Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Pengkajian
Pada pengkajian didapatkan beberapa kesenjangan antara pengkajian di teoritis dan
pengkajian yang kami temukan adalah sebagai berikut:
a. Perubahan Kardiovaskular
Yang kami dapatkan dalam teori pasien luka bakar menurut Smeltzer ( 2013 );
Lewis ( 2008 ); Black & Hawks ( 2009 ) adalah pada pasien luka bakar akan
mengalami penurunan tekanan darah tetapi dalam kasus yang kami temukan bahwa
tekanan darah pasien meningkat di karenakan dalam kasus kami tidak mengalami
hipopelemi dan pasien mengalami nyeri dengan skala 7
b. Penurunan Fungsi Gastrointestinal
Yang kami dapatkan di dalam teori menurut Smeltzer ( 2013 ); Lewis
( 2008 ); Black & Hawks ( 2009 ) pasien luka bakar pada umumnya dapat
mengakibatkan mual dan muntah. Apabila berlanjut, bisa menyebabkan muntah
darah tetapi pada kasus kami tidak terdapa t muntah darah Dikarenakan tidak
mengenai sistem pencernaan nya karna luka bakar pada pasien kami hanya
mengenai kulit seluruh dada paha kanan atas paha kiri atas.

2. Diagnosa Keperawatan
Pada diagnosa keperawatan didapatkan kesenjangan antar diagnosa keperawatan di
teoritis dan diagnosa keperawatan yang kami temukan adalah sebagai berikut :
a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Berdasarkan teori dengan sumber Smeltzer ( 2013 ); Lewis ( 2008 ); Black &
Hawks ( 2009 ) pada pasien luka bakar pada umumnya ditegakkan diagnosa
keperawatan ketidakseimbangan nutrisi, tetapi pada kasus tidak ada
ditegakkan karena tidak ada masalah pada nutrisi klien, dan nutrisi klien masih
terpenuhi dengan ditandai BB = 70 kg.
b. Gangguan citra tubuh
Didalam teori penderita luka bakar umumnya ditegakkan diagnosa
keperawatan gangguan citra tubuh tetapi dalam kasus tidak ditegakkan karena
klien tidak memiliki tanda dan gejala yang sesuai untuk diangkatnya diagnosa
keperawatan gangguan citra tubuh.
c. Kerusakan integritas kulit
Di dalam teori tidak ditegakan diagnosa tentang kerusakan integritas kulit
sedangkan dalam kasus kelompok 1 tegakkan kerusakan integritas kulit di
karenakan klien memiliki tanda dan gejala yang harus di atasi tentang masalah
kulit klien.
d. Resiko infeksi
Di dalam teori tidak di tegakan diagnosa tentang Resiko infeksi sedangkan
dalam kasus kelompok 1 mengangkat diagnosa Resiko infeksi
e. Ansietas
Di dalam teori tidak ditegakan diagnosa tentang ansietas sedangkan dalam
kasus kelompok 1 mengangkat diagnosa ansietas karna tingkat kecemasan
klien meningkat sehingga harus di atasi

3. Intervensi
Pada intervensi keperawatan didapatkan kesenjangan antar intervensi di teoritis
dan intevensi keperawatan yang kami temukan adalah sebagai berikut :
a. Di dalam kasus tidak ada intervensi penimbangan berat setiap hari sedangkan
di dalam teori ada,dikarenakan klien memiliki nafsu makan yang baik dan
tidak berisiko penurunan berat badan
b. Di dalam kasus tidak ada intervensi menyelediki mental klien sedangkan di
dalam teori ada,di karenakan klien tampak tidak ada masalah pada mental nya
c. Di dalam kasus tidak ada intervensi Bantu klien untuk tidak berduka dan
mengatasi kerugian penyakit kronis dan juga ketidakmampuan untuk
meningkatkan adaptasi terhadap cidera sedangkan dalam teori ada, hal ini
dikarenakan kelompok mendapat hasil pengkajiannya klien mampu
meningkatkan adaptasi terhadap luka yang dideritanya.
4. Implementasi
Rencana asuhan keperawatan dapat dilaksanakan dengan baik dengan fasilitas
yang memadai, dan dapat membantu meningkatkan kesembuhan klien. Klien
menunjukkan kecemasan klien sudah teratasi. Sesuai diagnosa yang diangkat pada
kasus dengan implementasi, melakukan pengkajian status kesehatan, menjelaskan
semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur, mendorong keluarga untuk
menemani anak, mendorong pasien untuk mengungkapkan, persepsi,
ketakutan,persepsi.

Klien sudah menunjukkan kecemasan klien sudah teratasi,dan Klien


mengatakan sudah bisa menerima dengan kondisinya sekarang.

5. Evaluasi
Tahap evaluasi adalah menilai keberhasilan dari asuhan keperawatan yang
telah dilakukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Dari diagnosa keperawatan
yang telah ditegakkan, dan implementasi yang telah dilakukan sesuai dengan rencana
tindakan keperawatan didapatkan hasil yang dicantumkan kedalam evaluasi ternyata
dari 5 diagnosa keperawatan yang ditegakkan hanya 1 diagnosa keperawatan yang
teratasi yaitu Ansietas.

Anda mungkin juga menyukai