 23.59 349.54
May
II 16 349.54 135.68 56.28 340.51 313.84 0.00 25.14 0.077 4.36 320.03 25.14 0.00 25.14 320.03
I 15 320.03 135.14 53.31 314.90 278.52 15.81 26.96 0.075 4.01 304.88 26.96 0.00 26.96 304.88
Jun
II 15 304.88 134.85 51.76 284.98 242.58 28.95 29.55 0.079 4.07 300.21 29.55 15.23 44.78 284.98
I 15 284.98 134.46 49.71 255.94 210.03 3.64 27.99 0.092 4.55 256.07 27.99 0.14 28.13 255.94
Jul
II 15 255.94 133.88 46.65 224.00 150.48 6.83 29.57 0.098 4.55 228.65 31.54 2.68 34.22 224.00
I 15 224.00 133.19 43.15 185.24 126.27 7.78 29.38 0.116 4.99 197.42 29.38 12.18 41.56 185.24
Aug
II 16 185.24 132.26 38.59 147.10 102.07 7.09 33.70 0.128 4.94 153.69 33.70 6.58 40.28 147.10
I 15 147.10 131.19 33.63 109.24 79.17 2.03 41.47 0.132 4.43 103.23 41.47 0.00 41.47 103.23
Sep
II 15 103.23 129.71 27.14 65.66 58.15 21.04 41.47 0.131 3.56 79.23 41.47 13.57 55.04 65.66
I 15 65.66 128.13 20.88 56.02 50.79 26.86 7.78 0.122 2.54 82.20 7.78 26.18 33.96 56.02
Oct
II 16 56.02 127.66 19.18 50.97 43.97 15.15 8.29 0.118 2.26 60.62 8.29 9.65 17.94 50.97

160
Lampiran C-2
Perhitungan simulasi rule curve skenario I
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 11.0 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 44.4 17.6 9.3 1.47 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 0.0 55.6
Nov
II 3.1 58.0 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 55.6 70.3 52.7 1.57 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 162.7
I 10.7 20.9 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 162.7 42.3 18.5 2.04 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 203.4
Dec
II 0.1 30.5 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 203.4 97.7 30.5 2.41 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 309.9
I 8.5 31.4 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 309.9 135.2 31.4 2.47 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 146.2 296.7
Jan
II 12.5 13.6 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 296.7 91.2 13.6 2.40 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 13.5 352.4
I 12.5 13.4 10.0 5.3 25.8 0.1 0.0 0.1 0.048 352.4 95.1 0.0 2.22 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 84.1 325.3
Feb
II 10.0 24.7 3.1 3.1 24.7 0.1 0.0 0.1 0.045 325.3 54.2 0.0 1.92 353.8 353.8 31.9 384.8 23.7 0.0 353.8
I 3.1 13.3 0.1 0.1 13.3 0.1 0.0 0.1 0.017 353.8 49.9 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 16.2 346.4
Mar
II 0.1 8.6 0.1 0.1 8.6 0.1 0.0 0.1 0.008 346.4 61.6 0.0 3.02 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 19.3 344.3
I 0.1 14.4 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 61.2 2.0 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 19.4 350.5
Apr
II 5.1 16.8 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 350.5 44.0 16.8 3.37 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 22.4 353.1
1
I 4.5 0.7 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 353.1 15.5 0.7 3.90 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 341.8
May
II 3.1 0.0 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 341.8 0.0 0.0 4.30 328.7 323.3 25.1 427.9 14.2 0.0 323.3
I 3.1 0.0 4.3 3.3 0.0 4.1 1.8 10.7 0.000 323.3 0.0 1.8 4.04 311.5 295.1 27.0 427.9 25.9 0.0 295.1
Jun
II 3.1 0.0 3.5 3.2 0.0 4.3 1.9 8.8 0.000 295.1 0.0 1.9 3.99 311.1 264.7 29.5 427.9 28.3 0.0 264.7
I 3.1 0.1 4.3 3.3 0.0 4.0 1.9 7.0 0.000 264.7 0.1 1.9 4.35 283.5 234.4 28.0 427.9 27.8 0.0 234.4
Jul
II 3.2 0.5 4.4 3.2 0.0 4.1 2.6 5.0 0.000 234.4 0.0 2.6 4.61 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 202.8
I 3.6 0.2 3.9 3.3 0.0 3.6 1.5 3.6 0.000 202.8 0.0 1.5 4.71 237.0 171.5 29.4 427.9 28.2 0.0 171.5
Aug
II 3.3 0.2 4.6 3.2 0.0 3.4 0.2 3.7 0.000 171.5 0.0 0.2 4.72 206.0 135.0 33.7 427.9 31.9 0.0 135.0
I 3.5 0.3 4.0 3.2 0.0 3.2 0.4 3.5 0.000 135.0 0.0 0.4 4.21 162.7 91.7 41.5 427.9 39.5 0.0 91.7
Sep
II 3.6 4.3 3.5 3.1 0.0 3.1 4.1 3.8 0.000 91.7 13.8 4.1 3.32 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 64.7
I 3.5 2.8 3.6 3.1 0.0 3.2 2.7 3.9 0.000 64.7 23.1 2.7 2.52 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 80.3
Oct
II 3.6 2.7 8.8 3.1 0.0 3.1 1.7 4.9 0.000 80.3 22.5 1.7 2.76 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 93.4
I 4.6 10.9 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 93.4 35.2 11.1 2.20 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 38.0 85.3
Nov
II 3.1 48.8 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 0.0 43.5 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 112.5
I 10.7 33.1 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 112.5 8.5 30.7 1.63 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 131.9
Dec
II 0.1 22.7 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 131.9 61.4 22.7 1.86 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 194.8
2
I 8.5 21.4 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 194.8 76.4 21.4 1.88 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 0.0 259.6
Jan
II 12.5 45.9 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 259.6 66.8 45.9 2.22 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 0.0 337.0
I 12.5 30.8 10.0 5.3 43.2 0.1 0.0 0.1 0.110 337.0 128.0 0.0 2.16 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 119.1 307.8
Feb
II 10.0 30.3 3.1 3.1 30.3 0.1 0.0 0.1 0.063 307.8 48.4 0.0 1.86 353.8 353.8 31.9 384.8 0.5 0.0 353.8

161
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 31.9 0.1 0.1 31.9 0.1 0.0 0.1 0.068 353.8 97.1 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 88.4 321.4
Mar
II 0.1 27.7 0.1 0.1 27.7 0.1 0.0 0.1 0.054 321.4 72.7 0.0 2.88 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 5.5 344.3
I 0.1 13.0 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 54.1 0.6 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 10.9 350.5
Apr
II 3.8 0.0 4.5 3.3 0.0 4.4 0.1 12.4 0.000 350.5 5.3 0.1 3.37 353.1 338.1 32.4 427.9 14.4 0.0 338.1
I 3.3 5.3 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 338.1 6.9 5.3 3.80 356.1 327.4 23.6 427.9 19.0 0.0 327.4
May
II 3.1 11.9 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 327.4 9.6 11.9 4.19 328.7 323.3 25.1 427.9 21.4 0.0 323.3
I 4.9 3.4 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 323.3 0.0 5.1 4.04 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 297.4
Jun
II 4.3 4.4 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 297.4 3.6 6.2 4.01 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 273.6
I 3.5 0.6 4.3 3.3 0.0 4.0 2.5 7.1 0.000 273.6 0.5 2.5 4.44 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 244.2
Jul
II 4.1 1.6 4.4 3.2 0.0 4.1 3.7 5.0 0.000 244.2 0.0 3.7 4.72 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 213.6
I 4.4 0.6 3.9 3.3 0.0 3.6 1.7 3.8 0.000 213.6 3.7 1.7 4.85 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 184.7
Aug
II 3.9 0.5 4.6 3.2 0.0 3.4 0.2 4.1 0.000 184.7 3.2 0.2 4.93 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 149.5
I 4.3 0.5 4.0 3.2 0.0 3.2 0.5 4.2 0.000 149.5 0.4 0.5 4.48 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 104.4
Sep
II 4.0 5.2 3.5 3.1 0.0 3.1 5.6 3.8 0.000 104.4 23.4 5.6 3.59 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 88.3
I 3.5 4.6 3.6 3.1 0.0 3.2 4.5 3.9 0.000 88.3 33.3 4.5 3.01 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 115.3
Oct
II 3.6 3.1 8.8 3.1 0.0 3.1 1.7 5.3 0.000 115.3 21.8 1.7 3.42 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 127.2
I 5.0 10.0 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 127.2 46.2 10.5 2.65 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 81.7 85.3
Nov
II 3.1 91.5 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 109.7 86.2 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 18.6 246.4
I 10.7 34.3 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 246.4 106.8 32.0 2.61 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 89.2 275.2
Dec
II 0.1 24.6 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 275.2 33.7 24.6 2.87 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 311.3
I 8.5 15.1 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 311.3 87.8 15.0 2.48 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 25.7 354.8
Jan
II 12.5 15.7 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 354.8 84.3 15.7 2.68 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 100.7 318.2
I 12.5 45.0 10.0 5.3 57.4 0.1 0.0 0.1 0.174 318.2 152.1 0.0 2.09 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 130.1 302.3
Feb
II 10.0 26.1 3.1 3.1 26.1 0.1 0.0 0.1 0.049 302.3 32.5 0.0 1.84 353.8 353.8 31.9 384.8 0.0 0.0 333.0
I 3.1 17.8 0.1 0.1 17.8 0.1 0.0 0.1 0.027 333.0 40.8 0.0 2.71 346.4 346.4 38.4 384.8 24.6 0.0 346.4
Mar
II 0.1 35.6 0.1 0.1 35.6 0.1 0.0 0.1 0.081 346.4 51.1 0.0 3.02 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 8.8 344.3
3
I 0.1 14.1 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 88.0 1.7 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 57.5 338.9
Apr
II 12.5 19.1 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 338.9 33.9 19.1 3.30 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 3.1 353.1
I 4.5 10.7 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 353.1 6.7 10.7 3.90 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 342.9
May
II 5.0 12.1 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 342.9 20.9 12.1 4.31 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 17.8 328.7
I 4.9 1.4 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 328.7 9.2 3.1 4.08 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 310.0
Jun
II 4.3 3.3 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 310.0 23.5 5.1 4.11 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 304.9
I 3.5 0.2 4.3 3.3 0.0 4.0 2.1 7.1 0.000 304.9 3.4 2.1 4.74 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 277.7
Jul
II 3.5 0.0 4.4 3.2 0.0 4.1 2.2 4.9 0.000 277.7 5.3 2.2 5.09 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 250.5
I 3.4 1.0 3.9 3.3 0.0 3.6 1.5 4.4 0.000 250.5 9.0 1.5 5.33 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 226.3
Aug
II 3.9 1.0 4.6 3.2 0.0 3.4 1.0 4.5 0.000 226.3 5.4 1.0 5.56 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 193.5

162
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 4.6 1.0 4.0 3.2 0.0 3.2 1.3 4.2 0.000 193.5 1.6 1.3 5.22 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 149.7
Sep
II 4.0 7.7 3.5 3.1 0.0 3.1 8.1 3.8 0.000 149.7 18.5 8.1 4.46 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 130.3
I 3.5 8.0 3.6 3.1 0.0 3.2 7.9 3.9 0.000 130.3 33.0 7.9 3.81 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 159.7
Oct
II 3.6 6.2 8.8 3.1 0.0 3.1 2.0 8.2 0.000 159.7 18.8 2.0 4.16 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 167.9
I 8.8 13.8 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 167.9 30.5 17.1 3.13 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 112.9 85.3
Nov
II 3.1 40.7 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 0.0 35.4 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 104.4
I 10.7 6.5 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 104.4 0.0 4.2 1.56 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 88.9
Dec
II 0.1 5.0 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 88.9 89.0 5.0 1.47 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 162.1
I 3.3 28.9 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 162.1 114.4 28.9 1.68 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 0.0 272.6
Jan
II 12.5 34.0 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 272.6 240.7 34.0 2.29 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 286.4 225.3
I 12.5 20.4 10.0 5.3 32.8 0.1 0.0 0.1 0.071 225.3 8.9 0.0 1.70 350.0 318.6 35.9 384.8 0.0 0.0 232.5
Feb
II 10.0 26.8 3.1 3.1 26.8 0.1 0.0 0.1 0.052 232.5 81.8 0.0 1.58 353.8 353.8 31.9 384.8 0.0 0.0 312.7
I 3.1 34.2 0.1 0.1 34.2 0.1 0.0 0.1 0.076 312.7 121.5 0.0 2.61 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 55.3 338.0
Mar
II 0.1 40.0 0.1 0.1 40.0 0.1 0.0 0.1 0.098 338.0 83.5 0.0 2.97 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 32.7 344.3
I 0.1 21.7 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 46.1 9.3 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 11.5 350.5
Apr
II 12.5 14.3 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 350.5 79.6 14.3 3.37 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 55.5 353.1
4
I 4.5 4.2 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 353.1 9.9 4.2 3.90 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 339.7
May
II 3.1 0.0 4.9 3.1 0.0 4.7 0.2 12.3 0.000 339.7 15.2 0.2 4.28 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 0.0 325.7
I 3.1 0.0 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.7 0.000 325.7 14.2 1.7 4.06 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 310.5
Jun
II 3.1 0.0 3.5 3.2 0.0 4.3 2.1 8.5 0.000 310.5 27.5 2.1 4.11 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 306.5
I 3.1 0.0 4.3 3.3 0.0 4.0 1.9 6.6 0.000 306.5 3.9 1.9 4.75 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 279.5
Jul
II 3.1 0.5 4.4 3.2 0.0 4.1 2.2 4.9 0.000 279.5 6.7 2.2 5.11 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 253.8
I 3.5 0.1 3.9 3.3 0.0 3.6 1.4 3.7 0.000 253.8 10.3 1.4 5.37 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 230.7
Aug
II 3.6 1.1 4.6 3.2 0.0 3.4 0.3 4.5 0.000 230.7 7.2 0.3 5.62 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 198.9
I 4.6 1.1 4.0 3.2 0.0 3.2 1.4 4.2 0.000 198.9 1.7 1.4 5.31 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 155.2
Sep
II 4.0 8.4 3.5 3.1 0.0 3.1 8.7 3.8 0.000 155.2 49.4 8.8 4.56 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 5.5 161.9
I 3.5 9.3 3.6 3.1 0.0 3.2 8.6 3.9 0.000 161.9 82.7 9.2 4.34 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 27.4 214.2
Oct
II 3.6 6.3 8.8 3.1 0.0 3.1 2.0 8.2 0.000 214.2 47.6 2.0 4.95 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 14.7 235.9
I 8.8 10.4 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 235.9 66.3 13.7 3.82 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 212.5 85.3
Nov
II 3.1 48.0 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 0.0 42.7 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 111.7
I 10.7 0.0 0.1 0.1 0.0 6.0 1.6 8.5 0.000 111.7 173.7 1.6 1.63 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 267.2
Dec
II 0.1 4.4 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 267.2 98.1 0.5 2.83 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 343.7
5
I 3.3 14.0 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 343.7 74.3 14.0 2.63 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 57.0 341.3
Jan
II 8.3 29.4 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 341.3 127.3 29.4 2.62 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 187.2 275.0
I 12.5 39.4 10.0 5.3 51.7 0.1 0.0 0.1 0.147 275.0 130.4 0.0 1.91 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 17.6 350.0
Feb
II 10.0 33.0 3.1 3.1 33.0 0.1 0.0 0.1 0.072 350.0 22.4 0.0 2.01 353.8 353.8 31.9 384.8 16.5 0.0 353.8

163
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 19.7 0.1 0.1 19.7 0.1 0.0 0.1 0.031 353.8 19.1 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 23.6 0.0 346.4
Mar
II 0.1 22.4 0.1 0.1 22.4 0.1 0.0 0.1 0.039 346.4 60.4 0.0 3.02 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 18.0 344.3
I 0.1 16.6 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 32.5 4.2 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 0.0 343.4
Apr
II 7.4 28.9 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 343.4 4.1 28.9 3.32 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 0.0 340.7
I 4.5 3.2 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 340.7 22.6 3.2 3.81 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 339.1
May
II 3.1 3.6 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 339.1 3.4 3.6 4.28 328.7 323.3 25.1 427.9 18.5 0.0 323.3
I 3.1 4.0 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 323.3 0.0 5.7 4.04 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 298.0
Jun
II 4.3 7.4 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 298.0 2.0 9.2 4.01 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 275.6
I 3.5 0.6 4.3 3.3 0.0 4.0 2.5 7.1 0.000 275.6 0.0 2.5 4.46 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 245.7
Jul
II 4.1 3.4 4.4 3.2 0.0 4.1 5.5 5.0 0.000 245.7 0.0 5.5 4.74 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 216.8
I 4.4 1.6 3.9 3.3 0.0 3.6 2.1 4.4 0.000 216.8 1.9 2.1 4.90 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 186.6
Aug
II 3.9 0.8 4.6 3.2 0.0 3.4 0.7 4.5 0.000 186.6 1.5 0.7 4.96 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 150.2
I 4.6 0.7 4.0 3.2 0.0 3.2 1.0 4.2 0.000 150.2 0.9 1.0 4.49 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 106.2
Sep
II 4.0 6.4 3.5 3.1 0.0 3.1 6.8 3.8 0.000 106.2 23.7 6.8 3.62 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 91.6
I 3.5 7.5 3.6 3.1 0.0 3.2 7.4 3.9 0.000 91.6 36.7 7.4 3.08 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 124.9
Oct
II 3.6 5.1 8.8 3.1 0.0 3.1 1.7 7.3 0.000 124.9 27.3 1.7 3.59 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 141.9
I 7.0 10.4 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 141.9 26.1 12.9 2.83 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 78.5 85.3
Nov
II 3.1 75.2 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 10.5 69.9 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 149.5
I 10.7 31.4 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 149.5 96.9 29.1 1.94 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 255.3
Dec
II 0.1 25.2 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 255.3 90.5 25.2 2.75 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 348.9
I 8.5 23.8 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 348.9 0.0 23.8 2.66 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 0.0 338.9
Jan
II 12.5 25.1 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 338.9 66.6 25.1 2.61 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 52.4 342.4
I 12.5 47.0 10.0 5.3 59.4 0.1 0.0 0.1 0.184 342.4 63.4 0.0 2.18 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 17.7 350.0
Feb
II 10.0 25.6 3.1 3.1 25.6 0.1 0.0 0.1 0.048 350.0 112.3 0.0 2.01 353.8 353.8 31.9 384.8 31.9 118.2 310.2
I 3.1 23.0 0.1 0.1 23.0 0.1 0.0 0.1 0.040 310.2 270.7 0.0 2.60 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 348.7 191.2
Mar
II 0.1 28.6 0.1 0.1 28.6 0.1 0.0 0.1 0.057 191.2 83.4 0.0 2.12 344.3 344.3 41.5 384.8 0.0 0.0 272.5
6
I 0.1 16.2 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 272.5 82.2 3.8 2.75 350.5 332.8 34.5 384.8 23.0 0.0 332.8
Apr
II 12.5 6.5 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 332.8 9.9 6.5 3.26 353.1 338.1 32.4 427.9 7.8 0.0 338.1
I 4.5 6.6 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 338.1 6.5 6.6 3.80 356.1 327.4 23.6 427.9 19.9 0.0 327.4
May
II 4.3 12.6 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 327.4 21.3 12.6 4.19 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 3.2 328.7
I 4.9 0.0 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 328.7 13.8 1.7 4.08 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 1.7 311.5
Jun
II 4.3 0.0 3.5 3.2 0.0 4.3 2.1 8.7 0.000 311.5 22.3 2.1 4.12 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 302.3
I 3.5 0.1 4.3 3.3 0.0 4.0 1.9 6.9 0.000 302.3 3.0 1.9 4.71 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 274.5
Jul
II 3.4 0.3 4.4 3.2 0.0 4.1 2.2 5.0 0.000 274.5 5.6 2.2 5.06 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 247.6
I 3.7 1.0 3.9 3.3 0.0 3.6 1.6 4.4 0.000 247.6 9.7 1.6 5.29 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 224.2
Aug
II 3.9 1.9 4.6 3.2 0.0 3.4 1.9 4.5 0.000 224.2 3.6 1.9 5.53 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 190.4

164
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 4.6 1.9 4.0 3.2 0.0 3.2 2.2 4.2 0.000 190.4 0.0 2.2 5.17 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 145.9
Sep
II 4.0 12.8 3.5 3.1 0.0 3.1 8.7 3.8 0.000 145.9 0.0 13.2 4.39 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 113.3
I 3.5 13.8 3.6 3.1 0.0 3.2 8.6 3.9 0.000 113.3 8.7 13.7 3.50 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 124.4
Oct
II 3.6 10.3 8.8 3.1 0.0 3.1 4.3 8.2 0.000 124.4 11.5 6.0 3.58 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 130.0
I 8.8 19.2 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 130.0 16.9 22.6 2.68 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 67.2 85.3
Nov
II 3.1 67.1 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 146.5 61.8 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 30.9 246.4
I 10.7 13.5 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 246.4 36.8 11.1 2.61 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 273.6
Dec
II 0.1 18.9 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 273.6 85.4 18.9 2.87 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 355.7
I 8.5 19.9 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 355.7 95.0 19.8 2.69 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 134.0 302.8
Jan
II 12.5 31.1 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 302.8 122.9 31.1 2.43 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 105.1 316.0
I 12.5 23.6 10.0 5.3 36.0 0.1 0.0 0.1 0.083 316.0 80.4 0.0 2.08 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 8.5 350.0
Feb
II 10.0 26.0 3.1 3.1 26.0 0.1 0.0 0.1 0.049 350.0 28.2 0.0 2.01 353.8 353.8 31.9 384.8 22.3 0.0 353.8
I 3.1 26.9 0.1 0.1 26.9 0.1 0.0 0.1 0.052 353.8 40.2 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 6.4 346.4
Mar
II 0.1 26.7 0.1 0.1 26.7 0.1 0.0 0.1 0.051 346.4 72.7 0.0 3.02 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 30.4 344.3
I 0.1 12.5 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 62.6 0.1 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 18.9 350.5
Apr
II 3.3 17.2 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 350.5 67.7 17.2 3.37 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 46.6 353.1
7
I 4.5 8.0 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 353.1 33.9 8.0 3.90 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 11.4 356.1
May
II 5.0 15.7 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 356.1 12.7 15.7 4.41 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 26.2 328.7
I 4.9 2.7 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 328.7 8.2 4.4 4.08 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 310.3
Jun
II 4.3 5.6 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 310.3 21.3 7.5 4.11 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 305.4
I 3.5 0.7 4.3 3.3 0.0 4.0 2.6 7.1 0.000 305.4 3.0 2.6 4.74 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 278.2
Jul
II 4.1 2.4 4.4 3.2 0.0 4.1 4.5 5.0 0.000 278.2 0.7 4.5 5.10 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 248.8
I 4.4 2.5 3.9 3.3 0.0 3.6 3.0 4.4 0.000 248.8 0.0 3.0 5.31 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 217.2
Aug
II 3.9 1.9 4.6 3.2 0.0 3.4 1.8 4.5 0.000 217.2 0.1 1.8 5.42 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 180.0
I 4.6 1.8 4.0 3.2 0.0 3.2 2.1 4.2 0.000 180.0 0.0 2.1 5.00 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 135.7
Sep
II 4.0 14.7 3.5 3.1 0.0 3.1 8.7 3.8 0.000 135.7 5.0 15.1 4.20 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 110.0
I 3.5 15.2 3.6 3.1 0.0 3.2 8.6 3.9 0.000 110.0 0.0 15.1 3.44 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 113.9
Oct
II 3.6 9.2 8.8 3.1 0.0 3.1 4.3 8.2 0.000 113.9 3.0 4.9 3.39 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 110.2
I 8.8 17.9 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 110.2 18.0 21.2 2.43 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 47.4 85.3
Nov
II 3.1 24.9 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 226.1 19.6 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 68.4 246.4
I 10.7 8.0 0.1 0.1 0.0 6.0 1.0 11.5 0.000 246.4 87.2 6.5 2.61 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 44.2 275.2
Dec
II 0.1 10.2 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 275.2 40.0 9.3 2.87 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 302.3
8
I 6.3 24.0 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 302.3 76.6 23.9 2.43 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 14.5 354.8
Jan
II 12.5 50.1 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 354.8 80.8 50.1 2.68 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 162.5 287.3
I 12.5 42.9 10.0 5.3 55.3 0.1 0.0 0.1 0.164 287.3 186.1 0.0 1.96 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 136.5 299.1
Feb
II 10.0 34.2 3.1 3.1 34.2 0.1 0.0 0.1 0.076 299.1 65.2 0.0 1.83 353.8 353.8 31.9 384.8 8.6 0.0 353.8

165
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 34.3 0.1 0.1 34.3 0.1 0.0 0.1 0.076 353.8 211.3 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 316.7 207.2
Mar
II 0.1 47.3 0.1 0.1 47.3 0.1 0.0 0.1 0.127 207.2 88.8 0.0 2.22 344.3 344.3 41.5 384.8 0.0 0.0 293.8
I 0.1 18.9 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 293.8 20.5 6.5 2.88 350.5 332.8 34.5 384.8 0.0 0.0 318.0
Apr
II 12.5 16.9 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 318.0 29.4 16.9 3.17 353.1 338.1 32.4 427.9 22.9 0.0 338.1
I 4.5 0.5 5.0 3.1 0.0 4.9 2.4 10.1 0.000 338.1 21.2 2.9 3.80 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 334.8
May
II 3.1 0.0 4.9 3.1 0.0 4.7 3.6 6.5 0.000 334.8 11.1 3.6 4.24 328.7 323.3 25.1 427.9 21.9 0.0 323.3
I 3.1 5.7 4.3 3.3 0.0 4.1 6.0 6.1 0.000 323.3 5.3 6.0 4.04 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 303.6
Jun
II 3.3 13.0 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 303.6 10.0 10.1 4.06 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 290.1
I 3.5 1.7 4.3 3.3 0.0 4.0 3.6 7.1 0.000 290.1 1.2 3.6 4.60 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 262.3
Jul
II 4.3 6.1 4.4 3.2 0.0 4.1 7.5 5.0 0.000 262.3 0.0 8.2 4.92 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 236.0
I 4.4 1.5 3.9 3.3 0.0 3.6 2.3 4.1 0.000 236.0 2.6 2.3 5.15 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 206.5
Aug
II 3.5 2.6 4.6 3.2 0.0 3.4 2.3 4.5 0.000 206.5 0.5 2.3 5.27 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 170.3
I 4.6 2.7 4.0 3.2 0.0 3.2 3.0 4.2 0.000 170.3 0.6 3.0 4.84 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 127.5
Sep
II 4.0 20.8 3.5 3.1 0.0 3.1 8.7 3.8 0.000 127.5 22.5 21.2 4.05 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 125.7
I 3.5 23.1 3.6 3.1 0.0 3.2 8.6 3.9 0.000 125.7 36.2 23.0 3.72 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 173.4
Oct
II 3.6 14.6 8.8 3.1 0.0 3.1 4.3 8.2 0.000 173.4 22.2 10.3 4.37 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 193.3
I 8.8 21.6 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 193.3 29.7 25.0 3.40 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 145.1 85.3
Nov
II 3.1 1.0 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 3.4 0.000 85.3 135.9 2.4 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 207.3
I 3.1 18.5 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 207.3 81.3 9.5 2.36 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 2.4 275.2
Dec
II 0.1 26.8 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 275.2 11.1 26.8 2.87 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 290.9
I 8.5 29.2 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 290.9 116.7 29.1 2.38 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 66.8 336.4
Jan
II 12.5 48.1 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 336.4 109.4 48.1 2.59 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 179.1 279.0
I 12.5 32.2 10.0 5.3 44.5 0.1 0.0 0.1 0.116 279.0 140.9 0.0 1.93 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 32.2 350.0
Feb
II 10.0 25.9 3.1 3.1 25.9 0.1 0.0 0.1 0.049 350.0 95.0 0.0 2.01 353.8 353.8 31.9 384.8 31.9 83.6 327.5
I 3.1 26.3 0.1 0.1 26.3 0.1 0.0 0.1 0.050 327.5 197.7 0.0 2.68 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 237.2 247.0
Mar
II 0.1 46.5 0.1 0.1 46.5 0.1 0.0 0.1 0.124 247.0 99.0 0.0 2.46 344.3 344.3 41.5 384.8 0.0 0.0 343.5
9
I 0.1 20.2 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 343.5 67.4 7.8 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 30.6 350.5
Apr
II 12.5 17.5 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 350.5 0.0 17.5 3.37 353.1 338.1 32.4 427.9 26.6 0.0 338.1
I 4.5 3.9 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 338.1 21.2 3.9 3.80 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 335.8
May
II 5.0 7.9 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 335.8 11.1 7.9 4.25 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 0.0 325.4
I 4.9 4.7 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 325.4 5.4 6.4 4.05 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 306.1
Jun
II 3.6 7.9 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 306.1 10.7 9.7 4.08 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 292.9
I 3.2 0.9 4.3 3.3 0.0 4.0 2.8 7.1 0.000 292.9 1.5 2.8 4.62 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 264.5
Jul
II 4.1 2.9 4.4 3.2 0.0 4.1 5.0 5.0 0.000 264.5 1.8 5.0 4.95 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 236.7
I 3.2 0.5 3.9 3.3 0.0 3.6 1.8 3.6 0.000 236.7 0.6 1.8 5.15 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 204.7
Aug
II 3.3 0.1 4.6 3.2 0.0 3.4 0.3 3.4 0.000 204.7 0.0 0.3 5.24 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 166.1

166
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.2 0.1 4.0 3.2 0.0 3.2 0.2 3.2 0.000 166.1 0.7 0.2 4.77 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 120.7
Sep
II 3.2 1.7 3.5 3.1 0.0 3.1 1.8 3.1 0.000 120.7 4.5 1.8 3.92 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 81.6
I 3.1 1.7 3.6 3.1 0.0 3.2 1.7 3.2 0.000 81.6 0.0 1.7 2.88 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 72.7
Oct
II 3.1 0.1 8.8 3.1 0.0 3.1 0.1 3.1 0.000 72.7 5.5 0.1 2.60 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 67.4
I 3.1 6.0 3.1 3.1 0.0 3.2 4.9 4.2 0.000 67.4 11.4 4.9 1.82 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 0.0 67.6
Nov
II 3.1 40.1 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 67.6 182.2 34.2 1.74 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 21.6 246.4
I 10.7 20.3 0.1 0.1 0.0 6.0 0.0 12.4 0.000 246.4 25.3 17.9 2.61 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 268.9
Dec
II 0.1 17.1 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 268.9 100.5 17.1 2.84 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 364.3
I 8.5 30.7 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 364.3 119.5 30.6 2.73 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 221.7 258.9
Jan
II 12.5 27.5 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 258.9 135.0 27.5 2.22 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 35.0 351.1
I 12.5 43.6 10.0 5.3 56.0 0.1 0.0 0.1 0.167 351.1 164.2 0.0 2.22 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 219.6 257.6
Feb
II 10.0 22.4 3.1 3.1 22.4 0.1 0.0 0.1 0.039 257.6 97.7 0.0 1.67 353.8 353.8 31.9 384.8 0.0 0.0 353.6
I 3.1 22.1 0.1 0.1 22.1 0.1 0.0 0.1 0.038 353.6 109.5 0.0 2.81 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 112.7 309.3
Mar
II 0.1 30.7 0.1 0.1 30.7 0.1 0.0 0.1 0.064 309.3 84.6 0.0 2.82 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 5.3 344.3
I 0.1 17.5 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 42.1 5.1 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 3.4 350.5
Apr
II 11.4 35.6 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 350.5 54.8 35.6 3.37 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 52.1 353.1
10
I 4.5 9.2 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 353.1 13.1 9.2 3.90 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 347.8
May
II 5.0 4.1 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 347.8 2.7 4.1 4.35 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 0.0 325.2
I 4.9 7.0 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 325.2 0.0 8.7 4.05 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 302.8
Jun
II 4.3 14.8 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 302.8 0.4 16.7 4.05 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 286.3
I 3.5 1.7 4.3 3.3 0.0 4.0 3.6 7.1 0.000 286.3 0.1 3.6 4.56 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 257.4
Jul
II 4.3 6.5 4.4 3.2 0.0 4.1 7.5 5.0 0.000 257.4 0.0 8.6 4.87 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 231.6
I 4.4 2.7 3.9 3.3 0.0 3.6 3.2 4.4 0.000 231.6 1.9 3.2 5.09 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 202.2
Aug
II 3.9 1.7 4.6 3.2 0.0 3.4 1.7 4.5 0.000 202.2 1.9 1.7 5.20 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 166.9
I 4.6 1.7 4.0 3.2 0.0 3.2 2.3 3.8 0.000 166.9 1.1 2.3 4.78 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 124.0
Sep
II 3.9 14.0 3.5 3.1 0.0 3.1 8.7 3.8 0.000 124.0 1.9 14.0 3.98 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 94.5
I 3.5 15.1 3.6 3.1 0.0 3.2 8.6 3.9 0.000 94.5 0.8 15.0 3.14 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 99.4
Oct
II 3.6 8.5 8.8 3.1 0.0 3.1 4.3 8.1 0.000 99.4 1.1 4.3 3.12 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 93.4
I 8.8 16.4 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 93.4 7.4 19.7 2.20 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 18.8 85.3
Nov
II 3.1 17.4 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 152.1 12.1 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 233.2
I 10.7 11.6 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 233.2 0.0 9.2 2.53 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 221.8
Dec
II 0.1 28.4 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 221.8 21.8 28.3 2.53 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 250.1
11
I 8.5 36.8 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 250.1 122.5 36.8 2.17 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 21.2 354.8
Jan
II 12.5 28.7 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 354.8 107.9 28.7 2.68 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 173.9 281.6
I 12.5 0.0 10.0 5.3 12.4 0.1 0.0 0.1 0.015 281.6 146.3 0.0 1.94 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 45.6 344.6
Feb
II 9.6 22.2 3.1 3.1 22.2 0.1 0.0 0.1 0.038 344.6 71.1 0.0 1.99 353.8 353.8 31.9 384.8 31.9 28.0 353.8

167
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 22.8 0.1 0.1 22.8 0.1 0.0 0.1 0.040 353.8 125.0 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 144.1 293.5
Mar
II 0.1 15.8 0.1 0.1 15.8 0.1 0.0 0.1 0.022 293.5 83.3 0.0 2.73 344.3 344.3 41.5 384.8 29.9 0.0 344.3
I 0.1 24.4 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 62.9 12.0 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 31.0 350.5
Apr
II 12.5 41.3 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 350.5 112.4 41.3 3.37 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 155.9 312.6
I 4.5 5.3 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 312.6 31.3 5.3 3.62 356.1 327.4 23.6 427.9 18.1 0.0 327.4
May
II 3.1 7.8 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 327.4 28.0 7.8 4.19 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 5.2 328.7
I 4.9 7.5 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 328.7 0.0 9.2 4.08 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 306.9
Jun
II 4.3 13.6 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 306.9 0.0 15.5 4.08 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 288.8
I 3.5 1.5 4.3 3.3 0.0 4.0 3.4 7.1 0.000 288.8 0.0 3.4 4.58 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 259.6
Jul
II 4.3 4.4 4.4 3.2 0.0 4.1 6.5 5.0 0.000 259.6 0.0 6.5 4.89 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 231.6
I 4.4 0.9 3.9 3.3 0.0 3.6 1.5 4.4 0.000 231.6 0.3 1.5 5.09 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 198.9
Aug
II 3.9 0.0 4.6 3.2 0.0 3.4 0.3 4.2 0.000 198.9 0.0 0.3 5.15 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 160.3
I 3.8 0.0 4.0 3.2 0.0 3.2 0.2 4.0 0.000 160.3 0.5 0.2 4.67 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 114.9
Sep
II 3.7 1.2 3.5 3.1 0.0 3.1 1.8 3.5 0.000 114.9 0.0 1.8 3.80 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 71.3
I 3.2 1.8 3.6 3.1 0.0 3.2 1.4 3.9 0.000 71.3 2.0 1.4 2.66 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 64.2
Oct
II 3.6 1.3 8.8 3.1 0.0 3.1 0.8 4.5 0.000 64.2 0.0 0.8 2.43 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 54.3
I 4.2 12.3 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 54.3 0.0 12.0 1.62 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 0.0 50.4
Nov
II 3.1 92.6 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 50.4 226.8 87.3 1.49 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 102.4 246.4
I 10.7 9.2 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 246.4 69.8 6.8 2.61 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 27.0 275.2
Dec
II 0.1 25.0 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 275.2 94.2 25.0 2.87 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 6.4 365.7
I 8.5 19.1 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 365.7 61.7 19.1 2.74 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 85.7 326.9
Jan
II 12.5 46.9 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 326.9 200.7 46.9 2.55 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 340.4 198.4
I 12.5 36.5 10.0 5.3 48.9 0.1 0.0 0.1 0.135 198.4 87.8 0.0 1.58 350.0 318.6 35.9 384.8 0.0 0.0 284.5
Feb
II 10.0 28.9 3.1 3.1 28.9 0.1 0.0 0.1 0.058 284.5 28.9 0.0 1.78 353.8 353.8 31.9 384.8 0.0 0.0 311.7
I 3.1 26.0 0.1 0.1 26.0 0.1 0.0 0.1 0.049 311.7 39.0 0.0 2.60 346.4 346.4 38.4 384.8 1.7 0.0 346.4
Mar
II 0.1 18.1 0.1 0.1 18.1 0.1 0.0 0.1 0.027 346.4 68.5 0.0 3.02 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 26.1 344.3
12
I 0.1 12.8 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 39.7 0.4 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 0.0 346.8
Apr
II 12.5 0.0 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 346.8 62.6 0.0 3.34 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 20.6 353.1
I 3.3 4.8 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 353.1 24.4 4.8 3.90 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 354.8
May
II 3.1 2.5 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 354.8 32.7 2.5 4.40 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 31.7 328.7
I 4.9 0.0 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 328.7 8.5 1.7 4.08 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 307.9
Jun
II 4.3 0.0 3.5 3.2 0.0 4.3 2.1 8.7 0.000 307.9 12.2 2.1 4.09 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 288.7
I 3.5 0.2 4.3 3.3 0.0 4.0 1.9 6.9 0.000 288.7 2.0 1.9 4.58 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 260.0
Jul
II 3.5 0.0 4.4 3.2 0.0 4.1 2.2 4.7 0.000 260.0 3.0 2.2 4.90 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 230.7
I 3.4 1.4 3.9 3.3 0.0 3.6 1.7 4.4 0.000 230.7 3.4 1.7 5.08 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 201.3
Aug
II 3.9 0.6 4.6 3.2 0.0 3.4 0.6 4.5 0.000 201.3 1.9 0.6 5.19 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 164.9

168
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 4.4 0.6 4.0 3.2 0.0 3.2 0.9 4.2 0.000 164.9 0.4 0.9 4.75 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 120.0
Sep
II 4.0 4.4 3.5 3.1 0.0 3.1 4.7 3.8 0.000 120.0 9.0 4.7 3.90 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 88.3
I 3.5 5.0 3.6 3.1 0.0 3.2 4.9 3.9 0.000 88.3 19.6 4.9 3.01 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 102.0
Oct
II 3.6 3.2 8.8 3.1 0.0 3.1 0.8 6.3 0.000 102.0 11.1 0.8 3.17 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 102.4
I 6.0 9.8 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 102.4 7.7 11.3 2.32 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 19.5 85.3
Nov
II 3.1 73.0 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 99.5 67.7 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 236.3
I 10.7 16.1 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 236.3 73.4 13.8 2.54 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 27.5 275.2
Dec
II 0.1 26.2 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 275.2 151.9 26.2 2.87 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 111.6 319.4
I 8.5 16.9 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 319.4 88.0 16.9 2.52 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 41.6 349.0
Jan
II 12.5 21.1 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 349.0 94.6 21.1 2.65 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 120.6 308.3
I 12.5 23.7 10.0 5.3 36.1 0.1 0.0 0.1 0.083 308.3 175.1 0.0 2.05 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 156.1 289.3
Feb
II 10.0 22.5 3.1 3.1 22.5 0.1 0.0 0.1 0.039 289.3 21.0 0.0 1.79 353.8 353.8 31.9 384.8 0.0 0.0 308.5
I 3.1 25.5 0.1 0.1 25.5 0.1 0.0 0.1 0.047 308.5 49.4 0.0 2.59 346.4 346.4 38.4 384.8 8.9 0.0 346.4
Mar
II 0.1 34.8 0.1 0.1 34.8 0.1 0.0 0.1 0.078 346.4 57.8 0.0 3.02 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 15.5 344.3
I 0.1 20.9 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 5.1 8.5 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 22.0 0.0 332.8
Apr
II 12.5 24.1 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 332.8 26.4 24.1 3.26 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 0.0 347.5
13
I 4.5 4.2 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 347.5 9.8 4.2 3.86 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 334.1
May
II 5.0 3.8 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 334.1 23.2 3.8 4.24 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 3.0 328.7
I 4.9 8.6 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 328.7 25.0 10.3 4.08 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 21.5 311.5
Jun
II 4.3 17.5 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 311.5 50.5 19.4 4.12 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 36.6 311.1
I 3.5 2.1 4.3 3.3 0.0 4.0 4.0 7.1 0.000 311.1 7.0 4.0 4.79 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 5.7 283.5
Jul
II 4.3 6.2 4.4 3.2 0.0 4.1 7.5 5.0 0.000 283.5 8.8 8.3 5.15 259.8 201.2 29.6 427.9 31.5 4.1 259.8
I 4.4 2.2 3.9 3.3 0.0 3.6 2.7 4.4 0.000 259.8 11.7 2.7 5.44 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 2.5 237.0
Aug
II 3.9 1.5 4.6 3.2 0.0 3.4 1.5 4.5 0.000 237.0 5.4 1.5 5.71 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 204.4
I 4.4 1.6 4.0 3.2 0.0 3.2 2.3 3.7 0.000 204.4 0.7 2.3 5.39 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 160.5
Sep
II 3.7 11.4 3.5 3.1 0.0 3.1 8.7 3.8 0.000 160.5 36.8 11.3 4.65 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.7 161.9
I 3.5 12.9 3.6 3.1 0.0 3.2 8.6 3.9 0.000 161.9 54.3 12.8 4.34 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 2.7 214.2
Oct
II 3.6 8.1 8.8 3.1 0.0 3.1 4.3 7.7 0.000 214.2 36.7 4.3 4.95 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 6.1 235.9
I 8.5 12.3 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 235.9 60.9 15.2 3.82 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 208.6 85.3
Nov
II 3.1 0.0 10.7 3.1 0.0 3.4 1.4 3.4 0.000 85.3 0.0 1.4 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 70.4
I 3.1 25.5 0.1 0.1 0.0 6.0 0.0 12.4 0.000 70.4 95.1 16.4 1.24 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 162.6
Dec
II 0.1 36.6 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 162.6 63.7 36.6 2.11 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 241.3
14
I 8.5 8.8 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 241.3 59.6 8.7 2.13 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 0.0 276.4
Jan
II 12.5 45.4 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 276.4 154.4 45.4 2.30 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 144.3 296.4
I 12.5 27.4 10.0 5.3 39.8 0.1 0.0 0.1 0.097 296.4 122.0 0.0 2.00 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 30.6 350.0
Feb
II 10.0 26.0 3.1 3.1 26.0 0.1 0.0 0.1 0.049 350.0 66.3 0.0 2.01 353.8 353.8 31.9 384.8 31.9 28.6 353.8

169
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 41.1 0.1 0.1 41.1 0.1 0.0 0.1 0.102 353.8 120.8 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 135.7 297.7
Mar
II 0.1 36.5 0.1 0.1 36.5 0.1 0.0 0.1 0.084 297.7 86.4 0.0 2.75 344.3 344.3 41.5 384.8 37.0 0.0 344.3
I 0.1 3.8 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 3.9 0.000 344.3 35.8 0.0 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 0.0 342.5
Apr
II 3.8 0.0 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 3.9 0.000 342.5 49.4 0.0 3.32 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 3.1 353.1
I 3.3 0.6 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 4.4 0.000 353.1 15.6 0.0 3.90 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 341.2
May
II 3.1 0.0 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 4.4 0.000 341.2 5.7 0.0 4.29 328.7 323.3 25.1 427.9 19.4 0.0 323.3
I 3.1 0.8 4.3 3.3 0.0 4.1 1.2 4.1 0.000 323.3 14.0 1.2 4.04 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 307.5
Jun
II 3.7 0.6 3.5 3.2 0.0 4.3 0.4 4.3 0.000 307.5 26.0 0.4 4.09 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 300.2
I 3.5 0.0 4.3 3.3 0.0 4.0 0.4 4.0 0.000 300.2 3.7 0.4 4.69 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 271.6
Jul
II 3.4 0.0 4.4 3.2 0.0 4.1 0.0 4.0 0.000 271.6 4.7 0.0 5.03 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 241.7
I 3.3 0.1 3.9 3.3 0.0 3.6 0.5 3.6 0.000 241.7 6.0 0.5 5.22 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 213.6
Aug
II 3.4 0.0 4.6 3.2 0.0 3.4 0.3 3.4 0.000 213.6 3.3 0.3 5.37 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 178.1
I 3.3 0.0 4.0 3.2 0.0 3.2 0.2 3.2 0.000 178.1 0.4 0.2 4.97 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 132.2
Sep
II 3.2 0.0 3.5 3.1 0.0 3.1 0.1 3.1 0.000 132.2 26.4 0.1 4.14 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 113.2
I 3.1 0.0 3.6 3.1 0.0 3.2 0.0 3.1 0.000 113.2 43.2 0.0 3.49 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 145.1
Oct
II 3.1 0.1 8.8 3.1 0.0 3.1 0.1 3.1 0.000 145.1 30.3 0.1 3.93 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 163.2
I 3.1 4.7 3.1 3.1 0.0 3.2 4.6 3.2 0.000 163.2 49.7 4.6 3.08 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 114.9 85.3
Nov
II 3.1 0.0 10.7 3.1 0.0 3.4 0.0 3.2 0.000 85.3 0.0 0.0 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 69.0
I 3.1 21.4 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 69.0 32.8 12.1 1.23 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 94.6
Dec
II 0.1 31.2 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 94.6 99.9 31.2 1.52 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 204.9
I 8.5 43.1 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 204.9 91.3 43.1 1.93 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 0.0 306.3
Jan
II 12.5 30.3 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 306.3 167.0 30.3 2.45 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 198.9 269.1
I 12.5 50.6 10.0 5.3 63.0 0.1 0.0 0.1 0.202 269.1 159.1 0.0 1.89 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 46.3 344.2
Feb
II 10.0 27.3 3.1 3.1 27.3 0.1 0.0 0.1 0.053 344.2 43.3 0.0 1.99 353.8 353.8 31.9 384.8 31.6 0.0 353.8
I 3.1 27.9 0.1 0.1 27.9 0.1 0.0 0.1 0.055 353.8 105.1 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 104.3 313.4
Mar
II 0.1 46.4 0.1 0.1 46.4 0.1 0.0 0.1 0.124 313.4 65.6 0.0 2.84 344.3 344.3 41.5 384.8 31.9 0.0 344.3
15
I 0.1 24.2 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 61.6 11.8 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 29.6 350.5
Apr
II 12.5 31.4 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 350.5 54.3 31.4 3.37 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 47.3 353.1
I 4.5 14.5 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 353.1 25.7 14.5 3.90 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 9.7 356.1
May
II 5.0 22.1 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 356.1 33.1 22.1 4.41 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 53.0 328.7
I 4.9 0.0 4.3 3.3 0.0 4.1 6.0 6.5 0.000 328.7 25.1 6.0 4.08 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 17.3 311.5
Jun
II 3.3 1.6 3.5 3.2 0.0 4.3 3.8 4.3 0.000 311.5 51.5 3.8 4.12 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 22.0 311.1
I 3.2 0.1 4.3 3.3 0.0 4.0 0.5 4.0 0.000 311.1 7.3 0.5 4.79 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 2.5 283.5
Jul
II 3.3 0.2 4.4 3.2 0.0 4.1 0.1 4.1 0.000 283.5 17.6 0.1 5.15 259.8 201.2 29.6 427.9 31.5 4.8 259.8
I 3.2 0.9 3.9 3.3 0.0 3.6 1.3 3.6 0.000 259.8 23.5 1.3 5.44 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 12.9 237.0
Aug
II 3.3 0.0 4.6 3.2 0.0 3.4 0.3 3.4 0.000 237.0 18.1 0.3 5.71 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 9.9 206.0

170
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.2 0.0 4.0 3.2 0.0 3.2 0.2 3.2 0.000 206.0 2.4 0.2 5.42 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 161.6
Sep
II 3.2 0.7 3.5 3.1 0.0 3.1 0.8 3.1 0.000 161.6 73.8 0.8 4.67 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 28.3 161.9
I 3.1 0.4 3.6 3.1 0.0 3.2 0.3 3.2 0.000 161.9 125.9 0.3 4.34 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 61.7 214.2
Oct
II 3.1 1.9 8.8 3.1 0.0 3.1 1.9 3.1 0.000 214.2 78.4 1.9 4.95 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 45.4 235.9
I 3.1 6.6 3.1 3.1 0.0 3.2 4.9 4.8 0.000 235.9 88.7 4.9 3.82 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 226.1 85.3
Nov
II 3.1 31.6 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 310.1 26.3 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 159.0 246.4
I 10.7 31.7 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 246.4 67.4 29.4 2.61 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 47.2 275.2
Dec
II 0.1 27.7 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 275.2 35.1 27.7 2.87 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 315.8
I 8.5 15.4 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 315.8 31.4 15.4 2.50 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 0.0 328.9
Jan
II 12.5 27.0 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 328.9 193.4 27.0 2.56 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 290.0 223.6
I 12.5 0.0 10.0 5.3 12.4 0.1 0.0 0.1 0.015 223.6 63.1 0.0 1.69 350.0 318.6 35.9 384.8 0.0 0.0 285.0
Feb
II 10.0 17.4 3.1 3.1 17.4 0.1 0.0 0.1 0.026 285.0 127.3 0.0 1.78 353.8 353.8 31.9 384.8 31.9 24.7 353.8
I 3.1 15.2 0.1 0.1 15.2 0.1 0.0 0.1 0.021 353.8 198.2 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 290.5 220.4
Mar
II 0.1 29.6 0.1 0.1 29.6 0.1 0.0 0.1 0.060 220.4 99.0 0.0 2.30 344.3 344.3 41.5 384.8 0.0 0.0 317.0
I 0.1 18.3 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 317.0 57.9 5.9 3.01 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 0.0 343.4
Apr
II 12.2 16.6 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 343.4 27.5 16.6 3.32 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 0.0 351.7
16
I 4.5 8.0 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 351.7 16.9 8.0 3.89 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 349.2
May
II 5.0 0.8 4.9 3.1 0.0 4.7 2.9 9.6 0.000 349.2 32.8 3.6 4.36 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 27.3 328.7
I 3.1 0.0 4.3 3.3 0.0 4.1 5.5 4.1 0.000 328.7 7.5 5.5 4.08 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 310.7
Jun
II 3.1 0.0 3.5 3.2 0.0 4.3 0.0 4.1 0.000 310.7 12.7 0.0 4.12 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 289.8
I 3.1 0.2 4.3 3.3 0.0 4.0 0.3 4.0 0.000 289.8 1.8 0.3 4.59 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 259.3
Jul
II 3.3 0.0 4.4 3.2 0.0 4.1 0.0 4.0 0.000 259.3 6.5 0.0 4.89 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 231.3
I 3.2 0.0 3.9 3.3 0.0 3.6 0.4 3.6 0.000 231.3 8.5 0.4 5.09 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 205.8
Aug
II 3.2 0.0 4.6 3.2 0.0 3.4 0.3 3.4 0.000 205.8 3.4 0.3 5.26 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 170.5
I 3.2 0.0 4.0 3.2 0.0 3.2 0.2 3.2 0.000 170.5 1.2 0.2 4.84 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 125.5
Sep
II 3.2 0.7 3.5 3.1 0.0 3.1 0.8 3.1 0.000 125.5 35.1 0.8 4.01 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 115.9
I 3.1 0.7 3.6 3.1 0.0 3.2 0.7 3.2 0.000 115.9 59.8 0.7 3.55 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 165.1
Oct
II 3.1 0.0 8.8 3.1 0.0 3.1 0.0 3.1 0.000 165.1 36.7 0.0 4.24 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 189.4
I 3.1 4.2 3.1 3.1 0.0 3.2 3.9 3.4 0.000 189.4 47.6 3.9 3.36 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 137.9 85.3
Nov
II 3.1 15.7 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 10.1 0.000 85.3 124.9 9.0 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 203.0
I 10.7 43.9 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 203.0 0.0 41.5 2.33 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 224.0
Dec
II 0.1 26.1 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 224.0 56.1 26.1 2.55 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 284.3
17
I 8.5 19.6 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 284.3 34.3 19.5 2.35 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 0.0 304.7
Jan
II 12.5 28.5 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 304.7 139.0 28.5 2.44 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 136.1 300.5
I 12.5 22.2 10.0 5.3 34.5 0.1 0.0 0.1 0.077 300.5 70.7 0.0 2.02 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 0.0 333.3
Feb
II 10.0 19.0 3.1 3.1 19.0 0.1 0.0 0.1 0.029 333.3 58.0 0.0 1.95 353.8 353.8 31.9 384.8 31.9 3.6 353.8

171
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 21.3 0.1 0.1 21.3 0.1 0.0 0.1 0.036 353.8 163.8 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 221.8 254.7
Mar
II 0.1 17.5 0.1 0.1 17.5 0.1 0.0 0.1 0.026 254.7 86.8 0.0 2.51 344.3 344.3 41.5 384.8 0.0 0.0 339.0
I 0.1 10.9 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 11.0 0.000 339.0 11.9 0.0 3.14 350.5 332.8 34.5 384.8 15.0 0.0 332.8
Apr
II 3.2 13.7 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 332.8 104.4 12.2 3.26 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 60.6 353.1
I 4.5 6.4 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 353.1 24.1 6.4 3.90 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 356.1
May
II 3.8 14.9 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 356.1 0.0 14.9 4.41 328.7 323.3 25.1 427.9 25.1 12.6 328.7
I 4.9 6.8 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 328.7 1.3 8.5 4.08 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 307.5
Jun
II 4.3 13.3 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 307.5 3.0 15.2 4.09 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 292.1
I 3.5 1.5 4.3 3.3 0.0 4.0 3.4 7.1 0.000 292.1 0.6 3.4 4.62 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 263.4
Jul
II 4.3 3.3 4.4 3.2 0.0 4.1 5.4 5.0 0.000 263.4 1.3 5.4 4.94 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 235.6
I 4.4 1.6 3.9 3.3 0.0 3.6 2.2 4.4 0.000 235.6 1.7 2.2 5.14 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 204.9
Aug
II 3.9 1.9 4.6 3.2 0.0 3.4 1.8 4.5 0.000 204.9 2.0 1.8 5.24 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 169.8
I 4.6 1.8 4.0 3.2 0.0 3.2 2.1 4.2 0.000 169.8 1.3 2.1 4.83 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 126.9
Sep
II 4.0 12.6 3.5 3.1 0.0 3.1 8.7 3.8 0.000 126.9 19.9 12.9 4.04 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 114.2
I 3.5 14.5 3.6 3.1 0.0 3.2 8.6 3.9 0.000 114.2 25.5 14.4 3.51 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 142.8
Oct
II 3.6 8.5 8.8 3.1 0.0 3.1 4.2 8.2 0.000 142.8 17.4 4.2 3.89 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 152.2
I 8.8 17.9 3.1 3.1 0.0 3.2 7.7 4.8 0.000 152.2 10.6 21.2 2.95 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 81.6 85.3
Nov
II 3.1 2.1 10.7 3.1 0.0 3.4 2.4 4.5 0.000 85.3 319.4 2.4 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 144.4 246.4
I 3.4 27.0 0.1 0.1 0.0 6.0 0.1 12.4 0.000 246.4 120.9 19.1 2.61 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 90.4 275.2
Dec
II 0.1 8.1 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 275.2 46.7 8.1 2.87 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 307.8
I 3.3 24.9 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 307.8 135.5 24.9 2.46 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 129.8 304.9
Jan
II 12.5 25.9 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 304.9 160.9 25.9 2.44 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 175.0 281.1
I 12.5 26.0 10.0 5.3 38.4 0.1 0.0 0.1 0.091 281.1 101.7 0.0 1.94 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 0.0 345.0
Feb
II 10.0 25.7 3.1 3.1 25.7 0.1 0.0 0.1 0.048 345.0 42.9 0.0 2.00 353.8 353.8 31.9 384.8 31.9 0.2 353.8
I 3.1 33.7 0.1 0.1 33.7 0.1 0.0 0.1 0.074 353.8 7.8 0.0 2.82 346.4 346.4 38.4 384.8 12.4 0.0 346.4
Mar
II 0.1 40.7 0.1 0.1 40.7 0.1 0.0 0.1 0.100 346.4 66.6 0.0 3.02 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 24.2 344.3
18
I 0.1 17.8 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 84.6 5.4 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 58.1 338.6
Apr
II 12.5 25.7 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 338.6 0.7 25.7 3.29 353.1 338.1 32.4 427.9 23.6 0.0 338.1
I 4.5 9.8 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 338.1 0.0 9.8 3.80 356.1 327.4 23.6 427.9 16.7 0.0 327.4
May
II 5.0 10.4 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 327.4 0.0 10.4 4.19 328.7 323.3 25.1 427.9 10.3 0.0 323.3
I 4.9 1.5 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 323.3 12.8 3.2 4.04 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 308.2
Jun
II 4.3 3.4 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 308.2 26.7 5.2 4.10 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 306.5
I 3.5 0.4 4.3 3.3 0.0 4.0 2.3 7.1 0.000 306.5 3.6 2.3 4.75 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 279.6
Jul
II 3.7 0.0 4.4 3.2 0.0 4.1 2.2 4.9 0.000 279.6 4.9 2.2 5.11 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 252.1
I 3.7 1.0 3.9 3.3 0.0 3.6 1.5 4.4 0.000 252.1 7.8 1.5 5.35 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 226.7
Aug
II 3.9 0.0 4.6 3.2 0.0 3.4 0.3 4.2 0.000 226.7 6.0 0.3 5.56 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 193.7

172
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(juta (juta (juta Juta Keb. Air (juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 (juta m3) Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.8 0.0 4.0 3.2 0.0 3.2 0.2 4.0 0.000 193.7 0.5 0.2 5.22 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 147.7
Sep
II 3.7 1.4 3.5 3.1 0.0 3.1 1.8 3.6 0.000 147.7 0.0 1.8 4.42 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 103.5
I 3.4 0.0 3.6 3.1 0.0 3.2 0.5 3.2 0.000 103.5 0.0 0.5 3.31 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 92.9
Oct
II 3.1 0.8 8.8 3.1 0.0 3.1 0.8 3.2 0.000 92.9 4.9 0.8 3.00 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 87.3
I 3.2 7.1 3.1 3.1 0.0 3.2 5.5 4.8 0.000 87.3 11.3 5.5 2.11 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 2.4 85.3
Nov
II 3.1 0.0 10.7 3.1 0.0 3.4 0.0 4.8 0.000 85.3 5.5 0.0 1.99 246.4 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 74.5
I 3.1 24.3 0.1 0.1 0.0 6.0 0.0 12.4 0.000 74.5 32.9 16.6 1.28 275.2 55.6 18.1 384.8 18.1 0.0 104.7
Dec
II 0.1 11.0 8.5 3.3 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 104.7 82.8 11.0 1.62 365.7 90.2 19.4 384.8 19.4 0.0 177.5
I 3.3 23.6 12.5 3.5 0.0 12.2 0.0 12.5 0.000 177.5 74.2 23.5 1.78 354.8 161.1 31.1 384.8 31.1 0.0 242.3
Jan
II 12.5 40.2 12.5 5.1 0.0 12.3 0.0 12.5 0.000 242.3 109.5 40.2 2.13 352.4 258.3 33.2 384.8 33.2 4.3 352.4
I 12.5 45.3 10.0 5.3 57.7 0.1 0.0 0.1 0.175 352.4 197.8 0.0 2.22 350.0 318.6 35.9 384.8 35.9 289.6 222.6
Feb
II 10.0 32.8 3.1 3.1 32.8 0.1 0.0 0.1 0.071 222.6 45.4 0.0 1.54 353.8 353.8 31.9 384.8 0.0 0.0 266.4
I 3.1 40.7 0.1 0.1 40.7 0.1 0.0 0.1 0.100 266.4 122.4 0.0 2.37 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 1.7 346.4
Mar
II 0.1 44.3 0.1 0.1 44.3 0.1 0.0 0.1 0.115 346.4 79.5 0.0 3.02 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 37.1 344.3
I 0.1 15.0 12.5 3.2 0.0 8.2 0.0 12.5 0.000 344.3 30.9 2.6 3.17 350.5 332.8 34.5 384.8 34.5 0.0 340.2
Apr
II 5.8 16.7 4.5 3.3 0.0 4.4 0.0 12.5 0.000 340.2 41.0 16.7 3.30 353.1 338.1 32.4 427.9 32.4 9.1 353.1
19
I 4.5 4.6 5.0 3.1 0.0 4.9 0.0 12.5 0.000 353.1 5.8 4.6 3.90 356.1 327.4 23.6 427.9 23.6 0.0 335.9
May
II 3.1 0.0 4.9 3.1 0.0 4.7 0.0 12.5 0.000 335.9 0.0 0.0 4.25 328.7 323.3 25.1 427.9 8.4 0.0 323.3
I 3.1 3.3 4.3 3.3 0.0 4.1 1.7 10.8 0.000 323.3 12.6 5.0 4.04 311.5 295.1 27.0 427.9 27.0 0.0 309.8
Jun
II 4.3 6.2 3.5 3.2 0.0 4.3 3.5 9.0 0.000 309.8 22.7 8.1 4.11 311.1 264.7 29.5 427.9 29.5 0.0 306.9
I 3.5 0.5 4.3 3.3 0.0 4.0 2.4 7.1 0.000 306.9 3.1 2.4 4.76 283.5 234.4 28.0 427.9 28.0 0.0 279.7
Jul
II 4.0 0.9 4.4 3.2 0.0 4.1 3.0 5.0 0.000 279.7 5.9 3.0 5.11 259.8 201.2 29.6 427.9 29.6 0.0 254.0
I 4.4 0.4 3.9 3.3 0.0 3.6 1.7 3.6 0.000 254.0 7.4 1.7 5.37 237.0 171.5 29.4 427.9 29.4 0.0 228.3
Aug
II 3.7 0.7 4.6 3.2 0.0 3.4 0.2 4.1 0.000 228.3 6.4 0.2 5.59 206.0 135.0 33.7 427.9 33.7 0.0 195.6
I 4.3 0.7 4.0 3.2 0.0 3.2 0.7 4.2 0.000 195.6 1.3 0.7 5.25 162.7 91.7 41.5 427.9 41.5 0.0 150.9
Sep
II 4.0 7.2 3.5 3.1 0.0 3.1 7.5 3.8 0.000 150.9 13.9 7.5 4.48 161.9 50.0 41.5 427.9 41.5 0.0 126.3
I 3.5 8.8 3.6 3.1 0.0 3.2 8.6 3.9 0.000 126.3 18.1 8.7 3.74 214.2 46.4 7.8 427.9 7.8 0.0 141.6
Oct
II 3.6 5.8 8.8 3.1 0.0 3.1 1.7 7.9 0.000 141.6 9.4 1.7 3.87 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 140.5
Keterangan :
: Flushing/sluicing

173
Lampiran C-3
Perhitungan simulasi rule curve skenario II
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 11.0 3.1 3.1 0.0 1.6 9.4 3.1 0.000 44.4 17.6 11.0 1.5 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 0.0 57.3
Nov
II 3.1 58.0 10.7 3.1 0.0 48.6 1.8 10.7 0.000 57.3 70.3 50.5 1.6 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 162.2
I 10.7 20.9 0.1 0.1 31.4 0.0 0.0 0.1 0.066 162.2 42.3 0.0 2.0 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 184.3
Dec
II 0.1 30.5 8.5 3.3 0.0 18.2 4.0 8.5 0.000 184.3 97.7 22.1 2.3 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 282.5
I 8.5 31.4 12.5 3.5 0.0 27.4 0.0 12.5 0.000 282.5 135.2 27.5 2.3 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 84.0 327.8
Jan
II 12.5 13.6 12.5 5.1 0.0 13.6 0.0 12.5 0.000 327.8 91.2 13.6 2.6 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 56.5 340.3
I 12.5 13.4 10.0 5.3 0.0 13.3 2.5 10.0 0.000 340.3 95.1 15.8 2.2 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 91.6 321.6
Feb
II 10.0 24.7 3.1 3.1 0.0 22.2 9.4 3.1 0.000 321.6 54.2 31.6 1.9 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 19.7 353.9
I 3.1 13.3 0.1 0.1 16.3 0.0 0.0 0.1 0.023 353.9 49.9 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 16.2 346.4
Mar
II 0.1 8.6 0.1 0.1 8.6 0.0 0.0 0.1 0.008 346.4 61.6 0.0 3.0 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 19.2 344.3
I 0.1 14.4 12.5 3.2 0.0 2.0 7.4 5.1 0.000 344.3 61.2 9.3 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 26.8 350.5
Apr
II 5.1 16.8 4.5 3.3 0.0 9.4 8.0 4.5 0.000 350.5 44.0 17.4 3.4 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 23.1 353.1
1
I 4.5 0.7 5.0 3.1 0.0 0.0 2.0 3.1 0.000 353.1 15.5 2.0 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 343.1
May
II 3.1 0.0 4.9 3.1 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 343.1 0.0 0.0 4.3 331.5 326.0 25.1 427.9 12.8 0.0 326.0
I 3.1 0.0 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 326.0 0.0 0.0 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 21.4 0.0 300.6
Jun
II 3.1 0.0 3.5 3.2 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 300.6 0.0 0.0 4.0 312.4 268.8 29.5 427.9 27.7 0.0 268.8
I 3.1 0.1 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 3.2 0.000 268.8 0.1 0.0 4.4 283.6 237.2 28.0 427.9 27.3 0.0 237.2
Jul
II 3.2 0.5 4.4 3.2 0.0 0.0 0.0 3.6 0.000 237.2 0.0 0.0 4.4 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 203.3
I 3.6 0.2 3.9 3.3 0.0 0.0 0.5 3.3 0.000 203.3 0.0 0.5 4.7 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 169.7
Aug
II 3.3 0.2 4.6 3.2 0.0 0.0 0.1 3.5 0.000 169.7 0.0 0.1 4.7 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 131.4
I 3.5 0.3 4.0 3.2 0.0 0.0 0.1 3.6 0.000 131.4 0.0 0.1 4.1 162.6 86.2 41.5 427.9 41.2 0.0 86.2
Sep
II 3.6 4.3 3.5 3.1 0.0 0.0 4.5 3.5 0.000 86.2 13.8 4.5 3.2 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 59.8
I 3.5 2.8 3.6 3.1 0.0 0.0 2.7 3.6 0.000 59.8 23.1 2.7 2.4 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 75.5
Oct
II 3.6 2.7 8.8 3.1 0.0 0.0 1.7 4.6 0.000 75.5 22.5 1.7 2.7 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 88.7
I 4.6 10.9 3.1 3.1 0.0 3.1 9.4 3.1 0.000 88.7 35.2 12.5 2.1 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 34.6 85.3
Nov
II 3.1 48.8 10.7 3.1 0.0 39.4 1.8 10.7 0.000 85.3 0.0 41.2 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 110.3
I 10.7 33.1 0.1 0.1 43.6 0.0 0.0 0.1 0.112 110.3 8.5 0.0 1.6 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 99.0
Dec
II 0.1 22.7 8.5 3.3 0.0 10.3 4.0 8.5 0.000 99.0 61.4 14.3 1.6 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 153.8
2
I 8.5 21.4 12.5 3.5 0.0 17.4 0.0 12.5 0.000 153.8 76.4 17.5 1.6 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 215.0
Jan
II 12.5 45.9 12.5 5.1 0.0 45.9 0.0 12.5 0.000 215.0 66.8 45.9 2.0 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 0.0 292.5
I 12.5 30.8 10.0 5.3 0.0 30.8 2.5 10.0 0.000 292.5 128.0 33.2 2.0 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 97.1 318.8
Feb
II 10.0 30.3 3.1 3.1 0.0 27.8 9.4 3.1 0.000 318.8 48.4 37.2 1.9 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 16.8 353.9

174
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 31.9 0.1 0.1 34.9 0.0 0.0 0.1 0.078 353.9 97.1 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 88.4 321.4
Mar
II 0.1 27.7 0.1 0.1 27.7 0.0 0.0 0.1 0.054 321.4 72.7 0.0 2.9 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 5.4 344.3
I 0.1 13.0 12.5 3.2 0.0 0.6 8.7 3.8 0.000 344.3 54.1 9.3 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 19.6 350.5
Apr
II 3.8 0.0 4.5 3.3 0.0 0.0 0.5 3.3 0.000 350.5 5.3 0.5 3.4 353.1 346.2 32.4 427.9 6.7 0.0 346.2
I 3.3 5.3 5.0 3.1 0.0 0.0 5.5 3.1 0.000 346.2 6.9 5.5 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 19.3 0.0 335.6
May
II 3.1 11.9 4.9 3.1 0.0 2.5 7.6 4.9 0.000 335.6 9.6 10.1 4.2 331.5 326.0 25.1 427.9 25.0 0.0 326.0
I 4.9 3.4 4.3 3.3 0.0 0.0 3.9 4.3 0.000 326.0 0.0 3.9 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 25.3 0.0 300.6
Jun
II 4.3 4.4 3.5 3.2 0.0 0.0 5.2 3.5 0.000 300.6 3.6 5.2 4.0 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 275.8
I 3.5 0.6 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 4.1 0.000 275.8 0.5 0.0 4.5 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 243.8
Jul
II 4.1 1.6 4.4 3.2 0.0 0.0 1.3 4.4 0.000 243.8 0.0 1.3 4.4 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 211.1
I 4.4 0.6 3.9 3.3 0.0 0.0 1.1 3.9 0.000 211.1 3.7 1.1 4.8 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 181.7
Aug
II 3.9 0.5 4.6 3.2 0.0 0.0 0.1 4.3 0.000 181.7 3.2 0.1 4.9 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 146.4
I 4.3 0.5 4.0 3.2 0.0 0.0 0.8 4.0 0.000 146.4 0.4 0.8 4.4 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 101.7
Sep
II 4.0 5.2 3.5 3.1 0.0 0.0 5.7 3.5 0.000 101.7 23.4 5.7 3.5 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 85.8
I 3.5 4.6 3.6 3.1 0.0 0.0 4.5 3.6 0.000 85.8 33.3 4.5 3.0 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 112.9
Oct
II 3.6 3.1 8.8 3.1 0.0 0.0 1.7 5.0 0.000 112.9 21.8 1.7 3.4 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 124.7
I 5.0 10.0 3.1 3.1 0.0 2.6 9.4 3.1 0.000 124.7 46.2 11.9 2.6 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 80.6 85.3
Nov
II 3.1 91.5 10.7 3.1 0.0 82.1 1.8 10.7 0.000 85.3 109.7 84.0 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 21.9 240.9
I 10.7 34.3 0.1 0.1 44.9 0.0 0.0 0.1 0.117 240.9 106.8 0.0 2.6 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 68.2 258.8
Dec
II 0.1 24.6 8.5 3.3 0.0 12.2 4.0 8.5 0.000 258.8 33.7 16.2 2.8 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 286.6
I 8.5 15.1 12.5 3.5 0.0 11.1 0.0 12.5 0.000 286.6 87.8 11.1 2.4 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 352.0
Jan
II 12.5 15.7 12.5 5.1 0.0 15.6 0.0 12.5 0.000 352.0 84.3 15.7 2.7 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 95.2 321.0
I 12.5 45.0 10.0 5.3 0.0 44.9 2.5 10.0 0.000 321.0 152.1 47.4 2.1 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 230.4 252.1
Feb
II 10.0 26.1 3.1 3.1 0.0 23.6 9.4 3.1 0.000 252.1 32.5 33.0 1.7 353.9 353.9 31.9 384.8 0.0 0.0 315.9
I 3.1 17.8 0.1 0.1 20.8 0.0 0.0 0.1 0.034 315.9 40.8 0.0 2.6 346.4 346.4 38.4 384.8 7.6 0.0 346.4
Mar
II 0.1 35.6 0.1 0.1 35.6 0.0 0.0 0.1 0.081 346.4 51.1 0.0 3.0 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 8.7 344.3
3
I 0.1 14.1 12.5 3.2 0.0 1.7 0.0 12.5 0.000 344.3 88.0 1.8 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 57.6 338.8
Apr
II 12.5 19.1 4.5 3.3 0.0 19.1 8.0 4.5 0.000 338.8 33.9 27.1 3.3 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 11.1 353.1
I 4.5 10.7 5.0 3.1 0.0 2.6 7.5 5.0 0.000 353.1 6.7 10.2 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 342.4
May
II 5.0 12.1 4.9 3.1 0.0 4.6 7.6 4.9 0.000 342.4 20.9 12.2 4.3 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 14.6 331.5
I 4.9 1.4 4.3 3.3 0.0 0.0 2.0 4.3 0.000 331.5 9.2 2.0 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.1 311.5
Jun
II 4.3 3.3 3.5 3.2 0.0 0.0 4.1 3.5 0.000 311.5 23.5 4.1 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 305.4
I 3.5 0.2 4.3 3.3 0.0 0.0 0.1 3.5 0.000 305.4 3.4 0.1 4.7 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 276.2
Jul
II 3.5 0.0 4.4 3.2 0.0 0.0 0.1 3.4 0.000 276.2 5.3 0.1 4.8 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 247.3
I 3.4 1.0 3.9 3.3 0.0 0.0 0.5 3.9 0.000 247.3 9.0 0.5 5.3 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 222.2
Aug
II 3.9 1.0 4.6 3.2 0.0 0.0 0.4 4.6 0.000 222.2 5.4 0.4 5.5 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 188.8

175
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 4.6 1.0 4.0 3.2 0.0 0.0 1.6 4.0 0.000 188.8 1.6 1.6 5.1 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 145.3
Sep
II 4.0 7.7 3.5 3.1 0.0 0.0 8.2 3.5 0.000 145.3 18.5 8.2 4.4 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 126.2
I 3.5 8.0 3.6 3.1 0.0 0.0 7.9 3.6 0.000 126.2 33.0 7.9 3.7 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 155.6
Oct
II 3.6 6.2 8.8 3.1 0.0 0.0 1.0 8.8 0.000 155.6 18.8 1.0 4.1 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 163.0
I 8.8 13.8 3.1 3.1 0.0 10.0 9.4 3.1 0.000 163.0 30.5 19.4 3.1 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 110.3 85.3
Nov
II 3.1 40.7 10.7 3.1 0.0 31.3 1.8 10.7 0.000 85.3 0.0 33.1 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 102.2
I 10.7 6.5 0.1 0.1 17.1 0.0 0.0 0.1 0.025 102.2 0.0 0.0 1.5 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 82.5
Dec
II 0.1 5.0 8.5 3.3 0.0 0.0 1.8 3.3 0.000 82.5 89.0 1.8 1.4 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 152.6
I 3.3 28.9 12.5 3.5 0.0 19.7 0.0 12.5 0.000 152.6 114.4 19.7 1.6 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 254.0
Jan
II 12.5 34.0 12.5 5.1 0.0 33.9 0.0 12.5 0.000 254.0 240.7 34.0 2.2 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 249.4 243.9
I 12.5 20.4 10.0 5.3 0.0 20.4 2.5 10.0 0.000 243.9 8.9 22.9 1.8 350.0 303.6 35.9 384.8 0.0 0.0 273.8
Feb
II 10.0 26.8 3.1 3.1 0.0 24.4 9.4 3.1 0.000 273.8 81.8 33.7 1.7 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 1.8 353.9
I 3.1 34.2 0.1 0.1 37.2 0.0 0.0 0.1 0.087 353.9 121.5 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 137.2 297.0
Mar
II 0.1 40.0 0.1 0.1 40.0 0.0 0.0 0.1 0.098 297.0 83.5 0.0 2.7 344.3 344.3 41.5 384.8 33.4 0.0 344.3
I 0.1 21.7 12.5 3.2 0.0 9.3 0.0 12.5 0.000 344.3 46.1 9.3 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 11.5 350.5
Apr
II 12.5 14.3 4.5 3.3 0.0 14.2 8.0 4.5 0.000 350.5 79.6 22.3 3.4 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 63.6 353.1
4
I 4.5 4.2 5.0 3.1 0.0 0.0 5.6 3.1 0.000 353.1 9.9 5.6 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 341.1
May
II 3.1 0.0 4.9 3.1 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 341.1 15.2 0.0 4.3 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 0.0 326.9
I 3.1 0.0 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 326.9 14.2 0.0 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.0 310.0
Jun
II 3.1 0.0 3.5 3.2 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 310.0 27.5 0.0 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 303.8
I 3.1 0.0 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 303.8 3.9 0.0 4.7 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 275.0
Jul
II 3.1 0.5 4.4 3.2 0.0 0.0 0.1 3.5 0.000 275.0 6.7 0.1 4.7 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 247.5
I 3.5 0.1 3.9 3.3 0.0 0.0 0.0 3.6 0.000 247.5 10.3 0.0 5.3 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 223.2
Aug
II 3.6 1.1 4.6 3.2 0.0 0.0 0.2 4.6 0.000 223.2 7.2 0.2 5.5 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 191.3
I 4.6 1.1 4.0 3.2 0.0 0.0 1.7 4.0 0.000 191.3 1.7 1.7 5.2 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 148.0
Sep
II 4.0 8.4 3.5 3.1 0.0 0.0 8.9 3.5 0.000 148.0 49.4 8.9 4.4 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 160.4
I 3.5 9.3 3.6 3.1 0.0 0.3 8.9 3.6 0.000 160.4 82.7 9.2 4.3 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 24.7 215.6
Oct
II 3.6 6.3 8.8 3.1 0.0 0.0 1.1 8.8 0.000 215.6 47.6 1.1 5.0 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 15.1 235.9
I 8.8 10.4 3.1 3.1 0.0 6.6 9.4 3.1 0.000 235.9 66.3 16.0 3.8 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 214.8 85.3
Nov
II 3.1 48.0 10.7 3.1 0.0 38.6 1.8 10.7 0.000 85.3 0.0 40.4 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 109.5
I 10.7 0.0 0.1 0.1 10.6 0.0 0.0 0.1 0.012 109.5 173.7 0.0 1.6 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 4.7 258.8
Dec
II 0.1 4.4 8.5 3.3 0.0 0.0 1.3 3.3 0.000 258.8 98.1 1.3 2.8 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 336.1
5
I 3.3 14.0 12.5 3.5 0.0 4.8 4.2 8.3 0.000 336.1 74.3 9.0 2.6 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 31.8 353.9
Jan
II 8.3 29.4 12.5 5.1 0.0 25.2 0.0 12.5 0.000 353.9 127.3 25.2 2.7 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 203.9 266.6
I 12.5 39.4 10.0 5.3 0.0 39.3 2.5 10.0 0.000 266.6 130.4 41.8 1.9 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 67.5 333.6
Feb
II 10.0 33.0 3.1 3.1 0.0 30.5 9.4 3.1 0.000 333.6 22.4 39.9 2.0 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 8.2 353.9

176
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 19.7 0.1 0.1 22.7 0.0 0.0 0.1 0.039 353.9 19.1 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 23.7 0.0 346.4
Mar
II 0.1 22.4 0.1 0.1 22.4 0.0 0.0 0.1 0.039 346.4 60.4 0.0 3.0 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 18.0 344.3
I 0.1 16.6 12.5 3.2 0.0 4.2 5.1 7.4 0.000 344.3 32.5 9.3 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 0.0 348.6
Apr
II 7.4 28.9 4.5 3.3 0.0 23.8 8.0 4.5 0.000 348.6 4.1 31.8 3.4 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 0.0 348.7
I 4.5 3.2 5.0 3.1 0.0 0.0 4.6 3.1 0.000 348.7 22.6 4.6 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 348.4
May
II 3.1 3.6 4.9 3.1 0.0 0.0 3.6 3.1 0.000 348.4 3.4 3.6 4.3 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 0.0 326.0
I 3.1 4.0 4.3 3.3 0.0 0.0 2.8 4.3 0.000 326.0 0.0 2.8 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 24.2 0.0 300.6
Jun
II 4.3 7.4 3.5 3.2 0.0 0.0 8.2 3.5 0.000 300.6 2.0 8.2 4.0 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 277.2
I 3.5 0.6 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 4.1 0.000 277.2 0.0 0.0 4.5 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 244.7
Jul
II 4.1 3.4 4.4 3.2 0.0 0.0 3.0 4.4 0.000 244.7 0.0 3.0 4.4 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 213.8
I 4.4 1.6 3.9 3.3 0.0 0.0 2.1 3.9 0.000 213.8 1.9 2.1 4.9 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 183.5
Aug
II 3.9 0.8 4.6 3.2 0.0 0.0 0.1 4.6 0.000 183.5 1.5 0.1 4.9 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 146.6
I 4.6 0.7 4.0 3.2 0.0 0.0 1.3 4.0 0.000 146.6 0.9 1.3 4.4 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 102.9
Sep
II 4.0 6.4 3.5 3.1 0.0 0.0 6.9 3.5 0.000 102.9 23.7 6.9 3.6 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 88.5
I 3.5 7.5 3.6 3.1 0.0 0.0 7.4 3.6 0.000 88.5 36.7 7.4 3.0 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 121.8
Oct
II 3.6 5.1 8.8 3.1 0.0 0.0 1.7 7.0 0.000 121.8 27.3 1.7 3.5 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 138.9
I 7.0 10.4 3.1 3.1 0.0 4.9 9.4 3.1 0.000 138.9 26.1 14.3 2.8 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 76.9 85.3
Nov
II 3.1 75.2 10.7 3.1 0.0 65.8 1.8 10.7 0.000 85.3 10.5 67.7 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 147.2
I 10.7 31.4 0.1 0.1 42.0 0.0 0.0 0.1 0.105 147.2 96.9 0.0 1.9 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 224.1
Dec
II 0.1 25.2 8.5 3.3 0.0 12.8 4.0 8.5 0.000 224.1 90.5 16.8 2.5 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 309.4
I 8.5 23.8 12.5 3.5 0.0 19.8 0.0 12.5 0.000 309.4 0.0 19.9 2.5 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 295.7
Jan
II 12.5 25.1 12.5 5.1 0.0 25.1 0.0 12.5 0.000 295.7 66.6 25.1 2.4 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 0.0 351.8
I 12.5 47.0 10.0 5.3 0.0 46.9 2.5 10.0 0.000 351.8 63.4 49.4 2.2 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 118.4 308.2
Feb
II 10.0 25.6 3.1 3.1 0.0 23.1 9.4 3.1 0.000 308.2 112.3 32.5 1.9 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 99.9 319.4
I 3.1 23.0 0.1 0.1 26.0 0.0 0.0 0.1 0.049 319.4 270.7 0.0 2.6 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 367.0 182.1
Mar
II 0.1 28.6 0.1 0.1 28.6 0.0 0.0 0.1 0.057 182.1 83.4 0.0 2.1 344.3 344.3 41.5 384.8 0.0 0.0 263.4
6
I 0.1 16.2 12.5 3.2 0.0 3.8 0.0 12.5 0.000 263.4 82.2 3.9 2.7 350.5 342.3 34.5 384.8 4.5 0.0 342.3
Apr
II 12.5 6.5 4.5 3.3 0.0 6.4 8.0 4.5 0.000 342.3 9.9 14.5 3.3 353.1 346.2 32.4 427.9 17.1 0.0 346.2
I 4.5 6.6 5.0 3.1 0.0 0.0 6.7 4.3 0.000 346.2 6.5 6.7 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 20.0 0.0 335.6
May
II 4.3 12.6 4.9 3.1 0.0 4.4 7.6 4.9 0.000 335.6 21.3 12.0 4.2 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 8.0 331.5
I 4.9 0.0 4.3 3.3 0.0 0.0 0.6 4.3 0.000 331.5 13.8 0.6 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 3.2 311.5
Jun
II 4.3 0.0 3.5 3.2 0.0 0.0 0.9 3.5 0.000 311.5 22.3 0.9 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 301.0
I 3.5 0.1 4.3 3.3 0.0 0.0 0.1 3.4 0.000 301.0 3.0 0.1 4.7 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 271.4
Jul
II 3.4 0.3 4.4 3.2 0.0 0.0 0.1 3.7 0.000 271.4 5.6 0.1 4.7 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 242.8
I 3.7 1.0 3.9 3.3 0.0 0.0 0.8 3.9 0.000 242.8 9.7 0.8 5.2 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 218.6
Aug
II 3.9 1.9 4.6 3.2 0.0 0.0 1.3 4.6 0.000 218.6 3.6 1.3 5.4 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 184.3

177
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 4.6 1.9 4.0 3.2 0.0 0.0 2.5 4.0 0.000 184.3 0.0 2.5 5.1 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 140.2
Sep
II 4.0 12.8 3.5 3.1 0.0 4.3 9.0 3.5 0.000 140.2 0.0 13.3 4.3 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 107.8
I 3.5 13.8 3.6 3.1 0.0 4.8 8.9 3.6 0.000 107.8 8.7 13.7 3.4 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 119.1
Oct
II 3.6 10.3 8.8 3.1 0.0 1.3 3.7 8.8 0.000 119.1 11.5 5.1 3.5 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 123.8
I 8.8 19.2 3.1 3.1 0.0 15.5 9.4 3.1 0.000 123.8 16.9 24.9 2.6 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 63.3 85.3
Nov
II 3.1 67.1 10.7 3.1 0.0 57.7 1.8 10.7 0.000 85.3 146.5 59.5 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 34.2 240.9
I 10.7 13.5 0.1 0.1 24.0 0.0 0.0 0.1 0.043 240.9 36.8 0.0 2.6 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 257.0
Dec
II 0.1 18.9 8.5 3.3 0.0 6.5 4.0 8.5 0.000 257.0 85.4 10.5 2.8 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 330.8
I 8.5 19.9 12.5 3.5 0.0 15.9 0.0 12.5 0.000 330.8 95.0 15.9 2.6 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 76.6 331.5
Jan
II 12.5 31.1 12.5 5.1 0.0 31.0 0.0 12.5 0.000 331.5 122.9 31.1 2.6 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 162.2 287.5
I 12.5 23.6 10.0 5.3 0.0 23.6 2.5 10.0 0.000 287.5 80.4 26.1 2.0 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 6.2 350.0
Feb
II 10.0 26.0 3.1 3.1 0.0 23.5 9.4 3.1 0.000 350.0 28.2 32.9 2.0 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 23.3 353.9
I 3.1 26.9 0.1 0.1 29.9 0.0 0.0 0.1 0.061 353.9 40.2 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 6.4 346.4
Mar
II 0.1 26.7 0.1 0.1 26.7 0.0 0.0 0.1 0.051 346.4 72.7 0.0 3.0 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 30.4 344.3
I 0.1 12.5 12.5 3.2 0.0 0.1 9.2 3.3 0.000 344.3 62.6 9.3 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 28.1 350.5
Apr
II 3.3 17.2 4.5 3.3 0.0 8.0 8.0 4.5 0.000 350.5 67.7 16.1 3.4 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 45.5 353.1
7
I 4.5 8.0 5.0 3.1 0.0 0.0 7.5 5.0 0.000 353.1 33.9 7.5 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 10.9 356.0
May
II 5.0 15.7 4.9 3.1 0.0 8.2 7.6 4.9 0.000 356.0 12.7 15.8 4.4 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 23.5 331.5
I 4.9 2.7 4.3 3.3 0.0 0.0 3.2 4.3 0.000 331.5 8.2 3.2 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.4 311.5
Jun
II 4.3 5.6 3.5 3.2 0.0 0.0 6.5 3.5 0.000 311.5 21.3 6.5 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 305.5
I 3.5 0.7 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 4.1 0.000 305.5 3.0 0.0 4.7 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 275.8
Jul
II 4.1 2.4 4.4 3.2 0.0 0.0 2.1 4.4 0.000 275.8 0.7 2.1 4.8 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 244.3
I 4.4 2.5 3.9 3.3 0.0 0.0 3.0 3.9 0.000 244.3 0.0 3.0 5.3 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 212.7
Aug
II 3.9 1.9 4.6 3.2 0.0 0.0 1.2 4.6 0.000 212.7 0.1 1.2 5.4 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 175.1
I 4.6 1.8 4.0 3.2 0.0 0.0 2.4 4.0 0.000 175.1 0.0 2.4 4.9 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 131.1
Sep
II 4.0 14.7 3.5 3.1 0.0 6.2 9.0 3.5 0.000 131.1 5.0 15.2 4.1 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 105.7
I 3.5 15.2 3.6 3.1 0.0 6.2 8.9 3.6 0.000 105.7 0.0 15.1 3.4 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 109.7
Oct
II 3.6 9.2 8.8 3.1 0.0 0.2 3.7 8.8 0.000 109.7 3.0 4.0 3.3 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 105.0
I 8.8 17.9 3.1 3.1 0.0 14.2 9.4 3.1 0.000 105.0 18.0 23.5 2.4 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 44.6 85.3
Nov
II 3.1 24.9 10.7 3.1 0.0 15.5 1.8 10.7 0.000 85.3 226.1 17.4 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 71.7 240.9
I 10.7 8.0 0.1 0.1 18.5 0.0 0.0 0.1 0.028 240.9 87.2 0.0 2.6 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 48.6 258.8
Dec
II 0.1 10.2 8.5 3.3 0.0 0.0 4.0 6.3 0.000 258.8 40.0 4.0 2.8 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 280.7
8
I 6.3 24.0 12.5 3.5 0.0 17.8 0.0 12.5 0.000 280.7 76.6 17.9 2.3 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 341.8
Jan
II 12.5 50.1 12.5 5.1 0.0 50.0 0.0 12.5 0.000 341.8 80.8 50.1 2.6 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 136.5 300.3
I 12.5 42.9 10.0 5.3 0.0 42.8 2.5 10.0 0.000 300.3 186.1 45.3 2.0 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 253.0 240.9
Feb
II 10.0 34.2 3.1 3.1 0.0 31.7 9.4 3.1 0.000 240.9 65.2 41.1 1.6 353.9 353.9 31.9 384.8 0.0 0.0 345.5

178
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 34.3 0.1 0.1 37.3 0.0 0.0 0.1 0.087 345.5 211.3 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 300.2 215.5
Mar
II 0.1 47.3 0.1 0.1 47.3 0.0 0.0 0.1 0.127 215.5 88.8 0.0 2.3 344.3 344.3 41.5 384.8 0.0 0.0 302.0
I 0.1 18.9 12.5 3.2 0.0 6.5 0.0 12.5 0.000 302.0 20.5 6.5 2.9 350.5 342.3 34.5 384.8 0.0 0.0 326.2
Apr
II 12.5 16.9 4.5 3.3 0.0 16.8 8.0 4.5 0.000 326.2 29.4 24.9 3.2 353.1 346.2 32.4 427.9 30.9 0.0 346.2
I 4.5 0.5 5.0 3.1 0.0 0.0 1.8 3.1 0.000 346.2 21.2 1.8 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 341.8
May
II 3.1 0.0 4.9 3.1 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 341.8 11.1 0.0 4.3 331.5 326.0 25.1 427.9 22.6 0.0 326.0
I 3.1 5.7 4.3 3.3 0.0 0.0 5.5 3.3 0.000 326.0 5.3 5.5 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.0 305.8
Jun
II 3.3 13.0 3.5 3.2 0.0 3.7 9.0 3.5 0.000 305.8 10.0 12.8 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 294.9
I 3.5 1.7 4.3 3.3 0.0 0.0 0.9 4.3 0.000 294.9 1.2 0.9 4.6 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 264.3
Jul
II 4.3 6.1 4.4 3.2 0.0 0.0 6.0 4.4 0.000 264.3 0.0 6.0 4.6 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 236.1
I 4.4 1.5 3.9 3.3 0.0 0.0 2.4 3.5 0.000 236.1 2.6 2.4 5.1 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 206.6
Aug
II 3.5 2.6 4.6 3.2 0.0 0.0 1.6 4.6 0.000 206.6 0.5 1.6 5.3 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 169.7
I 4.6 2.7 4.0 3.2 0.0 0.0 3.3 4.0 0.000 169.7 0.6 3.3 4.8 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 127.2
Sep
II 4.0 20.8 3.5 3.1 0.0 12.3 9.0 3.5 0.000 127.2 22.5 21.3 4.0 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 125.6
I 3.5 23.1 3.6 3.1 0.0 14.1 8.9 3.6 0.000 125.6 36.2 23.0 3.7 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 173.3
Oct
II 3.6 14.6 8.8 3.1 0.0 5.7 3.7 8.8 0.000 173.3 22.2 9.4 4.4 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 192.2
I 8.8 21.6 3.1 3.1 0.0 17.9 9.4 3.1 0.000 192.2 29.7 27.3 3.4 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 146.3 85.3
Nov
II 3.1 1.0 10.7 3.1 0.0 0.0 1.0 3.1 0.000 85.3 135.9 1.0 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 205.9
I 3.1 18.5 0.1 0.1 21.5 0.0 0.0 0.1 0.036 205.9 81.3 0.0 2.3 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 7.9 258.8
Dec
II 0.1 26.8 8.5 3.3 0.0 14.4 4.0 8.5 0.000 258.8 11.1 18.4 2.8 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 266.2
I 8.5 29.2 12.5 3.5 0.0 25.2 0.0 12.5 0.000 266.2 116.7 25.2 2.3 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 19.9 354.8
Jan
II 12.5 48.1 12.5 5.1 0.0 48.1 0.0 12.5 0.000 354.8 109.4 48.1 2.7 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 215.8 260.7
I 12.5 32.2 10.0 5.3 0.0 32.1 2.5 10.0 0.000 260.7 140.9 34.6 1.9 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 62.3 336.2
Feb
II 10.0 25.9 3.1 3.1 0.0 23.4 9.4 3.1 0.000 336.2 95.0 32.8 2.0 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 121.8 308.4
I 3.1 26.3 0.1 0.1 29.3 0.0 0.0 0.1 0.059 308.4 197.7 0.0 2.6 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 199.1 266.0
Mar
II 0.1 46.5 0.1 0.1 46.5 0.0 0.0 0.1 0.124 266.0 99.0 0.0 2.6 344.3 344.3 41.5 384.8 18.1 0.0 344.3
9
I 0.1 20.2 12.5 3.2 0.0 7.8 0.0 12.5 0.000 344.3 67.4 7.8 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 31.4 350.5
Apr
II 12.5 17.5 4.5 3.3 0.0 17.5 8.0 4.5 0.000 350.5 0.0 25.5 3.4 353.1 346.2 32.4 427.9 26.4 0.0 346.2
I 4.5 3.9 5.0 3.1 0.0 0.0 3.4 5.0 0.000 346.2 21.2 3.4 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 343.4
May
II 5.0 7.9 4.9 3.1 0.0 0.4 7.6 4.9 0.000 343.4 11.1 8.0 4.3 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 1.6 331.5
I 4.9 4.7 4.3 3.3 0.0 0.0 6.0 3.6 0.000 331.5 5.4 6.0 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.3 311.5
Jun
II 3.6 7.9 3.5 3.2 0.0 0.0 8.3 3.2 0.000 311.5 10.7 8.3 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 296.8
I 3.2 0.9 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 4.1 0.000 296.8 1.5 0.0 4.7 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 265.6
Jul
II 4.1 2.9 4.4 3.2 0.0 0.0 3.7 3.2 0.000 265.6 1.8 3.7 4.6 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 236.8
I 3.2 0.5 3.9 3.3 0.0 0.0 0.4 3.3 0.000 236.8 0.6 0.4 5.2 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 203.3
Aug
II 3.3 0.1 4.6 3.2 0.0 0.0 0.2 3.2 0.000 203.3 0.0 0.2 5.2 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 164.6

179
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.2 0.1 4.0 3.2 0.0 0.0 0.1 3.2 0.000 164.6 0.7 0.1 4.7 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 119.1
Sep
II 3.2 1.7 3.5 3.1 0.0 0.0 1.7 3.1 0.000 119.1 4.5 1.7 3.9 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 80.0
I 3.1 1.7 3.6 3.1 0.0 0.0 1.7 3.1 0.000 80.0 0.0 1.7 2.8 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 71.2
Oct
II 3.1 0.1 8.8 3.1 0.0 0.0 0.1 3.1 0.000 71.2 5.5 0.1 2.6 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 65.8
I 3.1 6.0 3.1 3.1 0.0 0.0 6.0 3.1 0.000 65.8 11.4 6.0 1.8 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 0.0 67.2
Nov
II 3.1 40.1 10.7 3.1 0.0 30.7 1.8 10.7 0.000 67.2 182.2 32.5 1.7 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 25.0 240.9
I 10.7 20.3 0.1 0.1 30.8 0.0 0.0 0.1 0.064 240.9 25.3 0.0 2.6 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 245.5
Dec
II 0.1 17.1 8.5 3.3 0.0 4.7 4.0 8.5 0.000 245.5 100.5 8.7 2.7 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 332.7
I 8.5 30.7 12.5 3.5 0.0 26.7 0.0 12.5 0.000 332.7 119.5 26.7 2.6 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 150.9 294.3
Jan
II 12.5 27.5 12.5 5.1 0.0 27.5 0.0 12.5 0.000 294.3 135.0 27.5 2.4 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 105.5 315.9
I 12.5 43.6 10.0 5.3 0.0 43.6 2.5 10.0 0.000 315.9 164.2 46.1 2.1 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 241.7 246.5
Feb
II 10.0 22.4 3.1 3.1 0.0 20.0 9.4 3.1 0.000 246.5 97.7 29.3 1.6 353.9 353.9 31.9 384.8 18.1 0.0 353.9
I 3.1 22.1 0.1 0.1 25.1 0.0 0.0 0.1 0.046 353.9 109.5 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 113.3 309.0
Mar
II 0.1 30.7 0.1 0.1 30.7 0.0 0.0 0.1 0.064 309.0 84.6 0.0 2.8 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 5.0 344.3
I 0.1 17.5 12.5 3.2 0.0 5.1 1.1 11.4 0.000 344.3 42.1 6.2 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 4.5 350.5
Apr
II 11.4 35.6 4.5 3.3 0.0 34.5 8.0 4.5 0.000 350.5 54.8 42.5 3.4 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 59.0 353.1
10
I 4.5 9.2 5.0 3.1 0.0 1.1 7.5 5.0 0.000 353.1 13.1 8.7 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 347.3
May
II 5.0 4.1 4.9 3.1 0.0 0.0 4.2 4.9 0.000 347.3 2.7 4.2 4.3 331.5 326.0 25.1 427.9 23.9 0.0 326.0
I 4.9 7.0 4.3 3.3 0.0 0.0 7.6 4.3 0.000 326.0 0.0 7.6 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.0 302.5
Jun
II 4.3 14.8 3.5 3.2 0.0 6.6 9.0 3.5 0.000 302.5 0.4 15.7 4.0 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 285.0
I 3.5 1.7 4.3 3.3 0.0 0.0 0.9 4.3 0.000 285.0 0.1 0.9 4.5 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 253.4
Jul
II 4.3 6.5 4.4 3.2 0.0 0.0 6.4 4.4 0.000 253.4 0.0 6.4 4.5 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 225.7
I 4.4 2.7 3.9 3.3 0.0 0.0 3.2 3.9 0.000 225.7 1.9 3.2 5.0 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 196.4
Aug
II 3.9 1.7 4.6 3.2 0.0 0.0 1.1 4.6 0.000 196.4 1.9 1.1 5.1 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 160.6
I 4.6 1.7 4.0 3.2 0.0 0.0 2.3 3.9 0.000 160.6 1.1 2.3 4.7 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 117.7
Sep
II 3.9 14.0 3.5 3.1 0.0 5.4 9.0 3.5 0.000 117.7 1.9 14.4 3.9 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 88.8
I 3.5 15.1 3.6 3.1 0.0 6.1 8.9 3.6 0.000 88.8 0.8 15.0 3.0 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 93.8
Oct
II 3.6 8.5 8.8 3.1 0.0 0.0 3.3 8.8 0.000 93.8 1.1 3.3 3.0 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 87.0
I 8.8 16.4 3.1 3.1 0.0 12.7 9.4 3.1 0.000 87.0 7.4 22.1 2.1 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 14.7 85.3
Nov
II 3.1 17.4 10.7 3.1 0.0 8.0 1.8 10.7 0.000 85.3 152.1 9.8 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 231.0
I 10.7 11.6 0.1 0.1 22.1 0.0 0.0 0.1 0.038 231.0 0.0 0.0 2.5 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 210.3
Dec
II 0.1 28.4 8.5 3.3 0.0 16.0 4.0 8.5 0.000 210.3 21.8 20.0 2.5 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 230.3
11
I 8.5 36.8 12.5 3.5 0.0 32.8 0.0 12.5 0.000 230.3 122.5 32.9 2.1 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 352.5
Jan
II 12.5 28.7 12.5 5.1 0.0 28.6 0.0 12.5 0.000 352.5 107.9 28.7 2.7 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 169.2 284.0
I 12.5 0.0 10.0 5.3 0.0 0.0 2.8 9.6 0.000 284.0 146.3 2.8 1.9 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 56.0 339.4
Feb
II 9.6 22.2 3.1 3.1 0.0 19.3 9.4 3.1 0.000 339.4 71.1 28.7 2.0 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 72.2 333.2

180
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 22.8 0.1 0.1 25.8 0.0 0.0 0.1 0.048 333.2 125.0 0.0 2.7 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 103.1 314.1
Mar
II 0.1 15.8 0.1 0.1 15.8 0.0 0.0 0.1 0.022 314.1 83.3 0.0 2.8 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 8.8 344.3
I 0.1 24.4 12.5 3.2 0.0 12.0 0.0 12.5 0.000 344.3 62.9 12.0 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 31.1 350.5
Apr
II 12.5 41.3 4.5 3.3 0.0 41.3 8.0 4.5 0.000 350.5 112.4 49.3 3.4 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 171.9 304.5
I 4.5 5.3 5.0 3.1 0.0 0.0 6.6 3.1 0.000 304.5 31.3 6.6 3.6 356.0 335.6 23.6 427.9 3.3 0.0 335.6
May
II 3.1 7.8 4.9 3.1 0.0 0.0 6.0 4.9 0.000 335.6 28.0 6.0 4.2 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 8.8 331.5
I 4.9 7.5 4.3 3.3 0.0 0.0 8.1 4.3 0.000 331.5 0.0 8.1 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.0 308.5
Jun
II 4.3 13.6 3.5 3.2 0.0 5.4 9.0 3.5 0.000 308.5 0.0 14.5 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 289.3
I 3.5 1.5 4.3 3.3 0.0 0.0 0.6 4.3 0.000 289.3 0.0 0.6 4.6 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 257.3
Jul
II 4.3 4.4 4.4 3.2 0.0 0.0 4.3 4.4 0.000 257.3 0.0 4.3 4.6 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 227.5
I 4.4 0.9 3.9 3.3 0.0 0.0 1.4 3.9 0.000 227.5 0.3 1.4 5.0 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 194.8
Aug
II 3.9 0.0 4.6 3.2 0.0 0.0 0.2 3.8 0.000 194.8 0.0 0.2 5.1 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 156.2
I 3.8 0.0 4.0 3.2 0.0 0.0 0.0 3.7 0.000 156.2 0.5 0.0 4.6 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 110.7
Sep
II 3.7 1.2 3.5 3.1 0.0 0.0 1.7 3.2 0.000 110.7 0.0 1.7 3.7 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 67.2
I 3.2 1.8 3.6 3.1 0.0 0.0 1.5 3.6 0.000 67.2 2.0 1.5 2.6 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 60.3
Oct
II 3.6 1.3 8.8 3.1 0.0 0.0 0.7 4.2 0.000 60.3 0.0 0.7 2.3 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 50.4
I 4.2 12.3 3.1 3.1 0.0 4.0 9.4 3.1 0.000 50.4 0.0 13.4 1.6 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 0.0 47.9
Nov
II 3.1 92.6 10.7 3.1 0.0 83.2 1.8 10.7 0.000 47.9 226.8 85.0 1.5 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 103.2 240.9
I 10.7 9.2 0.1 0.1 19.7 0.0 0.0 0.1 0.031 240.9 69.8 0.0 2.6 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 31.1 258.8
Dec
II 0.1 25.0 8.5 3.3 0.0 12.6 4.0 8.5 0.000 258.8 94.2 16.6 2.8 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 347.4
I 8.5 19.1 12.5 3.5 0.0 15.1 0.0 12.5 0.000 347.4 61.7 15.2 2.6 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 41.6 349.0
Jan
II 12.5 46.9 12.5 5.1 0.0 46.9 0.0 12.5 0.000 349.0 200.7 46.9 2.7 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 384.4 176.4
I 12.5 36.5 10.0 5.3 0.0 36.5 2.5 10.0 0.000 176.4 87.8 39.0 1.5 350.0 303.6 35.9 384.8 0.0 0.0 301.7
Feb
II 10.0 28.9 3.1 3.1 0.0 26.5 9.4 3.1 0.000 301.7 28.9 35.8 1.8 353.9 353.9 31.9 384.8 10.8 0.0 353.9
I 3.1 26.0 0.1 0.1 29.0 0.0 0.0 0.1 0.058 353.9 39.0 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 5.2 346.4
Mar
II 0.1 18.1 0.1 0.1 18.1 0.0 0.0 0.1 0.027 346.4 68.5 0.0 3.0 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 26.1 344.3
12
I 0.1 12.8 12.5 3.2 0.0 0.4 0.0 12.5 0.000 344.3 39.7 0.5 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 0.0 346.9
Apr
II 12.5 0.0 4.5 3.3 0.0 0.0 9.2 3.3 0.000 346.9 62.6 9.2 3.3 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 29.9 353.1
I 3.3 4.8 5.0 3.1 0.0 0.0 5.0 3.1 0.000 353.1 24.4 5.0 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 355.0
May
II 3.1 2.5 4.9 3.1 0.0 0.0 0.7 4.9 0.000 355.0 32.7 0.7 4.4 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 27.4 331.5
I 4.9 0.0 4.3 3.3 0.0 0.0 0.6 4.3 0.000 331.5 8.5 0.6 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.0 309.5
Jun
II 4.3 0.0 3.5 3.2 0.0 0.0 0.9 3.5 0.000 309.5 12.2 0.9 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 288.9
I 3.5 0.2 4.3 3.3 0.0 0.0 0.1 3.5 0.000 288.9 2.0 0.1 4.6 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 258.4
Jul
II 3.5 0.0 4.4 3.2 0.0 0.0 0.1 3.4 0.000 258.4 3.0 0.1 4.6 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 227.4
I 3.4 1.4 3.9 3.3 0.0 0.0 0.9 3.9 0.000 227.4 3.4 0.9 5.0 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 197.2
Aug
II 3.9 0.6 4.6 3.2 0.0 0.0 0.2 4.4 0.000 197.2 1.9 0.2 5.1 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 160.4

181
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 4.4 0.6 4.0 3.2 0.0 0.0 1.0 4.0 0.000 160.4 0.4 1.0 4.7 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 115.7
Sep
II 4.0 4.4 3.5 3.1 0.0 0.0 4.9 3.5 0.000 115.7 9.0 4.9 3.8 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 84.3
I 3.5 5.0 3.6 3.1 0.0 0.0 4.9 3.6 0.000 84.3 19.6 4.9 2.9 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 98.1
Oct
II 3.6 3.2 8.8 3.1 0.0 0.0 0.7 6.0 0.000 98.1 11.1 0.7 3.1 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 98.5
I 6.0 9.8 3.1 3.1 0.0 3.3 9.4 3.1 0.000 98.5 7.7 12.7 2.3 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 17.0 85.3
Nov
II 3.1 73.0 10.7 3.1 0.0 63.6 1.8 10.7 0.000 85.3 99.5 65.5 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 234.1
I 10.7 16.1 0.1 0.1 26.7 0.0 0.0 0.1 0.051 234.1 73.4 0.0 2.5 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 27.9 258.8
Dec
II 0.1 26.2 8.5 3.3 0.0 13.8 4.0 8.5 0.000 258.8 151.9 17.8 2.8 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 74.5 331.8
I 8.5 16.9 12.5 3.5 0.0 12.9 0.0 12.5 0.000 331.8 88.0 12.9 2.6 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 58.5 340.6
Jan
II 12.5 21.1 12.5 5.1 0.0 21.1 0.0 12.5 0.000 340.6 94.6 21.1 2.6 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 103.9 316.7
I 12.5 23.7 10.0 5.3 0.0 23.6 2.5 10.0 0.000 316.7 175.1 26.1 2.1 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 225.1 254.8
Feb
II 10.0 22.5 3.1 3.1 0.0 20.0 9.4 3.1 0.000 254.8 21.0 29.4 1.7 353.9 353.9 31.9 384.8 0.0 0.0 303.6
I 3.1 25.5 0.1 0.1 28.5 0.0 0.0 0.1 0.057 303.6 49.4 0.0 2.6 346.4 346.4 38.4 384.8 3.9 0.0 346.4
Mar
II 0.1 34.8 0.1 0.1 34.8 0.0 0.0 0.1 0.078 346.4 57.8 0.0 3.0 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 15.4 344.3
I 0.1 20.9 12.5 3.2 0.0 8.5 0.0 12.5 0.000 344.3 5.1 8.6 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 12.5 0.0 342.3
Apr
II 12.5 24.1 4.5 3.3 0.0 24.0 8.0 4.5 0.000 342.3 26.4 32.1 3.3 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 12.0 353.1
13
I 4.5 4.2 5.0 3.1 0.0 0.0 3.7 5.0 0.000 353.1 9.8 3.7 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 339.1
May
II 5.0 3.8 4.9 3.1 0.0 0.0 3.9 4.9 0.000 339.1 23.2 3.9 4.3 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 5.3 331.5
I 4.9 8.6 4.3 3.3 0.0 1.0 8.2 4.3 0.000 331.5 25.0 9.2 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 23.1 311.5
Jun
II 4.3 17.5 3.5 3.2 0.0 9.4 9.0 3.5 0.000 311.5 50.5 18.4 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 34.2 312.4
I 3.5 2.1 4.3 3.3 0.0 0.0 1.3 4.3 0.000 312.4 7.0 1.3 4.8 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 4.3 283.6
Jul
II 4.3 6.2 4.4 3.2 0.0 0.0 6.1 4.4 0.000 283.6 8.8 6.1 4.8 259.8 202.5 29.6 427.9 31.5 2.2 259.8
I 4.4 2.2 3.9 3.3 0.0 0.0 2.7 3.9 0.000 259.8 11.7 2.7 5.4 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 2.4 237.0
Aug
II 3.9 1.5 4.6 3.2 0.0 0.0 1.0 4.4 0.000 237.0 5.4 1.0 5.7 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 204.0
I 4.4 1.6 4.0 3.2 0.0 0.0 2.3 3.7 0.000 204.0 0.7 2.3 5.4 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 160.1
Sep
II 3.7 11.4 3.5 3.1 0.0 2.5 9.0 3.5 0.000 160.1 36.8 11.6 4.6 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.6 161.9
I 3.5 12.9 3.6 3.1 0.0 3.8 8.9 3.6 0.000 161.9 54.3 12.8 4.3 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 1.3 215.6
Oct
II 3.6 8.1 8.8 3.1 0.0 0.0 3.2 8.5 0.000 215.6 36.7 3.2 5.0 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 6.3 235.9
I 8.5 12.3 3.1 3.1 0.0 8.4 9.4 3.1 0.000 235.9 60.9 17.8 3.8 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 211.1 85.3
Nov
II 3.1 0.0 10.7 3.1 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 85.3 0.0 0.0 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 69.1
I 3.1 25.5 0.1 0.1 28.5 0.0 0.0 0.1 0.057 69.1 95.1 0.0 1.2 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 144.8
Dec
II 0.1 36.6 8.5 3.3 0.0 24.2 4.0 8.5 0.000 144.8 63.7 28.2 2.0 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 215.3
14
I 8.5 8.8 12.5 3.5 0.0 4.8 0.0 12.5 0.000 215.3 59.6 4.8 2.0 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 246.6
Jan
II 12.5 45.4 12.5 5.1 0.0 45.4 0.0 12.5 0.000 246.6 154.4 45.4 2.2 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 84.9 326.1
I 12.5 27.4 10.0 5.3 0.0 27.4 2.5 10.0 0.000 326.1 122.0 29.9 2.1 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 145.3 294.7
Feb
II 10.0 26.0 3.1 3.1 0.0 23.5 9.4 3.1 0.000 294.7 66.3 32.9 1.8 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 6.4 353.9

182
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 41.1 0.1 0.1 44.1 0.0 0.0 0.1 0.114 353.9 120.8 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 135.8 297.7
Mar
II 0.1 36.5 0.1 0.1 36.5 0.0 0.0 0.1 0.084 297.7 86.4 0.0 2.8 344.3 344.3 41.5 384.8 37.0 0.0 344.3
I 0.1 3.8 12.5 3.2 0.0 0.0 0.0 3.8 0.000 344.3 35.8 0.0 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 0.0 342.6
Apr
II 3.8 0.0 4.5 3.3 0.0 0.0 0.5 3.3 0.000 342.6 49.4 0.5 3.3 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 3.7 353.1
I 3.3 0.6 5.0 3.1 0.0 0.0 0.8 3.1 0.000 353.1 15.6 0.8 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 342.0
May
II 3.1 0.0 4.9 3.1 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 342.0 5.7 0.0 4.3 331.5 326.0 25.1 427.9 17.4 0.0 326.0
I 3.1 0.8 4.3 3.3 0.0 0.0 0.2 3.7 0.000 326.0 14.0 0.2 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.0 309.2
Jun
II 3.7 0.6 3.5 3.2 0.0 0.0 0.8 3.5 0.000 309.2 26.0 0.8 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 302.4
I 3.5 0.0 4.3 3.3 0.0 0.0 0.1 3.4 0.000 302.4 3.7 0.1 4.7 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 273.5
Jul
II 3.4 0.0 4.4 3.2 0.0 0.0 0.1 3.3 0.000 273.5 4.7 0.1 4.7 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 244.0
I 3.3 0.1 3.9 3.3 0.0 0.0 0.0 3.4 0.000 244.0 6.0 0.0 5.2 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 215.4
Aug
II 3.4 0.0 4.6 3.2 0.0 0.0 0.2 3.3 0.000 215.4 3.3 0.2 5.4 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 179.8
I 3.3 0.0 4.0 3.2 0.0 0.0 0.0 3.2 0.000 179.8 0.4 0.0 5.0 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 133.8
Sep
II 3.2 0.0 3.5 3.1 0.0 0.0 0.1 3.1 0.000 133.8 26.4 0.1 4.2 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 114.7
I 3.1 0.0 3.6 3.1 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 114.7 43.2 0.0 3.5 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 146.5
Oct
II 3.1 0.1 8.8 3.1 0.0 0.0 0.1 3.1 0.000 146.5 30.3 0.1 4.0 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 164.7
I 3.1 4.7 3.1 3.1 0.0 0.0 4.7 3.1 0.000 164.7 49.7 4.7 3.1 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 116.4 85.3
Nov
II 3.1 0.0 10.7 3.1 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 85.3 0.0 0.0 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 69.1
I 3.1 21.4 0.1 0.1 24.4 0.0 0.0 0.1 0.044 69.1 32.8 0.0 1.2 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 82.5
Dec
II 0.1 31.2 8.5 3.3 0.0 18.8 4.0 8.5 0.000 82.5 99.9 22.8 1.4 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 184.5
I 8.5 43.1 12.5 3.5 0.0 39.2 0.0 12.5 0.000 184.5 91.3 39.2 1.8 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 282.1
Jan
II 12.5 30.3 12.5 5.1 0.0 30.3 0.0 12.5 0.000 282.1 167.0 30.3 2.3 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 150.7 293.2
I 12.5 50.6 10.0 5.3 0.0 50.6 2.5 10.0 0.000 293.2 159.1 53.1 2.0 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 200.4 267.2
Feb
II 10.0 27.3 3.1 3.1 0.0 24.8 9.4 3.1 0.000 267.2 43.3 34.2 1.7 353.9 353.9 31.9 384.8 0.0 0.0 342.9
I 3.1 27.9 0.1 0.1 30.9 0.0 0.0 0.1 0.065 342.9 105.1 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 82.5 324.4
Mar
II 0.1 46.4 0.1 0.1 46.4 0.0 0.0 0.1 0.124 324.4 65.6 0.0 2.9 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 1.3 344.3
15
I 0.1 24.2 12.5 3.2 0.0 11.8 0.0 12.5 0.000 344.3 61.6 11.8 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 29.6 350.5
Apr
II 12.5 31.4 4.5 3.3 0.0 31.3 8.0 4.5 0.000 350.5 54.3 39.4 3.4 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 55.3 353.1
I 4.5 14.5 5.0 3.1 0.0 6.4 7.5 5.0 0.000 353.1 25.7 14.0 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 9.2 356.0
May
II 5.0 22.1 4.9 3.1 0.0 14.5 7.6 4.9 0.000 356.0 33.1 22.2 4.4 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 50.3 331.5
I 4.9 0.0 4.3 3.3 0.0 0.0 1.6 3.3 0.000 331.5 25.1 1.6 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 15.6 311.5
Jun
II 3.3 1.6 3.5 3.2 0.0 0.0 1.7 3.2 0.000 311.5 51.5 1.7 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 18.6 312.4
I 3.2 0.1 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 3.3 0.000 312.4 7.3 0.0 4.8 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 3.4 283.6
Jul
II 3.3 0.2 4.4 3.2 0.0 0.0 0.3 3.2 0.000 283.6 17.6 0.3 4.8 259.8 202.5 29.6 427.9 31.5 5.3 259.8
I 3.2 0.9 3.9 3.3 0.0 0.0 0.8 3.3 0.000 259.8 23.5 0.8 5.4 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 12.3 237.0
Aug
II 3.3 0.0 4.6 3.2 0.0 0.0 0.1 3.2 0.000 237.0 18.1 0.1 5.7 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 9.8 205.9

183
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.2 0.0 4.0 3.2 0.0 0.0 0.1 3.2 0.000 205.9 2.4 0.1 5.4 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 161.5
Sep
II 3.2 0.7 3.5 3.1 0.0 0.0 0.8 3.1 0.000 161.5 73.8 0.8 4.7 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 28.1 161.9
I 3.1 0.4 3.6 3.1 0.0 0.0 0.4 3.1 0.000 161.9 125.9 0.4 4.3 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 60.4 215.6
Oct
II 3.1 1.9 8.8 3.1 0.0 0.0 1.9 3.1 0.000 215.6 78.4 1.9 5.0 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 46.7 235.9
I 3.1 6.6 3.1 3.1 0.0 0.0 6.6 3.1 0.000 235.9 88.7 6.6 3.8 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 227.8 85.3
Nov
II 3.1 31.6 10.7 3.1 0.0 22.2 1.8 10.7 0.000 85.3 310.1 24.0 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 162.3 240.9
I 10.7 31.7 0.1 0.1 42.3 0.0 0.0 0.1 0.107 240.9 67.4 0.0 2.6 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 28.8 258.8
Dec
II 0.1 27.7 8.5 3.3 0.0 15.3 4.0 8.5 0.000 258.8 35.1 19.3 2.8 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 291.1
I 8.5 15.4 12.5 3.5 0.0 11.4 0.0 12.5 0.000 291.1 31.4 11.5 2.4 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 300.4
Jan
II 12.5 27.0 12.5 5.1 0.0 27.0 0.0 12.5 0.000 300.4 193.4 27.0 2.4 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 233.3 251.9
I 12.5 0.0 10.0 5.3 0.0 0.0 2.5 10.0 0.000 251.9 63.1 2.5 1.8 350.0 303.6 35.9 384.8 12.1 0.0 303.6
Feb
II 10.0 17.4 3.1 3.1 0.0 14.8 9.4 3.1 0.000 303.6 127.3 24.2 1.8 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 104.1 317.3
I 3.1 15.2 0.1 0.1 18.2 0.0 0.0 0.1 0.028 317.3 198.2 0.0 2.6 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 217.6 256.8
Mar
II 0.1 29.6 0.1 0.1 29.6 0.0 0.0 0.1 0.060 256.8 99.0 0.0 2.5 344.3 344.3 41.5 384.8 8.9 0.0 344.3
I 0.1 18.3 12.5 3.2 0.0 5.9 0.3 12.2 0.000 344.3 57.9 6.2 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 20.3 350.5
Apr
II 12.2 16.6 4.5 3.3 0.0 16.2 8.0 4.5 0.000 350.5 27.5 24.3 3.4 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 13.5 353.1
16
I 4.5 8.0 5.0 3.1 0.0 0.0 7.5 5.0 0.000 353.1 16.9 7.5 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 350.0
May
II 5.0 0.8 4.9 3.1 0.0 0.0 2.6 3.1 0.000 350.0 32.8 2.6 4.4 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 24.4 331.5
I 3.1 0.0 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 331.5 7.5 0.0 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.0 307.9
Jun
II 3.1 0.0 3.5 3.2 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 307.9 12.7 0.0 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 287.0
I 3.1 0.2 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 3.3 0.000 287.0 1.8 0.0 4.6 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 256.2
Jul
II 3.3 0.0 4.4 3.2 0.0 0.0 0.1 3.2 0.000 256.2 6.5 0.1 4.6 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 228.6
I 3.2 0.0 3.9 3.3 0.0 0.0 0.0 3.2 0.000 228.6 8.5 0.0 5.1 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 202.8
Aug
II 3.2 0.0 4.6 3.2 0.0 0.0 0.0 3.2 0.000 202.8 3.4 0.0 5.2 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 167.3
I 3.2 0.0 4.0 3.2 0.0 0.0 0.1 3.2 0.000 167.3 1.2 0.1 4.8 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 122.2
Sep
II 3.2 0.7 3.5 3.1 0.0 0.0 0.8 3.1 0.000 122.2 35.1 0.8 3.9 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 112.7
I 3.1 0.7 3.6 3.1 0.0 0.0 0.7 3.1 0.000 112.7 59.8 0.7 3.5 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 162.0
Oct
II 3.1 0.0 8.8 3.1 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 162.0 36.7 0.0 4.2 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 186.2
I 3.1 4.2 3.1 3.1 0.0 0.0 4.2 3.1 0.000 186.2 47.6 4.2 3.3 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 135.1 85.3
Nov
II 3.1 15.7 10.7 3.1 0.0 6.3 1.8 10.7 0.000 85.3 124.9 8.1 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 202.1
I 10.7 43.9 0.1 0.1 54.4 0.0 0.0 0.1 0.160 202.1 0.0 0.0 2.3 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 181.7
Dec
II 0.1 26.1 8.5 3.3 0.0 13.7 4.0 8.5 0.000 181.7 56.1 17.7 2.3 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 233.9
17
I 8.5 19.6 12.5 3.5 0.0 15.6 0.0 12.5 0.000 233.9 34.3 15.6 2.1 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 250.6
Jan
II 12.5 28.5 12.5 5.1 0.0 28.5 0.0 12.5 0.000 250.6 139.0 28.5 2.2 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 30.3 352.4
I 12.5 22.2 10.0 5.3 0.0 22.1 2.5 10.0 0.000 352.4 70.7 24.6 2.2 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 84.5 325.1
Feb
II 10.0 19.0 3.1 3.1 0.0 16.5 9.4 3.1 0.000 325.1 58.0 25.9 1.9 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 21.2 353.9

184
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.1 21.3 0.1 0.1 24.3 0.0 0.0 0.1 0.044 353.9 163.8 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 221.9 254.7
Mar
II 0.1 17.5 0.1 0.1 17.5 0.0 0.0 0.1 0.026 254.7 86.8 0.0 2.5 344.3 344.3 41.5 384.8 0.0 0.0 339.0
I 0.1 10.9 12.5 3.2 0.0 0.0 7.9 3.2 0.000 339.0 11.9 7.9 3.1 350.5 342.3 34.5 384.8 13.3 0.0 342.3
Apr
II 3.2 13.7 4.5 3.3 0.0 4.3 8.0 4.5 0.000 342.3 104.4 12.4 3.3 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 70.3 353.1
I 4.5 6.4 5.0 3.1 0.0 0.0 7.0 3.8 0.000 353.1 24.1 7.0 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.7 356.0
May
II 3.8 14.9 4.9 3.1 0.0 6.2 7.6 4.9 0.000 356.0 0.0 13.8 4.4 331.5 326.0 25.1 427.9 25.1 8.9 331.5
I 4.9 6.8 4.3 3.3 0.0 0.0 7.3 4.3 0.000 331.5 1.3 7.3 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.0 309.0
Jun
II 4.3 13.3 3.5 3.2 0.0 5.2 9.0 3.5 0.000 309.0 3.0 14.2 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 292.6
I 3.5 1.5 4.3 3.3 0.0 0.0 0.6 4.3 0.000 292.6 0.6 0.6 4.6 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 261.2
Jul
II 4.3 3.3 4.4 3.2 0.0 0.0 3.2 4.4 0.000 261.2 1.3 3.2 4.6 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 231.5
I 4.4 1.6 3.9 3.3 0.0 0.0 2.1 3.9 0.000 231.5 1.7 2.1 5.1 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 200.9
Aug
II 3.9 1.9 4.6 3.2 0.0 0.0 1.2 4.6 0.000 200.9 2.0 1.2 5.2 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 165.1
I 4.6 1.8 4.0 3.2 0.0 0.0 2.4 4.0 0.000 165.1 1.3 2.4 4.8 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 122.7
Sep
II 4.0 12.6 3.5 3.1 0.0 4.0 9.0 3.5 0.000 122.7 19.9 13.1 4.0 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 110.2
I 3.5 14.5 3.6 3.1 0.0 5.4 8.9 3.6 0.000 110.2 25.5 14.4 3.4 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 138.9
Oct
II 3.6 8.5 8.8 3.1 0.0 0.0 3.3 8.8 0.000 138.9 17.4 3.3 3.8 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 147.4
I 8.8 17.9 3.1 3.1 0.0 14.1 9.4 3.1 0.000 147.4 10.6 23.5 2.9 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 79.1 85.3
Nov
II 3.1 2.1 10.7 3.1 0.0 0.0 1.8 3.4 0.000 85.3 319.4 1.8 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 149.4 240.9
I 3.4 27.0 0.1 0.1 30.3 0.0 0.0 0.1 0.062 240.9 120.9 0.0 2.6 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 82.3 258.8
Dec
II 0.1 8.1 8.5 3.3 0.0 0.0 5.0 3.3 0.000 258.8 46.7 5.0 2.8 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 288.4
I 3.3 24.9 12.5 3.5 0.0 15.7 0.0 12.5 0.000 288.4 135.5 15.7 2.4 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 72.8 333.4
Jan
II 12.5 25.9 12.5 5.1 0.0 25.8 0.0 12.5 0.000 333.4 160.9 25.9 2.6 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 231.7 252.7
I 12.5 26.0 10.0 5.3 0.0 26.0 2.5 10.0 0.000 252.7 101.7 28.4 1.8 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 0.0 345.2
Feb
II 10.0 25.7 3.1 3.1 0.0 23.2 9.4 3.1 0.000 345.2 42.9 32.6 2.0 353.9 353.9 31.9 384.8 31.9 35.1 351.8
I 3.1 33.7 0.1 0.1 36.7 0.0 0.0 0.1 0.085 351.8 7.8 0.0 2.8 346.4 346.4 38.4 384.8 10.3 0.0 346.4
Mar
II 0.1 40.7 0.1 0.1 40.7 0.0 0.0 0.1 0.100 346.4 66.6 0.0 3.0 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 24.2 344.3
18
I 0.1 17.8 12.5 3.2 0.0 5.4 0.0 12.5 0.000 344.3 84.6 5.4 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 58.2 338.5
Apr
II 12.5 25.7 4.5 3.3 0.0 25.7 8.0 4.5 0.000 338.5 0.7 33.7 3.3 353.1 346.2 32.4 427.9 23.4 0.0 346.2
I 4.5 9.8 5.0 3.1 0.0 1.8 7.5 5.0 0.000 346.2 0.0 9.3 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 16.2 0.0 335.6
May
II 5.0 10.4 4.9 3.1 0.0 2.8 7.6 4.9 0.000 335.6 0.0 10.5 4.2 331.5 326.0 25.1 427.9 15.8 0.0 326.0
I 4.9 1.5 4.3 3.3 0.0 0.0 2.0 4.3 0.000 326.0 12.8 2.0 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.0 309.8
Jun
II 4.3 3.4 3.5 3.2 0.0 0.0 4.2 3.5 0.000 309.8 26.7 4.2 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 307.0
I 3.5 0.4 4.3 3.3 0.0 0.0 0.1 3.7 0.000 307.0 3.6 0.1 4.8 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 278.0
Jul
II 3.7 0.0 4.4 3.2 0.0 0.0 0.1 3.7 0.000 278.0 4.9 0.1 4.8 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 248.7
I 3.7 1.0 3.9 3.3 0.0 0.0 0.8 3.9 0.000 248.7 7.8 0.8 5.3 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 222.6
Aug
II 3.9 0.0 4.6 3.2 0.0 0.0 0.2 3.8 0.000 222.6 6.0 0.2 5.5 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 189.6

185
WADUK TAMPUNGAN SEDIMEN WADUK UTAMA
Periode
Input Data Rule Curve Pengeluaran WTS Inflow (juta m3) Batasan (juta m3) Pengeluaran
Xout Vso Xin Evapo Xout
(Juta m3) (Juta m3) (Juta m3) WU WTS Rule Curve (Juta m3)
(Juta (Juta (juta Juta Keb. (Juta
Thn Bln Per Bon Bon Ucon[0] Bon Bon Xmax
Xin Inflow Flush Spo Ucon[0] m3) m3) m3) Inflow m3 Air Ucon Spo m3)
A B +Spo A B
I 3.8 0.0 4.0 3.2 0.0 0.0 0.0 3.7 0.000 189.6 0.5 0.0 5.2 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 143.5
Sep
II 3.7 1.4 3.5 3.1 0.0 0.0 1.7 3.4 0.000 143.5 0.0 1.7 4.3 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 99.4
I 3.4 0.0 3.6 3.1 0.0 0.0 0.3 3.1 0.000 99.4 0.0 0.3 3.2 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 88.7
Oct
II 3.1 0.8 8.8 3.1 0.0 0.0 0.7 3.2 0.000 88.7 4.9 0.7 2.9 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 83.0
I 3.2 7.1 3.1 3.1 0.0 0.0 7.2 3.1 0.000 83.0 11.3 7.2 2.1 85.3 44.4 14.3 427.9 14.3 0.0 85.2
Nov
II 3.1 0.0 10.7 3.1 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 85.2 5.5 0.0 2.0 240.9 44.5 14.3 427.9 14.3 0.0 74.4
I 3.1 24.3 0.1 0.1 27.3 0.0 0.0 0.1 0.053 74.4 32.9 0.0 1.3 258.8 44.7 18.1 384.8 18.1 0.0 88.0
Dec
II 0.1 11.0 8.5 3.3 0.0 0.0 7.9 3.3 0.000 88.0 82.8 7.9 1.5 353.4 77.9 19.4 384.8 19.4 0.0 157.8
I 3.3 23.6 12.5 3.5 0.0 14.3 0.0 12.5 0.000 157.8 74.2 14.4 1.7 354.8 147.5 31.1 384.8 31.1 0.0 213.6
Jan
II 12.5 40.2 12.5 5.1 0.0 40.1 0.0 12.5 0.000 213.6 109.5 40.2 2.0 352.4 243.3 33.2 384.8 33.2 0.0 328.1
I 12.5 45.3 10.0 5.3 0.0 45.3 2.5 10.0 0.000 328.1 197.8 47.8 2.1 350.0 303.6 35.9 384.8 35.9 336.8 199.0
Feb
II 10.0 32.8 3.1 3.1 0.0 30.3 9.4 3.1 0.000 199.0 45.4 39.7 1.4 353.9 353.9 31.9 384.8 0.0 0.0 282.7
I 3.1 40.7 0.1 0.1 43.7 0.0 0.0 0.1 0.112 282.7 122.4 0.0 2.5 346.4 346.4 38.4 384.8 38.4 17.8 346.4
Mar
II 0.1 44.3 0.1 0.1 44.3 0.0 0.0 0.1 0.115 346.4 79.5 0.0 3.0 344.3 344.3 41.5 384.8 41.5 37.1 344.3
I 0.1 15.0 12.5 3.2 0.0 2.6 6.7 5.8 0.000 344.3 30.9 9.3 3.2 350.5 342.3 34.5 384.8 34.5 0.0 346.9
Apr
II 5.8 16.7 4.5 3.3 0.0 9.9 8.0 4.5 0.000 346.9 41.0 18.0 3.3 353.1 346.2 32.4 427.9 32.4 17.1 353.1
19
I 4.5 4.6 5.0 3.1 0.0 0.0 5.9 3.1 0.000 353.1 5.8 5.9 3.9 356.0 335.6 23.6 427.9 23.6 0.0 337.3
May
II 3.1 0.0 4.9 3.1 0.0 0.0 0.0 3.1 0.000 337.3 0.0 0.0 4.3 331.5 326.0 25.1 427.9 7.0 0.0 326.0
I 3.1 3.3 4.3 3.3 0.0 0.0 2.1 4.3 0.000 326.0 12.6 2.1 4.1 311.5 300.6 27.0 427.9 27.0 0.0 309.6
Jun
II 4.3 6.2 3.5 3.2 0.0 0.0 7.1 3.5 0.000 309.6 22.7 7.1 4.1 312.4 268.8 29.5 427.9 29.5 0.0 305.7
I 3.5 0.5 4.3 3.3 0.0 0.0 0.0 4.0 0.000 305.7 3.1 0.0 4.7 283.6 237.2 28.0 427.9 28.0 0.0 276.1
Jul
II 4.0 0.9 4.4 3.2 0.0 0.0 0.5 4.4 0.000 276.1 5.9 0.5 4.8 259.8 202.5 29.6 427.9 29.6 0.0 248.2
I 4.4 0.4 3.9 3.3 0.0 0.0 1.1 3.7 0.000 248.2 7.4 1.1 5.3 237.0 168.8 29.4 427.9 29.4 0.0 222.0
Aug
II 3.7 0.7 4.6 3.2 0.0 0.0 0.1 4.3 0.000 222.0 6.4 0.1 5.5 205.9 130.9 33.7 427.9 33.7 0.0 189.3
I 4.3 0.7 4.0 3.2 0.0 0.0 1.0 4.0 0.000 189.3 1.3 1.0 5.2 162.6 86.2 41.5 427.9 41.5 0.0 145.0
Sep
II 4.0 7.2 3.5 3.1 0.0 0.0 7.7 3.5 0.000 145.0 13.9 7.7 4.4 161.9 48.7 41.5 427.9 41.5 0.0 120.7
I 3.5 8.8 3.6 3.1 0.0 0.0 8.7 3.6 0.000 120.7 18.1 8.7 3.6 215.6 45.1 7.8 427.9 7.8 0.0 136.1
Oct
II 3.6 5.8 8.8 3.1 0.0 0.0 1.7 7.6 0.000 136.1 9.4 1.7 3.8 235.9 44.9 8.3 427.9 8.3 0.0 135.1
Keterangan :
: Flushing/sluicing

186

Anda mungkin juga menyukai