Anda di halaman 1dari 2

KONFILIK YANG DI HADAPI OLEH PERAWAT

DALAM MENGHADAPI COVID -19

Sebelum pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 pertama pada Maret 2020,tenaga


medis di sejumlah fasilitas kesehatan menangani pasien seperti biasa, tanpa Alat Pelindung
Diri (APD) khusus. Beberapa kemudian terinfeksi dan meninggal dunia dan Beberapa hari
terakhir kanal media sosial di tengah masyarakat Indonesia diramaikan pesan "Kami Bekerja
Untuk Kamu, Kamu di Rumah Untuk Semua, Untuk Indonesia".Slogan itu dibuat untuk
memberi pemahaman kepada publik agar berjuang bersama memutus mata rantai wabah
corona (COVID-19) dengan berdiam diri di rumah menghindari interaksi antar manusia.

Sebab bukan perkara mudah harus berperang di garda terdepan 'medan pertempuran'
melawan musuh yang tak kasat oleh mata. Hingga Jumat (20/3) sudah 25 tenaga medis di
Jakarta terkonfirmasi dengan gejala positif COVID-19. Satu orang di antaranya dilaporkan
telah meninggal dunia. Tidak dimungkiri, rasa takut saat ini menghinggapi para dokter,
perawat, paramedis, dan seluruh jajaran rumah sakit yang sedang bekerja keras melayani dan
merawat pasien terinfeksi COVID-19 di ruang isolasi rumah sakit tempat mereka bekerja.

Totalitas tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas berisiko di tengah wabah dan
bencana didorong oleh kekuatan sifat "caring" yang ditanamkan kepada mereka sejak
menempuh pendidikan. Beberapa contoh sifat caring itu ditunjukkan di tengah wabah
Covid-19 di Indonesia. Mereka rela bekerja melebihi waktunya dengan alat pelindung diri
yang tidak nyaman dan terbatas demi memastikan pasiennya selamat dan tidak membawa
virus ke luar lingkungan rumah sakit. Seorang perawat di Nusa Tenggara Barat sekuat
tenaga mengejar pasien yang melarikan diri dari ruang isolasi instalasi gawat darurat
karena bertanggung jawab atas keselamatan pasien dan lingkungannya. Civitas academica
bidang ilmu kesehatan di perguruan tinggi terus bersiap-siap jika dibutuhkan sebagai
tenaga keperawatan tambahan untuk mengantisipasi ledakan pasien. Dukungan moral juga
ditunjukkan dari masyarakat kampus untuk pasien dan rekan sejawat.

Masyarakat dan pemerintah tentu dapat mengambil pelajaran dari sifat caring yang
luhur. Dalam situasi ini, masyarakat dapat menjalankan fungsi untuk merawat diri,
keluarga, dan lingkungannya dengan mengikuti imbauan pemerintah dalam memotong
rantai perjalanan penyakit melalui peningkatan pola hidup bersih dan sehat serta
pengurangan interaksi sosial secara fisik. Dengan melakukan ini, masyarakat sudah
merawat dirinya dan tenaga kesehatan dengan membantu mengurangi beban pelayanan
kesehatan. Selain itu, masyarakat dapat merawat tenaga kesehatan dengan memberikan
dukungan moral dan psikologis serta tidak memberikan stigma negatif kepada mereka.
Stigma negatif akan berdampak pada penurunan motivasi kerja, masalah psikososial yang
akhirnya menurunkan daya tahan tubuh para tenaga kesehatan tersebut. Masyarakat harus
memahami bahwa tenaga kesehatan yang ditugaskan menangani Covid-19 sudah terlatih
dan mengikuti protokol keamanan yang sangat ketat. Masyarakat perlu menunjukkan
kepedulian bahwa dokter dan perawat juga mengalami kelelahan fisik dan psikologis yang
luar biasa dalam menjalankan tugas serta perlu waktu istirahat yang cukup. Dukungan
masyakarakat akan memberikan motivasi dan energi positif kepada mereka dalam
memberikan pertolongan kepada pasien.

Peran pemerintah dalam merawat tenaga kesehatan juga dinilai sangat penting.
Pemerintah diharapkan senantiasa memberikan dukungan dan apresiasi melalui penyediaan
fasilitas yang memadai bagi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan di garis
terdepan, yang saat ini dinilai kurang. Negara juga harus hadir memberikan pengertian
kepada masyarakat supaya memberi dukungan dan tidak memberi stigma negatif.

Bentuk dukungan pemerintah juga dapat ditunjukkan dengan selalu melibatkan para
pemangku kebijakan tenaga kesehatan, termasuk organisasi profesi dan universitas serta
lembaga pendidikan kesehatan lain, dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan. Dalam jangka panjang, pemerintah juga harus merawat tenaga
kesehatan melalui dukungan kepada institusi pendidikan kesehatan untuk selalu
menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan
yang kompeten dan inovatif sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan bangsa.
Sudah saatnya pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan saling merawat untuk
Indonesia yang lebih baik.

Sumber:https://kolom.tempo.co/read/1324447/masyarakat-dan-perawat-saling-
merawat/full&view=ok

Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/4208254/melihat-tugas-perawat-tangani-covid-19-
dengarkan-curhat-hingga-menyuapi-pasien

Anda mungkin juga menyukai