OLEH :
KELOMPOK II
INDAWATY UMAR
DEAIRAWAN MOHUNE
ISBAT
FATHAN AMAY
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat di selesaikan.
Ada pun tujuan dari pada penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Keperawatan Anak yang diberikan oleh Dosen yang bersangkutan. Selain itu, tujuan
kami menyusun makalah ini tidak lain untuk memperluas pengetahuan yang kami miliki
sekaligus dapat memperdalam wawasan kami sebagai mahasiswa tentang “Konsep Tumbuh
Kembang Anak Usia Toddler / Batita (1-3 Tahun)”.
Akan tetapi, dikarenakan kekurangan dan keterbatasan kami sebagai manusia biasa,
maka kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, segala
kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa kami terima dan menyambutnya dengan
tangan terbuka demi tercapainya makalah yang jauh lebih baik dan benar.
Demikian kiranya semoga dengan hadirnya makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita
semua.
Tim Penyusun
Kelompok 2
BAB 1
PENDAHULUAN
Kemudian dalam tahap perkembangan tumbuh kembang anak, anak berusia 12 bulan
seharusnya sudah bisa untuk berjalan dituntun, makan dengan sendok, dipanggil datang,
dan bicara lebih dari 8 kata. Usia 18 bulan sudah bisa untuk naik tangga dibantu, susun
balok 6, dan mengikuti mimik. Anak usia 1-2 tahun cenderung gerakannya memakai otot-
otot besar, bergerak dengan banyak komponen tubuh dan dapat merangsang oksigenasi
otak. Dan untuk mengetahui anak sudah siap jalan atau belum dapat dilihat dari refleks
jinjit (plantar refleks) yang mulai hilang, atau sudah dapat melakukan koordinasi
kompleks.
1.2 TUJUAN
Selain sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Anak, pembuatan makalah ini juga
bertujuan agar mampu mengetahui tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anak
pada usia toodler.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN ANAK USIA TODDLER
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan (1-3 tahun) pada periode ini
anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol orang
lain melalui kemarahan, penolakan dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode
yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara
optimal.
Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu
secara bertahap, berat dan tinggi anak senakin bertambah dan secara simultan mengalami
peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial, maupun spiritual.
Usia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara
lain berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau
perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan
menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan " tidak" baik dengan kata-kata maupun
perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu di sukai. Kenyataan ini berbeda pada saat usia di
bawah satu tahun, si kecil akan menjadi seorang penyidik yang sangat menjengkelkan,
mereka akan menyelinap keluar masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang
ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang dapat
dijatuhkan, memanjat apa yang bisa dipanjat, memasukkan benda-benda kecil kedalam
benda yang lebih besar dan sabagainya. Pendek kata tangannya tidak bisa diam setiap hari.
Pada usia 2 tahun si kecil akan cenderung mengikuti orang tuanya kesana-kemari,
ikut ikutan menyapu, mengepel, menyiram tanaman, semua ini di lakukan dengan penuh
kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak sudah mulai belajar bergaul, ia senang sekali
menonton anak lain bermain, perasaan takut dan cemas sering terjadi apabila orang tuanya
meninggalkan anak sendiri. Seandainya orang tua harus bepergian lama atau memutuskan
untuk kembali bekerja dan meminta bantuan orang lain untuk mengawasi anaknya,
biasanya anak tidak rewel pada saat orang tua pergi tetapi pada saat mereka kembali anak
akan terus-menerus melekat pada ayah dan ibunya dan tidak mengizinkan siapapun juga
mendekatinya, karena ia takut orang tuanya akan pergi lagi. Perasaan takut akan semakin
menghambat pada saat tidur ia mau berbaring jika ayah atau ibunya duduk di sampingnya.
Anak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah dikendalikan karena anak sudah
dalam perkembangan emosi, sehingga mereka menganggap ayah dan ibunya sebagai
orang yang istimewa. Sikap permusuhan dan kebandelan yang muncul pada usia antara 2
½ - 3 tahun tampaknya makin berkurang, Sikap pada orang tua bukan saja bersahabat
tetapi sangat ramah dan hangat. Anak menjadi sangat patuh pada orang tuanya, sehingga
mereka akan bertingkah laku baik dan menurut sekali. Jika keinginan mereka
bertentangan dengan kehendak orang tuanya karena mereka tetap makluk hidup yang
mempunyai pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun anak cenderung meniru siapa pun yang
dilakukan orang tuanya sehari-hari disebut proses identifikasi. Dalam proses inilah
karakter anak di bentuk jauh lebih banyak dari petunjuk yang diterima dari orang tuanya,
seperti membentuk model diri mereka, membina kepribadian, membentuk sikap dasar,
baik terhadap pekerjaan, orang tua dan dirinya sendiri.
1. TINGGI BADAN
Rata-rata 7,5 cm pertahun. Untuk usia 2 tahun tinggi badan ± 86,6 cm. Tinggi
badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi badan pada saat dewasa.
2. BERAT BADAN
Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pertahun. Pada usia 2 tahun berat badannya rata-rata
12,3 kg. Berat badan naik empat kali pada usia 2,5 tahun.
3. LINGKAR KEPALA
Usia 1-2 tahun lingkar copula sama dengan lingkar dada. Lingkar kepala
meningkat total pada tahun ke dua yaitu 2,5 tahun, kemudian meningkat secara
perlahan-lahan rata-rata 0,5 inchi tiap tahun sampai 5 tahun kemudian.
4. NUTRISI
Berkembang secara perlahan-lahan,terjadi penurunan kebutuhan kalori,
protein, dan cairan. Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari. Protein yang dibutuhkan
112 g/kg/hari. Pada usia 18 bulan, toddler mengalami anoreksia, dan menjadi anak
yang suka memilih makanan, mempunyai makanan kesukaan, dan pada suatu waktu
makan dalam jumlah yang besar dan dilain waktu makan sangat sedikit.
Toddler berisiko tinggi untuk mengalami aspirasi terhadap makanan kecil,
seperti kacang. Toddler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil untuk
merangsang makannya. Frekuensi makan makanan kecil dapat diganti dengan makan
makannan lengkap. Makan tidak seharusnya dijadikan sebagai reward atau
punishment. Minum susu dibatasi tidak lebih dari satu lietr perhari intuk membantu
pemasukkan makanan yang kaya dengan zat besi. Hematokrit sehabaiknya digunakan
untuk pemeriksaan anemia.
5. POLA TIDUR
Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi ± 12 jam / hari.
Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai pada tahun kedua atau
ketiga. Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan orang tua.
6. KESEHATAN GIGI
Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun. Kunjungan pemeriksan
gigi yang pertama sebaiknya bukan karna traumatik dan dilakukan sebelum toddler
berusia 2,5 tahun.
Gigi dibersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta gigi tidak yang
berbuih dan jika mengandung florida ini sangat berbahaya jika ditelan. Penambahan
florida diperlukn jika air tidak mengandung florida dan seharusnya makanannya tidak
menyebabkan gigi karies, seperti gula-gula.
7. PERKEMBANGAN KOGNITIF (OVERVIEW PIAGET)
Selama fase ini toddler :
Usia 15 bulan toddler menggunakan bahasa jargon. Saat 2 tahun, toddler bicara
± 300 kata, menggunakan 2-3 prae dan juaga menggunakan pronoun. Saat 2, 5 tahun
toddler suka menyebutkan bagian depan atau belakangnya saja.
9. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Istilahnya "to hold on , to let go ". Toddler telah dikembangkan rasa percaya
dirinya dan siap untuk diberi kebebasan untuk menyatakan tentang dirinya atau
mengontrol hubungan terhadap teman dekatnya, tergantung dan otonomi. Toddler
mulai belajar ketrampilan sosial :
Individual ( membedakan dirinya dengan yang lainnya )
Berpisah dengan orang tuanya.
Kontrol terhadap fungsi tubuhnya.
Berkomunikasi dengan kata-kata.
Berperilaku sosial yang pantas.
Toddler belajar menunda kesenangan yang diinginkan.
Toddler sering mengatakan "tidak ". Kata "ya" digunakan untuk menunjukkan
ketergantungannya. Perasan ragu dan malu dapat berkembang jika ia tegantung pada
saat –saat tertentu. Dimana ia dapat menggunakan ketrampilan barunya atau jika ia
merasa tidak tida mampu ketika mencoba ketrmpilan yang baru.
TAKUT
Umumnya ketakutan toddler meliputi :
Kehilangan orang tua (kecemasan untuk berpisah)
Cemas terhadap orang-orang yang baru
Suara yang keras, seperti vacum cleaner
Pergi tidur
Binatang yang besar
Dukungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contoh yang sederhana
dapat mengurangi ketakutan pada toddler.
10. SOSIALISASI
Interaksi toddler didominasi oleh sifat keagamaan, sifat negatif, dan
ketidaktergangtungan. Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada
toddler. Pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting khususnya selama
waktu berpisah , seperti saat tidur siang.
Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan ketidaktergantungan dan
pengabaian terhadap mereka. Sering berannganggapan negatif. Jalan terbaik untuk
mengurangi kata"tidak" adalah dengan mengurangi pertanyaan –pertanyaan yang
dapat dijawa hanya dengan kata "tidak ".
BERMAIN DAN MAINAN
Toddler menginginkan bermain bersama, mereka bermain dalam waktu
yang lama. Meniru adalah bentuk yang peling sering mereka lakukan.
Ketrampilan gerakan dapat ditingkatkan dengan mainan dyang ditarik dan
didorong. Pemberian perhatian yang singkat pada toddler dapat menyebabkan
perubahan dari frekuensi bermain. Mainan yang tepat untuk toddlerseharusnya
aman (mempunyai bagian yang dapat dilepas) dan yang mendoromg untuk
meniru, mengembangkan bahasa, dan ketrampilan motoriknya, contohnya :
Boneka, peralatan rumah tangga.
Telpon mainan
Kuda ayunan, balok-balok kayu, dan puzzle.
DISIPLIN
Tidak membatasi kebebasan toddler adalah suatu penangan karena jika
dibatasi / dilarang toddler menjadi ingin mencobanya. Seharusnya disiplin
diukur dengan :
Konsisten
Dilakukan setelah ada kesalahan
Direncanakan sebelumnya
Diorientasikan untuk berperilaku tidak seoerti anak-anak
Dilakukan secara pribadi sehingga tidak menyebabkan malu
11. PERKEMBANGAN MOTORIK
a) MOTORIK KASAR
Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan yang berhubungan
dengan gerak-gerak kasar yang melibatkan sebagian besar organ tubuh seperti
berlari, dan melompat .perkembangan motorik kasar sangat dipengaruhi oleh
proses kematangan anak semakin karena proses kematangan anak juga bisa
berbeda.
b) MOTORIK HALUS
Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan
dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-
tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui
kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain puzzle,
menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya,
membuat garis, melipat kertas dan sebagainya.
KESIAPAN ANAK
a. FISIK
Usia 18 – 24 bulan, Pengontrolan saraf volunter spinkter
ani dan uretra
Mampu untuk tetap kering (menahan BAK) selama 2
jam.
Perkembangan ketrampilan motorik kasar : duduk,
jongkok, berjalan.
Perkembangan ketrampilan motorik halus : mampu
membuka celana dan berpakaian.
b. PSIKOLOGIS
Mengenai adanya dorongan untuk miksi dan defikasi.
Kemampuan berkomunikasi : verbal dan non verbal
mengindikasikan dorongan untuk miksi atau defikasi.
Kemampuan kognitif : meniru dengan tepat tingkah laku
dan mengikuti pengarahan.
Mengekspresikan keinginan untuk menyenangkan orang
tua.
Mampu duduk atau jongkok diatas toilet 5 – 10 menit
tanpa cerewet atau turun.
Mengikuti tingkat kesiapan anak.
Keinginan untuk meluangkan waktu : perlu kesabaran
dan pengertian.
Tidak ada stress keluarga atau perubahan seperti :
perceraian, pindah rumah, mendapat adik baru atau akan
berlibur.
Memberi pujian jika anak berhasil.
c. MENTAL
Mengenal rasa yang dating
Komunikasi secara verbal dan nonverbal
Ketrampilan kognitif untuk mengikuti perintah atau
mengikuti orang lain
d. PERSAINGAN DENGAN SAUDARA KANDUNG
(SIBLING RIVALRY)
Keluarga mendapat bayi baru : dapat menimbulkan
krisis bagi toddler. Toddler tidak membenci atau marah pada
bayi, tetapi karena :
Perubahan merasa ada saingan.
Perhatian ibu terbagi.
Kebiasaan rutin menjadi berubah menyebabkan anak
bertingkahlaku invantil
Perlu persiapan toddler untuk menerima kehadiran
saudara kandungnya mulai sejak bayi dalam
kandungan.
Intervensi Keperawatan
Mengijinkan protes dan mengijinkan untuk tinggal bersama.
Mendorong penggunaan benda-benda dari rumah (anak berpikir
bergabung dengan orang tuanya )yang dapat diletakkan disebelah anak.
Menganjurkan orang tua untuk tidak diam-diam meninggalkan ruangan
atau keluar dari rumah sakit ketika anak tidur.
Menggunakan kata-kata yang digunakan anak.( untuk benda-benda
yang berbeda, toileting, dan sebagainya). Meneruskan rutinitas di
rumah jika memungkinkan.
Intervensi Kognitif
Mendorong belajar sensori motorik melalui meniru.
Meningkatkan kemampuan bahasa (mengkaji vokabulary, menghindari
bicara sepeti pada anak-anak, menggunakan aktivitas yang
menggunakan bahasa).
Memberikan penjelasan yang sederhana untuk suatu prosedur.
(penggunaan alat-alat).
Intervensi keperawatan :
Jatuh : Menganjurkan kepada orang tua untuk memasang pengaman tempat tidur,
memasang pagar/pegangan pada tangga, menutup semua jendela yang terbuka,baru
menganjurkan toddler untuk bermain.
Aspirasi dan keracunan : Anjurkan orang tua meletakkan semua zat-zat yang beracun
terkunci, jauh dari jangkauan anak-anak. Karena anak dapat memanjat dan
membukanya. Pastikan obat dalam keadaan tertutup, dan pindahkan barang-barang
yang kecil, yang mudah mengakibatkan aspirasi dari lingkunan anak. Anjurkan orang
tua untuk menyimpan nomor telpon pusat kontrol racun sehingga dapat menelpon
sewaktu-waktu jika diperlukan.
Kekurangan oksigen : Anjurkan orang tua untuk mengajarkan kepada toddler
keamanan di air untuk membantu mencegah tenggelam di bak mandi atau kolam.
Luka bakar : Anjurkan orang tua untuk menghindarkan menggunakan taplak meja
(keingintahuan toddler dapat menyebabkannya menarik taplak tersebut untuk melihat
apa-apa yang ada di atas meja, makanan dan minuman yang panas mungkin
menjatuhinya), untuk mengajarkan kepada toddler apa artinya "panas", untuk
menyimpan korek di tempat yang terkunci, dan mengamankan dari aliran/tempat
pemasangan listrik.
Kecelakaan oleh kendaraan umum : Anjurkan orang tua untuk mengajarkan
bagaimana menyeberang jalan yang aman, tapi tidak bermain di jalan. Anjurkan orang
tua untuk mengaasi penggunaan sepeda roda tiga dan bermain di halaman .
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Usia batita merupakan masa keemasan bagi perkembangan anak. Pada usia 1-3
tahun inilah perkembangan otak, psikologi, sosial, dan fisik anak berjalan dengan cepat.
Tahap-tahap perkembangan batita dapat dilihat dari bertambahnya kemampuan anak
dalam bersosialisasi, perkembangan mental, dan aktifitas fisiknya.
3.2 SARAN
Hal – hal yang perlu diperhatikan di dalam melakukan didikan anak usia
toddler dengan tujuan meningkatkan kecerdasan anak perlu diperhatikan perkembangan
dan pertumbuhannya dalam aspek fisik dan pisikis yang didampingi dengan perhatian
pula pda gangguan – gangguan yang dialami oleh anak dan cara penanggulangan serta
cara mengatasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ari, Sulistyawati. 2014. Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Salemba Medika
Barbara, Konzier. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Volume 1. Jakarta :
EGC
Dian, Adriyana. 2011. Tumbuh Kembang Dan Terapi Bermain PadaAnak. Jakarta : Salemba
Medika.