- Dari 52 KK yang mempunyai sumur, Mayoritas Cenderung Beresiko penduduk memiliki jarak sumur dan septic tank > 10 meter sebanyak 46 KK (88%) dan minoritas penduduk yang memiliki jarak sumur dan septic tank <10 meter 6 KK (12%). - Dari 145 KK, Mayoritas penduduk mengelola sampah air dapur dengan dibuatkan lubang (septic tank) yaitu sebanyak 103 KK (71%) dan minoritas yang membuang limbah air dapur sembarangan sebanyak 15 orang (10%). - Dari 145 KK, mayoritas penduduk mengelola limbah air kamar mandi dengan dibuatkan lubang (septic tank) sebanyak 115 KK (79%) minoritas membuang limbah air kamar mandi dibuang sembarangan 12 KK (8%). - Dari 145 KK, mayoritas penduduk mengelola sampah dengan cara diangkut petugas yaitu sebanyak 94 KK (65%) dan sebagian membakar sampah sebanyak 46 KK (32%). - Dari 145 KK, mayoritas penduduk yang buang air besar di wc / jamban keluarga yaitu sebanyak 144 KK (99%) dan minoritas buang air besar di sungai sebanyak 1 KK (1%). - Dari 145 KK, mayoritas penduduk menggunakan handuk sendiri-sendiri sebanyak 144 KK (99%) dan minoritas menggunakan handuk bersama- sama sebanyak 1 KK (1%). - Dari 145 KK, mayoritas penduduk yang membersihkan bak mandi 1 kali seminggu yaitu sebanyak 126 KK (87%) dan tidak pernah membersihkan bak mandi sebanyak 1 KK (1%). - Dari 145 KK, Mayoritas pemberantasan sarang nyamuk dalam 1 minggu didapatkan penduduk yang mengatakan iya melakukan pemberantasan sarang nyamuk yaitu sebanyak 108 KK (74%) dan minoritas tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk sebanyak 37 KK (26%). - Dari 145 KK, Mayoritas penduduk mengatakan tidak pernah dilakukan fogging sebanyak 144 KK (99%). - Dari 145 KK, mayoritas terdapat anggota keluarga yang mengatakan merokok sebanyak yaitu 76 KK (52%).
- Dari 145 KK, Mayoritas penduduk yang
memperoleh penyuluhan kesehatan yaitu sebanyak 82 KK (57%) dan minoritas tidak memperoleh penyuluhan kesehatan sebanyak 63 KK (43%).
- Dari 132 jiwa remaja didapatkan data bahwa,
mayoritas remaja yang mendapatkan penyuluhan kesehatan yaitu sebanyak 80 jiwa (61%) dan minoritas remaja tidak mendapat penyuluhan sebanyak 52 jiwa (39%). - Dari 64 jiwa remaja putri didapatkan data bahwa, mayoritas remaja putri mengalami keluhan kesehatan yang sering dialami remaja yaitu Dysminore/nyeri haid sebanyak 52 jiwa (81%). - Dari 132 Jiwa, mayoritas remaja yang merokok yaitu sebanyak 14 jiwa (11%) dan minoritas remaja tidak merokok sebanyak 118 jiwa (89%). - Dari 64 jiwa perempuan, mayoritas remaja perempuan yang tidak melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) dalam 1 bulan terakhir yaitu sebanyak 48 jiwa (75%). - Dari 64 jiwa remaja perempuan, mayoritas remaja perempuan yang belum melakukan vaksin kanker serviks yaitu sebanyak 48 jiwa (75%). - Dari 132 jiwa, mayoritas remaja tidak mengkonsumsi alcohol sebanyak 119 KK (90%)dan minoritas remaja yang mengkonsumsi alkohol yaitu sebanyak 13 jiwa (10%). - Dari 75 pasangan terdapat 75 WUS, mayoritas wanita usia subur (WUS) pernah mendapatkan penyuluhan kanker serviks yaitu sebanyak 57 orang (76%) dan minoritas tidak pernah mendapatkan penyuluhan kanker servik sebanyak 18 orang (24%). - Dari 75 jiwa WUS , mayoritas belum melakukan vaksin kanker servik yaitu sebanyak 39 jiwa (52%). - Dari 145 KK, mayoritas KK mengolah sayur dengan cara dipotong baru dicuci sebanyak 84 KK (58%). - Dari 145 KK, mayoritas air yang dikonsumsi oleh keluarga adalah air dimasak/direbus dahulu yaitu sebanyak 77 KK (53%) dan sebagian mengkonsumsi air yang tidak dimasak 4 KK (3%) - Dari 145 KK, minoritas tidak mengkonsumsi garam beryodium sebanyak 4 KK (3%). -
Data Objektif:
- Dari 145 KK yang terkaji, mayoritas penduduk
sebanyak 144 KK (99%) memiliki Lantai Rumah Yang Diubin dan terdapat 1 KK (1%) yang memiliki lantai rumah yang tidak di ubin.
- Dari 145 KK yang terkaji mayoritas penduduk
sebanyak 140 KK (97%) memiliki Kondisi Luar Rumah Bersih dan terdapat 5KK (3%) yang kondisi luar rumah tidak bersih.
- Dari 145 KK yang terkaji,mayoritas penduduk
sebanyak 90 KK (62%) memiliki tempat sampah tertutup dan terdapat 55KK yang memiliki tempat sampah yang tidak tertutup
- Dari 145 KK yang terkaji 114 KK (77%)
mayoritas tidak memiliki toga dan 33 KK (23%) adanya toga.
- Dari 145 KK yang terkaji 114 KK (79%) tidak
adanya barang bekas / tempat penampungan air dan terkaji 31 KK (21%) terdapat adanya barang bekas / tempat penampungan air.
- Dari 145 KK yang terkaji 142 KK (98%) tidak
adanya jentik nyamuk ditempat penampungan air dan terkaji 3 KK (2%) adanya jentik nyamuk ditempat penampungan air.
- Dari 145 KK mayoritas penduduk memiliki
kondisi kandang bersih sebanyak 112 KK (95%), minoritas penduduk yang tidak memiliki kondisi kandang bersih sebanyak 6 KK (5%) 2 Data Subjektif: Ketidakefektifan Pemeliharaan - Dari 23 jiwa bayi didapatkan bahwa yang dikaji Kesehatan mayoritas diberikan ASI ≥ 6 bulan yaitu 15 jiwa bayi (65%) dan minoritas memberikan ASI ≤6 bulan sebesar 8 jiwa (35%).
- Dari 23 jiwa bayi didapatkan data bahwa
mayoritas bayi 17 jiwa (74%) diberikan makanan pendamping ASI ≥6 bulan dan minoritas diberikan makanan pendamping ASI ≥6 bulan sebanyak 6 jiwa (26%).
- Dari 94 jiwa, mayoritas lansia mengalami
masalah reumatik yaitu sebanyak 47 jiwa (50%), Batuk 20 jiwa (21%), Hipertensi 13 jiwa (14%). - Dari 94 jiwa, mayoritas penyakit yang sedang dialami lansia adalah reumatik sebanyak 47 jwa (50%), Batuk 22 jiwa (24%), Hipertensi 10 jiwa (11%). - Dari 94 jiwa, semua lansia tidak pernah melakukan senam lansia sebanyak 94 jiwa (100%). - Dari 94 lansia, semua memilih posyandu lansia sebagai lembaga/wadah yang perlu dibentuk untuk lansia yaitu sebanyak 94 jiwa (100%). - Dari 94 lansia, mayoritas menyatakan tidak adanya posyandu lansia yaitu sebanyak 72 jiwa (77%). - Dari 642 jiwa, mayoritas keluarga tidak melakukan skrining kesehatan dalam 6 bulan terakhir yaitu sebanyak 462 jiwa (72%). - Dari 642 jiwa, mayoritas anggota keluarga menderita penyakit hipertensi yaitu sebanyak 23 jiwa (59%), asthma sebanyak 6 jiwa (15%) dan DM sebanyak 5 jiwa (13%). - Dari 23 jiwa yang menderita penyakit hipertensi, mayoritas anggota keluarga tidak teratur dalam minum obat tekanan darah yaitu sebanyak 12 jiwa (52%). - Dari 642 jiwa, anggota keluarga mayoritas mengalami penyakit dalam 6 bulan terakhir yaitu Hipertensi sebanyak 3 jiwa (10%), Reumatik sebanyak 6 jiwa (20%), dan Batuk sebanyak 9 jiwa (29%). - Dari 642 jiwa, anggota keluarga yang pernah didiagnosis menderita tuberculosis (TB) paru sebanyak 4 jiwa (1%) - Dari 4 jiwa yang menderita TBC, yang tidak meminum obat TBC secara teratur yaitu sebanyak 1 jiwa (25%). - Dari 642 jiwa, keluarga yang pernah menderita DBD selama 3 (tiga) bulan terakhir, yaitu sebanyak 2 jiwa (0,4%).