Contents
BAB I.................................................................................................................................12
PENDAHULUAN................................................................................................................12
A. Latar Belakang......................................................................................................12
A. Perumusan Masalah.............................................................................................16
B. Tujuan Penelitian..................................................................................................17
1. Tujuan Umum...................................................................................................17
2. Tujuan Khusus..................................................................................................17
C. Manfaat Penelitian...............................................................................................17
1. Manfaat Teoritis...............................................................................................17
2. Manfaat Praktis................................................................................................17
3. Manfaat bagi Peneliti.......................................................................................18
BAB II................................................................................................................................19
KONSEP TEORI..................................................................................................................19
A. KANKER PAYUDARA..............................................................................................19
B. PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)......................................................23
C. PENGETAHUAN....................................................................................................26
D. DAYA INGAT (MEMORY).......................................................................................29
E. REMAJA................................................................................................................30
F. Media Pembelajaran & Media Audio Visual Video...............................................33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan masalah kesehatan dan penyebab kematian
pada wanita di seluruh dunia. Kanker payudara di seluruh dunia lebih dari
508.000 wanita meninggal tahun (Yulinda & Fitriyah, n.d.)2011 karena kanker
payudara (WHO, 2013). Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(2015) jumlah penderita kanker di Indonesia telah mencapai angka sebesar 61.682
penderita dengan prevalensi 12/100.000 perempuan. Selain itu, kanker payudara
juga menempati posisi kedua sebagai penyakit kanker terbanyak yang menyerang
perempuan di Indonesia setelah kanker leher rahim.
Penyakit kanker ini bisa ditangani sejak dini, karena jika sudah terdeteksi
A. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah” Apakah penyuluhan SADARI dengan media
audiovisual berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja
putri di SMA Negeri Oransbari Kabupaten Manokwari Selatan ? “
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan
SADARI dengan media audiovisual terhadap tingkat pengetahuan dan
sikap remaja putri SMA Negeri Oransbari kabupaten Manokwari
Selatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap remaja putri SMA
Negeri Oransbari sebelum diberikan penyuluhan SADARI dengan
media audiovisual.
b. Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap remaja putri SMA
Negeri Oransbari sesudah diberikan penyuluhan SADARI dengan
media audiovisual.
c. Untuk menganalisa pengaruh penyuluhan SADARI dengan media
audiovisual terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja
putri di SMA Negeri Oransbari.
C. Manfaat Penelitian.
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumbangsi teoritis terhadap pengembangan dan pengetahuan
khususnya jurusan D IV Kebidanan
3. Manfaat Praktis
Sumber informasi bagi pihak Puskesmas dan instansi lainnya dalam
rangka menentukan kebijakan dan peningkatan pelayanan program
kesehatan
KONSEP TEORI
A. KANKER PAYUDARA
1. Pengertian Kanker Payudara
2. Etiologi
Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara, sebaliknya
serangkaian faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan
dapat menunjang terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan
menunjukkan bahwa perubahan genetik berkaitan dengan kanker payudara,
namun apa yang menyebabkan perubahan genetik belum diketahui. Perubahan
genetik ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan pengaruh
protein baik yang menekan atau meningkatkan perkembangan kanker payudara.
Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium mempunyai peran penting dalam
kanker payudara. Dua hormon ovarium utama- estradiol dan progesterone
mengalami perubahan dalam
b. Manarke dini
f. Obesitas
g. Kontrasepsi Oral
i. Masukan alkohol
4. Manifestasi Klinis
Gambaran klinis pada kanker payudara menurut (ROHMAN, 2015), sebagai
berikut:
a. Massa (terutama jika keras, ireguler, tidak nyeri tekan) atau penebalan pada
payudara atau daerah aksila
c. Peningkatan alkali fosfatase, kalsium, dan atau nyeri tulang berkaitan dengan
b) Tahap II : terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5cm,
dengan nodus limfe tidak terfiksasi negatif atau positif, dan tidak terdeteksi
adanya metastase.(Putri, 2016)
c) Tahap III : terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm, atau tumor dengan
sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding,dengan nodus limfe
terfiksasi positif dalam area klavikular dan tanpa bukti adanya metastase.(Putri,
2016)
d) Tahap IV : terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran, dengan nodus limfe
normal, atau kankerosa dan adanya metastase jauh.
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan
2. Terapi radiasi
3. Rekonstruksi
Melakukan SADARI tidak terlalu sulit karna bisa dilakukan saat kegiatan
sehari – hari dan dilakukan setelah haid 7-10 hari bisa 1-2 kali hanya 10 menit.
Langkah – langkah dalam melakukan SADARI menurut Kementerian Kesehatan
(2009), yaitu :
c. Tekan masing-masing putting dengan ibu jari dan jari telunjuk secara lembut
untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.
e. Angkat lengan kiri ke atas kepala. Gunakan tangan kanan untuk menekan
payudara kiri dengan ketiga jari tengah (telunjuk, tengah dan manis).Mulailah dari
daerah putting susu dan gerakkan ketiga jari tersebut dengan gerakan memutar
keluar di seluruh permukaan payudara.
f .Rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan. Pastikan untuk memeriksa
daerah yang berada di antara payudara, dibawah lengan, dan dibawah tulang
selangka.
g. Angkat lengan kanan ke atas kepala dan ulangi pemeriksaan untuk payudara
sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri. Pemeriksaan ini akan membantu
untuk mengetahui lebih awal apabila ada kelainan pada payudara yaitu dengan
menggunakan teknik yang sama setiap bulannya. (Putri, 2016)
E. PENGETAHUAN
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya
mata dan telinga terhadap objek tertentu (Sunaryo,2004). Pengetahuan merupakan
hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap
objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar,pengetahuan
manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo,2011).
2. Tingkat Pengetahuan
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen – komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja,seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan,memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e.Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
b. Usia
Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu
objek atau dalam melakukan suatu kegiatan (perbuatan), yang didasari oleh rasa
tertarik, senang, yang muncul dalam diri bukan tekanan dari luar (Notoatmodjo,
2005). Adanya perasaan tertarik dan perasaan senang menimbulkan adanya
minat,maka minat ini merupakan kondisi psikologis yang dapat mendorong
( memotivasi) munculnya kreatifitas
d. Pengalaman
f. Informasi
Informasi yang didapatkan dari media massa mempengaruhi fungsi kognitif dan
afektif. Fungsi kognitif diantaranya berfungsi untuk menciptakan atau
menghilangkan, pembentukan sikap,perluasan sistem, keyakinan masyarakat dan
penegasan atau penjelasan nilai-nilai tertentu (Notoatmodjo, 2005).
g. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan, keinginan dan tenaga penggerak yang berasal dari
dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dengan menyampingkan hal-hal
yang dianggap kurang bermanfaat. Dalam mencapai tujuan dan munculnya
motivasi memerlukan rangsangan dari dalam diri individu (biasanya timbul dari
perilaku yang dapat memenuh kebutuhan sehingga menjadi puas) maupun dari
luar (merupakan pengaruh dari orang lain/lingkungan)
Health promotion model (HPM) sebagai kerangka teori. Health Promotion Model
(HPM) adalah teori yang dicetuskan oleh Pender (1982) yang merupakan seorang
professor keperawatan di Universitas Michigan (Health Promotion Model, 2014).
Pender 1982 meyakini bahwa dengan mutu kepedulian terhadap promosi
kesehatan akan memperbaiki sistem kesehatan secara integral. HPM merupakan
konsep model yang berdasarkan upaya pada pemberdayakan terhadap kemampuan
individu
sepanjang rentang hidup manusia (Tomey & Alligood, 2006). Faktor-faktor yang
terlibat dalam HPM ini adalah Faktor-faktor yang terlibat dalam HPM ini adalah
gaya hidup individu, cara berpikir, kesehatan psikologi (motivasi diri, status
kesehatan, harga diri), aspek sosial dan kultural (Suku, etnis, pendidikan, dan
status ekonomi), tingkat pengetahuan, pengalaman masa lampau, persepsi
individu, faktor biologis (usia,jenis kelamin), dan faktor interpersonal (keluarga,
kelompok sebaya,
Asumsi Dasar Health Promotion Model menurut Pender 1982 dalam (Tomey &
Alligood, 2006) antara lain:
H. REMAJA
a. Pengertian Remaja
Tanda-tanda seks primer yang dimaksud adalah organ seks. Pada laki-laki Gonad
atau testes. Organ itu terletak di dalam scrotum.Pada usia 14 tahun baru sekitar
10% dari ukuran matang. Setelah itu terjadi pertumbuhan yang pesat selama satu
atau dua tahun, kemudian pertumbuhan menurun. Testes berkembang penuh pada
usia 20 atau 21 tahun. Semua organ wanita tumbuh selama masa puber. Namun
tingkat
kecepatannya antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus pada anak usia
11 atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata beratnya 43
gram.
(1) Rambut
(2) Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar.
(3) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak di bawah kulit menjjadi lebih aktif
(4) Otot
Otot-otot pada tubuh remaja semakin bertambah besar dan kuat.
(5) Suara
Seirama tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi perubahan
suara.Mula-mula agak serak, kemudian volumenya juga meningkat.
b) Pada Remaja Perempuan
(1) Rambut
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya laki-
laki.Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara
mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak
setelah haid.
(2) Pinggul
Pinggul menjadi berkembang, membesar dan membulat.
(3) Kulit
Kulit, seperti halnya laki-laki juga menjadi kasar, lebih tebal, pori-pori
membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit pada wanita tetap
lebih lembut.
(5) Otot
(6) Suara
Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita.
(7) Payudara
Stadium Keterangan
1) Media Auditif, yaitu media yang hanya bisa didengar saja. Seperti
2) Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media adalah film
slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan
yang dicetak seperti media grafis dan lainnya. Media berbasis visual
(image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa
dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan
dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada
konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual
(image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
Jenis audio visual media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Menurut (Wina, 2011).
Media ini dibagi menjadi dua :
1) Audio visual diam : yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara.
2) Audio visual gerak : yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassete
Video berasal dari kata latin, yang berarti “saya lihat”. Video adalah teknologi
memproses sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum
dari teknologi video adalah televisi, video juga dapat digunakan dalam aplikasi
teknik, keilmuan Binanto,(2010). manfaat media video menurut Munadi, (2012)
sebagai berikut:
5) Mengembangkan imajinasi.
Faktor HPM:
Faktor pengetahuan A.Faktor Demografi (usia,Jenis
1.Usia kelamin)
(Bastable,2004)
Sumber: Teori dimodifikasi dari Teori Health Promotion Model pender 1982dan (Notoadmojo,20(Indriani, 2017)05 &
Notoadmojo, 2007
K. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep merupakan kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati
atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Pengembangan kerangka konsep
dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu dengan melihat hubungan variabel dependen-
independen dan melalui pendekatan input-output (Wasis, 2008). Kerangka konsep penelitian
ini adalah: (Indriani, 2017)
Bagan 3.1 Kerangka Konsep
Pendidikan Kesehatan
Pemeriksaan SADARI
Menggunakan Media
Video
Pretest Postest
Pengetahuan Pengetahuan
L. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi ketika variabel penelitian menjadi
bersifat operasional. Definisi dari operasional menjadikan konsep yang masih bersifat abstrak
menjadi operasional yang memudahkan pengukran variabel tersebut (Wasis, 2008). Definisi
operasional variabel adalah definisi terhadap variabel berdasarkan konsep teori namun
bersifat operasional, agar variabel tersebut dapat diukur atau bahkan dapat diuji baik oleh
peneliti maupun peneliti (Indriani, 2017)lain. Peneliti membuat definisi operasional variabel
secara naratif atau bahkan ada juga yang membuatnya dalam bentuk tabel (Swarjana, 2015).
Tabel 2.1 Definisi Operasional
Jika
Salah= 0
M. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang masih perlu diuji kebenarannya,selain itu
hipotesis juga merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian yang masih
perlu diuji kebenarannya melalui uji hipotesis, hipotesis harus jelas dan spesifik serta dibuat
sesederhana mungkin (Swarjana, 2016). Hipotesis merupakan jawaban sementara atas
pertanyaan atau masalah penelitian atau penjelasan sementara untuk menerangkan fenomena
yang diamati atau suatu pertanyaan tentang yang diharapkan terjadi antara dua variabel atau
lebih yang memungkinkan untuk dibuktikan secara empirik atau perlu diuji kebenaran
Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan nilai pengetahuan remaja SMA
NEGERI ORANSBARI mengenai SADARI sebelum diberikan penyuluhan kesehatan
dengan media video pemeriksaan SADARI dan sesudah diberikan terhadap pengetahuan
penyuluhan kesehatan SADARI.