Anda di halaman 1dari 19

PELUANG MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN DESA

BERBASIS POTENSI DESA


(Studi deskriptif di Desa Karang Rejo Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran,
Kampung Suka Jawa Kecamatan Bumi Ratu Kabupaten Lampung Tengah dan Desa
Sidoasri Kecamatan Candi Puro Kabupaten Lampung Selatan Propinsi Lampung)

EXPANDING OPPORTUNITIES BASED RURAL ENTREPRENEURSHIP


POTENTIAL OF THE VILLAGE
(Descriptive Study In District Of Foreign Karang Rejo Katon Pesawaran District,
Kampong Java Subdistrict Earth Love Queen Central Lampung Regency And Village
Temple Puro Sidoasri District Of South Lampung Lampung Province)
Ray Septianis Kartika
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri
Jalan Kramat Raya No. 132, Senen - Jakarta Pusat
E-mail: raseka_twpa@yahoo.com
Diterima: 11 Oktober 2013; direvisi: 31 Oktober 2013; disetujui: 10 November 2013

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peluang kewirausahaan desa berbasis potensi desa. Dengan
menggunakan metode deskriptif analitis, penggalian informasi diperoleh dari pelaku usaha berjumlah 3
orang dan pejabat Pemerintah Daerah. Hasil penelitian mengungkapkan peluang pengembangan
kewirausahaan desa sangat besar dan dikategorikan sebagai usaha kecil. Produk unggulannya yaitu
bidang pertanian, perkebunan dan adanya pemanfaatan sumber daya alam yang juga potensial.
Kewirausahaan yang ada di desa memiliki prospek yang baik asalkan didukung oleh sarana prasarana,
regulasi yang pro ke pelaku usaha dan adanya kepercayaan dari pihak lain untuk menjaring kemitraan
kepada pelaku usaha.
Kata kunci: Peluang, Pengembangan, Kewirausahaan, Potensi, Desa.

Abstract
This study aims to analyze the potential entrepreneurial opportunities based rural village. By using the
method of descriptive analysis, extracting information obtained from businesses totaling 3 people and
local government officials. The results reveal entrepreneurial rural development opportunities are very
large and are categorized as small businesses. Superior products namely agriculture, plantations and
the use of natural resources are also potential. Entrepreneurship in the village has good prospects as
long as supported by infrastructure, regulatory pro to the business and the trust of the other party to
solicit partnerships to businesses
Keywords: Opportunity, Development, Entrepreneurship, Potential, Village.

PENDAHULUAN SDM, melalui penciptaan kegiatan ekonomi yang


terintegrasi dan sinergis di dalam maupun antar-
Kewirausahaan desa saat ini telah menjadi kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, (2)
prospek bisnis yang menjanjikan. Keberadaan para Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi
pelaku usaha yang tidak ada matinya, seakan produksi dan pemasaran serta integrasi pasar
menunjukkan bahwa usaha desa patut dikedepankan domestik dalam rangka penguatan daya saing dan
dan dikembangkan serta menjadi perhatian bagi daya tahan perekonomian nasional, (3) Mendorong
semua pihak. Berbagai potensi dan berlimpahnya penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi,
sumber daya alam yang tersedia menjadikan proses, maupun pemasaran untuk penguatan daya
dukungan tersendiri buat pelaku usaha untuk saing global yang berkelanjutan, menuju innovation-
memperoleh bahan baku sesuai dengan bidang usaha driven economy.
yang ditekuninya. Pengembangan kewirausahaan Dijelaskan pula oleh Cakera (2012) bahwa
desa yang sedang digalakkan ini selaras dengan Visi untuk membangun perekonomian Indonesia harus
2025, yang diwujudkan melalui 3 (tiga) hal yaitu: (1) digalakkan pembangunan masyarakat berwirausaha.
Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai Hasan (2011) juga mengutarakan bahwa di Indonesia
proses produksi serta distribusi dari pengelolaan aset masih minim jumlah wirausaha. Oleh karenanya
dan akses (potensi) SDA, geografis wilayah, dan pembangunan masyarakat wirausaha harus dilakukan

Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa - Ray Septianis Kartika | 281
di desa-desa di Indonesia, dan idealnya untuk tersedia, sangatlah memungkinkan perkembangan-
membangun wirausaha di desa harus disediakan dana nya akan melaju dengan pesat tanpa mengurangi
Rp. 5 miliar per desa setiap tahun. Saat ini, dana nilai-nilai kearifan lokal yang ada. Melalui penelitian
yang tersedia masih minim, karena Kemenakertrans ini akan di bahas secara tuntas perihal prospek
hanya mempunyai anggaran Rp. 350 miliar tahun perkembangan kewirausahaan desa berbasis potensi
2012 untuk mendidik masyarakat jadi wirausaha. desa di Provinsi Lampung, dengan perumusan
Senada dengan data di atas, Radjasa (2012) masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini
juga mengatakan bahwa Indonesia memerlukan adalah bagaimana peluang wirausaha di Provinsi
sedikit-dikitnya 4 juta wirausaha untuk mendukung Lampung, dengan bertujuan untuk menganalisa
sektor perekonomian bangsa agar lebih tangguh di peluang kewirausahaan desa di Provinsi Lampung.
masa depan. Jumlah wirausaha yang ada saat ini Sampai saat ini konsep kewirausahaan
masih sekitar 1,56% dari jumlah penduduk, padahal masih terus berkembang. Pusat Kurikulum Balitbang
idealnya minimal 2% atau sekitar 4 jutaan wirausaha. Kemendiknas (2012) menyatakan kewirausahaan
Lebih lanjut Radjasa menyatakan bahwa pemerintah adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk
Indonesia menargetkan pada 2025 Indonesia bisa menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai
masuk jajaran 10 besar dunia sebagai negara dengan dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
kekuatan ekonomi tangguh, dengan cara pemerintah Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa
terus mendorong kalangan pemuda yang tinggal di yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta,
desa maupun kota untuk tidak menganggur, tapi berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka
melakukan sesuatu yang berguna dan bermanfaat meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya
dengan membuka usaha, semisal bengkel, usaha Scarborough dan Thomas Zimmerer (2003)
makanan atau agrobisnis. Dalam hal penciptaan menyatakan bahwa “An entrepreneur is one who
wirausaha baru, pemerintah telah menyiapkan creates a new business in the face of risk and
berbagai dukungan, seperti pendidikan, pelatihan uncertainty for the purpose of achieving profit and
atau pendampingan, kemudahan akses permodalan, growth by identifying opportunities and asembling
dan bantuan untuk berkolaborasi dengan sektor the necessary resources to capitalze on those
usaha besar. opportunities.” Wirausahawan adalah orang-orang
Seperti halnya di Provinsi Lampung, jumlah yang memiliki kemampuan melihat dan menilai
wirausaha di Lampung sebanyak 27% dari jumlah kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan
penduduk yang ada sebesar 5.436 juta jiwa. Jumlah sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk
wirausaha yang ada tersebut, dengan berpegangan mengambil tindakan yang tepat, mengambil
pada potensi desa yang ada, seperti SDA tersedia keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan
sangat prospektif dan dapat diandalkan seperti untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan, nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/
pariwisata, kehutanan sampai perkebunan dengan meningkatkan pendapatan. Wirausahawan adalah
hasil produksi kopi mencapai 143.050 ton, produksi kaum yang menciptakan peluang, bukan hanya
kakao 22.976 ton, lalu diikuti produksi kelapa dalam menunggu peluang yang diciptakan orang lain, dan
lebih dari 112.631 ton, lada 24.011 ton, karet 54.461 bahkan bisa memberikan peluang kepada orang lain.
ton, kelapa sawit 367.840 ton, dan tebu 693.613 ton. Jadi intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang
Dari hasil produksi tebu itu Lampung memberi yang memiliki karakter wirausaha dan
kontribusi 35% dari total produksi gula nasional, mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam
meningkat dibanding kontribusi 2005 yang mencapai hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-
20%. orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif
Terkait dengan potensi desa yang dimiliki yang tinggi dalam hidupnya. Prawirokusumo (2007)
Provinsi Lampung, maka wirausaha di wilayah wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-
tersebut masih perlu ditingkatkan, khususnya upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
wirausaha di perdesaan. Hal ini dikarenakan mengembangkan ide, dan meramu sumberdaya untuk
wirausaha adalah salah satu jalan untuk menuju menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
kesuksesan hidup, dan untuk itu perlu dukungan (preparation) hidup).
pemerintah daerah dan perbankan (Lampung Suryana (2001), kewirausahaan (enter-
Post.Com., 2011). Jangan sampai Indonesia makmur preneurship) muncul apabila seseorang individu
dengan sumber daya alam yang potensial, namun berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide
untuk memperoleh bahan baku produksi usaha harus barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua
menunggu ekspor dari negara lain. Dengan demikian fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan
prospek positif wirausaha yang ada di Propinsi dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi
Lampung dapat menjadi mata rantai yang dapat usaha Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan
menggerakkan perekonomian sekaligus menjaga nilai tambah di pasar melalui proses
kelestarian potensi desa yang ada di wilayah pengkombinasian sumberdaya dengan cara-cara baru
Lampung. Dengan melihat kekayaan SDA yang ada dan berbeda agar dapat bersaing. Zimmerer (2006),
di Provinsi Lampung dan jumlah wirausaha yang nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-

282 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2013: 281 - 300
cara sebagai berikut: (1) Pengembangan teknologi informasi, keuangan desa, politik dan keamanan,
baru (developing new technology), (2) Penemuan otonomi desa dan program pengentasan kemiskinan,
pengetahuan baru (discovering new knowledge), (3) serta keterangan aparat desa. Berdasarkan
Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada Permendagri No. 12 Tahun 2007 Tentang Pedoman
(improving existing products or services), dan (4) Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa
Penemuan cara-cara yang berbeda untuk dan Kelurahan pasal 1 ayat 8, dijelaskan potensi
menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak Desa dan Kelurahan adalah keseluruhan sumber daya
dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding yang dimiliki atau digunakan oleh desa dan
different ways of providing more goods and services kelurahan baik sumber daya manusia, sumber daya
with fewer resources). alam dan kelembagaan maupun prasarana dan sarana
Pengembangan kewirausahaan dilaksanakan untuk mendukung percepatan kesejahteraan
sesuai dengan minat, bakat, potensi kaum muda, masyarakat.
potensi daerah, dan arah pembangunan nasiona. Dengan demikian tujuan pengembangan
Fasilitasi pengembangan kewirausahaan kewirausahaan desa hanya akan tercapai secara
dilaksanakan melalui: (1) pelatihan dengan optimal apabila tokoh desa, dalam hal ini kepala
penyediaan instruktur dan tenaga pendamping, desa, memiliki spirit atau semangat kewirausahaan
pengembangan kurikulum, pendirian inkubator desa yang tinggi (Anto, 2011). Membangun dan
kewirausahaan, penyediaan prasarana dan sarana membangkitkan semangat kewirausahaan di desa,
maupun penyediaan pendanaan; (2) pemagangan; (3) harus ada support dan motivasi yang tidak kenal
pembimbingan; (4) pendampingan; (5) kemitraan lelah untuk merubah cara berpikir masyarakat.
melalui pengembangan sumberdaya manusia, Masyarakat yang semula memiliki mental pekerja
pemberian bantuan manajemen, pengalihan teknologi seyogyanya di arahkan memiliki semangat dan
dan dukungan teknis, perluasan akses pasar, keberanian untuk berwirausaha.
pengembangan jaringan kemitraan pemuda lokal,
nasional, regional, maupun internasional, METODE PENELITIAN
penyediaan akses informasi, akses peluang usaha,
dan penguatan permodalan; (6) promosi melalui Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
penyelenggaraan pameran wirausaha muda, baik analitis dengan studi perkembangan untuk
lokal, nasional, regional, maupun internasional, mengetahui tumbuh kembangnya kewirausahaan
pengenalan produk atau promosi penggunaan barang desa. Penelitian deskriptif berusaha mendeskripsikan
dan jasa, sosialisasi gagasan atau penemuan- dan menginterpretasikan sesuatu dalam hal ini proses
penemuan baru serta kemudahan pengurusan hak tentang kewirausahaan desa, pendapat yang
kekayaan intelektual, pengembangan jaringan berkembang tentang kewirausahaan desa maupun
promosi bersama melalui media cetak, elektronik, akibat yang terjadi ketika usaha di desa berlangsung.
dan media luar ruang, gelar karya atau demonstrasi Locus penelitian di fokuskan pada Desa Karang Rejo
produk; dan (7) bantuan akses permodalan dengan Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran,
membentuk lembaga permodalan kewirausahaan. Kampung Suka Jawa Kecamatan Bumi Ratu
Selain kewirausahaan, juga perlu memberikan Kabupaten Lampung Tengah dan Desa Sidoasri
pelatihan kepemimpinan dan organisasi supaya para Kecamatan Candi Puro Kabupaten Lampung Selatan
pemuda mampu mengembangkan program yang Propinsi Lampung, pertimbangannya adalah dengan
dirintis secara berkelanjutan di perdesaan. Jadi, melihat Pendapatan Domestik Regional Bruto yang
pengembangan kewirausahaan desa haruslah diperoleh Kabupaten Lampung Tengah sebesar
disesuaikan atau dikaitkan dengan kondisi riil 16,650,401, Kabupaten Lampung Selatan sebanyak
potensi desa itu sendiri. Menurut Muhi (2011), 11,255,337 dan Kabupaten Pesawaran sebesar
potensi desa mencakup: (1) potensi geografis desa 6,047,546. Penggalian informasi diperoleh dari para
(aspek topologi dan aspek non biotik); (2) potensi pelaku usaha berjumlah 3 orang pada masing-masing
sumberdaya alam di wilayah desa (sumberdaya sampel dan Pejabat Pemerintah Daerah selaku
tanah, sumberdaya hutan, serta sumberdaya air dan regulator berjumlah 1 orang, dengan menggunakan
kelautan); (3) potensi sumberdaya manusia di purposive sampling. Analisa datanya dengan
perdesaan (angkatan kerja dan pengangguran); (4) menggunakan data kualitatif, yang diinterpretasikan
sumberdaya ekonomi di perdesaan (potensi ekonomi ke dalam ranah pemikiran penulis dan mengaitkan
desa, peluang kerja, dan usaha di desa); (5) potensi hasil temuan dilapangan dengan teori baku yang
sosial dan budaya di perdesaan; (6) potensi sudah ada.
kelembagaan di desa; (7) sarana dan prasarana di
desa. Sedangkan menurut BPS (2003), potensi desa
meliputi: keterangan umum desa, kependudukan,
ketenagakerjaan, perumahan dan lingkungan hidup,
fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, gizi dan
keluarga berencana, sosial budaya, rekreasi, hiburan,
kesenian dan olah raga, angkutan, komunikasi dan

Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa - Ray Septianis Kartika | 283
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada sektor pertanian di kabupaten pesawaran
memiliki luas panen dan produksi padi adalah 36.014
Kondisi Wilayah Kabupaten Ha dan 185.416 Ton. Sedangkan tanaman pangan
Pada Kabupaten Pesawaran, jumlah pencari lainnya masing-masing yaitu Jagung 11.518 Ha dan
kerja yang terdaftar Tahun 2011 adalah 420 Laki- 81,673 Kedelai 250 Ha dan 270 Ton, kacang tanah
Laki dan 381 perempuan. Banyaknya perusahaan 313 Ha dan 651 Ton, Kacang Hijau 59 Ha dan 42
tenaga kerja menurut klasifikasi Baku lapangan Ton, Ubi Kayu 3.670 Ha dan 75.482 Ton, ubi jalar
Usaha Indonesia (KBLI) dan jenis kelamin di 170 Ha dan 1.509 Ton. Produksi tanaman
Kabupaten Pesawaran 2011, dapat diidentifikasi hortikultura terbesar pada komoditi sayuran adalah
yaitu: jahe yaitu 31,486 Ton dan luas panen terbanyak

Tabel 1. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia di Kabupaten Pesawaran.

Jumlah tenaga
Jumlah Jumlah
No Lapangan Usaha kerja/buruh
perusahaan Total
Laki-laki Perempuan
1. Pertanian, kehutanan 104 2.481 1.125 3.606
dan perikanan
2. Pertambangan dan 3 221 9 230
Penggalian
3. Penggadaan Listrik, 2 63 27 90
Gas, Uap/Air Panas
dan Udara Dingin
4. Reparasi dan 19 93 29 122
Perawatan Mobil dan
sepeda motor
5. Informasi dan 1 6 1 7
Komunikasi 6.
6. Jasa Keuangan dan 2 12 6 18
Asuransi
7. Jasa Pendidikan 1 5 1 6
Total 4.079
Sumber Data: Dinas sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Pesawaran

Tabel 2. Identifikasi dan Inventarisasi Usaha Ekonomi Keluarga.

Jumlah Pelaku Usaha Jenis Usaha


No Desa Jasa Niaga Industri Usaha Peter- Usaha Produk Permasalahan
Kecil Tani nakan ekonomi Unggulan
1. Sinar 11 33 5 92 3 Pengelolaan Padi sawit Modal Peralatan,
Bandung Lahan dan coklat Manajemen
Pertanian
dan
Perkebunan
2. Trirahayu 43 52 10 43 43 Pengelolaan Sumber daya Sumber daya
lahan alam alam
pertanian
dan
perkebunan
3. Bangunsari 31 45 5 62 24 Pengelolaan Jagung, Manajemen dan
lahan kakao dan SDA
pertanian singkong
dan
perkebunan
4. Ponco 46 83 17 68 10 SDA dan Padi, Jagung, Modal,
Kresno Peternakan Singkong peralatan,
dan Daging pertanian,
Sapi manajemen dan
SDA
5. Lumbirejo 36 201 33 87 16 Pengolhan Jagung, Modal, peralatan
lahan Kelapa dan manajemen
pertanian dalam
dan Pisang, padi
perkebunan dan gula
merah
6. Sidomulyo 32 63 35 116 6 Pengolahan Padi dan Modal,
lahan Singkong Manajemen dan
pertanian Pemasaran

284 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2013: 281 - 300
7. Trisno maju 38 94 120 198 5 Pengolahan Gula merah, Modal dan SDA
lahan sayur-
pertanian syauran
dan Jagung Padi
perkebunan dan
Singkong
8. Roworejo 38 79 44 112 15 Pengolahan Jagung, Modal,
lahan sawit, coklat, peralatan,
pertanian, tahu dan transportasi dan
perkebunan geblek pemasaran
dan industri
kecil
9. Pujo Rahayu 38 24 101 95 10 Pengolahan Jagung, Modal,
lahan sawit, coklat, peralatan,
pertanian tahu dan transportasi dan
dan industri geblek pemasaran
kecil
10. Kacang Rejo 18 35 88 80 2 Pengolahan Kelanting Modal, peralatan
singkong dan dan pembinaan
dan industri Gulamerah manajemen
kecil
11. Purworejo 142 105 233 258 138 Pengolahan Nira, padi SDM modal dan
lahan dan sayur- peralatan
pertanian sayuran
dan
perkebunan
12. Kagungan 3 17 30 83 5 Pengolahan Padi dan Modal dan
Ratu lahan Tapis Peralatan
pertanian
dan industri
kecil
13. Kalirejo 53 38 41 111 13 Pengolahan Padi, telor Modal, peralatan
lahan dan kerajinan dan pemasaran
pertanian, marmer
peternakan
dan industri
kecil
14. Tanjung 31 67 15 175 21 Pengolahan Padi, Jagung SDA , modal dan
Rejo Lahan dan Karet pemasaran
Pertanian
dan
Perkebunan
15. Halangan 37 80 35 77 19 Pengolahan Karet dan Modal dan
Ratu lahan Tapis Peralatan
perkebunan
dan industri
kecil
16. Negara Saka 66 79 72 161 5 Pengolahan Genteng dan Modal dan
Industri meubeler peralatan
Kecil
17. N. Ulangan 62 34 14 162 21 Pengolahan Padi, coklat, Modal dan
Jaya lahan karet dan Peralatan
pertanian ayam
perkebunan pedaging
dan
peternakan
18. Pejambon 44 45 79 114 12 Industri Genteng Modal,peralatan
Kecil dan manajemen
19. Negeri 37 34 13 321 8 Pengolahan Karet, jagung Modal
Katon lahan dan tapis
perkebunan,
pertanian
dan industri
kecil
Sumber Data : Hasil Laporan Identifikasi dan Inventarisasi UEM, 2012.

komoditi melinjo yaitu 57,350 Ha, produktivitas pada komoditi kakao yaitu 9,538 Ton dan 15.062 Ha.
terbesar pada komoditi sawi yaitu 921,95 Ku/Ha. Sedangkan produktivitas terbesar ada pada komoditi
Pada Komoditi Buah-Buahan produksi luas panen sawit yaitu 5,364 Kg/Ha. Produk domestik regional
terbesar ada pada Komoditi Pisang yaitu 374.812 bruto (PDRB) di Kabupaten Pesawaran pada tahun
Ton dan 6.117.369 Ha. Produktivitas terbesar pada 2011 sebesar 6.05 trilyun. Sektor pertanian dengan
komoditi duku yaitu 13,27 Ku/Ha. Sedangkan nilai PDRB sebesar 3 trilyun rupiah memberikan
produksi dan areal tanaman perkebunan terbesar ada nilai PDRB terbesar di Kabupaten Pesawaran. Sektor

Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa - Ray Septianis Kartika | 285
Tabel 3. Perkembangan Ekonomi Masyarakat Kampung Suka Jawa.

Jumlah
No Indikator Sub Indikator
Tahun 2010 Tahun 2011
1. Pengangguran 1. Jumlah penduduk usia kerja 15-56 tahun 2551 orang 2598 orang
2. Jumlah penduduk usia kerja 15-56 tahun 178 orang 129 orang
tidak bekerja
3. Penduduk wanita usia 15-56 tahun menjadi 774 orang 830 orang
ibu rumah tangga
4. Jumlah penduduk usia > 15 tahun yang cacat 7 orang 7 orang
sehingga tidak dapat bekerja
2. Pendapatan 1. pertanian 1.941.285 orang 5.989.700.000 orang
2. Kehutanan 337.500.000 orang 394.400.000 orang
3. Peternakan 434.000.000 orang 512.840.000 orang
4. Perikanan 208.000.000 orang 176.000.000 orang
5. Perdagangan 4.987.250.000 orang 5.236.612.000 orang
6. Jasa 241.200.000 orang 258.084.000 orang
7. Industri rumah tangga 51.000.000 orang 57.120.000 orang
3. Tingkat 1. Jumlah keluarga 1031 kel 1.106 kel
Kesejahteraan 2. Jumlah keluarga pra sejahtera 178 kel 134 kel
3. Jumlah keluarga sejahtera 1 486 kel 596 kel
4. Jumlah keluarga sejahtera 2 230 kel 237 kel
5. Jumlah keluarga sejahtera 3 116 kel 116 kel
6. Jumlah keluarga 3 plus 21 kel 23 kel
Sumber Data : Monografi Kampung Suka Jawa, 2012

Tabel4 . Jumlah perusahaan industri sedang-besar di Kabupaten Lampung Selatan.

Kode Industri Jumlah Perusahaan Tenaga Kerja


Industri makanan 27 2913
Industri minuman 1 121
Industri Pakaian Jadi 5 278
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus, 4 298
anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya
Industri kertas dan barang dari kertas 1 191
Industri produksi dari batubara dan 1 27
penggilangan minyak bumi
Industri bahan kimia dan barang dari bahan 5 623
kimia
Industri karet, barang dari karet dan plastik 2 156
Industri barang galian bukan logam 6 416
Industri barang dari logam bukan mesin dan 4 376
peralatan
Industri mesin dan perlengkapan YTDL 2 53
Industri kendaraan bermotor, trailer dan semi 3 173
trailer
Industri furnitur 2 304
Industri pengolahan lainnya 3 102
Jumlah 66 6031
Sumber data: Lampung Selatan Dalam Angka, 2012

dengan nilai PDRB terbesar kedua di Kabupaten perusahaan dengan total tenaga kerja 6.031 orang.
Pesawaran adalah sektor perdagangan, hotel dan Industri makanan merupakan industri dengan jumlah
restoran. Nilai PDRB sektor ini adalah sebesar terbanyak di Kabupaten Lampung selatan serta
991,96 milyar rupiah. Sektor industri pengolahan industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja
dengan dengan nilai PDRB sebesar 838,92 milyar bila dibandingkan dengan industri lainnya. Sebanyak
rupiah merupakan sektor dengan nilai PDRB terbesar 48,3 % tenaga kerja di serap oleh industri makanan.
ketiga di Kabupaten Pesawaran. Sejalan Selengkapnya tertera tabel 4.
perkembangannya pada usaha ekonomi keluarga di Terkait hal di atas, perkembangan usaha
Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran ekonomi keluarga masing-masing desa di Kabupaten
dapat diamati pada tabel 2. Lampung Selatan dapat dilihat pada tabel 5.
Sedangkan perkembangan masyarakat di
Kampung Suka Jawa Kabupaten Lampung Tengah, PEMBAHASAN
terinventarisir pada data yang terungkap dalam tabel
3. Perkembangan kewirausahaan di lokasi
Pada Kabupaten Lampung Selatan, jumlah sampel menjadi profesi utama yang digeluti oleh
perusahaan besar – sedang tahun 2011 sebanyak 66 masyarakat desa. Seperti yang terjadi pada desa

286 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2013: 281 - 300
Tabel 5. Perkembangan Usaha Ekonomi Keluarga di Kabupaten Lampung Selatan.

Jumlah Pelaku Usaha Jenis Usaha


No Desa Jasa Niaga Industri Usaha Peter- Usaha Produk Permasalahan
Kecil Tani nakan Dominan Unggulan
1. Sidoasri - - 4 1 2 Industri RT Emping, Kekurangan
melinjo, modal
tahu
2. Hajimena - - 3 1 2 Industri RT Emping, Kekurangan
Sulaman Modal
3. Pemanggilan - - 3 1 2 Industri RT Keripik Kekurangan
pisang, modal
sulaman
4. Natar - - 4 2 2 Industri RT Sulam usus Kekurangan
dan tapis modal
5. Muara putih - - 2 2 2 Usaha Produk Lahan kering
pertanian pertanian
6. Merakbatin - - 4 2 2 Usaha Produk Lahan kering
pertanian pertanian
7. Krawang - - 3 3 2 Peternakan Peternakan, Kekurangan
sari pertanian modal
8. Negara ratu - - 4 2 2 Indsutri Gerabah, Kekurangan
gerabah keramik modal
9. Rejoasri - - 2 2 1 Industri RT Tahu dan Kekurangan
kripik modal
10. Tanjung asri - - 3 2 1 Industri RT Meubel Kekurangan
modal
11. Bumisari - - 3 2 1 Industri RT Makanan Kekurangan
ringan modal
12. Candimas - - 4 2 2 Industri RT Makanan Kekurangan
ringan modal
13. Branti raya - - 3 2 2 Industri RT Kerupuk Kekurangan
singkong modal
14. Haduyang - - 3 2 2 Industri RT Sulam tapis Kekurangan
modal
15. Banjar - - 2 2 2 Industri RT Sulam tapis Kekurangan
negeri modal
16. Mandah - - 3 2 1 Usaha Produk Kekurangan
pertanian sayuran modal
17. Rulung - - 2 2 1 Industri RT Gula merah Kekurangan
helok modal
18. Rulung raya - - 3 2 2 Peternakan Peternakan Kekurangan
ayam modal
19. Purwosari - - 2 2 1 Usaha Produk Kekurangan
pertanian pertanian modal
20. Pancasila - - 2 2 2 Palawija Sayuran Kekurangan
modal
21. Bandarejo - - 2 2 1 Usaha Produk Kekurangan
pertanian pertanian modal
22. Sukadamai - - 3 2 1 Industri RT Klanting, Kekurangan
anyaman modal

Karang Rejo, Desa Sidoasri dan Kampung suka Desa Karang Rejo Perkembangan Sangkar
Kecamatan Negeri kewirausahaan burung, kopra
jawa. Selaras dengan kenyataan di lapangan
Katon Kabupaten disini khususnya usaha skala
informan menuturkan potensi-potensi yang dimiliki Pesawaran Desa Karangrejo
dalam pengembangan kewirausahaan desa terdapat sudah ada
pada Tabel 6. pengusaha yang
jumlahnya 5495
orang pelaku
Tabel 6. Potensi Pengembangan Kewirausahaan Desa.
usaha yang
bergerak di
Informan bidang jasa,
Desa/Kecamatan/Kab Pemerintah Pemerintah niaga, industri
Daerah Desa kecil, usaha tani,
Kampung Suka Jawa Usaha Pembuatan peternakan yang
Kecamatan Bumiratu masyarakat lanting, pisang masing-maisng
Nuban Kabupaten menonjol seperti coklat aneka pengusaha
Lampung Tengah variasi mobil, rasa memiliki
perbengkelan di kendala masing-
desa sukajawa, masing.
usaha kripik Desa Sindoasri Banyak usaha Kripik
pisang coklat Kecamatan Candipuro yang ada di kemplang,
Kabupaten Lampung Candi puro usaha kripik

Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa - Ray Septianis Kartika | 287
Selatan sekitar 43 pisang, Sebagai pengusaha yang menjadi leader
pelaku usaha furniture, dsb
dalam menjalankan usahanya dianggap sebagai
dan terkategori
usaha kecil pribadi yang memiliki sejuta gagasan dan ide untuk
seperti bidang menciptakan kreativitas dan inovasi dalam
pertanian, mengembangkan usahanya. Guna melihat mentalitas
perdagangan, dll
pengusaha di masing-masing sampel dapat dilihat
Sumber Data : Data Primer, 2012.
pada tabel berikut ini :
Mencermati kondisi tabel di atas, potensi Tabel 8 . Mentalitas Pengusaha di Lokasi Sampel.
wirausaha di desa memang layak untuk
dikembangkan. Dan sebagian masyarakat Informan
Desa/Kecamatan/
memanfatkan SDA yang ada di desa, meskipun Kabupaten
Pemerintah Pemerintah
memasok bahan baku produksinya dari luar desa, Daerah Desa
Kampung Suka Ya, itu kunci mati Ya, harus
itupun dikarenakan kelangkaan bahan baku yang Jawa Kecamatan buat mereka yang seperti itu
mereka butuhkan. Bumiratu Nuban harus terus karena seorang
Secara prinsipil program kewirausahaan desa Kabupaten ditingkatkan pengusaha
yang ada disesuaikan dengan potensi muda yang ada Lampung Tengah harus penuh
dengan kreasi
di lokasi sampel.
Desa Karang Rejo Secara umum iya Ada, misalnya
Tabel 7. Program Kewirausahaan Relevan dengan Potensi Kecamatan Negeri mereka kreativ lanting
Kaum Muda. Katon Kabupaten dan ide-idenya ditambah
Pesawaran yang unik untuk rasanya
Informan menarik sehingga
Desa/Kecamatan/
Pemerintah Pemerintah konsumen variatif
Kabupaten
Daerah Desa
Kampung Suka Jawa Ya sesuai Belum sesuai Desa Sindoasri Iya, tentunya Ya, berjiwa
Kecamatan Bumiratu dengan potensi buktinya Kecamatan karena pada kreatif dan
Nuban Kabupaten yang ada bnyak Candipuro dasarnya mereka berani
Lampung Tengah hanya kadang pemuda yang Kabupaten berjiwa mengambil
pengusaha pergi Lampung Selatan pengusaha resiko
disini meninggalka Sumber Data : Data Primer, 2012
menyesuaikan n desa ini
juga dengan
Selaras dengan tabel di atas, dapat
bakat
kemampuanny dikemukakan bahwa pengusaha yang ada di lokasi
a untuk sampel selain memiliki skill dan kompetensi yang
mengolah handal, tetapi juga mentalitas nya sebagai pelaku
usaha profesional sudah ditunjukkannya. Mereka
Desa Karang Rejo Yang pasti Tidak ada
Kecamatan Negeri Katon disesuaikan semuanya memiliki rasa, karsa dan yang terpenting adalah
Kabupaten Pesawaran dengan usaha karena kreasi dan inovasi untuk terus menerus mencari
keahlian disesuaikan temuan baru yang dapat memajukan usahanya.
masing- dengan
Sejalan dengan upaya untuk mengembangkan
masing permintaan
masyarakat pasar dan kewirausahaan di desa, pelaksanaan fasilitasi untuk
bukan hanya justru anak program usaha yang sedang digalakkan oleh desa
pemuda, mudanya menjadikan suatu keharusan yang sepatutnya
pemuda hanya pada ke kota
mendapat atensi dari pemerintah daerah ataupun
sebagian kecil karena
yang turut tingkat pemerintah desa. Selengkapnya seperti tertera pada
andil dalam pendidikan tabel di bawah ini :
setiap usaha mereka
masyarakat. rendah Tabel 9. Pelaksanaan Fasilitasi dalam Program
Kewirausahaan di Desa.
Desa Sindoasri Kecamatan Anak muda Masih dicoba
Candipuro Kabupaten justru tidak dan pemuda Informan
Lampung Selatan tertarik dengan secara umum Desa/Kecamatan/
Pemerintah Pemerintah Desa
usaha yang cari Kabupaten
Daerah
ada disini pekerjaan di Kampung Suka Untuk pelatihan Kewirausahaan
luar. Jawa Kecamatan ternak misalnya desa masih
Bumiratu Nuban 50 orang dilatih 1 berupa pelatihan
Sumber Data : Data Primer, 2012 Kabupaten kecamatan 3 yang dilakukan
Lampung Tengah kelurahan oleh Provinsi
Berdasarkan tabel di atas, peluang usaha yang
ada di desa tidak sepenuhnya mengakomodir kaum Desa Karang Rejo Untuk pelatihan Pelatihan ada
Kecamatan Negeri dilakukan di yang dikirim bagi
muda. Pengusaha lebih dominan mengikuti Katon Kabupaten provinsi, mereka yang
permintaan pasar , dan peran serta pemuda dalam Pesawaran kabupaten hanya sudah punya
mendongkrak usaha di desa hanya sebagian kecil memfasilitasi usaha
saja. mengirim
perwakilan yang

288 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2013: 281 - 300
akan menjadi Tabel 11. Upaya Pemerintah Dalam Mengembangkan
peserta di Kewirausahaan Desa.
pelatihan
tersebut.
Desa Sindoasri Dari Pelatihan saja Desa/Kecamatan/Kab Informan Pemerintah Desa
Kecamatan Kabupaten/Provi
Kampung Suka Jawa Desa wirausaha masih dalam
Candipuro nsi, untuk
Kecamatan Bumiratu sebatas keinginan, karena kan
Kabupaten kecamatan candi
Nuban Kabupaten masyarakat disini juga banyak
Lampung Selatan puro belum
Lampung Tengah yang berprofesi bukan sebagai
pernah
pengusaha
memperoleh
Desa Karang Rejo Pemerintah desa belum optimal
pelatihan, entah
Kecamatan Negeri dalam mengembangkan wirausaha
di kecamatan
Katon Kabupaten yang ada di desa ini
lainnya, tapi
Pesawaran
kalau pameran
Desa Sindoasri Pelatihan dan setiap 2 minggu
kami sering
Kecamatan Candipuro sekali pengawasan ke sentra-
mengadakannya
Kabupaten Lampung sentra produksi
Sumber Data : Data Primer, 2012 Selatan
Sumber Data: Data Primer, 2012
Pengakuan informan dari tabel di atas
menyiratkan bahwa Pemerintah daerah dan Mayoritas informan mengatakan bahwa
pemerintah desa memfasilitasi pelatihan yang Pemerintah Desa dalam mengembangkan
dilakukan kepada para pelaku usaha. Dengan cara kewirausahaan di desa kurang optimal, kecuali untuk
membuat usulan-usulan peserta yang akan dikirim Desa Sindosari Kecamatan Candir Puro Kabupaten
untuk mengikuti pelatihan. Lampung Selatan Kepala Desa melakukan
Keterlibatan tokoh masyarakat di desa sangat pengawasan ke pusat-pusat produksi.
urgen dalam mengembangkan kewirausahaan di Pengembangan kewirausahaan desa tidak
desa, apalagi komitmen dan kekonsistenan mereka hanya melibatkan tokoh masyarakat ataupun
menjadikan mata rantai yang tidak bisa dilepaskan pemerintah desa, tetapi lebih kepada respon
dari pengembangan kewirausahaan desa. masyarakat sekitar terhadap tumbuh kembangnya
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : wirausaha di sekitar wilayahnya. Lebih lengkapnya
sebagai berikut :
Tabel 10. Konsistenan Tokoh Masyarakat dalam
MengembangkanKewirausahaan Desa. Tabel 12 . Pelibatan Masyarakat dalam Mengembangkan
Kewirausahaan Desa.
Desa/Kecamatan/ Informan
Kabupaten Pemerintah Desa Desa/Kecamatan/Kab Informan Pemerintah Desa
Kampung Suka Jawa Harapan sih ada bagi para Kampung Suka Jawa Ya, masyarakat sebagai promotor
Kecamatan Bumiratu Nuban pemimpin di desa ini untuk Kecamatan Bumiratu usaha masyarakat yang ada disini
Kabupaten Lampung Tengah mengembangkan usaha di Nuban Kabupaten
desa, Cuma kendalanya kan Lampung Tengah
anggaran kita sangat terbatas Desa Karang Rejo Dukungannya masyarakat
paling hanya sekedar Kecamatan Negeri menjadi penyalur dan mencari
motivasi Katon Kabupaten pembeli bagi usaha yang baru
Desa Karang Rejo Untuk pembinaan sangat Pesawaran atau terkenal di masyaraka
Kecamatan Negeri Katon kurang karena kesibukan Desa Sindoasri Masyarakat tentunya
Kabupaten Pesawaran masing-masing sehingga Kecamatan Candipuro berpartisipasi dengan mendukung
mereka tidak ada pembinaan Kabupaten Lampung secara aktif atau
secara khusus Selatan menginformasikan dan
Desa Sindoasri Kecamatan Ya berupa pengusulan nama mempromosikan apabila
Candipuro Kabupaten pelaku usaha untuk tetangganya memiliki usaha
Lampung Selatan dilibatkan apabila pemeritah Sumber Data : Data Primer, 2012.
melakukan pelatihan.
Sumber Data : Data Primer, 2012. Masyarakat sekitar memberikan dukungan
penuh kepada pelaku usaha seperti yang tertera pada
Pada tabel konsistenan tokoh masyarakat, tabel di atas, bahkan dukungan masyarakat tersebut
pada dasarnya mereka memiliki harapan untuk sekaligus memberikan keuntungan bagi pengusaha
memajukan kewirausahaan, hanya untuk Desa karena masyarakat menjadi promotor yang baik
Karang Rejo Kabupaten Pesawaran tokoh dalam memperkenalkan produk yang di
masyarakat kurang intensif dalam menyikapi tawarkannya.
wirausaha yang ada di desa. Keterlibatan pemerintah daerah menjadi
Selain itu dalam penyajian hasil wawancara atensi yang sangat tinggi terhadap para pelaku usaha,
berikut, upaya pemerintah secara intensif dalam apalagi pemerintah daerah menganggap bahwa
mengembangkan kewirausahaan di desa dapat usaha-usaha yang ada di desa menjadi instrumen
disimak pada penuturan informan di wilayah sampel untuk mendongkrak bangkitnya masyarakat desa
berikut ini : untuk merubah garis perekonomiannya. Lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa - Ray Septianis Kartika | 289
Tabel 13. Keterlibatan Pemerintah Daerah Dalam Tabel 14. Hambatan dalam Pengembangan
Memajukan Pelaku Usaha Kewirausahaan di Desa.

Informan
Desa/Kecamatan/Kab Desa/Kecamatan/Kab Informan Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah
Kampung Suka Jawa Keterlibatannya pemda hanya Kampung Suka Jawa Krisis kepercayaan untuk
Kecamatan Bumiratu sebatas pelatihan saja Kecamatan Bumiratu memperoleh dana dari
Nuban Kabupaten Nuban Kabupaten masyarakat
Lampung Tengah Lampung Tengah
Desa Karang Rejo Ya seperti yang sudah saya
Kecamatan Negeri Katon bilang hanya mengirim utusan Desa Karang Rejo Hambatannya terletak pada
Kabupaten Pesawaran dari desa Kecamatan Negeri Katon anggaran yang terbatas untuk
Desa Sindoasri Keterlibatan pemda sangat besar Kabupaten Pesawaran memberdayakan mereka
Kecamatan Candipuro meski masih hanya dirasakan Desa Sindoasri Kecamatan Hambatannya Pengusaha lebih
Kabupaten Lampung baru segelintir pengusaha karena Candipuro Kabupaten matrialistis dan perhitungan
Selatan keterbatasan jumlah peserta yang Lampung Selatan bisnis dan untuk menyadarkan
mengikutinya. mereka untuk dilatih sangatlah
Sumber Data : Data Primer, 2012 sulit karena perhitungan untung
rugi bila mereka mengikuti
pelatihan. Kendalanya jadi
kesadaran dan pemikiran
Peran serta Pemerintah Daerah yang tinggi masyarakat sangat tradisional
dalam mengembangkan kewirausahaan desa dicapai untuk mengikuti pelatihan
melalui pelatihan-pelatihan ataupun mengusulkan Sumber Data : Data Primer, 2012
peserta pelatihan kepada Pemerintah Provinsi.
Pengiriman peserta tersebut disesuaikan dengan Membaca tabel di atas, hambatan yang
permintaan dari Pemerintah Provinsi dan mayoritas dihadapi oleh informan terletak pada faktor internal
mereka yang mengikuti adalah masyarakat yang dan eksternal. Faktor Internal menunjukkan
telah memiliki usaha ataupun masyarakat yang hanya egosentris pengusaha untuk menggali skill nya dan
sekedar memiliki keinginan untuk berwirausaha. ketersediaan anggaran yang terbatas untuk
Setiap program sudah dipastikan akan memberdayakan pelaku usaha.
menemui kendala, dan setiap kendala itu akan Pelatihan yang secara kontinuitas dilakukan
menjadi kekuatan untuk memajukan usaha terutama oleh pemerintah daerah ataupun pemerintah provinsi
bagi pelaku usaha maupun pengambil kebijakan menjadi momentum awal bagi masyarakat yang
yang terlibat secara aktif dalam mengembangkan menjadi pelaku usaha untuk menjadikan usahanya
kewirausahaan di desa. Oleh karena itu pengakuan lebih baik dari sebelumnya. Berikut tabel akan
informan pada tabel 14. menguraikan lebih terperinci informasi yang
disampaikan pelaku usaha pada tabel 15.

Tabel 15. Penyelenggaraan Pelatihan

Informan
Desa/Kecamatan/ Kab
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Iya pelatihan seperti sertifikasi Pelatihan dari Dinas BRI, Dinas pertanian,
Kecamatan Bumiratu Nuban produksi pangan industri rumah Pertanian di Hotel ASPINDO
Kabupaten Lampung Tengah tangga untuk jenis produksi Marcopolo, management
kripik pisang dan sale pisang, usaha diklat di BRI Pusat
kunyit instant, temulawak dengan dibiayai 6 juta,
instant, beras kencur instant serta aspindo selama 1 minggu
sosialisasi dan pembinaan
pengobatan alternatif
menggunakan tumbuhan (herba)
dan refleksi , Pelatihan dari
Unila dan Dewan Riset Daerah
Desa Karang Rejo Kecamatan Pelatihan untuk penggunaan Ada, Pelatihan untuk Kalau ada ikut Provinsi di
Negeri Katon Kabupaten pewarna karena lanting ini kan penggunaan pewarna karena Jogja di balai besar tahun 2007
Pesawaran tidak hanya berwarna putih tapi lanting ini kan tidak hanya
ada yang berwarna merah berwarna putih tapi ada yang
berwarna merah
Desa Sindoasri Kecamatan Pelatihannya hanya mempelajari Ya, Sertifikasi dari Pelatihan belum pernah sama
Candipuro Kabupaten permintaan pasar dan pelatihan Departemen Kesehatan dan sekali
Lampung Selatan manajemen tahun 2011, SIUP
penyelenggaranya Pemerintah
Kabupaten
Sumber Data : Data Primer, 2012

290 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2013: 281 - 300
Tabel 16 . Keahlian Pelaku Usaha.

Informan
Desa/Kecamatan/ Kab
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Harus memiliki kemampuan Keterampilan tangan Ketrampilannya keuletan
Kecamatan Bumiratu untuk meracik dan kerja keras
Nuban Kabupaten
Lampung Tengah
Desa Karang Rejo Kemampuannya ya ulet aja Cenderung koneksi Keahlian didapat dari
Kecamatan Negeri Katon dan tidak mengurangi rasa sedangkan untuk keahlian lingkungan yaitu
Kabupaten Pesawaran lanting cenderung semua orang kreativitas
bisa karena untuk
menetralisir asam dan
kebutuhannya sangat tinggi
sifatnya dari batu kapur
Desa Sindoasri Kecamatan Mengamati selera pasar aja Prospek bagus dan Kemampuan mengolah
Candipuro Kabupaten awalnya jual pisang sale antara tepung tapioka dan
Lampung Selatan dilihat bnyak pesanan ikan gabus laut.
akhirnya sekarang kripik
pisang sudah beraneka rasa
strawbery, balado, coklat,
keju, melon, durian,
mocca, coco coffe, susu,
manis.
Sumber Data : Data Primer, 2012

Tabel 17. Pemagangan Pelaku Usaha.

Informan
Desa/Kecamatan/Kab
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III

Kampung Suka Jawa Belum Studi banding ke Belum Ada


Kecamatan Bumiratu Pesawaran
Nuban Kabupaten
Lampung Tengah
Desa Karang Rejo Pemagangan dari Dinas Belum pernah semuanya Magangnya di Jogja di
Kecamatan Negeri Katon Kesehatan otodidak perusahaan keramik “
Kabupaten Pesawaran Bejo Keramik” Desa
Kasongan
Desa Sindoasri Dinas pertanian hanya Belum pernah Ya, Kerja di bandar
Kecamatan Candipuro packaging lampung selama 15 tahun
KabLampung Sel
Sumber Data : Data Primer, 2012

Pelatihan yang dilakukan oleh Pemerintah Selain pelatihan, pemagangan menjadi


dalam menggali potensi pelaku usaha sangat relevan penting tatkala para pengusaha membutuhkan
dengan kebutuhan para pelaku usaha. Pengetahuan pencerahan dan masukan yang terkait dengan
yang diperoleh di pelatihan tersebut menjadikan usahanya. Sistim pemagangan yang dilakukan para
bekal buat pelaku usaha untuk mengembangkan pengusaha, akan mempengaruhi skill maupun pola
usahanya secara maksimal. produksinya. Selengkapnya tertera pada tabel 17.
Untuk menjadi pengusaha dituntut memiliki Mengamati perkembangan pada tabel di atas,
keahlian yang mampu mendukung usahanya, dan menyiratkan bahwa pengalaman yang berperan
tidak semua orang akan mampu memiliki keahlian si dalam diri pengusaha untuk menjalankan profesinya.
pengusaha. Untuk melihat keahlian pelaku usaha di Dimana mayoritas informan belum pernah
lokasi sampel, dapat dilihat pada uraian pada tabel melakukan pemagangan, dan meskipun ada yang
16. melakukan pemagangan para pelaku dapat
Dari apa yang terungkap pada tabel, informan memanfaatkan ilmu yang diperolehnya untuk
menuturkan bahwa untuk keahlian yang masing- menjadikan usahanya lebih baik.
masing dimiliki oleh informan secara implisit bekal Selaras dengan keinginan untuk
bagi pengusaha untuk mengembangkan usaha yang mengembangkan kewirausahaan di desa, peran
ditekuninya. Meski beragam keahlian yang dimiliki pemerintah sangalah penting untuk melihat atensi
para pengusaha namun menunjukkan bahwa untuk para pengambil kebijakan. Selengkapnya dapat
menjadikan usaha berkembang, para pengusaha dilihat pada tabel 18. Dari apa yang dikemukakan di
dapat menekuni profesinya secara profesional dan atas, diketahui bahwa Pemerintah hanya
mampu memiliki manajemen usaha yang baik. membimbing pelaku usaha melalui pelatihan saja,
dan tidak sampai pada tahap pedampingan. Informan

Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa - Ray Septianis Kartika | 291
Tabel 18. Pembimbingan dan Pedampingan oleh Pemerintah.

Informan
Desa/Kecamatan/Kabupaten
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Kecamatan Pembimbingan ada Ya Ya
Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung
Tengah
Desa Karang Rejo Kecamatan Negeri Sebatas pelatihan saja Tidak tau Dalam pelatihan saja
Katon Kabupaten Pesawaran perhatian pemerintah bimbingannya

Desa Sindoasri Kecamatan Candipuro Tidak tahu Pembimbingan hanya Belum sejauh itu hanya
Kabupaten Lampung Selatan melalui pelatihan, dan pelatihan saja
pedampingan belum pernah
dilakukan secara intensif
Sumber Data : Data Primer, 2012

Tabel 19. Penyediaan Prasarana dari Pemerintah.

Informan
Desa/Kecamatan/Kabupaten
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Kecamatan Ada bantuan alat Tidak ada Ada, alat perajang dari
Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Kementerian Pertanian
Tengah tapi hasilnya kurang
maksimal kalau
dibandingkan sama yang
manual
Desa Karang Rejo Kecamatan Negeri Belum ada pembuatan Tidak, semuanya saya rintis Masih diajukan, bantuan
Katon Kabupaten Pesawaran lanting masih bersifat dari awal tidak ada peralatan seperti alat
manual keterlibatan pemerintah pemotong

Desa Sindoasri Kecamatan Candipuro Ada alat siller kembung, 2 Ya ada Tidak ada semuanya
Kabupaten Lampung Selatan unit vacum dari modal sendiri, barang
kementerian pertanian pengaduk aja saya beli
sendiri bekas dari bos
dulu sebesar Rp 10 juta
Sumber Data : Data Primer, 2012

Tabel 20. Penyediaan Dana Dari Pemerintah.

Desa/Kecamatan/Kabupaten Informan
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Kecamatan Belum ada masih sebatas Tidak ada Ada
Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung pelatihan
Tengah
Desa Karang Rejo Kecamatan Negeri Belum ada bantuan dana Tidak ada Bantuan modal dari
Katon Kabupaten Pesawaran Jamsostek sekitar Rp 40
juta
Desa Sindoasri Kecamatan Candipuro Belum ada Pernah tahun 2007 sebesar Tidak tahu
Kabupaten Lampung Selatan Rp 5 Juta itupun ada
ketentuan untuk
mengembalikan bukan
hibah
Sumber Data : Data Primer, 2012

secara mandiri menjadi instruktur untuk usahanya dana yang dilakukan oleh Pemerintah. Untuk melihat
tanpa melibatkan pemerintah dalam operasionalnya. apakah pemerintah juga menyediakan dana buat para
Dukungan pemerintah tidak hanya dalam pelaku usaha, selengkapnya tertera pada tabel 20.
pelatihan namun juga penyediaan sarana dari Dari tabel 21 di atas dapat dicermati bahwa,
pemerintah yang dapat menunjang pelaku usaha Pemerintah tidak sampai pada pemberian modal bagi
dalam menjalankan profesinya. Lebih detilnya dapat para pelaku usaha, Pemerintahan hanya sebagai
dilihat pada tabel 19. Selaras pada tabel diatas, fasilitator bagi pelaku usaha dalam bentuk pelatihan.
penyaluran bantuan sarana prasarana untuk di lokasi Pemasaran yang dilakukan oleh para pelaku
sampel masih belum maksimal. Pelaku usaha usaha tidak hanya di sekitar wilayah Lampung tetapi
memodali sendiri peralatannya meski membayar sudah merambah luar kota Lampung. Guna melihat
dengan harga yang sangat mahal. Dan peralatan yang perkembangan pemasaran yang dilakukan para
ada benar-benar sangat membantu pekerjaan para pengusaha dengan menjalin koneksi oleh pihak
pelaku usaha. swasta dapat dilihat pada tabel 22.
Selain dukungan sarana dan prasarana, dalam
penelitian ini juga akan mengungkapkan penyediaan

292 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2013: 281 - 300
Tabel 22. Kerjasama dengan Swasta dalam Pemasaran.

Desa/Kecamatan/Kabupaten Informan
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Kecamatan Bumiratu Pemasarannya dari Kerjasama dengan pemilik Tidak ada semuanya di
Nuban Kabupaten Lampung Tengah omongan ke omongan toko aja yang tempat buat order sendiri
seperti Jawa Barat, menitipkan barang
Kalimantan dagangan saya

Desa Karang Rejo Kecamatan Negeri Belum ada Ya, kemitraan di PT Belum ada, masih
Katon Kabupaten Pesawaran Wahyunimandina, PT disekitar lampung dan
Agunan Wijaya Sakti, PT. sistem sewa
Citra Pertiwi Brata Sena
yang bergerak di bidang
pertambangan
Desa Sindoasri Kecamatan Candipuro Gak ada Ada dengan Panjang batu Di malang dengan CV
Kabupaten Lampung Selatan semen untuk pemasaran Sokresh untuk
dan cikampek dan merak mengemas
itu pun baru rencana
Sumber Data : Data Primer, 2012

Tabel 23. Bantuan Cara Mengelola Usaha.

Informan
Desa/Kecamatan/Kabupaten
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Kecamatan Bumiratu Bantuan mengelola usaha Ya, dari pelatihan itu Ya pelatihan manajemen
Nuban Kabupaten Lampung Tengah dari pelatihan usaha

Desa Karang Rejo Kecamatan Negeri Tidak Tidak Ya, pelatihannya ada
Katon Kabupaten Pesawaran yang dilakukan oleh
Jamsostek

Desa Sindoasri Kecamatan Candipuro Ya, pelatihan Belum ada Tidak ada semuanya
Kabupaten Lampung Selatan hanya belajar dari
pengalaman
Sumber Data : Data Primer, 2012.

Tabel 24. Pemasaran Usaha

Informan
Desa/Kecamatan/Kab.
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Kecamatan Bumiratu Melalui pameran Tidak, usaha kami sendiri Tidak, saya titipkan di
Nuban Kabupaten Lampung Tengah bantuan supaya usaha lakukan dengan warung-warung dan
herbal ini dapat dikenal menitipkan barang masih seputar Lampung
dagangan Tengah

Desa Karang Rejo Kecamatan Negeri Tidak ada bantuan untuk Tidak, hasil dari kerja Tidak ada bantuan,
Katon Kabupaten Pesawaran pemasaran, Cuma dari keras saya sendiri saya meski keinginan ada
omongan warga aja tawarkan dan saya bawa untuk membuka ruko di
sehingga usaha kami sampel dengan depan rumah
bisa dikenal menawarkan kepada
perusahaan dan persentasi
di hadapan mereka
Desa Sindoasri Kecamatan Candipuro Tidak, semuanya dari Tidak ada semuanya saya Tidak, untuk
Kabupaten Lampung Selatan usaha saya sendiri yang sendiri yang berusaha pemasarannya dari
menawarkan dagangan pelabuhan Merak dan
sana sini dipromosikan oleh teman

Sumber Data : Data Primer, 2012.

Sebagaimana tabel di atas, hanya sebagian Bantuan cara mengelola usaha menurut
saja yang melakukan kerjasama dengan pihak informan hanya diperoleh melalui pelatihan–
swasta. Selebihnya informan bekerja sendiri atau pelatihan, untuk perkembangan usaha selanjutnya
mencari koneksi dengan pihak swasta yang dapat diserahkan sepenuhnya kepada informan sehingga
memajukan usahanya. keberhasilan usahanya tertumpu pada kerja keras
Pengelolaan usaha yang dilakukan oleh para pelaku usaha tersebut.
pelaku usaha, kemungkinan bisa diperoleh bantuan Pemasaran merupakan bagian akhir dari
dari pihak lain agar dapat mengelola usahanya lebih proses produksi, memperbanyak jejaring dan
profesional. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada menjangkau sektor luar menjadikan pemasaran yang
penuturan informan yang tersirat dalam tabel 23. tercapai lebih maksimal dan menjadikan hasil
produksi banyak diminati. Selengkapnya prospek

Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa - Ray Septianis Kartika | 293
Tabel 25. Pemanfaatan Teknologi Dalam Usaha.

Informan
Desa/Kecamatan/Kab
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Kecamatan Ya, seperti mesin Masih manual aja dengan Masih manual
Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung perajang, oven menggunakan lem
Tengah batangan, dulu sih pernah
punya tapi sekarang
sudah rusak

Desa Karang Rejo Kecamatan Negeri Tidak ada masih Kami miliki sendiri tanpa Masih modal sendiri
Katon Kabupaten Pesawaran tradisional seperti ada campur tangan baru rencana dari
mesin parut singkong, pemerintah Jamsostek
pengepres singkong
pun masih
menggunakan tangan
Desa Sindoasri Kecamatan Candipuro Ya alat vacuum sangat Ya, bantuan alat dari Semuanya saya beli
Kabupaten Lampung Selatan berteknologi departemen pertanian dengan uang sendiri

Sumber Data : Data Primer, 2012.

Tabel 26 . Dukungan Lembaga Permodalan.

Informan
Desa/Kecamatan/Kab
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Sudah ada seperti BUMK ( BUMK sudah ada baru Dari Badan Usaha Milik
Kecamatan Bumiratu Badan Usaha Milik Kampung) dibentuk 1 bulan Kampung ( BUMK) sebesar
Nuban Kabupaten Rp 1.500.000
Lampung Tengah
Desa Karang Rejo Belum ada sepertinya saya juga Lembaga Permodalan kami Koperasi perindustrian
Kecamatan Negeri Katon kurang tahu belum pernah meminjam sekitar Rp 10 juta dengan
Kabupaten Pesawaran ketentuan setiap bulan
membyar Rp 250.000 untuk
40 x bayar

Desa Sindoasri Kecamatan Saya pinjam modal hanya dari Modal kami dapat dari Pinjaman dari keluarga saja
Candipuro Kabupaten BRI dengan jumlah pinjaman Danamon pinjamannya karena saya takut untuk
Lampung Selatan sebesar Rp 25.000.000/bulan dengan agunan pinjam keluar

Sumber Data : Data Primer, 2012.

pemasaran pada masing-masing sampel dapat Modal menjadi suatu permasalahan dalam
disajikan pada tabel 24. produksi apabila tidak terpenuhi dengan baik, guna
Dalam hal pemasaran, para pelaku usaha mengatasi hal tersebut para pelaku usaha menutupi
mengirimkan barang produksinya kepada para kekurangan modalnya dengan meminjam salah satu
penjual tanpa adanya keterlibatan dari pemerintah. koperasi atau lembaga permodalan lainnya yang ada
Dan bila ada kerjasama dengan pihak swasta itupun didesa, untuk lengkapnya dapat dilihat pada tabel di
murni atas usahanya sendiri yang tekun memasarkan bawah ini :
usahanya. Mencermati fakta di lapangan pada tabel di
Dukungan teknologi dalam mendukung setiap atas, mengungkapkan bahwa lembaga permodalan
kegiatan akan melahirkan dan menciptakan yang membantu informan adalah BUMK, Koperasi
efektivitas dan efisiensi usaha dapat tercapai. Tidak dan dari perbankan. Lembaga permodalan tersebut
memakan waktu lama merupakan alasan positif memberikan bantuan dengan bunga ringan dan
penggunaan teknologi dalam usaha. Sehingga jumlah pinjamannya disertai agunan.
produksi akan lebih mudah diperoleh dalam waktu Pameran hasil usaha menjadi sebuah ekspos
yang singkat. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel hasil-hasil produksi yang dilakukan oleh para pelaku
25. usaha. Selain itu pameran juga dapat sebagai ajang
Sebagian besar informan menggunakan alat promosi bagi pelaku usaha yang ingin lebih
teknologi yang dapat mendukung hasil usahanya, memperkenalkan produknya kepada publik. Untuk
sedangkan yang masih manual dikarenakan mereka melihat pameran yang dilaksanakan oleh pemerintah,
tidak memiliki kemampuan untuk membeli alat dapat dilihat pada tabel berikut ini :
teknologi yang dapat mendukung usahanya.

294 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2013: 281 - 300
Tabel 27. Pameran yang Dilakukan oleh Pemerintah.

Informan
Desa/Kecamatan/Kab
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Ya, pameran selalu ada setiap Ya, di kabupaten Ya, pameran lokal dan nasional
Kecamatan Bumiratu tahun di Bandung dan dibbiayai oleh
Nuban Kabupaten Bupati Lampung Tengah
Lampung Tengah
Desa Karang Rejo Pameran iya ada di Kabupaten, Selama ini saya belum pernah Ya
Kecamatan Negeri Katon dan itu salah satu saya bisa ikut terlibat dalam pameran
Kabupaten Pesawaran promosi lanting ini

Desa Sindoasri Kecamatan Pernah dari dinas pertanian Iya, kadang dari Belum pernah
Candipuro Kabupaten Kabupaten/kecamatan
Lampung Selatan
Sumber Data : Data Primer, 2012

Tabel 28. Faktor Pendukung dan Penghambat.

Informan
Desa/Kecamatan/ Kab
Pelaku Usaha 1 Pelaku Usaha II Pelaku Usaha III
Kampung Suka Jawa Faktor pendukungnya adalah Persaingan banyak, Faktor pendukungnya bahan
Kecamatan Bumiratu Nuban dari BKKBN berupa alat-alat barang susah didapat dan baku mudah didapat, kendalanya
Kabupaten Lampung Tengah yang terbuat dari stainless, harus ke tanjung karang. packingnya kurang dan maunya
kendalanya terletak pada iklim Pendukungnya banyak yang berbentuk kardus serta
dan musim penghujan yang saingannya banyak
bisa mematikan pembibitan

Desa Karang Rejo Kecamatan Faktor penghambatnya yaitu Penghambatnya yaitu bila Faktor pendukungnya tenaga
Negeri Katon Kabupaten kesulitan pada permodalan musim kemarau akan kerja tidak ada yang bermasalah,
Pesawaran untuk beli bantuan alat karena mengurangi jumlah faktor hambatannya bahan baku
kami kesulitan untuk pemesanan, dan bila sulit dan kadang bagus atau
memencetnya jika datang hari masuk penghujan tidak, pemasaran yang juga jadi
hujan. Pendukungnya adalah permintaan semakin kendala dan modal
persaingan banyak tapi kami banyak. Pendukungnya
bersaing sehat jadinya tidak ada kompetitor untuk usaha
masyarakat disini yang ini cenderung sedikit dan
memiliki sifat iri terhadap itu modal untuk bisa saya
usaha kami buka cabang untuk usaha
ini
Desa Sindoasri Kecamatan Dukungannya, pak camat Kendalanya bahan baku Penghambat hanya modal saja,
Candipuro Kabupaten sangat mendukung usaha kami pisang yang sulit dan pendukungnya bahan baku
Lampung Selatan Penghambatnya bahan baku persaingannya ketat, mudah didapat
sulit untuk pembuatan kripik dukunganya konsumen
pisang,tdak sebanding dengan tetap mencari produk
permintaan pasar yang semakin kami meski banyak
tinggi. pedagang mengeluarkan
kripik pisang dengan citra
rasa yang berbeda.

Sumber Data : Data Primer, 2012.

Mayoritas informan pelaku usaha Kewirausahaan desa selain untuk


mengungkapkan bahwa mereka secara aktif memperbaiki penghasilan masyarakat juga dapat
mengikuti pameran yang berlangsung. Dan dari menjadi sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk
keikutsertaannya dalam pameran, hasil produknya memiliki daya saing dan unggul dalam
dapat diketahui masyarakat umum. memanfaatkan potensi-potensi yang ada didesanya
Faktor pendukung dan penghambat yang atau juga menjadi intrument bagi masyarakat untuk
dihadapi pelaku usaha dalam mengembangkan menggali bakat dan kemampuannya. Untuk melihat
profesinya dapat dilihat pada tabel 28. strategi yang dilakukan oleh para pengambil
Sebagaimana yang tertuang dalam tabel di kebijakan di tingkat daerah dan desa dapat
atas, menyiratkan bahwa informan menghadapi diinventarisir pada tabel 29.
kendala pada ketersediaan bahan baku, pemasaran, Seperti kita ketahui menggali potensi dalam
tingkat persaingan yang tinggi dan faktor diri sendiri tidaklah mudah, berbagai cara dilakukan
pendukungnya adalah tertuju pada dukungan dari oleh para pelaku usaha untuk mencoba berbagai
pemerintah terkait maupun tenaga kerja yang cukup peluang usaha yang ada di desa. Sampai saat ini para
dihandalkan. pelaku usaha menikmati perannya sebagai pengusaha

Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa - Ray Septianis Kartika | 295
Tabel 29. Strategi Pemerintah Daerah dan Desa dalam Mengembangkan Kewirausahaan.

Informan
Desa/Kecamatan/Kab
Pemerintah Daerah Pemerintah Desa
Kampung Suka Jawa Kecamatan Strateginya secara intensif melatih Strateginya adalah dengan (1) berupaya
Bumiratu Nuban Kabupaten mereka bahkan membuka jejaring untuk pembibitan ikan karena potensi
Lampung Tengah dengan pihak lain seperti yang ingin disni banyak kolam ( 2) ada limbah
menjalin kemitraan dengan Unila pakan ikan dari ternak seudah berjalan
dan dibentuk ikan patin. (3) membentuk
kelompok pengguna limbah pakan ikan
dan mereka yang sudah punya ikan dan
saat ini sudah berjalan selama 2 tahun,
(4) dan memprosesnya untuk menjadi
makanan ikan dan bila ada keterkaitan
dengan mereka dan pelatihannya di
Sukabumi
Desa Karang Rejo Kecamatan Strateginya dengan mengirim pelaku Harus terus dibekali dan didampingi
Negeri Katon Kabupaten usaha yang ada di desa biar mereka bisa tidak dilepaskan begitu saja para
Pesawaran sekaligus mempromosikan usahanya pengusaha ini, karena bagaimanapun
mereka para pelaku secara langsung
membuka lapangan kerja buat
masyarakat sekitar dan juga kami ingin
membentuk koperasi biar bisa diadakan
untuk menampung hasil-hasil usaha
masyarakat
Desa Sindoasri Kecamatan Strateginya kami ingin mengembangkan Dengan bantuan sarana prasarana,
Candipuro Kabupaten Lampung produk unggulan di sini yaitu sawit, pelatihan 3 hari dan pelatihan 3 hari
Selatan dengan alasan (1) lokasi sawit sangat tersebut diambil dari tetangga-tetangga
besar, (2) dan sampai saat ini kami ingin dan dusun sekitar 25 orang dan bantuan
bekerjasama dengan unila untuk dari pertanian yaitu CSR.
menjadi home industri dan juga ingin
membuat suatu desa percontohan yaitu
desa batulima yang mana dari daun
sawit akan diintegrasikan untuk pupuk
organik yang dicampur dengan batang
padi untuk menjadi pakan ternak.

Sumber Data : Data Primer, 2012.

dengan melakukan inovasi, kreativitas dan informan ada yang melakukan tukar pengetahuan di
imajinasinya dalam mengembangkan produksi daerah Malang untuk mengetahui pengemasan yang
usahanya baik dalam hal pengemasan, citra rasa, dilakukan oleh CV.Sokresh maupun Pemagangan di
kualitas, pemasaran maupun manajemen. Seperti Bejo Keramik dan (3) Perbaikan produk (barang
yang dilakukan dalam usaha kripik pisang yang dan jasa) yang sudah ada (improving existing
awalnya memiliki rasa coklat, dan gurih tetapi products or services), dan (4) Penemuan cara-cara
sekarang sudah berkembang menjadi rasa melon, yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa
strawbery, mocca, keju, susu, balado, coco coffe, yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih
durian, melon bahkan produksi dikembangkan lagi sedikit (finding different ways of providing more
ke produk pembuatan kripik buah yang berasa goods and services with fewer resources).
nangka, nanas. Pengaromaan usaha kripik buah Penggalian gagasan ide untuk
tersebut diperoleh dari hasil pemagangan di Malang. mengembangkan usaha para pelaku, dirasakan dapat
Hal ini sepadan dengan yang dikemukakan oleh disinkronkan dengan potensi desa yang ada. Hal ini
Prawirokusumo yaitu Wirausaha adalah mereka yang sebagai salah satu menjaga kearifan lokal dan
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan pemanfaatan SDA yang ada. Menurut Muhi (2011)
jalan mengembangkan ide, dan meramu sumberdaya potensi desa mencakup: (1) potensi geografis desa
untuk menemukan peluang (opportunity) dan (aspek topologi dan aspek non biotik); (2) potensi
perbaikan (preparation) hidup. Diperkuat juga oleh sumberdaya alam di wilayah desa (sumberdaya
Zimmerer bahwa untuk mencapai pengembangan tanah, sumberdaya hutan, serta sumberdaya air dan
kewirausahaan melalui cara-cara sebagai berikut: (1) kelautan); (3) potensi sumberdaya manusia di
Pengembangan teknologi baru (developing new perdesaan (angkatan kerja dan pengangguran); (4)
technology) yang dapat diamati dari pengaplikasian sumberdaya ekonomi di perdesaan (potensi ekonomi
alat-alat pendukung usaha para pelaku yang terdiri desa, peluang kerja, dan usaha di desa); (5) potensi
dari vacum, alat pemotong, dll. (2) Penemuan sosial dan budaya di perdesaan; (6) potensi
pengetahuan baru (discovering new knowledge), hal kelembagaan di desa; (7) sarana dan prasarana di
ini bisa diperoleh melalui pemagangan. Dimana desa. Bervariasinya usaha yang digeluti para pelaku

296 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2013: 281 - 300
menjadikan adanya tuntutan untuk melakukan tidak terjebak pada perekonomian subsisten atau
intriks-intriks yang bisa tampil beda, sehingga ekonomi kere. Tiga hal ini penting untuk dipecahkan
konsumen tidak berpaling pada produk lainnya. bersama. Karena inti pemberdayaan adalah
Misalnya dalam hal jenis usaha yang langka dan kemandirian masyarakat.
jarang dilakukan oleh pengusaha lain seperti Tidak hanya permodalan, tetapi para pelaku
produksi pupuk organik. Selain membutuhkan modal usaha juga membutuhkan Pendampingan dan sampai
yang sangat besar namun usaha ini juga menuntut saat ini belum dilakukan intesif pedampingan yang
pengusaha memiliki jaringan koneksi yang kuat. dilakukan pemerintah kepada pengusaha. Tugas
Selaras pula yang dikemukakan oleh Druckjer bahwa utama pendamping ini adalah memfasilitasi proses
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk belajar atau refleksi dan menjadi mediator untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. penguatan kemitraan baik antara usaha mikro, usaha
Pengembangan kewirausahaan dilaksanakan kecil, maupun usaha menengah dengan usaha besar.
sesuai dengan minat, bakat, potensi kaum muda, Sedangkan pelatihan yang dilakukan oleh
potensi daerah, dan arah pembangunan nasional. Pemerintah dalam menumbuhkembangkan potensi
Dalam kaitan ini, pemerintah, pemerintah daerah, wirausaha di desa adalah dengan cara membekali
organisasi kepemudaan dan/atau masyarakat mereka dengan pelatihan seperti pelatihan
melakukan penelusuran dan identifikasi terhadap manajemen usaha, pelatihan tentang disain kemasan,
minat, bakat, serta potensi kaum muda. Pemerintah manajemen pemasaran, pembukuan sederhana, dan
melakukan pemetaan potensi nasional dalam motivasi usaha ekonomi keluarga, pelatihan
rangka pengembangan kewirausahaan. Pemerintah mengenal zat pewarna, pelatihan sertifikasi SIUP, dll
daerah melakukan pemetaan potensi daerah dalam seperti yang telah tersirat pada tabel di atas. Dan
rangka pengembangan kewirausahaan. Adapun Pelatihan tersebut hanya diikuti oleh sebagian
Fasilitasi pengembangan kewirausahaan informan yang menjadi sampel dalam penelitian ini,
dilaksanakan melalui: (1) pelatihan; (2) pemagangan; khusus untuk Pengusaha Kemplang sampai saat ini
(3) pembimbingan; (4) pendampingan; (5) belum pernah mengikuti pameran ataupun pelatihan
kemitraan; (6) promosi; dan (7) bantuan akses yang diselenggarakan oleh pemerintah.
permodalan. Di tambah lagi pemerintah desa sendiri pun
Pada dasarnya pemberdayaan ekonomi belum sepenuhnya mampu mengembangkan
masyarakat adalah penguatan pemilikan faktor-faktor wirausaha yang ada di desa, karena pelaku usaha
produksi, penguatan penguasaan distribusi dan secara mandiri membangun usahanya melalui kerja
pemasaran, penguatan masyarakat untuk keras dan ketekunan. Lemahnya peran pemerintah
mendapatkan gaji/upah yang memadai, dan desa dalam mensupport para pelaku usaha akan
penguatan masyarakat untuk memperoleh informasi, memungkinkan tidak tercapainya tujuan
pengetahuan dan ketrampilan, yang harus dilakukan pengembangan kewirausahaan secara optimal.
secara multi aspek, baik dari aspek masyarakatnya Seperti yang ditekankan pula oleh Anto bahwa
sendiri, maupun dari aspek kebijakannya. Karena tujuan pengembangan kewirausahaan desa hanya
pada umumnya program Pemberdayaan bertujuan akan tercapai secara optimal apabila tokoh desa,
untuk mengembangkan kreativitas di bidang usaha dalam hal ini kepala desa, memiliki spirit atau
masyarakat, membangun pertumbuhan ekonomi semangat kewirausahaan desa yang tinggi. Sebagai
masyarakat serta pemberdayaan kegiatan dan kepala desa, dia adalah sosok yang musti “lengkap”
peningkatan pendapatan.Artinya bahwa pengelolaan semangatnya di dalam mengelola kondisi sosial
usaha ekonomi masyarakat dibutuhkan orang yang masyarakat. Jika kepala desanya tidak memiliki
memiliki jiwa inovatif, kreatif serta berani semangat kewirausahaan, maka harus ada staf-nya
mengambil resiko namun tidak meninggal semangat yang pandir di dalam hal kewirausahaan. Kepala
persaudaraan yang tumbuh dan berkembang di desa harus sering-sering mengumpulkan tokoh-tokoh
tengah-tengah masyarakat setempat. kampng (RT/RW) dan di ajak berbincang tentang
Para pelaku usaha praktiknya mengalami kewirausahaan
hambatan dalam permodalan, berupaya mencari Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
modal yang bersumber dari perbankan, koperasi dan penulis dapat diketahui temuan-temuan lapangan
Badan Usaha Milik Kampung (BUMK). Hal yang yang bisa menjadikan suatu bahan masukan yang
perlu dicermati dalam usaha pemberdayaan signifikan kepada pemangku kebijakan yang ada
masyarakat di bidang ekonomi melalui aspek yaitu; (1) Pemerintah daerah masih sebatas
permodalan ini adalah: (1) bagaimana pemberian memfasilitasi pelaksanaan pelatihan dan tidak
bantuan modal ini tidak menimbulkan sampai pada tahap pedampingan maksimal di
ketergantungan masyarakat; (2) bagaimana lapangan; (2) Pemerintah desa belum optimal dalam
pemecahan aspek modal ini dilakukan melalui mengembangkan kewirausahaan di desa, perannya
penciptaan sistem yang kondusif baru usaha mikro, hanya sebatas mengusulkan peserta yang akan
usaha kecil, dan usaha menengah untuk mendapatkan mengikuti pelatihan; (3) Mayoritas pelaku usaha
akses di lembaga keuangan; (3) bagaimana skema masih menggunakan alat tradisional untuk
penggunaan atau kebijakan pengalokasian modal ini menyelesaikan proses produksi; (4) Pengembangan

Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa - Ray Septianis Kartika | 297
kewirausahaan yang ada didesa masih pada pedampingan dan pengawasan langsung kepada para
kategorisasi usaha kecil dalam keluarga; (5) pelaku usaha sebagai wujud atensi dari pemangku
Sebagian masyarakat sampel, belum membuat kebijakan, (3) membuat regulasi berupa
produk hukum yang berkenaan dengan Pergub/Perbup atau Perda yang mengangkat masalah
pengembangan kewirausahaan desa, (6) pengembangan kewirausahaan desa, (4) pemerintah
Pengembangan kewirausahaan desa berdasarkan dapat menjembatani antara pelaku usaha dengan
potensi di desa masing-masing, hanya saja untuk perusahaan swasta. Sehingga terbuka peluang pelaku
memperoleh bahan baku untuk produksinya tersebut usaha di desa untuk bekoordinasi dan
di peroleh di wilayah lain, (7) Minimnya mempromosikan produknya, (5) menganggarkan
pengaplikasian administrasi pembukuan yang pengembangan kewirausahaan pada tahun berikutnya
dilakukan oleh para pelaku usaha dalam menjalankan agar tidak hanya pelatihan yang bisa diperoleh
usahanya, (8) Produk Pengemasan untuk jenis usaha pelaku usaha namun juga permodalan, (6) para
makanan masih terbilang sederhana; (9) Pemasaran pelaku usaha dapat mengembangkan ide usahanya
produksi masih sebatas regional yang sama, dan lebih maksimal melalui studi banding ke pelaku
bilapun ada yang ke luar wilayah Lampung itu pun usaha lain yang sejenis, guna bertukar pikiran
atas kemitraan yang dilakukan oleh pelaku usaha ataupun mempelajari hal-hal positif yang bermanfaat
tanpa ada campur tangan dari pemerintah. bagi usahanya misalnya dalam hal pemasaran,
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengemasan, ataupun pembukuan, (7) pelaku usaha
langkah tepat yang dapat dikembangkan untuk dapat membentuk kelompok usaha yang sejenis di
membangkitkan gairah kewirausahaan di desa dapat dalam desa, agar menjadi semakin solid dan bisa
dilihat pada gambar berikut ini: membangun usahanya yang lebih besar dari yang

Potensi Desa Potensi Kaum Pemuda • Menggali kemampuan pemuda yang ada di desa
• Menumbuhkan jiwa enterprenur dalam diri kaum pemuda
• Membentuk kelompok usaha yang dikelola oleh pemuda
dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa

Sosialisasi Pelatihan • Pendataan ulang terhadap pelaku usaha


Peluang • Penyebaran informasi pelatihan kepada masyarakat
pengembangan
kewirausahaan Pemberian bantuan sarpras • Bantuan sarana prasarana oleh Pemerintah
desa berbasis teknologi • Bantuan sarana prasarana dari pihak swasta

Kemitraan dalam Pemasaran • Membentuk koperasi yang mampu menampung hasil-hasil


usaha
• Menumbuhkan entitas kepada mitra usaha terhadap produk
yang ditawarkan
• Memasarkan hasil usaha melalui pameran berskala
nasional

SIMPULAN semula, (8) membuat administrasi pembukuan secara


sederhana untuk mengetahui perkembangan usaha
Sejalan dengan lajunya perkembangan yang ditekuninya.
kewirausahaan di desa, ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan yaitu Peluang pengembangan DAFTAR PUSTAKA
kewirausahaan desa sangat besar dan dikategorikan
sebagai usaha kecil dengan produk unggulannya Anto, Sugianto. 2011. “Menggagas Kewirausahaan
yaitu bidang pertanian, perkebunan dan adanya Desa.” Kompasiana, 16 Juni 2011.
pemanfaatan sumber daya alam yang juga potensial. Cakera, I Ketut. 2012. “Bangun Wirausaha Idealnya
Kewirausahaan yang ada di desa memiliki prospek Rp. 5 Miliar Per Tiap Tahun”, Suara
yang bagus asalkan didukung oleh sarana prasarana, Pembaharuan, Selasa 3 April 2012.
regulasi yang pro ke pelaku usaha dan adanya Hasan,Syarifuddin. 2011. “Jumlah Wirausaha Indonesia
kepercayaan dari pihak lain untuk menjaring Masih rendah”, Kompas.com, Minggu 27
kemitraan kepada pelaku usaha. Pebruari 2011.
Irawady, EdyPutra. 2011. “Pemda Diimbau
Dari apa yang tertera pada kesimpulan, saran
Kembangkan Potensi Wirausaha”, Info Publik
yang dapat kami sampaikan guna mengembangkan
Ditjen Informasi dan Komunikasi Politik,
kewirausahaan di desa adalah sebagai berikut : (1) Kamis, 12 Mei 2011.
pendataan ulang yang uptodate bagi para pelaku Lestari, Dewi. 2011. Konsep Pengembangan Desa
usaha dengan seksama dan valid serta membuat data Entrepreneur. FE Tanjungpura
base progress perkembangan usaha para pelaku
secara terperinci dan komprehensif, (2) melakukan

298 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2013: 281 - 300
Muhi, Ali Hanapiah. 2011. Desa: Analisis
Permasalahan, Potensi, dan Pengembangan.
Jatinangor: Alqa Prisma.
Mujahidin. 2012. Perilaku Negara Dalam
mengembangkan Kewirausahaan. Sumut: IKS
FISIP UMSU.
Ningsih, Suria. 2012. Urbanisasi dan Kaitannya
Dengan Hukum dan Kependudukan. Sumut: FH
USU.
Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 2011 Tentang
Pengembangan Kewirausahaan dan
Kepeloporan Pemuda, Serta Penyediaan
Prasarana dan Prasarana Kepemudaan.
Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas. 2010.
Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan.
Jakarta: PKB Kemendiknas.
Radjasa, Hatta. 2012. “Indonesia Perlu 4 Juta
Wirausaha”, Tribun Kalteng, Minggu 29 April
2012.
Tjiptoherijanto, Prijono. 2007. Urbanisasi, Mobilitas,
dan Perkembangan Perkotaan di Indonesia.
Jakarta: FE-UI.
Undang-undang No. 40 Tahun 2009 Tentang
Kepemudaan.
__________, Ada 3,744 Juta Wirausahawan Selama
2011. 2012. Tribunnews.com, Kamis 8 Maret
2012.
___________, Jumlah Wirausahawan Perlu
Ditingkatkan. 2011. Lampung Post.Com, Jum’at
25 Nopember 2011.
___________,Potensi Besar Wirausaha Desa Belum
Tergarap. 2012. Pikiran Rakyat Online,
Selasa 13 Juli 2012.

Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa - Ray Septianis Kartika | 299

Anda mungkin juga menyukai