CSR11
CSR11
berkelanjutan yakni perusahaan tidak hanya semata berfokus pada aspek ekonomi
tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari
keputusan itu.Indonesia memberikan respon yang baik terhadap pelaksanaan CSR
(Corporate Social Rensponsbility) dengan mengajurkan praktik tanggung jawab sosial
sebagaimana dimuat dalam undang-undang No.40 tahun 2007 tentang perseroan
terbatas.
a. Profit
Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomis yang
memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.
b. Planet
Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan keberlajutan keragaman hayati.
Perusahaan tidak lagi berpijak pada single bottom line, yaitu kondisi finansialnya saja,
namun juga harus memperhatikan masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan.
c. People
Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia. beberapa
program CSR yang sering dikembangkan oleh perusahaan
Salah satu pedoman standar pelaporan keberlanjutan dari CSR suatu perusahaan
yang digunakan yaitu global reporting inititives (GRI). GRI didirikan oleh organisasi
Amerika Serikat tahun 1997 dengan tujuan mengembangkan pedoman yang berlku
secara global untuk pelaporan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dasar
pedoman tersebut dibuat agar laporan mengenai sustainability report suatu perusahaan
dapat dibandingkan, diukur dan dinilai sesuai dengan kepentingan stakeholders.
a. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
Teori stakeholer mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi
stakeholdernya.
b. Teori signal
Teori signal menunjukan adanya asimentri informasi antara manajemen perusahaan
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan informasi tertentu. Informasi
tersebut bisa berupa laporan keuangan, informasi kebijakan perusahaan maupun
informasi lain yang dilakukan secara sukarela oleh manajemen perusahaan.
c. Teori legitimasi
Dengan menyatakan bahwa teori legitimasi memfokuskan pada kewajiban perusahaan
untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang sesuai
dalam lingkungan masyarakat dimana perusahaan itu berdiri, dimana perusahaan
memastikan aktifitas yang dilakukan diterima sebagai sesuatu yang sah