Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Asuhan Keperawatan
Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Akhirnya Kami berharap, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita
semua,  amin.

Gorontalo, Februari 2020

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………......... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................3
A. Pengertian.........................................................................................................4
B. Teori Perkembangan Anak Usia Sekolah.........................................................4
C. Asuhan Keperawatan Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah
…………….
..........................................................................................................................
7
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................14
A. Kesimpulan………………………………………………………………
..........................................................................................................................
14
B. Saran.…………………………………….………………………………...
..........................................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa karena anak usia tersebut
adalah generasi penerus bangsa. Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang
optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang benar.
Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan zat gizi
pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Banyak sekali
masalah yang ditimbulkan dalam pemberian makanan yang tidak benar.
Penyimpangan mengakibatkan gangguan pada banyak organ dan sistem tubuh
anak. Adapun faktor yang mempengaruhi pola pertumbuhan secara umum
yaitu: keturunan, hormon , lingkungan (termasuk nutrisi), nutrisi (asupan zat
gizi bervariasi antar individu).
Anak usia sekolah khususnya SD (Sekolah Dasar) adalah suatu masa usia
anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini
didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas
anak di kemudian hari. Masalah kesehatan meliputi: kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku, dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan pada umumnya menghambat pencapaian prestasi
pada peserta didik di sekolah. Permasalahan itu kurang begitu diperhatikan
baik oleh orang tua atau para klinisi serta profesional kesehatan lainnya. Pada
umumnya mereka masih banyak memprioritaskan kesehatan anak balita.
Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak melakukan
aktifitas kehidupannya setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangat
menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari sehingga sangatlah penting
bagi mereka untuk memahami permasalahan (gangguan) kesehatan pada anak
usia sekolah yang cukup kompleks. Deteksi dini gangguan kesehatan anak
usia sekolah dapat mencegah atau mengurangi komplikasi dan permasalahan
yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi. Peningkatan perhatian terhadap
kesehatan anak usia sekolah tersebut, diharapkan dapat tercipta anak usia
sekolah Indonesia yang cerdas, sehat, dan berprestasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penyusun dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian usia sekolah ?
2. Bagaimana teori perkembangan anak Usia Sekolah ?
3. Bagaimana Asuhan Keperawatan Perkembangan Psikososial Anak Usia
Sekolah ?

C. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
yang akan dicapai adalah:
1. Mengetahui pengertian usia sekolah
2. Mengetahui teori perkembangan anak Usia Sekolah ?
3. Mengetahui Asuhan Keperawatan Perkembangan Psikososial Anak Usia
Sekolah
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
UU No. 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan UU No. 20 tahun
2002 tentang Perlindungan anak dan WHO, menyatakan usia anak adalah
sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah. American Academic of
Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia
anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun. Batas usia anak
tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial,
perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya dan karakteristik
kesehatannya.
Anak adalah bukan miniatur orang dewasa tetapi merupakan individu yang
unik dan mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan perkembangan
dan pertumbuhan.
Anak adalah seseorang yang belum mencapai 21 tahun dan belum pernah
kawin. Batasan umur ini ditetapkan oleh karena berdasarkan pertimbangan
usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental
seorang anak dicapai pada umur 21 tahun.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilo gram), ukuran panjang (cm,
meter), umur tulang dan keseibangan metabolik (retensi kalium dan nitrogen
tubuh).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill),
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil pematangan.
B. TEORI PERKEMBANGAN ANAK
Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita karena pada
masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya, emosional dan intelegensia berjalan sangat
cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan
moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.
Ada 4 parameter perkembangan :
a) Personal sosial (kepribadian/ tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri bersosialisai dan
berinteraksi dengan lingkungan.
b) Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat,
misal : kemampuan untuk menggambar suatu benda.
c) Language (Bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti
perintah, dan berbicara spontan.
d) Gross motor (Perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan gerak dan sikap tubuh.

1. Karakteristik Usia SD
1) Pertumbuhan Fisik atau Jasmani
Perkembangan fisik atau jasmani anak berbeda antara satu
dengan yang lain, sekalipun anak-anak tersebut memiliki usia yang
relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif sama pula.
Perkembangan pada anak juga dipengaruhi oleh faktor ras sehingga
menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain
disebabkan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap
anak, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik
anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak
menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaliknya anak yang
memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang,
perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Olahraga juga merupakan faktor penting pada pertumbuhan fisik
anak. Anak yang kurang berolahraga atau tidak aktif sering kali
menderita kegemukan atau kelebihan berat badan yang dapat
mengganggu gerak dan kesehatan anak.
Orang tua harus selalu memperhatikan berbagai macam penyakit
yang sering kali diderita anak, misalnya bertalian dengan kesehatan
penglihatan (mata), gigi, panas, dan lain-lain. Oleh karena itu orang
tua selalu memperhatikan kebutuhan utama anak, antara lain
kebutuhan gizi, kesehatan dan kebugaran jasmani yang dapat
dilakukan setiap hari.
Pertumbuhan Fisik yang meliputi proporsi tubuh berubah,
misalnya rahang melebar untuk persiapan perkembangan gigi
permanen. Pertumbuhan Tulang pun berubah, untuk formasi tulang
yang baik: asupan zat gizi adekuat (protein, mineral Ca & P, vitamin
A, D, dll).

2) Perkembangan Intelektual dan Emosional


Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai
faktor utama, antara lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan
dan pembinaan orang tua. Akibat terganggunya perkembangan
intelektual tersebut anak kurang dapat berpikir operasional, tidak
memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam pergaulan
maupun dalam berkomunikasi dengan teman-temannya.
Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya
perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan
orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan perkembangan
emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik
dan bangsa.
Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya
gangguan kecemasan, rasa takut dan faktor-faktor eksternal yang
sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh.
Namun sering kali juga karena adanya tindakan orang tua yang dapat
mempengaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya sangat
dimanjakan, terlalu banyak larangan karena terlalu mencintai anaknya.
Akan tetapi sikap orang tua yang sangat keras, suka menekan dan
selalu menghukum anak sekalipun anak membuat kesalahan sepele
juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak.
Perlakuan saudara serumah (kakak-adik), orang lain yang sering
kali bertemu dan bergaul juga memegang peranan penting pada
perkembangan emosional anak.
Dalam mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi
oleh orang tua dan anak, biasanya orang tua berkonsultasi dengan para
ahli, misalnya dokter anak, psikiatri, psikolog dan sebagainya. Dengan
berkonsultasi tersebut orang tua akan dapat melakukan pembinaan
anak dengan sebaik mungkin dan dapat menghindarkan segala sesuatu
yang dapat merugikan bahkan memperlambat perkembangan mental
dan emosional anak.
Stres juga dapat disebabkan oleh penyakit, frustasi dan
ketidakhadiran orang tua, keadaan ekonomi orang tua, keamanan dan
kekacauan yang sering kali timbul. Sedangkan dari pihak orang tua
yang menyebabkan stres pada anak biasanya kurang perhatian orang
tua, sering kali mendapat marah bahkan sampai menderita siksaan
jasmani, anak disuruh melakukan sesuatu di luar kesanggupannya
menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan lingkungan serta
berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan
berbagai aktivitas dalam masyarakat.
3) Perkembangan Moral, Sosial, dan Sikap
Kepada orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan
bimbingan juga harus mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam
masyarakat dengan tepat, dan dituntut menjadi teladan yang baik bagi
anak, mengembangkan keterampilan anak dalam bergaul dan
memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada ajak apabila
berbuat atau berperilaku yang positif. Terdapat bermacam hadiah yang
sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang berupa materiil dan non
materiil. Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar pada
kemudian hari anak berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam
masyarakat luas.
Fungsi hadiah bagi anak, antara lain: (a) memiliki nilai
pendidikan, (b) memberikan motivasi kepada anak, (c) memperkuat
perilaku dan (d) memberikan dorongan agar anak berbuat lebih baik
lagi.
Fungsi hukuman yang diberikan kepada anak adalah: (a) fungsi
restruktif, (b) fungsi pendidikan, (c) sebagai penguat motivasi. Syarat
pemberian hukuman adalah: (a) segera diberikan, (b) konsisten, (c)
konstruktif, (d) impresional artinya tidak ditujukan kepada pribadi
anak melainkan kepada perbuatannya, (e) harus disertai alasan, (f)
sebagai alat kontrol diri, (g) diberikan pada tempat dan waktu yang
tepat.

C. ASUHAN KEPERAWATAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK


USIA SEKOLAH
1. Pengkajian Anak Sehat
a. Identitas/ Biodata
Nama : Identitas
Umur : Umur paling rawan adalah masa balita untuk
mengetahui dasar perkembangan anak
- Jenis kelamin :
Pada masyarakat awam, wanita mempunyai status yang lebih
rendah dibanding laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan mal
nutrisi masih tinggi pada wanita.
- Anak Ke…
Jumlah anak yang banyak dalam keluarga dengan keadaan sosial
ekonominya cukup akan mengakibatkan kurangnya perhatian dan
kasih sayang yang diterima, belum ditambah lagi bila jarak anak
terlalu dekat.
- Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan mulai anak-anak sedini
mungkin, karena dengan memahami agama akan menuntut
umatnya untuk berbuat kebaikan dan kebajikan.

b. Penanggung Jawab
- Nama orang tua sebagai penanggung jawab
- Pendidikan ayah/ ibu
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh
kembang anak karena dengan pendidikan yang lebih baik maka
orang tua dapat menerima sebagai informasi tentang kesehatan
anaknya.
- Pekerjaan
Dengan pendapatan keluarga yang memadai menunjang tumbuh
kembang anak karena orang tua dapat menyediakan segala
kebutuhan anak.
- Alamat
Untuk mengetahui dimana tempat tinggal sewaktu dibutuhkan.
c. Riwayat Kedehatan Anak Masa Lalu
Riwayat kesehatan ibu, gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya
kehamilan maupun sedang hamil, akan menghasilkan BBLR atau bayi
lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat
pertumbuhan otak janin, anemia pada BBL, mudah terkena infeksi,
abortus dan lain-lain.

d. Riwayat Parental
- Riwayat kesehatan ibu
Gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang
hamil, akan menghasilkan bayi berat lahir rendah (BBLR) atau
bayi lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat
pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, BBL mudah
terkena infeksi, abortus dan lain-lain.
- Riwayat Kelahiran
Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu
sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-
organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada pada
kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri.
Masa prenatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan
sampai 7 hari setelah dilahirkan, merupakan masa awan dalam
proses tumbuh kembang anak khususnya tumbuh kembang otak.
Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat
meninggalkan cacat yang permanen.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga


Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat
menularkan pada bayinya. Juga faktor genetik merupakan modal dasar
mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang.
f. Riwayat Tumbuh Kembang
Dengan mengetahui ilmu tumbuh kembang, dapat mendeteksi berbagai
hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan
mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan sosial,
juga menegakkan diagnosa dini setiap kelainan tumbuh kembang dan
kemungkinan penanganan yang efektif serta mencegah dan mencari
penyebabnya.

g. Riwayat Imunisasi
Dengan pemberian imunisai diharapkan anak terhindar dari penyakit-
penyakit tertentu yag bisa menyebabkan kecacatan dan kematian.
Dianjurkan anak sebelum umur 1 tahun sudah mendapat imunisai
lengkap.

h. Pola kebiasaan sehari-hari


- Nautrisi/ gizi
Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kuantitas
maupun kualitasnya seperi : protein, lemak, karbohidrat dan
mineral serta vitamin.
- Eliminasi BAB/ BAK
Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari. 2,5-3
tahun berhenti mengompol pada malam hari. Anak perempuan
lebih dulu berhenti mengompol, bila umur 3-4 tahun masih
mengompol, dicari penyebabnya. Toilet training (latian defekasi
perlu dimulai penyebabnya agar evakuasi sisa makanan dilakukan
secara teratur yang mempermudah kelancaran pemberian
makanan).
- Istirahat dan tidur
Anak yang sudah mulai besar akan berkurang waktu istirahtnya.
Karena kegiatang fisiknya meningkat seperti bermain. Kebutuhan
tidur 2 hingga 3 jam tidur siang dan 7 hingga 8 jam pada saat
malam hari.
- Olahraga dan Rekreasi
Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologi dan
dimulai perkembangan otot-otot.
- Personal Hygiene
Anak mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, ptong kuku 1 kali
seminggu, membersihkan mulut dan gigi.

i. Tanda-tanda Vital
Suhu
Nilai normal suh anak rata-rata :

Usia Nilai Suhu (derajat)


3 bulan 37,5 oC
6 bulan 37,5 oC
1 tahun 37,7 oC
3 tahun 37,2 oC
5 tahun 37 oC
7 tahun 36,8 oC
9 tahun 36,7 oC
11 tahun 36,7 oC
13 tahun 36,6 oC
Keterangan :
Frekuensi kenaikan suhu pada bayi sering berbeda sekitar 0,5-1
derajat celcius masih dalam batas normal.

2. Diagnosa Keperawatan

Potensial (normal) Aktual (penyimpangan)


- Memulai pengenalan kemampuan pribadi Gangguan konsep diri :
- Keinginan terlibat dalam aktivitas sosial rendah diri
- Kesenangan dan kepuasan terhadap
keberhasilan yang dicapai

3. Tindakan keperawatan
Anak
Tujuan
1) Anak mengenal kemampuan dirinya
2) Anak mengikuti kegiatan sosial
3) Anak merasa puas terhadap keberhasilan yang dicapai

Tindakan keperawatan

Tugas Tindakan keperawatan


perkemban
gan

Perkembangan 1) Mendiskusikan kemampuan/kelebihan dirinya


yang 2) Memberikan tugas yang sesuai kemampuan anak
normal 3) Memberikan pujian terhadap keberhasilan anak
4) Memfasilitasi interaksi anak dalam kelompok

Penyimpangan a). Sampaikan harapan yang sesuai dengan kemampuan


perkemban anak
gan b). Berikan pujian terhadap keberhasilan yang dilakukan
c). Jadilah pendengar yang baik dan diskusikan cara
mengatasi rasa tidak mampunya

Keluarga
Tujuan
1. Memahami pengertian perkembangan
2. Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan
yang normal dan menyimpang
3. Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya
4. Melakukan tindakan untuk stimulasi terhadap perkembangan
anaknya

ii. Tindakan keperawatan


1. Keluarga mengetahui tanda- tanda perkembangan anak usia 3 -
6 tahun yang normal maupun menyimpang
2. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara memfasilitasi
perkembangan psikososial anak
 Berikan anak kesempatan untuk mengikuti aktivitas
kelompok yang terorganisir
 Terima kemampuan anak dan jangan memberikan target
pencapaian yang tidak sesuai untuk anak
 Jadilah role model dalam menerima keunikan orang lain
 Berikan suasana disiplin dalam rumah : waktu belajar,
menonton TV, bermain, dll.
3. Keluarga mampu menyusun rencana stimulasi yang akan
dilakukan terhadap anaknya
4. Keluarga mampu menstimulasi perkembangan anaknya

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak usia sekolah dengan cirinya masa pertumbuhan masih sangat cepat
dan aktif belajar, sehingga kerja otak harus mendapat makanan yang
bergizi dalam kuantitas dan kualitas yang tepat. Faktor yang
mempengaruhi pola pertumbuhan secara umum yaitu:

a. Keturunan
b. Lingkungan
c. Hormon
d. Nutrisi atau asupan zat gizi yang bervariasi antar individu
Perkembangan fisik atau jasmani anak berbeda antara satu dengan
yang lain, sekalipun anak-anak tersebut memiliki usia yang relatif sama,
bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif sama pula. Perkembangan pada
anak juga dipengaruhi oleh faktor ras sehingga menunjukkan perbedaan
yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan gizi, lingkungan,
perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik anak.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban,
kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaliknya anak yang memperoleh makanan
yang bergizi, lingkungan yang menunjang, perlakuan orang tua serta
kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai
faktor utama, antara lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan
pembinaan orang tua. Akibat terganggunya perkembangan intelektual
tersebut anak kurang dapat berpikir operasional, tidak memiliki kemampuan
mental dan kurang aktif dalam pergaulan maupun dalam berkomunikasi
dengan teman-temannya.
Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya
perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang
tua maupun guru di sekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut
juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan bangsa.

B. Saran
Adapun saran dari penyusun makalah ini antara lain:
a. Orang tua dan petugas kesehatan harus lebih lagi memperhatikan dan
mengontrol kebiasaan diet anak terkait dengan pemenuhan nutrisi sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangannya,
b. Selalu pantau diet anak baik saat di sekolah maupun di rumah untuk
mengetahui jenis makanan apa saja yang biasa dimakan oleh anak,
c. Orang tua harus memperhatikan porsi dan jenis makanan yang diberikan
pada anak agar disesuaikan dengan aktivitas anak baik di sekolah maupun
di rumah,
d. Orang tua harus memberikan diet dan nutrisi yang adekuat untuk
mempersiapkan anak dalam menghadapi masa pubertas.

DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Tawi, Mirzal. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak Usia Sekolah Dasar. http//:
asuhan-keperawatan-pada-kelompok-khusus.html.
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai