Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

MONITORING EFEK SAMPING OBAT

“MEKANISME ESO SECARA FARMAKOLOGI”

Dosen Pembimbing :

apt. Meilani Jayanti, S.Farm., M.Farm.

Disusun Oleh:

Meysi A. Mangalu

18101105016

Farmasi A

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FARMASI

2020
Mekanisme ESO Secara Farmakologi

1. ESO Terkait Efek Terapi Obat

Contoh : Obat Metoclopramide.

Tindakan antiemetik metoclopramide disebabkan oleh aktivitas antagonisnya pada


reseptor D2 di zona pemicu kemoreseptor di sistem saraf pusat - tindakan ini mencegah mual
dan muntah yang dipicu oleh sebagian besar rangsangan. Tetapi pada dosis yang besar atau
terapi dosis tinggi, dapat menyebabkan risiko efek ekstrapiramidal dan termasuk kegelisahan (
akathisia ), dan distonia fokal, yang merupakan risiko efek samping yang sering terjadi.
Sedangkan untuk dosis yang tinggi dan berkepanjangan, dapat menyebabkan risiko tardive
dyskinesia.

2. ESO yang Diperantarai Target Terapi Obat

Contoh : CCB

Calcium Channel Blockers (CCB), adalah golongan obat yang menghambat pergerakan
kalsium (Ca2+) melalui kanal kalsium.Pengeblok kanal kalsium digunakan sebagai obat untuk
menurunkan tekanan darah pada pasien yang mengalami hipertensi. Efek samping yang dapat
timbul dari pengeblok kanal kalsium meliputi sembelit, edema periferal (yang bisa muncul
pada 70% pengguna obat),serta membesarnya gusi.

3. ESO yang Diperantarai Off-Target Terapi Obat

Contoh : Statin

Statin bekerja dengan menghambat reduktase HMG-CoA secara kompetitif , enzim


pembatas laju dari jalur mevalonat. Lovastatin menginduksi ekspresi gen atrogin-1 , yang
diyakini bertanggung jawab dalam meningkatkan kerusakan serat otot.

4. ESO yang Diperantarai Jaringan Seluler Kompleks

Contoh : Methotrexate
Methotrexate atau metotreksat secara farmakologi merupakan obat penghambat enzim
dihidrofolat reductase, yang berfungsi mengubah asam dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat.
Pada akhirnya obat ini dapat mengganggu pertumbuhan sel ganas tanpa menyebabkan
kerusakan permanen pada jaringan normal. Methotrexate dapat menyebabkan kematian janin
atau dapat menimbulkan efek teratogenik. Selain itu, dapat pula mengurangi kesuburan pria
dan wanita yang bersifat reversibel.

Anda mungkin juga menyukai