Anda di halaman 1dari 19

MODUL PERKULIAHAN

Etik UMB

Kepemimpinan dan Kerjasama Tim

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


FDSK Desain Produk
07 U001700009 Wahyu Anggraini, SE., M.Si

Abstract Kompetensi
Sebagai makhluk social, manusia hidup Setelah membaca modul ini, mahasiswa
dalam komunitas. Komunitas terbentuk diharapkan mampu untuk :
karena kesamaan visi, tujuan dan latar
belakang. Komunitas dapat berbentuk menjelaskan manfaat kepemimpinan, sifat-
organisasi kemasyarakatan, sifat kepemimpinan, menjabarkan tanggung
kemahasiswaan, bahkan perusahaan dan jawab pemimpin, mengukur kemampuan
industry. Dalam mencapai tujuannya
organisasi membutuhkan pemimpin dan kepemimpinan dan tanggung jawab,
anggota organisasi pentingnya kerjasama tim, mengidentifikasi
sikap sinergi dan bukan sinergi
menggunakan, menggunakan langkah-
langkah membangun kerjasama tim
Kepemimpinan dan Kerjasama Tim
7.1 Kepemimpinan
Manfaat Kepemimpinan

Kepemimpinan Akan Senantiasa Hidup Dimanapun dan kapanpun, jangan pernah


memungkiri kepemimpinan akan terus terulang kalaupun pelakunya berbeda….

Pemimpin selalu diukur pada efektivitas kepemimpinannya. gagasan dan terobosan yang
dilakukan dan berorientasi pada misi dalam melaksanakan tugasnya dalam menjalankan
amanah perlu mempersiapakan dua skenario sukses, sukses diperjalanan dan sukses
ditempat tujuan jika satu agenda sukses (missionaccompleshed) perlu mendapatkan
penghargaan sebelum ia melaksanakan tugas yang lain. Adapun penghargaan itu beragam
bentuknya, bisa pujian, bingkisan dan yang lainya tapi konsep dasar nilai kepemimpinan
menghukum dan memberi hadiah

Pemimpin selalu menghadapi tantangan yang berbeda. Terkadang dari internal terkadang
pula dari eksternal, tapi dengan semangat dan bijaksananya ternyata seorang pemimpin
harus memilki jiwa yang besar, nurani yang dalam berjanji mengurangi pada ketertarikan
yang dapat menghancurkan mengukuhkan sikapnya yang terbuka menampung aspirasi dan
pemberdayaan terhadap kader yang berpotensi komitmen terhadap konsep dan konsisten
terhadap kompeten serta hidup pada jalur kebenaran

Jangan pernah mencari siapa  dia darimana asalnya,  tanpa kita sadari pemimpin itu adalah
orang yang membaca dan memahami arti tulisan ini dan mengakuratkan pada sikap dan
nilai hidupnya.

Menurut Sarros dan Butchatsky, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku
dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk
mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan
organisasi.

Sedangkan menurut Anderson, "leadership means using power to influence the thoughts and
actions of others in such a way that achieve high performance".

Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa implikasi, antara


lain :

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
 Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau
bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk
menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau
bawahan, tidak akan ada pimpinan.
 Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or
herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang
memuaskan.
 Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap
bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian
bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan
orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication)
dalam membangun organisasi.

Kepemimpinan seringkali disamakan dengan manajemen. Padahal, keduanya berbeda.


Menurut Bennis and Nanus, pemimpin berfokus mengerjakan yang benar, memastikan
tangga yang kita daki bersandar pada tembok secara tepat. Sedangkan manajer
memusatkan perhatian pada mengerjakan secara tepat sedangkan manajemen
mengusahakan agar kita mendaki tangga seefisien mungkin.

7.2 Sifat – Sifat Kepemimpinan

Para pemimpin mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang menyebabkan mereka dapat
memimpin para pengikutnya. Sifat-sifat kepemimpinan yang dimaksud diantaranya adalah:
1)Kekuatan, 2) Pandangan, 3)Pengetahuan dan kecerdasan, 4) Imajinasi, 5) Kepercayaan
diri, 6) Integritas, 7) Kepandaian berbicara, 8) Pengendalian dan keseimbangan mental &
emosional, 9) Bentuk Fisik, 10) Pergaulan sosial dan persahabatan, 11) Dorongan, 12)
Antusiasme, 13) Berani

Menurut Edwin Ghiselli sifat-sifat tertentu yang penting untuk kepemimpinan efektif adalah:

 Supervisory Ability (kemampuan sebagai pengawas)


 Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab
dan keinginan sukses
 Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif dan daya pikir
 Ketegasan (decisiveness), atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan
dan memecahkan dengan cepat dan tepat

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
 Kepercayaan diri, atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk
menghadapi masalah
 Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan
serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inovasi

Sedangkan menurut Keith Davis ada 4 (empat) sifat utama yang mempunyai pengaruh
terhadap kesuksesan kepemimpinan, yaitu: (1) Kecerdasan, (2) Kedewasaan dan keluasan
hubungan sosial, (3) Motivasi dan dorongan berprestasi, (4) Sikap-sikap hubungan
manusiawi

Sifat-sifat kepemimpinan yang ditemukan secara umum tidak selalu tampak semua pada
setiap tokoh. Sifat-sifat diatas yang menjadi keinginan ada dalam diri pemimpin.

Contoh : Kepemimpinan Tokoh-tokoh seperti Napoleon, abraham Lincoln, Sokarno,


Mahatma Gandhi, Mao Tse Tung, Hitler.

7.3 Prinsip – Prinsip Dasar Kepemimpinan

Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan
sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi.
Menurut Stephen R. Covey, prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan
konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah
kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber
utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti;
keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang
pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup

Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar
melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman
yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.

2. Berorientasi pada pelayanan


Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan
prinsip melayani berdasarkan karier sebagai tujuan utama. Dalam memberi
pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa energi yang positif

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk
itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Oleh karena itu,
seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti:

a. Percaya pada orang lain


Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya,
sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang
baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi
kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah
raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara
kehidupan dunia dan akhirat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan
berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya.
Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa
aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada
inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan
kebebasan.

d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis
perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya.
Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak.
Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf,
teman sekerja.

e. Latihan mengembangkan diri sendiri


Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai
keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses.

Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam
bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan
penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan
pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk
mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan.

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada
kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan
dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang
berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual,
tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ).

Saat seseorang memutuskan (baik secara sadar atau tidak) untuk mengikuti kepemimpinan
anda, keputusan itu terutama karena satu atau dua hal berikut:

 Karakter Anda atau kemampuan Anda


 Mereka ingin memastikan apakah Anda adalah seseorang yang pantas mereka ikuti,
atau apakah Anda memiliki kemampuan untuk membawa mereka pada keberhasilan.

Karakter tertentu yang dimiliki oleh seorang pemimpin akan mengakibatkan banyak orang
mengikuti kepemimpinan Anda.

Karakter-karakter yang dimaksud adalah:

1. Integritas, Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda katakan
akan Anda lakukan. Integritas membuat Anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang
lain mengandalkan Anda. Integritas adalah penepatan janji-janji Anda.

2 Optimisme,Takkan ada orang yang mau mengikuti Anda bila Anda memandang suram
masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan
memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik, dan
mereka dapat mencapai tempat itu.

3. Menyukai perubahan, Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan
perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut
lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di
balik perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka.

4. Berani menghadapi risiko, Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil
risiko. Keberanian untuk mengambil risiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat
penting. Kebanyak orang menghindari risiko. Karena itu, mereka bukan pemimpin. Para
pemimpin menghitung risiko dan keuntungan yang ada dibalik risiko. Mereka
mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih
baik.

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
5. Ulet, Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi
sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu
mencanangkan motto, "Jika Anda gagal di langkah pertama, sudahlah menyerahlah dan
lakukan sesuatu yang lain." Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan
pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan
selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha.

5. Katalistis, Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu
menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari
zona kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan
gairah, antusiasme, dan tindakan dari para pengikut.

7. Berdedikasi/komit, Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan


perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang
senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian
tugas-tugas dan tujuan.

7.4 Tugas dan Tanggung Jawab Pemimpin

Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:


Pemimpin bekerja dengan orang lain

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu
dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik
orang diluar organisasi.

Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas).

Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,


mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin
bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.

Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas

Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas
dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus
dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus
dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.

Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan
lain.

Manajer adalah seorang mediator

Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus
dapat menjadi seorang mediator (penengah).

Pemimpin adalah politisi dan diplomat

Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai


seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

Pemimpin membuat keputusan yang sulit

Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

7.5 Mengukur Kemampuan Kepemimpinan

Metode baru dalam mengukur sifat dan karakteristik kepemimpinan telah dikembangkan
beberapa waktu terakhir setelah review berpengaruh yang dilakukan oleh beberapa pakar
kepemimpinan.

Para peneliti ini melihat bahwa aspek individu dapat muncul sebagai pemimpin di berbagai
situasi dan kondisi dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Selain itu, selama tahun
1980-an peneliti statistik mutakhir diizinkan untuk melakukan meta-analisis, dimana mereka
bisa secara kuantitatif menganalisis dan merangkum temuan dari beragam studi tentang
kepemimpinan. Sifat ini memungkinkan munculnya teoretikus yang mampu menciptakan
gambaran yang komprehensif tentang kepemimpinan sebelumnya daripada penelitian
kualitatif mengandalkan review dari masa lalu. Dilengkapi dengan metode baru, peneliti
kepemimpinan ini mengungkapkan beberapa hal sebagai berikut.

 Individu dapat muncul sebagai pemimpin di berbagai situasi tugas, karena memiliki 
hubungan signifikan dengan aspek kepemimpinan individu, dengan ciri-ciri: (1) Memiliki
kemampuan Intelijensi, (2) Mampu melakukan Penyesuaian, (3)   Mampu bekerja secara
Extraversion, (4) Memiliki Kesadaran yang tinggi dengan tugasnya, (5) Keterbukaan untuk
mengalami setiap situasi, (6) Memiliki efektivitas diri

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Teori tentang sifat kepemimpinan pasti kembali pada peningkatan kerangka kerja
konseptual yang canggih Khusus, Zaccaro (2007) mencatat bahwa teori-teori sifat masih
memiliki beberapa catatan penting sebagai berikut :

Fokus pada sekelompok kecil atribut individu seperti Lima Besar ciri kepribadianyalni : 
kemampuan kognitif, motif, nilai-nilai, keterampilan sosial, keahlian, dan kemampuan
memecahkan masalah.

Gagal untuk mempertimbangkan pola-pola atau integrasi dari beberapa atribut.


Tidak membedakan antara atribut pemimpin yang fleksibel dari waktu ke waktu dan
yang dibentuk atau terkait oleh pengaruh situasional.
Tidak mempertimbangkan bagaimana atribut pemimpin yang stabil, account, untuk
keragaman perilaku yang diperlukan untuk kepemimpinan yang efektif
Mengingat kritik terhadap teori sifat kepemimpinan yang telah diuraikan di atas,
maka beberapa peneliti telah mulai mengadopsi perspektif yang berbeda-beda
tentang individu, dan kepemimpinannya, sebagai atribut dalam mendekati dan
mengenal pola pola kepemimpinan.

Berbeda dengan pendekatan tradisional, pemimpin dengan pendekatan pola modern


didasarkan pada teori 'argumen bahwa pengaruh karakteristik individu pada hasil paling baik
dipahami dengan mempertimbangkan pribadi sebagai totalitas terpadu daripada
penjumlahan variabel individual.

7.6 Kerjasama Tim

Pengertian Kerjasama

Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya dan setiap orang
di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan segala aktivitas untuk memenuhi
kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Secara alamiah, manusia melakukan interaksi
dengan lingkungannya, baik sesama manusia maupun dengan makhluk hidup lainnya.
Begitupun Anda, dalam aktivitas usahanya setiap orang selalu membutuhkan kehadiran dan
peran orang lain. Tidak seorang pengusaha atau wirausaha yang sukses karena hasil kerja
atau usahanya sendiri. Karena dalam kesuksesan usahanya, pasti ada peran orang atau
pihak lain. Oleh karena itu, salah satu kunci sukses usaha adalah sukses dalam kerja sama
usaha.
Kerja sama pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih
yang saling menguntungkan, sebagaimana dua pengertian kerja sama di bawah ini:
1. Moh. Jafar Hafsah menyebut kerja sama ini dengan istilah “kemitraan”, yang artinya

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
adalah “suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu
tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling
membesarkan.”
2. H. Kusnadi mengartikan kerja sama sebagai “dua orang atau lebih untuk melakukan
aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan kepada suatu target atau
tujuan tertentu.” Dari pengertian kerjasama di atas, maka ada beberapa aspek yang
terkandung dalam kerja sama, yaitu:

1) Dua orang atau lebih


artinya kerja sama akan ada kalau ada minimal dua orang/pihak yang melakukan
kesepakatan.
2) Aktivitas
menunjukkan bahwa kerja sama tersebut terjadi karena adanya aktivitas yang
dikehendaki bersama, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan ini membutuhkan
strateg.
3) Tujuan/target, merupakan aspek yang menjadi sasaran dari kerjasama usaha
tersebut, biasanya adalah keuntungan baik secara financial maupun nonfinansial
yang dirasakan atau diterima oleh kedua pihak.
4) Jangka waktu tertentu, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut dibatasi oleh waktu,
artinya ada kesepakan kedua pihak kapan kerjasama itu berakhir.

Pentingnya Kerjasama Tim

Sebuah tim diawali ketika dua orang bertemu dan saling berbagi, saling mencukupi untuk
mencapai tujuan bersama yang telah disepakati bersama.

Dalam bahasa Inggris, TEAM diartikan sebagai “Together Everyone Achieve More” yang
dalam bahasa Indonesia berarti Setiap Orang Bersama-sama Berprestasi Lebih. Inti dari
sebuah tim adalah masing-masing individu memiliki ketertarikan dengan yang lain untuk
bekerja sama, bekerja lebih baik dengan aturan yang jelas, dimana satu bagian individu
menjadi bagian dari individu lainnya.

Ciri-ciri tim yang solid dan produktif adalah memiliki visi dan misi yang jelas, ada pembagian
tugas dan tanggung jawab, saling menjaga dan memberikan kepercayaan serta memiliki
aturan dan disiplin dalam bekerja. Seorang Psikolog pernah berkata “Dua saja sudah dapat
dikategorikan tim, bukankah kehadiran kita sebagai manusia di dunia ini sebagai akibat dari
kerja tim yang bergairah?”.

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Tim yang solid akan menciptakan suasana yang kondusif bagi anggota-anggotanya.
Kegairahan masing-masing anggota tim dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya akan mempercepat penyelesaian petugas tersebut dengan kualitas maksimal.
Ada sebuah ganjalan yaitu mengapa banyak tim yang cepat bubar? Bila komitmen yang
telah disepakati tidak dilaksanakan secara konsisten serta tidak ditepati, maka ya pasti
jangan heran kalau bubar. Ini namanya sudah tidak ada kerjasama yang baik dan kompak
lagi, jadi ya pasti hancur…..

Sun Tzu pernah berkata “Kalau pasukan disatukan, yang berani tidak dapat maju sendirian
dan yang pengecut tidak bisa mundur.”

Intinya bukan seberapa anggota yang dimiliki, namun sejauh mana tingkat keterikatan di
antara mereka untuk membangun kekuatan baru. Satu alat penting untuk meningkatkan
kualitas keterikatan anggota tim adalah dengan komunikasi. Komunikasi merupakan urat
nadi yang menyalurkan aspirasi masing-masing anggota dalam rangka pencapaian target
yang telah ditetapkan.

Melalui kerjasama, beban akan semakin ringan, waktu pencapaian target akan semakin
cepat dan tepat serta penggunaan sumber daya semakin efisien. Ingat…Bersatu kita teguh.
Di pihak lain, tim yang tidak tertata dengan baik justru hanya akan memperlambat kinerja .
Itulah sebabnya harus terdapat pemisahan yang jelas antara kepentingan pribadi dan
kepentingan tim itu sendiri. Ketika dua kepentingan ini dicampuradukkan, maka ini akan
menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu dapat menghancurkan tim itu sendiri.

Karakteristik Tim

- Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya, usaha untuk
mencapai tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu tim.

- Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan.

Kerjasama tim sangat diperlukan karena kualitas keputusan dan tingkat kreativitas yang
dihasilkan oleh sebuah tim, jauh lebih baik daripada kualitas dan kreativitas yang dihasilkan
oleh rata-rata individu yang bekerja sendirian. Keuntungan tim adalah adanya kekuatan
kerjasama.

Ciri-Ciri Tim yang Hebat :

- dapat menciptakan hasil dengan cepat;

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
- kreatif;

- bijaksana;

- positif

- dan konsisten.

Salah satu faktor yang membuat sebuah tim berfungsi adalah keikutsertaan seluruh anggota
tim.

Tujuan Tim

Tujuan tim dinilai baik apabila hasil yang diharapkan tidak dapat diraih oleh usaha seorang
saja.

Agar seluruh anggota tim mengetahui tujuan tim maka :

1. Jadikan tujuan singkat, padat, jelas, pasti dan beorientasi pada tindakan.

Contoh tujuan tim adalah “Menciptakan hubungan yang lebih baik antara pelanggan dan

perusahaan”. Tujuan ini terlalu luas dan dapat menciptakan berbagai arti. Seluruh
anggota tim harus mengartikan tujuan secara sama. Pernyataan tujuan dapat diperjelas
dengan. “Mengurangi keluhan pelanggan” atau “Meningkatkan kualitas kepuasan
pelanggan”.

2. Seluruh anggota tim harus mengetahui arti dari tujuan tim yang sebenarnya. Hal ini dapat
dilakukan dengan menanyakan kepada tiap anggota mengenai tujuan tim. Jawaban
anggota tim akan menunjukkan apa yang sebenarnya menjadi hasil pekerjaan tim.

3. Adanya kemungkinan keberhasilan. Tim harus percaya bahwa tujuan tersebut dapat

dicapai dan merupakan hal yang tepat untuk dilakukan.

“Tujuan kita hanya dapat diraih dengan bantuan rencana yang dapat dipercaya dan bisa
digunakan untuk memimpin tindakan kita dengan bersemangat. Tidak ada jalan lain untuk
meraih keberhasilan” (Pablo Picasso)

C. Membangun Kerjasama Tim yang Baik

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Agar Kerjasama dapat berjalan dengan baik maka kita harus dapat membangun tim yang
baik, dengan cara:

1). Bergerak ke arah yang sama secara bersama-sama.

Untuk membangun sebuah tim yang baik, setiap anggota tim harus mengetahui tujuan
tim dan memiliki persepsi yang sama tentang arti dari tujuan tim tersebut.

2). Perjelas Keahlian dan Tanggung Jawab Anggota Tim. ( Job Description)

- Setiap anggota tim harus mengetahui tugas dan tanggung jawab secara personal.

- Setiap anggota tim harus mengetahui cara dan melakukan tugas teknis mereka.

-Setiap anggota tim harus mengerti dan memahami peraturan dasar yang dibangun
berdasarkan tujuan tim.

3). Adanya Peraturan, Panduan atau Prosedur

Hal ini akan memberikan perasaan yang stabil dan sebagai acuan dalam menyelesaikan
masalah yang belum terjadi atau telah terjadi.

4). Hindari Masalah yang Dapat Diprediksi

Jangan mengambil risiko dengan tetap melakukan suatu proses yang memungkinkan
terjadinya kegagalan.

5). Gunakan Segala Peraturan, Panduan atau Prosedur Sebagai Alat Pengukur

Peraturan, Panduan atau Prosedur dapat menjelaskan bagaimana tim ingin


bekerjasama. Peraturan tim harus diperhitungkan sebagai konsep yang hidup dan dinamis,
yang dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk membicarakannya, mengubah
peraturan/ panduan jika tidak berfungsi dan buatlah dokumen mengenai perubahan
tersebut. Jika terjadi pelanggaran terhadap Peraturan/Panduan harus langsung dibicarakan,
setiap anggota harus bertanggung jawab terhadap kinerja tim dan juga bekerja keras untuk
mencapai tujuan tim.

6). Membantu Rekan Baru dalam Tim

Yang dibutuhkan oleh anggota baru adalah

- Memperoleh gambaran jelas tentang cara kerja, norma dan nilai-nilai tim.

- Orientasi tentang budaya tim.

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Untuk membantu rekan baru dalam tim fokuskan pada hal dasar terlebih dahulu. Jangan
berasumsi bahwa rekan baru akan otomatis mengerti apa yang sedang terjadi.

7). Selalu Bekerjasama

Ketika seseorang berkerjasama untuk memecahkan suatu masalah maka pandangan


dan interprestasi masalah yang berbeda ditambah kenyataan dan pengetahuan yang
berbeda akan menciptakan solusi yang lebih baik.

8). Wujudkan Gagasan/Ide Menjadi Kenyataan

- Jika salah seorang anggota mengemukakan gagasan/ide, dengarkan dengan baik.

- Kejarlah kuantitas gagasan/ide bukan pada kualitas gagasan/ide. Untuk memunculkan


gagasan/ide seseorang membutuhkan waktu untuk berpikir.

- Hindari kritikan terhadap gagasan/ide ketika gagasan/ide itu terbentuk. Namun


pusatkan perhatian pada cara gagasan/ide dapat diperbaiki/digunakan.

9). Paculah Kreatifitas

Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi kreatif, hanya saja dibutuhkan latihan. Cara
sederhana adalah dengan melakukan beberapa latihan kelompok yang terdengar bodoh.
Para anggota tim diberi masalah kecil dan tugas yang mengembangkan imajinasi dan tidak
mempunyai konsekuensi nyata. Hal tersebut dapat memacu pemikiran kreatif tim ketika
masalah harus ditangani.

10). Ambilah Keputusan secara Solid

Fungsi dasar tim adalah mengambil keputusan yang akan mempengaruhi hasil yang
penting. Pengambilan keputusan harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan
berorientasi pada masa depan. Artinya mengidentifikasi dan mengurangi faktor yang tidak
diketahui yaitu RISIKO. Tiga informasi yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko adalah :

- Informasi yang menyangkut fakta, data, trend dan informasi akurat lainnya dari sumber
yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan.

- Informasi data hasil percobaan.

- Intuisi atau indra keenam yang dimiliki beberapa orang yang didasarkan pada pengalaman
dan persepsi yang tajam.

11). Hindari Pemecahan Masalah dengan Kompromi

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Kompromi adalah apa yang terjadi ketika tim mencapai keputusan yang tidak disetujui
sebagian anggota atau mereka tidak benar-benar perduli pada keputusan itu.

Agar keputusan kompromi dapat berguna dan berjalan dengan baik :

- Perhatikan Kompromi. Ketika mengambil keputusan haris dipertanyakan bagaimana


perasaan tim. Apabila anggota tim setuju maka keputusan dapat dilaksanakan tetapi apabila
tidak setuju maka ada baiknya menimbang kembali keputusan tersebut.

- Perhatikan Penerapannya. Pastikan keputusan yag dicapai melalui kompromi diterapkan


seefektif dan seefisien mungkin.

- Jangan jadikan keputusan kompromi sebagai kebiasaan. Sebagian anggota akan merasa
diacuhkan. Semangat dan komitmen akan jatuh.

12). Carilah Kesamaan Pandangan dengan Pengambilan Keputusan secara Konsensus

Konsensus adalah melakukan diskusi yang mengacu pada pemecahan masalah,


menciptakan sudut pandang yang sama terhadap masalah dan hambatan, serta memikirkan
tindakan yang paling mungkin dilakukan berdasarkan suatu kondisi tertentu. Konsensus
merupakan keputusan yang dibuat dalam kelompok dan disetujui semua orang sebagai
keputusan terbaik yang diambil pada kondisi saat itu. Dalam konsensus diperlukan
pengertian yang jelas mengapa keputusan diambil dan semua orang mendukung.

Pengambilan Keputusan secara konsensus dapat dilatih.

- Kuncinya adalah setuju bukan kompromi.

- Mendengarkan secara aktif.

- Berpikir Terbuka.

- Mengutarakan posisi dan alasan, bukan pungutan suara.

- Partisipan yang bersemangat.

13). Manfaatkan Pertentangan Sebagai Langkah Membangun Kreativitas

Tim adalah sekelompok orang yang berkerjasama untuk meraih tujuan bersama.
Kenyataannya, setiap orang berbeda. Setiap orang di dalam tim berasal dari tempat yang
berbeda, memiliki pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan kegemaran yang berbeda. Apa
yang menjadi jelas dan penting bagi pihak lain belum tentu jelas dan penting juga bagi pihak
lain. Cara mengatasi perbedaan adalah dengan menghadapi perbedaan tanpa emosi,

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
dengan tidak memandang perbedaan sebagai serangan pribadi. Perbedaan harus dihadapi
dengan dewasa dan profesional.

14). Perangi Virus Konflik

Meskipun tim dapat menangani konflik dengan efektif tetapi tidaklan efisien jika potensi
terjadinya konfilk dapat dihindari sejak awal.

Pemicu konflik yang dapat dihindari antara lain adalah

- Komitmen. Setiap anggota tim harus bertanggung jawab pada pekerjaan dan hasil yang
diperoleh tim.

- Persepktif menang kalah di kalangan para anggota harus dihilangkan dari awal.

- Ingatlah bahwa perbedaan dapat memacu kreatifitas. Dengarkan dengan seksama apa
yang dikatakan orang-orang dan usahakan untuk melihat dari sudut pandang mereka.

15). Saling Percaya

Bagaimana tim membangun kepercayaan :

- Tepati janji anda tanpa ragu.

- Pastikan apa yang anda katakan dan informasi yang anda bawa merupakan informasi
terkini dan akurat.

- Lakukan tugas anda dengan sungguh-sungguh. Orang cenderung mempercayai orang


yang kompeten dan punya disiplin diri.

- Selesaikan tugas anda dengan kualitas dan akurasi yang baik.

- Bergaul dengan oranglain. Apakah anda akan mempercayai indovidu yang cenderung

enggan bersosialisasi?

- Kerjasama dengan oranglain dalam mengambil keputusan. Tunjukkan fleksibilitas dan

kreativitas.

- Biasanya orang akan mengerjakan segala sesuatu dengan baik dan bertanggung

jawab apabila dia merasa dipercaya.

16). Adakan Rapat dengan Baik

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Susun agenda rapat dan lakukanlah rapat secara baik.

17). Saling Memberi Penghargaan

Hasil penelitian yang telah dilakukan berulang kali menunjukkan bahwa uang bukanlah

motivator paling penting dalam pekerjaan. Faktor nomor satu yang memotivasi adalah

bahwa mereka telah berkontribusi terhadap pekerjaan yang menarik. Selain itu

tanggung jawab tambahan juga dapat merupakan bentuk tanda kepercayaan dan

keyakinan. Dan jangan lupa untuk mengucapkan “Terimakasih”.

18). Evaluasi Tim secara Teratur

- Evaluasi tim

- Evaluasi Tujuan

- Rayakan kemajuan

- Lakukan perbaikan

19). Pimpinlah Tanpa Mendominasi

Mengendalikan tanpa memerintah dapat dilakukan dengan :

- Mengusulkan;

- Mengarahkan;

- mengajukan pertanyaan;

- merangkum sudut pandang;

- mengarisbawahi konsekuensi;

- membiarkan segala sesuatunya terjadi.

20). Mintalah Bantuan

Bagi sebagian orang meminta bantuan dinilai sebagai tanda kelemahan. Hilangkan
pemikiran mengenai hal tersebut dan tekankan bahwa meminta bantuan lebih baik demi
menghindari terjadinya kesalahan atau masalah.

21). Jangan Menyerah

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Jangan biarkan kendala menengendalikan tim, belajarlah dari kesalahan dan maju terus
demi mencapai tujuan tim secara bersama-sama

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Artiningrum, Primi, Kurniasih, Augustina, Nurgroho, Arissetyanto, 2013, Etika


dan Perilaku Profesional Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta

Srijanti, Purwanto, Artiningrum, 2007, Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana,


Graha Ilmu, Yogyakarta

Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier
Hebat,BIP Gramedia, Jakarta

Sumber Internet :
http://suyonomemo.blogspot.com/2011/09/kepemimpinan-dan-kerjasama-tim.html

2019 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


19 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai