Anda di halaman 1dari 2

Naskah Undang-Undang Dasar 1945

Sebelum dilakukan amendemen, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang


Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya
terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau
lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta
Penjelasan.

Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 16 bab, 37 pasal, 194
ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan.

Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu
Naskah, sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.

Sejarah
Sejarah Awal

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang


dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan
UUD 1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei
hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar
Negara" yang diberi nama Pancasila.

Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan


yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi
naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan
kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah
Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI).

Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat


(KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD
1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia"
karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPKI
untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18
Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia.
Amandemen Ketiga (9 November 2001)
Setahun setelah terjadinya amandemen kedua undang-undang dasar 1945 di
sidang tahunan MPR pada tahun 2000, MPR kembali mengadakan sidang
tahunan dan melakukan beberapa revisi. Revisi Inipun menyebabkan terjadinya
perubahan pada 19 pasal UUD 1945, antara lain:

 Pasal 1 ayat (2) dan (3)


 Pasal 3 ayat (1) s.d. (3)
 Pasal 6 ayat (1) s.d. (3)
 Pasal 6A ayat (1), (2), (3) dan (5)
 Pasal 7A
 Pasal 7B ayat (1) s.d. (7)
 Pasal 7C
 Pasal 8 ayat (1) s.d. (3)
 Pasal 11 ayat (2) dan (3)
 Pasal 17 ayat (4)
 Pasal 22C ayat (1) s.d. (4)
 Pasal 22D ayat (1) s.d. (4)
 Pasal 22E ayat (1) s.d. (3)
 Pasal 23F ayat (1) dan (2)
 Pasal 23G ayat (1) dan (2)
 Pasal 24 ayat (1) dan (2)
 Pasal 24A ayat (1) s.d. (5)
 Pasal 24B ayat (1) s.d. (4)
 Pasal 24C ayat (1) s.d. (6)

Pada amandemen ketiga, beberapa poin yang disoroti antara lain

1. Bentuk dan Kedaulatan Negara


2. Kewenangan MPR, Kepresidenan
3. Impeachment
4. Keuangan Negara
5. Kekuasaan Kehakiman

Anda mungkin juga menyukai