Anda di halaman 1dari 23
j BAB 10 ANALISIS KEUANGAN 10.1 Analisis Likuiditas Dalam praktek, tidak sedikit dijumpai perusahaan yang kerap kali mengalami kesulitan finansial sehingga tidak mampu mendanai kegiat- an operasionalnya maupun dalam melakukan pembayaran utang. Per- usahaan yang tidak memiliki cukup dana dalam melunasi kewajibannya hampir dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut tidak akan sang- gup membayar apalagi melunasi seluruh utang-utangnya kepada kre- ditor secara tepat waktu pada saat jatuh tempo. Belum lagi, seringkali juga dijumpai perusahaan yang mengalami kesulitan dana hingga tidak mampu membayar gaji karyawan. Untuk jangka panjang, hal ini tent Saja akan mengganggu kesinambungan bisnis perusahaan, serta juga dapat menimbulkan ketidakpercayaan kreditor terhadap perusahaan di aes puan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka Pendeknya dapat disebabkan oleh beberapa i re 4 oe tang jangka p @n dapat saja tidak mampu membayar Ulan’ | kali, Atau jdak memiliki dana sama sekall. eatin . ea perusahaan tidak menga- Yang ke dua, bisa juga bahwa SM pada saat terdapat wang yang jatuh i kesulitan finansial, age ol qunggu untuk mencairkan beberapa bse i [u me! i ), perusahaan masih per ‘ ar lainnya cnn ue atau bahkan menjual bebe~ Di sisi lain, tidak jarang pula dijumpai perusahaan yang justrum miliki kelebihan kas secara berlimpah dan tidak terpakai (ales c dalam kegiatan operasionalnya. Hal ini juga tentu saja tidak baik rena berarti bahwa manajemen dianggap tidak mampu dalam me timalkan penggunaan kas perusahaan yang sesungguhnya dapat d faatkan untuk kepentingan ekspansi bisnis dan investasi, baik investas jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Kekurangan atau pun kelebihan kas di atas sesungguhnya bi: diatasi jika saja manajemen perusahaan senantiasa melakukan analisis rasio keuangan secara berkala sehingga dapat dimonitor dan dievalua si perkembangan kondisi keuangan perusahaan dari waktu ke wz Dengan melakukan analisis rasio keuangan secara berkala memung kan manajemen perusahaan untuk secara efektif menetapkan Ian; langkah perbaikan, efisiensi, atau pun antisipasi terhadap kemun; memburuknya kondisi keuangan perusahaan, termasuk mema kelebihan kas yang ada untuk kepentingan dan tujuan strategi pet an. Analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan pe dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya dapat dilakukan menggunakan rasio likuiditas, Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan tusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang ja pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemat Perusahaan dalam melunasi kewajiban j gera jatuh tempo. Jika perusah: a ‘aan memiliki kemampuan untuk meh kewajiban Jjangka pendeknya : ee pada saat jatuh tempo, maka 7 : f " Rasio likuiditas Sering ju; i ga dikenal oe f sio aset lancar), yaitu rasio yang deme rasio modal kerja (ra~ jikuid suatu perusahaan, Ras n untuk menguk t ; Rasio modal kerja ini dihi bandingkan antara total aset lanc. kerja ini dihitung d ae Tasio ini i periode sehingga dapat diliha Perieabeen beberapa perusahaan dari waktu ke waktu. ndisi tingkat likuiditas Untuk mengilustrasikan penetapan perusahaan pada kategorilikuid atau tidak likuid, misalkan bahwa PT. Cemerlang memiliki kewajiban lancar sebesar Rp. 100 juta. Total aset lancar yang dimilikinya adalah Rp. 135 juta. Dalam kondisi ini, Perusahaan dapat dikatakan likuid, yaitu mampu membayar kewajiban jangka pendeknya yang akan se- gera jatuh tempo. Sebaliknya, apabila perusahaan hanya memiliki total aset lancar yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah kewajiban lancarnya (Rp. 100 juta) maka perusahaan tersebut dikatakan tidak likuid, yaitu tidak akan sanggup membayar kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo. Pada saat PT. Cemerlang memiliki total aset lancar sebesar Rp. 135 juta, meskipun dikatakan likuid (mampu membayar kewajiban lan- car sebesar Rp. 100 juta), namun posisi keuangannya ini juga tergolong mengkhawatirkan karena total aset lancar yang tersisa hanyalal sebesar Rp. 35 juta. Jumlah ini tergolong sangat kecil dan berisiko terutama apabila ada kewajiban lainnya (yang tidak terduga) yang memerlukan 7 isi ke- j waktu segera. Oleh sebab itu, kondisi Se sekedar likuid melainkan juga ha- i idak hanya vangan yang baik adalah tidak Tus mania standar likuiditas tertentu, khususnya ne a kewajiban keuangan yang tidak terduga namun memerl an yang segera. Dalam praktek, stan dar likuiditas yang baik untuk ukuran perban- total kewajiban lancar adalah Jancar dene ny memiliki kewajiban lancar yang harus dimi- Rp. 200 juta. Namun itu sebesar i ti istik) indus diperhatikan juga faktor lainnya, seperti tipe (karakteristik) efisiensi persediaan, manajemen kas, dan scbagalny™ a Secara historis, perusahaan yang memiliki current allen: i baw 2,0 menggambarkan bahwa perusahaan tersebut kemungkinaa a miliki masalah likuiditas. Namun dalam praktek Sa int, pene yang suskses bahkan seringkali memiliki current ratio kurang dari 1, A Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi, perusé an akan mengurangi kebutuhan untuk memegang wang kas dalam jum- lah besar, dan tidak menumpuk persediaan barang dagang di guda Perusahaan besar justru akan lebih cenderung memanfaatkan kelebi uang kasnya yang tidak terpakai dengan cara melakukan ekspansi bit nis, pembukaan kantor cabang baru, memperbanyak aset produktif, dan lain sebagainya. Demikian juga, dalam rangka efisiensi biaya, perusahaan biasanya ’ akan lebih memilih untuk membeli persediaan barang dagang pad saat dibutuhkan, daripada menumpuk barang di gudang. Hal ini akan” mungkin dilakukan apabila adanya hubungan yang baik serta kepas- tian kontrak yang jelas antara perusahaan dengan supplier mengenai Jumlah kebutuhan dan tata laksana pemesanan barang. Manajemen kas yang baik dan penerapan sistem persediaan Just-in-time dapat mem- pee pyouely aset lancar. Di samping itu, dengan sistem persediaan Just-in-time ini (membeli persediaan barang dagang pada saat dibutuh- kan) akan membuat perusahaan menjadi hemat, karena tidak perlu lagi investor, kreditor dan supplier, Melalui rasio likuiditas, ili » Pemilik perusahaan (selaku prinsipal) da- pat menilai kemampuan manaj yemen dana yang telah dipercayakannya, oo ih area 286 | Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis = untuk membayar kewajiban Seton. 7 Jan; melalui rasio likuiditas, pihak igka pendek Perusahaan. Di sisi lain, manajemen d i jumlah kas poisustiya dalam kaitannya engin pean yang akan segera jatuh tempo, Dj samping vihak a A lernal perusahaan berguna bagi pihak eksternal perusahaan. an terhadap rasio likuiditas te = rutama dalam hal pembagian dividen tunai, sedangkan kreditor berkepentingan dalam hal pvecabaltat jumilah pokok pinjaman beserta bunganya. Kreditor maupun supplier biasanya akan memberikan pinjaman atau kredit ke- pada pouieahsan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik. Berikut adalah tujuan dan manfaat rasio likuiditas secara keseluruh- an: a, Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewa- jiban atau utang yang akan segera jatuh tempo. b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewa- jiban jangka pendek dengan menggunakan total aset lanear. ce. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar ke- wajiban jangka pendek dengan menggunakan aset sangat lancar (tanpa memperhitungkan persediaan barang dagang dan aset lancar tersebut, rasio likuiditas juga Investor sangat berkepenting; lainnya). d. Untuk mengukur tingkat ketersediaan uang kas perusahaan dalam membayar utang jangka pendek. e. Sebagai alat perencanaan keuangan di masa mendatang — yang berkaitan dengan perencanaan kas cae utang oe f. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan i a ke waktu dengan membandingkannya selama beberapa periode. Berikut adalah jenis-jenis rasio likuiditas eee ns a . dalam praktek untuk mengukur kemampuan peru: Menuhi kewajiban janek@ pendek: 1. Rasio Lanear (Current Ratio) cvaeataaaetan Rasio I merupakan ras! yatta ae ae uaa srusahaan dalam memenuhi ij —-* a e) its jatuh tempo dengan ™m nggunakan leknya y‘ Bab 10 | 287 Analisis Keuangan lancar yang tersedia. Dengan kata lain, rasio lanear ini barkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset lancar: liki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban_ sebab itu, rasio lancar dihitung sebagai hasil bagi an lancar dengan total kewajiban lancar, Aset lancar adalah kas dan aset lainnya yang dih dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi tu satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal tergantung mana yang paling lama. Kas (cash on ha in bank) merupakan aset yang paling likuid (lancar), dengan investasi jangka pendek (surat-surat berharga), | usaha, piutang wesel, piutang lain-lain, persediaan, p biaya dibayar di muka, dan aset lancar lainnya. Kewajiban lancar adalah kewajiban yang diperkirakan dengan menggunakan aset lancar atau menciptakan kewaj car lainnya dan harus segera dilunasi dalam jangka waktu hun atau dalam satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang paling lama, Kewajiban lancar pada umumnyz cakup berbagai pos, yaitu utang usaha, utang wesel jangka p beban yang masih harus dibayar, pendapatan diterima di mi bagian utang jangka panjang yang lancar, Yang termasuk d kategori beban yang masih harus dibayar adalah utang upah, u bunga, dan utang pajak. Perusahaan harus secara terus menerus memantau hubung antara besarnya kewajiban lancar dengan aset lancar. Hi ini sangat penting terutama untuk mengevaluasi kemam tusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya menggunakan aset lancar. Perusahaan yang memiliki lebih kewajiban lancar dibanding aset lancar, maka biasanya pe tersebut akan mengalami kesulitan likuiditas ketika carnya jatuh tempo, : Berdasarkan hasil perhitungan rasio, Perusahaan | liki rasio lancar yang kecil mengindikasikan bah tersebut memiliki modal kerja (aset lancar) 288 | TeoriAkuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis tifnya manajemen k: mengatakan apakal yang baik atau tid standar rasio rata- bat att Oe eae . ‘ ‘aan memiliki tingkat likuiditas rte noe suatu standar rasio, seperti Dalam praktek, standar rasi ae Tee ° sio lancar yang baik adalah 200% atau 2:1. Besaran rasio ini seringkali dianggap sebagai ukuran yang baile atau memuaskan bagi tingkat likuiditas suatu perusahaan. Ar- tinya, dengan hasil perhitungan rasio sebesar itu, perusahaan sudah dapat dikatakan berada dalam posisi aman untuk jangka pendek. Namun perlu dicatat bahwa standar ini tidaklah mutlak karena ha- rus diperhatikan juga faktor lainnya, seperti tipe (karakteristik) in- dustri, efisiensi persediaan, manajemen kas, dan sebagainya. Oleh sebab itu, sekali lagi, diperlukan suatu standar rasio rata-rata indu- stri sebagai rasio keuangan pembanding untuk menentukan tingkat likuiditas perusahaan yang sesungguhnya, Ketentuan untuk menjaga tingkat rasio lancar minimum se- ringkali disyaratkan di dalam sebuah kontrak (perjanjian) utang. dalam setiap perjanjian utang memuat suatu ketentuan bahwa kontrak utang akan diangeap batal dengan sen- dirinya dan peminjam harus dene ee ooo menzerballiay 2 : ditor apabila rasio lancar debitor berada di Jamennye kepada ae , i tkan dalam kontrak. Ba- bawah tingkat tertentu yang ‘olan ee Se panies eee tasan minimum rasio nee a ane 2 irae jami- untuk menjaga tingkat inate ; _ iit anes nan kepada kreditor bahwa Pee jatuh tempo. Apabila suatu a : dibayar secara tepat waktu P ggar oleh debitor, maka kredi- ae jo lancar dilani ae Ade memaksa debitor agar segera mengembali- tor memiliki cae a, atau bisa juga dilakukan od Hea msi Pinan embebana tingkat suku bunga yang lebih tinge). kemungkin: Pada umumnya, di Bab10 | 289 Analisis Keuangan Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung rasio erikut at lancar: aset lancar ; nea Rasio lancar = 7" kewajiban lancar Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio) Rasio sangat lancar atau rasio cepat merupakan rasio yang diguna- kan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset sangat lancar (kas + sekuritas jangka pendek + piutang), tidak termasuk persediaan barang dagang dan aset lancar lainnya. Dengan kata lain, rasio sangat lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset sangat lancar (di luar per- sediaan barang dagang dan aset lancar lainnya) yang dimiliki pe- rusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Oleh sebab itu, rasio sangat lancar ini dihitung sebagai hasil bagi antara aset sangat lancar (aset yang dapat dengan segera dikonversi menjadi kas tanpa mengalami kesulitan) dengan total kewajiban lancar. Yang menarik ot perhitungan rasio ini adalah dengan dma ace sige dagang (Khususnya untuk perse- ae maak ie a porate Sa) dan aset lancar lain- lancar. Hal ini disebabksn kareng y eg) rite ena persediaan barang dagang yang dijual secara kredit memerlukan . i waktu lebih ne versinya menjadi kas, Konversi Jama untuk mengko sahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali Berikut adalah n : umus yang digui . s sangat lancar: g digunakan untuk menghitung rasio kas + sekuritas jangka pendek + piutang Rasio sangat lancat = ——_____ kewajiban lancar Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sebe- au setara kas yang tersedia untuk membayar ‘o ini menggambarkan kemampuan peru- a dalam melunasi kewajiban lancarnya dengan menggunakan uang kas atau rapa besar uang kas at utang jangka pendek. Rasi sahaan yang sesungguhny: yang akan segera jatuh tempo setara kas yang ada. . Kas meliputi uang logam, vang kertas, cek, wesel pos (kiriman uang lewat pos: money orders), dan deposito. Perangko bukanlah merupakan kas melainkan biaya yang dibayar di muka (prepaid expense) atau beban yané ditange' Ge ——, one ns perusahaan menggunakan istilah "kas dan setara kas” dalam melaporkan kas-ny?- ai di bank (cash in bank) ee ne ang disimpan di diri dari uang kas ¥" hand), Sedang- = i ; ang tersedia di perusahaan (cash on hand) - i dan uang kas y' . vestasi jangka pendek yang sangat nen kan setara kas 4 cairkan menjadi uang kas dalam jang- yang dapat dikonversi atu d Bab10 | 291 ka waktu yang sangat segera, biasanya kurang dari tiga bulan ) hari). Investasi ini memang pada awalnya sengaja dilakukan perusahaan dengan maksud untuk memperoleh pendapatan bun dari uang kasnya yang sementara waktu memang berlebih ata dak terpakai dalam kegiatan operasional perusahaan. Contoh setara kas adalah sertifikat deposito yang diterbitkan bank, berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki pe kat kredit yang baik (commercial paper), surat utang yang d kan perusahaan, pemerintah atau negara, dan investasi dalam d a pasar uang. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung ras kas: kas dan setara kas Rasio kas = kewajiban lancar 10.2 Analisis Solvabilitas Dalam menjalankan kegiatannya, tentu saja setiap per membutuhkan ketersediaan dana dalam jumlah yang memadai. D tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai jalannya kegiatan nal perusahaan saja, melainkan juga untuk membiayai aktivi tasi perusahaan, seperti biaya untuk mengganti atau membeli peralatan dan mesin produksi yang baru, membuka kantor cab: melakukan ekspansi bisnis, dan sebagainya, Seorang manajer an yang handal dituntut untuk memiliki kepiawaian dalam me keuangan perusahaan, termasuk kepiawaian dalam mempertim| alternatif sumber pembiayaan perusahaan, Dalam memperoleh dana untuk kep. sahaan pada umumnya memiliki beberapa dalam memilih alternatif sumber pem| entingan pembiaya Sumber alternatif, biayaan tersebut sa 292 | Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis garuhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah: (a) kemudahan- atk i i es cease — dana yang dibutuhkan, (c) jangka waktu cr » (¢) kemampuan perusahaan dalam membayar be- ban pinjaman, (e) pertimbangan pajak, (f) masal : 5 salah kendali perusahaan, dan (8) pene tunya terhadap laba per lembar saham. Secara garis be- me sumber pembiayaan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu pembiayaan utang dan pembiayaan ekuitas. ADE dimaksud dengan pembiayaan utang (debt financing) adalah pembiayaan yang dilakukan dengan cara menerbitkan surat utang, se- perti wesel atau pun obligasi. Dalam hal ini, kebutuhan dana perusaha- an diperoleh dengan cara melakukan pinjaman atau berutang kepada kreditor. Sedangkan yang dimaksud dengan pembiayaan ekuitas (equi- ty financing) adalah pembiayaan yang bersumber dari modal sendiri (untuk jenis perusahaan perorangan dan firma) atau pembiayaan yang dilakukan dengan cara menerbitkan surat ekuitas, yaitu saham (untuk jenis perusahaan persero atau korporasi). Dalam hal ini (untuk jenis perusahaan persero atau korporasi), kebutuhan dana diperoleh dengan cara menjual saham kepada investor (pemegang saham). Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai masing-masing sumber pembiayaan di atas, ada baiknya apabila pembaca terlebih dahulu dapat utang dengan sekuritas ekuitas. Ciri-ciri sekuritas utang (debt securities) adalah memiliki nilai nominal, memer- lukan pembayaran bunga secara berkala, dan ada tanggal jany tem- ponya. Sedangkan ciri-ciri sekuritas ekuitas (equuy securities) adalah memiliki nilai pari, memerlukan pembayatun dividen, aoe miliki tanggal jatuh tempo- Sekuritas ekuitas menggambar an “ai milikan pemegang saham (investor) dalam perusahaan investee. Pa an «ap Jembar saham ini akan memberikan hak kepada pe- “ead Ich dividen dan memberikan suara terkait Seaaays unt paren Berbeda halnya dengan sekuritas utang, Een een ae Jukan pembayaran bunga dan juga tidak sekuritas ekuitas tidak memer memiliki tanggal jatuh tennDe. mee Masing-masing jem's ney aan m kurangan. Sebagai contoh, pengsu™ membedakan antara sekuritas emiliki kelebihan maupun ke- odal sendiri sebagai sumber pembiayaan perusahaan memiliki beberapa kelebihan, di antaranya dapatkan dana, tidak dibatasi oleh berba- alian dana yang adalah kemudahan dalam men gai aturan (ketentuan) atau persyaratan, waktu pengemb tidak terbatas, dan tidak ada beban untuk membayar angsuran, bunga, maupun biaya lainnya. Sedangkan kekurangannya adalah terletak pada jumlahnya yang terbatas (karena hanya mengandalkan pada modal pri- badi pemilik), terutama apabila dana yang dibutuhkan cukup besar. Di sisi lain, jika perusahaan memilih pinjaman sebagai alternatif sumber pembiayaan, kelebihannya adalah terletak pada kemungkinan untuk memperoleh dana dalam jumlah yang relatif lebih besar. Sedang- kan kekurangannya adalah terletak pada sejumlah persyaratan yang ha- rus dipenuhi, dan memerlukan pembayaran angsuran, bunga, maupun biaya lainnya (biaya administrasi, biaya provisi, dan komisi). Dari sudut debitor, pendanaan atau pembiayaan melalui pinjaman, memiliki beberapa keuntungan dibanding dengan menerbitkan saham. Beberapa keuntungan tersebut di antaranya adalah: (1) kreditor tidaklah memiliki hak suara seperti halnya pemegang sa- ham biasa, sehingga pemilik perusahaan tetap memiliki kendali penuh atas perusahaan. (2) beban bunga yang dibayarkan dapat dikurangkan untuk tujuan pa- jak (dengan kata lain, beban bunga akan mengurangi laba, yang pada akhirnya memperkecil pajak atas laba perusahaan), sedangkan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham tidak dapat dikurangkan untuk tujuan pajak (ingat bahwa dividen bukanlah merupakan komponen penentu besarnya laba rugi perusahaan). (3) menghasilkan laba per lembar saham biasa yang lebih besar, ka- rena jika pendanaan dilakukan dengan cara menerbitkan dan men- jual saham bias j : ne menjadi otha oa ae i laba per lembar biasa akan menjadi lebih kecil, meskipun beban bunga laba bersih (catatan bahwa laba per lembar s : dengan cara membagi laba bersih terhadap biasa yang beredar). “r Pembiayaan antara pinjaman dan modal, Besarnya penggunaan dana untuk resi harus dipertimbangkan Secara cermat agar tidak membebani perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjan 7 be : sesuai dengan kemam- puan, tujuan, dan strategi perusahaan. Kombinasi pen, ini een iggunaan dana ini dapat ditunjukkan lewat tasio solvabilitas atau rasio leverage. Rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang di- gunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. Dengan kata lain, rasio solvabilitas atau rasio leverage merupa- kan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. Da- lam arti luas, rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Rasio solvabilitas memiliki beberapa implikasi sebagai berikut: e Kreditor memandang jumlah ekuitas debitor sebagai marjin kea- manan (safety margin). Apabila jumlah modal perusahaan debitor kecil, maka berarti bahwa kreditor akan menanggung risiko yang masing sumber pembiayaan besar. © Penguasaan atau pengendalian terhadap perusahaan akan tetap be- rada di tangan debitor (perusahaan itu sendiri) apabila sumber pen- danaan berasal dari pinjaman atau utang. © Sumber pendanaan yang berasal dari penerbitan dan penjualan sa- ham akan menimbulkan pengaruh atau bahkan kendali pemegang saham (investor) terhadap perusahaan (investee). Ingat kembali ba- ee menggambarkan kepemilikan investor atas perusahaan ° ey perusahaan memperoleh penghasilan lebih dari ee ae i bunga yang harus ipinj ibandingkan dengan as at kelebihannya 7 AaMcotebeon Si > pengembelian/imbal hasil (return) bag! Pe! “Analisis Kewangan Perusahaan dengan rasio solyabilitas yang tinggi (memiliki yang besar) dapat berdampak pada timbulnya risiko keuangan sar, tetapi juga memiliki peluang yang besar pula untuk menghas laba yang tinggi. Risiko keuangan yang besar ini timbul karena sahaan harus menanggung atau terbebani dengan pembayaraa ) dalam jumlah yang besar. Namun, apabila dana hasil pinjeinen erse dipergunakan secara efisien dan efektif dengan membeli aset prod tertentu (seperti mesin dan peralatan) atau untuk membiayai el bisnis perusahaan, maka hal ini akan memberikan peluang yang b bagi perusahaan untuk meningkatkan hasil usahanya. Sebaliknya, pe usahaan dengan rasio solvabilitas yang rendah memiliki risiko keua yang kecil, tetapi juga mungkin memiliki peluang yang kecil pula untu menghasilkan laba yang besar. Seorang manajer keuangan yang ha dituntut untuk memiliki kepiawaian dalam mengelola tingkat solv. litas perusahaan, khususnya dalam mencermati hubungan antara ri keuangan dengan tingkat pengembalian yang dihasilkan dari dana dipinjam perusahaan. Penghitungan rasio solvabilitas dapat dilakukan melalui tiga pen dekatan, yaitu: (1) Pendekatan neraca, yaitu mengukur rasio solvabilitas dengan mei gunakan pos-pos yang ada di neraca, Pendekatan ini menghasilk rasio solvabilitas yang terdiri atas: rasio utang terhadap aset (Di to Asset Ratio), rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio dan rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas (Long Term Di to Equity Ratio). j (2) Pendekatan laporan laba Tugi, yai dengan menggunakan pos-pos y Contoh rasio solvabilitas berda: laba sebelum bunga dan Pajak rest Earned Ratio). (3) Pendekatan laporan laba ru; ‘ang ada di dalam laporan laba sarkan pendekatan ini adalah terhadap beban bunga (Times de gi dan neraca, yaitu mengukur rasio vabilitas dengan menggunakan pos-pos yang ada di dalam laba rugi maupun neraca, Contoh rasio solvabilitas Pendekatan campuran ini adalah rasio laba i kewajiban (Operating Income to Liabilities Ratio) 296 | Teoti Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis Hasil perhitungan rasi S10 solvabili i : Beg atslits succirace bev diperlukan sebagai dasar per- ra i pinjaman atau penggunaan dana dari modal beta oo a ; agai alternatif sumber pembiaya- an aset ot. Sebagaimana yang telah dijelaskan eh hwa Pest nl perlu dilakukan secara cermat mengingat bahwa ke Jenis pembiayaan tersebut memiliki beberapa kelebihan maupun e| rangan. Sama halnya dengan rasio likuiditas, rasio solva- pilitas juga diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko keuangan. Berikut adalah tujuan dan manfaat rasio solvabilitas secara ke- seluruhan: e Untuk mengetahui posisi total kewajiban perusahaan kepada kre- ditor, khususnya jika dibandingkan dengan jumlah aset atau modal yang dimiliki perusahaan. e Untuk mengetahui posisi kewajiban jangka panjang perusahaan terhadap jumlah modal yang dimiliki perusahaan. e Untuk menilai kemampuan aset perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban, termasuk kewajiban yang bersifat tetap, seperti pembayaran angsuran pokok pinjaman beserta bunganya secara berkala. paaag ® Untuk menilai seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh utang. a San © Untuk menilai seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh modal. - © Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang terhadap pembiaya- an aset perusahaan. ie . ee Tenia seberapa besar pengaruh modal terhadap pembiaya- in. a . * adie , - - ee berapa bagian dari setiap rupiah aset yane dijadi is i itor. kan sebagai jaminan aoe na ~ eae * Untuk menguke! nee lik atau pemegang saham. Sa odal bagi pemilils ata? fee oe ae ee agian dari setiap rupiah modal yang dija * intuk men} dikan sebagai jamin? uae ‘Bab 10 | 297 Analisis Keuangan ¢ Untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal yang di dikan sebagai jaminan utang jangka panjang. e Untuk menilai sejauh mana atau berapa kali kemampuan pe an (yang diukur dari jumlah laba sebelum bunga dan pajak) membayar bunga pinjaman. e Untuk menilai sejauh mana atau berapa kali kemampuan peru haan (yang diukur dari jumlah laba operasional) dalam melung seluruh kewajiban. Berdasarkan hasil analisis rasio solvabilitas, perusahaan m« roleh informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemb an, termasuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam meme seluruh kewajibannya. Selanjutnya (berdasarkan hasil analisis ters but), manajer keuangan diharapkan dapat secara cermat memutu: serta mengambil kebijakan yang dianggap perlu guna menyeimb kan alternatif sumber pembiayaan yang ada, yaitu antara pembiayaa lewat utang dengan pembiayaan lewat modal. Sama seperti halnya dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas memberikan banyak manfaat bagi pihak-pihak yang berke Rasio solvabilitas tidak hanya berguna bagi perusahaan saja, kan juga bagi pihak luar perusahaan, Dalam prakteknya, ada manfaat yang dapat diperoleh dari rasio solvabilitas, baik b pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, maupun para ; kepentingan lainnya yang terkait dengan perusahaan, dan supplier. Melalui rasio solvabilitas, pemilik perusahaan | haan perorangan) dapat menilai kemampuan man e dalam mengelola dana yang telah dipercayakannya, { pembiayaan aset perusahaan. Di sisi lain (mel: pihak manajemen dapat memonitor dengan: usahaan, yaitu perbandingan antara jumi: jumlah pembiayaan modal, Di samping sebut, rasio solvabilitas juga berguna Investor sekuritas ekuitas (khususnya_ 298 | Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis ng baik, Biasanya, penggunaan Tasio si Ivabilitas di - juan dan kebutuhan Perusahaan. as Vabilitas disesuaikan dengan tu- P im : erusahaan dapat men: sio solvabilitas secara keseluruhan atau hanya sangel ae : ra- saja Jjenis rasio solvabilitas yang ada. Penggunaan rasio secara sebagian berarti bahwa eleieng hanya menggunakan beberapa jenis rasio saja yang memang dianggap perlu untuk diketahui, Berikut adalah jenis-jenis ra- sio solvabilitas yang lazim digunakan dalam praktek untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya: 1. Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) Rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. De- ngan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang, atau seberapa besar utang pe- rusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset. Berdasarkan_ hasil pengukuran yang dilakukan, apabila be- saran rasio utang terhadap aset adalah tinggi maka hal ini tentu saja akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk nena tambahan pinjaman dari kreditor karena dikhawatirkan bahwa pe- rusahaan tidak mampu melunasi utang-utangnya dengan total aset i j edikitn) yang dimilikinya. Rasio yang keeil meant a in pnnquenen die a sae ole oleh modal). imiliki peru: leh ane ilai baik tidaknya eal ite yang digun’ untuk past ee B pe rusahaan sebaikny4 berdasarkan Suatu rasiO industri yang seie™S- Bab 10 | 299 Analisis Keuangan h kewajiban dengan jumlah aset ukkan sejauh mana dana yang Membandingkan antara jumlal ang dimiliki perusahaan menunj : ; ue cece untuk membeli ma ae bandingkan antara total kewajiban dengan Oe i ss : st nal sebagai debr ratio (rasio utang). Rasio ini seringkali ig . an untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh kewajibannya. Semakin tinggi debt ratio maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tidak dapat melunasi kewajiban- nya. Ketentuan umumnya adalah bahwa perusahaan seharusnya memiliki deb ratio kurang dari 0,5 namun perlu diingat juga ba- hwa ketentuan ini tentu saja dapat bervariasi tergantung pada ma- sing-masing jenis industri. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung rasio utang: total utang Rasio utang = total aset 2. Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio) Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan un- tuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. Rasio ini berguna untuk mengetahui besarny; @ perbandingan antara jum- lah dana yang disediakan oleh kreditor dengan eau dana vai yang dijadikan sebagai jaminan tunjuk umum tentang kelayakan tor. Memberikan pinjaman kepada ; debt to equity ratio yang tinggi kreditor untuk menanggung risiko. 300 ence to equity ratio yai ng rendah (yang berarti tingginya ti y naan debit s i tingginya tingkat penda or yang berasal dari modal pemilik) maka hal ini dapat mengurangi risiko kreditor (dengan adanya batas pengaman yang besar) pada Saat debitor mengalami kegagalan keuangan. Dengan kata lain, akan lebih aman bagi kreditor apabila memberikan pin- jaman kepada debitor yang memiliki tingkat debt to equity ratio yang rendah karena hal ini berarti bahwa akan semakin besar jum- lah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang. Semakin tinggi debt to equity ratio maka berarti semakin kecil jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang. Ketentuan umumnya adalah bahwa debitor seharusnya memiliki debt to equity ratio kurang dari 0,5 namun perlu diingat juga bahwa ketentuan ini tentu saja dapat bervariasi tergantung pada masing- masing jenis industri. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung rasio utang terhadap modal: total utang i hadap modal = Rasio utang terhadap Trae Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal (Long Term Debt to Equity Ratio) Rasio utang jangka panjang terhadap modal merupakan rasio yang besarnya proporsi utang jangka pan- digunakan untuk mengukur be: = eae modal. Rasio i hoa a — i tara jum eh kredi ene oe jumlah dana yang berasal dari pemilik S voaboan, Deng kata lain, rasio sana fest eae oa merupakan rasio yang es e sites | ee bagian dari setiap rupiah modal yang dijadikan sel utang jangka panjang. Rasio ini dihitung sebagai utang jangka panjang dengan modal. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk m utang jangka panjang terhadap modal: Rasio utang jangka panjang terhadap modal = Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan (Times fi Ratio) Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan menunjukkan atau berapa kali kemampuan perusahaan dalam memb Kemampuan perusahaan di sini diukur dari jumlah bunga dan pajak. Rasio kelipatan bunga yang d sebagai hasil bagi antara laba sebelum bunga dan besarnya beban bunga yang harus dibayarkan. kemampuan perusahaan untuk membayar bunga pinj: dipengaruhi oleh pajak. Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan sering j bagai coverage ratio. Rasio ini digunakan untuk mana laba boleh menurun tanpa mengurangi ke an dalam membayar beban bunga. Apabila per untuk membayar bunga, maka dalam jangka saja dapat menghilangkan kepercayaan kredibilitas perusahaan bersangkutan, perusahaan dalam membayar beban bulnya tuntutan hukum dari kreditor, perusahaan menuju ke arah proses pail kin besar. Secara umum, semakin berarti semakin besar pula 302 | Teor Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis ar bunga, dan hal inj ju, Sa tentu gaj aoe Predinan drat es ntu saja akan Menjadi ukuran bagi pe- pinjaman, Berikut adalah ramus yang digunakan untuk menghitung rasio kelipatan bunga yang dihasilkan: , laba sebelum bi i Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan = Ee beban bunga Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban (Operating Income to Liabilities Ratio) Rasio laba operasional terhadap kewajiban merupakan rasio yang menunjukkan (sejauh mana atau berapa kali) kemampuan perusa- haan dalam melunasi seluruh kewajiban. Kemampuan perusahaan di sini diukur dari jumlah laba operasional. Rasio laba operasional terhadap kewajiban dihitung sebagai hasil bagi antara laba opera- sional dengan total kewajiban. Rasio laba operasional terhadap kewajiban sering juga dike- nal sebagai coverage ratio. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana laba operasional boleh menurun tanpa mengurangi aan dalam melunasi kewajiban. Apabila per- membayar kewajibannya, maka dalam jang- u saja dapat menghilangkan kepercayaan kredibilitas perusahaan bersangkutan. lam membayar kewajiban Bahkan, ketidakmampi ee dari keto. Lebih ani dapptjberaldbet sseneneales menuju ke arah proses pailit dari itu, kemungkinan per net (kebangkrutan) juga semakin 0°80" Secara umum, semakin HES besar j semakin besar P kewajiban maka berart kemampuan perusahi usahaan tidak mampu ka panjang hal ini tent kreditor terhadap tingkat Jaba operasional terhadap ula kemampuan perusa- Bab10 | 303 Analisis Keuangan haan untuk melunasi kewajiban, dan hal ini juga tentu sajay menjadi ukuran bagi perusahaan untuk dapat memperoleh ae han pinjaman yang baru dari kreditor. Sebaliknya, apabila ra rendah maka berarti semakin kecil pula kemampuan pe untuk melunasi kewajiban. ‘ Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung laba operasional terhadap kewajiban: laba operasional aise as; \dap kewajiban = Rasio laba operasional terhadap kewaj: iva 10.3 Analisis Aktivitas Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mi kur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilik termasuk untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam mi faatkan sumber daya yang ada. Rasio ini juga digunakan untuk lai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari Berdasarkan hasil pengukuran rasio tersebut dapat diambil kes: apakah perusahaan telah secara efisien dan efektif dalam kan sumber daya yang dimilikinya. ho Dari hasil pengukuran rasio ini akan dapat diketahui kinerja manajemen yang sesungguhnya dalam mengelola tusahaan. Secara keseluruhan, rasio aktivitas akan Perputaran piutang usaha; (b) berapa lama Tata-rata usaha; (¢) perputaran persediaan; (d) berapa lama tersimpan di gudang hingga akhirnya terjual; (e Ja; () perputaran aset tetap; dan (g) perp Hasil pengukuran rasio di atas lalu yang telah ditetapkan Pperusahaan, dan da hasil pengukuran rasio untuk 304 | TeoriAkuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis : ting bagi pihak manajemen un tuk dapa i es penyebabnya dan mengambil la: pat dengan segera menganalisis Pengukuran rasio aktivitas a acalbeees SP siphstingkeat penjucla mien dengan cara membandingkan . : : in dengan piutang usaha, persediaan barang dagang, modal kerja (aset lancar), aset tetap, maupun total aset. Menca- ritahu kemampuan manajemen dalam menggunakan dan mengoptimal- kan aset yang dimiliki merupakan tujuan utama dari rasio aktivitas. Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusa- haan, atau untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Rasio ini dikenal juga sebagai rasio peman- faatan aset, yaitu rasio yang digunakan untuk menilai efektivitas dan intensitas aset perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Berikut adalah tujuan dan manfaat rasio aktivitas secara keseluru- han: ¢ Untuk mengukur berapa kali dana yan iode. aha berputar dalam satu perio en . ae Le auiey Jamanya rata-rata penagihan piutang ee ta sebaliknya untuk mengetahui berapa hari rata-rata piutang usaha tidak dapat ditagih. © Untuk menilai efekt yang telah dilakukan selama periode sciutiettadl pa eo © Untuk mengukur berap? . . berputar dalam sat Peer. * sata-rata persediaan tersimpan di gu- i Jaman * Untuk menghitune "" jual. dang hingga akhirny@ terjua g tertanam dalam piutang “ait | m8

Anda mungkin juga menyukai