Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOSEL MOLEKUL “REPLIKASI DNA”

Nama : Meysi A. Mangalu


NIM : 18101105016

SOAL :

1. Jelaskan tentang mekanisme kerja telomerase dalam replikasi DNA dan permasalahan
yang berkaitan dengan ini, misalnnya proses penuaan ( ageing)

2. Jelaskan peran enzim topoisomerase dalam replikasi DNA

3. Carilah daftar obat yang mekanisme kerjanya menargetkan proses replikasi DNA,
kemudiaan buatlah ulasan tentang salah satu obat tersebut. Bahaslah 2-3 paragraf tentang
mekanisme kerja obat ini dalam sel target beserta efek sampingnya (apabila ada)

JAWABAN :

1.. Enzim telomerase pertama kali di-temukan ketika peneliti mengetahui, bahwa panjang
telomer berbeda-beda antara organisme satu dengan lainnya, bahkan antara satu sel dengan
dengan sel lainnya pada satu organisme. Bentuk yang tepat dari enzim ini bisa berbeda antara
satu spesies dengan spesies lainnya, tetapi masing-masing versi mempunyai RNA specific
template untuk membentuk subunit telomer yang baru.

Aktivitas telomerase pada sel normal terutama ditemukan pada sel-sel reproduksi
karena sel-sel tersebut mempunyai daya proliferasi yang tidak terbatas. Aktivitas telomerase
juga ditemukan pada sel limfosit dan sel hepar. Pada masa pertumbuhan aktivitas telomerase
dapat dideteksi hampir di semua jaringan, tetapi pada hampir semua sel dewasa aktivitas
telomerase direpresi. Pada sel somatik normal terjadi pemendekan telomer, termasuk stem
cell, yang dimaksud-kan untuk pembaharuan sel. Jadi pada sel somatik terdapat program
proses penuaan/ menua (aging).

Mekanisme kerja enzim telomerase, yaitu :

 Setiap sel membelah, sel akan selalu kehilangan 50-100 pasangan basa pada ujung
telomere.
 Jika telomer kehilangan sejumlah pasangan basa, maka telomere memberikan
rangsangan kepada sel untuk menghentikan pembelahan sel.
 Enzim telomerase akan menmbah asam-asam amino yang diperlukan untuk
membentuk tolomer sehingga menambah kemampuan sel untuk membelah.
TUGAS BIOSEL MOLEKUL “REPLIKASI DNA”
Nama : Meysi A. Mangalu
NIM : 18101105016

Proses pemanjangan telomere oleh enzim tolemerase

Ketika kromosom direplikasi, fragmen induk 3’ yang mengandung urutan basa


GGTTA (pada manusia) dikenali oleh enzimtelomerase

Menggunakan RNA telomerase sebagai template, telomerase mentranskripsi dan


memperpanjang fragmen DNA dari arah 5’ ke 3’ dan sekaligus memperpanjang rantai
telomer

Replikasi urutan yang tertinggal dilakukan dengan DNA polimerase

Peranan Telomer dalam proses penuaan :

 Telomer adalah segmen DNA yang terletak pada bagian terminal kromosom eukaryot.
 Telomere terdiri dari urutan nukleotida yang sangat spesifik, yang pada manusia
urutannya adalah TTAGGG yang berulang ratusan bahkan ribuan kali.
 Fungsi telomer adalah sebagai penutup, yang penting untuk pemeliharaan stabilitas
kromosom dengan melindungi ujung kromosom dan rekombinasi, fusi, dan degradasi.
 Semakin panjang telomere, sel akan semakin terlindung dan proses penuaan berjalan
lebih lambat.

Sel baru tumbuh dan berkembang Kromosom membuat salinan kode


biak genetik

Memiliki tolomer di ujung lengan yang berfungsi menjaga keutuhan kromosom


dalam memperhitungkan jumlah batas replikasi sel baru

Lama-kelamaan tolomer menjadi terlalu pendek untuk melindungi kromosom dari


kontaminasi dan kehilangan informasi genetik penting di ujungnya

Sel tidak mampu mereplikasi secara sehat atau sama sekali tidak dapat mereplikasi

Penuaan
TUGAS BIOSEL MOLEKUL “REPLIKASI DNA”
Nama : Meysi A. Mangalu
NIM : 18101105016
2. Enzim topoisomerase DNA adalah suatu enzim yang mampu mengubah topologi DNA
sehingga rangkaian DNA dapat berada dalam keadaan relaks atau superkoil. Berdasarkan
mekanisme kerjanya, enzim tersebut dibagi menjadi 2 golongan, yaitu topoisomerase DNA
tipe I, dan topoisomerase DNA tipe II.

Topoisomerase DNA tipe I adalah enzim yang memotong salah satu dari dua untaian
DNA ganda, mengendurkan untaian, dan mengayam ulang untaian, kemudian dibagi lagi
menjadi dua topoisomerase betbeda secara structural dan mekanis : tipe IA dan Ttipe IB.

 Tipe IA topoisomerase mengubah jumlah penghubung untai DNA sirkular dengan


satuan ketat.
 Jenis IB topoisomerase mengubah nomor yang terhubung dengan kelipatan 1 (n).

Enzim topoisomerase DNA tipe II, merubah DNA superkoloil negatife menjadi relaks.
Enzim ini mempunyai peranan sangat penying pada proses replikasi DNA dan pemisahan
(separasi) kromosom, sebab tanpa berfungsinya enzim tersebut, maka proses replikasi DNA
dan pemisahan kromosom tidak akan berlangsung sempurna bahkan berhenti sama sekali.
Keadaan tersebut akan berakibat matinya sel atau mikroorganisme bersangkutan.

Enzim topoisomerase DNA tipe II, diaktifkan di kromosom dimana terdapat dua double
helix saling bersilangan. Saat topoisomerase II bertemu dua DNA yang bersilangan maka
akan menghidrolisis ATP terjadi sebagai berikut:

1) Memotong satu double helix secara reversible membentuk “gerbang”.


2) Menyilangkan double helix kedua melewati gerbang yang dibentuk sebelumnya.
3) Menyambung ulang DNA yang sebelumnya diputus.

Dengan kerja topoisomerase II ini, akan mencegah kemungkinan terjadinya kekusutan


pada bentang DNA khususnya saat replikasi,

3. Obat : Doxorubicin

Deskripsi Obat :

Doxorubicin adalah antibiotik antrasiklin sitotoksik, artinya doxorubicin bekerja dengan


mematikan sel. Doxorubicin dapat berikatan dengan DNA sel dan menghambat sintesis
protein.
TUGAS BIOSEL MOLEKUL “REPLIKASI DNA”
Nama : Meysi A. Mangalu
NIM : 18101105016
Obat ini digunakan dalam kemoterapi untuk mematikan sel kanker. Doxorubicin digunakan
dalam terapi kanker payudara yang sudah meyebar (metastasis), sarcoma,jaringan lunak,
kanker indung telur (ovarium), serta kanker buli.

Doxorubicin
Golongan
Kemoterapi sitotoksik
Kategori obat
Obat keras
Bentuk sediaan obat
Serbuk yang kemudiaan dilarutkan untuk injeksi
Dikomsumsi Oleh
Dewasa
Kategori kehamilan dan menyusui
Kategori D : terbukti menimbulkan risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat
yang diperoleh jika digunakan pada anita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat
diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius di mana obat
yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan.
Dosis obat
Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter
sebelum menggunakan atau mengomsumsi obat.
 Kanker payudara
Dewasa : 20 mg/m2 luas permukaan tubuh, diberikan dalam bentuk infus selama 30
menit, satu kali setiap 2-3 minggu.
 Kanker ovarium
Dewasa : 50 mg/m2 luas permukaan tubuh, dibrikan dalam infus selama 1 jam, satu
kali setiap 4 minggu.
 Kanker buli
Dewasa : 50 mL dengan konsentrasi 1 mg/mL, diguyurkan ke buli dalam waktu 1
jam, satu kali per bulan.
Efek samping
 Penurunan jumlah sel darah putih, trombosit
 Mual dan muntah
 Diare
 Kerontokan rambut
TUGAS BIOSEL MOLEKUL “REPLIKASI DNA”
Nama : Meysi A. Mangalu
NIM : 18101105016
 Ruam
 Gangguan penglihatan
Kontradiksi
 Sakit jantung
 Bayi baru lahir, ibu hamil, atau ibu menyusui
 Riwayat radiasi di daerah dada
 Riwayat sel darah rendah akibat kemoterapi atau radioterapi

Berbagai penelitian mengenai mekanisme kerja doxorubicin telah dilakukan, yaitu :

1) Penghambatan topoisomerase II.


2) Interkalasi DNA sehingga mengakibatkan penghambatan sintesis DNA dan RNA.
3) Peningkatan membrane sel yang meyebabkan aliran dan transport ion.
4) Pembentukan radikal bebas semiquinon dan radikal bebas oksigen melalui proses
yang tergantung besi dan proses reduktif yang diperantarai enzim. Mekanisme radikal
bebas ini telah dikethui bertanggungjawab pada kardiotoksitas akibat antibiotik
antrasiklin.

Doxorubicin dapat berinteraksi dengan DNA, secara langsung akan mempengaruhi


transkripsi dan replikasi. Doxorubicin mampu membentuk komplek tripartite dengan
topoisomerase II dan DNA. Topoisomerase II adalah suatu enzim tergantung ATP yang
bekerja mengikat DNA dan meyebabkaban double-strand break pada ujung 3’fosfat sehingga
memungkinkan penukaran strand dan pelusuran DNA superkoil. Pelusuran strand ini diikuti
dengan penyambungan kembali strand DNA, meyebabkan penghambatan daur sel terhenti di
fase G1 dan G2 serta memacu terjadinya apopitosis.

Adanya gangguan pada sistem perbaikan DNA double strand akan memicu kerusakan sel,
sedangkan over ekspresi transkripsi untuk perbaikan DNA mungkin terlibat dalam fenomena
resistensi obat. Doxorubicin dengan adanya gugus quinon yang dimilikinya juga mampu
menghasilkan radikal bebas baik pada sel normal maupun sel kamker. Doxorubicin dapat
membentuk intermediate radikal samiquinon, yang dapat anion superoksida, yang selanjutnya
akan menghasilkan hydrogen peroksida dan radikal hidroksil yang menyerang DNA dan
mengoksidasi basa pada DNA. Pembentukan radikal bebas ini secara signifikan distimulasi
oleh interaksi antara doxorubicin dengan besi. Pertahanan enzimatik dalam sl seperti
TUGAS BIOSEL MOLEKUL “REPLIKASI DNA”
Nama : Meysi A. Mangalu
NIM : 18101105016
superoksid dismutase dan katalase merupakan hal penting untuk menjaga sel dari toksisitas
doxorubicin.

Selain adanya efek samping penggunaan doxorubicin juga menunjukan turunnya


efikasinya pada terapi kanker karena adanya overekspresi PgP yang meyebabkan doxorubicin
dipompa keluar sel dan konsentrasi doxorubicin dalam sel turun. Perubahan biokimiawi lain
pada sel yang resisten doxorubicin antara lain peningkatan aktivitas maupun mutasi
topoisomerasen II, serta peningkatan kemampuan sel untuk memperbaiki kerusakan DNA.
Oleh karena itu, diperlukan suatu agen yang mampu mengatasi masalah resistensi
doxorubicin serta menurunkan efek samping pengguna doxorubicin.

Anda mungkin juga menyukai