Anda di halaman 1dari 9

Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL

Tutorial Blok : 1A
Modul : Modul III
Judul Skenario: Pola HIdup yang Menyehatkan

Nama tutor : dr. Suryani


Nama : Mawarni Anggia Situmorang/41200424

Hasil Pembelajaran Tutorial :


Learning Objective (LO) yang harus dicapai :
1. Mampu memahami dan menjelaskan Kembali proses yg terjadi dalam pencernaan hingga
pembuangan (defekasi dan uriari)
2. Mampu menjelaskan proses sistem cardiovaskuler dan yang mempengaruhi.
3. Sistem pengeluaran keringat.
4. Sistem kerja otot pada saat beraktivitas

1. Proses yang Terjadi Dalam Pencernaan Hingga Pembuangan (Defekasi Dan Uriari)

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
PEMBENTUKAN URIN
a. Filtrasi Glomerulus
Dalam pembentukan urin ditahap pertama ini darah dialirkan melalui glomerulus, lalu plasma
bebas protein disaring melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul Bowman. Pada keadaan
normal, sebanyak 2070 plasma yang masuk ke glomerulus tersaring. Tahap ini biasa disebut
dengan dengan filtrasi glomerulus, yang mana merupakan langkah pertama dalam pembentukan
urin. Setiap menitnya rata-rata dihasilkan 725 ml filtrat glomerulus (cairan yang difiltrasi) yang
dibentuk secara kolektif.Yang diperkirakan hampir sama dengan 180 liter setiap hari. Ginjal
menyaring plasma darah sekitar 65 sehari yang ditandai dengan memperimbangkan volume
rerata plasma orang dewasa yaitu 2,75 liter. Semua plasma yang sebelumnya telah difiltrasi akan
menjadi urin dalam waktu kurang dari setengah jam. Namun, itu tidak terjadi dikarenakan
hubungan yang erat antara tubulus ginjal dan kapiler peritubulus disepanjangnya yang membuat
zat lain masih dapat dipertukarkan antara cairan tubulus dan darah di kapiler peritubulus.
b. Reabsorpsi Tubulus
Saat filtrat mengalir melalui tubulus, zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh dikembalikan
ke plasma kapiler peritubulus. Proses perpindahan secara seleksi zat-zat dari dalam tubulus
(lumen tubulus) ke dalam darah ini dinamakan dengan reabsorpsi tubulus. zat-zat yang masih
diperlukan tadi direabsorpsi oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke jantung
untuk diresirkulasi jadi tidak tidak langsung keluar dari tubuh melalui urin. Dalam sehari sekitar
178,5 liter plasma direabsorpsi dari total 180 liter plasma. Sisa dari plsma pada tubulus dialirkan
menuju pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai urin. Jadi intinya zat yang masih berguna untuk
tubuh didapatkan melalui reabsorpsi selektif, sedangkan bahan yang tidak diperlukan akan
dibuang bersama-sama dengan urin nantinya.
c. Sekresi Tubulus
Proses ginjal selanjutnya yaitu sekresi tubulus, dimana pemindahan selektif zat-zat dari kapiler
peritubulus ke lumen tubulus yang merupakan rute kedua bagi masuknya zat ke dalam tubulus
ginjal dari darah, sedangkan yang pertama adalah melalui filtrasi glomerulus. Hanya sedikit yang
mengalir melaiui kapiler glomerulus untuk difiltrasi ke dalam kapsul Bowman; sisanya mengalir
melalui arteriol eferen ke dalam kapiler peritubulus. Sekresi tubulus merupakan mekanisme
untuk mengeluarkan zat dari plasma secara cepat dengan mengekstraksi sejumlah zat tertentu
dari 80% plasma yang tidak terfiltrasi di kapiler peri tubulus dan memindahkannya ke bahan
yang sudah ada ditubulus sebagai hasil filrrasi.

d. Ekskresi Urin

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
Ekskresi urin adalah tahap terakhir dimana pengeluaran bahan-bahan dari tubuh melalui urin.
Proses ini merupakan proses yang sangat berkaitan dengan proses sebelumnya sehingga dapat
menghasilkan hasil akhir ini. Semua konstituen plasma yang terfiltrasi atau disekresikan tetapi
tidak direabsorpsi akan tetap di tubulus dan mengalir ke pelvis ginjal untuk diekskresikan
sebagai urin dan dikeluarkan dari tubuh. Semua yang difiltrasi dan kemudian direabsorpsi, atau
tidak difiltrasi sama sekali, masuk ke darah vena dari kapiler.
PENCERNAAN
a. Mulut
Gigi sebagai komponen pada mulut dirancang dengan tepat untuk mengunyah. Ada dua jenis gigi
yang bekerja dominan dalam mengunyah makanan yaitu gigi geligi anterior (insisivi) bekerja
sebagai pemotong yang kuat dan gigi geligi posterior (molar) bekerja untuk menggiling.
mengunyah akan membantu pencernaan makanan dalam peran pencernaan secara mekanis
dengan menggiling makanan hingga menjadi partikel makanan yang lebih halus untuk
meringkan kerja pada lambung dan proses berikutnya, selain itu juga secara kimiawi yaitu
adanya enzim pencernaan yang bekerja pada partikel makanan.
a. Esofagus
Fungsi utama esofagus yaitu untuk menyalurkan makanan secara cepat dari faring ke lambung
dengan gerakan peristaltik (peristaltik primer dan peristaltik sekunder) yang diatur secara khusus
untuk fungsi tersebut.
b. Sekresi Lambung
lambung mempunyai fungsi utama adalah penyimpanan dan juga penyerapan zat yang larut
dalam air dan larut lemak (misalnya, alkohol dan beberapa obat). Lambung juga berperan dalam
menyiapkan suatu produk yang berguna nanti pada saat terjadi pencernaan di usus kecil.Produk
itu ialah Chyme (bahan semi-cairan) yang dihasilkan oleh pencernaan makanan di lambung.
Didalam lambung juga terdapat gerakan yang mendukung proses pencernaan.
c. Sekresi Pankreas
sekresi pankreas memounyai salah satu fungsi utama yaitu menetralkan asam dalam chyme saat
memasuki duodenum dari perut. Proses ini penting karena enzim pankreas bekerja secara
optimal pada pH yang mendekati netral. Fungsi penting Pankreas lainnya adalah menghasilkan
enzim untuk pencernaan karbohidrat,lemak, dan protein makanan.

d. Sekresi Bilier

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
Hati manusia mengeluarkan 600 sampai 1.200 mL / hari empedu kedalam duodenum. Empedu
mengandung garam empedu (berasal dari kolesterol), pigmen empedu (misalnya bilirubin),
kolesterol, fosfolipid, dan protein dan melakukan beberapa fungsi penting. Misalnya,empedu
garam berperan penting dalam penyerapan di usus lipid. Sekresi bilier merupakan jalur penting
untuk ekskresi bilirubin dari tubuh. Empedu mengalir ke saluran empedu. Sebagian besar
empedu hati disimpan di kantong empedu selama periode ini. Ketika terjadi kontraksi kantung
empedu maka mengakibatkan pengiriman empedu ke duodenum.
e. Sekresi Usus Halus
Usus halus mengeluarkan 2 sampai 3 L / harialkali isotonic cairan. Sekresi ini terutama berasal
dari sel-sel di kriptus Lieberkühn, kelenjar tubular yang terletak di dasar
vili usus. Sekresi usus mungkin membantu menjaga fluiditas chyme dan mungkin juga berperan
dalam mengencerkan berbahaya agendan menghilangkan mikroorganisme yang menular.
Duodenum dan juga di ileum di mana bakteri mendegradasi makanan tertentu untuk
menghasilkan asam (misalnya,serat makanan menjadi asam lemak rantai pendek).

f. Defekasi
Rektum sebenernya tidak berisi feses pada sebagian waktu diakibat dari kenyataan bahwa
terdapat sfingter fungsional yang lemah pada perbatasan antara kolon sigmoid dan rektum. Pada
posisi ini terdapat juga sebuah sudut tajam yang menambah resistansi terhadap pengisian rektum.
Bila terjadi gerakan mendorong feses ke rectum maka, segera timbul keinginan untuk defekasi,
termasuk refleks kontraksi rektum dan relaksasi sfingter anus. Pendorongan massa feses yang
terus-menerus melalui anus dicegah dominan oleh kerja tonik sfingter anus, , dalam keadaan
sadar atau setidaknya dalam bawah sadar; secara bawah sadar, sfingter eksternal biasanya secara
terus-menerus mengalami konstriksi kecuali bila ada impuls kesadaran yang menghambat
konstriksi.

2. Proses Sistem Cardiovaskuler Dan Yang Mempengaruhi


Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung utama yakni: otot atrium, otot ventrikel, serta
serat otot eksitatorik dan penghantar khusus. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan
cara yang sama seperti otot rangka, hanya saja durasi kontraksi otototot tersebut lebih lama.
Peristiwa yang terjadi pada jantung diawali dari sebuah denyut jantung sampai awal denyut
jantung berikutnya disebut dengan siklus jantung. Adanya pengaturan khusus dalam sistem
konduksi memungkinkan atrium untuk berkontraksi mendahului kontraksi ventrikel, serta
memompakan darah ke dalam ventrikel sebelum terjadi kontraksi ventrikel yang kuat. Jadi,
atrium bekerja sebagai pompa pendahulu bagi ventrikel, dan ventrikel selanjutnya yang akan
menyediakan sumber kekuatan utama untuk memompakan darah ke sistem pembuluh darah
tubuh.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
Proses siklus jantung dibagi mejadi dua yaitu:
Sistolik dan Diastolik
Sistolik dan Diastolik Siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolik,
yaitu periode pengisian jantung dengan darah, yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang
disebut sistolik. Lama berlangsungnya keseluruhan siklus jantung termasuk sistol dan diastol,
berbanding terbalik dengan frekuensi denyut jantung.

Perubahan Sirkulasi Selama Olahraga


Bila seseorang dalam keadaan istirahat, jantung hanya akan memompa 4 sampai 6 liter
darah setiap menitnya. Selama bekerja berat, jantung mungkin perlu memompa darah lebih besar
dari jumlah normal sebelumnya.sebanyak Dua cara dasar pengaturan volume darah yang
dipompakan oleh jantung adalah (1) pengaturan intrinsik pemompaan jantung sebagai respons
terhadap perubahan volume darah yang mengalir ke dalam jantung, dan (2) pengendalian
frekuensi denyut jantung dan kekuatan pemompaan jantung oleh sistem saraf otonom.

Aliran darah otot rangka pada keadaan istirahat adalah rendah (2-4 mL/100 g/mnt). Sewaktu
suatu otot berkontraksi terjadi kompresi pembuluh-pembuluh di dalamnya apabila kontraksi
mencapai lebih dari 10% tegangan maksimum; jika teganganyang terjadi lebih besar daripada
70% tegangan maksimum,aliran darah akan terhenti sama sekali. Namun, di antara kontraksi
aliran darah akan sangat meningkat sehingga aliran darah per satuan waktu dalam sebuah otot
yang berkontraksi secara ritmik meningkat sampai 30 kali lipat. Mekanisme- mekanisme lokal
yang mempertahankan tingginya aliran darah sewaktu otot berolahraga adalah penurunan PO2
jaringan, peningkatan Pco2 jaringan, dan penumpukan K+ dan metabolit vasodilator lain.
Respons kardiovaskular sistemik terhadap olahraga yang menghasilkan peningkatan aliran darah
ke otot-otot yang berkontraksi bergantung pada apakah kontraksi otot terutama bersifat isometrik
atau isotonik dalam kaitannya dengan kerja eksternal. Dalam beberapa detik setelah dimulainya
kontraksi otot isometrik, tekanan darah sistolik dan diastolik meningkat tajam. Respons terhadap
olahraga yang melibatkan kontraksi otot isotonik adalah serupa yaitu terjadi peningkatan segera
kecepatan denyut jantung, tetapi berbeda yaitu terjadi peningkatan mencolok isi sekuncup.
Perbedaan respons terhadap olahraga isometrik dan isotonic sebagian dijelaskan oleh kenyataan
bahwa otot yang aktif selama olahraga isometrik berkontraksi secara tonik dan hal tersebut
berperan meningkatkan resistensi perifer total. Setelah olahraga selesai, tekanan darah dapat
secara sementara turun di bawah normal, mungkin akibat penumpukan metabolit yang
menyebabkan pembuluh-pembuluh otot tetap berdilatasi dalam periode yang singkat. Namun,
tekanan darah segera kembali ke tingkat praolahraga. Kecepatan denyut jantung kembali ke
normal lebih lambat.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
3. Sistem pengeluaran keringat
Berkeringat adalah proses pengeluaran panas evaporatsi aktif di bawah kontrol saraf simpatis.
Laju pengeluaran panas evaporatif dapat diubah-ubah dengan mengubah banyak keringat, yaitu
untuk mengeluarkan kelebihan panas sesuai kebutuhan. Pada dasrnya, ketika suhu lingkungan
melebihi suhu kulit, berkeringat adalah satu-satunya cara untuk mengeluarkan panas karena pada
keadaan ini tubuh memperoleh panas melalui radiasi dan konduksi. Pada suhu normal, sekitar
100 mL, keringat dihasilkan setiap hari; jumlah ini meningkat menjadi 1,5 liter selama cuaca
panas dan meningkat menjadi 4 liter selama olahraga berat. Keringat adalah larutan garam encer
yang dikeluarkan secara aktif ke permukaan kulit oleh kelenjar keringat ekrin yang tersebar di
seluruh tubuh. Keringat yang asin dan jernih ini adalah cara penting dalam mendinginkan tubuh.
Kelenjar keringat apokrin, yang terletak di ketiak dan area genital, menghasilkan keringat yang
kaya bahan-bahan organik, seperti protein dan lipid. Bau tubuh dihasilkan ketika bakteri yang
ada di sekitarnya menguraikan komponen organik ini. Tidak ada kegunaan fisiologis yang
diketahui dari kelenjar keringat apokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar bau seksual yang
ditemukan pada spesies lain
Keringat ekrin harus diuapkan dari kulit agar terjadi pengeluaran panas. Jika keringat hanya
menetes dari permukaan kulit atau diseka, tidak terjadi pengeluaran panas. Faktor terpenting
yang menentukan tingkat penguapan keringat adalah kelembabpan relatif udara sekitar
(persentase tiap H2O yang sebenarnya ada di udara dibandingkan dengan jumlah terbanyak yang
dapat ditampung udara pada suhu tersebut: sebagai contoh, kelembapan relatif 70% uap H2O
yang mampu di tampungnya). Ketika kelembapan relatif tinggi, udara hampir jenuh oleh H2O
sehingga kemampuan udara menerima tambahan kelembapan dari kulit menjadi terbatas. Karena
itu, pada hari yang panas dan lembap, tidak banyak kehilangan panas evaporatif yang dapat
terjadi. Kelenjar keringat terus mengeluarkan cairannya, tetapi keringat hanya menempel di kulit
atau menetes dan tidak menguap dan menimbulkan efek mendinginkan. Sebagai ukuran untuk
rasa tidak nyaman yang berkaitan dengan kombinasi panas dan kelembapan yang tinggi, para
ahli meteorologi mengembangkan indeks suhu kelembaban, atau indeks panas (seberapa panas
yang dirasakan

Pada dasarnya, semua penurunan berat badan dapat disebabkan oleh kehilangan keringat.
Kehilangan keringat yang cukup banyak sehingga dapat menurunkan berat badan sebesar 3
persen saja sudah dapat mengurangi kinerja seseorang secara bermakna, dan penurunan berat
badan 5 sampai 10 persen dengan cepat sering kali berakibat serius, mengakibatkan kram otot,
mual, dan berbagai efek lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengganti cairan
yang hilang.
Keringat mengandung sejumlah besar natrium klorida, dan karena itu sejak lama telah
dinyatakan bahwa semua atlet harus menelan tablet garam (natrium klorida) sewaktu berlatih di
hari yang panas dan lembab. Selanjutnya, jika seorang atlet telah beraklimatisasi terhadap panas

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
melalui peningkatan pemaparan atletik secara progresif selama lebih dari 1 sampai 2 minggu
dibandingkan bila melakukan latihan atletik secara maksimal pada hari pertama, kelenjar
keringat juga mengalami aklimatisasi sehingga jumlah kehilangan garam dalam keringat menjadi
hanya sedikit dibandingkan sebelum aklimatisasi. Aldimatisasi kelenjar keringat ini terutama
merupakan hasil peningkatan sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Aldosteron selanjutnya
mempunyai pengaruh langsung terhadap kelenjar keringat untuk meningkatkan reabsorpsi
natrium klorida dari keringat sebelum keringat itu sendiri dikeluarkan dari tubulus kelenjar
keringat ke permukaan kulit. Segera setelah atlet teraklimatisasi, jarang diperlukan suplemen
garam selama kegiatan atletik.

4. Sistem Kerja Otot Pada saat beraktivitas


Kekuatan otot diutamakan oleh unsur ukurannya, dengan daya kontraktilitas maksimal antara 3
dan 4 kg/ cm2 pada suatu daerah potongan melintang otot. seseorang dengan persediaan
testosteron normal atau yang telah berlatih membesarkan ototnya melalui olahraga latihan beban
yang akan menambahkan kekuatan otot yang juga semakin naik. Pertahanan Kekuatan otot kira-
kira 40 persen lebih besar dari kekuatan kontraksi. Yaitu, bila suatu otot sudah berkontraksi dan
kemudian suatu gaya mencoba meregangkan otot tersebut, seperti yang terjadi saat mendarat
sesudah meloncat, keadaan ini membutuhkan gaya kira-kira 40 persen lebih besar daripada yang
dapat dicapai pada kontraksi pemendekan. Hal ini selanjutnya memperberat masalah pada
tendon, persendian, dan ligamen. Keadaan tersebut dapat menyebabkan robekan bagian dalam
otot. Pada kenyataannya, peregangan kuat pada suatu otot yang berkontraksi maksimal dapat
dipastikan menimbulkan nyeri otot hebat. Kerja mekanis otot adalah jumlah gaya yang
diterapkan pada otot dikali dengan jarak tempat gaya tersebut digunakan. Daya kontraksi otot
berbeda dari kekuatan otot, karena daya merupakan ukuran jumlah total kerja yang dilakukan
otot dalam satu satuan waktu. Ketahanan sebagian besar bergantung kepada dukungan nutrisi
terhadap otot-terutama kandungan glikogen yang tersimpan dalam otot sebelum periode kerja
fisik. Seseorang dengan diet tinggi karbohidrat menyimpan lebih banyak glikogen dalam otot
daripada seseorang dengan diet campuran maupun diet tinggi lemak. Oleh karena itu, ketahanan
sangat meningkat melalui diet tinggi karbohidrat.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL

DAFTAR PUSTAKA

John E. Hall, Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran – 12th ed, 2011
Lauralee Sherwood, Introduction to Human Physiology 8th Ed, 2010
Walter F. Boron, Emile L. Boulpaep,2012 Medical Physiology 2nd Edition, 2011
William Francis Ganong, Ganongs review of medical physiology 24th Ed, 2012

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020

Anda mungkin juga menyukai