Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.G.

P G1P0A0 UMUR KEHAMILAN


24 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG DAN KEK
DI PUSKESMAS SANGGENG TAHUN 2019

SEMINAR PKK III

OLEH:
KELOMPOK II & V
1. WINARSIH
2. RIZKI RAHMAWATI
3. DINA FRANSISCA SITNALA
4. VIONITA ODYLIA MANUPAPAMI
5. SITI CHOIRIYAH
6. TRUCE KAITANA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
PRODI D-IV KEBIDANAN SORONG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan PKK III
dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny.G.P G1P0A0 Trimester II Dengan Anemia
Sedang Di Puskesmas Sanggeng Tahun 2019”. Penulisan laporan ini dilakukan untuk
memenuhi salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan praktek PKK III

Dalam Penyusunan laporan PKK ini penulis menyadari masih banyak kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
pihak agar dapat di jadikan bahan perbaikan dalam penulisan dari penyempurnaan
laporan selanjutnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini banyak


mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada :

1. Ibu dr. Ivone kalele,M.Kes selaku kepala puskesmas sanggeng, yang telah memberi
kesempatan untuk melakukan praktek di puskesmas Sanggeng.
2. Ibu Dwi Iryani,S.ST,M.Kes selaku Pembimbing Institusi yang selalu memberi
motivasi dalam penyusunan dan penyelesaian laporan ini
3. Ibu Suginah,S.Tr.Keb selaku Pembimbing Institusi yang selalu memberi motivasi
dalam penyusunan dan penyelesaian laporan ini
4. Teman-teman praktek yang selalu memberikan penulis dukungan dan semanngat.

Akhirnya penulis berharap Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan membalas semua
kebaikan pihak-pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua, khususnya dibidang Kebidanan.

Manokwari, 30 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
C. TUJUAN PENELITIAN.............................................................................................2
D. MANFAAT PENELITIAN.........................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................4
A. DEFINISI ANEMIA...................................................................................................4
B. ETIOLOGI ANEMIA.................................................................................................5
C. DIAGNOSIS ANEMIA...............................................................................................6
D. GEJALA ANEMIA...........................................................................................................6
E. BAHAYA ANEMIA...................................................................................................7
F. PENANGANAN ANEMIA............................................................................................8
G. DEFINISI KEK...........................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
PENGKAJIAN DATA IBU HAMIL.......................................................................................11
BAB IV....................................................................................................................................26
PEMBAHASAN......................................................................................................................26
BAB V......................................................................................................................................28
PENUTUP................................................................................................................................28
A. KESIMPULAN.........................................................................................................28
B. SARAN......................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................30
LAMPIRAN............................................................................................................................32

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah

lebih rendah dari pada nilai normal (Roosleyn, 2016). Hb adalah senyawa pembawa

oksigen pada sel darah merah (Cholifah & Anisa, 2018). Anemia umumnya terjadi

pada saat kehamilan. Anemia dalam kehamilan di Indonesia ditetapkan dengan kadar

Hb <11gr% pada trimester I dan III atau < 10,5 gr% pada trimester II (Ananti &

Muthmainah, n.d.), Hal ini di sebabkan karena pada sekitar trimester II (usia

kehamilan 24-30 minggu) terjadi hemodilusi (pengenceran) dan peningkatan volume

30% sampai 40% (Ramadani, Mayoritha, & Fitrayeni, 2012).

Salah satu penyebab tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil yaitu kebutuhan

zat besi yang meningkat akibat perubahan fisiologi dan metabolisme pada ibu,

inadequate intake (utamanya zat besi, dan juga defisiensi asam folat dan vitamin

B12), gangguan penyerapan, infeksi (malaria dan kecacingan), kehamilan yang

berulang, thalasemia dan sickle cell disease, kondisi sosial, ekonomi, budaya dan

pendidikan ibu (Rahayu, 2017)

Dilihat dari besaran masalahnya, anemia menduduki urutan ketiga tertinggi di

dunia dengan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 74%. Asia memiliki angka

yang bervariasi diantaranya Thailand 39% dan India 85,5%.Sedangkan di Indonesia

pravalensi anemia pada kehamilan dilaporkan 37,1%, 36,4% ibu hamil diperkotaan

dan 37,8% ibu hamil di pedesaan (Rafika, 2016).

Selain anemia, Kekurangan Energi Kronik (KEK) masih menjadi permasalahan

yang terjadi pada ibu hamil. Anemia dan KEK pada ibu hamil dapat menimbulkan

komplikasi yang berisiko tinggi untuk terjadinya keguguran, perdarahan, atonia uteri,

inersia uteri, retensio plasenta, BBLR (Hidayah & Anasari, 2012). Anemia pada ibu

1
hamil akan menyebabkan gangguan nutrisi dan oksigenasi utero plasenta. Hal ini jelas

menimbulkan gangguan pertumbuhan hasil konsepsi, sering terjadi immaturitas,

prematuritas, cacat bawaan, atau janin lahir dengan berat badan yang rendah. Ibu

hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih tinggi untuk

melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu hamil dengan kadar Hb >10 g/dl

dimana ibu hamil yang menderita anemia berat mempunyai risiko untuk melahirkan

bayi BBLR 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak menderita

anemia berat (Pratiwi, 2012)

Berdasarkan Data dari rekam medik Puskesmas Sanggeng, Ibu hamil dengan

anemia dari bulan Januari- Oktober 2019. Pada kelurahan Manokwari Barat sebanyak

77 orang, kelurahan Sanggeng sebanyak 57 orang, Kelurahan Manokwari Timur 34

orang, kelurahan Padarni sebanyak 40 orang, dan Pemeriksaan langsung di Puskesmas

Sanggeng sebanyak 208 orang.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian


dengan judul ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.G.P G1P0A0 UMUR
KEHAMILAN 24 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG dan KEK DI
PUSKESMAS SANGGENG TAHUN 2019.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam asuhan ini yaitu:

1. Bagaimana asuhan kebidanan yang di berikan pada Ny. G.P G1P0A0 umur

kehamilan 24 minggu dengan Anemia Sedang dan KEK di Puskesmas Sanggeng?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

2
1. Untuk memberikan asuhan kebidanan yang di berikan pada Ny. G.P G1P0A0

umur kehamilan 24 minggu dengan Anemia Sedang dan KEK di Puskesmas

Sanggeng.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan peneliti tentang asuhan kebidanan yang di berikan pada

ibu hamil dengan Anemia Sedang dan KEK

2. Bagi institusi

Memberikan kontribusi penelitian mengenai asuhan kebidanan yang di berikan

pada ibu hamil dengan Anemia Sedang dan KEK

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI ANEMIA

Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah

lebih rendah dari pada nilai normal (Roosleyn, 2016). Hb adalah senyawa pembawa

oksigen pada sel darah merah (Cholifah & Anisa, 2018). Anemia defisiensi besi pada

wanita hamil merupakan problema kesehatan yang dialami oleh wanita diseluruh

dunia terutama dinegara berkembang. Badan kesehatan dunia (World Health

Organization/WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami

defisiensi besi sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan pertambah

usia kehamilan. Menurut WHO 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan

dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan

oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling

berinteraksi.(Susiloningtyas, 2012).

Anemia defisiensi besi dapat berakibat fatal bagi ibu hamil karena ibu hamil

memerlukan banyak tenaga untuk melahirkan. Setelah itu, pada saat melahirkan

biasanya darah keluar dalam jumlah banyak sehingga kondisi anemia akan

memperburuk keadaan ibu hamil. Kekurangan darah dan perdarahan akut merupakan

penyebab utama kematian ibu hamil saat melahirkan. Penyebab utama kematian

maternal antara lain perdarahan pascapartum (disamping eklampsia dan penyakit

infeksi) dan plasenta previa yang kesemuanya bersumber pada anemia defisiensi. Ibu

hamil yang menderita anemia gizi besi tidak akan mampu memenuhi kebutuhan zat-

zat gizi bagi dirinya dan janin dalam kandungan. Oleh karena itu, keguguran,

kematian bayi dalam kandungan, berat bayi lahir rendah, atau kelahiran prematur

rawan terjadi pada ibu hamil yang menderita anemia gizi besi. Anemia pada ibu hamil

4
bukan tanpa risiko. Menurut penelitian, tingginya angka kematian ibu berkaitan erat

dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena

sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia

meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian

maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian

perinatal meningkat. Di samping itu, perdarahan antepartum dan postpartum lebih

sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab

wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah (Susiloningtyas, 2012)

B. ETIOLOGI ANEMIA

Beberapa hal yang menyebabkan defisiensi zat besi adalah kehilangan darah,

misalnya dari uterus atau gastrointestinal seperti ulkus peptikum, karsinoma lambung,

dll. Dapat juga disebabkan karena kebutuhan meningkat seperti pada ibu hamil,

malabsorbsi dan diet yang buruk. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia

defisiensi besi. Terjadinya anemia defisiensi besi juga dapat disebabkan oleh beberapa

faktor, diantaranya kurangnya kandungan zat besi dalam makanan sehari-hari,

penyerapan zat besi dari makanan yang sangat rendah, adanya zat-zat yang

menghambat penyerapan zat besi, dan adanya parasit di dalam tubuh seperti cacing

tambang atau cacing pita, diare, atau kehilangan banyak darah akibat kecelakan atau

operasi. Sumber lain mengatakan bahwa Etiologi Anemia defisiensi besi pada

kehamilan, yaitu :

1. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah

Pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin

berat dengan adanya kehamilan. sehubungan dengan kehamilan adalah oleh

karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dan

pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada

5
trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan

meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali

normal 3 bulan setelah partus (Susiloningtyas, 2012)

2. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma

3. Kurangnya zat besi dalam makanan

4. Kebutuhan zat besi meningkat

5. Gangguan pencernaan dan absorbs (Susiloningtyas, 2012)

Selain itu ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya anemia kehamilan

diantaranya gravida, umur, paritas, tingkat pendidikan, status ekonomi dan kepatuhan

konsumsi tablet Fe dan pola makan Ibu hamil dengan anemia juga disebabkan oleh

faktor primigravida. Ibu promigravida yang mengalami anemia kehamilan sebesar

44,6% sedangkan ibu multigravida yang mengalami anemia kehamilan sebesar

12,8%. Hal tersebut disebabkan ibu primigravida belum mempunyai pengalaman

untuk menjaga kesehatan kehamilan dari kehamilan sebelumnya karena baru pertama

kali hamil(Mariana, Wulandari, & Padila, 2018).

C. DIAGNOSIS ANEMIA

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan alat Sahli. Hasil

pemeriksaan dengan Hb Sahli dapat digolongkan sebagai berikut :

1) Hb 11 gr% : tidak anemia

2) Hb 9-10 gr% : anemia ringan

3) Hb 7-8 gr% : anemia sedang

4) Hb < 7 gr% : anemia berat (Hidayah & Anasari, 2012)

D. GEJALA ANEMIA

6
Gejala anemia defisiensi besi dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar yaitu :

gejala umum anemia, gejala khas akibat defisiensi besi, gejala penyakit dasar:

1. Gejala umum anemia Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata

berkunang- kunang, serta telinga berdenging. Anemia bersifat simtomatik jika

hemoglobin telah turun dibawah 7 g/dl. Pada pemeriksaan fisik dijumpai pasien

yang pucat, terutama pada konjungtiva dan jaringan dibawah kuku.

2. Gejala Khas Defisiensi Besi, gejala yang khas dijumpai pada defisiensi besi, tetapi

tidak dijumpai pada anemia jenis lain adalah koilonychia, atropi papil lidah,

stomatitis angularis, disfagia, atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan

akhloridia, pica.

3. Gejala penyakit dasar. Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala- gejala

penyakit yang menjadi penyebab anemia defisiensi besi tersebut. Misalnya pada

anemia akibat cacing tambang dijumpai dispepsia, parotis membengkak, dan kulit

telapak tangan berwarna kuning seperti jerami.

Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing,

palpitasi, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun

(anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan

mual muntah lebih hebat pada hamil muda, perubahan jaringan epitel kuku,

gangguan sistem neurumuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia dan pembesaran

kelenjar limpa. (Susiloningtyas, 2012)

E. BAHAYA ANEMIA

Anemia dalam kehamilan dapat memberi pengaruh yang kurang baik bagi ibu,

baik selama dalam masa kehamilan, saat persalinan maupun dalam masa nifas. Dalam

masa kehamilan, pengaruh yang ditimbulkan oleh anemia antara lain yaitu persalinan

prematur, abortus, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi

7
infeksi, resiko dekompensasi kordis, mola hidatidosa, hyperemesis gravidarum,

perdarahan antepartum, serta ketuban pecah dini (Soraya, 2013)

Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh anemia saat persalinan yaitu gangguan his

(kekuatan mengejan), serta kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus

terlantar. Pada kala kedua juga dapat berlangsung lama sehingga dapat melahkan dan

sering memerlukan tindakan operasi. Kala ketiga dapat diikuti retensio plasenta, dan

perdarahan postpartum akibat atonia uteri. Kala empat dapat terjadi perdarahan

postpartum sekunder dan atonia uteri. Pada masa nifas, dampak yang ditimbulkan

oleh anemia antara lain terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan perdarahan

postpartum, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mamae dan puerperium,

pengeluaran ASI berkurang, serta dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan.

Dengan adanya anemia yang dialami oleh ibu, kemampuan metabolism. tubuh

janin akan berkurang sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim

akan terganggu. Dampak anemia pada janin antara lain abortus, kematian intrauteri,

persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia,

dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mengalami infeksi sampai kematian perinatal,

serta intelegensia rendah (Soraya, 2013)

F. PENANGANAN ANEMIA

Untuk mencegah hal tersebut ibu hamil perlu meningkatkan konsumsi makanan

yang bergizi yaitu makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan

makanan hewani (daging, ikan, ayam, telur, hati) dan bahan makanan nabati (sayuran

berwarna hijau tua, kacang kacangan), makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang

banyak mengandung vitamin C (bayam, jambu, tomat, jeruk), susu hamil menambah

pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet besi. (Mariana et al., 2018).

8
Setiap ibu hamil mendapatkan tablet besi 90 tablet selama kehamilannya. Tablet besi

yang diberikan mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 0,25 mg

(Susiloningtyas, 2012).

Ibu hamil seharusnya mengkonsumsi tablet Fe secara lengkap (90 tablet selama

kehamilan) dan dengan cara yang benar. Tablet Fe seharusnya diminum bersamaan

dengan vitamin C agar penyerapannya lebih maksimal, diminum setelah makan

malam,menjelang tidur dan dengan air putih saja (Ramadani et al., 2012).

Suplementasi besi sudah lama diberikan secara rutin pada Ibu hamil di Puskesmas

dan Posyandu, menggunakan tablet yang mengandung 60 mg/hari dapat menaikan

kadar Hb sebanyak 1 gr% per bulan (Hidayah & Anasari, 2012). Suplementasi besi

atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan

menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi

merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang

dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat (Hidayah & Anasari, 2012).

Untuk itu pemberian suplemen Fe disesuaikan dengan usia kehamilan atau kebutuhan

zat besi tiap semester, yaitu sebagai berikut :

1. Trimester I : kebutuhan zat besi ±1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)

ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah.

2. Trimester II : kebutuhan zat besi ±5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)

ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 115 mg.

3. Trimester III : kebutuhan zat besi 5 mg/hari,) ditambah kebutuhan sel darah

merah 150 mg dan conceptus 223 mg.(Susiloningtyas, 2012)

9
G. DEFINISI KEK

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita keadaan

kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. KEK merupakan gambaran status gizi ibu di

masa lalu, kekurangan gizi kronis pada masa anak-anak baik disertai sakit yang

berulang, akan menyebabkan bentuk tubuh yang kuntet (stunting) atau kurus

(wasting) pada saat dewasa. Ibu yang memiliki postur tubuh seperti ini berisiko

mengalami gangguan pada masa kehamilan dan melahirkan bayi BBLR. (Pratiwi,

2012)

Penentuan status KEK pada WUS adalah dengan menggunakan lingkar lengan

atas atau disebut LILA. Pengukuran LILA pada kelompok WUS adalah salah satu

cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam, untuk

mengetahui kelompok umur yang beresiko KEK. WUS yang beresiko KEK di

Indonesia jika hasil pengukuran LILA kurang dari atau sama dengan 23,5 cm atau

dibagian merah pita LILA, apabila hasil pengukuran lebih dari 23,5 cm maka tidak

beresiko menderita KEK (Pratiwi, 2012).

10
BAB III

PENGKAJIAN DATA IBU HAMIL

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.G.P G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 24 MINGGU

DENGAN ANEMIA SEDANG dan KEK DI PUSKESMAS SANGGENG

NO.REGISTRASI : 02.10.19.113

MASUK RS TANGGAL, JAM : 20-11-2019, 11.00 WIT

DIRAWAT DI RUANG : KIA Puskesmas Sanggeng

TANGGAL/JAM PENGKAJIAN : 20-11-2019, 11.00 WIT

I. PENGUMPULAN DATA DASAR

Biodata Ibu Suami

Nama : Ny. G. P -

Umur : 19 Tahun -

Agama : Kristen Protestan

Suku/Bangsa : Biak/ Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Alamat : Kamp.Ambon Atas

No.Telepon/HP :

11
DATA SUBYEKTIF

1. Kunjungan saat ini Kunjungan Pertama √ Kunjungan

Ulang

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

3. Riwayat Perkawinan

Kawin - kali. Kawin pertama umur - tahun. Dengan suami sekarang - tahun

( Data/Informasi Tidak di berikan Oleh Ibu)

4. Riwayat Menstruasi

Menarche umur 13 Tahun. Siklus 28 hari. Teratur/ tidak

Dismenorroe ya/tidak. Banyaknya 80 Cc/ 3x pembalut/ hari

Warna Kemerahan

HPM 29-05-2019 HPL 08-03-2020

5. Riwayat kehamilan ini

a. Riwayat ANC

ANC sejak umur kehamilan 20 minggu. ANC di Puskesmas Sanggeng

Frekuensi : Trimester I - kali

Keluhan -

Terapi -

Trimester II 1 kali

Keluhan batuk,pusing dan flu

Terapi Ambroxol 10 tablet dengan dosis 3x1

Trimester III kali

Keluhan

12
Terapi

b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 20 minggu,

Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir 4 kali

c. Keluhan yang dirasakan sekarang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

d. Pola Kebiasaan Sehari-Hari

No Pola Kebiasaan Sebelum Hamil Hamil


1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 2 kali/hari 2 kali/hari
Macam Nasi,sayur-mayur,dan lauk Nasi,sayur-mayur,dan lauk
Jumlah pauk pauk
Keluhan 1 porsi/1 piring 1 porsi/1 piring
Tidak ada Tidak ada
b. Minum
Frekuensi 8 kali/hari 8 kali/hari
Macam Air Putih Air Putih
Jumlah 1 liter 1 liter
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1 kali/hari 1 kali/hari
Warna Kecoklatan Kecoklatan
Bau Khas Khas
Konsistensi Padat Padat
Jumlah - -
Keluhan - -
b. BAK
Frekuensi 4 kali/Hari 6 kali/Hari
Warna Kuning Jernih Kuning Jernih
Bau Khas Khas
Konsistensi Cair Cair
Jumlah - -
Keluhan - -
3 Pola Aktivitas Sekolah Mengerjakan Pekerjaan IRT
4 Istirahat/ tidur
a. Frekuensi Siang : 1 Jam Siang : 1 Jam
Malam : 8 Jam Malam : 8 Jam

13
b. Keluhan
5 Seksualitas
a. Frekuensi Tidak di kaji
b. Keluhan
6 Rekreasi - -
7 Personal Hyginie
Kebiasaan mandi 2 kali/ hari
Kebiasaan mengganti pakaian dalam setelah mandi pagi dan sore hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin Setelah BAK dan Saat Mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan Katun

e. Imunisasi

TT 1 Tanggal 20-11-2019 TT 2 Tanggal -

TT 3 Tanggal - TT 4 Tanggal -

TT 5 Tanggal -

6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

G I P 0 Ab 0 Ah 0

Hamil Persalinan Nifas


ke
Tanggal Umur Jenis Penolon Komplikasi Jenis BB Laktasi Komplikasi
kehamilan persalinan g kelamin Lahir
Ibu Bayi
Hamil
ini

7. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

No Jenis Mulai Memakai Berhenti/ Ganti Cara


kontrasepsi
Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Keluhan
Belum
pernah
menggunakan

14
8. Riwayat Kesehatan

a. Penyakit sistemik yang pernah/ sedang diderita

Tidak ada

b. Penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga

Tidak ada

c. Riwayat keturunan kembar

Tidak ada

d. Kebiasaan- kebiasaan

Merokok : Tidak ada

Minum jamu-jamuan : Tidak ada

Minum-minuman keras : Tidak ada

Makanan/ minuman pantangan : Tidak ada

Perubahan pola makan : Tidak ada

9. Keadaan Psiko Sosial Spritual

a. Kelahiran saat ini : Diinginkan Tidak



diinginkan

b. Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan keadaan sekarang

Cukup baik

c. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini

Pada awal kehamilan ibu belum bisa menerima kehamilannya karena ibu merasa

belum siap namun setelah dukungan yang di berikan oleh bidan dan keluarga,

sekrang ibu dapat menerima kehamilannya dan sangat senang untuk menantikan

kelahiran anaknya.

d. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan

15
Keluarga senang dan memberikan support kepada ibu

e. Ketaatan ibu dalam beribadah

Taat

DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum Baik Kesadaran Compos Mentis

b. Tanda vital

Tekanan darah : 96/63 mmHg

Nadi : 99 kali per menit

Pernapasan : 22 kali per menit


0
Suhu : 36,5 C

c. TB : 149 cm

BB : Sebelum Hamil 43 Kg, BB Sekarang : 47,6 Kg

47,6
IMT : = 21,4
1,49 x 1,49

LILA : 20,5

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala dan leher

Edema wajah : Tidak ada edema

Cloasma Gravidarum : +

Mata : Simetris, Konjungtiva pucat, Sklera tidak icterus

Mulut : Bersih tidak ada karies

Leher : Tidak ada benjolan/pembengkakan

b. Payudara : Simetris, Tidak ada benjolan

16
Bentuk Areola Mammae : Mulai melebar dan menghitam

Putting susu : Menonjol

Colostrum : Belum keluar

c. Abdomen

Bentuk : Simetris, Tidak ada benjolan/Massa lain

Bekas luka : Tidak ada

Striae Gravidarum : Ada

Palpasi Leopold

Leopold I : Setinggi pusat TFU : 20 cm

Leopold II : letak Punggung Kanan teraba keras, rata dan memanjang, bagian

kiri

teraba bagian-bagian kecil seperti ekstermitas

Leopold III : letak kepala teraba bulat keras dan melenting

Leopold IV : kepala belum masuk PAP

20
Mc Donald : x 8:22 minggu
7

Osborn Test : -

TBJ : (20-11)x 155 : 1.395 gram

Auskultasi DJJ : Punggung Kanan

Frekuensi : 142 Kali per menit Teratur

d. Ekstermitas

Edema : Tidak ada edema

Varices : Tidak ada varises

Reflek patella : +/+

Kuku : Bersih, Tidak ada kelainan

e. Genitalia Luar

17
Tanda Chadwich : Tidak dilakukan

Varices : Tidak dilakukan

Bekas luka : Tidak dilakukan

Kelenjar bartholini : Tidak dilakukan

Pengeluaran : Tidak dilakukan

f. Anus

Hemoroid : Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan Panggul Luar ( Bila perlu)

Distanisia Spinarum : Tidak dilakukan

Distansia Kristarum : Tidak dilakukan

Boudelogue : Tidak dilakukan

4. Pemeriksaan Penunjang

HB : 8,2 gr%

Malaria : Neg

HIV : NR

Sifilis : NR

Hepatitis : NR

II. Interpretasi Data Dasar

Diagnosa : Ny G.P umur 19 tahun G1P0A0 umur kehamilan 24 minggu, janin intra

uterin tunggal hidup dengan anemia sedang dan KEK

Ds : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

G1P0A0

HPHT : 29-05-2019 TP : 08-03-2020

18
ANC 1 kali di puskesmas Sanggeng

DO :

Tekanan darah : 96/63 mmHg

Nadi : 99 kali per menit

Pernapasan : 22 kali per menit


0
Suhu : 36,5 C

TB : 149 cm

BB sebelum : 43 Kg BB Sekarang : 47,6 Kg

IMT : 21,4

LILA : 20,5

Palpasi Leopold

Leopold I : Setinggi pusat TFU : 20 cm

Leopold II : letak Punggung Kanan teraba keras, rata dan memanjang, bagian

kiri

teraba bagian-bagian kecil seperti ekstermitas

Leopold III : letak kepala teraba bulat keras dan melenting

Leopold IV : kepala belum masuk PAP

20
Mc Donald : x 8:22 minggu
7

Osborn Test : -

TBJ : (20-11)x 155 : 1.395 gram

Auskultasi DJJ : Punggung Kanan

Frekuensi : 142 Kali per menit Teratur

Masalah

a. Anemia Sedang

b. KEK

19
Kebutuhan

a. Berikan KIE tentang Nutrisi

b. Berikan Tablet FE (Sangobion)

c. Berikan makan tambahan seperti Kacang hijau, susu ibu hamil, biskuit ibu hamil

d. Berikan dukungan psikologis pada ibu dan keluarga

III. Identifikasi masalah potensial

ibu dapat mengalami anemia berat

IV. Tindakan segera

1. Berikan KIE tentang Nutrisi

2. Berikan Tablet FE (Sangobion)

3. Berikan makan tambahan seperti Kacang hijau, susu ibu hamil, biskuit ibu

hamil

V. Rencana Asuhan

1. Lakukan kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan HB

2. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu tentang keadaan ibu dan bayinya

3. Lakukan suntik TT I

4. Berikan KIE tentang Nutrisi ibu hamil

5. Berikan KIE tentang tanda-tanda bahaya Kehamilan

6. Berikan makanan tambahan seperti kacang hijau, biskuit ibu hamil dan susu ibu

hamil.

7. Berikan ibu tablet fe (sangobion)

8. Beritahu ibu tanggal kunjungan ulang

9. Lakukan dokumentasi pada buku KIA ibu dan Kohort

VI. Implementasi

20
Tanggal: 20- 11-2019 Jam : 11.05 WIT

1. Melakukan kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan HB

2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang keadaan ibu dan bayinya

3. Melakukan suntik TT I

4. Memberikan KIE tentang Nutrisi ibu hamil

Selama masa kehamilan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti Nasi,

Sayur- mayur seperti sayur bayam, wortel, kacang-kacangan dan sayuran hijau,

Lauk Pauk seperti ikan, ayam, telur, Buah-buahan serta susu untuk ibu hamil

5. Berikan KIE tentang tanda-tanda bahaya Kehamilan

Tanda-tanda bahaya yang terjadi selama kehamilan Muntah secara terus menerus

dan tak mau makan, Demam tinggi, Bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit

kepala atau kejang, janin yang dirasakan kurang bergerak dibandingkan

sebelumnya, perdarahan saat hamil, air ketuban pecah sebelum waktunya. Jika

nantinya ibu mengalami hal tersebut anjurkan ibu untuk menghubungi bidan atau

ibu memeriksakan pada fasilitas kesehatan

6. Memberikan makanan tambahan seperti kacang hijau, biskuit ibu hamil dan susu

ibu hamil.

Beritahu ibu cara penyajian susu ibu hamil yaitu dengan melarutkan 3 sendok

makan susu ibu hamil dalam 180 ml air hangat, aduk sampai larut dan minum.

7. Memberikan ibu tablet fe (sangobion)

Beritahu ibu aturan minum tablet Fe, Yaitu dosis 1x 1 di minum pada malam hari

sebelum tidur untuk menghindari mual karena efek dari tablet fe.

8. Memberitahu ibu tanggal kunjungan ulang

Tanggal kunjungan ulang ibu hamil yaitu tanggal 17-12-2019

9. Melakukan dokumentasi pada buku KIA ibu dan Kohort

21
VII. Evaluasi

Tanggal : 20-11-2019 Jam : 11.45 WIT

1. Telah di lakukan kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan HB

HB : 8,2 gr%

2. Telah di beritahukan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang keadaan ibu dan

bayinya dalam keadaan baik dan sehat namun ibu menglami anemia sedang

Tekanan darah : 96/63 mmHg

Nadi : 99 kali per menit

Pernapasan : 22 kali per menit

Suhu : 36,5 0C

BB Sekarang : 47,6 Kg

LILA : 20,5

Palpasi Leopold

Leopold I : Setinggi pusat TFU : 20 cm

Leopold II : letak Punggung Kanan teraba keras, rata dan memanjang,

bagian kiri teraba bagian-bagian kecil seperti ekstermitas

Leopold III : letak kepala teraba bulat keras dan melenting

Leopold IV : kepala belum masuk PAP

20
Mc Donald: x 8:22 minggu
7

Osborn Test : -

TBJ : (20-11)x 155 : 1.395 gram

Auskultasi DJJ : Punggung Kanan

Frekuensi : 142 Kali per menit Teratur

3. Telah dilakukan suntik TT I

22
4. Ibu telah mengerti nutrisi selama kehamilan

5. Ibu telah mengerti tanda-tanda bahaya selama kehamilan

6. Telah diberikan makanan tambahan seperti kacang hijau, biskuit ibu hamil dan

susu ibu hamil.

7. Telah diberikan ibu tablet fe (sangobion)

8. Ibu berjannji akan melakukan kunjungan ulang

9. Telah dilakukan dokumentasi pada buku KIA ibu dan Kohort

1. Catatan perkembangan kunjungan Kehamilan

Kunjungan Rumah Ke : I

Hari/Tanggal : Rabu, 27 November 2019

Jam : 11. 20 wit

Tempat : Rumah pasien

1) Subyektif

Ibu mengatakan keadaannya sehat dan tidak ada keluhan.

2) Obyektif

Keadaan umum ibu baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil,

tekanan darah 110/75 mmHg, nadi 80 kali/menit, pernafasan 20 kali/menit, suhu

badan 36,5°C. Palpasi setinggi Pusat.. Hasil pemerilksaan Hb 8,6 gr%.

3) Asessment

Diagnosa : G1P0A0 umur kehamilan 25 minggu dengan anemia sedang

dan KEK

23
Kebutuhan : Istirahat dan nutrisi yang cukup serta dukungan keluarga

4) Planing

a) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan

menu makanan seimbang yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin

dan mineral serta anjurkan ibu untuk mengkonsumsi susu karena ibu

membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dari pada biasanya untuk dirinya dan

bayinya. Ibu bersedia mengkonsumsi makanan bergizi.

Hasil : ibu berjanji untuk mengkonsumsi makanan bergizi

b) Menganjurkan ibu untuk tetap memperhatikan istirahatnya agar stamina ibu

tetap terjaga dengan cara ibu tidur/istirahat ketika bayinya sedang tidur. Ibu

bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.

Hasil : ibu berjanji untuk memperhatikan istirahatnya

c) Menganjurkan ibu tetap mengkonsumsi tablet FE karena HB masih rendah.

Ibu berjanji akan mengkonsumsi tablet FE.

Hasil : ibu berjanji minum tablet fe

24
BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pada BAB III, penulis akan membahas tentang Asuhan Kebidanan yang

diberikan pada Ny G.P umur 19 tahun, dari masa kehamilan 24 minggu sampai dengan masa

kehamilan 25minggu dengan pendokumentasian menggunakan 7 langkah varney dan SOAP,

dengan melakukan pengambilan data dan selanjutnya melakukan pengkajian di mulai pada

tanggal 20 November 2019- 27 November 2019 diuraikan sebagai berikut :

1. Pada pemeriksaan kehamilan ibu di dapatkan hasil pemeriksaan fisik : ibu terlihat

pucat dan lesu, serta pada pemeriksaan lab di dapatkan hasil Hb 8,2 gr%. hal ini

sesuai dengan teori Susiloningtyas (2012) Gejala umum anemia, Gejala ini berupa

badan lemah, lesu, cepat Lelah. Pada pemeriksaan fisik dijumpai pasien yang pucat,

terutama pada konjungtiva dan jaringan dibawah kuku. sehingga tidak terjadi

kesenjangan pada teori.

2. Berdasarkan hasil pemeriksaan lab ibu mengalami anemia sedang, hal ini disebabkan

Pengenceran darah ini karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap

plasenta dan pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada

trimester ke II kehamilan. Berdasarkan hal tersebut tidak terjadi kesenjangan pada

teori.

3. Selama mengkonsumsi tablet Fe (Sangobion) ibu mengalami peningkatan Hb, hal ini

sejalan dengan teori Hidayah (2012) bahwa Suplementasi besi sudah lama diberikan

secara rutin pada Ibu hamil di Puskesmas dan Posyandu, menggunakan tablet yang

mengandung 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr% per bulan

4. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pada ibu di dapatkan bahwa hasil LILA : 21.5

cm, ibu mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronik). Hal ini sejalan dengan tori

yang beresiko KEK di Indonesia jika hasil pengukuran LILA kurang dari atau sama

25
dengan 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, apabila hasil pengukuran lebih dari

23,5 cm maka tidak beresiko menderita KEK (Pratiwi, 2012).

26
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses kehamilan Ny G.P umur 19 tahun G1P0A0 umur kehamilan 24 minggu,

janin intra uterin tunggal hidup dengan anemia sedang dan KEK . hasil

pemeriksaan TD: 96/63 mmHg, Nadi: 99kali per menit, Pernapasan : 22kali

per menit, Suhu: 36,50C , TB : 149 cm BB sebelum : 43 Kg BB Sekarang :

47,6 Kg, IMT: 21,4, LILA: 20,5 . Palpasi Leopold, Leopold I: Setinggi pusat

TFU : 20 cm. Leopold II : letak Punggung Kanan teraba keras, rata dan

memanjang, bagian kiri teraba bagian-bagian kecil seperti ekstermitas . Leopold

III: letak kepala teraba bulat keras dan melenting. Leopold IV : kepala belum

20
masuk PAP. Mc Donald: x 8:22 minggu . TBJ : (20-11)x 155 : 1.395
7

gram, dilakukan pemberian suntik TT 1, Ny. G.P mengkonsumsi tablet Fe,

dilakukan didapatkan Hb ibu adalan 8,2 gr%.

2. Ny. G.P G1P0A0 umur kehamilan 25 minggu dengan anemia sedang dan KEK

Keadaan umum ibu baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil,

tekanan darah 110/75 mmHg, nadi 80 kali/menit, pernafasan 20 kali/menit, suhu

badan 36,5°C. Palpasi setinggi Pusat.. Hasil pemerilksaan Hb 8,6 gr%.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penerapan Asuhan Kebidanan mempunyai beberapa pemikiran

sebagai saran dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya

menurunkan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Ibu dan Bayi.

27
1. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat terus memberikan perkembangan ilmu dalam asuhan kebidanan secara

komprehensif, sehingga dapat menciptakan generasi baru yang lebih baik dari

sebelumnya.

2. Bagi Pihak Puskesmas Sanggeng

Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan sesuai dengan

standar pelayanan kebidanan pada masa kehamilan.

3. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat khususnya ibu hamil, dapat memeriksakan diri ke petugas kesehatan

atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan agar ibu dan

anak sehat dan selamat.

28
DAFTAR PUSTAKA

Ananti, Y., & Muthmainah. (n.d.). HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE

DENGAN ANEMIA IBU HAMIL Yustina.

Cholifah, N., & Anisa, W. (2018). APLIKASI PEMBERIAN MADU TERHADAP

PENINGKATAN HEMOGLOBIN ( HB ) PADA REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI

ANEMIA. (September 2006), 533–539.

Hidayah, W., & Anasari, T. (2012). HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL

MENGKONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI DESA

PAGERAJI KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS. Jurnal Iliah

Kebidanan, 3(2), 41–53.

Mariana, D., Wulandari, D., & Padila. (2018). HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS. 1(2),

108–122.

Pratiwi, A. H. (2012). PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DAN

ANEMIA SAAT KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

DAN NILAI APGAR.

Rafika, M. (2016). Karakteristik Fisik Dan Organoleptik Yoghurt Program Studi S1 Ilmu

Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 1–36.

Rahayu, R. (2017). EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SARI KURMA DALAM PEMENUHAN

GIZI IBU HAMIL ANEMIA DI PUSKESMAS WEDI, KABUPATEN KLATEN RD. 045,

97–103.

Ramadani, M., Mayoritha, L., & Fitrayeni. (2012). Penyebab Kejadian Anemia Ibu Hamil Di

Puskesmas Seberang Padang Kota Padang. JKMA: (Jurnal Kesehatan Masyarakat


Andalas) (Andalas Journal of Public Health), 6(2), 57–61.

https://doi.org/10.24893/jkma.6.2.57-61.2012

Roosleyn, I. P. T. (2016). Strategi dalam penanggulangan pencegahan anemia pada

kehamilan. 3.

Soraya, M. N. (2013). Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam

Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara. Retrieved

from http://repository.uinjkt.ac.id/dspace.pdf

Susiloningtyas, I. (2012). PEMBERIAN ZAT BESI (Fe) DALAM KEHAMILAN Oleh : Is

Susiloningtyas. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 50, 128.

30
LAMPIRAN

31

Anda mungkin juga menyukai