Anda di halaman 1dari 3

CSR (Corporate Social Rensponsbility) berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni perusahaan tidak hanya semata berfokus pada aspek ekonomi
tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari
keputusan itu.Indonesia memberikan respon yang baik terhadap pelaksanaan CSR
(Corporate Social Rensponsbility) dengan mengajurkan praktik tanggung jawab sosial
sebagaimana dimuat dalam undang-undang No.40 tahun 2007 tentang perseroan
terbatas.
a. Profit
Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomis yang
memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.
b. Planet
Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan keberlajutan keragaman hayati.
Perusahaan tidak lagi berpijak pada single bottom line, yaitu kondisi finansialnya saja,
namun juga harus memperhatikan masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan.
c. People
Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia. beberapa
program CSR yang sering dikembangkan oleh perusahaan

Salah satu pedoman standar pelaporan keberlanjutan dari CSR suatu perusahaan
yang digunakan yaitu global reporting inititives (GRI). GRI didirikan oleh organisasi
Amerika Serikat tahun 1997 dengan tujuan mengembangkan pedoman yang berlku
secara global untuk pelaporan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dasar
pedoman tersebut dibuat agar laporan mengenai sustainability report suatu perusahaan
dapat dibandingkan, diukur dan dinilai sesuai dengan kepentingan stakeholders.
a. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
Teori stakeholer mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi
stakeholdernya.
b. Teori signal
Teori signal menunjukan adanya asimentri informasi antara manajemen perusahaan
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan informasi tertentu. Informasi
tersebut bisa berupa laporan keuangan, informasi kebijakan perusahaan maupun
informasi lain yang dilakukan secara sukarela oleh manajemen perusahaan.
c. Teori legitimasi
Dengan menyatakan bahwa teori legitimasi memfokuskan pada kewajiban perusahaan
untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang sesuai
dalam lingkungan masyarakat dimana perusahaan itu berdiri, dimana perusahaan
memastikan aktifitas yang dilakukan diterima sebagai sesuatu yang sah

CSR SEGI ISLAM Konsep pertanggung jawaban bermula dari pemahaman


bahwa setiap orang akan di pertanggung jawabkan amalnya, kemudian keluarga dan
perusahaan miliknya. Walaupun tanggung jawab perusahaan dan keluarga bermula
pula dari bagaimana setiap individu dapat pemahaman bahwa aksinya merupakan
tanggung jawab atas perbuatannya itu. Karenanya, dalam islam setiap orang
bertanggung jawab atas dirinya, keluarganya dan apa yang dimilikinya juga
merupakan tanggungjawabnya. Termasuk kepemilikan perusahaan. Dalam
kepemilikan perusahaan dikenal dengan tanggung jawab sosial (Corporate Social
Responsbility). Tujuan dari syariat Islam (Maqashid al-syariah) adalah maslahah
sehingga bisnis adalah upaya untuk menciptakan maslahah, bukan sekedar mencari
keuntungan. Bisnis dalam Islam memiliki posisi yang sangat mulia sekaligus strategis
karena bukan sekedar diperbolehkan di dalam Islam, melainkan justru diperintahkan
oleh Allah dalam Al-Qur‟an.
AKUNTANSI LINGKUNGAN Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika
Serikat atau United States Environment Protection Agency (US EPA) akuntansi
lingkungan adalah US EPA menambahkan bahwa istilah akuntansi lingkungan di bagi
menjadi dua. Pertama, akuntansi lingkungan merupakan biaya pribadi atau yang
secara langsung berdampak pada perusahaan. Kedua, akuntansi lingkungan juga
meliputi masyarakat, biaya-biaya maupun lingkungan perusahaan yang tidak dapat di
pertanggung jawabkanPengelompokan dalam tahap analisis lingkungan dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK antara lain sebagai berikut
a. Pengidentifikasian.Pertama kali perusahaan hendak menentukan biaya untuk
pengelolaan biaya penanggulangan eksternality yang mungkin terjadi dalam
kegiatan operasional usahanya adalah dengan mengidentifikasi dampak dampak
negatif tersebut.
b. Pengakuan.Menurut dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan,
pengakuan adalah suatu proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi
unsur serta kriteria pengakuan yang dikemukakan dalam neraca atau laporan laba
rugi.
c. Pengukuran Perusahaan dapat mengukur jumlah dan nilai atas biaya biaya yang
dikeluarkan untuk pengelolaan lingkungan yang sudah ditetapkan sebelumnya
d. Penyajian .Biaya yang timbul dalam pengelolaan lingkungan disajikan dalam
biaya-biaya yang sejenis dalam sub-sub biaya administrasi dan umum. Dalam
laporan keuangan, penyajian biaya lingkungan dapat dilakukan dengan nama
rekening yang berbeda-beda.
e. Environmental disclosure adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan
lingkungan di dalam laporan tahunan perusahaan.
D. Akuntansi Lingkungan Dalam Perspektif Islam
Lingkungan merupakan bagian dari integritas kehidupan manusia. Lingkungan
merupakan salah satu komponen ekosistem yang mempunya nilai untuk dihargai.
Konsep fikih lingkungan pada hakikatnya adalah konsep aturan-aturan yang
dirumuskan oleh Islam dalam rangka mengatur pemanfaatan yang berorientasi pada
kelestarian lingkungan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits. Akuntansi
lingkungan tidak bisa dilepaskan dari pembahasan mengenai biaya lingkungan. Biaya
lingkungan paling tidak harus mencakup biaya langsung yang berpengaruh pada laba
bersih perusahaan dan biaya bagi individu, masyarakat dan lingkungan. Biaya-biaya
lingkungan pada perusahaan dapat dikelompokan ke dalam beberapa kelompok biaya
dalam akuntansi konvensional. Pengungkapan akuntansi lingkungan tergantung pada
tingkat kesejahteraan sosial. Banyak pihak menyarankan bahwa pengungkapan harus
dibuat sebagai tambahan pada neraca dan laporan rugi laba pada standar.Tujuan Allah
mensyariatkan hukumnya adalah untuk memelihara kemaslahatan manusia, sekaligus
untuk menghindari kerusakan (mafsadah), baik di dunia maupun di akhirat
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah melarang siapun membuat kerusakan di bumi
dalam segala bidang. Allah menciptakan bumi dan seisinya ini dengan sebaik
baiknya.Oleh karena itu Allah melarang melarang hal itu dan memerintahkan para
hamba-Nya agar beribadah, berdoa, dan tunduk serta merendahkan diri kepada-Nya.”
E. Sustainability report atau laporan berkelanjutan merupakan laporan
pengungkapan kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan. Pada umumnya laporan
ini dilampirkan pada laporan tahunan perusahaan, akan tetapi pada saat ini, yang
di namakan sustainability report adalah laporan terpisah dari laporan tahunan
yang mengungkapkan kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan sebuah
perusahaan.Secara khusus, misi dari GRI adalah untuk mengembangkan dan
menyebarkan pedoman pelaporan yang berlaku secara global untuk digunakan
oleh organisasi-organisasi dalam melaporkan dimensi ekonomi, lingkungan dan
sosial dari kegiatan, produk, dan jasa mereka GRI sebagai dasar informasi
mengenai indeks pengungkapan CSR/Corporate Social Disclosure Index (CSDI)
yang terdiri dari 9 item indikator ekonomi, 34 item indikator lingkungan, dan 48
item indikator social. Indikator pengungkapan CSR berdasarkan pedoman GRI
sebagai berikut:
F.ISR.Salah satu bentuk akuntabilitas dalam prespektif ekonomi Islam adalah
pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan yang sesuai dengan prinsip syariah.
dalam ekonomi konvensional, pelaporan tanggung jawab sosial dikenal sebagai
perpanjangan dari sistem pelaporan keuangan yang mereflasikan ekspektasi sosial
yang lebih luas, sehubungan dengan itu peran masyarakat dalam ekonomi atau
kegiatan bisnis perusahaanISR sebagai bentuk dan akuntanbilitas kepada Allah SWT
dan masyarakat dan juga meningkatkan transparansi kegiatan bisnis dengan
menyajikan informasi yang relevan dengan memperhatikan kebutuhan spiritual
investor muslim atau kepatuhan syariah dalam pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai